Peranan Pusat Penelitian Dan Pengembangn Sumber Daya Air (Puslitbang SDA) Dalam Mensosialisasikan Hasil Litbang Melalui Kegiatan Kolokium Kepada Masyarakat

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Mengikuti Sidang Skripsi Strata I (S1) Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas

OLEH :

DWI RACHMAWATI 41807013

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(2)

iii Oleh : Dwi Rachmawati

NIM.41807013

Skripsi ini dibawah bimbingan : Drs. Manap Solihat, M.Si

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Peranan Pusat Penelitian Dan Pengembangan Sumber Daya Air (Puslitbang SDA) Dalam

Mensosialisasikan Hasil Penelitian Dan Pengembangan (Litbang)

Melalui Kegiatan Kolokium Kepada Masyarakat.

Kemudian pendekatan yang digunakan didalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Peneliti akan mendeskripsikan hasil penelitian dan untuk mendeskripsikan hasil penelitian tersebut didapatkan dari hasil wawancara mendalam, studi kepustakaan, internet searching, dan observasi langsung yang dilakukan oleh peneliti.

Hasil dari penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa Puslitbang SDA memiliki peranan penting dalam mensosialisasikan hasil litbang melalui kegiatan kolokium kepada masyarakat. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya antusiasme masyarakat untuk memanfaatkan hasil litbang yang telah dihasilkan oleh Puslitbang SDA. Serta peran serta masyarakat dalam menjaga dan melestarikan sumber daya air untuk masa yang akan datang.

Dengan demikian, dari seluruh penelitian yang telah peneliti lakukan maka

dapat disimpulkan bahwa Puslitbang SDA sudah berperan dalam

mensosialisasikan hasil litbang kepada masyarakat melalui kegiatan kolokium. Dan hasil litbang yang telah disosialisasikan dalam kegiatan kolokium tersebut mempunyai manfaat bagi masyarakat dan kelestarian sumber daya air.

Dari kesimpulan yang telah diberikan, maka saran yang dapat diberikan agar sosialisasi hasil litbang dapat tersebar dengan baik adalah mengadakan suatu kegiatan sosialisasi yang lainnya untuk membantu daerah-daerah yang memiliki masalah mengenai sumber daya air yang ada diwilayah Indonesia, sehingga hasil litbang tersebut dapat dimanfaatkan oleh seluruh kalangan masyarakat.


(3)

iv By : Dwi Rachmawati

NIM.41807013

This Research Under Guidance : Drs. Manap Solihat, M.Si

This Research purpose to determine how the role or Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (Puslitbang SDA) in socializing research and development (Litbang) through colloquium community activities.

Then the approach used in this research is a qualitative approach with descriptive research methods. Researchers will describe the result of research and to describe research result obtained from in depth interviews, library research, internet searching and direct observation conducted by the researchers.

The result or research has been done shows that Puslitbang SDA have an important role in the dissemination of Litbang result to society through colloquium activities. This is indicated by the enthusiasm of people to take advantage of Litbang result have been produced by Puslitbang SDA. And community participation maintaining and conserving water resources.

Thus, from all the research has been done then the researchers can conclude that Puslitbang SDA was instrumental in disseminating Litbang result to society through colloquium activities have benefits. And Litbang results that have been socialized in such colloquia activity has benefits for society and the preservation of water resources.

From the conclusions that have been given, then the advice can be given to the dissemination of Litbang can be spread so well is holding an activity to help regions that have a problem regarding the existing water resources in the region of Indonesia,so the Litbang results can be utilized by the entire community


(4)

v

menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar.

Dalam pengerjaan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sangat mendalam kepada Ayahanda tercinta, H. Harwanto, beliau adalah seorang Bapak yang yang telah banyak memberikan bantuan moril ataupun materil serta untaian do’a yang selalu mengiringi tiap langkah penulis dan tak lupa juga Ibunda tercinta, Tri Sunarmi beliau adalah seorang Ibu yang paling hebat yang ada didunia ini, terima kasih atas semua doanya, bantuan materil, moril dan seluruh dukungannya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.

Selain itu, selesainya usulan penelitian ini berkat bantuan berbagai pihak, untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada :

1. Yth. Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) yang telah mengeluarkan surat penelitian ke lapangan.

2. Yth. Drs. Manap Solihat. M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung dan juga pembimbing yang telah memberikan banyak memberikan bimbingan, masukan serta arahan kepada penulis.


(5)

vi

4. Yth. Bapak, Ibu Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi pada umumnya dan konsentrasi Ilmu Humas khususnya, untuk semua ilmu yang telah di transformasikan kepada peneliti.

5. Sekertariat Ilmu Komunikasi Ibu Astri Ikawati Amd.Kom., Rr. Sri IntanS.Ikom., terimakasih atas bantuan administrasinya.

6. Yth. Dr.Ir.Arie Setiadi Moerwanto, M.sc., selaku Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air

7. Yth Kunti Savitrie, SE selaku Kasubbid Pengembangan Keahlian, yang menerima penulis pada saat pengajuan izin mengadakan penelitian di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air

8. Yth. Rahmat Suria Lubis, selaku Kasubid Program dan Kerjasama Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air yang telah memberikan banyak pengarahan kepada penulis.

9. Yth. Eko Winar Irianto, selaku Kepala Balai Lingkungan Keairan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air yang telah memberikan banyak informasi dan pengarahan kepada penulis.

10. Yth. Dra. Rita Hendrawaty E, selaku Humas di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air yang telah memberikan pengarahan serta motivasi kepada penulis.

11. Seluruh staff Bidang Program dan Kerjasama khususnya dan umumnya seluruh karyawan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber


(6)

vii

terima kasih atas seluruh motivasi dan bantuan selama peneliti menyelesaikan penelitian Ini.

13. Orang-Orang Terkasih (Mama Ana, Bapak Bambang, Rizky Ageng

Prasetyo, Ka’ Tiffany Rizkia Agustin, Dinda, Sela, Dita) terima kasih atas

seluruh do’a dan dukungannya.

14. Sahabat tercinta Fiona Boureno, Fitri Widiyanti terimakasih atas semua bantuan yang telah diberikan serta seluruh pengertian dalam menghadapi penulis.

15. Teman-teman seperjuangan yang penulis sayangi, Silfia Feronika, Juneanto Gozali, Akrom, M. Faulana Akbar, Trisna Juliansyah, terimakasih buat semua bantuan, motivasi dan pengertiannya.

16. Teman-teman di komunikasi angkatan 2007 khususnya 1 dan IK-Humas 1 yang telah memberikan masukan, saran dan bantuan.

17. Teman-teman kostan (Ibu Wiwid, Mba’ Sintya Sukarta, Ayu, Pi’Em,

Yurez) yang telah memberikan penulis semangat dan motivasi dalam mengerjakan penelitian ini.

18. Serta semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, semoga kebaikannya dapat di balas oleh Allah S.W.T.


(7)

viii

sehingga dapat di gunakan untuk pengembangan lebih lanjut.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak lain pada umumnya rekan-rekan di UNIKOM pada khususnya yang akan melakukan penelitian pada kajian yang sama.

Bandung, Juli 2011


(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Air merupakan sumber daya yang sangat diperlukan dalam kehidupan manusia maupun makhluk hidup lain. Dengan kata lain, tidak akan ada kehidupan dimuka bumi ini yang dapat berlangsung tanpa adanya air, khususnya manusia. Namun demikian, dapat kita sadari bahwa keberadaan air dimuka bumi ini terbatas menurut ruang dan waktu baik secara kualitas maupun kuantitas. Air tidak selalu tersedia dimana – mana dan dari waktu ke waktu. Dewasa ini air sebagai sumber utama penopang dalam pembangunan (bahkan sudah dirasakan sejak lama) semakin terancam keberadaannya. Hal tersebut diakibatkan oleh ulah manusia yang tidak bijak dalam memanfaatkan air. Sumber daya air merupakan bagian dari sumber daya yang mempunyai sifat yang sangat berbeda dengan sumber daya alam lainnya. Air adalah sumber daya yang terbarui, bersifat dinamis mengikuti siklus hidrologi yang secara alamiah berpindah-pindah serta mengalami perubahan bentuk dan sifat. Tergantung dari waktu dan lokasinya, air dapat berupa zat padat sebagai es dan salju, dapat berupa air yang mengalir serta air permukaan. Berada dalam tanah sebagai air tanah, berada di udara sebagai air hujan, berada di laut sebagai air laut, dan bahkan berupa uap air yang didefinisikan sebagai air udara.


(9)

Dewasa ini permasalahan yang cenderung dihadapi oleh pemerintah maupun masyarakat dalam kaitannya dengan pemanfaatan sumberdaya air beberapa diantaranya adalah adanya kekeringan di musim kemarau dan kebanjiran di musim hujan, persaingan dan perebutan air antara daerah hulu dan hilir atau konflik antara berbagai sektor, penggunaan air yang berlebihan dan kurang efisien, dan lain sebagainya.

Permasalahan air yang semakin komplek ini menuntut kita untuk mengelola sumberdaya air sehingga dapat menunjang kehidupan masyarakat dengan baik. Sumber daya air yang tersedia dilingkungan sekitar kita memegang peranan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup semua makhluk yang ada dimuka bumi ini.

Manusia memiliki peranannya masing-masing dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan sebuah peranan. Setiap orang mempunyai macam-macam peranan yang berasal dari pola-pola pergaulan hidupnya. Hal tersebut sekaligus berarti bahwa peranan menentukan apa yang diperbuatnya bagi masyarakat serta kesempatan-kesempatan apa yang diberikan oleh masyarakat kepadanya.

