Pengaruh Kualitas Sofware Sistem Informasi Irp ( Integrated Resource Planning) Material Ticket Terhadap Kepuasan User Directorat Inventory Aerostructure Di Pt.Dirgantara Indonesia

(1)

1 1.1. Latar Belakang Penelitian

Dewasa ini teknologi informasi telah menjadi salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari bisnis, bahkan tidak jarang teknologi informasi menjadi salah satu ujung tombak dari perusahaan. teknologi informasi sering kali membawa sebuah perusahaan menuju kedalam suatu jenis persaingan baru yang tidak dapat di masuki dulu sebelum memiliki infrastruktur teknologi informasi. karena itu pengelola teknologi informasi, baik dari segi hardware maupun software dan juga manusia sebagai pengguna, dinilai sangat penting agar terus dapat mempertahankan posisi ditengah bisnis yang sedang berjalan.

Ada berbagai macam cara perusahaan melakukan pengembangan dan pengelolaan infrasturktur teknologi. perusahaan ada yang melakukan pengembangan dan pengelolaan dengan cara internal development, yaitu membangun sistem sendiri secara internal dengan source dari internal perusahaan itu sendiri. sampai yang melakukan pengembangan dan pengelola dengan cara membeli "sistem jadi" dari perusahaan penyedia jasa software/hardware.

PT Dirgantara Indonesia (Indonesian Aerospace, IAe) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pesawat terbang. Salah satu unit usaha PT. Dirgantara Indonesia adalah Direktorat Inventory Aerostructure. Direktorat Inventory Aerostructure memiliki tugas untuk menerima, menyimpan


(2)

metal, standard part, consumable, dan tools. Adapun material yang disimpan di gudang harus traceability (memiliki kejelasan). Kejelasan tersebut berupa dokumen-dokumen, C of C (Certificate of Component), test report, process list, dan spesifikasi material. Saat di datangkan dari vendor atau supplier, material tersebut kemudian disimpan dalam gudang, selanjutnya didistribusikan ke produksi sehingga pada akhirnya menghasilkan suatu produk. Material tersebut harus jelas pergerakannya. Dalam hal ini difokuskan kepada proses pengeluaran material dari gudang ke produksi. Adapun material yang dimaksudkan adalah Aluminium Alloy yang merupakan bahan baku dari salah satu part aircraft yang dinamakan Hinge Rib2 untuk program pesawat terbang Airbus (A380).

Untuk memudahkan pendokumentasian proses ini maka dibuatlah suatu dokumen yang dinamakan Material Ticket yang di-issue dengan menggunakan suatu sistem yang dinamakan IRP (Integrated Resource Planning). Sistem ini juga membantu untuk mengetahui stock material yang ada di gudang.

PTDI sadar bahwa dengan sistem yang berkualitas akan dapat memberikan kontribusi yang besar dalam membangun PTDI untuk dapat berada dalam bisnis industri pesawat terbang. karena itu kepuasan user IRP Material Ticket atas kinerja sistem dari segi isi, tingkat keakuratan sistem, format dan tampilan sistem,dan ketepatan dalam hal waktu sistem, merupakan suatu tolak ukur penting bagi PTDI dalam rangka mengembangkan aplikasi ke tahap berikutnya dan untuk melakukan pengembangan-pengembangan sistem lainnya baik yang berskala besar maupun yang berskala kecil.


(3)

faktor, biasanya berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan masing-masing pengguna. penelitian ini akan memberikan gambaran untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi tingkat kepuasan perngguna dan harapan para pengguna atas suatu sistem IRP Material Ticket yang ideal dalam rangka membangun sistem IRP Material Ticket yang berkualitas.

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Kualitas Software Sistem Informasi IRP (Integrated Resource Planning) Material Ticket Terhadap Kepuasan User Directorat Inventory Aerostructure DI PT. Dirgantara Indonesia (PERSERO)”.

1.2. Identifikasi Dan Rumusan Masalah

Dengan mengacu pada uraian belakang diatas, lingkup permasalahan dalam penyususunan skripsi ini hanya mencakup pada proses software IRP Material Ticket, adapun penulis dapat mengidentifikasikan sebagai berikut:

1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas dapat diidentifikasikan masalah yang ada yaitu :

1. Belum adanya ukuran yang menilai sistem informasi IRP Material Ticket dari segi kualitas.

2. Masih Belum adanya penilaian sistem informasi IRP Material Ticket dari berdasarkan kepuasaan user.


(4)

Adapun perumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana kualitas Sistem Informasi Integrated Resource Planning (IRP)

Material Ticket yang berjalan di Perusahaan Dirgantara Indonesia (PT. DI) saat ini.

2. Bagaimana tanggapan karyawan terhadap kualitas Sistem Informasi Integrated ResourcePlanning (IRP) Material Ticket.

3. Bagaimana tanggapan karyawan mengenai kepuasaan terhadap kualitas Sistem Informasi Integrated ResourcePlanning (IRP) Material Ticket. 4. Bagaimana pengaruh kualitas software sistem informasi IRP Material

Ticket terhadap kepuasan user pada divisi Directorat Inventory Aerostructure.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.3.1. Maksud penelitian

Maksud penulis mengadakan penelitian adalah untuk menganalisa kualitas software pada proses pengadaan penyajian informasi dinas divisi Directorat Inventory Aerostructure. Sekaligus data tersebut digunakan untuk analisa penyusunan skripsi dalam menyelesaikan pendidikan S1 jurusan Manajemen Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.


(5)

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui kualitas Sistem Informasi Integrated Resource Planning (IRP ) Material Ticket yang berjalan, di Perusahaan Dirgantara Indonesia (PT. DI) saat ini.

2. Untuk mengetahui tanggapan karyawan terhadap kualitas Sistem Informasi Integrated Resource Planning (IRP ) Material Ticket.

3. Untuk mengetahui tanggapan karyawan mengenai kepuasan terhadap kualitas Sistem Informasi Integrated Resource Planning (IRP ) Material Ticket.

4. Untuk mengetahui pengaruh kualitas software Sistem Informasi IRP Material Ticket kepada tingkat kepuasan user pada divisi Directorat Inventory Aerostructure.

1.4. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian yang dilakukan penulis diharapkan mempunyai 2 kegunaan penelitian, yaitu kegunaan praktis dan kegunaan akademik.

1.4.1. Kegunaan Praktis

Diharapkan berguna bagi perusahaan untuk lebih meningkatkan kualitas software sehingga akan mendapatkan user yang setia terhadap software tersebut.


(6)

1. Memberi masukan terhadap bidang keilmuan manajemen informatika tentang kualitas sistem informasi IRP Material Ticket yang menjadi objek yang dikaji dalam penelitian ini.

2. Diharapkan memberikan masukan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian pada bidang yang sama.

3. Bagi penulis diharapkan dapat menerapkan ilmu yang sudah diperoleh. 1.5. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis membatasi aspek masalah yang akan dikemukakan sebabagai berikut :

1. Penulis hanya menganalisa dan tidak sampai memperbaiki sistem yang ada.

2. Software IRP Material Ticket hanya digunakan pada proses penerimaan, penyimpanan, dan memelihara.

3. Mengukur sejauh mana software ini mudah digunakan dalam operasi harian di divisi Directorat Inventory Aerostructure.

4. Mengukur tingkat kepuasan user dalam menggunakan software IRP Material Ticketini dalam penyelesaian masalah.

5. Untuk faktor- faktor mengenai sifat-sifat operasional software penulis hanya menggunakan Correctness, Reliability, Efficiency, usability.

6. Tentang End User Computing Satisfaction (EUCS) disini penulis hanya menggunakan 4 dimensi yaitu Content, Accuracy, Ease Of Use , Timeliness.


(7)

Berikut adalah kerangka pemikiran dan hipotesis yang terdapat di divisi Directorat Inventory Aerostructure.:

1.6.1. Kerangka Pemikiran

Asumsi bahwa kualitas Sistem Informasi IRP Material Ticket berpengaruh terhadap kepuasan user dapat dilihat dari upaya PT Dirgantara Indonesia mengsosialisasikan kepada Satuan Usaha Aerostructure tentang sistem informasi IRP Material Ticket, banyaknya Satuan Usaha Aerostructure yang kurang memahami software IRP Material Ticket ini, maka dari itu PT Dirgantara Indonesia dituntut untuk lebih mengsosialisasikan sistem informasi IRP Material Ticket kepada seluruh karyawan Satuan Usaha Aerostructure sehingga bisa lebih mengerti sistem informasi IRP Material Ticket.

Suatu sistem informasi digunakan untuk menyediakan informasi seluruh kejadian atau kegiatan yang diperlukan untuk mengendalikan operasi organisasi. Kegiatan dari sistem informasi yaitu mengambil, mengolah, menyimpan, dan menyampaikan informasi yang diperlukan guna mengoprasikan seluruh kegiatan dalam organisasi. Adapun pengertian Sistem Informasi menurut (Andi Kristanto, 2003:2)

“Sistem informasi adalah suatu pengumpulan data yang terorganisasi beserta tatacara penggunaannya sekaligus mencakup penyajiannya. Istilah tersebut suatu maksud yang ingin dicapai dengan jalan memilih dan mengatur data serta menyusun tatacara penggunaanya beserta penyajiannya..”

Menurut Hall (2001:11) Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur format dimana data dikelompokan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada pemakai.


