Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Jatihandap Bandung

(1)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk penyusunan Skripsi pada Program Studi Sistem Informasi

Oleh :

Arti Intansari Prashinta 10507388

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

i

Sistem Informasi merupakan aspek yang paling penting dalam sebuah lembaga ataupun perusahaan, salah satunya adalah sistem informasi pelayanan kesehatan di Puskesmas Jatihandap. Pengolahan data pasien, data rekam medik, dan data obat merupakan suatu kegiatan utama yang dilakukan oleh Puskesmas Jatihandap. Sistem informasi pelayanan kesehatan di Puskesmas Jatihandap masih bersifat manual, petugas mengalami kesulitan dalam pembuatan laporan karena masih melihat catatan-catatan arsip yang ada, untuk itu diperlukan suatu sistem yang tepat, akurat dan efisien dalam menyelesaikan masalah yang ada dalam perusahaan yaitu penginputan, penyimpanan data. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk merancang sebuah sistem informasi di Puskesmas Jatihandap, merancang database, dan untuk mengetahui tanggapan user terhadap sistem informasi yang diimplementasikan, dan diharapkan mampu memberikan kemudahan bagi pihak yang ada di Puskesmas dalam pengolahan data dan penyusunan laporan.

Desain penelitian yang digunakan yaitu menggunakan metode deskriptif. Metode pengembangan sistem yang digunakan yaitu metode prototype. Sedangkan metode pendekatan sistemnya yang digunakan berupa metode terstruktur yaitu flowmap, diagram konteks, DFD, relasi tabel, dan ERD. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, obervasi, dokumentasi. Perangkat lunak yang digunakan untuk pembuatan sistem informasi ini yaitu Visual Basic 6.0 dan Microsoft SQL Server 2000.

Sistem informasi ini dibangun dengan harapan agar dapat mempermudah pekerjaan petugas dalam pencatatan dan pencarian data pasien, serta dalam pengolahan data obat dan rekam medik pasien karena disimpan dalam bentuk database. Untuk kedepannya diharapkan agar dibuatkan sistem informasi yang dapat terkoneksi dengan pusat.


(3)

ii ABSTRACT

Information system is aspect most importantly in an institute and or company, of them is management information system is health and services in Puskesmas Jatihandap. Patient data processing , medical record data processing and drug data processing is a main activity done by health in Puskesmas Jatihandap. Health care information system in Puskesmas Jatihandap which still having the character of manual, officers had difficulty in preparing the report because they have to look at the record of existing archives, for the purpose is required a correct system, efficient and accurate in finalizing the problem is intracorporate that is input, storage of data. The purpose of this study was to design an information system in Puskesmas Jatihandap, designing databases, and to determine the user response to information systems are implemented on Jatihandap Health Center.

The study design used is using descriptive method. System development method used is prototype method.While the systems approach method which used a structured method that is flowmap that is flowmap, context diagram, DFD, table’s relationship, and ERD. Data collecting method applied is interview, observation, documentation. Software applied for making of this information system that is Visual Basic 60 and Microsoft SQL Server 2000.

This information system is made in order to make not only easy in record keeping and looking for patients data’s, but also medicine data process and patient medical records because it can keep in database. For the future is expected to be made of information systems that can be connected with the center.


(4)

iii

Assalamu”alaikum Wr, Wb.

Puji syukur kita panjatkan kepada pemilik alam raya, yang Maha Pemberi dan Pelindung, yang tidak ada kekuatan lain melebihi kekuatan-Nya, Allah SWT. karena atas berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada keluargaku terutama Orang Tuaku tercinta, yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil, terima kasih atas do’a restu, cinta dan kasih sayang yang senantiasa di berikan kepada penulis. Terima kasih untuk kakak dan adikku tercinta yang telah memberikan spirit kepada penulis dan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, semangat, dan motivasi dalam penyusunan laporan ini. oleh kerenanya perkenankanlah penulis dalam kesempatan ini mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto M.Sc Selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Dr. Arry Akhmad Arman selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Dadang Munandar, SE, M. Si. Selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika di Universitas Komputer Indonesia.

4. Tono Hartono S.Si., MT Selaku pembimbing, terima kasih atas bimbingan dan saran. Sehingga laporan skripsi dapat terselesaikan.


(5)

iv materil.

7. Tante Tuti dan keluarga terimakasih atas bantuannya.

8. Sahabatku Ade Kurniadi, Antania Hanjany K, Fitrie Handayani, Hendra Prasetyo, Riza Alfajri, Desi Riyanti, terima kasih atas kebersamaan kalian yang selalu memberikan dorongan dan motivasi kepada penulis.

9. A’bud terima kasih atas motivasi, dorongan dan bantuannya, sehingga laporan skripsi dapat terselesaikan

10.Teman – teman HIMA’07 Ade Suretno, Esson Sihombing, Rani Puspita, Novi Fitri, Hafid Yunus, Finarsih, Iqbal Adi P, Dede Mulyana, Harli Mukti, Jemmy Sandi, Anggi Ahmad, Dony, Rizky W, Aulia, Suryalaga dan anak kelas MI-9 angkatan 2007, terimakasih atas kebersamaannya. 11.Keluarga besar Adjoen Syamsudin dan Keluarga besar Mardjiono

terimakasih atas motivasi dan dukungannya.

Selaku manusia yang tiada luput dari kesalahan dan kekhilafan Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam pembuatan laporan ini baik dalam penulis, tata bahasa maupun sistematika penyajian yang masih jauh dari kesempurnaan.


(6)

v khususnya serta pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr,Wb.

Bandung, Juni 2011


(7)

1 1.1 LATAR BELAKANG

Semakin meningkatnya perkembangan teknologi informasi sekarang ini

serta tuntutan manusia yang menginginkan efektifitas dalam pekerjaannya

semakin memperluas penggunaan komputer sebagai alat pengolahan data.

Kebutuhan akan komputer dan perangkat teknologi informasi lainnya juga

membuat kebutuhan software yang sesuai dengan sistem yang diinginkan semakin

meningkat. Kombinasi dari piranti keras ( hardware ) dengan piranti lunak

( software ) serta pengguna ( brainware ) membentuk sebuah sistem informasi

yang handal dan diharapkan dapat menjawab harapan akan efektifitas dan

efisiensi pekerjaan. Adanya Sistem Informasi yang terkomputerisasi dapat

meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja dan meningkatkan daya saing

perusahaan dan selain itu juga dapat memberi kemudahan dalam pengumpulan,

pengolahan, penyimpanan data hingga akhirnya diperoleh sebuah informasi yang

akurat.

Satu dari sekian banyak organisasi atau perusahaan yang belum

menggunakan teknologi informasi dan membutuhkan perancangan sistem

informasi yang memadai adalah Puskesmas Jatihandap. Puskesmas (Pusat -

Kesehatan Masyarakat) adalah unit fungsional pelayanan kesehatan terdepan

sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kota atau kabupaten yang


(8)

penyakit di wilayah kerjanya, secara terpadu dan terkoordinasi. Sistem pelayanan

kesehatan yang di selenggarakan di puskesmas jatihandap terdiri dari upaya

kesehatan wajib, promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan

anak (KIA) & keluarga berencana (KB), perbaikkan gizi masyarakat dan

pemberantasan penyakit menular serta pengobatan, sedangkan upaya kesehatan

pengembangan tersendiri dari : upaya kesehatan sekolah (UKS), upaya kesehatan

usia lanjut (Usila), kesehatan mata & pencegahaan kebutaan, kesehatan jiwa,

pelayanan dan penyediaan obat.

Namun dalam proses pengolahan data di puskesmas jatihandap ini masih

bersifat manual. Misalnya dalam proses pendaftaran pasien, masih memanfaatkan

data berupa hardcopy dengan media kertas. Kecuali pasien yang telah memiliki

kartu berobat, maka petugas puskesmas menginputkan dan menyimpan data

pasien pada buku pendataan pasien. Pasien yang akan berobat dicatat kedalam

data kunjungan pasien, adapun data kunjungan pasien tersebut yaitu data

kunjungan pasien umum, kunjungan pasien jamkesmas, dan kunjungan pasien

askes. Apabila kartu berobat pasien tertinggal atau hilang, maka petugas harus

membuat kartu baru dan akan terjadi penduplikasian data pasien yaitu dua nomor

berbeda mempunyai data pasien yang sama. Pencarian data pasien seperti rekam

medic pasien masih membutuhkan waktu yang cukup lama, karena

dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pasien masih disimpan dalam tumpukan rak.

Sama halnya pada bagian KIA & KB, apabila kartu menuju sehat atau kartu KB

tidak terbawa atau hilang, maka petugas harus melihat pada buku pendataan KIA


(9)

mengalami kesulitan untuk melihat data obat keluar yang tersedia karena masih

dilakukan dengan melihat catatan obat setiap harinya. Hal ini meyebabkan

terhambatnya kinerja petugas puskesmas jatihandap. Sehingga pasien harus

menunggu lama dalam proses registrasi, dan menghambat petugas dalam

pembuatan laporan obat dan laporan data pasien di Puskesmas Jatihandap.

Secara spesifik tujuan diadakannya penelitian terhadap Puskesmas

Jatihandap adalah agar dapat menghindari dan meminimalkan terjadinya

kesalahan yang timbul akibat pencatatan aktivitas dan memberikan kemudahan

dalam pelayanan terhadap pasien. Dengan penelitian ini diharapkan dapat

mewujudkan sistem informasi pelayanan kesehatan yang mampu memberikan peningkatan kualitas puskesmas. Untuk menunjang kelancaran sistem pelayanan kesehatan maka diperlukannya teknologi informasi guna memperlancar dan mempermudah jalanya informasi. Agar proses yang dilakukan dapat lebih efektif dan efisien.

