Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

F. Teknik Analisis Data

Langkah-langkah analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengumpulkan Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan, harga penutupan saham tahunan dan sustainability report seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2014. Mengumpulkan data untuk variabel kinerja keuangan yaitu dengan mencari data total utang, total modal, aktiva lancar, kewajiban lancar, dan laba bersih setelah pajak serta total aktiva yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan. Mengumpulkan data untuk menghitung SRDI dengan cara menghitung jumlah item yang diungkapkan perusahaan dalam sustainability report, selain itu mengumpulkan data harga penutupan saham tahunan untuk menghitung return saham sebagai proksi dari reaksi pasar. 2. Menghitung Variabel Kinerja Keuangan a. Menghitung Current Ratio b. Menghitung Debt to Equity Ratio DER c. Menghitung Return on Asset ROA 3. Menghitung Pengungkapan Sustainability Report 4. Menghitung Reaksi Pasar 5. Melakukan Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, maksimum, minimum Ghozali, 2011. Mean digunakan untuk memperkirakan deskripsi suatu data yang dilihat dari rata-rata populasi yang diperkirakan dari sampel. Standar deviasi digunakan untuk menilai dispersi rata-rata dari sampel. Maksimum-minimum digunakan untuk melihat nilai maksimum dan minimum dari populasi. 6. Mengklasifikasi Data a. Mengklasifikasi Debt to Equity Ratio DER Ukuran data debt to equity ratio berskala rasio, pada pengklasifikasian ini data debt to equity ratio DER diubah menjadi skala ordinal. Semakin tinggi rasio ini akan menunjukkan kinerja yang buruk bagi perusahaan. Menurut Hery 2016:169, ketentuan umumnya adalah bahwa debitor seharusnya memiliki debt to equity ratio kurang dari 0,5. Maka, perusahaan harus berusaha agar rasio DER bernilai rendah atau berada di bawah standar industri yaitu 50 atau 0,5. Berdasarkan pernyataan tersebut, peneliti mengklasifikasikan data DER ke dalam 2 kategori sebagai berikut: Baik ≤0,5 : 1 Buruk 0,5 : 2 b. Mengklasifikasi Current Ratio Ukuran data current ratio berskala rasio, pada pengklasifikasian ini ukuran data current ratio diubah menjadi skala ordinal. Semakin tinggi rasio ini maka semakin baik kinerja keuangan perusahaan yang ditunjukkan. Menurut Hery 2016:150, standar likuiditas yang baik untuk perbandingan antara total aset lancar dengan total kewajiban lancar adalah 200 atau 2:1. Berdasarkan pernyataan tersebut, peneliti mengklasifikasikan data current ratio ke dalam 2 kategori sebagai berikut: Baik ≥2,0 : 1 Buruk 2,0 : 2 c. Mengklasifikasi Return on Asset ROA Return on asset dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan menghitung jumlah aktiva yang digunakan dalam operasi perusahaan untuk menghasilkan laba. Standar industri rasio ini menurut Hery 2016:194 adalah sebesar 20 atau 0,2 dimana, semakin tinggi hasil pengembalian atas aset berarti semakin tinggi pula jumlah laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam. Berdasarkan pernyataan tersebut, peneliti mengklasifikasikan data ROA ke dalam 2 kategori sebagai berikut: Baik ≥0,2 : 1 Buruk 0,2 : 2 d. Mengklasifikasi Sustainability Report Disclosure Index SRDI Ukuran data SRDI berupa skala interval, pada pengklasifikasian ini ukuran data diubah menjadi skala ordinal. Angka SRDI berkisar dari 0 sampai dengan 1. Semakin besar SRDI pada suatu perusahaan berarti semakin luas tingkat pengungkapan CSR yang dilakukan oleh perusahaan tersebut Pattiasina, 2015. Berdasarkan pernyataan tersebut, peneliti mengklasifikasi data SRDI ke dalam 3 kategori sebagai berikut: 0,000 – 0,399 : 1 0,400 – 0,799 : 2 0,800 – 1,000 : 3 e. Mengklasifikasi Data Reaksi Pasar Reaksi pasar diproksikan dengan return saham. Jika harga saham sekarang Pt lebih tinggi dari harga saham periode sebelumnya Pt- 1 maka pemegang saham mengalami capital gain. Jika yang terjadi sebaliknya maka pemegang saham akan mengalami capital loss. Ada kesepakatan tidak tertulis yang menyatakan bahwa prediksi return saham biasanya 20 rudiyanto.blog.kontan.co.id berapa_asumsi_return_saham_yang_wajar. Berdasarkan pernyataan tersebut, peneliti mengklasifikasikan data return saham ke dalam 2 kategori sebagai berikut: Rendah 20: 1 Tinggi ≥20: 2 7. Melakukan Analisis Tabulasi Silang Analisis tabulasi silang crosstabs adalah suatu teknik untuk membandingkan dua variabel klasifikasi, teknik ini menggunakan tabel yang memiliki sejumlah baris dan kolom yang berhubungan dengan tingkat atau nilai dari masing-masing kategori Cooper dan William, 1998:38. Data yang digunakan pada analisis tabulasi silang adalah data skala rasio dan data nominal yang telah diubah menjadi skala ordinal. Setelah itu, menganalisa koefisien korelasi dengan menggunakan uji Spearman’s Rho. Spearman’s Rho merupakan uji statistik yang ditujukan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel berskala ordinal. Makna nilai koefisien korelasi Spearman menurut Sugiyono 2009, adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Kriteria Pengujian Kekuatan Hubungan antar Variabel Nilai Spearman’s rho + dan - Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Lemah 0,20 – 0,399 Lemah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,00 Sangat Kuat Sumber: Sugiyono, 2009 Koefisien korelasi menunjukkan kekuatan strength hubungan linear dan arah hubungan dua variabel acak. Jika koefisien korelasi positif, maka kedua variabel mempunyai hubungan searah. Artinya, jika nilai variabel X tinggi, maka variabel Y akan tinggi pula. Sebaliknya, jika koefisien korelasi negatif, maka kedua variabel mempunyai hubungan terbalik. Artinya, jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan menjadi rendah dan berlaku sebaliknya. 8. Menarik Kesimpulan Kesimpulan pada penelitian ini diambil berdasarkan hasil analisis pada tabel tabulasi silang crosstabs antara variabel, serta dengan melihat kekuatan hubungan dan arah hubungan berdasarkan nilai Spearman’s Rho. 48