(8)

Dirgantara Indonesia :

Integrated Resource Planning (IRP) adalah sebuah sistem aplikasi yang bertujuan untuk mempermudah proses kegiatan di PT . DIRGANTARA INDONESIA ( Persero) , aplikasi ini meliputi beberapa modul diataranya material ticket. Sehingga seluruh kegiatan yang dikerjakan disini dapat dilakukan secara mudah dan cepat. “

Menurut Eko Indrajit Richardus (2004:45), Mc call dan kawan-kawan pada tahun 1977 telah menyusulkan suatu penggolongan faktor-faktor atau dimensi-dimensi yang mempengaruhi suatu sofware yang berkaitan dengan sifat-sifat operasional software yang diuraikan sebagai berikut :

1. Correctness yaitu sejauh mana suatu software memenuhi spesifikasi dan mission object dari user.

2. Reliability yaitu sejauh mana suatu software dapat diharapkan untuk melaksanakan fungsinya dengan ketelitian yang diperlukan.

3. Integrity yaitu sejauh mana akses ke software dan data oleh pihak yang berhak dapat dikendalikan.

4. Usability yaitu usaha yang perlu untuk mempelajari mengoperasikan, menyiapkan input, dan mengartikan output dari software.

End User Computing Satisfaction (EUCS) adalah metode untuk mengukur tingkat kepuasan dari pengguna suatu sistem aplikasi dengan membandingkan antara harapan dan kenyataan dari sebuah sistem informasi. definisi end user computing satisfaction dari sebuah sistem informasi adalah evaluasi secara keseluruhan dari para pengguna sistem informasi yang berdasarkan pengalaman


(9)

Torkzadeh,1991:258).

Gambar 1.1 model evaluasi end user computing satisfaction Sumber Doll, 1988

Berikut adalah penjelasan dari tiap dimensi ukuran dengan metode end user computing satisfaction menurut Doll & Torkzadeh .

1. Dimensi Content yaitu mengukur kepuasan pengguna ditinjau dari sisi isi dari suatu sistem. isi dari sistem biasanya berupa fungsi dan modul yang digunakan oleh pengguna sistem dan juga informasi yang dihasilkan oleh sistem.

2. Dimensi Accuracy mengukur kepuasan pengguna dari sisi keakuratan data ketika sistem menerima input kemudian mengolahnya menjadi informasi. 3. Dimensi Ease Of Use mengukur kepuasan pengguna dari sisi kemudahan

pengguna atau user friendly dalam menggunakan sistem seperti proses memasukan data, mengolah data dan mencari informasu yang dibutuhkan.


(10)

waktu sistem dalam menyajikan atau menyediakan data dan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna.

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini, dapat disajikan secara lengkap dalam gambar 1.2.

Gambar 1.2 Paradigma Penelitian

Pengaruh Kualitas Sofware Sistem Informasi IRP (IntegratedResource Planning) Material Ticket Terhadap Kepuasan User Directorat Inventory

Aerostructure DI PT.Dirgantara Indonesia (PERSERO) Kualitas Sofware IRP

Material Ticket (Variabel X) - Correctness - Reliability - Integrity - Usability

Eko Indrajit Richardus (2004)

Kepuasaan Pengguna User/Karyawan

(Variabel Y) - Content

- Accuracy - Ease of use - TimeLiness

(Doll,1988 dan Torkzadeh,1991)


(11)

produk tercapai, maka pengembangan produk selanjutnya akan lebih mudah untuk mempertahankan dan mendapatkan pengguna yang setia terhadap produk tersebut.

Gambar 1.3

Teori penghubung antara X (Kualitas Software) terhadap Y (Kepuasaan User)

1.6.2. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari suatu permasalahan yang harus dibuktikan kebenarannya. Hal ini menurut Bambang S.Soedibjo (2005:29), mengemukakan bahwa “hipotesis adalah pernyataan yang diturunkan secara langsung dari skema teoritis”.

Bertitik tolak dari pengertian diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut : “kualitas yang disajikan oleh software IRP Material Ticket kepada user berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasaan user”.

Kualitas Software Kepuasan User

(Software Quality) (User Satisfactions)


(12)

Lokasi dan waktu penelitian merupakan tempat dimana penulis melakukan penyelesaian penelitian untuk memperoleh data-data dan informasi mengenai objek yang diteliti

1.7.1. Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan di Perusahaan Dirgantara indonesia (PTDI) Jln Pajajaran 154 Bandung 40174, Indonesia.

1.7.2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2009 sampai dengan selesai. Adapun rencana kegiatan yang akan dilakukan selama waktu tersebut adalah sebagai berikut


(13)

Jadwal Kegiatan Penelitian

No Nama

Kegiatan

2009

Agustus September Oktober November Desember Januari 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Observasi

Lapangan 2 Wawancara /

Interview 3 Analisis SI

IRP 4 Usulan

Penelitian 5 Pengumpulan

Data 5.1 Pembuatan

kuesioner.

5.2 Uji Coba

Kuesioner. 5.3 Penyerahan Kuesioner secara keseluruhan 5.4 Pengumpulan

Kuesioner

6 Pengolahan

Data 6.1 Input Data. 6.2 Pengolahan

Data

7 Analisis Data

7.1 Interpretasi

Output.

8 Penulisan


(14)

14

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Sistem

Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Jika dalam sebuah sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan yang sama, maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari sistem. Sedangkan Menurut Jogianto (2005:1).

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu“.

2.2. Pengertian Informasi

Informasi dalam sebuah perusahaan atau instansi merupakan sesuatu yang sangat penting guna untuk mendukung kelangsungan perkembangannya. Akibat kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan atau instansi tersebut akan mengalami ketidak mampuan mengontrol sumberdaya yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan persaingannya.

Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya yang mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan dalam suatu sistem informasi


(15)

umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya yang diperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.

Robert N. Anthony dan John Dearden dalam Jogiyanto, HM (2005:3), mengatakan bahwa keadaan sistem dalam hubungannya dengan keberakhirannya dengan istilah entropy. Informasi yang berguna bagi sistem akan menghindari proses entropy yang disebut dengan negative entropy atau negentropy.

Menurut Jogianto, HM (2005:3), pengertian dari informasi adalah: “Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima dan membutuhkannya”.

Informasi yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Akurat

Informasi yang diperoleh harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak boleh menyesatkan serta harus mencerminkan suatu maksud. Informasi diharuskan akurat karena dari informasi yang tidak akurat akan banyak timbul gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat Waktu

Informasi yang sampai pada yang membutuhkan tidak boleh terlambat, informasi yang telah usang tidak akan mempunyai nilai, hal ini disebabkan karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan, maka akan berakibat fatal pada suatu organisasi, instansi maupun perusahaan.


(16)

3. Relevan

Informasi tersebut harus bermanfaat bagi yang membutuhkannya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang adalah berbeda. Informasi yang baik hanya akan dihasilkan oleh data yang baik dengan pemrosesan data yang tepat.

2.3. Pengertian Sistem Informasi

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information system) atau disebut juga dengan processing sistem atau information processing system atau information- generating sistem.

Menurut (Jogiyanto 2005 : 8).

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal sebagai suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan”.

2.4. Komponen sistem informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (Building Block), dimana masing-masing blok ini saling berintegrasi satu sama lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuannya. Adapun blok-blok tersebut sebagai berikut:


(17)

a. Blok Masukan (Input Block)

Meliputi metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok Model (Model Block)

Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang berfungsi memanipulasi data untuk menghasilkan keluaran tertentu.

c. Blok Keluaran (Output Block)

Berupa keluaran dokumen dan informasi yang berkualitas. d. Blok Teknologi (Technology Block)

Untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

e. Blok Basis Data (Database Block)

Merupakan kumpulan data yang berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer.

f. Blok Kendali (Controls Block)

Meliputi masalah pengendalian yang berfungsi mencegah dan menangani kesalahan/kegagalan sistem.


(18)

2.5. Teori kualitas

Membicarakan tentang pengertian atau definisi kualitas dapat berbeda makna bagi setiap orang, karena kualitas memiliki banyak kriteria dan sangat tergantung pada konteksnya. Banyak pakar dibidang kualitas yang mencoba untuk mendefinisikan kualitas berdasarkan sudut pandangnya masing-masing. Beberapa diantaranya yang paling populer adalah yang dikembangkan oleh tiga pakar kualitas tingkat internasional, yaitu mengacu pada pendapat W.Edwards Deming, Philip B. Crosby dan Joseph M.Juran, ( dalam Zulian Yamit, 2005 : 7 ).

Deming mendefinisikan kualitas adalah apapun yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen.

Crosby mempersepsikan kualitas sebagai nihil cacat, kesempurnaan dan kesesuaian terhadap persyaratan.

Juran mendefinisikan kualitas sebagai kesesuaian terhadap spesifikasi, jika dilihat dari sudut pandang produsen. Sedangkan secara obyektif kualitas menurut Juran, ( dalam Zulian Yamit, 1996 : 337 ) adalah suatu standar khusus dimana kemampuannya ( availability ), kinerja ( performance ), kendalannya( reliability ), kemudahan pemeliharaan ( maintainability ) dan karakteristiknya dapat diukur.

Goetsch Davis, ( dalam Zulian Yamit, 2005 : 8 ) membuat definisi kualitas yang lebih luas cakupannya, yaitu kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Pendekatan yang digunakan Goetsch Davis ini menegaskan bahwa kualitas bukan hanya menekankan pada aspek hasil akhir,


(19)

yaitu produk dan jasa tetapi juga menyangkut kualitas manusia, kualitas lingkungan. Sangatlah mustahil menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas tanpa melalui manusia dan proses yang berkualitas.