Berlatar belakang dari permasalahan di atas penulis berharap bahwa hasil

akhir dari kegiatan penelitian ini yakni pembangunan Sistem Informasi Pelayanan

Kesehatan, dapat memberikan solusi yang terbaik terhadap permasalahan

-permasalahan yang ada pada puskesmas Jatihandap. Dari uraian di atas, maka

dalam rangka kegiatan penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis menetapkan

judul SISTEM INFORMASI PELAYANAN KESEHATAN DI


(10)

1.2 Identifikasi dan rumusan masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan langkah awal dari suatu kegiatan

penelitian. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka

dapat diidentifikasikan beberapa masalah yang kerap kali terjadi dalam puskesmas

jatihandap adalah sebagai berikut:

1. Proses pengolahan data pasien di Puskesmas Jatihandap masih manual,

yaitu meliputi proses pendaftaran, pelayanan KIA&KB masih dilakukan

dengan pencatatan dalam dokumen, dan lamanya proses pencarian rekam

medic pasien pada saat pendaftaran karena rekam medic pasien masih

disimpan dalam tumpukan-tumpukan rak. Hal ini mengakibatkan antrian

yang cukup panjang.

2. Apabila kartu berobat pasien tertinggal atau hilang, maka petugas harus

membuat kartu baru, hal ini mengakibatkan terjadinya penduplikasian data

pasien yaitu dua nomor yang berbeda mempunyai biodata pasien yang sama.

3. Petugas mengalami kesulitan untuk membuat laporan obat yang tersedia

karena masih dilakukan dengan melihat catatan obat setiap harinya, dan

pembuatan laporan data pasien masih membutuhkan waktu yang lama


(11)

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah diajukan, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana mengetahui sistem pengelolaan data pasien yang sedang

berjalan di Puskesmas Jatihandap.

2. Bagaimana perancangan sistem informasi pengelolaan data pasien

Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Jatihandap.

3. Bagaimana implementasi sistem informasi pengelolaan data pasien

Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Jatihandap.

4. Bagaimana pengujian sistem informasi pengolahan data pasien di

Puskesmas Jatihandap.

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk merancang dan membuat sebuah

sistem informasi pelayanan kesehatan pada puskesmas jatihandap.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang dapat diperoleh dengan dilakukannya penelitian ini ialah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui sistem yang berjalan di Puskesmas Jatihandap.

2. Untuk membuat perancangan Sistem Informasi Pelayanan Kesehehatan di


(12)

3. Untuk mengetahui implementasi Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di

Puskesmas Jatihandap.

4. Untuk menguji sistem informasi di Puskesmas Jatihandap.

I.4 Kegunaan Penelitian

Dengan melakukan penelitian ini, penulis mengharapkan adanya manfaat

baik secara teoritis maupun manfaat praktis yang dapat dirasakan oleh semua

pihak. Adapun menfaat yang penulis harapkan, yaitu :

1.4.1 Kegunaan Praktis.

1. Bagi Pihak Puskesmas

Mempermudah kinerja pegawai yang ada di Puskesmas Jatihandap, dalam

proses pencatatan data pasien dan pelayanannya pun dapat lebih efektif

dan efisien, begitu juga dalam hal pembuatan laporannya.

2. Bagi Pengguna Sistem

Dengan adanya sistem informasi pelayanan kesehatan di puskesmas jatihandap ini diharapkan proses interaksi antara pasien dan pegawai pukesmas yang bersangkutan menjadi semakin mudah dan fleksibel.

1.4.2 Kegunaan Akademis

1. Bagi Pengembangan Ilmu

Untuk merealisasikan ilmu yang didapat dan dipelajari di kampus dengan

penelitian dan diharapkan penelitian yang dilakukan dapat memperluas khazanah keilmuan yang telah ada sebelumnya.


(13)

2. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat dalam

meningkatkan pemahaman/ pemikiran kepada peneliti lain yang akan mengambil skripsi atau tugas akhir dalam kajian yang sama sekalius sebagai referensi di dalam penulisan.

3. Bagi Penulis

Hasil penelitian diharapkan dapat diaplikasikan dalam dunia kerja atau pada kehidupan sehari – hari.

I.5 Batasan masalah

Batasan masalah diperlukan agar penelitian yang dilakukan tidak berubah arah

dari tujuan yang ditetapkan. Pelayanan kesehatan di Puskesmas merupakan unit

pelaksana teknis kesehatan di bawah supervisi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

Berdasarkan uraian dari identifikasi masalah diatas telah dijelaskan mengenai

sistem yang akan diteliti di Puskesmas Jatihandap ini merupakan sistem yang

melayani kesehatan masyarakat. Adapun batasan masalah yang disajikan oleh

penulis pada penelitian ini mencakup beberapa hal yaitu :

1. Sistem informasi yang dibangun hanya membahas hal yang berkaitan

dengan proses pelayanan seperti pendaftaran pasien , rekam medic pasien,

dan pengelolaan data obat.

2. Sistem informasi ini hanya digunakan di Puskesmas Jatihandap dengan

wilayah kerjannya setengah Kelurahan Jatihandap, 7 RW, 54 RT yaitu RW


(14)

3. Sistem informasi yang di bangun pada bagian KIA/KB hanya melakukan

proses kunjungan pasien saja.

I.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi Penelitian ini dilakukan pada Puskesmas Jatihandap yang

beralamat di Jl.Jatihandap No.6 Kel. Mandala Jati Kec.Cicadas Kota Bandung.

Adapun jadwal penelitian yang akan dilaksanakan mulai Bulan Februari 2011 -

Juni 2011. Untuk rencana waktu penelitian yang dilakukan di Puskesmas

Jatihandap ini yaitu sebagai berikut :

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan

KEGIATAN

Bulan

February Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1.Pengusulan Proposal 2. Identifikasi

Kebutuhan

a. Observasi b. Wawancara c. Pengumpulan Data

3. Membuat Prototype

4. Menguji Prototype

5.Memperbaiki Prototype


(15)

9 2.1 Konsep Dasar Sistem

Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem, yaitu sistem yang lebih menekankan pada prosedur dan elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur, menurut Jogiyanto (2005:1) mendefinisikan sistem sebagai berikut :

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.

Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada komponen dan elemennya, menurut jogiyanto (2005:2) mendefinisikan:

“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Dari pengertian di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa suatu sistem merupakan elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.1 Karakteristik Sistem

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 3), Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukkan, keluaran, pengolahan dan sasaran atau tujuan.


(16)

a. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi. Komponen atau elemen sistem dapat berupa suatu subsistem (bagian-bagian sistem). Subsistem mempunyai karakteristik dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

Batas Sistem (boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

b. Lingkungan Luar sistem

Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

c. Penghubung Sistem

Penghubung (interface) merupakan media penghubung, yang memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem dengan subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung

d. Masukan Sistem

Masukan (input ) adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan keperawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut


(17)

dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

e. Keluaran Sistem

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.

f. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran

g. Sasaran Sistem

Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.

2.1.2 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut pandang. Berikut akan dipaparkan mengenai klasifikasi sistem menurut Al-Bahra (2005:6) :

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

a. Sistem abstrak : Sistem yang berupa pemikiran atau atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.


(18)

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan

a. Sistem alamiah : Sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat oleh manusia (ditentukan dan tunduk kepada kehendak sang pencipta alam). b. Sistem buatan manusia : Sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem

buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut dengan human-machine sistem atau ada yang menyebut dengan man-machine sistem.

3. Sistem Tertentu dan Sistem Tak tentu

a. Sistem tertentu : beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi.

b. Sistem tak tentu : sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka.

a. Sistem tertutup : Sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

b. Sistem terbuka : sistem yang berhubungan dan terpengruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lain.


(19)

2.2 Konsep Dasar Informasi

Suatu informasi dapat ditransformasikan pada saat informasi itu mengalir dalam sebuah sistem baik itu manual maupun berbasis komputerisasi. Sistem tersebut menerima input dalam berbagai cara mengaplikasikan perngakat keras dan elemen manusia untuk mentransformasikan input menjadi output dalam berbagai bentuk.

Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi penerimanya, yang menggambarkan suatu kejadian nyata dan digunakan untuk pengambilan keputusan.

Menurut jogiyanto (2005 : 8) mendefinisikan informasi sebagai berikut :

“ Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimannya”.

2.2.1 Pengertian Data

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang mendeskripsikan dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi. Menurut Abdul Kadir (2003 : 29) mendefinisikan data sebagai berikut :

Secara konseptual, data, adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai. Data dapat berupa nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video. Data yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu. Misalnya, data yang menyatakan tanggal atau jam, atau menyatakan nilai mata uang.


(20)

2.2.2 Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan untuk menghasilkan suatu informasi. Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 9) mendefinisikan data sebagai berikut :

“Pengolahan data adalah masa atau waktu yang digunakan untuk mendeskripsikan perubahan bentuk data menjadi informasi yang memiliki kegunaan”.