Seperti yang telah diuraikan diatas, bahwa ternyata air mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup dimuka bumi ini. Untuk itulah maka perlu adanya instansi pemerintah maupun perusahaan swasta yang berguna untuk melindungi sumber daya air. Instansi maupun badan pemerintahan yang berwenang dibawah kementerian pekerjaan umum


(10)

berguna untuk melindungi sumber daya air adalah Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (Puslitbang SDA) merupakan salah satu instansi pemerintah yang bergerak di bidang jasa pemeliharaan sumber daya air. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air yang telah dibangun sejak tahun 1966 ini dituntut untuk selalu dapat mengikuti perkembangan zaman. Agar instansi dapat terus bertahan dan mampu bersaing dengan perusahaan swasta lainnya yang bergerak di bidang serupa dengan meraih dukungan dari komunitas atau publik. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air mempunyai fungsi meneliti dan mengembangkan teknologi tepat guna dibidang sumber daya air yang kompetitif dan ramah lingkungan.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (Puslitbang SDA) sebagai salah satu instansi pemerintah yang bergerak dalam penelitian dan pengembangan sumber daya air mempunyai tugas untuk melaksanakan penelitian dan pengembangan teknologi terapan dan penyelenggaraan perumusan standar bidang sumber daya air. Dalam melaksanakan tugas tersebut Puslitbang SDA melakukan penelitian dan pengembangan untuk mendapatkan teknologi tepat guna yang kompetitif dan ramah lingkungan sebagai pendukung pembangunan Kepekerjaan Umuman (Ke-PU-an) agar memiliki kualitas dan memiliki dampak yang mampu mendukung kesejahteraan rakyat serta pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.


(11)

Agar hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan dapat digunakan secara maksimal oleh para pemilik kepentingan, maka perlu dilakukan sosialisasi mengenai teknologi yang telah dihasilkan. Untuk mendukung hal tersebut Puslitbang SDA mempersiapkan media penyebarluasan dan melakukan penyebarluasan melalui media cetak dan elektronik serta melakukan berbagai kegiatan seperti kolokium.

Sesuai dengan salah satu misi instansi yang disebutkan bahwa Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air meneliti dan mengembangkan teknologi tepat guna yang kompetitif dan ramah lingkungan juga menyediakan data dan informasi bidang sumber daya alam. Maka kegiatan kolokium ini diselenggarakan untuk memenuhi bagian dari dari misi instansi tersebut sehingga materi yang diberikan mampu memuaskan peserta dalam mewujudkan misi instansi tersebut. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,:

Kolokium adalah “Suatu kegiatan belajar yang dilakukan dahulu bentuk konferensi untuk membahas proyek penelitian bertaraf lanjutan”. (Poerwadaminta, 1995 : 97)

Namun demikian, kolokium yang diadakan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air ini mempunyai arti berbeda bahwa Kolokium adalah :


(12)

“Satu acara mempublikasikan hasil – hasil penelitian dan pengembangan dari sebuah instansi Litbang dihadapan orang – orang dari dalam maupun luar instansi dengan cara mempresentasikannya”.1

Kolokium merupakan sejenis format diskusi yang memberikan kesempatan kepada wakil-wakil khalayak untuk mengajukan pertanyaan yang sudah dipersiapkan kepada seseorang atau beberapa orang ahli. Kolokium bersifat formal dan diskusi diatur secara ketat oleh moderator. Disini moderator mengatur lalu lintas pertanyaan secara bergiliran. Ahli biasanya hanya diizinkan menjawab pertanyaan dan tidak boleh bertanya.

Kolokium diartikan sebagai rangkaian acara seminar atau konferensi dimana ahli terpasang, meneliti, dan mendiskusikan suatu topik spesifik. Kolokium merupakan bentuk kegiatan yang dievaluasikan kedalam bentuk tulisan lalu disampaikan melalui tulisan.

Kolokium ini telah dilaksanakan sejak tahun 1987 dan menjadi bagian program kerja bagi bidang Program dan Kerjasama Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air. Agar instansi ini untuk selalu tetap menyelenggarakan kegiatan serupa setiap tahunnya dengan tujuan membentuk opini publik dan memperoleh dukungan komunitas sepenuhnya terhadap instansi, sebagai penghubung antara instansi dengan komunitas eksternal. Serta melalui kegiatan kolokium ini diharapkan peneliti yang mengikuti dapat terlibat langsung dalam mengembangkan program Pusat

1

http://pabersinaga.wordpress.com/2010/04/23/kolokium-p3tkebt/, Jum’at 25 Maret 2011 pkl 08.00 wib


(13)

Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air. Peran serta pada bidang Program dan Kerjasama membantu para peneliti untuk mensosialisasikan hasil-hasil penelitian dan pengembangan (Litbang) kepada masyarakat.

Hasil-hasil penelitian tersebut pada awalnya berasal dari penelitian-penelitian yang dilakukan oleh para peneliti Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air dari berbagai bidang penelitian. Kegiatan kolokium ini menjadi penyemangat bagi para peneliti untuk berlomba-lomba memberikan hasil yang lebih baik dalam melakukan penelitian yang ditelitinya. Hasil dari penelitian tersebut akan disampaikan melalui seminar yaitu kolokium. Didalam kolokium, para peneliti mempresentasikan hasil penelitiannya berdasarkan bidang yang dianutnya kepada khalayak atau masyarakat maupun tamu undangan.

Kolokium yang diadakan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air pada tanggal 23-24 Maret tahun 2011 ini bertemakan

“Tantangan Serta Peluang Penelitian dan Pengembangan Pengelolaan

Sumber Daya Air dalam Merespon Perubahan Iklim” mempunyai

tujuan agar para peneliti mampu mengeksplorasi lebih dalam mengenai penelitiannya terkait dengan perubahan iklim yang dialami oleh sebagian besar negara. Kemudian, bagi masyarakat agar tetap menjaga dan mengelola dengan baik kelestarian bumi, air dan kekayaan alam lainnya.

Karena pentingnya hubungan sebuah organisasi dengan komunikasi, maka peranannya tersebut perlu dijelaskan sehingga nantinya akan jelas


(14)

pula dalam menelaah pengaruhnya kepada perilaku organisasional para karyawan (internal public) dan masyarakat yang berada diluar organisasi (eksternal public). Kolokium yang telah diadakan sejak lama ini dilihat memang mampu menciptakan citra positif kepada instansi, dan komunitas internal maupun eksternalnya diharapkan berperan aktif untuk turut menjaga kesediaan air bagi kehidupan manusia secara terus-menerus. Maka, untuk menjaga hubungan komunitas yang baik, kegiatan kolokium ini berusaha untuk memberikan solusi keluhan dan bagaimana cara mengelola air dengan baik.

Sebuah perusahaan maupun instansi pemerintah tidaklah terlepas dari organisasi. Organisasi dalam instansi pemerintah merupakan hal penting dalam mencapai instansi yang baik. Tata kelola yang baik adalah contoh dari organisasi yang berjalan baik dalam sebuah instansi. Peranan organisasi dalam sebuah instansi tidak beda dengan peranannya dalam kehidupan sehari-hari. Mampu memahami konsep organisasi sesuai dengan kegiatan tuntutan operasi tertentu serta mampu menyusun rancangan struktur organisasi perusahaan yang meliputi tugas pokok dan fungsi kegiatan operasi unit organisasi untuk mencapai tujuan merupakan peranan organisasi dalam sebuah instansi. Sedangkan, tanpa metode, suatu tata kerja yang telah diorganisir secara baik, tidak akan mencapai tujuan secara efisien.

Seperti halnya Puslitbang SDA yang merupakan instansi pemerintah, sudah seharusnya menjalankan perannya untuk berbagi informasi kepada


(15)

semua pihak, baik internal maupun eksternal. Berbagai informasi dari dalam maupun luar yang terkait dengan instansi tersebut harus disebarluaskan kepada para anggotanya. Demikian pula sebaliknya, apabila instansi tersebut menerima informasi atau permasalahan mengenai hal penting yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya air, maka informasi atau permasalahan tersebut sebaiknya dicari jalan keluarnya. Agar masyarakat atau pihak luar mengetahui apa saja yang telah diperbuat oleh Puslitbang SDA bagi mereka. Informasi atau permasalahan yang diadukan oleh masyarakat kepada instansi terkait dengan sumber daya air, seharusnya ditanggapi dengan baik oleh pihak instansi.

Sosialisasi merupakan salah satu kegiatan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air Kota Bandung dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya agar hasil Litbang yang telah dilakukan oleh oleh peneliti dapat diterima dan berguna bagi masyarakat.

Proses sosialisasi ini tentu mengelami berbagai macam kendala dan hambatan yang tentunya harus segera diatasi agar prosese sosialisasi dapat berjalan dengan baik. Kendala saat ini yaitu kurang tersebarnya informasi mengenai sosialisasi hasil Litbang, dan kurang meratanya sosialisasi hasil Litbang didaerah-daerah terpencil. Hal ini sangat disayangkan berhubung kegiatan sosialisasi ini merupakan suatu langkah untuk menyelamatkan kehidupan sumber daya air yang semakin hari semakin menipis. Hambatan lain yaitu kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga, melestarikan dan mengelola sumber daya air dengan baik.


(16)

Menurut peneliti masalah ini cukup menarik untuk dikaji karena pada pokok permasalahan yang diambil terlihat adanya kesenjangan antara sosialisasi hasil Litbang yang dilakukan Puslitbang SDA dengan masyarakat. Sehingga menarik untuk diteliti bagaimana peran Puslitbang SDA Kota Bandung dalam mensosialisasikan hasil Litbang melalui kegiatan kolokium kepada masyarakat yang dihadapkan pada permasalahan masih banyak masyarakat yang belum mengetahui mengenai hasil penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh para peneliti Puslitbang SDA. Selain itu, kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya air.