Menurut Gaspersz ( 2002 : 32 ) mendefinisikan kualitas totalitas dari karakteristik suatu produk (barang dan atau jasa) yang menunjang kemampuan untuk memenuhi kebutuhan yang dispesifikasikan. Kualitas seringkali diartikan sebagai segala sesuatu yang memuaskan pelanggan atau kesesuaian terhadap persyaratan atau kebutuhan.

Kualitas memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan pelanggan, kualitas memberikan dorongan kepada pelangan untuk menjalin ikatan hunungan yang kuat degan perusahaan, dalam jangka panjang ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka, dengan demikian perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dimana perusahaan memaksimalkan pelanggan yang kurang menyenangkan. Pada gilirannya kepuasaan pelanggan dapat menciptakan kesetiaan atau loyalitas pelanggan kepada perusahaan yang memberikan kualitas yang memuaskan.

2.5.1. Kualitas software (perangkat lunak)

Software dikatakan baik apabila dapat secara utuh dan “sempurna” memenuhi kriteria spesifikasi dari organisasi perusaahaan yang membutuhkan. Hal ini sering diistilahkan sebagai pemenuhan terhadap “user requirement”.


(20)

Kualitas perangkat lunak adalah gangguan yang kompleks dari berbagai faktor yang bervariasi pada aplikasi dan pelanggan yang berbeda yang membutuhkannya, faktor yang mempengaruhi kualitas perangkat lunak dapat di kategorikan kedalam dua kelompok besar yaitu :

1. Faktor yang dapat secara langsung di ukur. 2. Faktor yang tidak dapat secara langsung di ukur

Menurut Eko Indrajit richardus (2004:45), Mc call dan kawan-kawan pada tahun 1977 telah menyusulkan suatu penggolongan faktor-faktor atau dimensi-dimensi yang mempengaruhi suatu software yang berkaitan dengan sifat-sifat operasional software yang diuraikan sebagai berikut :

1. Correctnes yaitu sejauh mana suatu software memenuhi spesifikasi dan mission object dari user.

2. Reliability yaitu sejauh mana suatu software dapat diharapkan untuk melaksanakan fungsinya dengan ketelitian yang diperlukan

3. Integrity yaitu sejauh mana akses ke software dan data oleh pihak yang berhak dapat dikendalikan

4. usability yaitu usaha yang perlu untuk mempelajari mengoperasikan, menyiapkan input, dan mengartikan output dari software.

2.6. Kepuasan pengguna (End User Computing Satisfaction)

Pengukuran terhadap kepuasan telah mempunyai sejarah yang panjang dalam disiplin ilmu sistem informasi. dalam lingkup end-user computng, sejumlah studi telah dilakukan untuk meng-capture keseluruhan evaluasi dimana pengguna


(21)

akhir telah mengganggap penggunaan dari sistem informasi (misalnya kepuasan) dan juga faktor-faktor yang membentuk kepuasaan ini. (Dool et al.1995 disitasi oleh chin er al..2000:254)

End User Computing Satisfaction (EUCS) adalah metode untuk mengukur tingkat kepuasan dari pengguna suatu sistem aplikasi dengan membandingkan antara harapan dan kenyataan dari sebuah sistem informasi. definisi end user computing satisfaction dari sebuah sistem informasi adalah evaluasi secara keseluruhan dari para pengguna sistem informasi yang berdasarkan pengalaman mereka dalam mengguanakan sistem tersebut (Doll,1988 dan Torkzadeh,1991:258)

Model evaluasi EUCS ini dikembangkan oleh (Dool & Torkzadeh, 1991:258). Model ini lebih menekankan kepuasan (satisfaction) pengguna akhir terhadap aspek teknologi, dengan menilai isi, keakuratan, format, waktu, dan kemudahan penggunaan dari sistem. model ini telah banyak diujicobakan oleh peneliti lain untuk menguji reliabilitas dan hasilnya menunjukan tidak ada perbedaan bermakna meskipun instrumen ini diterjemahkan dalam berbagai bahasa yang berbeda.

Gambar 2.1.


(22)

Berikut adalah penjelasan dari tiap dimensi ukuaran dengan metode end user computing satisfaction menurut Doll & Torkzadeh

1. Dimensi Content yaitu mengukur kepuasan pengguna ditinjau dari sisi isi dari suatu sistem. isi dari sistem biasanya berupa fungsi dan modul yang digunakan oleh pengguna sistem dan juga informasi yang dihasilkan oleh sistem. Dimensi content juga mengukur apakah sistem menghasilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.semakin lengkap modul dan informatif sistem maka tingkat kepuasan dari sistem maka tingkat kepuasaan dari pengguna akan semakin tinggi.

2. Dimensi Accuracy mengukur kepuasan pengguna dari sisi keakuratan data ketika sistem menerima input kemudian mengolahnya menjadi informasi. keakuratan sistem diukur dengan melihat seberapa sering sistem menghasilkan output yang salah ketika mengolah input dari pengguna, selain itu dapat dilihat pula seberapa sering terjadi error atau kesalahan dalam proses pengolahan data.

3. Dimensi Ease Of Use mengukur kepuasan pengguna dari sisi kemudahan pengguna atau user friendly dalam menggunakan sistem seperti proses memasukan data, mengolah data dan mencari informasu yang dibutuhkan. 4. Dimensi Timeliness yaitu mengukur kepuasan pengguna dari sisi ketepatan

waktu sistem dalam menyajikan atau menyediakan data dan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. sistem yang tepat waktu dapat dikategorikan sebagai sistem real-time, bearti setiap permintaan atau input yang dilakukan


(23)

oleh pengguna akan langsung di proses dan output akan ditampilkan secara cepat tanpa harus menunggu lama.

Menurut Kotler Philip (2003:86), Bila harapan seorang pengguna terhadap suatu produk tercapai, maka pengembangan produk selanjutnya akan lebih mudah untuk mempertahankan dan mendapatkan pengguna yang setia terhadap produk tersebut.


(24)

24

Objek penelitian adalah hal awal (suatu permasalahan) yang harus ditentukan dalam kegiatan penelitian sehingga penlitian dapat dilakukan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan penelitian.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT Dirgantara Indonesia (Persero) merupakan salah satu perusahaan penerbangan di Asia yang berpengalaman dan berkompetensi dalam rancang bangun, pengembangan, dan manufacturing pesawat terbang.

Diawali dengan membangun dasar penguasaan teknologi melalui lisensi, perusahaan industri yang berdiri pada 23 Agustus 1976 ini, memproduksi helikopter dan pesawat terbang: NBO 105, Super puma NAS-332, NC-212; dan tiga tahun kemudian mengintegrasikan teknologi, PT Dirgantara Indonesia bersama CASA merancang dan memproduksi CN-235.

Kemudian dalam rangka memantapkan kehadirannya dalam masyarakat industri kedirgantaraan dunia serta meningkatkan kemampuan sebagai industri pesawat terbang, kerja sama internasional ditandatangani, antara lain dengan Boeing Company, menghasilkan komponen pesawat Boeing, dengan Bell Helicopter Textron, memproduksi NBELL-412.


(25)

Selanjutnya, dengan penguasaan teknologi serta keahlian yang terus berkembang, Dirgantara Indonesia merancang bangun N250, generasi pesawat penumpang subsonic dengan daya angkut 64-68 penumpang dengan fly by wire system. Prototype

pertamanya telah berhasil diterbangkan pertama kalinya, pada tanggal 10 Agustus 1995, dan telah menjalani sekitar 600 jam uji terbang. Kemudian diteruskan dengan mengembangkan N2130 pesawat jet transonic dengan inovasi baru, dalam tahap preliminary design. Namun, kedua program tersebut terhenti karena adanya kendala pendanaan.

Pada tahun 1998, sebagai dampak dari krisis ekonomi dan moneter pada tahun sebelumnya, industri ini mempersiapkan paradigm baru. Melalui paradigma ini, PT Dirgantara Indonesia lebih berorientasi bisnis dengan memanfaatkan teknologi yang telah diserap selama tiga windu, sebagai ujung tombak dalam menghasilkan produk dan jasa.

Kini, PT Dirgantara Indonesia telah berhasil sebagai industri manufaktur dan memiliki diversifikasi produknya, tidak hanya bidang pesawat terbang, tetapi juga dalam bidang lain, seperti teknologi informasi, telekomunikasi, otomotif, maritime, militer, otomasi dan kontrol, minyak dan gas, turbin industri, teknologi simulasi, dan

engineering services.

Pada tahun 2004, program restrukturisasi perusahaan yang mencakup reorientasi bisnis dan penataan ulang SDM digulirkan, postur karyawan menyusut dari 9.670 menjadi sekitar 3.500 orang; dan Dirgantara Indonesia memfokuskan


(26)

bisnisnya dari 18 menjadi 5 satuan usaha, yang meliputi: Aircraft, Aerostructure, Aircraft Services, Defence, dan Engineering Services. Dengan demikian diharapkan industry ini menjadi institusi bisnis yang adaptif dan efisien.

3.1.2. Visi dan Misi perusahaan

Visi dan Misi PT. Dirgantara Indonesiaadalah sebagai berikut : 3.1.2.1. Visi Perusahaan Dirgantara Indonesia (PTDI)

To be the world class aerospace company based on high technology mastery and cost competitiveness in the global market

” perusahaan kelas dunia dalam industri dirgantara yang berbasis pada penguasaan teknolgi tinggi dan mampu bersaing dalam pasar global, dengan mengandalkan keunggulan biaya”.

