PUSLITBANG SUMBER DAYA DAN PELAYANAN KESEHATAN BADAN LITBANG KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI

PUSLITBANG SUMBER DAYA DAN PELAYANAN KESEHATAN PUSLITBANG SUMBER DAYA DAN PELAYANAN KESEHATAN BADAN LITBANG KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga Buku Laporan Tahunan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan (Puslitbang SD-Yankes)Tahun 2016 ini terselesaikan.

Buku Laporan Tahunan ini merupakan salah satu evaluasi setiap tahun dari pelaksanaan kegiatan yang memuat gambaran ringkas tentang kinerja Puslitbang SD - Yankes dengan menggunakan pendekatan sistem, yakni meliputi masukan (input), proses, keluaran (output), outcome dan impact. Output diukur dengan capaian indikator kinerja kegiatan. Sedangkan outcome dan impact hasil penelitian dan pengembangan tidak dapat diukur di tingkat masyarakat, karena penelitian dan pengembangan adalah kegiatan penunjang program, maka parameternya adalah seberapa jauh hasil penelitian dan pengembangan dapat dipakai oleh penentu kebijakan atau pemegang program untuk perbaikan kebijakan maupun perbaikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Terbitnya Buku Laporan ini diharapkan akan bermanfaat dan dapat memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Informasi yang terdapat pada Buku Laporan Tahunan ini diharapkan dapat dipakai sebagai alat untuk mawas diri sekaligus masukan untuk perbaikan perencanaan tahun berikutnya.

Kepada Tim Penyusun yang telah menyelesaikan buku ini kami sampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya.Kami menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahannya, untuk itu saran dan usulan yang membangun dan bermanfaat akan kami terima.

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan

Dr. Drs. Nana Mulyana, M.Kes

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. : Sarana dan Prasarana, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan Tahun 2016

Tabel 1.2. : Alokasi Anggaran Berdasarkan Belanja, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan, Tahun 2016

Tabel 1.3. : Alokasi Anggaran Berdasarkan Output Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan,Tahun 2016

Tabel 2.1. : Target dan Realisasi Indikator Kinerja Kegiatan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan Tahun 2016

Tabel 4.1. : Target dan Realisasi Indikator Kinerja Kegiatan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan Tahun 2016

Tabel 4.2. : Realisasi Indikator Kinerja Kegiatan, Jumlah rekomendasi kebijakan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan

Kesehatan, Tahun 2016 Realisasi Indikator Kinerja Kegiatan Jumlah Produk / Informasi/ Data di

Tabel 4.3. :

bidang sumber daya dan pelayanan kesehatan Tahun 2016

Realisasi Indikator Kinerja Kegiatan Publikasi ilmiah yang dimuat pada Tabel 4.4. : media cetak dan elektronik nasional Pusat Penelitian dan Pengembangan

Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan Tahun 2016

Realisasi Indikator Kinerja Kegiatan Publikasi ilmiah yang dimuat pada Tabel 4.5. : media cetak dan elektronik internasional Pusat Penelitian dan

Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan KesehatanTahun 2016 Tabel 4.6. :

Kegiatan Panitia Pembina Ilmiah, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan, Tahun 2016

Tabel 4.7. : Alokasi dan Realisasi Anggaran Berdasarkan Belanja, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan, Tahun

2016 Tabel 4.8. :

Alokasi dan Realisasi Anggaran Berdasarkan IKK, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan, Tahun 2016

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. : Struktur Organisasi Puslitbang SD-Yankes :

Gambar 1.2. Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Jabatan :

Gambar 1.3. Jumlah Pegawai Pegawai Berdasarkan Jenjang Jabatan Fungsional :

Gambar 1.4. Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Fungsional Peneliti :

Gambar 1.5. Jumlah Pegawai Berdasarkan Umur :

Gambar 1.6. Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin :

Gambar 1.7. Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan :

Gambar 1.8. Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan :

Gambar 4.1. Sertifikat Akreditasi Majalah Ilmiah :

Gambar 4.2. Sertifikat Akreditasi Laboratorium Penguji

BAB I ANALISA SITUASI AWAL TAHUN 2016

A. HAMBATAN TAHUN 2016

Pembangunan kesehatan jangka panjang ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Dalam jangka menengah lima tahunan, sesuai Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015 – 2019, yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud, yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh wilayah negara Republik Indonesia.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan (Puslitbang SD-Yankes), Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, harus ikut berperan dalam upaya perbaikan indikator kesehatan dan upaya pemecahan masalah dan penanggulangan penyakit, melalui penelitian dan pengembangan bidang sumber daya dan pelayanan kesehatan.

Selama pelaksanaan Tahun 2016, terdapat beberapa hal yang menghambat dalam pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan bidang sumber daya dan pelayanan kesehatan, yakni:

1. Merupakan satker dengan tupoksi baru sesuai Permenkes 64 tahun 2015,

2. Perpindahan kantor Pusat dan KPPN yang semula di Bogor menjadi kantor Pusat dan KPPN Jakarta, membuat seluruh kegiatan tidak dapat berjalan di awal tahun,

3. dengan tupoksi baru, perpindahan peneliti antar satker latar belakang kepakaran peneliti yang beragam memerlukan penyesuaian agar dapat menyamakan persepsi,

4. sebagian besar ketua pelaksana penelitian 2016 masih berasal dari lintas puslitbang.

5. adanya 2 riset nasional, yang menyita seluruh sumber daya manusia, terutama peneliti, sehingga mereka tidak fokus dalam menyelesaikan tugasnya sebagai peneliti yaitu membuat karya tulis ilmiah,

B. KELEMBAGAAN

Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan (Puslitbang SD-Yankes) mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan, dan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang sumber daya dan pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan menyelenggarakan fungsi;

1. penyusunan kebijakan teknis penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang sumber daya dan pelayanan kesehatan;

2. pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang sumber daya dan pelayanan kesehatan;

3. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang sumber daya dan pelayanan kesehatan; dan

4. pelaksanaan administrasi Pusat.