Dari uraian tersebut, peneliti berpendapat bahwa pokok permasalahan ini layak untuk dicari solusinya, terlihat dari beberapa permasalahan yang dihadapi Puslitbang SDA tidak mudah untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu, melalui penelitian ini, peneliti akan berusaha mencari solusi yang terbaik. Maka, peneliti menyimpulkan rumusan masalah yang akan diteliti

sebagai berikut “Bagaimana Peranan Pusat Penelitian dan

Pengembangan Sumber Daya Air (PUSLITBANG SDA) Dalam Mensosialisasikan Hasil Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Melalui Kegiatan Kolokium Kepada Masyarakat?”


(17)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian dan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka identifikasi masalah pada penelitian ini adalah : 1. Bagaimana kedudukan Puslitbang SDA dalam mensosialisasikan hasil

Litbang melalui kegiatan kolokium kepada masyarakat?

2. Bagaimana norma yang ditetapkan Puslitbang SDA dalam

mensosialisasikan hasil Litbang melalui kegiatan kolokium kepada masyarakat?

3. Bagaimana konsep yang digunakan Puslitbang SDA dalam

mensosialisasikan hasil Litbang melalui kegiatan kolokium kepada masyarakat?

4. Bagaimana peranan Puslitbang SDA dalam mensosialisasikan hasil Litbang melalui kegiatan kolokium kepada masyarakat?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peranan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air dalam mensosialisasikan hasil penelitian dan pengembangan (Litbang) melalui kegiatan kolokium kepada masyarakat.


(18)

1.3.2 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kedudukan Puslitbang SDA dalam

mensosialisasikan hasil Litbang melalui kegiatan kolokium kepada masyarakat.

2. Untuk mengetahui norma yang ditetapkan Puslitbang SDA dalam mensosialisasikan hasil Litbang melalui kegiatan kolokium kepada masyarakat.

3. Untuk mengetahui konsep yang digunakan Puslitbang SDA dalam mensosialisasikan hasil Litbang melalui kegiatan kolokium kepada masyarakat.

4. Untuk mengetahui peranan Puslitbang SDA dalam mensosialisasikan hasil Litbang melalui kegiatan kolokium kepada masyarakat.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis

Secara toritis penelitian ini baik secara langsung maupun tidak langsung dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut guna memberikan sumbangan ilmu bagi kajian ilmu komunikasi secara umum, ilmu hubungan masyarakat dalam kegiatan kehumasan secara khusus, terutama yang menyangkut kegiatan sosialisasi. Yang dalam penelitian ini mensosialisasikan hasil penelitian dan pengembangan (litbang).


(19)

1.4.2 Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga yaitu :

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti dalam bidang komunikasi khususnya mengenai kegiatan kolokium yang diselenggarakan oleh Pusat

Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air dalam

mensosialisasikan hasil penelitian dan pengembangan (Litbang) kepada masyarakat.

2. Bagi Akademik

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi ilmu untuk pengembangan disiplin ilmu komunikasi khususnya Konsentrasi Ilmu Humas di Universitas Komputer Indonesia Bandung, serta sebagai masukan informasi dan gambaran yang lebih jelas bagi penelitian selanjutnya yang ada hubungannya dengan masalah ini.

3. Bagi Lembaga

Yakni penelitian berguna secara praktis bagi lembaga maupun masyarakat sebagai referensi maupun evaluasi, perbandingan, dan pengetahuan baru khususnya mengenai Peranan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air dalam Mensosialisasikan Hasil Penelitian dan Pengembangan (Litbang) melalui kegiatan kolokium kepada masyarakat.


(20)

1.5 Kerangka Pemikiran 1.5.1 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan alur pikir peneliti yang dijadikan sebagai skema pemikiran yang melatarbelakangi penelitian ini. Dalam kerangka pemikiran ini peneliti mencoba menjelaskan masalah pokok penelitian. Penjelasan yang disusun akan menjelaskan mengenai definisi peranan secara umum dan definisi peranan menurut Soerjono Soekanto, sehingga menyebabkan timbulnya peranan organisasi dengan masalah yang diangkat dalam penelitian ini.

Peranan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “Tindakan yang dilakukan oleh seseorang disuatu peristiwa”. (KBBI, 1991 : 751)

Sedangkan menurut kamus komunikasi yang disusun oleh Onong Uchjana Effendy mengatakan bahwa Peranan adalah “Sesuatu yang menjadi bagian atau yang memegang pimpinan secara menonjol dalam suatu peristiwa”. (Effendy, 1989 : 315)

Definisi yang digunakan didalam penelitian ini adalah Peranan Menurut Soerjono Soekanto didalam bukunya “Sosiologi Suatu Pengantar” :

“Peranan (role) merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang melakukan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peranan. Peranan menentukan apa yang diperbuatnya bagi masyarakat serta kesempatan – kesempatan apa yang diberikan oleh masyarakat kepadanya”. (Soekanto, 2004 : 243)


(21)

Kemudian, berdasarkan definisi tersebut, menurut Soerjono Soekanto peranan mencakup tiga hal, yaitu :

1.Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti merupakan rangkaian-rangkaian peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan masyarakat.

2.Peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi.

3.Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat. (Soekanto, 2004 : 244)

Berbeda pula Peranan menurut pendapat Gross, Mason dan Mc Eachern oleh pokok-pokok pikiran dalam sosiologi karangan David Berry adalah perangkat harapan-harapan yang dikenakan pada individu

atau kelompok yang menempati kedudukan sosial tertentu.

(Berry, 1995 : 100)

Dari beberapa definisi yang telah dijabarkan diatas, definisi dari Soejono Soekanto tersebut, akan dijadikan sebagai pedoman atau kerangka pemikiran oleh peneliti didalam melaksanakan penelitian ini.

1.5.2 Kerangka Konseptual

Pada dasarnya setiap lembaga, perusahaan, maupun instansi pemerintah memiliki peranannya masing – masing untuk mencapai visi misinya. Tentu saja setiap lembaga, perusahaan, maupun instansi pemerintah memiliki peran yang berbeda satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, peran yang dijalankan oleh setiap lembaga, perusahaan, maupun instansi pemerintah harus berguna bagi masyarakat banyak.


(22)

Sehingga masyarakat tidak merasa dirugikan dengan keberadaan sebuah lembaga, perusahaan, maupun instansi pemerintah.

Seperti halnya yang telah dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air sebagai salah satu instansi pemerintah yang bertugas untuk mengembangkan sumber daya air menjalankan perannya untuk selalu senantiasa meneliti dan mengembangkan teknologi tepat guna dibidang sumber daya air yang kompetitif dan ramah lingkungan. Sehingga teknologi yang dihasilkan oleh para peneliti Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air berguna bagi kehidupan masyarakat sehari – hari serta diharapkan dapat memecahkan permasalahan air yang ada dilingkungan sekitar.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air sebagai salah satu institusi dalam bidang penelitian dan pengembangan telah melakukan berbagai penelitian yang menghasilkan berbagai teknologi tepat guna. Salah satu langkah yang dilakukan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi tepat guna yang telah dihasilkan, antara lain melalui penyelenggaraan kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air.

Organisasi merupakan kumpulan orang-orang yang bekerja secara bersama-sama dengan mengunakan sumber daya tertentu untuk berusaha mencapai tujuannya. Dengan kata lain bahwa organisasi itu terdiri dari orang-orang yang bekerja dalam suatu sistem pencarian tujuan. Dalam


(23)

mencapai tujuan tersebut maka para anggota-anggotanya akan selalu berinteraksi dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut. Dalam interaksi maka karakteristik tiap individu akan membaur dalam organisasi tersebut sehingga akan menjadi sebuah karakteristik organisasi. Manusia adalah salah satu dimensi penting dalam organisasi. Kinerja organisasi sangat tergantung pada kinerja individu yang ada di dalamnya. Seluruh pekerjaan dalam organisasi itu, para anggotalah yang menentukan keberhasilannya. Sehingga berbagai upaya meningkatkan produktivitas organisasi harus dimulai dari perbaikan produktivitas anggota.

Setiap orang didalam sebuah organisasi secara alamiah akan memiliki tujuan yang berbeda-beda. Tujuan akhir dari kebanyakan orang adalah memperoleh penghasilan. Seperti halnya organisasi, mereka juga mempunyai tujuan mengerjakan pekerjaann dengan baik, naik pangkat, berinteraksi dengan rekan lain dalam suasana yang menyenangkan atau menjalin hubungan persahabatan.

Sebuah instansi maupun organisasi harus menyesuaikan penyampaian pesannya kepada masyarakat, dan menjalankan peranan yang sedang dilakukannya. Dalam hal ini, Puslitbang SDA harus mampu berperan dalam menyesuaikan pesan yang akan disampaikan kepada masyarakat. Sehingga didalam penyampaian pesan tersebut, terjadi sebuah proses interaksi antara organisasi dengan masyarakat.

Puslitbang SDA mempunyai kedudukan yang sangat penting didalam menangani seputar permasalahan air. Sehingga sebagai sebuah


(24)

instansi yang mempunyai hak dalam menangani permasalahan air, maka Puslitbang SDA mempunyai kewajiban untuk menyampaikan pesan maupun mensosialisasikan mengenai hal apa saja yang telah dilakukan oleh organisasi tersebut kepada masyarakat.

Didalam kegiatan maupun proses sosialisasi yang akan dijalankan oleh Puslitbang SDA ini, komunikasi berlangsung dua arah. Artinya Puslitbang SDA berperan sebagai pengirim pesan dan masyarakat sebagai penerimanya.

Seperti halnya didalam acara sosialisasi hasil Litbang melalui kegiatan kolokium yang diadakan oleh Puslitbang SDA, disini terjadi interaksi antara para pemakalah dengan audience. Didalam interaksi antara pemakalah dan audience tersebut maka terjadi sebuah tanggapan atau umpan balik. Proses umpan balik tersebut dapat terjadi secara verbal maupun non-verbal, disengaja atau tidak disengaja. Sehingga umpan balik yang diberikan oleh audience akan membantu pemakalah untuk mengetahui apakah pesan mereka tersampaikan atau tidak.