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dokumen yang terkait

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG), SIZE, DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT (Global Report Initiative G4 2013) (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010 – 2014)

2 17 61

PENGARUH PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT TERHADAP KINERJA KEUANGAN (Studi Empiris pada Perusahaan Non-Keuangan dan Non-Jasa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015)

1 13 120

PENGARUH PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PENGARUH PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN.

0 2 15

Hubungan intellectual capital dengan kinerja keuangan perusahaan : studi empiris pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014.

1 1 147

Pengaruh pengungkapan sustainability report terhadap perubahan profitabilitas dan perubahan harga saham perusahaan (studi empiris pada perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2014).

0 2 102

Hubungan kinerja keuangan dan pengungkapan sustainability report dengan reaksi pasar (studi empiris pada perusahaan Non Keuangan di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 2014)

0 1 147

PENGARUH SUSTAINABILITY REPORT TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Nonkeuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2015).

0 0 17

ANALISIS PENGARUH PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT TERHADAP KINERJA KEUANGAN (Studi Pada Seluruh Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar di BEI Periode 2014-2016)

0 0 15

Dampak Pengungkapan Sustainability report terhadap Kinerja Keuangan dan Pasar Perusahaan

0 0 24

Skripsi PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAN NILAI PERUSAHAAN TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORTING (Studi Empiris Pada Perusahaan Publik di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 – 2012)

0 0 15