Sistem Informasi Monitoring Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas di Dinas Kesehatan Kota Bandung

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

ROLLY ARFAN

10108694

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2014


(2)

(3)

(4)

Nama : Rolly Arfan

NIM : 10108694

Tempat, Tanggal Lahir : Bukitinggi, 15 April 1988

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-laki

Status : Belum Kawin

Anak ke : Dua dari dua bersaudara Alamat : Cisitu Lama no 104

Email : campsuy29@yahoo.com

No. Telp : 085263701701

2. RIWAYAT PENDIDIKAN

1995-2001 : SDN 12 Bukittingggi 2001-2004 : SMPN 4 Bukittinggi 2004-2007 : SMAN 4 Bukittinggi

2008-sekarang : Program Studi S1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia

Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar – benarnya dalam keadaan sadar tanpa paksaan.

Bandung, 20 Agustus 2014


(5)

v

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR SIMBOL... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan... 3

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Metodologi Penelitian ... 4

1.5.1 Metodologi Pengumpulan Data ... 4

1.5.2 Metodologi Pengumpulan Perangkat Lunak ... 5

1.6 Sistematika Penulisan ... 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Tinjauan Tempat Penelitian ... 8

2.2 Sejarah Dinas Kesehatan Kota Bandung ... 8

2.3 Visi dan Misi ... 11

2.3.1 Visi ... 11

2.3.2 Misi ... 11

2.4 Logo Dinas Kesehatan Kota Bandung ... 12

2.5 Struktur Organisasi Kesehatan Kota Bandung ... 12

2.5.1 Deskripsi Tugas Dan Funsi Dinas Kesehatan Kota Bandung ... 13

2.6 Landasan Teori... 22

2.6.1 Teori Sistem Informasi ... 22


(6)

vi

2.8 Basis Data (Database) ... 26

2.8.1 Pengertian ... 26

2.8.2 Tujuan ... 27

2.9 Jaringan Komputer ... 27

2.10 Aplikasi Pembangun ... 32

2.10.1 MySQL ... 32

2.10.2 HTML (Hipertext Markup Language) ... 33

2.10.3 PHP ... 34

2.10.4 CSS (Cascading Style Sheets) ... 35

2.10.5 Adobe Dreamweaver CS3... 36

2.10.6 XAMPPP... 36

2.11 Teknik Keamanan ... 37

2.11.1 Message Digest Algorithm 5 (MD5) ... 37

2.12 Teori Internet ... 38

2.12.1 Definisi ... 38

2.12.1 Sejarah Internet ... 38

2.12.3 Cara KerjaInternet ... 39

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 41

3.1 Analisis Sistem... 41

3.1.1 Analisis Masalah ... 41

3.1.2 Prosedur yang Sedang Berjalan ... 41

3.1.2.1 Prosedur Pengajuan POA Puskesmas Dalam Mendapatkan Bantuan .... 42

3.1.2.2 Prosedur Pembuatan LPJ Penggunaan Dana BOK ... 43

3.1.3 Analisis Aturan Bisnis ... 44

3.1.3 Analisis Monitoring ... 44

3.1.4.1 Monitoring Penggunaan Dana Triwulan ... 45


(7)

vii

3.1.6 Analisis Data ... 65

3.1.7 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 68

3.1.7.1 Diagram Konteks ... 68

3.1.7.2 DFD Level 1 Proses Sistem Informasi Monitoring BOK ... 69

3.1.7.3 DFD Level 2 Proses 2 Pengolahan Pegawai dinas ... 71

3.1.7.4 DFD Level 2 Proses 3 Pengolahan Pegawai puskesmas ... 71

3.1.7.5 DFD Level 2 Proses 4 Pengolahan Kriteria ... 72

3.1.7.6 DFD Level 2 Proses 5 Pengolahan Puskesmas ... 73

3.1.7.7 DFD Level 2 Proses 6 Pengolahan Rencana kegiatan ... 74

3.1.7.8 DFD Level 2 Proses 7 Pengolahan Poa ... 75

3.1.7.9 DFD Level 2 Proses 8 Pengolahan Analisis ... 76

3.1.7.10 DFD Level 2 Proses 9 Pengolahan Lpj ... 76

3.1.7.10 DFD Level 2 Proses 11 Pengolahan Monitoring... 77

3.1.8 Spesifikasi Proses... 78

3.1.9 Kamus Data ... 84

3.2 Perancangan Sistem ... 89

3.2.1 Perancangan Basis Data ... 89

3.2.1.1 Diagram Relasi... 90

3.2.1.2 Struktur Tabel ... 90

3.2.2 Perancangan Struktur Menu ... 100

3.2.3 Perancangan Antarmuka ... 102

3.2.4 Perancangan Pesan ... 107

3.2.5 Perancangan Jaringan Simantik ... 110

3.2.6 Perancangan Prosedural ... 111

BAB 4IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 118

4.1 Implementasi Sistem ... 118


(8)

viii

4.2.1 Rencana Pengujian ... 128

4.2.1.1 Rencana Pengujian Halaman Pegawai Teknis ... 129

4.2.1.2 Rencana Pengujian Halaman Kepala BOK... 129

4.2.1.3 Rencana Pengujian Halaman Bendahara ... 129

4.2.1.4 Rencana Pengujian Halaman Pegawai Puskesmas ... 130

4.3 PengujianBlack Box... 130

4.3.1 Pengujian Metode Equivalence parttioning Halaman Puskesmas... 130

4.3.2 Pengujian Metode Equivalence parttioning Halaman Pegawai Teknis 135 4.3.3 Pengujian Metode Equivalence parttioning Halaman Kepala BOK .... 139

4.3.4 Pengujian Metode Equivalence parttioning Halaman Bendahara ... 140

4.3.5 Kesimpulan Hasil Pengujian ... 142

4.4 Pengujian Beta ... 142

4.4.1 Wawancara ... 142

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 143

5.1 Kesimpulan ... 143

5.2 Saran ... 143


(9)

iii

KATA PENGANTAR

AssalamualaikumWrWb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rasullullah SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ SISTEM INFORMASI MONITORING BANTUAN OPERASIONAL

KESEHATAN PUSKESMAS DI DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG” Adapun tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi jenjang strata satu (S1) di program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia.

Dengan keterbatasan literatur , pengalaman serta ilmu dan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis, maka penulis membutuhkan peran serta pihak lain dalam proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Kepada orang tua yang senantiasa memberikan dorongan doa, pengorbanan baik moril maupun materil yang tiada terkira juga keikhlasannya memberikan kasih sayang yang tidak ternilai dan tanpa batas.

2. Untuk semua saudara-saudara yang telah mendukung penulisan dan memberi semangat dalam mengerjakan skripsi ini.

3. Bapak Irawan Afrianto, S.T,M.T Selalu Ketua Jurusan Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Utami Dewi W,S.Kom., M.Kom selaku dosen pembimbing dan sekaligus penguji, karena telah banyak meluangkan waktu dan bersabar untuk membimbing dan menasehati saya dalam proses penyusunan skripsi ini.


(10)

iv

5. Dosen-dosen Jurusan Teknik Informatika di Universitas Komputer Indonesia yang telah banyak memberikan yang berharga selama proses pendidikan ini.

6. Dinas Kesehatan Kota Bandung yang bersedia meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam hal pengumpulan data untuk memperlancar proses penyusunan skripsi ini

7. Teman teman saya dari Komunitas Chelsea Indonesia Supporters Club Regional Bandung ( Camelia, Dhiar, Iyan, Viska, Rangga, Willy, Rinjani, Fahmi, Hami, Agus, Atam, Egha, Gerry, Ato, Abah dan lainnya atas usaha kalian untuk menyemangati, mendoakan dan membantu penulis

8. Teman-teman seperjuangan ( Aji, Ari, Badag, Ilham, Robby, Acep, Aldy, Dimas, Ridwan, Gejon) dalam menuntut ilmu semoga ilmu kita bermanfaat

9. Serta semua pihal yang telah turut membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini, yang tidak bisa di sebutkan satu persatu.

Penulis sadar bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan baik dari segi teknik penyajian maupun materi penulisan mengingat keterbatasan ilmu yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan segala bentuk saran dan kritik dari semua pihak demi penyempurnaan skripsi ini.

Akhir kata, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan karunia-Nya dan membalas segala amal budi serta kebaikan pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan ini dan semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Bandung, 20 Agustus 2014


(11)

142

Daftar Pustaka

[1] Roger S.Pressman, Ph.D. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi edisi 7. Yogyakarta : Andi.

[2] Bin Ladjamudin Al-Bahra. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi.

Yogyakarta : Graha Ilmu.

[3] Hikmat, Dr. Harry. 2010. Monitoring dan Evaluasi Proyek.

[4] monitoring. http://id.wikipedia.org/wiki/Monitoring

[5] Kusnawi . Tijauan Umum Metode Pendekatan Dashboard Pada Proses Business Intelegence.

[6] Ramli,S.Kom. Diklat Kuliah Sistem Basis Data. STIMIK BUDIDARMA

[7] arif hexa. Apa sich "FLOW MAP" itu?.

http://arifgitarishexaband.blogspot.com/2010/11/apa-sich-flow-map-itu.html [8] sakina mawardah. algoritma dan pengembangan.

http://www.scribd.com/doc/55468895/Pengertian-Flowmap-dan-Flowchart-Beserta-Simbol

[9] Kadir Abdul. Buku Web Dinamis Menggunakan PHP &Tutorial PHP.

http://www.klik-kanan.com/tutorial/php

[10] sutarman. 2007. Membangun Aplikasi Web dengan PHP dan MySQL.

Yogyakart : Graha Ilmu.

[11] Witarto. 2004. Memahami Sistem Informasi. Bandung: Informatika.

[12] Pengertian Aplikasi Sistem Informasi.


(12)

1

Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, pemerintahan kota Bandung terus berupaya untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu. Namun disadari bahwa pembangunan kesehatan masih menghadapi berbagai tantangan, antara lain masih terjadinya gizi buruk bayi dan balita di kota Bandung. Berdasarkan data yang ada di Dinas Kesehatan, pada tahun 2012 penderita gizi buruk Kota Bandung setidaknya ada 0,22% dari 140.000 bayi dan balita. Berbagai upaya akan terus ditingkatkan baik oleh pemerintah agar peran dan fungsi puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan dasar lebih baik.

Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) adalah salah satu program pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dalam membantu pemerintahan kabupaten/kota,mengoptimalkan pelayanan kesehatan demi terciptanya Millennium Development Goals (MDGs) melalui peningkatan kinerja puskesmas dan jaringannya serta poskesdes dan posyandu dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan promotiv dan preventif. Dengan adanya dana BOK diharapkan pemerintah daerah tidak mengurangi dana yang sudah dialokasikan untuk operasional Puskesmas, dan tetap berkewajiban menyediakan dana operasional yang tidak terbiayai melalui dana BOK.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Fida Purwati M.E selaku bagian Satuan Kerja Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di Dinas Kesehatan Kota Bandung, menyatakan bahwa dana BOK dicairkan oleh Menteri Kesehatan untuk mendukung kegiatan operasional Puskesmas dengan Quota dana yang telah di tetapkan untuk masing masing Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota. Puskesmas mengajukan POA (Plan Of Action) / Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Belanja yang akan dilakukan kepada Dinas Kesehatan. Setelah itu Dinas Kesehatan menentukan anggaran dana kepada masing-masing puskesmas berdasarkan dari kriteria yang telah ditentukan dari petunjuk teknis (Juknis) dana


(13)

kelayakan POA yang di ajukan oleh Puskesmas, jika anggaran dana yang di dapat Puskesmas tidak sesuai dengan POA yang diajukan, maka Puskesmas mengurangi rencana kegiatan yang akan dilakukan .

Letak wilayah Puskesmas dengan Dinas Kesehatan yang jauh membuat Dinas Kesehatan kesulitan untuk mengintegrasikan data masing-masing Puskesmas dengan Dinas Kesehatan. Dengan 73 jumlah puskesmas yang ada di kota Bandung, maka Dinas Kesehatan terkadang melakukan kesalahan ketidaksesuaian dalam menentukan anggaran dana BOK di lihat dari kondisi puskesmas yang ada di Kota Bandung, adapun kriteria dalam menentukan anggaran dana BOK pada masing-masing puskesmas, antara lain; jumlah wilayah, jumlah penduduk, jumlah rw, jumlah kelurahan, dan jumlah tenaga kerja di puskesmas.

Puskesmas melakukan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana BOK pada Dinas Kesehatan tiap 3 bulan sekali yang mengakibatkan Dinas Kesehatan kesulitan dalam melihat tingkat keberhasilan dari kegiatan – kegiatan yang telah dilakukan, jika dana yang di berikan kepada puskesmas belum dipergunakan sepenuhnya, maka Puskesmas mengembalikan sisa dana kepada Dinas Kesehatan. Dinas Kesehatan menghadapi kendala dalam memantau kegiatan atau penggunaan dana oleh puskesmas, ini menghindari terjadinya selisih dana yang telah diberikan kepada Puskesmas karena pembuatan laporan dana BOK masih dilakukan secara manual. Pembuatan laporan yang tidak realtime

memungkinkan terjadinya penyelewangan dana bantuan.

Berdasarkan masalah yang telah di jelaskan, maka dibutuhkan sistem informasi yang mampu melakukan pendataan, pengelolaan dan monitoring penggunaan dana BOK. Selain itu, Dinas Kesehatan dapat memantau secara langsung pertanggung jawaban puskesmas dalam pengelolaan dana BOK.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan, maka dapat dirumuskan masalah yaitu bagaimana membangun Sistem Monitoring


(14)

Penggunaaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di Dinas Kesehatan Kota Bandung.

1.3Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penulisan skripsi ini adalah untuk membangun sistem informasi monitoring Bantuan Operasional Kesehatan puskesmas di Dinas Kesehatan Kota Bandung.

1.3.2 Tujuan

Tujuan yang akan dicapai dalam pembangunan Sistem Monitoring penggunaan dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di Dinas Kesehatan Kota Bandung ini adalah:

a. Mempermudah Pegawai Teknis dalam menentukan anggaran dana BOK terhadap masing-masing puskesmas yang ada di Kota Bandung.

b. Mempermudah Kepala BOK dalam memantau penggunaan dana bantuan, sehingga meminimalisir terjadinya penyelewengan dana.

1.4 Batasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan yang berhubungan dengan Sistem Informasi Monitoring, maka dalam pembahasan akan dibatasi pada masalah sebagai berikut :

1. Indikator yang dijadikan ukuran untuk monitoring data dari 2 Puskesmas yang ada di Kota Bandung.

2. Data yang akan diolah pada sistem monitoring ini adalah data Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)

3. Kriteria yang dijadikan acuan untuk menentukan anggaran dana yang di dapat masing-masing puskesmas adalah:

a. Jumlah wilayah b. Jumlah penduduk c. Jumlah rw


(15)

d. Jumlah kelurahan e. Jumlah tenaga kerja

4. Monitoring yang terdapat pada sistem ini adalah :

a. Monitoring penentuan anggaran dana BOK terhadap masing masing puskesmas.

b. Monitoring penggunaan dana triwulan

5. Keluaran yang akan dihasilkan oleh sistem monitoringini adalah :

a. Informasi menentukan anggaran dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) terhadap masing-masing puskesmas

b. Informasi penggunaan dana triwulan

6. Data yang digunakan untuk monitoring diambil dari history data Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) tahun 2013

7. Teknik yang akan digunakan untuk menampilkan data dalam proses monitoring ini adalah dengan menggunakan grafik

8. Model proses yang digunakan dalam membangun Sistem Informasi ini adalah DFD dan ERD.

9. Aplikasi dibuat dengan menggunakan PHP dan MySQL sebagai DBMS. 10.Sistem yang dibangun berbasiskan web karena letak wilayah tiap-tiap

puskesmas dengan Dinas Kesehatan yang jauh.

1.5Metodologi Penelitian

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dapat diperoleh secara langsung dari objek penelitian dan referensi-referensi yang telah diperoleh. Cara-cara yang mendukung untuk mendapatkan data adalah sebagai berikut:

1. Studi Literatur

Pengumpulan data yang sifatnya berupa teori dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang ada

kaitannya dengan sistem informasi monitoring dan anak terlantar di Kota Bandung.


(16)

2. Observasi

Pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap permasalahan yang sedang diteliti.

3. Wawancara

Pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung yang ada kaitannya dengan Dinas kesehatan dan puskesmas di Kota Bandung, dengan nara sumber Ibu Fida Purwati M.E selaku Kepala Bantuan Dana Kesehatan (BOK) di Dinas Kesehatan Kota Bandung.

1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak

Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan paradigma perangkat lunak secara waterfall seperti tercantum pada gambar 1.1,

yang meliputi beberapa proses diantaranya: a. Requirment

Dalam tahap ini jasa, kendala dan tujuan dari konsultasi dengan pengguna sistem. Kemudian semuanya dibuat dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh user dan staf pengembang. Dengan kata lain, dalam tahapan ini dilakukan analisa kebutuhan, kemudian diverifikasi klien dan tim Software Quantity Assurance.

b. Specification

Dokumentasi spesifikasi, kemudian diperiksa oleh tim SQA. Selanjutnya jika disetujui oleh klien, maka dokumen tersebut merupakan kontrak kerja antar klien dan pengembang software. Selanjutnya merencanakan jadwal pengembangan software. Jika disetujui oleh SQA, tahap desain baru dilakukan.

c. Design

Proses design sistem membagi kebutuhan-kebutuhan menjadi sistem perangkat lunak atau perangkat keras. Proses tersebut menghasilkan sebuah arsitektur keseluruhan. Desain perangkat lunak termasuk menghasilkan fungsi sistem perangkat lunak dalam bentuk yang mungkin ditransformasi ke dalam bentuk satu atau


(17)

lebih program yang dapat dijalankan. Tahapan ini telah menentukan alur software hingga pada tahap algoritma detail. Di akhir tahap ini, kembali diperiksa tim SQA.

d. Implementation

Selama tahap ini, desain perangkat lunak disadari sebagai sebuah program lengkap atau unit program. Desain yang telah disetujui, diubah dalam bentuk kode-kode program. Tahap ini, kode-kode program yang dihasilkan masih pada tahap modul-modul. Diakhir tahap ini, tiap modul di testing tanpa diintegrasikan.

e. Integration

Unit program di integrasikan dan diuji menjadi sistem yang lengkap untuk meyakinkan bahwa persyaratan perangkat lunak telah dipenuhi. Setelah uji coba, sistem disampaikan ke konsumen. f. Operation mode & retirement

Pemeliharaan termasuk pembetulan kesalahan yang tidak ditemukan pada langkah sebelumnya. Perbaikan di implementasi unit sistem dan peningkatan jasa sistem sebagai kebutuhan baru ditemukan.

Requirment

Specification

Design & Implementation

Integration

Operation mode & retirement


(18)

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan dimana akan dibagi dalam 5 bab. Gambaran masing-masing bab dijelaskan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang penguraian latar belakang permasalahan, perumuskan inti permasalahan yang dihadapi, tujuan dan kegunaan penelitian, dan juga diikuti dengan pembatasan masalah, metode yang digunakan dalam penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang bahasan mengenai profil, sejarah, logo, badan hukum, struktur organisasi dan job description, visi, komitmen, dan

prinsip tempat penelitian.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi mengenai deskripsi sistem, analisis kebutuhan dalam pembangunan sistem, serta perancangan sistem yang meliputi perancangan basis data, perancangan antarmuka, dan perancangan menu.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini berisi tentang hasil implementasi dari rancangan sistem yang telah dibangun sesuai dengan peracangan sistem yang telah dibuat, juga disertakan pengujian dari sistem tersebut.


(19)

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil pembangunan sistem yang telah diimplementasikan disertai juga dengan saran yang nantinya bisa berguna suntuk tahap penelitian lanjutan dari sistem ini.


(20)

8

dengan permasalahan yang terjadi kemudian akan dibahas sebagai dasar pemahaman dalam mengimplementasikan aplikasi yang akan dibuat.