Dengan demikian, apabila Puslitbang SDA menjalankan perannya sebagaimana mestinya serta melalui penyampaian pesan yang baik dan benar maka diharapkan proses sosialisasi hasil Litbang dapat tersampaikan dan terealisasi dengan baik di lingkungan masyarakat.


(25)

1.6 Pertanyaan Penelitian

a. Kedudukan Puslitbang SDA dalam mensosialisasikan hasil Litbang melalui kegiatan kolokium kepada masyarakat

1. Bagaimana status Puslitbang SDA didalam lingkungan masyarakat? 2. Apakah tugas yang harus dilaksanakan oleh Puslitbang SDA untuk

masyarakat?

3. Apakah fungsi Puslitbang SDA bagi lingkungan masyarakat?

b. Norma yang ditetapkan Puslitbang SDA dalam mensosialisasikan hasil Litbang melalui kegiatan kolokium kepada masyarakat

1. Apakah ada kriteria yang ditetapkan oleh Puslitbang SDA kepada peneliti untuk mengikuti sosialisasi hasil Litbang melalui kegiatan kolokium?

2. Bagaimana kriteria yang digunakan oleh peneliti dalam mengikuti sosialisasi hasil Litbang?

3. Apakah ada aturan yang ditetapkan oleh Puslitbang SDA bagi masyarakat dalam proses sosialisasi hasil Litbang melalui kegiatan kolokium?

4. Bagaimana aturan yang digunakan oleh masyarakat dalam proses sosialisasi hasil Litbang?

c. Konsep yang digunakan Puslitbang SDA dalam mensosialisasikan hasil Litbang melalui kegiatan kolokium kepada masyarakat.


(26)

1. Masalah apa saja yang sedang dihadapi oleh masyarakat dalam mengelola SDA sekarang ini?

2. Apakah yang telah dilakukan oleh Puslitbang SDA dalam mengatasi permasalahan tersebut?

3. Apakah dengan penyelesaian tersebut masalah yang dihadapi oleh masyarakat dapat terpecahkan?

4. Bagaimana cara mensosialisasikan hasil Litbang kepada masyarakat? 5. Apakah ada cara lain selain dengan menggunakan cara tersebut? 6. Apa saja bentuk kerja sama yang dilakukan oleh Puslitbang SDA

dalam mensosialisasikan hasil Litbang?

7. Apa saja pesan yang disampaikan oleh Puslitbang SDA kepada masyarakat mengenai sosialisasi hasil Litbang melalui kegiatan kolokium?

8. Apakah sifat dari pesan yang disampaikan tersebut? informatif, persuasif, atau instruktif?

9. Apakah sosialisasi hasil Litbang melalui kegiatan kolokium telah terealisasi dilingkungan masyarakat dengan baik?

10. Apakah hasil Litbang yang telah disosialisasikan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat?

11. Apakah kendala yang dialami oleh Puslitbang SDA dalam proses mensosialisasikan hasil Litbang melalui kegiatan kolokium kepada masyarakat?


(27)

d. Peranan Puslitbang SDA dalam mensosialisasikan hasil Litbang melalui kegiatan kolokium kepada masyarakat

1. Mengapa anda tertarik untuk mengikuti sosialisasi hasil Litbang di Puslitbang SDA?

2. Apa manfaat yang anda dapatkan dari sosialisasi hasil Litbang tersebut?

3. Bagaimana peranan Puslitbang SDA Kota Bandung dalam

mensosialisasikan hasil Litbang melalui kegiatan kolokium kepada masyarakat?

1.7 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif yaitu metode yang menggambarkan secara lengkap mengenai hal – hal yang berlangsung saat ini. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena social tertentu, peneliti mengembangkan konsep dan menghimpun fakta, tetapi tidak melakukan hipotesis. Metode deskriptif ini bertujuan melukiskan fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Djalaludin Rakhmat yang menerangkan bahwa metode deskriptif bertujuan untuk :

1. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada.

2. Mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek – praktek yang berlaku.


(28)

3. Membuat perbandingan atau evaluasi.

4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.

(Rakhmat,2002 : 25)

Secara sistematis, penelitian ini akan mendeskripsikan fakta dan data tentang kegiatan penyebarluasan hasil penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air Kota Bandung melalui kegiatan kolokium.

1.8 Subjek dan Informan Penelitian 1.8.1 Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah sesuatu, baik orang, benda ataupun lembaga (organisasi), yang sifat keadaannya („attribut”-nya) akan diteliti. Dengan kata lain subjek penelitian adalah sesuatu yang didalam dirinya melekat atau terkandung objek penelitian.

Didalam penelitian ini, subjek yang akan diteliti adalah Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air yang berlokasi di Jln.Ir.H.Djuanda No.193 Bandung 40135.

1.8.2 Informan Penelitian

Informan (narasumber) penelitian adalah seseorang yang, karena memiliki informasi (data) banyak mengenai objek yang sedang diteliti, dimintai informasi mengenai objek penelitian tersebut. Lazimnya informan atau narasumber penelitian ini ada dalam penelitian yang subjek penelitiannya berupa “kasus” (satu kesatuan unit), antara lain


(29)

yang berupa lembaga atau organisasi atau institusi (pranata) sosial. Di antara sekian banyak informan tersebut, ada yang disebut narasumber kunci (key informan) seorang ataupun beberapa orang, yaitu orang atau orang-orang yang paling banyak menguasai informasi (paling banyak tahu) mengenai objek yang sedang diteliti tersebut.

Didalam penelitian ini, ada beberapa informan atau narasumber yang terlibat untuk memberikan informasi yang peneliti butuhkan, yakni:

Tabel 1.1 Daftar Informan

No Nama Jabatan Lokasi

1. Bapak Rahmat Kepala Sub Bidang Program

dan Kerjasama

Jln.H.Ir.Djuanda No.193 Bandung 2. Ibu Rita Hendrawaty Staff Sub Bidang Program dan

Kerjasama

Jln.H.Ir.Djuanda No.193 Bandung

3. Bapak Eko Kepala Balai Lingkungan

Keairan

Jln.H.Ir.Djuanda No.193 Bandung

4. Anggraeni Karyawati Jln.H.Ir.Djuanda

No.217 Bandung

5. Sekar Mahasiswi IPB Bogor Jln.Gatot Subroto

No.46A Bogor


(30)

1.9Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara Mendalam

Dalam buku Penelitian Kualitatif, Ekonomi, Kebijakan,Publik dan Ilmu Sosial lainnya, Burhan Bungin mengungkapkan bahwa :

“Wawancara mendalam secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa

menggunakan pedoman (guide) wawancara, dimana

pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Dengan demikian, kekhasan wawancara mendalam

adalah keterlibatannya dalam kehidupan informan”.

(Bungin, 2007:108)

Didalam penelitian ini wawancara dilakukan dengan responden yang memiliki kompetensi didalam menyebarluaskan hasil penelitian dan pengembangan (Litbang) di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air yaitu perwakilan panitia penyelenggara kolokium, perwakilan dari masyarakat serta peneliti yang dianggap mewakili.

2. Observasi

Observasi yakni memperhatikan secara akurat, mencatat yang muncul dan mempertimbangkan hubungan antara aspek dalam fenomena tersebut. Yang dilakukan guna untuk mengamati dan mencatat kondisi objek dengan melihat pelaksanaan kegiatan kolokium di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air Kota Bandung.

3. Studi Pustaka

Selain teknik pengumpulan data yang telah disebutkan diatas, peneliti melakukan studi pustaka yaitu kegiatan yang dilakukan dalam


(31)

menghimpun data dari berbagai sumber atau literature lainnya untuk mendukung teori atau konsep yang relevan yang dapat disajikan sebagai referensi, panduan, acuan, dan sumber informasi yang berkaitan dengan masalah penelitian.

4. Internet Searching

Penelusuran data online menurut Burhan Bungin, dalam bukunya yang berjudul “Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik serta Ilmu – Ilmu lainnya” mengatakan :

“Metode penelusuran data online adalah tata cara melakukan penelusuran data melalui media online seperti internet atau media jaringan lainnya yang menyediakan fasilitas online, sehingga memungkinkan peneliti dapat memanfaatkan data informasi yang berupa data maupun informasi teori secepatnya atau semudah mungkin dan dapat dipertanggung jawabkan secara akademis”. (Bungin, 2005 : 148)

1.10 Teknik Analisa Data

Dalam penelitian ini perlu diadakannya tahapan – tahapan penelitian yang memungkinkan peneliti untuk tetap berada dijalur yang benar dan memiliki langkah – langkah yang akan diambil dalam penelitian. Tahapan – tahapan penelitian ini berguna sebagai sistematika proses penelitian yang akan mengarahkan peneliti dengan patokan jelas sebagai gambaran dari proses penelitian dan digunakan sebagai teknik analisa data yang diantaranya adalah :


(32)

1. Penyeleksian Data

Penyeleksian data yakni memilah data yang didapatkan untuk dijadikan sebagai bahan laporan penelitian. Hal ini dilakukan agar data yang didapatkan sesuai dengan kebutuhan penelitian dan dianggap relevan untuk dijadikan sebagai hasil laporan penelitian. Data yang diperoleh kemungkinan tidak sejalan dengan tujuan penelitian sebelumnya, oleh karena itu penyeleksian data yang dianggap layak sangat dibutuhkan.

2. Klasifikasi Data

Klasifikasi data yakni mengkategorikan data yang diperoleh berdasarkan bagian – bagian penelitian yang telah ditetapkan. Klasifikasi data ini dilakukan untuk memberikan batasan pembahasan dan berusaha untuk menyusun laporannya secara tersistematis menurut klasifikasinya. Klasifikasinya ini juga membantu penulis dalam memberikan penjelasan secara lebih detail dan jelas.