3.1.2.2. Misi Perusahaan Dirgantara Indonesia (PTDI)

Conduct business activities with the orientation on producing competitive cost products and services. As the Center of Competency in Aerospace Industry especially in engineering, design, manufacturing, production, and maintenance for both commercial and military mission aircrafts. As a major player in the global industries which has strategic alliance with other world class Aerospace Industries

” menjalankan usaha dengan selalu berorientasi pada saat aspek bisnis dan komersil serta dapat menghasilkan produk dan jasa yang memiliki keunggulan biaya. Sebagai pusat keunggulan di bidang industri dirgantara, terutama dalam rekayasa,


(27)

rancang bangun, manufaktur, produksi dan pemeliharaan untuk kepentingan komersial dan militer dan juga untuk aplikasi di luar industri dirgantara. Menjadikan perusahaan sebagai pemain kelas dunia di industri global yang mampu bersaing dan melakukan aliansi strategis dengan industri dirgantara kelas dunia lainnya.”.

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi adalah kerangka kerja yang didalamnya mencakup pembagian tugas dan kegiatan kedalam bagian yang ada, baik pada instansi pemerintah maupun sketsa, sehingga dapat terjalin kerjasama yang baik guna mencapai tujuan yang telah direncanakan. dapat dilihat pada Gambar 3.1 :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Dirgantara Indonesia


(28)

Untuk deskripsi tugas kerja, disini penulis hanya menekankan pada divisi directorat inventory Aerostructure, karena menjadi ruang lingkup peneliti melakukan penelitian di divisi tersebut.

3.1.4. Deskripsi Tugas Kerja Unit Aerostructure

Unit Aerostructure merupakan salah satu dari satuan usaha di PT Dirgantara Indonesia, yang bergerak dalam bidang manufacturing pesawat terbang. Didukung oleh tenaga ahli yang berpengalaman dan mempunyai kemampuan tinggi dalam manufaktur pesawat, dilengkapi pula dengan fasilitas manufaktur dengan kecepatan tinggi (high precision), seperti: mesin-mesin canggih, bengkel sheet metal dan

welding atau pengelasan, composite and bonding center, jig and tool shop,

calibration, testing equipment and quality inspection (peralatan dan test uji kualitas), pemeliharaan, dan lain sebagainya; bisnis Satuan Usaha Aerostructure meliputi:

a. Pembuatan komponen aerostructure (Machined parts, Sub-assembly, Assembly).

b. Pengembangan Rekayasa (engineering package): pengembangan komponen aerostructure yang baru.

c. Perancangan dan pembuatan alat-alat (tooling design and manufacturing). Memberikan program-program kontrak tambahan (subcontract programs) dan

offset, untuk Boeing, Airbus Industries, BAe System, Korean Airlines Aerospace Division, Mitsubishi Heavy Industries, dan AC CTRM Malaysia.


(29)

1. Deskripsi Tugas Directorat Aerostructure Adalah Sebagai Berikut : a. Membuat rencana kerja bulanan, tahunan, dan jangka panjang yang

sesuai dengan kebijakan perusahaan.

b. Menciptakan inovasi-inovasi baru di Bidang Kedirgantaraan. c. Pembuatan komponen aerostructure.

2. Deskripsi Tugas Divisi Integrasi Usaha Adalah Sebagai Berikut :

a. Memberikan masukan kepada General Manager atas perkembangan perusahaan, khususnya yang berhubungan dengan pembelian dan pendistribusian bahan material.

b. Bertanggung jawab atas price list Transfer of Material.

c. Bertanggung jawab atas hubungan yang baik dan berkesinambungan dengan supplier.

3. Deskripsi Tugas Divisi Operasi Aerostructure Adalah Sebagai Berikut :

a. Mengarahkan dan berkoordinasi dengan staf-stafnya sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan.

b. Menciptakan inovasi-inovasi baru yang berhubungan dengan keuangan perusahaan.

c. Memberikan masukan kepada General Manager atas perkembangan perusahaan khususnya yang berhubungan dengan aspek keuangan.


(30)

4. Deskripsi Tugas Divisi Rekayasa Adalah Sebagai Berikut : a. Mengembangankan komponen aerostructure yang baru. b. Menandatangani hasil Laporan pemasukan dan pengeluaran

c. Mendistribusikan Pergerakan Material dari Divisi Integrasi Usaha ke Divisi yang memerlukan.

5. Deskripsi Tugas Divisi Manajemen Sumber Daya Aerostructure

Adalah Sebagai Berikut :

a. Sebagai pemberi hak terhadap semua karyawan yang akan melakukan perjalanan dinas.

b. Membuat Laporan bulanan kepada General Manager.

c. Mengarahkan dan berkoordinasi dengan staf–stafnya sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan.

d. Bertanggung jawab atas cash flow perusahaan.

3.2. Metode penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara atau langkah dalam mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Arikunto, S (2002:136) yang menyatakan bahwa: “metode penelitian merupakan cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.” Sesuai dengan masalah yang diteliti, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif yaitu suatu metode dalam


(31)

meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang (Nazir, 2003: 54).

3.2.1 Desain penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian, karena langkah dalam melakukan penelitian mengacu kepada desain penelitian yang telah dibuat.

Menurut Drs. S Margono (2004:13), menjelaskan proses penelitian adalah sebagai berikut :

1. Identifikasi, pemilihan dan rumusan masalah 2. Telaah kepustakaan

3. Menyusun hipotesis

4. Identifikasi, klasifikasi, member definisi, operasioanal dan ubah-ubahan (variabel)

5. Menyusun rancangan penelitian

6. Menentukan dan mengambarkan alat pengambilan data (variabel) 7. Menentukan sampel

8. Menyimpulkan data

9. Mengolah dan menganalisa 10.Menafsirkan hasil analisis data


(32)

11.Laporan penelitian

3.2.2 Operasional Variabel

Sesuai dengan judul penelitian yang penulis ajukan mengenai Pengaruh Kualitas Software Sistem Informasi IRP (Integrated Resource Planning) Material Ticket Terhadap Kepuasan User Directorat Inventory Aerostructure DI PT. Dirgantara Indonesia (PERSERO), maka penulis mengemukakan 2 Variabel yang akan diteliti. Variabel menurut Bambang S. Soedibjo (2005:25) adalah sebagai berikut :

1. Variabel Independen

Variabel Independen adalah salah satu variabel yang mempengaruhi variabel dependen baik secara positif maupun negative. Adapun yang menjadi Variabel independen dalam penelitian ini adalah Kualitas software IRP Material Ticket.

2. Variabel Dependen

Variabel Dependen adalah Variabel yang menjadi perhatian utama dalam sebuah penelitian. Karena nilai-nilai variabel ini tergantung pada variabel lainnya. Dalam penelitian ini yang menjadi Variabel dependen adalah kepuasan

user. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel operasional Variabel berikut ini :


(33)

Tabel 3.1 Operasional Variabel

variabel konsepvar indikator Ukuran Skala

Kualitas software IRP Material Ticket (Variabel X)

Mc call dan kawan-kawan pada tahun 1977 telah menyusulkan suatu

penggolongan faktor-faktor atau dimensi-dimensi yang mempengaruhi suatu software

yang berkaitan dengan sifat-sifat

operasional

software

Eko Indrajit richardus (2004)

- Correctnes

-Reliability

- Integrity

- sejauh mana suatu

software memenuhi spesifikasi dan

mission object dari

user.

- sejauh mana suatu

software dapat diharapkan untuk melaksanakan

fungsinya dengan ketelitian yang diperlukan

- sejauh mana akses ke software dan data oleh pihak yang

berhak dapat

dikendalikan


(34)

- usability

-usaha yang perlu untuk mempelajari mengoperasikan, menyiapkan input, dan mengartikan output dari software

Kepuasan

User

(Variabel Y)

end user computing satisfaction

dari sebuah sistem

informasi adalah evaluasi secara

keseluruhan dari para pengguna sistem

informasi yang berdasarkan pengalaman mereka dalam mengguanakan sistem tersebut (Doll,1988 dan Torkzadeh,199 1)

- Content

- Accuracy

yaitu mengukur kepuasan pengguna ditinjau dari sisi isi dari suatu sistem. isi dari sistem biasanya berupa fungsi dan

modul yang

digunakan oleh pengguna sistem dan juga informasi yang dihasilkan oleh sistem.

mengukur kepuasan pengguna dari sisi keakuratan data ketika sistem menerima input kemudian

mengolahnya menjadi informasi.


(35)

- Ease Of Use

- Timeliness

mengukur kepuasan pengguna dari sisi kemudahan pengguna atau user friendly

dalam menggunakan sistem seperti proses memasukan data, mengolah data dan mencari informasi yang dibutuhkan.

mengukur kepuasan pengguna dari sisi ketepatan waktu

sistem dalam

menyajikan atau menyediakan data dan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna


(36)

3.2.3 Metode Penarikan Sampel

Dalam pelaksanaan penelitian ini, terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai populasi yang akan diteliti sehingga dapat diperoleh keputusan apakah penelitian ini memerlukan sampel atau tidak dan bagaimana cara pengambilan sampel tersebut.

3.2.3.1Populasi

Menurut Bambang S. Soedibjo (2005:102) Populasi adalah daftar seluruh elemen atau unit sampling dalam sebuah populasi yang akan dijadikan sampel. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada Directorat Inventory Aerostructure PT Dirgantara yang berjumlah 300 orang.

3.2.3.2Sampel

Menurut Bambang S. Soedibjo (2005:102) sampel adalah bagian dari populasi. Sampel berisikan subjek atau anggota yang dipilih dari populasi.