Penjabaran dari tugas dan fungsi tersebut, maka dalam susunan organisasi Puslitbang SD - Yankes yang terdiri dari:

1. Bagian Tata Usaha (Bagian TU)

2. Bidang Sumber Daya Kesehatan (Bidang SDK)

3. Bidang Pelayanan Kesehatan (Bidang Yankes)

4. Sub Bagian Program dan Kerjasama (Sub-bagian PKS)

5. Sub Bagian Keuangan, Kepegawaian dan Umum (Sub-bagian KKU)

6. Sub Bidang Kefarmasi dan Alat Kesehatan (Sub-bidang Farmalkes)

7. Sub Bidang Sumber Daya Manusia Kesehatan (Sub-bidang SDMK)

8. Sub Bidang Pelayanan Kesehatan Primer dan Rujukan (Sub-bidang Yankes Primer dan Rujukan )

9. Sub Bidang Pelayanan Kesehatan Tradisional dan Penunjang (Sub-bidang Yankestrad dan Penunjang)

TP2U

Kepala

Panitia Pembina Ilmiah (PPI)

Puslitbang SD-Yankes

Dr. Drs. Nana Mulyana, M.Kes

Puslitbang SD-Yankes

Bagian Tata Usaha

Nagiot Cansalony, SKM, ME

Sub-bag PKS

Sub-bag KKU

Dra. Excalanti Prawirawati

Elvira Eka Putri, SKM, M.Kes

Bidang SDK

Bidang Yankes

Dr. dr. Harimat Herdarwan, M.Kes dr. Muhammad Karyana, M.Kes

Sub-bidang Farmalkes

Sub-bidang Yankes Primer dan Rujukan

Ully Adhi, Apt, M.Si

dr. Eva Sulistiowati, M.Biomed

KF

Sub-bidang SDMK

Peneliti

Sub-bidang Yankestrad dan Penunjang

Tinexcelly Marisiuli, SKM, MKM

dr. Hadi Siswoyo, M.Epid

Gambar 1.1. Struktur Organisasi Puslitbang SD – Yankes

Di samping itu, Puslitbang SD-Yankes, sebagai lembaga penelitian dan pengembangan, juga mempunyai struktur ad-hoc yakni:

1. Panitia Pembina Ilmiah (PPI) Tugas Panitia Pembina Ilmiah Puslitbang SD - Yankes adalah sebagai berikut:

a) Memberikan masukan kepada Kepala Puslitbang SD - Yankes tentang prioritas dan kualitas penelitian pengembangan bidang sumber daya dan pelayanan kesehatan

b) Memberikan saran dalam penyusunan rencana program dan kerjasama penelitian dan pengembangan Puslitbang SD – Yankes serta pengembangan kemampuan institusi

c) Melakukan seleksi dan menilai usulan penelitian sesuai dengan kriteria pedoman yang telah ditentukan dan memberikan saran perbaikan sebagai masukan untuk Kepala Puslitbang SD – Yankes

d) Melakukan pembinaan penelitian dari proposal, pelaksanaan penelitian, hingga penyusunan laporan akhir

e) Memberikan saran-saran perbaikan terhadap laporan hasil penelitian, penyebarluasan hasil penelitian termasuk dalam seminar hasil penelitian dan publikasi

f) Membina peneliti melalui seminar, diskusi ilmiah, kursus, perumusan pedoman dan lain sebagainya.

g) Memupuk lingkungan kehidupan ilmiah

2. Tim Penilai Peneliti Unit (TP2U) Tugas Tim Penilai Peneliti Unit Puslitbang SD - Yankes adalah sebagai berikut:

a) Membantu para peneliti dalam proses penilaian dan perhitungan angka kredit jabatan fungsional

b) Memberikan saran perbaikan kepada para peneliti dalam proses penilaian dan perhitungan angka kredit jabatan fungsional

c) Memberikan penjelasan kepada para peneliti tentang Angka Kredit Jabatan Fungsional Peneliti

d) Melaporkan hasil kerjanya kepada Kepala Puslitbang SD – Yankes, mencek kebenaran artikel/tulisan yang diajukan

e) Mengingatkan/memberi peringatan pada peneliti yang angka kreditnya akan habis sesuai batas waktu yang ditentukan

C. SUMBER DAYA

Sumber daya yang dipunyai Puslitbang SD - Yankes meliputi sumber daya manusia, sarana dan prasarana, serta dana. Jabaran tentang sumber daya dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu aset utama dalam organisasi penelitian. Berdasarkan data kepegawaian sampai dengan 31 Desember 2016, Puslitbang SD - Yankes memiliki 156 orang pegawai. Berikut adalah penjabaran jumlah pegawai berdasarkan jabatan struktural dan fungsional, kelompok umur, jenis kelamin, golongan, pendidikan. Menurut Undang-undang No. 8 Tahun 1974 jabatan pegawai negeri sipil dikelompokkan menjadi 2 yakni jabatan fungsional dan jabatan struktural. Berikut gambaran pegawai berdasarkan jenjang jabatan tersebut:

Berdasarkan jenjang jabatan, fungsional tertentu merupakan jumlah pegawai terbanyak. pegawai. Struktural sebanyak 10 pegawai, dan dalam jenjang struktural terdapat 5 pegawai yang merangkap jabatan, yaitu sebagai pejabat struktural dan juga memiliki jenjang fungsional. Apabila dipilah, maka jenjang jabatan fungsional, dapat dibagi menjadi peneliti, teknisi litkayasa dan analisis kepegawaian. Berikut adalah gambaran pegawai berdasarkan jenjang jabatan fungsional.

Berdasarkan jenjang jabatan fungsional tertentu maka peneliti merupakan jenjang jabatan fungsional dengan jumlah pegawai terbanyak. Jenjang fungsional penelitipun bila dilihat lebih detil dapat dibagi lagi berdasarkan ketentuan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, yakni peneliti utama, peneliti madya, peneliti muda, dan peneliti pertama. Berikut gambaran jenjang fungsional peneliti berdasarkan kriteria LIPI.

Berdasarkan jenjang jabatan fungsional peneliti maka peneliti madya merupakan jenjang jabatan fungsional peneliti dengan jumlah pegawai terbanyak.

Menurut kelompok umur pegawai dikelompokkan menjadi 5 kelompok umur, yakni 1) ≤ 30 tahun, 2) 31- 40 tahun, 3) 41-50 tahun, 4) 51-55 tahun, dan 5) ≥ 56 tahun. Berikut jumlah pegawai berdasarkan umur.

Menurut jenis kelamin, pegawai dibagi berdasarkan jenis kelamin laki laki dan perempuan. Berikut jumlah pegawai berdasarkan jenis kelamin ;

Menurut golongan, pegawai dibagi berdasarkan golongan I, II, III, dan IV. Berikut jumlah pegawai berdasarkan golongan;

Berdasarkan golongan, dari 156 pegawai banyak didominasi oleh pegawai dengan golongan III.

Menurut tingkat pendidikan, pegawai dibagi berdasarkan tingkat pendidikan SD, SLTP, SLTA/D1, D2/D3, S1, S2, dan S3. Berikut jumlah pegawai berdasarkan tingkat pendidikan;

Berdasarkan tingkat pendidikan, dari 156 pegawai banyak didominasi oleh pegawai dengan tingkat pendidikan S2.

2. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang ada di Puslitbang SD – Yankes meliputi yang bergerak maupun tidak bergerak. Secara umum sarana yang tidak begerak meliputi: gedung perkantoran, gedung peneliti, dan gedung laboratorium. Wujud transparansi dan akuntabilitas sarana dan prasarana Puslitbang SD – Yankes dituangkan dalam Laporan Barang Milik Negara, yang juga merupakan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan negara. Laporan Barang Milik Negara disusun menggunakan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN).

Tabel 1.1. Sarana dan Prasarana dan Ringkasan BMN Puslitbang SD – Yankes

Tahun 2016

AKUN NERACA

JUMLAH KODE

URAIAN

117.111 Barang Konsumsi 106.016.495 117.113

Bahan untuk Pemeliharaan 5.556.730 117.114

Suku Cadang 15.903.960 117.121

Pita Cukai. Materai dan Leges Peralatan dan Mesin untuk dijual atau

117.124 106.850.000 diserahkan kepada Masyarakat

117.131 Bahan Baku 77.000 117.199

Persediaan Lainnya 45.535.287 131.111

Tanah 20.558.000.000 132.111

Peralatan dan Mesin 22.610.021.528 133.111

Gedung dan Bangunan 14.627.277.246 134.111

Jalan dan Jembatan 653.307.500 134.112

Irigasi 90.860.220 134.113

Jaringan 165.411.270 135.121

Aset Tetap Lainnya 427.130.740 137.111

Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin (17.563.274.2)

Akumulasi Penyusutan Gedung dan 137.211

(3.959.537.894) Bangunan

137.311 Akumulasi Penyusutan Jalan dan Jembatan (648.110.621)

137.312 Akumulasi Penyusutan Irigasi (15.446.234)

137.313 Akumulasi Penyusutan Jaringan (35.744.509)

162.151 Software 60.710.000 Aset Tetap yang tidak digunakan dalam 166.112

operasi pemerintahan 18.536.000 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap yang tidak

169.122 (18.536.000) digunakan dalam operasi

169.315 Akumulasi Amortisasi software (52.346.250)

Pada tahun 2016 Puslitbang SD - Yankes mendapat anggaran sebesar sebanyak Rp. 79.161.446.000 (Tujuh puluh sembilan milyar seratus enam puluh satu juta empat ratus empat puluh enam ribu rupiah) yang terdiri dari belanja pegawai, belanja barang dan belanja modal. Besaran alokasi masing-masing belanja sebagai berikut:

Tabel 1.2. Alokasi Anggaran Berdasarkan Belanja Puslitbang SD – Yankes

1 Belanja Pegawai Rp. 11.947.200.000

2 Belanja Barang Rp. 65.181.446.000

3 Belanja Modal Rp. 2.032.900.000 Jumlah

Rp. 79.161.446.000

Diluar belanja pegawai, alokasi anggaran terbanyak adalah alokasi untuk belanja barang . Apabila dipilah berdasarkan output maka alokasi anggaran tersebut sebagai berikut:

Tabel 1.3. Alokasi Anggaran Berdasarkan Output Puslitbang SD – Yankes Tahun 2016

No

Output

Jumlah (Rp)

1. Rekomendasi Kebijakan 83.600.000

2. Publikasi Karya Tulis Ilmiah di bidang sumber 32.500.000 daya dan pelayanan kesehatan

3. Penelitian Bidang sumber daya dan pelayanan 3.252.882.000 kesehatan

4. Laporan Status Kesehatan Masyarakat hasil 55.369.369.000 Riset Kesehatan Nasional wilayah I

5. Dokumen perencanaan program dan anggaran 564.262.000

6. Dokumen Keuangan, kekayaan negara dan 1.219.059.000 tata usaha

7. Manajemen Laboratorium 159.390.000

8. Dokumen informasi, publikasi dan diseminasi 535.150.000

10. Dokumen hukum, organisasi dan kepegawaian 1.143.603.000

11. Dokumen bidang ilmiah dan etik 879.321.000

12. Layanan Perkantoran 15.922.310.000

Jumlah

Rp. 79.161.446.000

BAB II TUJUAN DAN SASARAN KERJA

A. DASAR HUKUM

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Puslitbang SD – Yankes mengacu pada dasar hukum sebagai berikut:

1) Undang-Undang No. 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4219);

2) Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431);

3) Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

4) Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1995 tentang Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3609);

5) Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menegah Nasional Tahun 2015-2019

6) Instruksi Presiden Nomor 17 Tahun 2011 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi 2012

7) Instruksi Presiden Nomor 17 Tahun 2011 tentang Prioritas Pembangunan Nasional

8) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

9) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1179A/Menkes/SK/X/1999 tentang Kebijakan Nasional Penelitian dan Pengembangan Kesehatan;

10) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1333/Menkes/SK/X/2002 tentang Persetujuan Penelitian Kesehatan Terhadap Manusia;

11) Keputusan Menteri Kesehatan No. 375 Tahun 2009 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan Tahun 2005-2025

12) Peraturan Menteri Kesehatan No. 64 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan

13) Keputusan Menteri Kesehatan HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015 – 2019

14) DR. Dr. Trihono, MSc. (2011): Rencana Besar Pengembangan Badan Litbangkes, Jakarta.

15) Rencana Aksi Kegiatan Pusat Teknologi Terapan Kesehatan Tahun 2015 – 2019.

B. TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR

Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No.64 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No.64 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan

1. Visi

Visi yang ingin dicapai Badan Litbangkes adalah sebagai lokomotif Penelitian, Pengawal Kebijakan, dan Legimator Program Pembangunan berbasis bukti.

2. Misi

Untuk mencapai visi tersebut telah ditetapkan beberapa misi, yang dilaksanakan oleh segenap jajaran dilingkungan Puslitbang SD – Yankes. Adapun misi yang telah ditetapkan meliputi:

a. Mengembangkan sumber daya litbangkes

b. Mengembangkan kerjasama strategis litbang dan iptek kesehatan

c. Menghasilkan rekomendasi untuk pembangunan kesehatan

d. Menghasilkan iptek kesehatan

3. Tujuan

Tujuan organisasi ditetapkan berdasarkan yang ingin dicapai dalam jangka panjang selama 5 tahun dan jangka pendek selama satu tahun. Untuk tahun 2016, tujuan yang ingin dicapai meliputi:

a. Membuat rekomendasi kebijakan di bidang sumber daya dan pelayanan kesehatan

b. Melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang sumber daya dan pelayanan kesehatan

c. Melaksanakan publikasi hasil penelitian dan pengembangan di bidang sumber daya dan pelayanan kesehatan

4. Sasaran

Untuk mencapai tujuan telah ditetapkan beberapa sasaran. Sasaran ini merupakan hasil nyata yang akan dicapai dengan rumusan yang spesifik, terarah. Adapun sasaran yang telah ditetapkan meliputi:

a. Terlaksananya penelitian dan pengembangan di bidang sumber daya dan pelayanan kesehatan yang ditandai dengan jumlah hasil di bidang sumber daya dan pelayanan kesehatan

b. Terlaksanakan publikasi hasil penelitian dan pengembangan di bidang sumber daya dan pelayanan kesehatan yang ditandai dengan publikasi ilmiah di bidang sumber daya dan pelayanan kesehatan yang dimuat pada media cetak dan elektronik, baik nasional maupun internasional.