2.1 Tinjauan Tempat Penelitian

Pada tahap ini merupakan peninjauan terhadap tempat penelitian studi kasus yang dilakukan di Dinas Kesehatan kota Bandung.

2.2.Sejarah Dinas Kesehatan Kota Bandung

Dinas Kesehatan Kota Bandung adalah salah satu intansi pemerintah yang sudah ada sejak jaman kependudukan Belanda. Pada tahun 1946 sampai dengan

tahun 1949 Dinas Kesehatan disebut juga ― Plaatselijke gezond Heidsdienst Bandung ― yang berkantor di Gemeente Bandung. Pimpinannya adalah

Dr.Molte V.Kuhlewein sebagaiHO\oofd Gouvermentsart Hoofd V.D Plaatselijke Gezondheids Bandung.

Tahun 1950 Plaatselijke Gezondheids berubah menjadi Jawatan Kesehatan Kota Besar Bandung. Adapun pejabat yang ditunjuk adalah dr.R Admiral Suratedja, Kepala Kesehatan Kota Besar Bandung. Wilayahnya berturut-turut dr.R.Poerwo Soewarjo kemudian dr.R.Sadikun.

Kantor pusat Dinas Kesehatan berkedudukan di Gemeente Bandung atau Kantor Kotapraja Bandung yang sekarang dikenal sebagai Kantor Pemerintah Daerah Kotamadya Bandung sampai pertengahan tahun 1960 dan bagian preventif yang sekarang dikenal sebagai Seksi Pemberantasan Penyakit Menular berkantor di jalan Bawean No.1 Bandung.

Pada tahun 1960 Kantor Pusat Dinas Kesehatan pindah kejalan Badak Singa No.10 Bandung, menempati sebagian dari kantor penjernihan Air yang


(21)

sekarang merupakan Kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sampai tanggal 9 Oktober 1965.

Pada tanggal 9 Oktober 1965 pindah lagi ke jalan Supratman No.73 Bandung sampai sekarang. Pada tahun 1950 Jawatan Kesehatan Kota Besar Bandung terdiri dari 10 bali pengobatan kemudian pada tahun 1972 berkembang menjadi 4 pusat kesehatan yang terdiri dari: 1 pusat kesehatan masyarakat, 18 balai kesehatan khusus kemudian 18 balai kesehatan dan anak serta 6 klinik bersalin.

Berdasarkan SK No.50 tahun 1952 tentang pelaksanaannya yaitu penyerahan sebagai Pemerintah Pusat mengenai kesehatan kepada daerah-daerah di kota besar atau kecil. Pengelolaan Kepegawaian Dinas Kesehatan secara berangsur-angsur diserahkan kepada Pemda Kotamadya Dati II Bandung dan status pegawainya terdiri dari :

1. Pegawai pusat

2. Pegawai Pemberantas Penyakit Cacar dan Mata

Dinas Kesehatan Kota Bandung ini didirikan dengan tujuan meningkatkan derajat kesehatan yaitu melalui :

1. Kegiatan kuratif atau pencegahan pengobatan seperti puskesmas

2. Kegiatan preventif atau pencegahan terhadap penyakit misalnya mencegah jangan sampai orang menjadi sakit dan menjaga kebersihan lingkungan dan lain-lain.

Berdasarkan data yang pernah menjadi Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung sejak tahun 1946 sampai dengan sekarang adalah sebagai berikut : a. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung pada tahun 1946 yaitu Dr.Molte

b. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung yang ke-2 pada tahun 1960 dari tanggal 1 Juli 1960 sampai dengan 31 Juli 1960 yaitu Dr.R.Purwo Sumarjo c. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung yang ke-3 pada tahun 1960 dari


(22)

d. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung yang ke-4 yaitu Dr. R. Admiral Surasaca sampai tanggal 13 Oktober 1960

e. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung yang ke-5 yaitu Dr.R.Bahrun terhitung mulai tanggal 15 Oktober 1960 smpai dengan 20 Februari 1966

f. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung yang ke-6 yaitu Dr. K.O.Kieng Hien terhitung mulai tanggal 22 Oktober 1966 sampai dengan 31 Oktober 1966 g. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung yang ke-7 Dr.Uton Muchtar Rafei,

MPA terhitung mulai tanggal 1 September sampai dengan 31 Maret 1975 h. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung yang ke-8 yaitu Dr.Rustandi, MPH

terhitungh mulai tanggal 1 April 1975 sampai dengan 17 September 1979 i. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung yang ke-9 yaitu Dr.Abas Matadirdja,

SKM terhitung mulai tanggal 17 September 1979 sampai dengan 29 Februari 1980

j. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung yang ke-10 yaitu Dr.H.Sulaiman terhitung mulai tanggal 1 Maret 1980 sampai dengan 26 November 1990

k. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung yang ke-11 yaitu Dr.H.Sudrajat, MSc terhitung mulai tahun 1990 sampai dengan tahun 1992

l. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung yang ke-12 yaitu Dr.H.M.Torisz, MPHÂ Â terhitung mulai tanggal 28 November 1992 sampai dengan 29 Maret 1994

m. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung yang ke-13 yaitu Dr.H.Nono Tjahjono, SKM terhitung mulai tanggal 29 Maret 1994 sampai dengan 2 Oktober 1998 n. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung yang ke-14 yaitu Dr.H.M.Arief A

terhitung mulai tanggal 3 Oktober 1998 – 30 Oktober 1998

o. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung yang ke-15 yaitu Dr.H.Gunadi Sukma


(23)

p. Kepala Dinas Kesehatan Kota bandung yang ke-16 yaitu Dr.H.Yono Sudiyono

terhitung mulai tanggal 4 Februari 2003 – 14 Oktober 2003

q. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung yang ke-17 yaitu Dr.H.Gunadi Sukma Bhinekas,M.Kes terhitung mulai tanggal 14 Oktober 2003 4 Agustus 2011 r. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung yang ke-18 yaitu Dr. Hj. Ahyani

Raksanagara,M. Kes, 4 Agustus 2011 sampai dengan sekarang.

2.3. Visi dan Misi

Visi merupakan sudut pandang, tujuan dari sebuah perusahaan dan misi adalah pernyataan tentang apa yang dikerjakan oleh suatu perusahaan untuk mewujudkan visinya. Visi dan misi dari Dias Kesehatan Kota Bandung adalah sebagai berikut :

2.3.1. Visi

Visi pembangunan kesehatan kota Bandung “ Bandung Kota Sehat Yang Mandiri”

2.3.2. Misi

Berdasarkan Visi Dinas Sosial Kota Bandung tersebut di atas, maka Dinas Kesehatan Kota Bandung menjabarkannya ke dalam Misi sebagai berikut:

a. Meningkatkan serta mendorong kesadaran individu, keluarga serta masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri.

b. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau.

c. Mengutamakan profesionalisme dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.


(24)

2.4. Logo Dinas Kesehatan Kota Bandung

Berikut ini adalah Logo dari Dinas Kesehatan Kota Bandung

Gambar 2.1 Logo Dinas Kota Bandung

2.5 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Bandung

Berikut ini adalah struktur organisasi Dinas Kesehatan Kota Bandung.


(25)

2.5.1 Deskripsi Tugas Dan Fungsi Dinas Kesehatan Kota Bandung

Berdasarkan Peraturan Walikota Nomor 13 Tahun 2007, Tanggal 4 Desember 2007 , menjelaskan tentang Rincian Tugas Pokok Dan Fungsi Satuan Organisasi pada Dinas Daerah Kota Bandung, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kota Bandung yaitu :

1. Kepala Dinas Kesehatan

a) Menyusun rencana program kesehatan berdasarkan kebijakan umum daerah sebagai pedoman pelaksanaan tugas.

b) Membagi dan mengarahkan sasaran kebijakan kepada bawahan sesuai dengan program yang telah ditetapkan agar oekerjaan berjalan lancar. c) Membina bawahan di lingkungan Dinas Kesehatan dengan cara membero

reward dan mentuntut meningkatkan produktivitas kerja.

d) Mengevaluai pelaksanaan kebijakan operasional dengan cara membandingkan pelaksanaan tugas dengan rencana program, sasaran ketentutan perundangan agar di peroleh hasil yang maksimal.

e) Mengkoordinasikanperumusan kebijakan daerah bidang Kesehatan sebagai bahan penetapan kebijakan oleh pimpinan.

f) Mengkoordinasikan perumusan kebijakan daerah di bidang Kesehatan Bina Pelayanan Kesehatan sebagai bahan penetapan kebijkan oleh pimpinan.

g) Mengkoordinasikan perumusan kebijakan daerah di bidang Pengendalian Penyakitan dan Penyehatan Lingkungan sebagai bahan penetapan kebijakan oleh pimpinan.

h) Mengkoordinasikan perumusan kebijakan daerah di bidang Sumber Daya Kesehatan sebagai bahan penetapan kebijakan oleh pimpinan. i) Mengkoordinasikan perumusan kebijakan daerah di bidang Bina Program


(26)

j) Memantau mengkoordinasikan pelaksanaan tugas perangkat daerah di bidang Kesehatan sesuai rencana kegiatan untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan.

k) Melaksanakan pengendalian dan evaluasi penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang Kesehatan.

l) Membuat tealaah bahan kajian kebijakan umum di bidang Kesehatan oleh pimpinan.

m) Melakukan hubungan kerja fungsional dengan Unit Kerja di lingkungan Pemerintah Kota Bandung, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat untuk keterpaduan dan sikronisasi pelaksanaan tugas. n) Menyusun laporan pelaksaan kegiatan di bidang Kesehatan sebagai

bahan pertanggungjawaban kepada atasan. 2. Sekretaris

Uraian Tugas :

a) Menyusun rencana program kesekretariatan berdasarkan kebijakan operasional Dinas sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b) Membagi tugas dan mengarahkan sasaran kebijakan kepada bawahan sesuai dengan program yang telah ditetapkan agar pekerjaan berjalan lancar;

c) Memberi petunjuk kepada bawahan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan rencana program yang telah ditetapkan agar program dapat

dilaksanakan secara efektif dan efisien;

d) Memantau pelaksanaan kebijakan Kesehatan daerah sesuai rencana program untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan;

e) Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan dengan cara membandingkan pelaksanaan tugas dengan rencana program agar diperoleh hasil kerja yang diharapkan;


