Bentuk dan Metode Penilaian Prestasi Kerja Ketentuan Khusus Penilaian Prestasi Kerja

d. Nilai perilaku kerja dapat diberikan paling tinggi 100. Untuk memudahkan

pemantauan dan evaluasi perilaku kerja, pejabat penilai dapat menggunakan formulir buku catatan penilaian perilaku kerja guru, kepala sekolah, guru yang diberi tugas tambahan yang dinilai sebagaimana pada Lampiran 5.

3. Rekomendasi

Berdasarkan hasil Penilaian Prestasi Kerja, pejabat penilai dapat memberikan rekomendasi kepada pejabat yang secara fungsional bertanggung jawab di bidang kepegawaian sebagai bahan pembinaan karier terhadap guru, kepala sekolah, dan guru yang diberi tugas tambahan yang dinilai. Rekomendasi tersebut diperlukan untuk: a. Peningkatan kemampuan dengan mengikutsertakan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan. b. Penambahan wawasan pengetahuan dalam bidang pekerjaan. c. Kebutuhan pengembangan, peningkatan pendidikan dan peningkatan karier promosi.

B. Bentuk dan Metode Penilaian Prestasi Kerja

1. Bentuk: Penilaian Prestasi Kerja dilaksanakan dalam bentuk penilaian formal yaitu penilaian yang dilakukan oleh atasan langsung sebagai pejabat penilai. 2. Metode Penilaian: Metode Penilaian ini dilakukan dengan mengamati proses pelaksanaan kerja dan pengukuran hasil capaian kerja guru, kepala sekolah, dan guru yang diberi tugas tambahan.

C. Ketentuan Khusus Penilaian Prestasi Kerja

1. Guru, kepala sekolah, dan guru yang diberi tugas tambahan sebagai pejabat negara atau anggota komisi independen dan tidak diberhentikan dari jabatannya, maka penilaian prestasi kerjanya dilakukan oleh pimpinan instansi induk yang bersangkutan berdasarkan bahan dari instansi tempat yang bersangkutan bertugas. 2. guru, kepala sekolah, dan guru yang diberi tugas tambahan sebagai pejabat negara dan diberhentikan dari jabatannya, maka tidak dilakukan penilaian prestasi kerja. 3. Penilaian prestasi kerja untuk ketercapaian unsur SKP apabila terjadi faktor-faktor di luar kemampuan guru, kepala sekolah, dan guru yang diberi tugas tambahan untuk melaksanakan kegiatan bencana alamforce majeure, maka SKP dapat direvisi dengan menunjukkan bukti pendukung yang telah disahkan oleh atasan langsungnya. 4. Guru, kepala sekolah, dan guru yang diberi tugas tambahan yang sedang melaksanakan tugas belajar adalah guru, kepala sekolah, dan guru yang diberi tugas tambahan yang sedang melaksanakan tugas belajar di dalam maupun di luar negeri tidak wajib menyusun SKP pada awal tahun. Penilaian prestasi kerja pada akhir tahun dinilai dari prestasi akademik dan unsur perilaku kerja, dibuat menurut contoh sebagaimana berikut. 5. Guru, kepala sekolah, dan guru yang diberi tugas tambahan yang dipekerjakandiperbantukan pada sekolah di luar satuan administrasi pangkalnya tetap wajib menyusun SKP pada awal tahun dan penilaian prestasi kerja pada akhir tahun sebagaimana penilaian prestasi kerja pada umumnya. Pejabat penilai dan atasan pejabat penilai adalah pejabat pada satuan administrasi pangkalnya. 6. Penilaian prestasi kerja bagi guru, kepala sekolah, dan guru yang diberi tugas tambahan yang diperbantukandipekerjakan pada negara sahabat, organisasi profesi, dan badan swasta yang ditentukan pemerintah dibuat oleh pimpinan instansi induk dengan berdasarkan bahan dari instansi tempat bekerja.

D. Buku Catatan Penilaian Perilaku PNS