5. Indikator Kinerja Kegiatan

Kegiatan yang telah ditetapkan akan diukur setiap akhir tahun anggaran, dan selama tahun tersebut dilakukan monitoring dan evaluasi dan pencapaiannya. Indikator kinerja kegiatan yang ditetapkan tahun 2016, adalah:

Tabel 2.1.

Target dan Realisasi Indikator Kinerja Kegiatan

Puslitbang SD-Yankes Tahun 2016

Capaian % Meningkatnya penelitian Jumlah rekomendasi kebijakan

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Target

dan pengembangan di yang dihasilkan dari penelitian dan 8 8 100 bidang sumber daya pengembangan di bidang sumber

dan pelayanan daya dan pelayanan kesehatan kesehatan

Jumlah publikasi karya tulis ilmiah di bidang sumber daya dan pelayanan kesehatan yang dimuat

11 23 201,1

di media cetak dan/atau elektronik nasional dan internasional

pengembangan di bidang sumber

9 9 100

daya dan pelayanan kesehatan Jumlah laporan Status Kesehatan

Masyarakat hasil Riset Kesehatan

2 2 100

Nasional wilayah I

BAB III STRATEGI PELAKSANAAN

A. STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN

Strategi pencapaian sasaran dilakukan dengan menyusun program tahun 2016, dengan mengacu pada RPJMN, Rencana Strategis Kementerian Kesehatan, dan Rencana Aksi Kegiatan Puslitbang SD – Yankes Tahun 2016 - 2019. Secara umum strategi pencapaian tujuan dan sasaran dilakukan dengan 4 kegiatan, yakni;

1. Membuat rekomendasi kebijakan dibidang sumber daya dan pelayan kesehatn

2. Melaksanakan penelitian dan pengembangan dibidang sumber daya dan pelayanan kesehatan

3. Melaksanakan penyebarluasan dan pemanfaatan hasil litbang

4. Melaksanakan riset kesehatan nasional berupa Survey Indikator Kesehatan Nasional dan Riset Penyakit Tidak Menular

B. HAMBATAN DALAM PELAKSANAAN STRATEGI

Dalam melaksanakan strategi pencapaian tujuan dan sasaran, dirasakan adanya beberapa hambatan. Hambatan tersebut berasal dari internal maupun eksternal Puslitbang SD-Yankes. Adapan hambatan yang dirasakan meliputi:

a. Perpindahan kantor Pusat dan KPPN yang semula di Bogor menjadi kantor Pusat dan KPPN Jakarta, membuat seluruh kegiatan tidak dapat berjalan di awal tahun

b. Merupakan satker dengan tupoksi yang sangat baru dengan peneliti yang beragam kepakaran, sehingga Koordinasi internal belum optimal dalam melaksanakan tugas dan fungsinya masing-masing. Hal ini memerlukan penyesuaian guna menyamakan tujuan.

c. Jumlah staf administrasi yang kurang dan tidak sesuai dengan proporsi jumlah peneliti sehingga dalam menjalan tugas dan fungsi tidak maksimal

d. 5 Ketua Pelaksana penelitian berasal dari satker lain, menyebabkan kesulitan pada saat monitoring dan evaluasi

e. Riset Nasional yang biasanya hanya 1 per tahun, tahun 2016 ada 2 Riset (SIRKESNAS dan PTM), menyebakan sumber daya manusia terutama para peneliti tidak dapat fokus menyelesaikan tugasnya sebagai peneliti, yaitu menghasilkan KTI

f. Seluruh penelitian harus dihentikan pada tanggal 1 September 2016 karena efisiensi mencapai 30% dari total anggaran, sementara beberapa penelitian sudah berjalan lebih dari 50%. Penghentian penelitian menyebabkan hasil yang f. Seluruh penelitian harus dihentikan pada tanggal 1 September 2016 karena efisiensi mencapai 30% dari total anggaran, sementara beberapa penelitian sudah berjalan lebih dari 50%. Penghentian penelitian menyebabkan hasil yang

C. TEROBOSAN YANG DILAKUKAN

Terobosan telah dilakukan untuk meminimalisasi hambatan yang ada agar tidak menganggu dalam pencapaian tujuan. Terobosan yang dilakukan berupa:

1. Adanya pembagian kantor Jakarta Bogor, dimana manajemen administrasi berada di Bogor, terobosan yang dilakukan agar tidak kesulitan dalam rentang kendali manajemen dan administrasi, adalah dengan melaksanakan komunikasi melalui internet, short message service, blackberry messenger. Semua komunikasi dilakukan secara elektronik, termasuk adanya disposisi, dilakukan pengarsipan secara elektornik selanjutnya dikirimkan kepada yang bersangkutan.

2. Tidak adanya rumah sakit dan laboratorium penunjang penelitian dilakukan diantisipasi dengan melaksanakan jejaring penelitian dengan institusi yang mempunyai rumah sakit dan laboratorium penunjang.

3. Kurangnya peneliti yang mempunyai kepakaran dibidang penelitian klinik dilakukan antisipasi dengan mengirimkan peneliti dalam sebuah forum ilmiah, mengirimkan penelitian melalui jenjang pendidikan, dan membuat workshop terkait penelitian klinik, serta dengan mentandemkan peneliti menjadi bagian dari sebuah tim penelitian institusi lain yang sudah ahli di bidang penelitian klinik.

4. Sarana dan prasarana untuk mendukung penelitian klinik juga sangat minim dilaksanakan dengan membuat kerjasama dengan institusi penelitian lain.