(27)

f) Mengkaji bahan kebijakan teknis di bidang administrasi umum dan kepegawaian sebagai bahan rumusan kebijakan;

g) Mengkaji bahan kebijakan teknis administrasi program dan keuangan sebagai bahan rumusan kebijakan;

h) Mengkaji dan mengoreksi bahan pedoman pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan kesekretariatan Dinas

i) Mengkaji dan mengoreksi administrasi kesekretariatan sebagai bahan perumusan kebijakan;

j) Mengkaji bahan kebijakan pembinaan, monitoring dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan administrasi kesekretariatan;

k) Melaksanakan tata usaha umum untuk mendukung pelaksanaan tugas kesekretariatan;

l) Membuat telaahan staf sebagai bahan perumusan kebijakan Kesekretariatan ;

m) Melakukan hubungan kerja fungsional dengan Unit Kerja di lingkungan Pemerintah Kota Bandung, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat untuk keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program;

n) Menyusun Laporan pelaksanaan program ketahanan pangan sebagai bahan pertanggungjawaban kepada atasan;

o) Menyusun petunjuk pelaksanaan teknis dan standar operasional (SOP) dilingkungan kesehatan;

p) Melaksanakan pengkoordinasian penyelenggaraan tugas-tugas Bidang dalam melaksanakan kegitan kesehatan;

3. Bidang

3.1. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Uraian Tugas :


(28)

a) Menyusun rencana program Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, berdasarkan kebijakan umum daerah sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b) Membagi tugas dan mengarahkan sasaran kebijakan kepada bawahan sesuai dengan program yang telah ditetapkan agar pekerjaan berjalan lancar;

c) Memberi petunjuk kepada bawahan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan rencana program yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien;

d) Memantau pelaksanaan kebijakan kesehatan daerah di sesuai rencana program untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan;

e) Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan dengan cara membandingkan pelaksanaan tugas dengan rencana program agar diperoleh hasil kerja yang diharapkan;

f) Mengkaji bahan kebijakan teknis di bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit sebagai bahan rumusan kebijakan;

g) Mengkaji bahan kebijakan teknis di bidang Pemantau Penyakit sebagai bahan rumusan kebijakan;

h) Mengkaji bahan kebijakan teknis di bidang Penyehatan Lingkungan sebagai bahan perumusan kebijakan;

i) Mengkaji dan mengoreksi bahan pedoman pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang Pengendali Penyakit dan Penyehatan Lingkungan;

j) Mengkaji rekomendasi dan pemantauan penyelenggaraan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan sebagai bahan perumusan kebijakan;

k) Mengkaji data perencanaan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan sebagai bahan perumusan kebijakan;


(29)

l) Mengkaji bahan kebijakan pembinaan penyelenggaraan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan;

m)Melaksanakan tatausaha umum untuk mendukung pelaksanaan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan;

n) Membuat telaahan staf sebagai bahan perumusan kebijakan di bidang pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan;

o) Melakukan hubungan kerja fungsional dengan Unit Kerja di lingkungan Pemerintah Kota Bandung, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat untuk keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program;

p) Menyusun laporan pelaksanaan program pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan sebagai bahan pertanggungjawaban kepada atasan.

3.2. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Uraian Tugas :

a) Menyusun rencana program Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, berdasarkan kebijakan umum daerah sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b) Membagi tugas dan mengarahkan sasaran kebijakan kepada bawahan sesuai dengan program yang telah ditetapkan agar pekerjaan berjalan lancar;

c) Memberi petunjuk kepada bawahan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan rencana program yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien;

d) Memantau pelaksanaan kebijakan kesehatan daerah di sesuai rencana program untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan; e) Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan dengan cara


(30)

diperoleh hasil kerja yang diharapkan;

f) Mengkaji bahan kebijakan teknis di bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit sebagai bahan rumusan kebijakan;

g) Mengkaji bahan kebijakan teknis di bidang Pemantau Penyakit sebagai bahan rumusan kebijakan;

h) Mengkaji bahan kebijakan teknis di bidang Penyehatan Lingkungan sebagai bahan perumusan kebijakan;

i) Mengkaji dan mengoreksi bahan pedoman pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang Pengendali Penyakit dan Penyehatan Lingkungan;

j) Mengkaji rekomendasi dan pemantauan penyelenggaraan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan sebagai bahan perumusan kebijakan;

k) Mengkaji data perencanaan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan sebagai bahan perumusan kebijakan;

l) Mengkaji bahan kebijakan pembinaan penyelenggaraan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan;

m) Melaksanakan tatausaha umum untuk mendukung pelaksanaan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan;

n) Membuat telaahan staf sebagai bahan perumusan kebijakan di bidang pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan;

o) Melakukan hubungan kerja fungsional dengan Unit Kerja di lingkungan Pemerintah Kota Bandung, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat untuk keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program;

p) Menyusun laporan pelaksanaan program pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan sebagai bahan pertanggungjawaban


(31)

kepada atasan.

3.3. Bidang Sumberdaya Kesehatan Uraian Tugas :

a) Menyusun rencana program bidang sumber daya kesehatan berdasarkan kebijakan umum daerah sebagai pedoman pelaksanaan tugas.

b) Membagi tugas mengarah sasaran kebijakan kepada bawahan sesuai dengan program yang telah ditetapkan agar pekerjaan berjalan lancar.

c) Memberi petunjuk kepada bawahan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan rencana program yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara efektif dan efesien.

d) Memantau pelaksanaan kebijakan kesehatan daerah sesuai rencana program untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan.

e) Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan dengan cara membandingkan pelaksanaan tugas dengan rencana program agar diperoleh hasil kerja yang diharapkan.

f) Mengkaji bahan kebijakan teknis di bidang pendayagunaan tenaga dan sasaran kesehatan sebagai bahan rumusan kebijakan.

g) Mengkaji bahan kebijakan di bidang promosi kesehatan sebagai bahan rumusan kebijakan.

h) Mengkaji bahan kebijakan di bidang farmasi dan perbekalan kesehatan sebagai bahan rumusan kebijakan.

i) Mengkaji dan mengoreksi bahan pedoman pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang sumber daya kesehatan.

j) Mengkaji dan mengoreksi bahan pedoman pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang sumber daya kesehatan.


(32)

k) Mengkaji rekomendasi dan pemantauan penyelenggaraan sumber daya kesehatan sebagai bahan perumusan kebijakan.

l) Mengkaji data pengawan dan pengendalian penyelenggaraan lingkup pendayagunaan kesehatan serta farmasi dan pembengkalan kesehatan sebagai bahan perumusan kebijakan

m)Mengkaji penyusunan bahan untuk koordinasi dan pembinaan evaluasi dan pelaporan lingkup sumber daya kesehatan.

n) Melaksanakan tata usaha umum untuk mendukung pelaksanaan kegiatan bidang sumber daya kesehatan.

o) Membuat telaahan staf sebagai bahan perumusan kebijakan di bidang sumber daya kesehatan.

p) Melakukan hubungan kerja fungsional dengan Unit Kerja di lingkungan Pemerintah Kota, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Pusat untuk keterpaduan sinkronisasi pelaksanaan program.

3.4. Bidang Bina Program Kesehatan Uraian Tugas :

a) Menyusun rencana program Bidang Bina Program Kesehatan, berdasarkan kebijakan umum daerah sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b) Membagi tugas dan mengarahkan sasaran kebijakan kepada bawahan sesuai dengan program yang telah ditetapkan agar pekerjaan berjalan lancar;

c) Memberi petunjuk kepada bawahan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan rencana program yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien;

d) Memantau pelaksanaan kebijakan kesehatan daerah di sesuai rencana program untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan;


(33)

e) Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan dengan cara membandingkan pelaksanaan tugas dengan rencana program agar diperoleh hasil kerja yang diharapkan;

f) Mengkaji bahan kebijakan teknis di bidang penyusunan program sebagai bahan rumusan kebijakan;

g) Mengkaji bahan kebijakan teknis di bidang evaluasi program kesehatan sebagai bahan rumusan kebijakan;

h) Mengkaji bahan kebijakan teknis di bidang data dan informasi program kesehatan sebagai bahan perumusan kebijakan ; i) Mengkaji dan mengoreksi bahan pedoman pembinaan,

monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang Bina Program Kesehatan;

j) Mengkaji penyusunan program kesehatan, evaluasi program kesehatan serta data dan informasi program kesehatan sebagai bahan perumusan kebijakan;

k) Mengkaji data perencanaan kegiatan bina program kesehatan sebagai bahan perumusan kebijakan;

l) Mengkaji penyusunan program kesehatan, evaluasi program kesehatan serta data dan informasi program kesehatan sebagai bahan perumusan kebijakan;

m) Melaksanakan tatausaha umum untuk mendukung pelaksanaan program kesehatan, evaluasi program kesehatan serta data dan informasi program kesehatan sebagai bahan perumusan kebijakan;

n) Membuat telaahan staf sebagai bahan perumusan kebijakan di bidang Bina Program Kesehatan;

o) Melakukan hubungan kerja fungsional dengan Unit Kerja di lingkungan Pemerintah Kota Bandung, Pemerintah Provinsi


(34)

dan Pemerintah Pusat untuk keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program;

p) Menyusun laporan pelaksanaan program Bina Program Kesehatan sebagai bahan pertanggungjawaban kepada atasan.

2.6Landasan Teori

2.6.1. Teori Sistem Informasi

2.6.1.1.Pengertian Sistem

Suatu sistem sangatlah dibutuhkan dalam suatu perusahaan atau instansi pemerintahan, karena sistem sangatlah menunjang terhadap kinerja perusahaan atau instansi pemerintah, baik yang berskala kecil maupun besar. Supaya dapat berjalan dengan baik diperlukan kerjasama diantara unsur-unsur yang terkait dalam sistem tersebut.