Secara praktis, ukuran sampel dapat ditentukan dengan rumus yang diturunkan oleh Yamane 1967 dalam (Bambang S. Soedibjo (2005:115) adalah sebagai berikut :

Keterangan : n : Ukuran sampel N : jumlah populasi

N n = ——— Nd²+1


(37)

d² : tingkat presisi yang diambil adalah 0,1 (taraf kepercayaan 90%)

Dengan menggunakan rumus diatas, maka ukuran sampel dapat dihitung sebagai berikut :

300 n = —————— 300 (0.1)² + 1

300 n = —— 4

n = 75

Jadi, dengan tingkat kepercayaan (presisi) yang digunakan sesuai dengan batasan ilmu sosial yaitu 0,1 (10%) dapat diketahui jumlah sampel dari populasi 300 orang sebanyak 75 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan metode Simple Random Sampling. yaitu cara pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi. Karena semua anggota populasi yang akan dilakukan secara acak tanpa menggunakan strata yang ada dalam anggota populasi dengan kata lain di anggap homogen.

3.2.4 Jenis Dan Metode Pengumpulan Data

Jenis dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

3.2.4.1Jenis Data


(38)

1. Data Primer

Data yang diperoleh langsung dari unit pengamatan atau responden penelitian. Teknik atau metode pengumpulan data primer meliputi kuesioner, wawancara, dan observasi.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data pendukung yang diperoleh dari berbagai sumber tulisan antara lain dari literatur, buku, artikel, jurnal dan informasi lainnya yang dianggap dapat mendukung topik penelitian.

3.2.4.2Metode Pengumpulan data

Adapun untuk metode pengumpulkan data yang dilakukan dengan menggunakan beberapa cara, diantaranya :

1) Penelitian kepustakaan ( Library research )

Data penelitian diperoleh dengan cara membaca serta mempelajari buku – buku atau literatur – literatur yang berhubungan dengan pembahasan skripsi 2) Penelitian lapangan ( Field research )

Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode : a. Observasi

Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap masalah yang berkaitan dengan penelitian


(39)

b. Wawancara

Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara komunikasi langsung pada pihak – pihak yang berkaitan

c. Kuesioner

Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengjukan daftar pertanyaan ( angket ) yang disebarkan kepada sejumlah karyawan

3.2.5 Teknik Pengujian Data

Pelaksanaan pengujian data dapat dilakukan dengan beberapa cara atau alat yang digunakan untuk memperoleh data. Teknik pengujian data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas.

3.2.5.1 Uji Validitas

Secara konvensional istilah validitas dapat diartikan sebagai ukuran empiris yang mencerminkan arti sebenarnya dari konsep yang sedang dipelajari. Validitas bersifat lebih abstrak dan lebih sulit diukur

Uji validitas data dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas data dan derajat kebenaran (valid atau tidaknya suatu item pernyataan pada kuesioner yang diberikan pada responden) dari suatu proses pengumpulan data pada instrument penelitian. Kita juga menetapkan nilai kritisnya sebesar 0,3 artinya jika koefisiensi korelasi bernilai > 0,3 maka butir dinyatakan valid (Bambang S. Soedibjo, 2005:74).


(40)

Berikut adalah dasar dalam pengambilan keputusan :

1. Jika r positif, serta r hitung ≥ 0,3 (r kritis) maka item pertanyaan tersebut valid 2. Jika r tidak positif, serta r hitung ≤ 0,3 (r kritis) maka item pertanyaan tersebut

tidak valid

Untuk pengujian validitas ini instrumen penelitian yang berupa skor yang memiliki tingkatan, menggunakan software SPSS 14.0 For Windows dan rumus yang digunakan adalah korelasi Pearson Product Moment dengan:

r

yx

=_ n

Σ

x

i

y

i

– (

Σ

x

i

)(

Σ

y

i

)_______

{

n

Σ

x

i

² - (

Σ

x

i

} {

n

Σ

y

i

²-(

Σ

y

i

}

Keterangan :

r

yx =Korelasi antara X dan Y

X = Variabel Bebas Y = Variabel Terikat

Hasil uji validitas menggunakan software SPSS 14.0 For Windows, adalah sebagai berikut


(41)

Tabel 3.2

Uji Validitas Kualitas Software IRP Material Ticket (X)

Item r-hitung r-kritis Kesimpulan

Item 1 0, 504 0,3 Valid

Item 2 0, 604 0,3 Valid

Item 3 0, 485 0,3 Valid

Item 4 0, 606 0,3 Valid

Item 5 0, 561 0,3 Valid

Item 6 0, 521 0,3 Valid

Item 7 0, 406 0,3 Valid

Item 8 0, 515 0,3 Valid

Sumber : Pengolahan Data Menggunakan SPSS 14.0 For Windows

Dari data diatas disimpulkan bahwa instrumen pada variabel X (Kualitas

Software) pada setiap variabel yang penulis ajukan dalam kuesioner dapat mewakili objek yang diteliti, dimana dari 8 pertanyaan variabel X (Kualitas Software) valid yaitu r-hitung > r-kritis. sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item yang digunakan untuk mengukur validitas Kualitas Software IRP Material Ticket akan mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan penelitian.

Tabel 3.3

Uji Validitas Kepuasan User (Y)

Item r-hitung r-kritis Kesimpulan

Item 1 0, 414 0,3 Valid

Item 2 0, 591 0,3 Valid

Item 3 0, 400 0,3 Valid

Item 4 0, 604 0,3 Valid

Item 5 0, 330 0,3 Valid

Item 6 0, 713 0,3 Valid

Item 7 0, 570 0,3 Valid

Item 8 0, 653 0,3 Valid


(42)

Dari data diatas disimpulkan bahwa instrumen pada variabel Y (Kepuasan

User) pada setiap variabel yang penulis ajukan dalam kuesioner dapat mewakili objek yang diteliti, dimana dari 8 pertanyaan variabel Y (Kepuasan User) valid yaitu r-hitung > r-kritis. sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item yang digunakan untuk mengukur validitas Kepuasan User akan mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan penelitian.

3.2.5.2Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat di percaya atau dapat diandalkan. Teknik perhitungan reliabilitas kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 14.0 for windows, setelah ouput yang dibandingkan dengan uji signifikan dengan uji Z.

Tabel 3.4

Uji Reliabilitas Kualitas Software IRP Material Ticket

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items

.811 .811 8

Berdasarkan kriteria pengujian, maka instrument kualitas software memiliki kehandalan yang signifikan, karena mempunyai cronbach’s alpha 0,811 maka alat ukur atau kuesioner dikatakan baik atau reliabel.


(43)

Tabel 3.5

Uji Reabilitas Kepuasan User

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items

.817 .814 8

Berdasarkan kriteria pengujian, maka instrument kepuasan User memiliki kehandalan yang signifikan, karena mempunyai cronbach’s alpha 0,817 maka alat ukur atau kuesioner dikatakan baik atau reliabel.

Menurut Sekaran 2003 dalam (Bambang S. Soedibjo 2005:72) reliabilitas atau lebih dari 0,70 menunjukan bahwa instrument reliabel atau handal.

3.2.6. Metode Analisis dan pengujian Hipotesis

Metode analisis dan pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

3.2.6.1Analisis Deskriptif / Kualitatif

Dimana penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan terhadap variabel mandiri yaitu tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain ( Sugiyono 2000 : 6 ). Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskriptif gambaran atau lukisan secara sistematis, Sedangkan


(44)

penelitian verifikatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengecek kebenaran hasil penelitian ( Suharsimi, 2000 : 9 )

3.2.6.2. Analisis Verifikatif / Kuantitatif

Pengertian analisis kuantitatif secara umum adalah hasil suatu masalah yang akan diteliti lebih lanjut, Sebelum pengolahan menggunakan analisis regresi dilakukan terlebih dahulu transpormasi dari hasil pengisian kuesioner. Transpormal ini adalah untuk merubah data dari skala ordinal ( isian kuesioner ) menjadi data yang memiliki skala pengukuran interval dan menggunakan Metode Successive Interval(MSI). Adapun tahap – tahap perhitungannya dilakukan sebagai berikut :

1. Menjumlahkan jawaban responden untuk tiap pertanyaan variabel berdasarkan skal likert

2. Membuat variabel frekuensi kumulatif, yaitu menjumlahkan secara berturut – turut jawaban responden untuk setiap pertanyaan per-variabel

3. Membuat table frekuensi relatif, yaitu komulatif dibagi banyaknya responden (frekuensi data dibagi dengan frek total di kali 100%) frek relatif

4. Menentukan nilai Z untuk setiap hasil dari frekuensi relatif dengan menggunakan table Z

Statistik inferensi digunakan juga digunakan sebagai pengambilan keputusan dan pada umumnya menyertakan pengambilan keputusan dengan uji hipotesis. Uji hipotesis yang dilakukan dalam penelitian yaitu menggunakan software SPSS 14.0


(45)

for windows, adapun langkah-langkahnya dengan menggunakan analisis korelasi, analisis regresi dan koefisien determinasi.