Ada beberapa operasi yang dilakukan dalam pengolahan data, antara lain sebagai berikut :

a. Data masukan

Kumpulan data transaksi ke sebuah pengaolahan data medium (contoh, punching number ke dalam kalkulator), merupakan data masukan.

b. Data transformasi

Beberapa bentuk data transformasi di antaranya adalah sebagai berikut:

− Kalkulasi operasi aritmatik terhadap data field − Menyimpulkan proses akumulasi beberapa data

− Melakukan klasifikasi terhadap data group-group tertentu seperti categorizing (mengelompokkan) data ke dalam group besar berdasarkan karakteristik tertentu.


(21)

c. Informasi keluaran

Menampilkan hasil merupakan kegiatan untuk menampilkan informasi yang dibutuhkan pemakai melalui monitor atau cetakan, sedangkan reproducing (memproduksi ulang) merupakan kegiatan penyimpanan data yang digunakan untuk pemakai lain yang membutuhkan.

2.2.3 Siklus Informasi

Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, maka perlu dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi. Siklus informasi atau siklus pengolahan data adalah sebagai berikut. Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:11) :

Gambar 2.1. Siklus Informasi

Sumber : Al Bahra Bin Ladjamudin, 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Graha Ilmu, Yogyakarta.

2.2.4 Kualitas Informasi

Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh hal-hal sebagai berikut. Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:11) :

a. Relevan (relevancy), yaitu sejauh mana tingkat relevansi informasi tersebut terhadap kenyataan kejadian masa lalu, masa sekarang dan kejadian yang akan datang.


(22)

b. Akurat (accuracy), yaitu suatu informasi dikatakan berkualitas jika seluruh kebutuhan informasi telah tersampaiakan serta pesan yang disampaiakan sudah lengkap sesuai dengan yang diinginkan oleh user.

c. Tepat Waktu (timelines), informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Suatu informasi harus sesuai dengan keadaan saat itu.

d. Ekonomis (economy), informasi yang dihasilkan harus mempunyai daya jual yang tinggi dan biaya operasional untuk menghasilkan informasi tersebut harus minimal, informasi tersebut juga mampu memberikan dampak yang luas terhadap laju pertumbuhan ekonomi dan teknologi informasi.

e. Efisien (efficiency), informasi yang berkualitas harus memiliki kalimat yang sederhana dan mudah dimengerti, tapi bisa memberikan makna yang mendalam.

f. Dapat dipercaya (reliability), informasi yang didapat harus dari sumber yang bisa dipercaya. Sumber tersebut juga harus sudah teruji tingkat kejujurannya.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi dibuat atau dirancang untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.

Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam buku analisis dan desain karangan Jogiyanto (2005 : 11 ) mendefinisikan sistem informasi sebagai berikut:

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang di perlukan.


(23)

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen- komponen. Menurut Abdul Kadir (2003 : 70) komponen-komponen itu sebagai berikut :

a. Perangkat keras (hardware) : Mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.

b. Perangkat lunak (software) atau program : Sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.

c. Prosedur : Sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

d. Orang : Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi. e. Basis data (database) : Sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang

berkaitan dengan penyimpanan data.

f. Jaringan komputer dan komunikasi data : Sistem penghubung yang memungkinkan sesumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

2.4 Pengertian Client-Server

Menurut abdul kadir (2003:80) mengenai client-server. Client adalah sembarang sistem atau proses yang melakukan suatu permintaan data atau layanan ke server.Client mempunyai kemampuan untuk melakukan proses sendiri. Ketika sebuah client meminta suatu data ke server, server akan segera menanggapinnya dengan memberikan data yang diminta ke client bersangkutan. Setelah data diterima, client segera melakukan pemrosesan.


(24)

Server adalah sistem atau proses yang menyediakan data atau layanan yang diminta oleh client. Secara fisik, sebuah server dapat berupa komputer (mainframe, mini-computer, workstation, ataupun pc) atau peranti yang lain (misalnya printer). Yang disebut server tidak harus berupa sistem fisik, tetapi juga bisa berupa suatu proses. Sebagai contoh, yang disebut sebagai database server adalah sebuah proses di dalam komputer untuk menangani permintaan akses terhadap basis data.

2.5 Jaringan Komputer

Menurut Dede Sopandi dalam buku instalasi dan konfigurasi jaringan komputer (2008:2) jaringan komputer merupakan gabungan antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi. Gabungan teknologi ini melahirkan pengolahan data yang dapat didistribusikan , mencakup pemakaian database, software aplikasi dan peralatan hardware secara bersamaan, sehingga penggunaan komputer yang sebelumnya hanya berdiri sendiri, kini telah diganti dengan sekumpulan komputer yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya, sistem inilah yang disebut jaringan komputer. Jadi apabila kita punya komputer dan komputer kita dapa berinteraksi atau komunikasi dengan komputer lain maka dikatakan komputer kita sudah terkoneksi dalam sebuah jaringan komputer. Agar jaringan dapat berfungsi, dibutuhkan layanan-layanan yang dapat mengatur pembagian sumber daya, dan juga dibutuhkan aturan-aturan (protocols) yang mengatur komunikasi dan layanan-layanan secara umum untuk seluruh sistem jaringan.


(25)

2.5.1 Jenis – Jenis Jaringan Komputer

Dilhat dari skop dan luas jaringan jaringan komputer secara geografis dibedakan menjadi 3 kelompok :

1. Local Area Network (LAN)

Menghubungkan komputer-komputer pribadi dalam kantor perusahaan, pabrik atau kampus: LAN dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya berdasarkan 3 karakteristik: ukuran, teknologi transmisi dan topologi jaringan.

2. Metropolitan Area Network (MAN)

Merupakan versi LAN ukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN. MAN mampu menunjang data dan suara, dan bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.

3. Wide Area Network (WAN)

WAN jangakauanya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup negara atau benua. WAN terdiri dari kumpulan LAN, MAN dan mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai. Terdapat sejumlah perangkat yang melewatkan aliran informasi data dalam sebuah WAN. Perangkat-perangkat tersebut adalah:

a. Router : peningkatan kemampuan dari bridge. Router mampu menunjukan rute/jalur dan memfilter informasi pada jaringan yang berbeda.

b. ATM Switch : switch ATM menyediakan transfer data berkecepatan tinggi antara LAN dan WAN.


(26)

c. Modem : modem mengkonversi sinyal digital ke dalam bentuk yang sesuai dengan teknologi transmisi untuk dilewatkan melalui fasilitas komunikasi (analog).

d. CSU/DSU ( Channel Service Unit/Data Service Unit) : sama seperti modem, mengirim data dalam format digital melalui jaringan telephone digital. e. Communication Server : adalah server khusus “dial in/out” bagi pengguna

untuk melakukan dial dari lokasi remote sehingga dapat terhubung ke LAN. f. Multiplexer : Mentransmisikan gabungan beberapa sinyal melaui sebuah

sirkuit.

g. X.25/Frame Relay Switches : menghubungkan data local / private melalui jaringan data, menggunakan sinyal digital.

2.5.2 Topologi Jaringan

Menurut Dede Sopandi dalam buku instalasi dan konfigurasi jaringan komputer (2008 : 27) Topologi Jaringan adalah susunan atau pemetaan interkoneksi antara node, dari suatu jaringan, baik secara fisik (riil) dan logis (virtual). Topologi Fisik adalah cara yang digunakan untuk menghubungkan workstation - workstation di dalam LAN tersebut. Macam –macam teknologi fisik antara lain :

a. Topologi Bus atau Linier

Topologi bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel coaxial menjamur. Karakteristik topologi ini yaitu satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node,


(27)

paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi, signal melewati kabel 2 arah dan mungkin terjadi collision.

Gambar 2.2 Topologi Bus

Sumber : Dede Sopandi, 2008, Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer, Informatika, Bandung.

b. Topologi Ring

Topologi ini memanfaatkan kurva tertutup, artinya informasi dan data serta traffic disalurkan sedemikian rupa sehingga masing-masing node. Fasilitas ini memanfaatkan fiber optic sebagai sarananya.


(28)

Sumber : Dede Sopandi, 2008, Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer, Informatika, Bandung.

c. Topologi Star

Topologi jaringan ini banyak digunakan diberbagai tempat, karena kemudahan untuk menambah, mengurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.

Gambar 2.4 Topologi Star

Sumber : Dede Sopandi, 2008, Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer, Informatika, Bandung.

d. Topologi Hybrid atau Topologi Tree

Topologi ini merupakan gabungan atau kombinasi dari ketiga topologi yang ada.


(29)

Gambar 2.5 Topologi Tree

Sumber : Dede Sopandi, 2008, Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer, Informatika, Bandung.

2.6 Definisi Kasus Yang di Analisis 2.6.1 Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan (health care services) adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau bersama-sama dalam satu organisasi untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan, mencegah dan mengobati penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, kelmpok dan atau masyarakat (Azwar,1996). Menurut Kotler (1997) Mutu atau kualitas pada umumnya dapat diukur (tangible) namun mutu jasa pelayanan agak sulit diukur, karena umumnya bersifat subyektif, sebab menyangkut kepuasan seseorang, bergantung pada persepsi, latar belakang, sosial ekonomi, norma, pendidikan, budaya, bahkan kepribadian seseorang.


(30)

Terdapat lima determinan kualitas jasa/pelayanan yang dapat dirinci sebagai berikut :

a. Kehandalan (reliability)

Kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan tepat terpercaya, dapat dilihat dari:

1). Proses penerimaan pasien yang cepat dan tepat.

2). Pelayanan pemeriksaan, pengobatan yang cepat dan tepat. 3). Jadwal pelayanan dijalankan dengan tepat.