5. Melaksanakan akreditasi laboratorium pemeriksaan .

6. Membuat panduan registri penelitian klinik

BAB IV HASIL KERJA

A. PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN

Pencapaian tujuan dan sasaran dilakukan dengan kegiatan berupa input dan output. Detil capaian dari masing-masing kegiatan adalah:

1. Masukan (Input)

Untuk melaksanakan kegiatan agar diperoleh output maka telah dilakukan dengan masukan berupa:

a. Sumber daya manusia sebanyak 156 sangat mendukung untuk pelaksanaan kegiatan. Sumber daya manusia yang terbagi antara struktural dan fungsional, fungsional yang terbagi penelitian dan litkayasa serta analis kepegawaian, jenjang pendidikan yang lebih banyak S2, jenjang peneliti yang lebih didominasi peneliti madya, umur pegawai yang lebih didominasi usia produksi 31 – 40 tahun.

b. Sarana dan Prasarana yang dimiliki meliputi tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, irigasi, dan jaringan. Sarana berupa kantor, ruang peneliti, laboratorium, gedung pelatihan, alat laboratorium dll.

c. Biaya yang teralokasi sebesar Rp 79.161.446.000,- sangat membantu untuk kelancaran kegiatan.

d. Komunikasi dengan menggunaan internet, short message service. Semua komunikasi dilakukan secara elektronik, termasuk adanya disposisi, dilakukan pengarsipan secara elektornik selanjutnya dikirimkan kepada yang bersangkutan.

e. Melaksanakan jejaring penelitian dengan institusi rumah sakit dan universitas

f. Mengirimkan peneliti dalam sebuah forum ilmiah, mengirim peneliti melalui jenjang pendidikan, dan membuat workshop terkait penelitian, serta dengan mentandemkan

peneliti menjadi bagian dari sebuah tim penelitian institusi lain yang sudah ahli di bidang penelitian klinik.

g. Membuat kerjasama dengan institusi penelitian lain.

h. Melaksanakan pelatihan penulisan publikasi.

i. Mengoptimalkan fungsi Panitia Pembina Ilmiah

2. Keluaran (Output) Output yang dicapai setelah dilakukan upaya dengan memberikan masukan baik berupan sumber daya manusia, dana, saran dan prasarana, teknologi meliputi: 2. Keluaran (Output) Output yang dicapai setelah dilakukan upaya dengan memberikan masukan baik berupan sumber daya manusia, dana, saran dan prasarana, teknologi meliputi:

b. Mengirimkan peneliti dalam sebuah forum ilmiah, mengirimkan penelitian melalui jenjang pendidikan,

c. Mentandemkan peneliti menjadi bagian dari sebuah tim penelitian institusi lain yang sudah ahli di bidang penelitian klinik.

d. Membuat kerjasama dengan institusi penelitian lain.

e. Panitia Pembina Ilmiah melakukan monitoring setiap pelaksanaan penelitian, dan dengan bersama tim manajemen melakukan supervisi penelitian

B. PENCAPAIAN KINERJA

Berbagai upaya yang dilakukan untuk pencapaian tujuan dan sasaran baik berupa masukan maupun keluaran berujung pada pencapaian indikator kinerja kegiatan. Dan berikut capaian kinerja tersebut:

Tabel 4.1.

Target dan Realisasi Indikator Kinerja Kegiatan

Puslitbang SD-Yankes Tahun 2016

No

Indikator

Target Realisasi Realisasi

1. Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan

8 8 100 dari penelitian dan pengembangan di bidang

sumber daya dan pelayanan kesehatan

2. Jumlah publikasi karya tulis ilmiah di bidang sumber daya dan pelayanan kesehatan yang

11 23 201,1 dimuat di media cetak dan/atau elektronik nasional dan internasional

3. Jumlah hasil penelitian dan pengembangan di bidang sumber daya dan pelayanan kesehatan

4. Jumlah laporan Status Kesehatan Masyarakat

2 2 100 hasil Riset Kesehatan Nasional wilayah I

Dari target sebanyak 8 dokumen, telah dapat dipenuhi pencapaian sebesar 8 dokumen terkait dengan jumlah rekomendasi kebijakan dibidang sumber daya dan pelayanan kesehatan. Ke delapan capaian indikator Jumlah rekomendasi kebijakan di bidang sumber daya dan pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2. Realisasi Indikator Kinerja Kegiatan Rekomendasi Kebijakan Puslitbang SD – Yankes Tahun 2016

No Judul Rekomendasi Kebijakan Ketua Penelitian

1 Ricketsia sebagai penyebab demam akut di Indonesia Muhamad Karyana, M.Kes, Retna Mustika

2. Optimalisasi Suplementasi dan Fortifikasi untuk Dona Arlinda, Pencegahan Kelainan Bawaan Tabung Saraf (Neural

Muhammad Karyana Tube Defect)

3. Optimalisasi RKO untuk Fasilitas Kesehatan Pemerintah Yuyun Yuniar, Harimat dan Swasta sebagai Salah Satu Solusi Mengatasi

Hendarwan, Ully Adhie Kekosongan Obat di Era Jaminan Kesehatan Nasional

Mulyani

4. Menakar Keberadaan Program Internship Dokter Harimat Hendarwan, Indonesia

Mieska Despitasari

5. Menimbang DAK Subbidang Pelayanan Kefarmasian di Sudibyo Supardi, Yuyun Era JKN : Masihkah Diperlukan?

Yuniar

6. Perbaikan Tata Kelola Distribusi Tenaga Kesehatan Tinexcelly Simamora, Berbasis Tim Menuju Nusantara yang Lebih Sehat

Harimat Hendarwan, Rosita, Mukhlisul Faatih

7. Model Pelayanan Kesehatan Tradisional Griya Sehat Nurhayati, Hadi Siswoyo, Delima

8. Percepatan Menurunkan Karies Gigi Anak Balita Lelly Andayasari, Made Ayu Lely Surati

Target hasil penelitian sebanyak 9 dokumen disajikan pada tabel berikut.

Tabel 4.3. Realisasi Indikator Kinerja Kegiatan Jumlah hasil penelitian dan pengembangan di bidang Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan Puslitbang SD – Yankes Tahun 2016

No Judul penelitian

Ketua Penelitian

Satker

Keterangan

1 Studi Konsumsi Obat di

Laporan Puskesmas, Apotek dan

Selma A.S.