1. Analisis Korelasi

Adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui derajat keeratan hubungan antara Pengaruh kualitas software IRP Material Ticket ( X ) terhadap kepuasan user ( Y ). Adapun perhitungannya dapat menggunakan paket program SPSS, juga dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut :

r

yx

=_ n

Σ

x

i

y

i

– (

Σ

x

i

)(

Σ

y

i

)_______

{

n

Σ

x

i

² - (

Σ

x

i

} {

n

Σ

y

i

²-(

Σ

y

i

}

Keterangan:

r yx = Korelasi Pearson Product Moment

x = Kualitas Software IRP Material Ticket y = Kepuasan User

n = Jumlah Sampel

Dengan ketentuan sebagai berikut :

ryx = -1 terdapat hubungan linier positif antara variabel X dan variabel Y sempurna

negatif

ryx = 0, tidak terdapat hubungan linier antara variabel X dan variabel Y

ryx = 1, terdapat hubungan linier antara veriabel X dengan variabel Y sempurna


(46)

Besar kecilnya angka korelasi menetukan kuat atau lemahnya hubungan kedua variabel. dapat dilihat pada tabel 3.6

Tabel 3.6

Nilai Korelasi Tingkat Keeratan Koefisien Korelasi

0,00- 0,20 Sangat Lemah (diabaikan, dianggap tidak ada)

0,21- 0,40 Rendah

0,41- 0,70 Cukup

0,71- 0,90 Kuat

0,91-1,000 Sangat Kuat

Tabel Penafsiran Koefisien Korelasi dari Guilford Emperical Rulesi

(Sambas ali 2007:127)

2. Analisis Regresi sederhana

Untuk mengetahui hubungan antara variabel X ( Kualitas software IRP Material Ticket ) variabel Y ( Kepuasan user), adapun rumus yang digunakan adalah :

Y = a + β1X1 + β2X2 +β3X3 + β4X4

Dimana : Y = variabel kepuasan user

a = satuan bilangan konstan

β = koefisien regresi


(47)

Untuk mencari koefisien regresi a, b1, b2, b3 dan b4 digunakan persamaan

matrik, yaitu β dengan matrik yang anggotanya a, b1, b2, b3, dan b4 dengan

menggunakan rumus sebagai berikut : 3. β = ( X¹.X) ¹ (X¹.Y)

Dimana : Y = Matrik X ( terdiri dari x1, x2…xn )

X = Matrik Y

3. Analisis Koefisien Determinasi

Dengan terdapatnya angka perhitungan koefisien korelasi, maka akan didapat besarnya angka koefisien determinasi, dimana akan dinyatakan besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y. untuk menghitung besarnya peranan atau pengaruh variabel bebas (variabel X) terhadap variabel tergantung (variabel Y) menggunakan rumus Prof. Sudjana (2002:137).

Dimana : Kd : Koefisien determinasi

r yx2 : kuadrat Koefisien determinasi

100% : Pengali yang menyatakan dalam persentase.


(48)

3.2.7. Pengujian Hipotesis

Hipotesis yang dapat dibuat dari penelitian ini adalah:

Bahwa seluruh dimensi kualitas yang disajikan oleh software kepada user

berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasaan user. Selanjutnya hipotesis yang dikemukakan diatas dijabarkan ke dalam hipotesis berikut:

- H0 ⇒ Tidak terdapat pengaruh antara kualitas software IRP Material Ticket

dengan kepuasan user.

- H1 ⇒ Terdapat pengaruh antara kualitas software IRP Material Ticket dengan

kepuasan user.

- Untuk ukuran sample besar maka uji signifikansinya dilakukan dengan uji Z, dengan menggunakan α = 0,1 untuk tes dua pihak (two tails) karena menurut Sugiyono (2003:94) uji dua pihak digunakan bila hipotesis nol (H0) berbunyi “sama

dengan” dan hipotesis alternatifnya (Ha) berbunyi “tidak sama dengan”. Ho: ρ= 0; tidak ada korelasi yang signifikan antara variabel X & variabel Y Ha: ρ≠ 0; terdapat korelasi antara variabel X dan variabel Y

Berdasarkan konsep teori mengenai uji Z menurut Prof. Sudjana (2005:381) yaitu:

Zhitung

=_ z – µ

z

_

σ

z

Untuk mendapatkan hasil hitung uji Z tersebut diatas dengan menggunakan software


(49)

Gambar 3.2

Kurva Penolakan dan Penerimaan Hipotesis

0

Z tabel Z tabel

H0 ditolak H0 diterima


(50)

50 4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian merupakan hasil dari pernyataan yang terdapat di dalam tujuan penelitian. Dan hasil penelitian yang terdapat di PT. Dirgantara Indonesia (PERSERO) adalah sebagai berikut :

4.1.1 Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah karyawan divisi direktorat inventory aerostructure dan jumlah responden yang bisa dijadikan sampel dalam penelitian ini sebanyak 75 responden. Identitas responden tersebut dapat dilihat pada tabel-tabel berikut :

Tabel 4.1

Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Frekuensi Presentase %

Pria 57 76%

Wanita 18 24%

Total 75 100%

Sumber : hasil pengolahan kuisioner

Responden yang terpilih dalam penelitian ini sebagian besar didominasi oleh laki-laki sebanyak 76%, sedangkan perempuan sebanyak 24%. Pada dasarnya, semua karyawan dapat mengoperasikan software IRP Material Ticket, karena software IRP Material Ticket tidak digolongkan berdasarkan gender.


(51)

Tabel 4.2

Karakteristik responden Berdasarkan usia

No. Usia Frekuensi Presentase%

1. 2. 3. 4.

20 – 30 31 – 40 41 – 50 51 – 60

25 26 19 5 33.33 34.66 25.33 6.66

Total 75 100

Sumber : hasil pengolahan kuisioner

Berdasarkan kategori usia, responden berusia 31-40 tahun mendominasi sekitar 34.66% dari jumlah sampel karyawan divisi. inventory aerostructure Hal ini disebabkan karena sebagian besar karyawan, didukung dengan usia produktif untuk bekerja. Diikuti oleh 33.33% berusia 20-30 tahun, 25.33% berusia kurang dari 50 tahun, dan hanya 6.66% yang berusia lebih dari 50 tahun.

Tabel 4.3

Karakteristik responden Berdasarkan status

No. Status Frekuensi Presentase%

1. 2. Nikah Belum Nikah 63 12 84 16

Total 75 100


(52)

Berdasarkan kategori status, dapat diketahui bahwa mayoritas responden karyawan. divisi. inventory aerostructure yang telah menikah sebanyak 84% sedangkan yang belum menikah sebanyak 16%.

Tabel 4.4

Karakteristik Responden

Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No. Pendidikan

terakhir

Frekuensi Presentase% 1. 2. 3. 4. 5. SMA SMK / STM Diploma (D3) Strata Satu (S1) Strata Dua (S2)

16 35 18 5 1 21.33 46.66 24.00 6.66 1.33

Total 75 100

Sumber : hasil pengolahan kuisioner

Berdasarkan dari tabel 4.4 di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden karyawan. divisi. inventory aerostructure adalah berpendidikan terakhir SMK / STM sebanyak 46.66% responden, di susul oleh yang berpendidikan terakhir D3 sebanyak 24.00% responden, dan SMA sebanyak 21.33% responden, dan lain-lain. berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan pada karyawan PTDI mayoritas tingkat SMK / STM.


(53)

Tabel 4.5

Karakteristik responden Berdasarkan Masa Kerja

No. Masa Kerja Frekuensi Presentase

% 1.

2. 3. 4.

< 5 Tahun 5 – 15 Tahun

16-25 Tahun > 26Tahun 18 23 30 4 24.00 30.66 40.00 5.33

Total 75 100

Sumber : hasil pengolahan kuisioner

Dilihat dari tabel 4.5 di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden karyawan. divisi. inventory aerostructure masa kerjanya 16-25 tahun sebanyak 40.00% kemudian 5 – 15 tahun sebanyak 30.66% sampai dengan < 5 tahun sebanyak 24.00%.. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa Para karyawan sudah berpengalaman.

4.1.2. Deskripsi Software IRP Material Ticket yang sedang berjalan di PT

Dirgantara Indonesia.

Disini akan dijelaskan mengenai IRP Material Ticket yang sedang berjalan di PT Dirgantara Indonesia. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 4.1.


(54)

4.1.2.1 Tampilan Program Sistem Informasi IRP Material Ticket

Tampilan program ini untuk mengecek pergerakan material yang dioperasikan, fasilitas tools yang sering digunakan untuk menampilkan data list lebih mudah digunakan cukup satu kali klik

Gambar 4.1

Tampilan Sistem Informasi IRP Material Ticket Di PT. Dirgantara Indonesia


(55)

4.1.2.2 Tampilan Program Sistem Informasi Halaman Input Order Completion IRP Material Ticket

Tampilan program ini untuk memonitoring data transaksi pergerakan material yang selanjutnya akan disimpan kedalam database

Gambar 4.2

Tampilan Sistem Informasi Halaman Input Order Completion IRP Material Ticket


(56)

4.1.2.3 Business Use Case Diagram

Untuk menggambarkan proses bisnis yang berjalan, digunakan pemodelan dengan business use case diagram sebagai berikut:

Business use case diagram merupakan sebuah proses bisnis yang menggambarkan alur kerja spesifik dalam sebuah bisnis; sebuah interaksi yang dimiliki subdivisi yang mencapai tujuan bisnis. Diagram ini melibatkan baik proses manual maupun proses otomatis dan menggunakan periode waktu yang tak terbatas.

4.1.2.3.1 Business Use Case Planner Engineering

Gambar 4. 3 Business Use Case Planner Engineering

4.1.2.3.2 Use Case Storage Office


(57)

4.1.2.3.3 Business Use Case Gudang

Gambar 4. 5 Business Use Case Gudang

4.1.2.3.4 Business Use Case LSR (Local Store)


(58)

4.1.2.3.5 Business Use Case Quality Assurance

Gambar 4. 7 Business Use Case Quality Assurance

4.1.2.3.6 Business Use Case Shop (Produksi)


(59)

4.1.2.4 Use Case Diagram

Berikut ini adalah diagram use case yang menggambarkan proses-proses pada sistem yang sedang berjalan.