4). Prosedur pelayanan yang tidak berbelitbelit. b. Ketanggapan (responsiveness)

Kemampuan untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa cepat dapat dilihat dari :

1). Kemauan petugas untuk cepat tanggap menyelesaikan keluhan pasien 2). Petugas memberikan informasi yang jelas, mudah dimengerti.

3). Tindakan cepat pada saat pasien membutuhkan. c. Keyakinan (assurance)

Pengetahuan, kemampuan dan kesopanan pemberi jasa untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan terlihat dari :

1). Pengetahuan dan kemampuan petugas menetapkan problematic pasien 2). Ketrampilan petugas dalam bekerja

3). Pelayanan yang sopan dan ramah.


(31)

c. Perhatian (empathy)

Perhatian pribadi yang diberikan pada pelanggan terlihat dari: 1). Memberikan perhatian secara khusus kepada setiap pasien 2). Perhatian terhadap keluhan pasien dan keluarga.

3). Pelayanan pada semua pasien tanpa memandang status social. d. Penampilan (Tangible).

Penampilan fisik, peralatan serta personil.

1). Kebersihan, kerapian dan kenyamanan ruangan. 2). Penataan eksterior dan interior.

3). Kelengkapan, kesiapan dan kebersihan alatalat yang dipakai. 4). Kerapian dan kebersihan penampilan petugas.

2.6.2 Pengertian Pasien

Menurut DepKes 2008 Pasien adalah sebagai berikut “pasien adalah orang sakit yang dirawat oleh seorang dokter”

Hak pasien adalah mendapatkan ganti rugi apabila pelayanan yang diterima tidak sebagaimana mestinya. Masyarakat sebagai konsumen dapat menyampaikan keluhannya keluhannya kepada pihak rumah sakit atau institusi layanan kesehatan lainnya sebagai upaya perbaikan interen dalam pelayanannya atau kepada lembaga yang memberi perhatian kepada konsumen kesehatan. Sebagai dasar hukum dari gugatan pasien atau konsumen/penerima jasa pelayanan kesehatan terhadap dokter/tenaga kesehatan dan rumah sakit terdapat dalam pasal 1365 KUHPerdata.


(32)

2.6.3 Pengertian Puskesmas

Puskesmas atau Pusat Kesehatan Masyarakat adalah Organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat ( wikipedia ). Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajad kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.

2.7 Perangkat Lunak pendukung

Penulis menggunakan beberapa perangkat lunak pendukung yang untuk pengembangan sistem, dibawah ini akan dijelaskan perangkat-perangkat lunak yang penulis gunakan.

2.7.1 Visual Basic 6.0

Visual basic menyediakan tool untuk membuat aplikasi yang sederhana sampai aplikasi kompleks atau rumit baik untuk keperluan pribadi maupun untuk keperluan perusahaan/instansi dengan sistem yang lebih besar. Kita akan segera membahas dan menggunakan MS VB 6.0. Kita akan membatasi dan menghindari dulu pembahasan secara rinci dan teknis, agar kita mendapat gambaran secara umum tentang kecanggihan dan kemudahan menggunakan MS VB 6.0.

Visual Basic (VB) adalah software pemrograman berbasis GUI (Graphical User Interface) yang diciptakan oleh Microsoft.


(33)

VB sebenarnya adalah pengembangan bahasa pemorgaman terdahulu yaitu BASIC (Beginners All-Purpose Symbolic Intruction Code) yang merupakan salah satu bahasa pemograman under DOS.

Pengenalan antar muka visual basic yaitu sebagai berikut :

Gambar 2.6 Tampilan Form Visual Basic

Sumber : Bella Hardiayana, S.kom., 2010, Modul Visual Basic, Unikom, Bandung.

Keterangan :


(34)

b. Main Toolbar (standar bar) yaitu Merupakan sebuah window yang berisi ikon-ikon yang fungsinya sama dengan menu, tetapi dapat digunakan dengan lebih cepat karena sebuah ikon mewakili satu perintah tertentu. c. Toolbox yaitu Merupakan kotak perangkat yang terdiri atas beberapa class

objek yang digunakan dalam proses pembuatan aplikasi.

d. Project Window (project explore) yaitu Merupakan jendela yang digunakan untuk menampilkan file-file yang terlibah didalam suatu project, berisi form, modul, class modul, user control, report, dsb.

e. Properties Window yaitu Merupakan jendela yang digunakan untuk menampilkan dan mengubah properti/ atribut/ sifat dari sebuah objek, misal name, width, height, caption, dsb.

f. From yaitu Merupakan objek yang digunakan untuk merancang aplikasi dengan menempatkan objek-objek lain dari toolbox. Form di VB ada 2 jenis yaitu normal form dan MDI form.

2.7.2 Database

Database adalah sekumpulan data yang terdiri atas satu atau lebih tabel yang saling berhubungan. Dalam buku Analisis dan Desain Sistem Informasi karangan Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 129) mendefinisikan basis data dari beberapa orang ahli basis data adalah sebagai berikut :

“Database adalah sekumpulan data store (bisa dalam jumlah yang sangat besar) yang tersimpan dalam magnedt drum atau media penyimpanan sekunder lainnya”.


(35)

Database adalah sekumpulan program-program aplikasi umum yang bersifat “batch” yang mengeksekusi dan memproses data secara umum (seperti pencarian, peremajaan, penambahan, dan penghapusan terhadap data.

Database yang sudah tesedia dalam suatu media penyimpanan tidak akan pernah bisa diakses tanpa adanya suatu perangkat lunak aplikasi yang familiar dengannya, misalkan saja perangkat lunak aplikasi yang berbasis database dinamakan Database Management System (DBMS). DBMS merupakan koleksi terpadu dari database dan program-program komputer (utilitas) yang digunakan untuk mengakses dan memilihara database. Tujuan Utama dari DBMS adalah untuk menyediakan suatu lingkungan yang mudah dan efisien untuk penggunaan, penarikan, dan penyimpanan data dan informasi. Pengelolaan manajemen basis data meliputi hal-hal sebagai berikut :

a. Pendefinisian struktur penyimpanan.

b. Penyediaan mekanisme untuk manipulasi informasi.

c. Penyediaan keamanan dalam penarikan dan penyimpanan data data dan informasi.

2.7.3 SQL Server

SQL Server adalah sistem manajemen database relasional (RDBMS) yang dirancang untuk aplikasi dengan arsitektur client/server. Istilah client, server, dan client/server dapat digunakan untuk merujuk kepada konsep yang sangat umum atau hal yang spesifik dari perangkat keras atau perangkat lunak. Pada level yang sangat umum, sebuah client adalah setiap komponen dari sebuah sistem yang meminta layanan atau sumber daya (resource) dari komponen sistem lainnya.


(36)

Sedangkan sebuah server adaah setiap komponen sistem yang menyediakan layanan atau sumber daya ke komponen sistem lainnya.

Gambar 2.7 Sistem Client /Server (Marcus Teddy cs 2004)\

Sumber : Http : //www.andrifaesal.wordpress.com/2009/02/17/sqlserver2000/ (27 – Maret – 2011 )

Sistem client/server adalah dirancang untuk memisah layanan basisdata dari client, dengan penghubungnya menggunakan jalur komunikasi data. Layanan basisdata diimplementasikan pada sebuah komputer yang berdaya guna, yang memungkinkan manajeman tersentralisasi, keamanan, dan berbagai sumber daya. Oleh karena itu, server dalam client/server adalah basisdata dan layanannya. Aplikasi-aplikasi client diimplementasikan pada berbagai flatform, menggunakan berbagai kakas pemrograman.


(37)

Gambar 2.8 Tampilan Microsoft SQL Server 2000

Sumber : Http : //www.andrifaesal.wordpress.com/2009/02/17/sqlserver2000/ (27 – Maret – 2011 )

SQL Server adalah server basisdata yang secara fungsional adalah proses atau aplikasi yang menyediakan layanan basisdata. Client berinteraksi dengan layanan basisdata melalui antar muka komunikasi tertentu yang bertujuan untuk pengendalian dan keamanan. Client tidak mempunya akses langsung kedata, tetapi selalu berkomunikasi dengan server basisdata. (Marcus Teddy.2004).

SQL Server menggunakan tipe dari database yang disebut database relasional. Database relasional adalah database yang digunakan sebuah data untuk mengatur atau mengorganisasikan kedalam tabel. Tabel-tabel adalah alat bantu untuk mengatur atau mengelompokan data mengenai subyek yang sama dan mengandung informasi dan kolom dan baris. Tabel-tabel saling berhubungan dengan mesin database ketika dibutuhkan.


(38)

SQL Server mendukung beberapa tipe data yang berbeda, termasuk untuk karakter, angga, tanggal (datetime) dan uang (money), SQL Server digunakan untuk menggambarkan model dan implementasi pada database.

Keuntungan menggunakan SQL Server dapat didefinisikan menjadi dua bagian yaitu satu bagian untuk menjalankan pada server dan bagian lain untuk client. Keuntungan Client

1. Mudah digunakan.

2. Mendukung berbagai perangka keras.

3. Mendukung berbagai aplikasi perangkat lunak. 4. Biasa untuk digunakan

Keuntungan Server:

1. Dapat diandalkan (Reliable).

2. Toleransi kesalahan (Fault Tolerant). 3. Konkurensi (Concurrent)

4. Performa tingggi dalam perangkat keras (High-performance Hardware). 5. Pengendalian terpusat (Centralized Control).

6. Penguncian yang canggih (Sophisticated Locking). (Marcus Teddy.2004)


(39)

33 3.1Objek Penelitian

Objek penelitian adalah wilayah penelitian yang dilakukan oleh Peneliti. Penulis melakukan penelitian pada Puskesmas Jatihandap yang beralamat di Jalan Jl.Jatihandap No.6 Kel.Mandala Jati Kec.Cicadas Kota Bandung.