Ada berbagai pendapat yang mendefinisikan pengertian sistem, seperti dibawah ini :

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan , berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.(Jogiyanto,2005,1).

Masih dalam buku ‘Analisis dan Desain sistem informasi’ karangan

jogiyanto menerangkan:

“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk

mencapai suatu tujuan tertentu”.(Jogiyanto,2005,2).

2.6.1.2. Pengertian Informasi

Dalam manajemen, informasi merupakan data yang telah diproses sehingga mempunyai arti tertentu bagi penerimanya.Sumber dari informasi adalah Data, sedangkan Data itu sendiri adalah Kenyataan yang menggambarkanm suatu


(35)

kejadian, sedangkan kejadian itu merupakan suatu peristiwa yang terjadi pada waktu tertentu .dalam hal ini informasi dan data saling berkaitan.

Menurut Jogiyanto dalam buku „Analisisdan desain sistem informasi‟ adalah :

“Informasi diartikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih

berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya” . (Jogiyanto,2005; 8).

Menurut George M.Scott dalam buku ‘prinsip-prinsip Sistem Informasi

Manajemen’ pengertian sistem informasi adalah;

„Sistem informasi adalah sistem yang diciptakan oleh para analisis dan manajer

guna melaksanakan tugas khusus tertentu yang sangat esensial bagi berfungsinya

organisasi‟. (George M.Scott,2001;4).

Sedangkan definisi dari Robert A.leitch dan K.Roscoe davis sebagai berikut:

„Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian , mendukung operasi ,bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang

diperlukan‟.(Jogiyanto,2005;11)

Pengertian Informasi selalu dikaitkan dengan data, namun arti dari masing-masing kata dalam pengertian tersebut berbeda. Keberadaan suatu data sangat menunjang terhadap informasi, karena data merupakan bahan mentah yang diperlukan untuk mengambil keputusan.

2.6.1.3. Komponen Sistem Informasi

Komponen – komponen yang ada dalam sistem informasi meliputi beberapa blok, yaitu:


(36)

1. Blok masukan (input)

Blok masukan ini mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk Metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen -dokumen dasar.

2 . Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok keluaran (output)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkat manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi

Teknologi merupakan alat yang digunakan untuk menerima masukan,menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu Teknisi, perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

5. Blok Basis Data.

Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras computer, basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan paket perangkat lunak yang disebut data base manajemen sistem (DBMS).

6. Blok kendali

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem bisa dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.


(37)

2.6.2.Monitoring

Monitoring merupakan penilaian yang sifatnya berkelanjutan dan dilakukan terhadap pelaksanaan proyek sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang sudah di setujui, pemanfaatan input, infrastuktur dan jasa oleh penerima manfaat proyek. Monitoring menyediakan umpan balik yang berkelanjutan mengenai pelaksanaan proyek kepada pimpinan proyek dan pejabat penting terkait lainnya. Monitoring mengidentifikasi keberhasilan dan permasalahan yang terjadi sebenarnya dan yang mungkin terjadi sedini mungkin (diterjemahkan oleh Marimin (1998) dari Departemen Evaluasi Pengoperasian Bank Dunia, 1996).

Monitoring merupakan kegiatan meninjau kembali dan kegiatan mengawasi, yang di lakukan secara terus-menerus oleh pengelola proyek di setiap tingkatan pelaksanaan kegiatan untuk memastikan bahwa pengadaan/penggunaan input, jadwal kerja, hasil yang di targetkan dan tindakan-tindakan lainnya yang diperlukan berjalan sesuai rencana. Monitoring dilaksanakan dengan maksud agar proyek dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien dengan menyediakan umpan balik bagi pengelola proyek di setiap tingkat. Umpan balik ini memungkinkan pemimpin proyek mengambil tindakan korektif tepat pada waktunya jika terjadi masalah dan hambatan (Departemen Monitoring dan Evaluasi IFAD, 1990).

Menurut Casley dan Kumar (1991), monitoring adalah suatu bagian pokok dari praktik manajemen yang baik, dan karenanya merupakan bagian integral dari manajemen sehari-hari. Monitoring yang baik harus terintegrasi dengan sistem informasi manajemen yang di rancang menurut rencana-rencana yang menentukan tujuan-tujuan sistem, data yang diperlukan , studi-studi yang akan dilaksanakan, penempatan organisasi dan kebutuhan akan tenaga serta anggaran. Monitoring terkoordinasi atas informasi fisik dan keuangan merupakan hal yang pokok untuk pelaksanaan dan operasi yang efisien pada setiap proyek pembangunan. Sementara hampir semua manajer proyek mengerti dengan baik prinsip-prinsip


(38)

pokok monitoring fisik dan keuangan sehingga seringkali dilihat sebagai hal yang rutin belaka.

2.7. Aplikasi

Aplikasi adalah penggunaan dalam suatu komputer, instruksi (instructiom) atau pernyataan (statement) yang disusun sedemikian rupa sehingga komputer

dapat memproses input menjadi output (Jogiyanto 1999:12). Aplikasi merupakan

penerapan, menyimpan hal, data, permasalahan pekerjaan suatu sarana atau media yang digunakan untuk menerapkan atau mengimplikasikan hal atau permasalahan tersebut, sehingga berubah menjadi suatu bentuk yang baru tanpa menghilangkan nilai-nilai dasar dari hal, data, permasalahan atau pekerjaan. Dalam hal ini hanya bentuk dari tampilan data yang berubah, sedangkan isi yang termuat dalam data tersebut tidak mengalami perubahan.

Jadi program aplikasi adalah sekumpulan instruksi yang tersusun menurut urutan yang logis dan dikenal oleh komputer atau program yang dipakai untuk melakukan atau mempermudah suatu pekerjaan

2.8. Basis Data (Database)

2.8.1. Pengertian

Basis data terdiri atas dua kata, yaitu basis dan data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi dan kombinasinya.

Basis data sendiri dapat didefinisikan sebagai berikut [2] :

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.


(39)

Operasi-operasi dasar yang dapat dilakukan berkenaan dengan basis data dapat meliputi pembuatan basis data baru (create database), penghapusan

basisdata (drop database), pembuatan file/tabel baru ke suatu basis data (create table), penghapusan file/tabel dari suatu basis data (drop table),

penambahan/pengisisan data baru ke sebual file/tabel, di sebuah basis data (insert), pengambilan data dari sebuah file/tabel (retrieve/search), pengubahan

data dari sebuah file/table (update), dan penghapusan data dari sebuah file/tabel

(delete).

2.8.2. Tujuan

Tujuan awal dan utama dalam pengelolaan data dalam sebuah basis data adalah agar dapat memperoleh menemukan kembali data (yang dicari) dengan mudah dan cepat. Di samping itu, pemanfaatan basis data untuk pengelolaan data, juga memiliki tujuan-tujuan lain.

Secara lebih lengkap, pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan (objektif) seperti berikut ini:

a. Kecepatan dan kemudahan (speed)

b. Efisiensi ruang penyimpanan (space)

c. Keakuratan (accuracy)

d. Ketersediaan (availability)

e. Kelengkapan (completeness)

f. Keamanan (security)

g. Kebersamaan pemakaian (sharability)

2.9. Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama.


(40)

Tujuan dari jaringan komputer adalah:

1. Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian printer, CPU, memori, harddisk

2. Komunikasi: contohnya surat elektronik, instant messaging, chatting

3. Akses informasi: contohnya web browsing

Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta

layanan disebut klien (client) dan yang memberikan layanan disebut pelayan

(server).Arsitektur ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada

hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.

Pada dasarnya setiap jaringan komputer ada yang berfungsi sebagai client

dan juga server. Tetapi ada jaringan yang memiliki komputer yang khusus

didedikasikan sebagai server sedangkan yang lain sebagai client. Ada juga yang

tidak memiliki komputer yang khusus berfungsi sebagai server saja. Karena itu

berdasarkan fungsinya maka ada dua jenis jaringan komputer: 1. Client-server

Jaringan komputer dengan komputer yang didedikasikan khusus sebagai

server. Sebuah service/layanan bisa diberikan oleh sebuah komputer atau

lebih.Contohnya adalah sebuah domain seperti www.detik.com yang dilayani oleh banyak komputer web server, atau bisa juga banyak service/layanan yang

diberikan oleh satu komputer. Contohnya adalah server if.unikom.ac.id yang

merupakan satu komputer dengan multi service yaitu mail server, web server, file server, database server dan lainnya.

2. Peer-to-peer

Jaringan komputer dimana setiap host dapat menjadi server dan juga

menjadi client secara bersamaan. Contohnya dalam file sharing antar komputer di

Jaringan Windows Network Neighbourhood ada 5 komputer (kita beri nama A,B,C,D dan E) yang memberi hak akses terhadap file yang dimilikinya. Pada satu saat A mengakses file share dari B bernama data_nilai.xls dan juga member


(41)

akses file soal_uas.doc kepada C. Saat A mengakses file dari B maka A berfungsi sebagai client dan saat A memberi akses file kepada C maka A berfungsi sebagai

server. Kedua fungsi itu dilakukan oleh A secara bersamaan maka jaringan seperti

ini dinamakan peer to peer.

Berdasarkan media transmisi data

a. Jaringan Berkabel (Wired Network)

Pada jaringan ini, untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain diperlukan penghubung berupa kabel jaringan. Kabel jaringan berfungsi dalam mengirim informasi dalam bentuk sinyal listrik antar komputer jaringan.

b. Jaringan Nirkabel (Wireless Network)

Merupakan jaringan dengan medium berupa gelombang elektromagnetik. Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer karena menggunakan gelombang elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan.

3. Alat Pemodelan Sistem

Alat-alat pemodelan sistem informasi sangat dibutuhkan sangat dibutuhkan dalam proses analisis dan perancangan sistem. Alat-alat pemodelan system informasi terdiri dari:

1. Bagan Alir Dokumen (Document Flowmap)

Bagan alir dokumen atau disebut juga bagan alir formulir merupakan bagan alir yang menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusantembusannya.

2. Entity-Relasionship Diagram (ERD)

ERD adalah diagram yang memperlihatkan entitas-entitas yang terlibat dalam suatu sistem serta hubungan-hubungan relasi antar entitas.