Puslitbang

dengan Rumah Sakit Guna

Siahaan

Humaniora

revisi Peningkatan Kualitas Pelayanan Obat oleh Apoteker di Era Jaminan Kesehatan Nasional

2 Riset Operasional Model

Puslitbang SD- Laporan Pelayanan Kesehatan

Dr. Nurhayati,

Lengkap Tradisional

SKM, M.Kes

Yankes

3 Kesiapan Daerah Dalam

Laporan Pemenuhan Tenaga

Drh. Raflizar

Puslitbang

kegiatan Kesehatan Menghadapi Era

UKM

(persiapan...) Aparatur Sipil Negara (ASN)

4 Penelitian Task shifting

Laporan (pengalihan tugas) untuk

Nung

Puslitbang

Lengkap daerah khusus (DTPK) di

Nurhotimah,

Humaniora

SKM, M.Kes

Indonesia

Laporan Sehat (Teambased) 2016

5 Riset Khusus Nusantara

Dr. Agus

Puslitbang

Triwinarto, SKM, UKM

Lengkap

M.Kes

6. Pengelolaan Obat dan Dr. Raharni, Apt Puslitbang SD- Laporan Perbekalan Kesehatan di

dengan Dinas Kesehatan

Yankes

revisi Kota/Kabupaten dan Puskesmas dalam Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional di Indonesia

Laporan Upaya Kewaspadaan

7. Bidan Praktek Mandiri Terkait

Sugiharti

Puslitbang

dengan Universal pada Pencegahan

UKM

revisi dan Penularan Penyakit Infeksi

8. Manajemen Perbekalan

Puslitbang SD- Puslitbang Kesehatan pada Fasilitas

Andi Leny

SD-Yankes Pelayanan Kesehatan & Laboratorium dalam Upaya Penanggulangan HIV AIDS

Yankes

9. Studi Komprehensif Resistensi Indri R

Puslitbang Antibiotika : Multi Drug

Puslitbang

SD-Yankes Resistant Organism dan Rasionalitas di Rumah Sakit Tersier

BTDK

Capaian dua puluh Publikasi ilmiah di bidang sumber daya dan pelayanan kesehatan yang dimuat pada media cetak dan elektronik nasional, adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4. Realisasi Indikator Kinerja Kegiatan Publikasi ilmiah yang dimuat pada media cetak dan elektronik nasional Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan Tahun 2016

No. Judul Artikel

Nama Penulis

Media Publikasi

1. NCEP-ATP III and IDF criteria for

Universa Medicina, Vol. metabolic syndrome predict type 2

Eva

35 No.1, January – diabetes mellitus

Sulistiowati

April 2016

2. Kepuasan pasien peserta JKN

Jurnal Kefarmasian terhadap pelayanan kefarmasian

Yuyun Yuniar

Indonesia, Vol. 6 No. 1, Februari 2016

3. Jamu pada pasien tumor atau kanker

Jurnal Kefarmasian sebagai terapi komplementer

Siti Nur

Hasanah

Indonesia, Vol. 6 No.1, Februari 2016

4. Peran Standar Operasional Prosedur Armedy Ronny Media Penelitian dan Penanganan

Pengembangan Implementasi Keselamatan Biologik

Spesimen

untuk Hasugian

Kesehatan, Vol. 26 No. (Biosafety) di Laboratorium Klinik

1, Maret 2016 Mandiri

Buletin Penelitian Stroke di Indonesia

5. Faktor Risiko Dominan Penderita

Lannywati

Ghani

Kesehatan, Vol. 44 No.1, Maret 2016

6. Faktor – faktor yang mempengaruhi

Buletin Penelitian tingginya DMF-T di Provinsi Bangka

FX. Sintawati

Kesehatan, Vol. 44 Belitung Tahun 2011

No.1, Maret 2016

7. Periodontitis dan penyakit Stroke di

Jurnal Biotek Indonesia (Riskesdas 2013)

Indirawati

Tjahja N

Medisiana Indonesia, Vol. 5 No. 1, April 2016

8. Faktor – faktor yang mempengaruhi Suhardi Jurnal Biotek Hasil Pemantapan Mutu Eksternal

Medisiana Indonesia, Pemeriksaan Glukosa, Kolesterol dan

Vol. 5 No. 1, April 2016 Trigliserida

Laboratorium

Klinik

Mandiri di Indonesia tahun 2011

9. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Made Ayu Lely Media Penelitian dan Orang Tua tentang Kesehatan Gigi Surati

Pengembangan dan Mulut pada Anak Usia Taman

Kesehatan, Vol. 26 No. Kanak-Kanak di Provinsi Daerah

2, Juni 2016 Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Banten Tahun 2014

10. Hubungan Antara Intoleransi Glukosa Made Dewi Media Penelitian dan dan Diabetes Melitus dengan Riwayat Susilawati

Pengembangan Tuberkulosis

Kesehatan, Vol. 26 No. Indonesia (Analisis Lanjut Riskesdas

11. Studi Kasus: Konfirmasi Kasus Flu Rudi Hendro Buletin Penelitian Burung di Kota Bengkulu Tahun 2012

Kesehatan, Vol.44 No.2, Juni 2016

12. Parity and risk of low birth weight

Health Science Journal infantin full term pregnancy

Lelly

Andayasari

of Indonesia, Vol. 7 No.1, Juni 2016

13. Sarana dan Prasarana Rumah Sakit

Jurnal Kefarmasian Pemerintah dalam Upaya Pencehan

Max Joseph

Indonesia, Vol. 6 No. 2, dan Pengendalian Infeksi di Indonesia

Media Penelitian dan Emosional dengan Hipertensi Pada

Gangguan

Mental Sri Idaiani

Pengembangan Penduduk Indonesia

Kesehatan, Vol. 26 No.

3, September 2016

15. Faktor Risiko Dominan Penyakit Lannywati Buletin Penelitian Jantung Koroner di Indonesia

Ghani

Kesehatan, Vol.44 No.3, September 2016

16. Peningkatan

Jurnal Ekologi Udara (ISPU) dan Kejadian Gangguan Hermawan

Indeks

Pencemaran Asep

Kesehatan, Vol. 15 No. Saluran

2, September 2016 Pekanbaru

17. Ketersediaan SDM Kesehatan pada

Media Penelitian dan FKTP di Era JKN di 8 kabupaten/kota

Mujiati

Pengembangan Kesehatan, Vol. 26 No.

4, Desember 2016

18. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ida Diana Sari Media Penelitian dan dengan Kepatuhan Berobat Pada

Pengembangan Pasien TB Paru yang Rawat Jalan di

Kesehatan, Vol. 26 No. Jakarta Tahun 2014

4, Desember 2016

19. Herbal therapy and quality of life in Nurhayati Health Science Journal hypertension patients at

of Indonesia, Vol. 7 No. facilities providing complementary

health

1, Desember 2016 therapy

20. Smoking as a risk factor of periodontal Made Ayu Lely Health Science Journal disease

Surati

of Indonesia, Vol. 7 No. 2, Desember 2016

Untuk capaian ketiga publikasi ilmiah di bidang sumber daya dan pelayanan kesehatan yang dimuat pada media cetak dan elektronik internasional, adalah sebagai berikut

Tabel 4.5. Realisasi Indikator Kinerja Kegiatan Publikasi ilmiah yang dimuat pada media cetak dan elektronik internasional Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan

Tahun 2016

No Judul Artikel

Nama Penulis

Media Publikasi

1. Plasmodium vivax infection: a major Muhammad Karyana, Malaria Journal determinant of severe anaemia in

15 (1),321 infancy

Emiliana Tjitra

2. Case report: Weil’s disease with

BMC Research multiple organ failure in a child living

Muhammad Karyana

Notes 9 (1), 407 in dengue endemic area

3. Treatment-seeking behavior and Muhammad Karyana, Malaria Journal associated costs for malaria in Papua, Emiliana Tjitra

15 (1),536 Indonesia

a) Akreditasi Laboratorium Pelaksanaan penelitian perlu didukung oleh adanya laboratorium yang terstandar. Tahun 2016, telah dilakukan akreditasi terhadap Laboratirum Puslitbang SD-Yankes. Akreditasi diperoleh untuk ISO 17025 yakni standar utama untuk Laboratorium Penguji dan Kalibrasi, untuk pengujian Vitamin A dan Zinc.