3.1.1 Sejarah Puskesmas

UPT Puskesmas Sindangjaya sebelumnya bernama Puskesmas Cicadas yang pada saat itu masih masuk wilayah Kabupaten Bandung yang kemudian masuk wilayah Kotamadya Bandung. UPT Puskesmas Sindangjaya saat ini beralamat di Jalan Arcamanik RT 01 RW 01 No 30 Kelurahan Sindangjaya Kecamatan Mandalajati. UPT Puskesmas Sindangjaya terletak di wilayah Kecamatan Mandalajati yang merupakan pemekaran Kecamatan pada tahun 2007, yang terdiri dari 4 Kelurahan yaitu Kelurahan Sindangjaya, Kelurahan Pasir Impun, Kelurahan Karang Pamulang, dan Kelurahan Jatihandap serta dengan jumlah penduduk sebanyak 57306 jiwa. Pada bulan Mei tahun 2008 maka secara organisasi terjadi perubahan dari Puskesmas Cicadas menjadi UPT Puskesmas Sindangjaya yang bertanggung jawab dibidang kesehatan diwilayah Kecamatan Mandalajati Kota Bandung, serta UPT Puskesmas Sindangjaya mempunyai 4 Puskesmas pembantu yaitu:

1. Puskesmas Jatihandap dengan wilayah kerjanya setengah Kelurahan


(40)

2. Puskesmas Mandalamekar dengan wilayah kerjanya setengah Kelurahan Jatihandap.

3. Puskesmas Pamulang dengan wilayah kerjanya setengah Kelurahan Karang Pamulang.

Pusekesmas Jatihandap adalah salah satu puskesmas yang terdapat di Kota Bandung, yang telah melakukan kegiatan dalam rangka pembangunan kesehatan Kota Bandung. Kegiatan pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan harapan terwujudnya “ Bandung Sehat 2010” yang ditandai dengan penduduknya berperilaku sehat serta hidup dilingkungan yang sehat.

Peran puskesmas : menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal.

Fungsi puskesmas : sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama.

Upaya kesehatan di selenggarakan di puskesmas Jatihandap terdiri dari upaya kesehatan wajib, yaitu promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak & keluarga berencana, perbaikkan gizi masyarakat dan pemberantasan penyakit menular serta pengobatan, sedangkan upaya kesehatan pengembangan tersendiri dari : upaya kesehatan sekolah (UKS), upaya kesehatan usia lanjut (Usila), kesehatan mata & pencegahaan kebutaan, kesehatan jiwa, pelayanan dan penyediaan obat. Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan wajib & upaya kesehatan pengembangan diterapkan azas penyelenggaraan puskesmas secara


(41)

terpadu yaitu azas pertanggungjawaban wilayah, pemberdayaan masyarakat, keterpaduan dan rujukan supaya upaya kesehatan terselenggara secara optimal. 3.1.2 Visi dan Misi

Visi Puskesmas Jatihandap adalah terbentuknya pusat kesehatan masyarakat yang berkualitas, terjangkau, dan mampu memberikan manfaat terhadap masyarakat.

Sedangkan Misi Puskesmas Jatihandap adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, mencakup

perlengkapan dan perbaikkan sarana dan prasarana sesuai dengan teknologi yang telah ada.

b. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, mencakup

perilaku dan gaya hidup masyarakat dan lingkungan tempat tinggal.

c. Mendorong masyarakat untuk dapat memanfaatkan sarana kesehatan yang

telah ada dimasyarakat.

d. Mengembangkan sifat empati dan responsive, mencakup pengadaan dan inspeksi ke lapangan.


(42)

3.1.3 Struktur Organisasi Puskesmas Jatihandap

Berikut ini adalah bagan Struktur Organisasi pada Puskesmas Jatihandap :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Puskesmas Jatihandap Sumber : (Standar Operasional Prosedur Puskesmas Jatihandap 2011)

3.1.4 Deskripsi tugas

Berikut adalah dekskripsi tugas dari bagian-bagian yang terlibat dalam sistem sebagai berikut :

A. Penanggung Jawab

Tugas penanggung jawab adalah :

1. Bertanggung jawab terhadap kelancaran aktivitas Puskesmas.


(43)

3. Melakukan pemeriksaan terhadap pasien karena merangkap sebagai dokter umum.

B. Tata Usaha

Tugas tata usaha adalah :

1. Pencarian dan penyimpanan laporan.

2. Menerima dan mengarsipkan laporan.

3. Bertanggung jawab terhadap keuangan (bendahara kas).

4. Bertanggung jawab atas barang-barang inventaris. 5. Menangani pendaftaran dan informasi pasien. 6. Menangani hal-hal tentang surat menyurat.

7. Bertanggung jawab mengenai masalah kearsipan.

C. Dokter Umum

Tugas dokter umum adalah:

1. Melakukan pemeriksaan dan pengobatan jalan penderita umum.

2. Menerima rujukan kasus dari unit fungsional yang lain.

3. Memeriksa dan menangani kasus gawat darurat akibat kecelakaan dan merujuk kerumah sakit bila diperlukan, dan melakukan perbaikan keadaan umum penderita sebelum dikirim.

4. Penyuluhan kesehatan masyarakat. D. Bagian Obat

Tugas bagian obat adalah :

1. Penerimaan dan perbekalan kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.


(44)

3. Penyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan kesehatan.

4. Meracik obat sesuai dengan resep dokter untuk diberikan kapada pasien.

5. Memberikan penyuluhan cara memakan obat kepada pasien.

6. Membuat laporan pemakaian obat sesuai dengan pedoman/petunjuk .

E. Promkes (Promosi Kesehatan)

Tugas promkes adalah:

1. Melatih dan membina kader PKK dalam membina dasar wisma, lingkungan pemungkiman yang sehat, mencatat dan memotivasi ibu hamil untuk periksa kehamilan dan bersalin pada bidan, dan bayi untuk diimunisasi.

2. Menggerakan masyarakat menanam taman obat keluarga, memelihara kolam

ikan, memelihara ternak dan ungas dalam rangka memperbaiki gizi keluarga dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.

3. Melatih Saka bakti Husada dalam P3K, dan dalam penyuluhan kesehatan kepada masyarakat, serta memelihara kebersihan lingkungan tempat- tempat umum dan pemungkinan.

F. Gizi

Tugas bagian gizi adalah:

1. Memberi pelayanan konseling diet kepada ibu hamil dan

menyusui/pengunjung Puskesmas.

2. Membina kader posyandu dalam pengetahuan tentang gizi secara umum dan


(45)

3. Mengunjungi polindes dan posyandu dalam rangka mengamati keadaan gizi masyarakat dan memberi bimbingan teknis pada kader dan dukun bayi dalam penyuluhan serta monitoring gizi ibu hamil dan bayi.

4. Pembinaan dan pemantauan usaha perbaikan gizi keluarga (UPGK).

G. Kebidanan

Tugas kebidanan adalah : (1) Di dalam Gedung

1. Melaksanakan pelayanan KIA/KB sesuai standar yang ditetapkan.

2. Mencatat kegiatan kartu ibu, KMS ibu hamil, kartu anak, KMS Balita dan kartu KB.

3. Mencatat pada register kunjungan dan kohort KIA/KB. 4. Memberikan Imunisasi TT pada ibu hamil.

5. Memasang IUD dan memberikan pil dan kontrasepsi lain.

6. Memasang dan melepas implant dibawah pengawasan dokter Puskesmas.

(2) Di luar Gedung

1. Melakukan Bimbingan teknis pelayan KIA/KB yang diselenggarakan bidan didesa agar sesuai dengan standar pelayanan.

2. Mengkoordinir dan membimbing pelaksanaan pembinaan dukun paraji.

H. Kesling (Kesehatan Lingkungan)

Tugas kesehatan lingkungan adalah :

1. Membina kader dan dasa wisma untuk memelihara kesling pemukiman dan rumah yang sehat.


(46)

2. Membina masyarakat untuk berperan serta menyediakan air minum yang bersih dan memanfaatkan jamban keluarga.

3. Mengawasi dan memberi bimbingan teknis kepada masyarakat dalam

pembuatan jamban keluarga dan cara-cara menyediakan air bersih.

4. Mengawasi hygiene dan sanitasi penjual makanan, baik yang edarkan

maupun yang dijual direstoran dan pabrik pembuatan makanan yang dikemas. 3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan prosedur atau cara-cara tertentu yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam penyusunan ini penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu suatu metode dengan tujuan untuk membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada suatu objek penelitian tertentu. Pada tahap pertama penulis melakukan pengumpulan data dan bahan yang diperlukan terlebih dahulu, dan pada tahap berikutnya penulis mengoah dan membahas sampai pada suatu kesimpulan yang akhirnya dapat dibuat suatu laporan.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Dalam pengembangan sistem informasi tentunya diperlukan jenis data yang akurat sesuai dengan sistem yang akan dikembangkan, oleh karena itu dibutuhkan suatu teknik pengumpulan data yang tepat. Jenis data yang digunakan


(47)

penulis dalam tahap analisa dan tahap perancangan terbagi 2 yaitu sumber data sekunder dan sumber data primer.

