6. Bab VI Penutup
Bab ini berisi berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil untuk menjawab permasalahan yang sudah diajukan dalam bab I dan saran yang
diberikan untuk pengembangan sistem dimasa yang yang akan datang.
7
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Visualisasi
Sistem pendidikan dewasa ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Berbagai cara telah dikenalkan serta digunakan dalam proses belajar
mengajar PBM dengan harapan pengajaran oleh pendidik akan lebih berkesan dan pembelajaran bagi siswa akan lebih bermakna. Sejak beberapa tahun
belakangan ini teknologi informasi dan komunikasi telah banyak digunakan dalam proses belajar mengajar, dengan satu tujuan mutu pendidikan akan selangkah
lebih maju seiring dengan kemajuan teknologi. Perkembangan teknologi multimedia telah menjanjikan potensi besar dalam merubah cara seseorang untuk
belajar, untuk memperoleh informasi, menyesuaikan informasi dan sebagainnya. Multimedia juga menyediakan peluang bagi pendidik untuk
mengembangkan teknik pembelajaran sehingga menghasilkan hasil yang maksimal. Demikian juga bagi pelajar, dengan multimedia diharapkan mereka
akan lebih mudah untuk menentukan dengan apa dan bagaiamana siswa untuk dapat menyerap informasi secara cepat dan efisien. Sumber informasi tidak lagi
terfokus pada teks dari buku semata-mata tetapi lebih luas dari itu. Kemampuan teknologi multimedia yang telah terhubung internet akan semakin menambah
kemudahan dalam mendapatkan informasi yang diharapkan. Dengan diharapkan dapat menambahkan metode belajar dan mendukung
materi pengajaran tradisional seperti diskusi dalam kelas, buku,
CD-ROM dan pelatihan komputer non internet. Hal-hal lain yang dapat bermanfaat bagi siswa adalah membekali siswa pengetahuan, keterampilan dan
sikap profesional dengan cara melaksanakan KBM yang efektif di sekolah dan industri, kemudian dapat mengembangkan materi pembelajaran sesuai kebutuhan
industri serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penyelenggaraan sangat ditentukan antara lain oleh:
a. Sikap positif peserta didik motivasi yang tinggi untuk belajar mandiri.
b. Sikap positif tenaga kependidikan terhadap teknologi komputer dan
internet. c.
Ketersediaan fasilitas komputer dan akses ke internet. d.
Adanya dukungan layanan belajar. e.
Biaya akses internet yang terjangkau untuk kepentingan pembelajaranpendidikan.
2.2 Pengertian Visualisasi
Pengertian visualisasi adalah rekayasa dalam pembuatan gambar, diagram atau animasi untuk penampilan suatu informasi www.wikipedia.org. Visualisasi
dapat dijaidkan salah satu alternatif kegiatan pembelajaran dilaksanakan melalui pemanfaatan teknologi komputer dan dapat juga dengan menggunakan media
internet. Seseorang yang tidak dapat mengikuti pendidikan konvensional karena berbagai faktor penyebab, misalnya harus bekerja, kondisi geografis, jarak yang
jauh, kondisi fisik yang tidak memungkinkan, daya tampung sekolah konvensional yang tidak memungkinkan, phobia terhadap sekolah, putus sekolah,
atau karena memang dididik melalui pendidikan keluarga di rumah home schoolers
dimungkinkan. Berbagai elemen yang terdapat dalam sistem program visualisasi adalah:
a. Komunitas: para pelajar dapat mengembangkan komunitas online untuk
memperoleh dukungan dan berbagi informasi yang saling menguntungkan. b.
Multimedia: penggunaan teknologi audio, video dan animasi dalam penyampaian materi sehingga menarik minat dalam belajar.
Perkembangan di berbagai negara memperlihatkan bahwa jumlah pengguna internet teus meningkat. Fungsi program visualisasi dapat sebagai
pelengkap atau tambahan, dan pada kondisi tertentu bahkan dapat menjadi alternatif lain dari pembelajaran konvensional. Peserta didik maupun
dosenguruinstruktur dapat memperoleh manfaat dari penyelenggaraan program visualisasi.
Beberapa di antara manfaat program visualisasi adalah fleksibilitas kegiatan pembelajaran, baik dalam arti interaksi peserta didik dengan materibahan
pembelajaran, maupun interaksi peserta didik dengan dosenguruinsruktur, serta interaksi antara sesama peserta didik untuk mendiskusikan materi pembelajaran.
Lembaga pendidikan konvensional universitas, sekolah, lembaga-lembaga pelatihan, atau kursus-kursus yang bersifat kejuruan dan lanjutan secara ekstensif
telah menyelenggarakan perluasan kesempatan belajar bagi ’target audience’ mereka melalui pemanfaatan teknologi komputer dan internet Collier, 2002.
Seiring dengan hal ini, peserta didik usia sekolah yang mengikuti kegiatan pembelajaran elektronik juga terus meningkat jumlahnya Gibbon, 2002.