(42)

Komponen-komponen pembentuk model ERD yaitu: a. Entitas (Entity)

Entitas merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Entitas dapat berupa orang, tempat, benda, peristiwa atau konsep yang bias memberikan atau mengandung informasi.

b. Atribut (Attributes/Properties)

Setiap entitas pasti memiliki atribut yang mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut.

c. Relasi (Relationship)

Relasi menunjukkan adanya hubungan di antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda.

d. Kardinalitas/derajat

Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpnan entitas lain.

Kardinalitas relasi yang terjadi di antara dua himpunan entitas dapat berupa : 1) Satu ke satu (one to one)

2) Satu ke banyak (one to many)

3) Banyak ke satu (many to one)

4) Banyak ke banyak (many to many)

3. Skema Relasi

Skema relasi adalah untuk pressentasi atribut-atribut dari entity yang terdapat dalam sistem dan hubungan antar entity Ipada model ERD. Skema relasi

merupakan turunan dari ERD.

4. Diagram Konteks (Context Diagram)

Diagram konteks merupakan diagram alir pada tingkat paling atas yang merupakan penggambaran yang berfungsi untuk memperlihatkan interkasi atau hubungan langsung antara sistem dengan lingkungannya. Diagram konteks


(43)

menggambarkan sebuah sistem berupa sebuah proses yang berhubungan dengan satu atau beberapa entitas/entity.

5. Data Flow Diagram (DFD)

DFD adalah suatu alat pemodelan yang digunakan untuk memodelkan fungsi dari sistem, menggambarkan secara rinci mengenai sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan menunjukan dari dan kemana data mengalir serta penyimpanannya. Beberapa simbol digunakan di DFD:

a. Kesatuan luar (external entity) atau batas sistem (boundary), merupakan

kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, orhanisasi

atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan masi=ukan atau menerima keluaran dari sistem.

b. Arus data (data flow) ini mengalir diantara proses (process), simpanan data

(data store) dan kesatuan luar (external entity). Arus data ini menunjukkan arus

dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem. c. Proses (process) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin atau

komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkam arus data yang akan keluar dari proses.

d. Simpanan data (data store) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa

suatu file atau database di sistem komputer, suatu arsip atau catatan manual,

suatu kotak tempat data di meja seseorang, suatu table acuan manual, dan suatu agenda atau buku.

e. Spesisikasi Proses (Process Specification (PSPEC)).

f. Spesifikasi proses digunakan untuk menggambarkan semua proses model aliran yang. Nampak pada tingkat akhir penyaringan. Kandungan dari spesifikasi proses dapat termasuk teks naratif, gambaran bahasa desain program (Program Design Language) dari algoritma proses, persaaan matematika, tabel, digram,


(44)

6. Kamus Data (Data Dictionary)

Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi.Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yng mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus data harus memuat hal-hal berikut ini :

a. Nama arus data.

Alias atau nama lain dari data dapat dituliskan bila nama lain ini ada. Alias perlu ditulis karena data yang samamempunyai nama yng berbeda untuk orang atau departemen satu dengan yang lainnya.

b. Bentuk data, dapat berupa dokumen dasar atau formulir. Dokumen hasil cetakan komputer, laporan cetak, tampilan di layar monitor, variabel, parameter dan field.

c. Arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan kemana data akan menuju.

d. Penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan tentang arus data tersebut. e. Periode menunjukan kapan terjadinya arus data.

f. Volume digunakan untuk mengidentifikasikan besarnya simpanan luar yang akan digunakan, kapasitas dan jumlah dari alat input, alat pemroses dan alat output.

g. Struktur data menunjukkan arus data yang dicatat di kamus data berisi item-item data apa saja.

2.10.Aplikasi Pembangun

2.10.1 MySQL

Pada awalnya, MySQL merupakan proyek internal sebuah firma asal

Swedia, TcXDataKonsult. MySQL kemudian dirilis untuk publik pada tahun

1996. Karena MySQL menjadi sangat populer, pada tahun 2001 firma tersebut

mendirikan sebuah perusahaan baru, MySQLAB, yang khusus menawarkan


(45)

Dari awal pembuatannya, para pengembang MySQL menitikberatkan

pengembangan MySQL pada sisi performa dan skalabilitasnya. Hasilnya adalah

sebuah perangkat lunak yang sangat teroptimasi, walaupun dari sisi fitur memiliki kekurangan dibandingkan solusi basis data kelas enterprise lain. Akan tetapi

MySQL menarik minat banyak pengguna. Saat ini, tercatat lebih dari lima juta

basis data MySQL yang terpasang dan aktif di seluruh dunia. Beberapa perusahaan

dan instansi penting dunia seperti Yahoo!, Google dan NASA menggunakan MySQL untuk mengolah basis data mereka.

Ada beberapa kelebihan yang dimiliki MySQL sehingga dapat menarik

banyak pengguna. Kelebihan tersebut yaitu: 1. Fleksibilitas

Saat ini, MySQL telah dioptimasi untuk duabelas platform seperti HP-UX, Linux, Mac OS X, Novell Netware, OpenBSD, Solaris, Microsoft Windows dan

lain-lain. MySQL juga menyediakan source code yang dapat diunduh secara

gratis, sehingga pengguna dapat mengkompilasi sendiri sesuai platform yang digunakan. Selain itu, MySQL juga dapat dikustomisasisesuai keinginan

penggunanya, misalnya mengganti bahasa yang digunakan pada antarmukanya. 2. Performa

Sejak rilis pertama, pengembang MySQL fokus kepada performa. Hal ini masih

tetap dipertahankan hingga sekarang dengan terus meningkatkan fiturnya.

2.10.2 HTML (Hipertext Markup Language)

HTML adalah sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web dan menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah browser Internet. HTML diciptakan oleh Tim Berners-Lee, seorang peneliti CERN. Berners-Lee mendasarkan HTML pada Standard Generalized Markup Language. Dokumen HTML pada dasarnya adalah dokumen teks yang mengandung kode-kode tag yang sesuai dengan spesifikasi HTML. Kode-kodetag itu nantinya diterjemahkan oleh aplikasi browser sehingga dokumen HTML tadi


(46)

bisa ditampilkan sesuai dengan yang diinginkan pembuatnya. Secara umum, HTML memiliki empat jenis elemen yaitu:

1. Structuralyaitu tanda yang menentukan level atau tingkatan sebuah teks

(misalnya sebagai heading, paragraf, kutipan, dan sebagainya).

2. Presentational, yaitu tanda yang menentukan tampilan sebuah teks (misalnya

cetak tebal, miring, garis bawah, dan lain-lain).

3. Hypertext, yaitu tanda yang menunjukkan link ke bagian lain pada teks tersebut

atau ke dokumen lain.

4. Widget, yaitu tanda yang menghasilkan obyek-obyek tertentu seperti tombol,

garis horisontal, dan lain-lain.

2.1.0.3PHP

PHP berawal dari skrip Perl/CGI yang dibuat oleh seorang pengembang

perangkat lunak bernama Rasmus Lerdorf untuk menghitung jumlah pengunjung

homepage-nya. Karena banyaknya pengunjung yang meminta skrip tersebut,

Lerdorf akhirnya membagi-bagikan skrip buatannya yang diberi nama Personal Home Page (PHP).

Banyaknya permintaan membuat Lerdorf terus mengembangkan skripnya. Beberapa orang akhirnya bergabung membentuk tim untuk mengembangkan PHP.Sejak itu PHP berkembang pesat dengan banyak fungsi baru yang ditambahkan. Kepanjangan dari PHP kini berubah menjadi PHP: Hypertext Preprocessor.

Ada tiga macam penggunaan PHP:

1. Server-sidescripting. Ini merupakan jenis penggunaan yang paling

banyak dilakukan pengguna PHP. Untuk menggunakannya, dibutuhkan tiga hal: PHP parser, aplikasi web server yang terkoneksi

dengan instalasi PHP, dan aplikasi web browser.

2. Command line scripting. Pada penggunaan PHP jenis ini hanya


(47)

3. Pembuatan aplikasi berbasis desktop. Pada penggunaan PHP jenis ini,

dibutuhkan ekstensi tambahan PHP-GTK.

PHP memiliki empat kelebihan utama yang menarik minat banyak pengguna.

Kelebihan utama PHP tersebut diringkas dalam 4P berikut:

1. Practicality. PHP dibuat dengan menitikberatkan pada kepraktisan.

Hasilnya, PHP adalah bahasa pemrograman minimalis, dilihat dari segi kebutuhan pengguna dan kebutuhan sintaks.

2. Power. PHP memiliki banyak kemampuan, mulai dari kemampuan

untuk terhubung dengan basis data, membuat halaman web dinamis,

membuat dan memanipulasi berkas gambar, Flash dan PDF,

berkomunikasi dengan bermacam protokol seperti IMAP dan POP3,

dan masih banyak lagi.

3. Possibility. PHP dapat menyediakan lebih dari satu solusi untuk suatu

masalah.

4. Price. PHP selalu dirilis kepada publik tanpa ada batasan untuk

penggunaan, modifikasi, atau redistribusi.

2.10.4 CSS (Cascading Style Sheets)

CSS adalah sebuah bahasa style sheet (lembar gaya) yang digunakan untuk

mengatur tampilan dokumen yang ditulis dalam bahasa markup.CSS Level 1

(CSS1) diperkenalkan pada tahun 1995 oleh World Wide Web Consortium (W3C)

dan dimaksudkan untuk mengatasi keterbatasan HTML dalam hal keleluasaan pengaturan desain dan tampilan pada sebuah dokumen HTML.

Setahun kemudian CSS1 diberi status rekomendasi penuh oleh W3C yang juga mengatur spesifikasi CSS.Saat ini ada tiga level CSS, yaitu CSS Level 1 (Recommendation), CSS Level 2 (Recommendation), dan CSS Level 2 Revision 1


(48)

halaman web yang ditulis dengan HTML dan XHTML. Walau demikian, CSS

dapat dipergunakan untuk bahasa markup lain seperti SVG dan XUL.