Gambar 3.2. Sertifikat Akreditasi Laboratorium Penguji Gambar 3.2. Sertifikat Akreditasi Laboratorium Penguji

Tabel 4.6. Kegiatan Panitia Pembina Ilmiah

Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan

Tahun 2016

No Tanggal

Topik Bahasan

1. 5 Januari 2016  Penyelesaian Laporan Akhir Penelitian 2014  Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

2. 22 – 23 Januari 2016  Pemaparan Protokol 2016

 Laporan PPI  Laporan Akhir Penelitian 2014

3. 2 - 3 Februari 2016  Penyusunan Protokol Infeksi Rumah Sakit Terkait

Penggunaan Alat Medis Invasif

4. 13 – 14 April 2016  Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan

penelitian  Pembahasan Proposal Analisis Lanjut

5. 20 April 2016  Pembahasan Hasil Review Protokol Analisis Lanjut  Penyusunan Rencana Kerja PPI

6. 12 Juni 2016  Penajaman Kegiatan Penelitian dalam mendukung RPJMN

7. 6 Agustus 2016  Pembahasan Rencana Pelaksanaan Penilaian Teknologi

HTA secara ekstramural

8. 20 Agustus 2016  Pembahasan Usulan Rekomendasi Kebijakan sebagai

sebagai bahan Advokasi Litbang

9. 25 Agustus 2016

 Paparan Proposal penelitian 2016  Paparan Proposal Risbinkes 2016

10. 11 September 2016

 Harmonisasi Analisis Lanjut

11. 7-8 Desember 2016

 Pembahasan Laporan Akhir

c) Diseminasi Hasil Penelitian Pertemuan review dari artikel yang masuk dilakukan setiap jurnal akan terbit, dengan melibatkan dewan redaksi dan peer reviewer. Jurnal gizi dan makanan mulai Agustus 2016 berhasil mempertahankan akreditasinya. Akreditasi berlaku sampai dengan 3 tahun.

Gambar 3.3.

Sertifikat Akreditasi Majalah Ilmiah Gizi dan Makanan

Kepesertaan pameran dari Puslitbang SD - Yankes dilakukan pada kegiatan Pameran Produk Inovasi di Semarang dan Simposiun Internasional Badan Litbangkes di Jakarta. Topik yang dipamerkan meliputi; 1) Isolat galaktomanan dari ampas kelapa, 2) Ready Use Therapeutic Food untuk penanggulangan gizi buruk, 3) Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya persalinan sesar, dan 4) Faktor risiko terjadinya balita stunting.

C. REALISASI ANGGARAN

Anggaran yang dikelola Puslitbang Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan sebanyak Rp. 79.161.446.000 (Tujuh puluh sembilan milyar seratus enam puluh satu juta empat ratus empat puluh enam ribu rupiah), dengan realisasi sebesar Rp. 73.914.428.281 (Tujuh puluh tiga milyar sembilan ratus empat belas juta empat ratus dua puluh delapan ribu dua ratus delapan puluh satu rupiah) atau sebesar 93,37%. Realisasi masing-masing indikator kinerja kegiatan sebagai berikut:

Tabel 4.7.

Alokasi dan Realisasi Anggaran Berdasarkan Belanja

Pusat Puslitbang SD – Yankes

Tahun 2016

No Alokasi Pagu Realisasi %

1 Belanja Pegawai

Rp. 10.142.264.000

Rp 9.856.335.569 97,18%

2 Belanja Barang

Rp. 89.536.586.000

Rp. 60.221.427.950 67,26%

3 Belanja Modal

Rp. 2.031.831.000 62,82% Jumlah

Tabel 4.8.

Alokasi dan Realisasi Anggaran Berdasarkan IKK

Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan

Tahun 2016

No Alokasi Pagu Realisasi %

1 Jumlah rekomendasi Rp. 1.841.000.000 Rp. 62.434.000 3,39% kebijakan yang dihasilkan dari

penelitian

dan

pengembangan di bidang sumber

daya

dan

pelayanan kesehatan

4,11% tulis ilmiah di bidang sumber

2 Jumlah publikasi karya Rp. 678. 200.000 Rp. 27.854.500

yang dimuat di media cetak dan/atau elektronik nasional dan internasional

3 Jumlah hasil penelitian Rp. 13.330.036.000 Rp. 2.931.452.207 21,99% dan pengembangan di bidang sumber daya dan pelayanan kesehatan

4 Jumlah laporan Status Rp 64.600.463.000 Rp. 51.209.782.643 79,27% Kesehatan

Masyarakat

hasil Riset Kesehatan Nasional wilayah I

5 Dukungan Layanan Rp. 8.345.877.000 Rp. 4.316.828.580 51,72% Manajemen

6 Layanan Perkantoran Rp. 14.117.474.000 Rp. 13.561.242.589 96,06% Jumlah

Rp. 102.913.050.000 Rp. 72.109.594.519 70,07%

D. PELAKSANAAN REFORMASI BIROKASI

Upaya untuk pelaksanaan reformasi birokrasi telah dilakukan. Upaya tersebut meliputi:

1. Penatausahaan Barang Milik Negara-aset tetap

2. Penatausahaan barang persediaan

3. Proses pengadaan barang dan jasa yang dilakukan secara elektronik

4. Pengelolaan hibah dimana semua penelitian dimasukan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

5. Penatalaksanaan perjalanan dinas; surat tugas, kelengkapan SPPD ditandatangani pejabat tempat tujuan, tiket pesawat dilampiri boarding pass, kuitansi hotel, pengeluaran riil, laporan perjalanan dinas.

6. Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara

BAB V PENUTUP

Secara umum kegiatan Puslitbang SD – Yankes¸ yakni penelitian dan pengembangan bidang sumber daya dan pelayanan kesehatan dapat berjalan. Indikator keberhasilan ditentukan oleh tingkat capaian dari ketiga Indikator Kinerja Kegiatan, yang melebihi target, terutama publikasi internasional.