4.1.2.4.1 Use Case Diagram Sistem IRP yang sedang berjalan


(60)

4.1.2.5 Flow of Event (Skenario)

Skenario merupakan penjelasan lebih detail dari kasus (case) dari awal hingga akhirnya diperoleh sebuah output.

4.1.2.5.1 Skenario Use Case Pegawai

Tabel 4.6 Skenario Use Case Login (pegawai)

Identifikasi Nomor Use Case UC-IRP-1.0

Nama Use Case Login

Deskripsi Proses login untuk dapat mengakses sistem IRP Jenis Primer, essential

Actor Pegawai

Skenario Utama

Kondisi Awal Halaman login tampil di awal

No Aksi Aktor No Respon Sistem

1 Mengetikkan user ID dan password

2 Memverifikasi user id dan password. Kemudian akan tampil daftar modul IRP

3 Pilih Inventory Management System kemudian pilih Material Ticket

4 Menampilkan menu material ticket

Kondisi Akhir Tampil menu utama material ticket

Tabel 4.7 Skenario Use Case Membuat Issue MT

Identifikasi Nomor Use Case UC-IRP-2.0

Nama Use Case Membuat Issue MT

Deskripsi Proses pembuatan dokumen material ticket Jenis Primer, essential

Actor Pegawai

Skenario Utama

Kondisi Awal Halaman menu utama material ticket tampil diawal

No Aksi Aktor No Respon Sistem

1 Pilih menu, klik New Issue 2 Muncul tampilan form material ticket


(61)

Tabel 4.8 Skenario Use Case Masukkan JID No Identifikasi

Nomor Use Case UC-IRP-2.1 Nama Use Case Masukkan JID No

Deskripsi Menginputkan JID no ke sistem Jenis Primer, essential

Actor Pegawai

Skenario Utama

Kondisi Awal Halaman menu utama material ticket tampil diawal

No Aksi Aktor No Respon Sistem

1 Pilih menu, klik New Issue 2 Muncul tampilan form material ticket

3 Mengetikkan jid no 3 Akan keluar data list 1 yang menampilkan data part yang akan dibuat dengan material yang akan di-issue

Kondisi Akhir Akan tampil data part yang akan di issue

Tabel 4.9 Skenario Use Case Lihat Stock Material

Identifikasi Nomor Use Case UC-IRP-2.2

Nama Use Case Lihat Stock Material

Deskripsi Mengecek stock material untuk suatu part Jenis Primer, essential

Actor Pegawai

Skenario Utama

Kondisi Awal Muncul list 1 berupa data part yang akan dibuat

No Aksi Aktor No Respon Sistem

1 Klik pada data list part yang akan dibuat

2 Akan muncul list 2 berupa data stock sesuai dengan part id nya Kondisi Akhir Tampil data stock material


(62)

Tabel 4.10 Skenario Use Case Masukkan QTY yang Diminta Identifikasi

Nomor Use Case UC-IRP-2.3

Nama Use Case Masukkan QTY yang diminta

Deskripsi Memasukkan kuantitas material yang diminta Jenis Primer, essential

Actor Pegawai

Skenario Utama Kondisi Awal Tampil data stock di list 2

No Aksi Aktor No Respon Sistem

1 Mengetikkan quantity material yang akan dibuat part pada list 1

2 Menyimpan data quantity 3 Pilih data di list 2 sesuai

program part yang akan dibuat. Klik insert

4 Issue material disimpan dalam database

Kondisi Akhir Issue Material Ticket telah dibuat

Tabel 4.11 Print MT Identifikasi Nomor Use Case UC-IRP-2.4

Nama Use Case Print MT

Deskripsi Mencetak dokumen material ticket Jenis Primer, essential

Actor Pegawai

Skenario Utama

Kondisi Awal Issue material ticket telah dilakukan dan disimpan dalam database

No Aksi Aktor No Respon Sistem

1 Double klik pada data di list 2 berupa data stock yang sesuai dengan program part yang telah di-issue

2 Akan tampil print preview dari dokumen material ticket

3 Klik icon print 4 Sistem mencetak dokumen material

ticket Kondisi Akhir Output berupa dokumen material ticket


(63)

Tabel 4.12 Skenario Use Case Print MT (Last Issue) Identifikasi

Nomor Use Case UC-IRP-3.0

Nama Use Case Print MT (LAST ISSUED)

Deskripsi Mencetak dokumen material ticket Jenis Primer, essential

Actor Pegawai

Skenario Utama

Kondisi Awal Tampilan menu utama sistem IRP material ticket

No Aksi Aktor No Respon Sistem

1 Klik menu pilih print 2 Akan tampil form material ticket (printed)

3 Inputkan nama organisasi dan no MT klik OK

4 Muncul data list berupa data material ticket yang telah di issue 5 Double klik pada list 6 Muncul print preview dokumen

MT

7 Klik icon print 8 Mencetak dokumen MT

Kondisi Akhir Output berupa dokumen material ticket

Tabel 4.13 Skenario Use Case Lihat MT Issued

Identifikasi Nomor Use Case UC-IRP-4.0

Nama Use Case Lihat MT Issued

Deskripsi Melihat data material ticket yang telah di-issue Jenis Primer, essential

Actor Pegawai

Skenario Utama

Kondisi Awal Tampil menu utama sistem IRP material ticket

No Aksi Aktor No Respon Sistem

1 Pilih menu – Inquiry Material Ticket – pilih salah satu dari: By MT number, By JID no, By part no, By part ID, by org

2 Akan tampil form sesuai pilihan

3 Masukkan MT number, JID no, Part no, Part ID, atau Org sesuai permintaan sistem

4 Muncul data list berupa data material ticket yang telah di-issue dan diurutkan sesuai data field tang telah diinputkan


(64)

Tabel 4.14 Skenario Use Case Monitoring MT Identifikasi

Nomor Use Case UC-IRP-5.0 Nama Use Case Monitoring MT

Deskripsi Memonitor proses issue MT Jenis Primer, essential

Actor Pegawai

Skenario Utama

Kondisi Awal Tampil menu utama sistem IRP material ticket

No Aksi Aktor No Respon Sistem

1 Pilih Monitoring 2 Akan tampil form monitoring MT

3 Pilih tahun, bulan, unit, option data dan isikan no MT atau customer (shop) kemudian klik view

4 Muncul data list berupa data material ticket sesuai option data dan waktu yang ditentukan

Kondisi Akhir Muncul data list material ticket pada waktu tertentu dan dalam keadaan tertentu

Tabel 4.15 Skenario Use Case Logout (Pegawai)

Identifikasi Nomor Use Case UC-IRP-6.0

Nama Use Case Logout (pegawai)

Deskripsi Proses logout untuk keluar dari sistem IRP Jenis Primer, essential

Actor Pegawai

Skenario Utama

Kondisi Awal Tampilan menu utama material ticket

No Aksi Aktor No Respon Sistem

1 Klik exit 2 Keluar dari menu utama material

ticket

3 Pilih file - logout 4 Keluar dari sistem IRP Kondisi Akhir Keluar sepenuhnya dari sistem IRP


(65)

4.1.2.6 Skenario Use Case Supervisor

Tabel 4.16 Skenario Use Case Login (Supervisor)

Identifikasi Nomor Use Case UC-IRP-7.0

Nama Use Case Login

Deskripsi Proses login untuk dapat mengakses sistem IRP Jenis Primer, essential

Actor Supervisor

Skenario Utama Kondisi Awal Halaman login tampil di awal

No Aksi Aktor No Respon Sistem

1 Mengetikkan user ID dan password supervisor

2 Memverifikasi user id dan password. Kemudian akan tampil daftar modul IRP

3 Pilih Inventory Management System kemudian pilih Material Ticket

4 Menampilkan menu material ticket

Kondisi Akhir Tampil menu utama material ticket

Tabel 4.17 Skenario Use Case Lihat MT Issued

Identifikasi Nomor Use Case UC-IRP-8.0

Nama Use Case Lihat MT Issued

Deskripsi Melihat data material ticket yang telah di-issue Jenis Primer, essential

Actor Supervisor

Skenario Utama

Kondisi Awal Tampil menu utama sistem IRP material ticket

No Aksi Aktor No Respon Sistem

1 Pilih menu – Inquiry Material Ticket – pilih salah satu dari: By MT number, By JID no, By part no, By part ID, by org

2 Akan tampil form sesuai pilihan

3 Masukkan MT number, JID no, Part no, Part ID, atau Org sesuai permintaan sistem

4 Muncul data list berupa data material ticket yang telah di-issue dan diurutkan sesuai data field tang telah diinputkan


(66)

Tabel 4.18 Skenario Use Case Monitoring MT Identifikasi

Nomor Use Case UC-IRP-9.0 Nama Use Case Monitoring MT

Deskripsi Memonitor proses issue MT Jenis Primer, essential

Actor Supervisor

Skenario Utama

Kondisi Awal Tampil menu utama sistem IRP material ticket

No Aksi Aktor No Respon Sistem

1 Pilih Monitoring 2 Akan tampil form monitoring MT

3 Pilih tahun, bulan, unit, option data dan isikan no MT atau customer (shop) kemudian klik view

4 Muncul data list berupa data material ticket sesuai option data dan waktu yang ditentukan

Kondisi Akhir Muncul data list material ticket pada waktu tertentu dan dalam keadaan tertentu

Tabel 4.19 Skenario Use Case Logout (Supervisor)

Identifikasi Nomor Use Case UC-IRP-10.0

Nama Use Case Logout (supervisor)

Deskripsi Proses logout untuk keluar dari sistem IRP Jenis Primer, essential

Actor Pegawai

Skenario Utama

Kondisi Awal Tampilan menu utama material ticket

No Aksi Aktor No Respon Sistem

1 Klik exit 2 Keluar dari menu utama material

ticket

3 Pilih file - logout 4 Keluar dari sistem IRP Kondisi Akhir Keluar sepenuhnya dari sistem IRP


(67)

4.1.2.7 Class Diagram System IRP Material Ticket

Berikut ini adalah Class Diagram sebagai gambaran skema database pada

system informasi IRP MT.