2.10.5 Adobe Dreamweaver CS3

Dreamweaver merupakan sebuah aplikasi untuk merancang pembuatan website. Dreamweaver dibuat oleh perusahaan Macromedia sehingga dinamakan Macromedia Dreamweaver. Sejak Macromedia diakuisisi Adobe Inc., namanya

berubah menjadi Adobe Dreamweaver. Versi pertama Dreamweaver dibawah

Adobe adalah CS3, mengikuti versi rilisnya yang dipaketkan dalam Adobe Creative Suite 3.

Dreamweaver memiliki kelebihan dalam hal kemudahan penggunaan.

Untuk pengguna awam, Dreamweaver menyediakan fungsi tampilan Design,

sehingga pengguna dapat merancang tampilan halaman web dengan konsep

WYSIWYG (What You See Is What You Get). Untuk pengguna tingkat lanjut. Dreamweaver menyediakan tampilan Code sehingga pengguna dapat

merancang tampilan yang lebih lengkap menggunakan kode.

2.10.6 XAMPP

XAMPP adalah perangkat lunak gratis, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program untuk menjankan fungsinya sebagai server yang berdiri sendiri, yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penterjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. XAMPP adalah nama yang merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat mampu melayani halaman dinamis. Saat ini, XAMPP tersedia untuk sistem operasi Microsoft Windows, Linux, Sun Solaris dan Mac OS X.


(49)

2.11 Teknik Keamanan

2.11.1 Message Digest algorithm 5 (MD5)

Algoritma message digest memiliki banyak persamaan dengan teknik yang

digunakan pada enkripsi, namun dengan hasil yang berbeda. Enkripsi mengubah isi dokumen menjadi kode-kode yang tidak dimengerti manusia yang tidak berhak mengetahuinya, dan bisa diubah kembali ke bentuk aslinya dengan memakai kunci dekripsi. Sedangkan message digest menghasilkan tanda tangan digitalyang

merupakan hasil perhitungan dari data string yang diinputkan, tetapi tanda tangan

digital tersebut tidak bisa diubah kembali menjadi string input.

MD5 adalah algoritma message digest 128 bit yang dibuat oleh Professor

Ronald L. Rivest dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan

publikasikan pada bulan April 1992. Professor Ronald Rivest menyatakan bahwa algoritma MD5 akan menghasilkan tanda tangan digital 128 bit dari suatu input,

tidak peduli berapapun panjangnya. Secara sederhana bisa dinyatakan algoritma

MD5 melakukan ”kompresi” terhadap suatu input, baik panjang maupun pendek,

yang hasilnya adalah tanda tangan digital sepanjang 32 (tiga puluh dua) karakter. MD5 merupakan bantahan atas teori yang menyatakan, untuk menghasilkan tanda tangan digital yang baik maka panjang tanda tangan digital harus sama dengan panjang masukannya. Berikut ini adalah contoh tanda tangan

digital dengan menggunakan algoritma MD5:

1. md5("B") = 0947f85161b05919d96940f3de14852e 2. md5 ("b") = 92eb5ffee6ae2fec3ad71c777531578f 3. md5 ("a") = 0cc175b9c0f1b6a831c399e269772661 4. md5 ("a.") = 9fbcccf456ef61f9ea007c417297911d 5. md5 ("a ") = 99020cb24bd13238d907c65cc2b57c03 6. md5 ("a ") = d4ac0334c4130de05b4a37a87590ccc4 7. md5 ("a,") = 3ded2184a3e467984dba5788f82cc430

Contoh pertama menunjukkan hasil output karakter “B”. Contoh kedua adalah output karakter “b”. Ternyata dari hasil perbandingan terlihat bahwa


(50)

walaupun terlihat hampir sama, tetapi jenisnya berbeda maka fungsi MD5 akanmengeluarkan hasil yang tidak identik. Lima contoh terakhir menunjukkan bahwa walaupun huruf yang diinputkan sama, tetapi penambahan karakter atau spasi sebanyak satu atau dua spasi serta perubahan apapun terhadap input akan memberikan output berbeda.

Dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa algoritma MD5 selalu menghasilkan tanda tangan digital sepanjang 32 karakter, tanpa tergantung

panjang input. Selain itu hasil output tidak akan sama untuk input yang berbeda. Kelebihan dari MD5 adalah sulit untuk dipecahkan walaupun dengan serangan brute force, tingkat keamanan MD5 adalah salah satu yang terbaik, tidak bisa diubah kembali menjadi data asli (irreversible), hasil keluaran MD5 selalu 32

karakter.

2.12 Teori Internet

2.12.1. Definisi

Internet adalah singkatan dari Interconnected Network. Secara umum,

Internet adalah sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan berbagai mesin computer dan jaringan –jaringan computer di seluruh dunia melalui kabel maupun tanpa kabel (wireless). Mesin komputer tersebut dapat berupa server,

komputer pribadi (PC), telepon seluler (hanpdhone), PDA, dan lain-lain.

2.12.2. Sejarah Internet

Pada awalnya Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departmen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), dimana mereka mendomenstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, anda bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tak terhingga melalui saluran telepon.


(51)

Tujuan awal dibangunnnya proyek itu adalah untuk keperl;uan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department Of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang terbesar dengan

menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.

Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 3 situs saja yaitu Stamford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, dimana mereka membentuk satu jaringan terpadi di tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian, proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET dipecah

menjadi dua, yaitu “MILNET” untuk keperluan militer dan “ARPANET” baru

lebih kecil keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet.

2.12.3. Cara Kerja Internet

Sebuah komputer dapat terhubung dengan komputer lain dalam sebuah jaringan, yang disebut network. Jaringan komputer yang menghubungkan

komputer satu dengan yang lain dalam sebuah lokasi (institusi) sebut Local Area Network (LAN). Jaringan komputer menghubungkan berbagai jaringan LAN

disebut Metropolitan Area Network (MAN). Jaringan Komputer yang menghubungkan berbagai jaringan MAN disebut Wide Area Network (WAN).

Sedangkan jaringan komputer yang saling terhubung membentuk sebuah jaringan yang kompleks disebut sebagai internet. Jaringan tersebut terhubung baik melalui kabel, saluran telepon, serat optik, satelit, frekuensi saluran hanphone, serta media apa saja yang mungkin dialiri data.


(52)

Bagaimana komputer dapat terhubung ke internet? Salah satu caranya adalah memanfaatkan layanan dari perusahaan penyedia akses internet, yang disebut dengan ISP ( Internet Service Provider). Dengan adanya ISP, maka

komputer dapat berhubungan dan bertukar data dengan komputer lain di seluruh dunia. Beberapa contoh ISP di Indonesia adalah: Telkom, Indosat, Kabel Vision, dan lain-lain.


(53)

41

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem adalah tahapan yang memiliki tujuan untuk mempelajari prosedur yang sedang berjalan saat ini dan kebutuhan pengguna dari aplikasi yang akan di bangun. Dalam analisis sistem ini dilakukan pembahasan yang lebih terperinci agar masalah yang di buat dapat lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan yang ada di Dinas Kesehatan Kota Bandung.

3.1.1 Analisis Masalah

Analisis masalah merupakan tahap pertama dalam tahapan analisis yang bertujuan untuk mengidentifikasikan permasalahan-permasalahan yang terjadi sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang akan dipecahkan agar sistem dapat terpecahkan secara maksimal. Setelah melalukan penelitian di Dinas Kesehatan Kota Bandung maka dapat ditemukan masalah sebagai berikut:

a. Masih terjadinya ketidaksesuaian dalam menentukan anggaran dana BOK kepada masing-masing Puskesmas

b. Dinas Kesehatan kesulitan dalam memantau penggunaan dana sehingga meminimalisir terjadinya penyelewengan dana .

3.1.2 Prosedur yang Sedang Berjalan

Analisis Sistem Informasi Monitoring Pemberian Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas di Dinas Kesehatan Kota Bandung masih dilakukan dengan cara triwulan, selain itu proses pembuatan pertanggungjawaban penggunaan dana menggunakan Microsoft Exel sehingga sulitnya untuk melakukan monitoring.

Prosedur yang terjadi dalam hal monitoring bantuan yaitu prosedur pengajuan proposal dari Puskesmas kepada Dinas Kesehatan dan prosedur pembuatan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana .


(54)

3.1.2.1 Prosedur Pengajuan Plan Of Action (POA) Puskesmas Dalam Mendapatkan Anggaran Dana BOK

Pengajuan POA adalah permohonan pemberian bantuan dalam melakukan kegiatan BOK yang di buat oleh Puskesmas, yang nantinya diberikan kepada Dinas Kesehatan. Ilustrasi prosedur pengajuan POA dapat di lihat pada gambar 3.2 dengan penjelasan sebagai berikut :

1. Pegawai Puskesmas menyerahkan POA kepada Dinas Kesehatan. 2. POA diterima oleh Pegawai Teknis.

3. Pegawai Teknis memeriksa kelayakan POA berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan dari Juknis ( Petunjuk Teknis). Jika POA tidak sesuai, maka POA di sesuaikan dengan anggaran dana yang di dapat, jika POA sudah sesuai dengan juknis Pegawai Teknis melakukan pencairan dana setelah itu diberikan kepada Bendahara untuk diarsipkan.

Pemeriksaan Kesesuaian POA dengan

Juknis

Prosedur Pengajuan POA Puskesmas Dalam Mendapatkan Anggaran Dana BOK

Pegawai Puskesmas Pegawai Teknis Dinas Kesehatan

A1: Arsip Kesesuaian POA dengan Juknis A2 : Arsip POA yang sudah disetujui A3: Arsip Anggaran dana

Persetujuan POA

Sesuai?