3. Merumuskan hasil penelitian

Semua data yang diperoleh kemudian dirumuskan menurut

pengklasifikasian data yang telah ditentukan. Rumusan hasil penelitian ini memaparkan beragam hasil yang didapat dilapangan dan berusaha untuk menjelaskannya dalam bentuk laporan yang terarah dan tersistematis.

4. Analisa Data

Tahap akhir dengan menganalisa hasil penelitian yang diperoleh dan berusaha membandingkannya dengan berbagai teori atau penelitian


(33)

sejenis lainnya dengan data yang diperoleh secara nyata dilapangan. Menganalisa hasil penelitian yang dilakukan dan berusaha untuk membuahkan suatu kerangka piker atau menguatkan yang ada.

1.11 Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data dilakukan untuk lebih memperkuat dan lebih meyakinkan bahwa data yang telah diperoleh peneliti adalah hasil data sudah benar dan maksimal. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan peneliti untuk melakukan uji keabsahan data. Menurut Sugiyono pada penelitian kualitatif uji keabsahan data dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:

a. Perpanjangan pengamatan

Perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru. Dengan prpanjangan pengamatan ini berarti hubungan peneliti dengan narasumber akan semakin terbentuk rapport, semakin akrab (tidak ada jarak lagi), semakin terbuka, saling mempercayai sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi. b. Meningkatan ketekunan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.


(34)

c. Triangulasi

Tringulation is qualitative cross-validation. It asseses the sufficiency of the data according to the convergence of multiple data sources or multiple data collection procedures (William Wiersma, 1986). Triangulasi dalam pengujian keabsahan dat ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagi ai sumber dengan berbagai cara dan bernagai waktu. Dengan demikian terdapat tringulasi sumber, tringulasi teknik pengumpulan data dan waktu.

d. Diskusi dengan teman sejawat

Teknik ini dilakukan dengan mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan rekan-rekan sejawat. Pemeriksaan sejawat berarti pemerikasaan yang dilakukan dengan jalan mengumpulkan rekan-rekan sebaya, yang memiliki pengetahuan umum yang sama tentang apa yang sedang diteliti, sehingga bersama mereka peneliti dapat me-review persepsi, pandangan dan analisis yang sedang dilakukan. (Moleong, 2007:334)

e. Menggunakan bahan referensi

Yang dimaksud bahan refensi adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Sebagai contoh, data hasil wawancara perlu didukung dengan adanya rekaman wawancara.


(35)

f.Analisi kasus negatif

Kasus negative adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan hasil penelitian hingga pada saat tertentu. Melakukan analisis kasus negative berarti peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang telah ditemukan. Bila tidak ada lagi data yang berbeda atau bertentangan dengan temuan berarti data yang ditemukan sudah dapat dipercaya.

g. Membercheck

Membercheck adalah proses pengecekan data yangh diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan membercheck adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. (Sugiyono, 2009:270)

1.12 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.12.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (Puslitbang SDA) Kota Bandung yang beralamatkan di Jln.Ir.H.Djuanda No.193 Bandung 40135 Telp.2504053; Fax 2500163; e-mail : pusat@pusair-pu.go.id; http://www.pusair-pu.go.id.


(36)

1.12.2 Waktu Penelitian

Adapun waktu penelitiannya dilakukan pada bulan Maret sampai bulan Juni 2011 dengan lokasi yang telah ditentukan diatas. Dengan tabel sebagai berikut :

Tabel 1.2 Jadwal Penelitian

No Tahap

Februari 2011 Maret 2011 April 2011 Mei 2011 Juni 2011 Juli 2011

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1.

PERSIAPAN

a. Studi Pendahuluan b. Pengajuan Judul c. Persetujuan Judul d. Persetujuan Pembimbing

2.

PELAKSANAAN

a. Bimbingan Bab I b. Seminar UP c. Bimbingan Bab II d. Bimbingan Bab III e. Wawancara Penelitian

PENGOLAHAN DATA


(37)

Sumber : peneliti 2011

1.13 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian (meliputi; maksud penelitian dan tujuan penelitian), kegunaan penelitian (meliputi; kegunaan teoritis dan kegunaan praktis), kerangka pemikiran (meliputi; kerangka pemikiran teoritis dan kerangka pemikiran praktis), pertanyaan penelitian, metode penelitian, subjek dan informan penelitian (meliputi; subjek penelitiann dan informan penelitian), teknik pengumpulan data, teknik analisa data, lokasi dan waktu penelitian (meliputi; lokasi penelitian dan waktu penelitian), serta sistematika penulisan.

3.

b. Pengolahan Data Sekunder

c. Bimbingan Bab IV d. Bimbingan Bab V e. Bimbingan Seluruh Bab

4.

SIDANG

a. Pendaftaran Sidang b. Penyerahan Draft Skripsi c. Persiapan Sidang d. Sidang Skripsi


(38)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini menguraikan beberapa sub bab berdasarkan penelitian yaitu: Mencakup tentang tinjauan komunikasi (meliputi; definisi komunikasi, unsur – unsur komunikasi, tujuan komunikasi, fungsi komunikasi, dan bentuk – bentuk komunikasi), tinjauan mengenai komunikasi organisasi, pengaruh komunikasi terhadap perilaku organisasi, fungsi komunikasi dalam organisasi, dimensi-dimensi komunikasi dalam kehidupan organisasi, tinjauan mengenai kolokium.

BAB III OBJEK PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan mengenai Sejarah Instansi Departemen Pekerjaan Umum, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air yang meliputi : sejarah singkat Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, Visi, Misi, Logo Instansi, Balai – Balai Instansi Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini peneliti akan membahas semua data – data yang telah diperoleh dari informan dan data lapangan yang terkumpul, mencakup tentang deskripsi identitas informan, deskripsi hasil peneltitian, dan pembahasan mengenai hasil penelitian.


(39)

Pada bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian berikut saran – saran yang dapat diimplementasikan.


(40)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Tentang Komunikasi 2.1.1 Definisi Komunikasi

Komunikasi merupakan sebuah keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, dimana dapat kita lihat komunikasi dapat terjadi pada setiap gerak langkah manusia. Kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia.

Ada banyak definisi komunikasi, secara sederhana ada yang berpendapat komunikasi adalah sebuah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui saluran tertentu.

Wilbur Shcramm menyatakan komunikasi sebagai suatu proses berbagi (sharing process) yang diuraikannya dalam pernyataan berikut :

“Komunikasi berasal dari kata-kata (bahasa) Latin communis

yang berarti umum atau bersama. Apabila kita berkomunikasi, sebenarnya kita sedang berusaha menumbuhkan suatu kebersamaaan (commones) dengan seseorang. Yaitu kita berusaha membagi informasi, ide, atau sikap”. (Shcramm dalam Suprapto, 2005 : 5)

Dari uraian yang telah disebutkan oleh Shcramm, dapat disimpulkan bahwa sebuah komunikasi yang efektif adalah komunikasi


(41)

yang menghasilkan kebersamaan (commones), kesepahaman antara sumber (source) dengan penerima (audience)-nya. Sebuah komunikasi benar-benar efektif apabila audience-nya menerima pesan, pengertian, dan lain-lain persis sama seperti yang dikehendaki oleh penyampai.

Hal tersebut didukung oleh definisi komunikasi yang dikembangkan Everett M.Rogers dan D.Lawrence Kincaid (1981) :

“Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi satu sama lainnya yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam”.(Rogers dan Kincaid dalam Cangara, 2005 :19) Roger mencoba menspesifikasikan hakikat suatu hubungan dengan adanya suatu pertukaran informasi (pesan), dimana ia menginginkan adanya perubahan sikap dan tingkah laku serta kebersamaan dalam menciptakan saling pengertian dari perilaku komunikasi.

Adanya beragam definisi komunikasi menuntun kita untuk mengenal komunikasi secara konseptualisasi, dimana komunikasi terdiri dari tiga konseptualisasi seperti yang diungkapkan Wenburg dan Wilmot:

1. Komunikasi sebagai tindakan satu arah 2. Komunikasi sebagai interaksi

3. Komunikasi sebagai transaksi


(42)

2.1.2 Tujuan Komunikasi

Kegiatan komunikasi yang manusia lakukan sehari-hari tentu memiliki suatu tujuan tertentu yang berbeda-beda yang nantinya diharapkan dapat tercipta saling pengertian. Berikut tujuan komunikasi menurut Onong Uchjana Effendy :

1. Perubahan sikap (Attitude change) 2. Perubahan Pendapat (Opinion change) 3. Perubahan perilaku (Behavior change)

4. Perubahan sosial (Social change). (Effendy, 2003 : 8)

Dari empat poin yang dikemukakan oleh Onong Uchjana Effendy, dapat disimpulkan bahwa komunikasi bertujuan untuk merubah sikap, pendapat, perilaku, dan pada perubahan sosial masyarakat. Sedangkan fungsi dari komunikasi adalah sebagai informasi penyampai yang utama, mendidik, menghibur, dan yang terakhir mempengaruhi orang lain dalam bersikap dan bertindak.

2.1.3 Fungsi Komunikasi

Komunikasi dalam pelaksanaannya memiliki berbagai macam fungsi dalam kehidupan manusia, seperti berikut ini :

1. Menyampaikan informasi (to inform) 2. Mendidik (to educate)

3. Menghibut (to entertain)


(43)

Dari uraiaan tersebut diatas, biasanya selalu ada dan terkendung pada pesan yang disampaikan, baik melalui media cetak maupun elektronik atau lisan maupun tulisan. Penyampaian informasi ini merupakan hal umum dan biasa dalam kehidupan sehari-hari, mendidik (to educate) biasanya fungsi ini dilakukan oleh para orang yang berprofesi sebagai tenaga pengajar, hiburan merupakan salah satu fungsi komunikasi yang cukup diminati karena adanya faktor kesenangan, mempengaruhi (to influence) biasanya bersatu dengan penyampaian informasi.