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Sumber data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Data diperoleh dengan ikut serta secara langsung dalam kegiatan yang berlangsung pada Puskesmas Jatihandap. Metode pengumpulan data dalam rangka pengumpulan informasi mengenai objek penelitian ini, yaitu:

1. Observasi

Observasi adalah suatu cara untuk mengumpulkan data dengan melakukan penelitan secara langsung pada Puskesmas Jatihandap. Observasi dilakukan sebelum pelaksanaan pengumpulan data, dimana penulis melakukan pengenalan objek baik lingkungan kerja, aktifitas kerja, bahan kajian dan objek yang diteliti. Mengamati secara langsung dan ikut serta kedalam kegiatan yang berlangsung pada sub bagian pelayanan kesehatan Puskesmas Jatihandap yaitu pada bagian tata usaha, bagian KIA & KB, serta bagian obat.

2. Wawancara

Dalam hal ini penulis melakukan tanya jawab secara langsung mengenai permasalahan yang akan diteliti kepada pihak yang bersangkutan di bagian pelayanan kesehatan. Wawancara ini bertujuan untuk memperjelas dan meyakinkan atas fakta atau informasi yang diperoleh melalui observasi. Penulis melakukan tanya jawab langsung mengenai proses yang berjalan pada Puskesmas


(48)

Jatihandap pada bagian tata usaha mengenai pendataan pasien, bagian KIA dan KB mengenai kesehatan ibu dan anak dan keluarga berencana, serta bagian. 3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber lain seperti catatan perusahaan, arsip-arsip, dokumen-dokumen, publikasi pemerintah dan situs web di internet. Penulis mengumpulkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam proses analisis dan desain pengembangan sistem yang akan dibuat.

Metode Pengumpulan data sekunder yaitu :

1. Dokumentasi

Melakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan dari dokumen yang diberikan oleh pihak puskesmas mengenai dokumen kartu berobat, rekam medik, daftar kunjungan pasien umum, daftar klaim pemeriksaan rawat jalan peserta jamkesmas, daftar klaim kolektif pemeriksaan rawat jalan/ lanjutan peserta PT Askes, resep, laporan pemakaian dan lembar permintaan obat, kartu stok, kartu pemeriksaan ibu hamil, kartu peserta KB, kartu status peserta KB, kartu kesehatan dan tumbuh kembang bayi, kartu menuju sehat. Dilakukan untuk mendokumenkan sebagaimana artinya, dokumen artinya barang-barang tertulis. Untuk mendasari pemikiran dari bahan yang diperoleh dengan membaca dan mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan penyusunan program maupun laporan.

2. Studi Pustaka

Melakukan pengumpulan data baik dari buku maupun dari sumber internet yang menunjang terhadap penulisan skripsi ini.


(49)

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem 3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Pendekatan sistem yang digunakan dalam perancangan sistem informasi ini adalah pendekatan terstruktur. Pendekatan ini dimaksudkan untuk memperhatikan sistem informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi untuk masing-masing kegiatan atau aplikasinya. Pendekatan terstruktur mengenalkan penggunaan alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem yang terstruktur. Pada pendekatan sistem ini terdapat alat bantu juga seperti Flowmap, Diagram Kontek, Data Flow Diagram (DFD), kamus data, normalisasi, tabel relasi dan Entiti Relationship Diagram (ERD).

3.2.3.2Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah menggunakan metode prototipe. Menurut Abdul Kadir (2002:416) Prototipe merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai. Mengingat kebanyakan pemakai mengalami kesulitan dalam memahami spesifikasi sistem berakibat bahwa pemakai tidak begitu paham sampai pengujian dilakukan. Selain itu, prototipe membuat proses pengembangan informasi menjadi lebih cepat dan lebih mudah, terutama pada keadaan kebutuhan pemakai sulit untuk diidentifikasi. Secara garis besar, tujuan prototipe adalah sebagai berikut:


(50)

1. Mengurangi waktu sebelum pemakai melihat sesuatu yang konkret dari usaha pengembangan sistem.

2. Menyediakan umpan balik yang cepat dari pemakai kepada pengembang.

3. Membantu menggambarkan kebutuhan pemakai dengan kesalahan yang

lebih sedikit.

4. Meningkatkan pemahaman pengembang dan pemakai terhadap sasaran yang

seharusnya dicapai oleh sistem.

5. Menjadikan keterlibatan pemakai sangat berarti dalam analisis dan desain sistem.

Gambar 3.2 Mekanisme pengembangan sistem dan prototype. Sumber : Abdul Kadir, 2003, Pengenalan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta.


(51)

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Pada tahap analisis dan perancangan alat bantu yang digunakan adalah pemrograman terstruktur. Pemrograman terstruktur adalah proses yang berorientasi kepada teknik yang digunakan untuk merancang dan menulis program secara jelas dan konsisten. Digambarkan dalam bentuk bagan alir dokumen

(flowmap) , diagram konteks, diagram alir data (data flow diagram), kamus data,

dan perancangan basis data.

1. Flowmap

Flowmap adalah campuran peta dan flow chart, yang menunjukkan

pergerakan benda dari satu lokasi ke lokasi lain, seperti jumlah orang dalam migrasi, jumlah barang yang diperdagangkan, atau jumlah paket dalam jaringan. Flowmap menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian.

2. Diagram Konteks

Diagram Konteks merupakan arus data yang berfungsi untuk menggambarkan keterkaitan aliran–aliran data antar sistem dengan bagian- bagian luar (kesatuan luar). Kesatuan luar ini merupakan sumber arus data atau tujuan data yang berhubungan dengan sistem informasi tersebut.

3. Data Flow Diagram

Data flow diagram adalah suatu pemodelan proses dalam suatu perancangan sistem informasi. Data flow diagram merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem yang lebih kecil. Salah satu keuntungan


(52)

menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai (user) yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan.

4. Kamus Data

Kamus data menurut Al Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 70) berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses. Kamus data sering disebut juga dengan sistem data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem adapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Pada tahap analisis, kamus data digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir dari sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap perancangan sistem, kamus data digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan database. Kamus data memuat hal-hal sebagai berikut :


(53)

a. Nama arus data

Nama arus data harus dicatat pada kamus data, untuk mempermudah dalam membaca arus DAD.

b. Alias

Alias dapat ditulis bila ada. Untuk menyatakan nama lain dari suatu data store yang sebenarnya sama dengan data store yang telah ada.

c. Bentuk data

Dapat dipergunakan untuk mengelompokkan kamus data ke dalam kegunaannya sewaktu perancangan sistem.

d. Arus data

Arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan kemana data menuju untuk memudahkan mencari arus data di DAD.

e. Penjelasan

Untuk memperjelas tentang makna dari arus data yang dicatat dikamus data, maka sebagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan tentang arus data tersebut.


(54)

5. Perancangan Basis Data

Database terdiri dari data yang akan digunakan atau diperuntukkan terhadap banyak ‘user’, dimana masing-masing ‘user’(baik menggunakan teknik pemrosesan yang bersifat batch atau on-line) akan menggunakan data tersebut sesuai dengan tugas dan fungsi, ‘user’ lain juga dapat menggunakan data tersebut dalam waktu yang bersamaan. Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:129).

A) Normalisasi

Database terdiri dari data yang akan digunakan atau diperuntukkan terhadap banyak ‘user’, dimana masing-masing ‘user’(baik menggunakan teknik pemrosesan yang bersifat batch atau on-line) akan menggunakan data tersebut sesuai dengan tugas dan fungsi, ‘user’ lain juga dapat menggunakan data tersebut dalam waktu yang bersamaan. Langkah-langkah pembentukan normalisasi :

1) Bentuk Tidak Normal (Unnormalized form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi.


(55)

2) Bentuk Normal ke Satu

Penghilangan group elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal, setiap atributnya harus mempunyai nilai data yang atomic, artinya tidak bernilai ganda.

3) Bentuk Normal Kedua

Bentuk normal dua, yaitu bila semua atribut non-key memiliki

ketergantungan fungsional terhadap primary key.

4) Bentuk Normal Ketiga

Bentuk normal ketiga, yaitu bila semua atribut non-key memiliki ketergantungan fungsional terhadap primary key dan salih independent / saling tidak bergantung terhadap sesama atribut non-key.

5) Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

BCNF, yaitu tidak memiliki ketergantungan sebagian, maupun ketergantungan transitif yang didasari ketergantungan fungsional dan memiliki suatu candidate key.

B) Tabel Relasi

Relasi tabel menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Dari adanya relasi tabel tersebut


(56)

terdapat kardinalitas relasi yang menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain.

C) ERD

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah menyediakan cara untuk mendeskripsikan perancangan basis data pada peringkat logika. ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi.ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada tiga simbol yang digunakan, yaitu :

1. Entiti

Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Simbol dari entiti ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang.

2. Atribut

Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.


(57)

3. Hubungan / Relasi

Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Relasi dapat digambarkan sebagai berikut :

Relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dalam satu basis data yaitu:

1) Satu ke satu (One to one)

Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B.

2) Satu ke banyak (One to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

3) Banyak ke banyak (Many to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B.