Juknis

Ya

POA yang sudah disetujui Anggaran Dana Juknis

POA yang sudah disetujui

A2 A1

Pencairan Dana Tidak

POA POA

POA tidak sesuai

POA disesuaikan dengan anggaran

dana yang di dapat

POA sesuai

POA sesuai

A3


(55)

3.1.2.2 Prosedur Pembuatan Laporan Pertanggungjawaban penggunaan dana BOK

Laporan pertanggungjawaban penggunaan dana adalah daftar rincian penggunaan anggaran yang di buat oleh Puskesmas yang nantinya diberikan kepada Dinas Kesehatan. Ilustrasi prosedur pembuatan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana dapat di lihat pada gambar 3.1 dengan penjelasan sebagai berikut :

1. Puskesmas menyerahkan Laporan pertanggungjawaban (LPJ) dana BOK kepada Dinas Kesehatan.

2. Laporan pertanggungjawaban (LPJ) dana BOK diterima oleh Bendahara.

3. Bendahara melakukan input kedalam program Microsoft Excel

untuk selanjutnya dilakukan pencetakan rekapitulasi LPJ.

4. Bendahara melakukan pemeriksaan kesesuaian LPJ dengan POA yang diajukan puskesmas, jika sesuai maka Bendahara menyetujui LPJ yang diserahkan oleh Puskesmas, setelah itu diarsipkan. jika tidak sesuai Bendahara mengembalikan LPJ ke Puskesmas.

LPJ dana BOK LPJ dana BOK

Pencetakan Rekapitulasi LPJ

Pemeriksaan Kesesuaian

LPJ

Pegawai Puskesmas Bendahara Dinas Kesehatan Rekapitulasi

LPJ

A1: Arsip LPJ dana BOK

A2: Arsip Pemeriksaan kesesuaian LPJ dengan BOK A3: Arsip LPJ yang telah disetujui

LPJ yang sudah di cetak

A2

LPJ dana BOK Rekapitulasi

LPJ.xls

A1

POA

Sesuai?

LPJ yang sudah sesuai

Ya

LPJ yang tidak

sesuai Tidak

A3 Pembuat Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Dana BOK


(1)

Pengujian dari login dengan data invalid kemudian diamati dan menghasilkan

sebuah kesimpulan. Pengujian login dapat dilihat pada tabel 4.39.

Tabel 4. 39 Pengujian Login dengan Data Invalid

Kasus dan hasil uji (data invalid)

Data masukan Valid

class

Pengamatan Kesimpulan

Username

Contoh masukan : Rahmat

Data kosong

Dapat menampilkan pesan kesalahan bahwa username

harus diisi (tidak boleh kosong)

[ ] diterima [√] ditolak

Password

Contoh masukan : 123456

Data kosong

Dapat menampilkan pesan kesalahan bahwa password

harus diisi (tidak boleh kosong)

[ ] diterima [√] ditolak

2. Pengujian Monitoring

Pengujian monitoring dengan data valid kemudian diamati dan menghasilkan

sebuah kesimpulan. Pengujian monitoring dapat dilihat pada tabel 4.40. Tabel 4. 40 Pengujian Monitoringdengan Data valid

Kasus dan hasil uji (data invalid)

Data masukan Valid

class

Pengamatan Kesimpulan

Monitoring Contoh masukan: Penggunaan dana

Memilih Data penggunaan dana [ ] diterima [√] ditolak Pengujian monitoring dengan data invalid kemudian diamati dan menghasilkan

sebuah kesimpulan. Pengujian monitoring dapat dilihat pada tabel 4.41. Tabel 4. 41 Pengujian Monitoringdengan Data Invalid

Kasus dan hasil uji (data invalid)

Data masukan Valid

class

Pengamatan Kesimpulan

Monitoring Contoh masukan: Penggunaan dana

Tidak memilih

Harus memilih data yang ingin di monitoring

[ ] diterima [√] ditolak


(2)

141

4.3.4 Pengujian Metode Equivalence Pertitioning Halaman Bendahara

Pengujian metode equivalence partitioning pada halaman Bendahara terdiri dari

pengujian poa, dan lpj

1. Pengujian poa

Pengujian dari poa dengan data valid kemudian diamati dan menghasilkan

sebuah kesimpulan. Pengujian poa dapat dilihat pada tabel 4.42. Tabel 4. 42 Pengujian poa dengan Data Valid

Kasus dan hasil uji (data valid)

Data masukan Valid class Pengamatan Kesimpulan

Pilih poa yang ingin dilihat Contoh masukan : Puskesmas

Cibuntu

Memilih Data Poa yang di pilih [ √ ] diterima [ ] ditolak

Pengujian dari poa dengan data invalid kemudian diamati dan menghasilkan

sebuah kesimpulan. Pengujian poa dapat dilihat pada tabel 4.43. Tabel 4. 43 Pengujian poa dengan Data Invalid

Kasus dan hasil uji (data invalid)

Data masukan Valid class Pengamatan Kesimpulan

Pilih poa yang ingin dilihat Contoh masukan : Puskesmas

Cibuntu

TidakMemilih Harus memilih poa

yang ingin dilihat [ diterima √ ] [ ] ditolak

2. Pengujian Lpj

Pengujian dari lpj dengan data valid kemudian diamati dan menghasilkan

sebuah kesimpulan. Pengujian lpj dapat dilihat pada tabel 4.45. Tabel 4. 45 Pengujian lpj dengan Data Valid

Kasus dan hasil uji (data valid)

Data masukan Valid class Pengamatan Kesimpulan

Pilih bulan lpj yang ingin dilihat Contoh masukan : Januari - maret

Memilih Data lpj yang di pilih [ √ ] diterima [ ] ditolak


(3)

Pengujian dari poa dengan data invalid kemudian diamati dan menghasilkan

sebuah kesimpulan. Pengujian poa dapat dilihat pada tabel 4.44. Tabel 4. 44 Pengujian lpj dengan Data Invalid

Kasus dan hasil uji (data invalid)

Data masukan Valid class Pengamatan Kesimpulan

Pilih bulan lpj yang ingin dilihat Contoh masukan : Januari - maret

TidakMemilih Harus memilih bulan

lpj yang ingin dilihat [ diterima √ ] [ ] ditolak

4.3.5 Kesimpulan Hasil Pengujian

Berdasarkan hasil pengujian sistem yag dilakukan secara menyeluruh telah memberikan suatu kesimpulan bahwa proses pada sistem monitoring ini telah melalui tahap perbaikan dan sudah dioptimalkan terhadap proses – proses tersebut dan secara fungsional sistem monitoring ini sudah dapat digunakan dan menghasilkan respon sistem yang diharapkan.

4.4 Pengujian Beta

Pengujian beta merupakan pengujian yang dilakukan secara objektif dimana sistem yang dibangun dapat diuji secara langsung ke pengguna yaitu Kepala BOK dengan melakukan wawancara.

4.4.1 Wawancara

Wawancara dilakukan kepada Kepala BOK pada sistem informasi monitoring ini.

a. Pengujian Beta Wawancara dengan Kepala BOK

Berikut adalah pertanyaan yang diajukan kepada Kepala BOK dan jawaban yang telah diberikan.

1. Apakah Sistem Informasi Monitoring Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) ini dapat membantu Dinas Kesehatan dalam menentukan anggaran dana terhadap masing-masing puskesmas yang ada di kota Bandung? Jawaban :


(4)

143

Ya, dan bermanfaat karena aplikasi memuat perhitungan untuk alokasikan pendanaan ke puskesmas.

2. Apakah pengolahan data pengguna dalam website Sistem Informasi Monitoring Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) ini dapat membantu Dinas Kesehatan dalam hal pengumpulan informasi laporan pertanggungjawaban penggunaan dana BOK tiap-tiap puskesmas di kota Bandung?

Jawaban :

Ya, dalam aplikasi ini dibuat untuk bendahara BOK mengontrol kegiatan pertanggungjawaban penggunaan dana.

3. Apakah website Sistem Informasi Monitoring Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) ini dapat membantu Dinas Kesehatan dalam memonitoring pencapaian target kegiatan yang dilakukan tiap-tiap puskesmas di Kota Bandung?

Jawaban :

Ya, sangat memudahkan untuk monitoring target pencapaian

4. Apakah website Sistem Informasi Monitoring Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) ini secara keseluruhan mudah digunakan?

Jawaban:

Ya, mudah digunakan dan interface menarik, tools/ menu-menu yang ada cukup lengkap.

5. Apakah website Sistem Informasi Monitoring Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) ini menarik untuk digunakan?

Jawaban:

Ya, sangat menarik untuk digunakan karena aplikasi ini sudah dilengkapi dengan menu monitoring

Dari hasil wawancara yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa website Sistem Informasi Monitoring Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas ini dapat membantu untuk melakukan menentukan anggaran dana yang di dapat oleh puskesmas, pertanggungjawaban penggunaan dana, monitoring kegiatan dan membantu dalam pengolahan puskesmas yang mudah digunakan.


(5)

144

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan membahas tentang kesimpulan yang berisi hasil yang diperoleh setelah melakukan analisis, perancangan sistem dan implementasi dari perangkat lunak yang dibangun dan saran yang memberikan catatan penting untuk pengembangan perangkat lunak selanjutnya.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian pembahasan analisis dan pengujian yang telah dilakukan, maka dapat diambil sebuah kesimpulan terhadap Sistem Informasi Monitoring Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Di Dinas kesehatan Kota Bandung ini sebagai berikut :

1. Sistem Informasi Monitoring Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas ini dapat membantu Dinas Kesehatan dalam menentukan anggaran dana yang diajukan oleh Puskesmas.

2. Sistem Informasi Monitoring Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas ini dapat membantu Dinas Kesehatan untuk mengetahui laporan pertanggungjawaban penggunaan dana.

3. Sistem Informasi Monitoring Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas ini dapat memonitoring anggaran dana dan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana BOK yang dilakukan oleh Puskesmas yang ada di Kota Bandung yang dapat dilihat melalui Grafik pada sistem.

5.2 Saran

Berikut ini merupakan beberapa saran untuk pengembangan Sistem Informasi Monitoring Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas selanjutnya, dengan harapan akan membuat sistem akan bekerja semakin optimal, membuat pengguna semakin nyaman dalam Sistem Informasi Monitoring ini.


(6)

145

1. Perlu disesuaikan pesan kesalahan ataupun pesan konfirmasi untuk pengguna agar pengguna dapat mengerti secara langsung kesalahan yang terjadi pada sistem tersebut.

2. Perlu dikembangkan interface yang lebih baik dan user friendly.

3. Perlu adanya tambahan – tambahan informasi prestasi puskesmas agar data semakin lengkap .