Keberhasilan dibidang penelitian dan pengembangan dikarenakan adanya pembinaan yang dilakukan manajemen Litbangkes, baik oleh struktural maupun komisi ad hoc PPI. Pun demikian, meskipun sebagai satker baru belum memiliki jurnal, akan tetapi keaktifan peneliti untuk publikasi nasional dan internasional mendukung tercapainya output publikasi. Adapun untuk capaian status kesehatan masyarakat dapat terlaksana dikarenakan adanya dukungan dari berbagai pihak.

Kedepan capaian tersebut akan lebih ditingkatkan lagi dengan adanya penelitian yang langsung diarahkan pada produk/model/protipe/standar. Dan publikasi juga dilaksanakan dengan seminar internasional.

LAMPIRAN

Rekomendasi Kebijakan

Ricketsia Sebagai Penyebab Demam Akut di Indonesia Ringkasan

Penyebab demam yang paling sering ditemukan selama ini adalah virus dengue, bakteri Salmonella dan bakteri atau virus pneumonia. Namun demikian dari penelitian mengenai penyebab demam yang dilakukan selama 4 tahun di 8 Rumah Sakit tipe A di Indonesia ditemukan spesies Rickettsia sebagai penyebab demam. Penyakit akibat spesies Rickettsia ini jarang sekali terdiagnosis di Rumah Sakit. Hal ini dikarenakan keterbatasan sumber daya yang terdapat di Rumah Sakit.

Berdasarkan hasil penelitian yang lain, demam akibat Rickettsia ini cukup banyak terjadi di Rumah Sakit dan pada kasus-kasus berat dapat berakibat fatal. Hal ini terjadi karena pasien tidak mendapat pengobatan yang adekuat. Kasus demam akibat Rickettsia ini luput dari perhatian baik dari klinisi, maupun dari pemerintah. Untuk itu perlu adanya suatu upaya untuk mengangkat Rickettsia ini agar kembali mendapat perhatian baik dari klinisi maupun dari pemerintah.

Saat ini belum tersedia suatu panduan mengenai manajemen kasus demam akibat Rickettsia. Alat diagnostik untuk mendiagnosis rickettsia ini juga tidak ditemukan di Rumah Sakit. Sediaan obat Doksisiklin sebagai pilihan pengobatan untuk Riskettsia juga terbatas sediaan oral dan hanya untuk pasien dewasa. Klinisi dan ahli profesi perlu menyegarkan kembali ingatannya terhadap Rickettsia. Bersama pemerintah meningkatkan kewaspadaan terhadap Rickettsiosis. Pemerintah perlu mengeluarkan suatu kebijakan untuk memperbaiki sarana dan prasarana penunjang yang tersedia di Rumah Sakit dalam konteks manajemen kasus Rickettsia

Pengantar

Demam merupakan salah satu penyebab pasien mencari pengobatan ke dokter, klinik maupun Rumah Sakit (RS). Bahkan pada kondisi tertentu, pasien dengan demam dapat menjalani rawat inap di Rumah Sakit. Salah satu penyebab demam adalah infeksi. Ada banyak jenis infeksi yang bisa terjadi pada tubuh dikarenakan oleh bakteri, virus, parasit Demam merupakan salah satu penyebab pasien mencari pengobatan ke dokter, klinik maupun Rumah Sakit (RS). Bahkan pada kondisi tertentu, pasien dengan demam dapat menjalani rawat inap di Rumah Sakit. Salah satu penyebab demam adalah infeksi. Ada banyak jenis infeksi yang bisa terjadi pada tubuh dikarenakan oleh bakteri, virus, parasit

Tabel 1. Ketidaksesuaian Diagnosis Klinis dan Etiologis

Diagnosis Klinis di Rumah

Jumlah Sakit

Jumlah

Diagnosis Etiologis Hasil

Infeksi Dengue

238 Infeksi Salmonella

Virus Dengue

87 Leptospirosis

Salmonella sp

78 UTI

24 Ricketsia sp

17 Virus Chikungunya

2 Penyebab lainnya

11 S pneumonia

59 Total

81 Penyebab lainnya

Hasil Penelitian

Spesies Rickettsia ini dapat menyebabkan Rickettsiosis (penyakit Rickettsia) yang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu: murine typhus, spotted fever, dan scrub typus. Gejalanya dapat ringan seperti demam, ruam kemerahan, mual, muntah, nyeri perut, hingga klinis yang lebih berat seperti peradangan otak, gagal ginjal, dan kegagalan pernafasan. Bakteri rickettsia ini ditemukan pada tikus sebagai reservoir dan pada serangga kecil golongan arthropoda seperti tungau, kutu, atau pinjal sebagai vector. Beberapa studi telah melaporkan bukti adanya penyakit rickettsia di Indonesia. Murine dan scrub typhus telah dilaporkan ditemukan pada pelancong setelah kembali dari Indonesia. Sebuah survei di kawasan Asia menemukan bahwa Rickettsia merupakan penyebab demam akut pada anak (5.9%). Pada studi lainnya didapatkan bahwa prevalensi murine typhus, scrub typus, dan spotted fever di Spesies Rickettsia ini dapat menyebabkan Rickettsiosis (penyakit Rickettsia) yang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu: murine typhus, spotted fever, dan scrub typus. Gejalanya dapat ringan seperti demam, ruam kemerahan, mual, muntah, nyeri perut, hingga klinis yang lebih berat seperti peradangan otak, gagal ginjal, dan kegagalan pernafasan. Bakteri rickettsia ini ditemukan pada tikus sebagai reservoir dan pada serangga kecil golongan arthropoda seperti tungau, kutu, atau pinjal sebagai vector. Beberapa studi telah melaporkan bukti adanya penyakit rickettsia di Indonesia. Murine dan scrub typhus telah dilaporkan ditemukan pada pelancong setelah kembali dari Indonesia. Sebuah survei di kawasan Asia menemukan bahwa Rickettsia merupakan penyebab demam akut pada anak (5.9%). Pada studi lainnya didapatkan bahwa prevalensi murine typhus, scrub typus, dan spotted fever di

Hasil penelitian AFIRE yang dilakukan pada pasien rawat inap di 8 Rumah Sakit Rujukan Tipe A di Indonesia, menunjukkan bahwa Rickettsiosis merupakan penyebab demam akut ke-3 terbanyak setelah Infeksi dengue dan Salmonella. Hasil ini diperoleh dengan menggunakan pemeriksaan serologi dan PCR (Polymerase Chain Reaction). Dari hasil penelitian ini didapatkan ketidaksesuaian antara diagnosis yang ditegakkan oleh klinisi di RS dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan pada penelitian. Hal ini dapat dilihat dari gambar