3.2.4 Pengujian Software

Pengujian perangkat lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain, dan


(58)

pengkodean. Pada dasarnya, pengujian merupakan satu langkah dalam proses rekayasa perangkat lunak yang dapat dianggap sebagai hal yang merusak daripada membangun.

a. Black box (functionality) testing

Mengidentifikasi kesalahan yang berhubungan dengan kesalahan fungsionalitas PL yang tampak dalam kesalahan output. Pengujian yang mengabaikan mekanisme internal sistem atau komponen dan fokus semata-mata pada output yang dihasilkan yang merespon input yang dipilih dan kondisi eksekusi. Pengujian yang dilakukan untuk mengevaluasi pemenuhan sistem atau komponen dengan kebutuhan fungsional tertentu. Pengujian yang dilakukan untuk antar muka perangkat lunak,pengujian ini dilakukan untuk memperlihatkan bahwa fungsi-fungsi bekerja dengan baik dalam arti masukan yang diterima dengan benar dan keluaran yang dihasilkan benar-benar tepat, pengintegrasian dari eksternal data berjalan dengan baik(file/data). Pengujian Black Box digunakan untuk menguji fungsi-fungsi khusus dari perangkat lunak yang dirancang. Kebenaran perangkat lunak yang diuji hanya dilihat berdasarkan keluaran yang dihasilkan dari data atau kondisi masukan yang diberikan untuk fungsi yang ada tanpa melihat bagaimana proses untuk mendapatkan keluaran tersebut. Dari keluaran yang dihasilkan, kemampuan program dalam memenuhi kebutuhan pemakai dapat diukur sekaligus dapat diiketahui kesalahan-kesalahannya. Beberapa jenis kesalahan yang dapat diidentifikasi :


(59)

2) Kesalahan antar muka.

3) Kesalahan pada struktur data (pengaksesan basis data). 4) Kesalahan inisialisasi dan akhir program.

5) Kesalahan performasi

Dalam hal pengujian software ini penulis akan menggunakan black box testing. Karena dengan metode ini penulis dapat mengetahui dengan jelas fungsi-fungsi program dan kesalahan program selain itu juga dapat mengetahui apakah program yang di buat sudah berfungsi dengan benar dan sesuai dengan yang diharapkan.


(60)

54 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan

Maksud dari analisis sitem yaitu untuk mengidentifikasikan dan mengevalusi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dari kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Analisis sistem yang sedang berjalan di Puskesmas Jatihandap dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses kerja yang sedang dikerjakan/berjalan. Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analisis sistem yaitu, mengidentifikasi masalah dalam ruang lingkup studi. Tahap analisis sistem ini dilakukan pada saat melakukan observasi dan wawancara yang bertujuan untuk memahami dan mempelajari secara rinci bagaimana cara kerja sistem yang ada, sistem yang sedanng berjalan yang ada di Puskes mas Jatihandap.

4.1.1 Analisis Dokumen

Analisis dokumen terdiri dari nama, fungsi, sumber, item data, jumlah. Adapun analisis dokumen yang ada pada Puskesmas Jatihandap adalah sebagai berikut.


(61)

1. Nama Dokumen : Data Pasien (id pasien)

Fungsi : Untuk membuat kartu berobat

Sumber : dari pasien diberikan kebagian tata usaha untuk dibuatkan kartu berobat.

Item Data : no_ktp, nama_pasien, jenis_kelamin, alamat, no_telp, umur, gol_darah.

Jumlah : 1 lembar 2. Nama Dokumen : Kartu Berobat

Fungsi : Untuk pendaftaran ketika berobat Sumber : Dari bagian tata usaha

Item Data :No_registrasi, Nama KK, Nama, umur/tgl lahir, hub.keluarga, pekerjaan alamat lengkap, Jenis Kelamin. Jumlah : 1 lembar

3. Nama Dokumen : Status Penderita (rekam medic) Fungsi : Catatan data rekam medic pasien Sumber : Dari bagian tata usaha

Item Data : no.registrasi, no.status, no.ktp, nama penderita,

Jenis kelamin, tgl lahir / umur, Hub. Keluarga, pekerjaan, alamat, kota,tgl, keluhan, diagnosa, kode penyakit,terapi, rj/trj, kode pemeriksa.

Jumlah :1 lembar

4. Nama Dokumen : Daftar kunjungan pasien umum Fungsi : Catatan kunjungan pasien umum


(62)

Sumber : Dari Tata Usaha

Item Data : No, tanggal, no medrek, nama, umur, Jenis kelamin, alamat, ttd.

Jumlah : 1 Lembar

5. Nama Dokumen : Daftar Klaim Pemiraksaan Rawat Jalan

Peserta JAMKESMAS

Fungsi : Catatan kunjungan pasien Jamkesmas Sumber : Dari Tata Usaha

Item Data : No, tgl, nama, umur, alamat, no.ks, tanda tangan Jumlah : 1 lembar

6. Nama Dokumen : Daftar Klaim Kolektif Pemeriksaan Rawat Jalan/

Lanjutan Peserta PT Askes

Fungsi : Catatan kunjungan pasien Askes Sumber : Dari Tata Usaha

Item Data : No, tgl, nama pasien, nomor peserta PT Askes,

Umur, Hub.kel, golongan pemegang KTP,

Diagnose, kode penyakit, rujukan rawat, L/B,

Tanda tangan penderita.

Jumlah : 1 lembar 7. Nama Dokumen : Resep

Fungsi : untuk mengetahui obat setelah diperiksa Sumber : Dokter


(63)

Jumlah. Jumlah : 1 lembar

8. Nama Dokumen : Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat

Fungsi : Catatan pengeluaran dan permintaan obat

Sumber : bagian obat

Item Data : No, Nama obat, stok awal, penerimaan,

Persediaan, pemakaian, sisa akhir, stok optimum,

Permintaan, pemberian, keterangan.

Jumlah : 11 lembar

9. Nama Dokumen : Kartu Pemeriksaan Ibu Hamil

Fungsi : untuk mengetahui kesehatan kehamilan ibu Sumber : dari bagian KIA & KB

Item Data : no.registerasi, no.puskesmas, nama ibu,

nama suami, alamat, dasa wisma, Puskesmas, umur, desa, posyandu, tgl, keluhan sekarang, tekanan darah, berat badan, umur kehamilan, tinggi fundus, letak janin, denyut jantung janin, laboratorium, pemeriksaan khusus, tindakan dan terapi, paraf.

Jumlah : 1 lembar

10.Nama Dokumen : Kartu Peserta KB

Fungsi : untuk mengetahui jalannya Kb Sumber : dari bagian KIA & KB


(64)

Tgl lahir, alamat, metode kontrasepsi,

Tgl/bln/thn mulai dipakai, tgl/bln/thn dicabut/dilepas dipesan- Kembali, keterangan.

Jumlah : 1 lembar

11.Nama Dokumen : Kartu menuju sehat

Fungsi : untuk mengetahui perkembangan anak Sumber : dari bagian KIA & KB

Item Data : nama anak, nama posyandu, umur (bln),

Bulan penimbangan, BB(kg), KBM(gr), N/T,

ASI eksklusif.

Jumlah : 1 lembar 12.Nama Dokumen : Laporan LB1

Fungsi : Laporan bulanan penyakit Sumber : dari bagian Tata Usaha

Item Data : no urut, kode ICD, jenis penyakit, jumlah kasus baru – menurut golongan umur, kasus baru, kasus lama, total –

kasus, peserta Gakin.

Jumlah : 5 lembar 13.Nama Dokumen : Laporan LB3

Fungsi : Laporan bulanan KIA/KB Sumber : dari bagian Tata Usaha

Item Data : no, kegiatan, jumlah, peserta gakin. Jumlah : 2 lembar


(65)

14.Nama Dokumen : Laporan LB4

Fungsi : Laporan bulanan data kunjungan pasien Sumber : dari bagian Tata Usaha

Item Data : no, kegiatan, jumlah, peserta Gakin. Jumlah : 4 lembar

4.1.2 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan

Analisis prosedur sistem diperlukan akan memenuhi kebutuhan akan data suatu sistem yang sedang berjalan disuatu perusahaan atau instansi. Analisis prosedur yang sedang berjalan berikut ini merupakan prosedur pengolahan data pasien dan data obat yang sedang berjalan di Puskesmas Jatihandap.

Berikut ini adalah alur informasi Pendaftaran Pasien yang sedang berjalan pada Puskesmas Jatihandap.

a. Pasien mendaftar ke bagian tata usaha.

b. Bagi pasien baru, pasien memberikan identitas pasien, kemudian bagian tata usaha membuatkan kartu berobat.

c. Bagian Tata Usaha mencatat ke dalam data kunjungan pasien.

d. Bagian Tata Usaha membuat rekam medic kemudian mengarsipkan rekam medik dan data kunjungan pasien.


(66)

Berikut ini adalah alur informasi pelayanan pasien umun yang sedang berjalan pada Puskesmas Jatihandap.

a. Pasien menyerahkan kartu berobat.

b. Bagian Tata Usaha melihat mengambil file rekam medic dan data kunjungan pasien kemudian mencatat pasien yang berobat ke dalam data kunjungan pasien dan mengarsipkan data kunjungan Pasien.

c. Kartu berobat dan rekam medic diberikan kepada dokter.

d. Kemudian dokter mencatat diagnosa pasien ke dalam rekam medic. e. Dokter membuatkan resep untuk pasien.

f. Setelah itu kartu berobat dan resep diberikan kepada pasien sedangkan rekam medic terupdate diberikan ke Tata Usaha.

g. Pasien memberikan resep ke bagian obat.

h. Bagian Obat mengabil file laporan pemakaian dan lembar permintaan obat (LPLPO) kemudian mencatat pengeluaran obat.

i. Bagian Obat mengarsipkan resep dan LPLPO, kemudian membuat laporan LPLPO 2 rangkap, 1 rangkap diarsipkan sedangkan 1 rangkap lagi diberikan kepada Penanggung Jawab.

j. Bagian Tata Usaha membuat laporan bulanan yaitu laporan LB1, LB3, LB4 2 rangkap, 1 rangkap diarsipkan sedangkan 1 rangkap lagi diberikan kepada penanggung jawab.

k. Penaggung Jawab memvalidasi LPLPO dan Laporan LB1, LB3, LB4 kemudian menyerahkan LPLPO valid dan Laporan LB1, LB3, LB4 valid kepada UPT.