(68)

4.1.2.8 Sequence Diagram

Diagram sequence merupakan diagram untuk menggambarkan perilaku

system terhadap suatu interaksi yang dilakukan pada sistem tersebut.

4.1.2.8.1 Sequence Diagram Login Pegawai


(69)

4.1.2.8.3 Sequence Diagram Create MT

Gambar 4.12 Sequence Diagram Create MT

4.1.2.8.4 Sequence Diagram Input JIDno


(70)

4.1.2.8.5 Sequence Diagram Lihat Stock Material

Gambar 4.14 Sequence Diagram Lihat Stock Material

4.1.2.8.6 Sequence Diagram Input Qty


(71)

4.1.2.8.7 Sequence DiagramPrint

Gambar 4.16 Sequence DiagramPrint

4.1.2.8.8 Sequence Diagram Print Last Issued


(72)

4.1.2.8.9. Sequence Diagram Show List MT by MT No

Gambar 4.18 Sequence Diagram Show List MT by MT No

4.1.2.8.10 Sequence Diagram Show List MT by JID No


(73)

4.1.2.8.11 Sequence Diagram Show List MT by Part No

Gambar 4.20 Sequence Diagram Show List MT by Part No

4.1.2.8.12 Sequence Diagram Show List MT by Part ID


(74)

4.1.2.8.13 Sequence Diagram Show List MT by Org

Gambar 4.22 Sequence Diagram Show List MT by Org

4.1.2.8.14 Sequence Diagram Monitoring MT


(75)

4.1.2.8.15 Sequence Diagram Logout Pegawai


(76)

4.1.2.9 Activity Diagram

Activity diagram digunakan untuk mengilustrasikan aliran fungsional dalam sebuah sistem.

Pegawai System IRP


(77)

4.1.3. Hasil Analisis Implementasi KUALITAS SOFTWARE IRP Material Ticket (X) Berdasarkan Tanggapan Responden.

Untuk mengetahui tanggapan karyawan direktorat inventory aerostructure atas kualitas software (X) di PT Dirgantara Indonesia, maka dari hasil kuesioner yang telah disebarkan terdapat beberapa tanggapan mengenai kualitas Sistem Informasi IRP (Integrated Resource Planning) Material Ticket, diantaranya adalah sebagai berikut :

Tabel 4.20

Software IRP Material Ticket Telah Memenuhi Spesifikasi Dalam Pelaksanaan Tugas

(Correctness)

Tanggapan Frekuensi Persentase %

Sangat Setuju 15 20

Setuju 36 48

Ragu 18 24

Tidak Setuju 4 5.33

Tidak Setuju Sekali 2 2.66

Jumlah 75 100

Sumber : hasil pengolahan kuisioner

Berdasarkan tabel 4.20 dapat diketahui tanggapan responden PTDI terhadap kualitas software IRP yang telah memenuhi spesifikasi dalam pelaksanaan tugas sebagian besar responden menyatakan setuju 48%. Jadi sistem IRP Material Ticket sudah memenuhi spesifikasi user dalam melaksanaan tugasnya.


(1)

ix

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Judul Tabel Halaman

1.1. Jadwal Kegiatan Penelitian ……….… 13

3.1. Operasional Variabel ……….…. 33

3.2. Hasil Uji Validitas Kualitas Software………..…… 41

3.3. Hasil Uji Validitas Kepuasan User……….…. 41

3.4. Hasil Uji Reliabilitas Kualitas Software ……...…….…. 42

3.5. Hasil Uji Reliabilitas Kepuasan User ……….… 43

3.6. Tabel Penafsiran Kooefisiensi korelasi Guilford…….. 79

4.1. Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin ………….… 50

4.2. Karakteristik Berdasarkan Usia ……….… 51

4.3. Karakteristik Berdasarkan Status Marital …………..…. 51

4.4. Karakteristik Berdasarkan Pendidikan Terakhir ……... 52

4.5. Karakteristik Berdasarkan Masa Kerja …………..…… 53

4.6. Skenario Use Case Pegawai………..…. …… 60

4.7. Skenario Use Case Membuat Issue MT..…………..…. 60

4.8. Skenario Use Case Masukan JID No...………. 61

4.9. Skenario Use Case Melihat Stock Material………...… 61

4.10. Skenario Use Case Masukan Qty yang Diminta……….... 62

4.11. Print MT……….………...… 62

4.12. Skenario Use Case Print MT (Last Issue)...…………... 63


(2)

x

4.14. Skenario Use Case Monitoring MT..………..… . 64 4.15. Skenario Use Case Log Out (Pegawai)………... 64 4.16. Skenario Use Case Log In (Supervisor)…….………. 65 4.17. Skenario Use Case Lihat MT Issued..……….... 65 4.18. Skenario Use Case Monitoring MT………….………... 66 4.19. Skenario Use Case Log Out (Supervisor) …………...… 66 4.20. Software IRP Material Ticket Telah Memenuhi

Spesifikasi dalam Pelaksanaan Tugas ………... 77 4.21. Saya Dapat Menyelesaikan Fungsi software IRP

Material Ticket Secara Tepat ………..… 78 4.22. Saya Dapat Mengakses Setiap Tampilan yang

Terdapat Dalam Software IRP Material Ticket ………. 79 4.23. Output dari Software IRP Material

Ticket Mudah untuk Dipelajari ……….. 79 4.24. Fungsi dan modul yang terdapat di

software IRP Material Ticket

sudah memenuhi harapan saya……….……. 80 4.25. Informasi yang di hasilkan IRP Material

ticket sangat cepat dan akurat ……... ………. 81 4.26. Pekerjaan dapat diselesaikan dengan

baik karena IRP Material Ticket mudah


(3)

xi

4.27. Sofware IRP Material Ticket sulit digunakan, harus mengikuti


(4)

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.

Tiada kata yang indah untuk bersyukur kecuali ucapan Hamdallah, segala puji bagi Allah SWT atas segala karunia dan ridho-Nya dan juga utusan-Nya yaitu Rasullah SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Kualitas Software Sistem Informasi IRP (Integrated Resource Planning) Material Ticket Terhadap Kepuasan User Directorat Inventory Aerostructure DI PT. Dirgantara Indonesia (PERSERO)”. Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari partisipasi dan bimbingan semua pihak. Oleh karena itu, penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Komputer Indonesia, Bapak Ir. Eddy Soegoto, M.Sc. 2. Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Bapak Prof. Dr. Ir. Ukun

Sastraprawira, M.Sc.

3. Ketua Jurusan Manajemen Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Bapak Dadang Munandar, SE, M.Si.

4. Ibu Wartika S.kom,.MT. selaku dosen wali di kelas MI-02/angkatan 2005. 5. Ibu Fenny Syafariani, S.Si, M.Stat. selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktunya guna membimbing, memberi pengarahan dan masukan kepada penulis.

6. Bapak Erwin Setia Dharma sebagai pemimbing lapangan yang menjabat sebagai Manager Sistem Informasi Manajemen PT Dirgantara Indonesia yang sudah meluangkan waktunya untuk memberikan ilmu – ilmu baru.


(5)

v

7. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Manajemen Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer yang telah memberikan Ilmu dan pengetahuan kepada penulis.

8. Yang tersayang Bapak Achmad Sayuti serta ibu Aan Siti Halimah selaku orang tua dan Hari Teja Sukmana adiku tercinta terima kasih atas dukungannya. Baik berupa materil maupun non materil. Serta seluruh keluarga besarku,

9. Yang tersayang Bunda Puteri yang selalu menemani terima kasih atas dukungannya selama ini

10. Nurman, Dul, Leo, Didin, Hardi, Citra,. Yang sama – sama berjuang untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini terima kasih teman atas dukungannya. 11. Untuk teman-teman MI-2 Landi, Ade, Aji, Takim dan semua anak-anak

MITOZZ yang tidak dapat disebutkan disini, yang telah memberikan dukungan dan perhatian kepada penulis.

12. Untuk anak- anak SABDO GYM, Rangga, A sabdo, A iwan, A jays, ujang. Terima kasih.

Dengan penuh rasa terima kasih penulis berharap semoga segala kebaikan-kebaikannya akan mendapat balasan dari Allah SWT, dan semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca atau penulis yang lain di masa yang akan datang.

Bandung, Februari 2010


(6)

LEMBAR PENGESAHAN

Pengaruh Kualitas Software Sistem Informasi IRP (Integrated Resource Planning) Material Ticket Terhadap Kepuasan User Directorat Inventory

Aerostructure DI PT. Dirgantara Indonesia (PERSERO)

.KHAERUL SAPUTRA NIM.1.05.05.086

Telah disetujui dan disyahkan di Bandung sebagai Skripsi pada tanggal :

Menyetujui, Pembimbing

R.Fenny Syafariani, S.Si, M.Stat. NIP.4127.70.26.016

Dekan Fakultas Ketua Jurusan Teknik dan Ilmu Komputer, Manajemen Informatika,

Prof.Dr.Ir.Ukun Sastraprawira MSc. Dadang Munandar, SE, M.Si NIP. 4127.70.006 NIP. 4127.70.26.019