2.1.4 Proses Komunikasi

Menurut Effendy dalam bukunya “Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek” didalam komunikasi, proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan secara sekunder.

a. Proses Komunikasi Secara Primer

Proses Komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan sesorang kepada orang lain dengan menggunakan lambing (symbol) sebagai media.

Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya yang secara langsung mampu “menerjemahkan” pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan.


(44)

b. Proses Komunikasi Secara Sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambing sebagai media pertama.

Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya, karena komunikan sebagai sasarannya berada ditempat yang relatif jauh dan jumlahnya banyak.

(Uchjana Effendy, 2002 : 11)

2.1.5 Unsur-Unsur dalam Proses Komunikasi

Penegasan tentang unsure-unsur dalam proses komunikasi itu adalah sebagai berikut :

a. Sender : Komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah orang

b. Encoding : Penyandian, yakni proses pengalihan pikiran kedalam bentuk lambang.

c. Message : Pesan yang merupakan seperangkat lambing bermakna yang disampaikan oleh komunikator.

d. Media : Saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan.


(45)

e. Decoding : Pengawasandian, yaitu proses dimana komunikan menetapkan makna pada lambing yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.

f. Receiver : Komunikan yang menerima pesan dari komunikator. g. Response : Tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah

diterima pesan.

h. Feedback : Umpan balik, yakni tanggapan komunikan apabila tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator.

i. Noise : Gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.

(Uchjana Effendy, 2002 : 18)

2.1.6 Model Komunikasi

Didalam penelitian ini memfokuskan pada peranan organisasi didalam mensosialisasikan hasil Litbang kepada masyarakat dengan menggunakan model interaksional untuk menyampaikan pesannya. Sebagaimana telah digambarkan oleh West dan Turner bahwa model komunikasi interaksional seperti dibawah ini :


(46)

Gambar 2.1

Model Interaksional

Komunikasi bersifat interaksional adalah proses komunikasi yang berlangsung dua arah diantara para komunikator, baik dari pengirim kepada penerima maupun sebaliknya sehingga terjadinya umpan balik (feedback).

2.2 Tinjauan Tentang Komunikasi Organisasi 2.2.1 Definisi Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi dapat diartikan sebagai penafsiran pesan diantara unit-unit komununikasi dari organisasi tersebut. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan antara yang satu dengan yang lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan organisasi tersebut.


(47)

Komunikasi organisasi secara sederhana dapat dipahami sebagai jaringan kerja yang dirancang dalam suatu system dan proses untuk mengalihkan informasi dari seseorang atau sekelompok orang kepada seseorang atau sekelompok orang demi tercapainya tujuan organisasi.

Goldhaber memberikan definisi komunikasi organisasi sebagai berikut “organizational communications is the process of creating and exchanging messages within a network of interdependent relationship to cope with environmental uncertainty”. Atau dengan kata-kata lain komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling terganstung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau selalu berubah-ubah. Definisi diatas mengandung tujuh konsep kunci yaitu :

1. Proses

Suatu organisasi adalah suatu system terbuka yang dinamis yang menciptakan dan saling menukar pesan diantara anggotanya. Karena gejala menciptakan dan menukar informasi ini berjalan terus-menerus dan tidak ada henti-hentinya maka dikatakan sebagai suatu proses. 2. Pesan

Yang dimaksud dengan pesan adalah susunan symbol yang penuh arti tentang objek kejadian yang dihasilkan oleh interaksi dengan orang. Komunikasi akan efektif kalau pesan yang dikirimkan atau diartikan sama dengan apa yang dimaksudkan oleh si pengirim.


(48)

3. Jaringan

Organisasi terdiri dari satu seri orang yang tiap-tiapnya menduduki posisi atau peranan tertentu dalam organisasi. Ciptaan dan pertukaran pesan dari orang-orang ini sesamanya terjadi melewati suatu set jalan kecil yang dinamakan jaringan komunikasi.

4. Saling Tergantung

Hal ini telah menjadi sifat dari suatu organisasi yang merupakan suatu sistem terbuka. Bila suatu bagian dari organisasi yang mengalami gangguan maka akan berpengaruh kepada bagian lainnya dan mungkin juga kepada seluruh sistem organisasi. Begitu juga jaringan komunikasi dalam organisasi saling melengkapi.

5. Hubungan

Organisasi merupakan suatu sistem yang terbuka, sistem kehidupan sosial maka untuk berfungsinya bagian-bagian itu terletak pada tangan manusia. Dengan kata lain jaringan melalui mana jalannya pesan suatu organisasinya dihubungkan oleh manusia.

6. Lingkungan

Yang dimaksud dengan lingkungan adalah semua totalitas secara fisik dan faktor yang diperhitungkan dalam pembuat keputusan mengenai individu dalam suatu sistem. Lingkungan disini dibedakan menjadi dua yaitu lingkungan internal yang terdiri dari personalia staf, golongan fungsional dari organisasional dan lingkungan eksternal yang terdiri dari masyarakat, pesaing, maupun teknologi.


(49)

7. Ketidakpastian

Yang dimaksud dengan ketidakpastian adalah perbedaan informasi yang tersedia dengan informasi yang diharapkan. Ketidakpastian dalam suatu organisasi disebabkan oleh terlalu banyaknya informasi yang diterima daripada informasi yang sesungguhnya diperlukan untuk menghadapi lingkungan mereka. Oleh karena itu salah satu urusan utama dari komunikasi organisasi adalah menentukan dengan tepat berapa banyaknya informasi yang diperlukan untuk mengurangi ketidakpastian tanpa informasi yang berlebihan.

2.2.2 Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi

Dalam sebuah organisasi, komunikasi merupakan sebuah tuntutan yang paling utama untuk menjaga keutuhan organisasi. Hal inilah yang membedakan organisasi dari sekumpulan orang lainnya. Sendjaja (1994) menyatakan fungsi komunikasi dalam organisasi adalah sebagai berikut:

Fungsi Informatif

Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi. Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti. Orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi


(50)

konflik yang terjadi di dalam organisasi. Sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan informasi untuk melaksanakan pekerjaan, di samping itu juga informasi tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti, dan sebagainya.

Fungsi Regulatif

Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif, yaitu: a. Berkaitan dengan orang-orang yang berada dalam tataran manajemen, yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Juga memberi perintah atau intruksi supaya perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya. b. Berkaitan dengan pesan. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.

Fungsi persuasif

Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.


(51)

Fungsi integratif

Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua saluran komunikasi yang dapat mewujudkan hal tersebut, yaitu: a. Saluran komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (buletin, newsletter) dan laporan kemajuan organisasi. b. Saluran komunikasi informal seperti perbincangan antar pribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga, ataupun kegiatan darmawisata. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi.

2.3 Tinjauan Tentang Peranan

Peranan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “Tindakan yang dilakukan oleh seseorang disuatu peristiwa”. (KBBI, 1991 : 751)

Sedangkan menurut kamus komunikasi yang disusun oleh Onong Uchjana Effendy mengatakan bahwa Peranan adalah “Sesuatu yang menjadi bagian atau yang memegang pimpinan secara menonjol dalam suatu peristiwa”. (Effendy, 1989 : 315)

Peranan (role) menurut Koentjaraningrat dalam bukunya Antropologi bahwa Peranan merupakan “aspek dinamis dari kedudukan, apabila seseorang telah melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya maka


(52)

sesorang tersebut telah menjalankan suatu peranan”. (Koentjaraningrat, 1990 : 169)

Dari pengertian diatas disebutkan aspek dinamis dari kedudukan pemegang peranan, bahwa apabila Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air Kota Bandung telah melakukan hak dan kewajibannya, maka Puslitbang SDA Kota Bandung telah melaksanakan peranannya dalam mensosialisasikan hasil Litbang.

Hal senada disampaikan oleh Soerjono Soekanto seperti disebutkan sebagai berikut :

“Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan (status) apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajiban sesuai kedudukannya, maka ia telah menjalankan suatu peranan. Peranan yang melekat pada diri seseorang harus dibedakan dengan posisi dalam pergaulan masyarakat. Posisi seseorang dalam masyarakat merupakan unsure strategis yang menunjukkan tempa individu pada organisasi masyarakat. Peranan lebih menunjuk pada fungsi, penyesuaian diri, dan suatu proses. Jadi apabila seseorang menduduki suatu posisi dalam masyarakat serta melaksanakan hak dan kewajibannya maka ia menjalankan peranan”. (Soekamto, 2004 : 243)

Berbeda pula Peranan menurut pendapat Gross, Mason dan Mc Eachern oleh pokok-pokok pikiran dalam sosiologi karangan David Berry adalah perangkat harapan-harapan yang dikenakan pada individu atau kelompok yang menempati kedudukan sosial tertentu. (Berry, 1995 : 100)


(53)

Jadi dapat disimpulkan bahwa peranan adalah tindakan yang dilakukan seseorang secara menonjol diantara yang lainnya terhadap suatu peristiwa sehingga memberikan dampak yang berarti.

Dari pengertian diatas, dapat dijelaskan bahwa seseorang atau sesuatu dapat dikatakan berperan dengan baik jika melakukan suatu tindakan yang menonjol diantara yang lainnya terhadap suatu peristiwa sehingga memberikan dampak yang besar, dalam penelitian ini berarti Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air Kota Bandung dikatakan berperan dengan baik dalam menyebarluaskan hasil Penelitian dan Pengembangan (Litbang) melalui kegiatan kolokium kepada masyarakat.