(67)

Berikut ini aliran informasi pelayanan KIA/KB yang sedang berjalan pada Puskesmas Jatihandap.

a. Pasien menyerahkan kartu berobat.

b. Bagian Tata Usaha melihat mengambil file rekam medic dan data kunjungan pasien kemudian mencatat pasien yang berobat ke dalam data kunjungan pasien dan mengarsipkan data kunjungan Pasien.

c. Kartu berobat dan rekam medic diberikan kepada bagian KIA/KB.

d. Bagian KIA/KB melakukan registrasi dan memberikan kartu kms / kb kepada pasien.

e. Kemudian KIA/KB mencatat diagnosa pasien ke dalam rekam medic. f. Bagian KIA/KB membuatkan resep untuk pasien.

g. Setelah itu kartu berobat dan resep diberikan kepada pasien sedangkan rekam medic terupdate diberikan ke Tata Usaha.

h. Pasien memberikan resep ke bagian obat.

i. Bagian Obat mengabil file laporan pemakaian dan lembar permintaan obat (LPLPO) kemudian mencatat pengeluaran obat.

j. Bagian Obat mengarsipkan resep dan LPLPO, kemudian membuat laporan LPLPO 2 rangkap, 1 rangkap diarsipkan sedangkan 1 rangkap lagi diberikan kepada Penanggung Jawab.

k. Bagian Tata Usaha membuat laporan bulanan yaitu laporan LB1, LB3, LB4 2 rangkap, 1 rangkap diarsipkan sedangkan 1 rangkap lagi diberikan kepada penanggung jawab.


(68)

l. Penaggung Jawab memvalidasi LPLPO dan Laporan LB1, LB3, LB4 kemudian menyerahkan LPLPO valid dan Laporan LB1, LB3, LB4 valid kepada UPT.

4.1.2.1 Flow Map

Flowmap adalah suatu bagan yang menggambarkan arus informasi yang berupa laporan-laporan, formulir-formulir dan dokumen-dokumen yang dikeluarkan dari atau ke bagian-bagian yang berhubungan didalam sistem.

Berikut ini flowmap prosedur pendaftaran pasien yang berjalan pada Puskesmas Jatihandap.


(69)

Gambar 4.1 Flowmap prosedur pendaftaran pasien yang sedang berjalan Keterangan :

DK : Arsip dan Dokumen Data Kunjungan RM : Arsip dan Dokumen Rekam Medik


(70)

Berikut ini flowmap prosedur pelayanan pasien umum yang sedang berjalan. ! " ! # # $ ! " % ! & & & & ' & (

& #)& *) & +) ,

& & #

& & *

& & +

& ( & # '

& ( & * '

& ( & + '

& ( & # '

& ( & * '

& ( & + '

-$! $ $ -! & #) & *) & + $! ! " $! $! $ $! $! $! $ & & , & & & & , $! $! $ & & ! #

.(& ( & #

#

. & & *

. & & +

#

# . & &

& # & * & + $ & &


(1)

tampilan “Data Belum Lengkap”

Pengamatan Data tidak akan tersimpan kedalam database jika salah satu masih ada yang kosong

Kesimpulan [X] Diterima [ ] Ditolak

Tabel 5.11 Pengujian Resep Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukkan Seluruh data diinputkan

Yang diharapkan Seluruh data Resep dimasukkan kemudian tekan simpan maka seluruh data tersebut akan tersimpan di database Pengamatan Data yang diinput dapat tersimpan dengan baik pada

database

Kesimpulan [X] Diterima [ ] Ditolak Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukkan Jika salah satu tidak diinputkan seperti nama obat

Yang diharapkan Data tidak akan tersimpan dengan indikasi muncul tampilan “Data Belum Lengkap”

Pengamatan Data tidak akan tersimpan kedalam database jika salah satu masih ada yang kosong

Kesimpulan [X] Diterima [ ] Ditolak

4. Pengujian Laporan

Pengujian ini adalah pengujian dengan memasukkan sejumlah data ke dalam database sesuai dengan data yang telah diinputkan sebelumnya.


(2)

148

Tabel 5.12 Pengujian Laporan Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukkan Seluruh data diinputkan

Yang diharapkan Seluruh data pemeriksaan pasien, obat keluar, laporan data penyakit, pemeriksaan pasien KIA, pemeriksaan KB Pengamatan Data yang diinput dapat tersimpan dengan baik pada

database

Kesimpulan [X] Diterima [ ] Ditolak

5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian

Sistem yang telah dirancang selanjutnya akan dilanjutkan kepada tahap pengimlementasian sistem. Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Tujuan implementasi adalah:

1. Menyelesaikan desain sistem yang ada dalam dokumen perancangan sistem disetujui.

2. Menulis, menguji, mendokumentasi program-program dan prosedur-prosedur yang diperlukan oleh dokumen perancangan sistem yang disetujui.

3. Mempertimbangkan bahwa sistem memenuhi permintaan pemakai, yaitu dengan menguji sistem secara keseluruhan.


(3)

149 6.1 Kesimpulan

Berdasarkan implementasi dan penjelasan yang telah dikemukakan sebelumnya oleh penulis, dapat diambil kesimpulan dari sistem informasi pelayanan kesehatan di Puskesmas Jatihandap ini sebagai berikut:

1. Sistem informasi yang sedang berjalan di Puskesmas Jatihandap masih menggunakkan sistem manual sehingga mengakibatkan pelayanan masih kurang optimal.

2. Dengan dibangunnya aplikasi penunjang sistem informasi pelayanan kesehatan di Puskesmas Jatihandap ini diharapkan dapat mempermudah proses pencatatan dan pencarian data pasien, data obat serta rekam medik dengan menggunakan sistem terkomputerisasi.

3. Dengan adanya aplikasi penunjang sistem informasi pelayanan kesehatan ini di harapkan implementasi yang diterapkan di Puskesmas Jatihandap sesuai dengan kebutuhan user

4. Dengan adanya aplikasi sistem informasi ini maka kesalahan dalam proses pembuatan laporan Obat, laporan bulanan penyakit, laporan KIA/KB, dan laporan pemeriksaan pasien akan lebih diminimalisasi.


(4)

150

6.2 Saran

Setelah penulis melakukan penelitian dan menganalisa sistem yang ada pada Puskesmas Jatihandap, maka penulis mencoba mengajukan beberapa saran berikut :

1. Untuk pengembangan selanjutnya sistem informasi pelayanan kesehatan di Puskesmas Jatihandap dapat dikembangkan lagi dengan menambahkan fasilitas permintaan obat ke UPT.

2. Untuk kedepannya diharapkan aplikasi penunjang yang ada di Puskesmas Jatihandap dapat dikembangkan, yaitu dengan menambahkan fasilitas pengontrolan stok obat.

3. Untuk pengembangan aplikasi dimasa depan maka disarankan agar sistem informasi pelayanan kesehatan di Puskesmas Jatihandap dapat dikembangkan menjadi suatu sistem informasi berbasis Web antara puskesmas dan unit pelaksana teknis dapat terkoneksi dengan jaringan.


(5)

151

DAFTAR PUSTAKA Buku:

Abdul Kadir. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.

Al-bahra bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Dede sopandi 2008. Instalasi dan konfigurasi Jaringan Komputer. Informatika, Bandung.

Jogiyanto Hartono,MBA,Ph.D,2005, Analisis dan Disain Sistem Informasi, Andi Yogyakarta, Yogyakarta

Internet:

http://www.andrisfaesal.wordpress.com/2009/02/17/sqlserver200/ (27-Maret -2011)

http://data.tp.ac.id/dokumen/simbol-simbol+flow+map (28-Maret 2011) http://eprints.ums.ac.id/1101/1/3d.pdf (27 Maret 2011)

http://www.id.wikipedia.org/wiki/puskesmas (27- Maret -2011)

http://www.skripsi-tesis.com/06/15/perlindungan -hukum-terhadap-pasien-sebagai-konsumen-jasa-pelayanan-kesehatan-pdf-doc.htm (28-Maret 2011)


(6)

BIODATA MAHASISWA

A. Biodata Mahasiswa

NIM : 10507388

Nama Lengkap : ARTI INTANSARI PRASHINTA

Tempat & Tanggal Lahir : Bandung, 28 Februari 1988

Agama : Islam

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat Lengkap : Jl. Antapani Gg. H. Sirad No 74 RT 05/03 Cicaheum

Kota Bandung 40282

No. Telepon / HP : 022-91667200

Email : arti.prashinta@gmail.com

She_shinta@rocketmail.com

B. Riwayat Pendidikan

1. SDN Andir Kidul I 1994 s/d 2000 2. SLTPN 1 Pebayuran- Bekasi 2000 s/d 2003 3. SMA Pasundan 2 Bandung 2003 s/d 2006