2.4 Tinjauan Tentang Sosialisasi

Berdasarkan pada Kamus Besar Bahasa Indonesia tahun 1991, ada 2 (dua) perbedaan pengertian antara “sosialisasi” dengan “mensosialisasikan”, uraiannya sebagai berikut :

“Sosialisasi adalah proses belajar seorang anggota masyarakat untuk mengenal dan menghayati kebudayaan masyarakat dilingkungannya.” Sedangkan pengertian dari mensosialisasikan adalah sebagai berikut :

“Membelajarkan seseorang menjadi anggota masyarakat menjadikan milik umum.” (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2000 : 958)

Dari kedua pengertian tersebut terlihat jelas bahwa perbedaan keduanya terletak pada proses pembelajaran anggota masyarakat. Jika dalam


(54)

“sosialisasi” seseorang belajar untuk dapat mengenali lingkungannya. Sedangkan dalam “mensosialisasikan” seseorang mendapatkan pengajaran untuk dapat berinteraksi dengan lingkungannya.

Dalam kaitannya dengan pokok masalah penelitian yaitu

mensosialisasikan hasil Litbang (Penelitian dan Pengembangan) dan kemudian dikaitkan kembali dengan pengertian “mensosialisasikan” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia seperti yang telah diuraikan diatas, maka inti dari kegiatan kolokium ini adalah untuk mengenalkan produk Litbang yaitu mensosialisasikan hasil Litbang kepada masyarakat.

2.5 Tinjauan Tentang Kolokium

Menurut Cragan dan Wright, Kolokium adalah sejenis format diskusi yang memberikan kesempatan kepada wakil – wakil khalayak untuk mengajukan pertanyaan yang sudah dipersiapkan kepada seseorang atau beberapa orang ahli. Kolokium agak bersifat formal dan diskusi diatur secara ketat oleh moderator. Kemudian disini moderator mengatur lalui lintas pertanyaan secara bergiliran. Ahli biasanya hanya diizinkan menjawab pertanyaan dan tidak diperbolehkan bertanya. Diskusi semacam ini lazim disebut Public Debate.

Kolokium yang diselenggarakan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air ini diartikan sebagai rangkaian acara seminar suatu konferensi dimana ahli terpasang, meneliti, dan mendiskusikan suatu topik yang spesifik.


(55)

Kolokium berasal dari bahasa latin yakni Colloqui yang merupakan bentuk kegiatan yang dievaluasikan kedalam bentuk tulisan lalu disampaikan melalui lisan untuk kemudian dipelajari. Kolokium dapat dikatakan suatu pertemuan informal untuk pertukaran ilmu.

Kolokium merupakan suatu program mempublikasikan atau

menyebarluaskan yang sekaligus mensosialisasikan hasil penelitian yang dilakukan oleh instansi atau orang yang bersangkutan yang telah dikerjakan satu tahun sebelumnya, yang dituangkan dalam bentuk pemaparan makalah atau materi dengan tujuan untuk menjaga hubungan baik dengan komunitas eksternal maupun internal.

Kegiatan kolokium ini dikelola langsung oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air dan merupakan agenda program rutin tahunan yang dilakukan oleh Bidang Program dan Kerjasama Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air. Kegiatan kolokium ini memiliki tujuan untuk mempublikasikan atau menyebarluaskan kegiatan kerja yang telah dilakukan instansi, kemudian meningkatkan kepercayaan publik dan keterlibatannya dalam mengikuti dan mendukung program atau kegiatan lainnya yang berasal dari instansi.


(56)

2.6 Tinjauan Tentang Hasil Litbang

Hasil Litbang diklasifikasikan dalam 4 (empat) jenis produk yaitu antara lain sebagai berikut :

1. Teknologi Tepat Guna

Teknologi yang dapat dibuat secara individual atau missal oleh pengguna dikategorikan sebagai teknologi tepat guna seperti pintu klep otomatis bahan fiber resin, instalasi pengelolaan air gambut, mikrohidro turbin “Cross Fliw”, Alat ukur debit volumetrik dan kincir air.

2. Teknologi Terapan

Teknologi Terapan merupakan teknologi yang penerapannya bersamaan dengan teknologi lainnya untuk meningkatkan kinerja prototip secara utuh seperti : Teknologi Pelapisan Kerja Air, Waduk Muara, Waduk Bawah Tanah, Pondasi Cerucuk, Bendung Gergaji, Bendung Tirol, Bendung Gerak, Gravel Ejektor, dan sebagainya.

3. Sistem

Produk sistem merupakan hasil Litbang yang berupa perangkat lunak. Seperti : Peta-peta, rumus-rumus, Metodologi, Grafik-grafik, Model Simulasi, dan lain-lain. Yang berguna untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan atau pelaksanaan pembangunan.

4. NSPM

Norma Standar Pedoman dan Manual (NSPM), merupakan bentuk produk akhir dan kegiatan Litbang. Dengan adanya NSPM kegiatan yang pernah


(57)

dilakukan dapat ditiru atau diterapkan ditempat lain dengan efisiensi yang lebig tinggi, kegagalan yang lebig kecil serta mutu yang lebih baik.

2.7 Tinjauan Tentang Masyarakat

Manusia merupakan makhluk yang memiliki keinginan untuk menyatu dengan sesamanya serta alam lingkungan di sekitarnya. Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan, keinginan dan sebagainya manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan yang berkesinambungan dalam suatu masyarakat.

Berikut di bawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi dunia.

1. Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.

2. Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi. 3. Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau kenyataan

objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.

4. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan


(58)

sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok atau kumpulan manusia tersebut.

5. Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.

6. Smith, Stanley dan Shores mendefinisikan masyarakat sebagai suatu kelompok individu-individu yang terorganisasi serta berfikir tentatang diri mereka sendiri sebagai suatu kelompok yang berbeda.

7. Znaniecki menyatakan bahwa masyarakat merupakan suatu sistem yang meliputi unit biofisik para individu yang bertempat tinggal pada suatu daerah geografis tertentu selama periiode waktu tertentu dari suatu generasi. Dalam sosiology suatu masyarakat dibentuk hanya dalam kesejajaran kedudukan yang diterapkan dalam suatu organisasi.

8. W F Connell, menyimpulkan bahwa masyarakat adalah (1) suatu kelompok orang yang berpikir tentang diri mereka sendiri sebagai kelompok yang berbeda, diorganisasi, sebagai kelompok yang diorganisasi secara tetap untuk waktu yang lama dalam rintang kehidupan seseorang secara terbuka dan bekerja pada daerah geografls tertentu, (2) kelompok orang yang mencari penghidupan secara berkelompok, sampai turun temurun dan mensosialkan anggota anggotanya melalui pendidikan, (3) suatu ke orang yang mempunyai


(59)

sistem kekerabatan yang terorganisasi yang mengikat anggota-anggotanya secara bersama dalam keselurühan yang terorganisasi.

9. Liton yang dikutip oleh Indan Encang, yang menyatakan bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya dan berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tartentu.2

2


(60)

BAB III

OBJEK PENELITIAN

3.1 Sejarah Singkat Dan Perkembangan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (Puslitbang SDA)

Air merupakan sumber daya yang sangat diperlukan dalam kehidupan manusia maupun makhluk hidup lain. Dapat dikatakan tidak ada kehidupan dimuka bumi ini yang dapat berlangsung tanpa air, khususnya manusia. Namun demikian dapat kita sadari bahwa keberadaan air dimuka bumi ini terbatas menurut ruang dan waktu baik secara kualitas maupun kuantitas. Air tidak selalu tersedia dimana – mana dan dari waktu ke waktu. Dewasa ini air sebagai sumber utama penopang dalam pembangunan (bahkan sudah dirasakan sejak lama) semakin terancam keberadaannya. Hal tersebut diakibatkan oleh ulah manusia yang tidak bijak dalam memanfaatkan air.

Sumber Daya Air yang terdiri dari air, sumber air, dan daya air yang terkandung didalamnya merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang perlu dikelola secara menyeluruh, terpadu, dan berwawasan lingkungan dalam mewujudkan kemanfaatan sumber daya air berkelanjutan untuk sebesar – besar kemakmuran rakyat seperti tercantum pada UU SDA No.7 Tahun 2004.

Untuk mendukung hal tersebut diperlukan infrastruktur sumber daya air yang handal, berperan dalam penyimpanan dan pendistribusian


(61)

air untuk keperluan domestik (rumah tangga), industry dan pertanian guna mendukung ketahanan pangan, dan pelaksanaan konservasi sumber daya air, serta pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya air rusak sehingga dapat menunjang upaya – upaya percepatan peningkatan kesejahteraan rakyat. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air sebagai salah satu institusi yang bergerak dalam bidang penelitian dan pengembangan telah melakukan berbagai penelitian yang menghasilkan berbagai teknologi tepat guna.

Pengelolaan dan pembangunan lingkungan hidup di Indonesia relative belum lama, dan baru dirintis menjelang pelita III. Namun demikian dalam waktu yang pendek itu Indonesia telah berbuat banyak untuk mulai mengelola lingkungan hidup terutama sumber daya air.

Untuk itu Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air berkembang dari tahun ke tahun, yang dapat dilihat sebagai berikut :

Tahun 1936 :Departement voor Verkeeren Waterstaat (V en W) mendirikan Hidrodynamisch Laboratorium

Tahun 1947 : Institutvoor Weg en Waterbouwkundige Onderzoekingen

Tahun 1950 : Institut Teknik Air dan Tanah

Tahun 1966 : Lembaga Penyelidikan Masalah Air (LPMA) Tahun 1974 : Direktorat Penyelidikan Masalah Air (DPMA)

Tahun 1984 :Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengairan, berada dibawah Badan Litbang Departemen Pekerjaan Umum


(62)

Tahun 1999 :Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Sumber Daya Air, berada dibawah Badan Litbang Departemen Permukiman dan Pengembangan Wilayah (Kimbangwil) Tahun 2001 :Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air,

berada dibawah Badan Litbang Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil)

Tahun 2004 :Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, berada dibawah Badan Litbang Departemen Pekerjaan Umum

3.2 Tugas, Fungsi, Visi, dan Misi Pusat Penelitian dan Pengembangan SumberDaya Air

A.Tugas

Melaksanakan Penelitiandan Pengembangan serta Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Litbangrap IPTEK) dan penyelenggaraan perumusan standar bidang sumber daya air.

B.Fungsi

Pelaksanaan penyusunan program dana anggaran, layanan informasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), kerjasama litbang, monitoring, dan evaluasi serta pelaporan Litbangrap IPTEK bidang sumber daya air.


(63)

Pelaksanaan penyusunan program standar, layanan informasi standar diseminasi dan sosialisasi serta advis teknis, monitoring dan evaluasi serta pelaporan penerapan standar bidang sumber daya air.

Pelaksanaan pengujian bidang Lingkungan Keairan, Hidrologi dan Tata Air, Bangunan Hidraulik dan Geoteknik Keairan, Sungai, Sabo, Rawa, Pantai, danIrigasi; Fasilitasi pelaksanaan Litbangrap dan penyiapan informasi IPTEK bidangsumberdaya air.

Pelaksanaan program, monitoring, dan evaluasi serta pelaporan kegiatan pengembangan sumber daya kelitbangan (PSDK).

Pelaksanaan urusan tata usaha, keuangan dan rumah tangga pusat. Pelaksanaan Litbangrap dan penyiapan informasi IPTEK bidang sumber daya air.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (Puslitbang) mempunyai visi dan misi sebagai berikut :

C.Visi

Menjadi lembaga terkemuka dalam menghasilkan teknologi dan menyediakan jasa keahlian untuk mendukung tersedianya infrastruktur sumber daya air yang handal.

D.Misi

Meneliti dan mengembangkan teknologi tepat guna bidang sumber daya air (SDA) yang kompetitif dan ramah lingkungan

Menyusun norma, standar, pedoman, manual bidang konstruksi dan bangunan sumber daya air.


(64)

Menunjang penyelenggaraan penyediaan tenaga ahli pengelola SumberDaya Air melalui kegiatan diseminasi teknologi.

Memberikan advis dan pelayanan teknis bidang sumber daya air. Menyediakan data dan informasi bidang sumber daya air.

3.3 Logo Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air Gambar 3.1

Logo Departemen PekerjaanUmum


(65)

Keterangan :

Lambang Departemen PU berlukiskan Baling-baling dengan ketentuan seperti tercantum pada gambar.

Warna dasar lambang adalah kuning (kuningkunyit). Warna baling-baling adalah biru kehitam-hitaman. Penggunaan lambang : lihat Manual Tata Persuratan.

ARTI SIMBOLIS LAMBANG DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

1. Baling – Baling

 Menggambarkan “Dinamika”.

 Berdaun 3 yang merupakan segitiga berdiri tegak lurus menggambarkan stabilitas

 Secara keseluruhan menggambarkan “Dinamika yang Stabil” dan “Stabilitas yang Dinamis”.

2. Bagian daun baling – baling yang mengarah keatas. Melambangkan “PenciptaanRuang”.

3. Bagian Lengkungnya dari Daun Baling – Baling. Memberikan perlindungan untuk ruang kerja tempat tinggal bagi manusia.

4. Bagian Daun Baling – Baling yang Mengarah ke Kiri dengan Bagian Lengkungnya yang Telungkup.


(1)

161

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Berry, David . 1995. “Pokok- Pokok Pikiran Dalam Sosiologi”. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada

Bungin, Burhan. 2005. “Metodologi Penelitian Kualitatif, Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya”. Jakarta. Gramedia Widiasara Indonesia

Cangara, H.Hafied. 2005. “Pengantar Ilmu Komunikasi”. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Effendy, Onong Uchjana. 2002. “Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek”. Bandung. Remaja Rosda Karya

. 2003. “Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek”. Bandung. PT. Remaja Rosda Karya

. 1993. “Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek”. Bandung. PT. Remaja Rosda Karya

. 1989. “Kamus Komunikasi”. Bandung. Mandar Maju Koentjaraningrat . 1990. “Pengantar Ilmu Antropologi”. Jakarta. Rineka Cipta Moleong, Lexy. J. 2010. “Metode Penelitian Kualitatif”. Bandung. PT.Remaja

Rosda Karya

Mulyana Deddy. 2002. “Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar”. Bandung. Remaja Rosda Karya

Poerwadaminta. 1995. ”Kamus Besar Bahasa Indonesia”. Jakarta. Gramedia Widiasara Indonesia

. 1991. ”Kamus Besar Bahasa Indonesia”. Jakarta. Gramedia Widiasara Indonesia

. 2000. ”Kamus Besar Bahasa Indonesia”. Jakarta. Gramedia Widiasara Indonesia


(2)

162

. 2002. “Metode Penelitian Komunikasi” . Bandung . PT.Remaja Rosda Karya

Rohim, Syaiful. 2009. “Teori Komunikasi, Perspektif, Ragam & Aplikasi”. Jakarta. Rineka Cipta

Sendjaja, Djuarsa. 2001. “Teori Komunikasi”. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional

Sendjaja. 1994. ”Teori-Teori Komunikasi”, Universitas Terbuka

Soekanto, Soerjono. 2004. ”Sosiologi Suatu Pengantar”. Jakarta. Rajawali Pers Suprapto, Tommy. 2006. “Pengantar Teori Komunikasi”. Yogyakarta : Media

Pressindo

West, Richard. Lynn H.Turner. 2007. “Pengantar Teori Komunikasi”. Jakarta. Salemba Humanika.

West, Turner. 2008. ”Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi”. Jakarta. Salemba Humanika

Wiryanto. 2005. ”Pengantar Ilmu Komunikasi”. Jakarta. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Sumber Lain :

Pengertian Kolokium”, Oleh Pabersinaga, http://pabersinaga.wordpress.com/ kolokium-p3tkebt/, Jum’at 25 Maret 2011 pkl 08.00 WIB

“Pengertian Masyarakat”, Oleh Rafless bencoolen, http://bahankuliahkesehatan.

blogspot.com/pengertian-masyarakat-menurut-para-ahli.html, Kamis 12 Mei 2011 pkl 22.47 wib

“Profil Pusair”, http://www.pusair-pu.go.id/index.php/profil


(3)

207

Nama : Dwi Rachmawati

Nama Panggilan : duwie

Tempat/Tanggal Lahir : Tegal, 26 Desember 1989 Jenis Kelamin : Perempuan

Status : Belum Menikah

Hobby : Jalan - jalan, Googling, Nonton

Agama : Islam

Alamat : Jln. Dipati Ukur No.91A Bandung Telepon : 0819 3138 9424

Nama Ayah : H.Harwanto Pekerjaan Ayah : Wiraswasta Nama Ibu : Tri Sunarmi

Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(4)

1. 2007 – Sekarang , Universitas Komputer Indonesia 2. 2005-2007 , SMA Negeri 4 Tegal

3. 2003 – 2005, SMP Negeri 1 Tegal

4. 1998 – 2003 , SD Negeri Mangkukusuman 1

1. Peserta Pesantren Kilat Nurul Huda, 2000 2. Peserta Baca Tulis Al-Qur’an, 2001 3. Peserta English Reading Contest, 2003

4. Peserta Jambore Daerah Kwartir Cabang Kota Tegal, 2003 5. Peserta Jambore Daerah Wakil Jawa Tengah, 2003

6. Peserta Komputer Program Microsoft Word, 2004 7. Peserta Sunsilk Sun Salon, 2004

8. Peserta Kursus Komputer Widia Informatika, 2006 9. Peserta Kursus Primagama, 2007

10. Peserta English Proficiency Test (EPT), 2011

1. Kebudayaan Film & Sensor Film (Bersertifikat) 2. Islamic Wedding Fair ( Bersertifikat)

3. Mentoring Agama Islam (Bersertifikat )

4. Knowing, Detecting and Preventing Cervical Cancer ( Bersertifikat)

5. Bedah Buku “ Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim “ ( Bersertifikat)

C.Pendidikan Non-Formal


(5)

209

6. Pelatihan Public Speaking ( Bersertifikat ) 7. Pelatihan Table Manner (Bersertifikat) 8. Study Tour Mass Media 2009 (Bersertifikat)

9. Seminar MUGI “ With Mugi Can Be Fun “ (Bersertifikat)

10. Seminar Jurnalistik (Bersertifikat)

11. Pelatihan Master of Ceremony (Bersertifikat)

12. Pelatihan Personal Development & Brain Management (Bersertifikat) 13. Panitia Kegiatan Gelar Seni dan Dialog Budaya SADAYA (Bersertifikat) 14. Peserta Seminar Budaya Preneurship “Mengangkat Budaya Bangsa Melalui

Jiwa Entrepreneur”, 2010

15. Peserta Seminar “ Trend Cyberpreneurship 2011”, 2011

1. Anggota OSIS (Organisasi Intra Sekolah) SMP Negeri 1 Tegal 2. Anggota Pramuka SMP Negeri 1 Tegal

3. Anggota Pramuka SMA Negeri 4 Tegal.

4. Anggota KIR ( Karya Ilmiah Remaja) SMA Negeri 4 Tegal. 5. Anggota Modern Dance SMA Negeri 4 Tegal.

6. Anggota SADAYA (Saung Budaya) UNIKOM. 7. Anggota LOHI (Lorong Hijau)


(6)

1. Juara 1 Lomba Kebersihan Kelas, 2002 2. Juara 1 Lomba Senam Poco-Poco, 2002 3. Juara 1 Lomba Hexos Modern Dance, 2004

4. Beasiswa Yayasan Universitas Komputer Indonesia, 2009

Bandung, Agustus 2011 Penulis

Dwi Rachmawati NIM : 41807013