Pengulangan Materi Bab II Menepis Lupa Jasa Para Inspirator Bangsa
183 Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan
Sebelum menjadi penyiar di radio komunitas ‘Suara Kenari’ di Kalabahi, ibu kota Kabupaten Alor-NTT, Rina dan beberapa teman lainnya mendapatkan pelatihan dari
penyiar radio profesional yang khusus didatangkan Wahana Visi dari Yogyakarta. Sejak itu, Rina dan kawan-kawannya menjadi motor siaran radio ‘Suara Kenari’ yang
cukup banyak penggemarnya.
Itulah salah satu aktivitas sehari-hari yang biasa dilakukan Rina sepulang dari sekolah. Di luar itu, dia juga aktif mengikuti kursus bahasa Inggris dan komputer
di kantor Wahana Visi, menjadi pendidik sebaya tentang bahaya HIV-AIDS dan masalah kesehatan lainnya, dan aktif berkegiatan di Forum Anak. Dia juga menjadi
bendahara OSIS di sekolahnya.
Di rumah, Rina juga sering membantu orang tua menjaga dan mempersiapkan makanan keempat adiknya. Rina biasa bangun pukul empat pagi supaya bisa
membantu mamanya mempersiapkan makanan untuk keluarga. Saat dia berangkat ke sekolah, mamanya juga berangkat ke kebun.
Rina bersama teman-temannya juga memberikan penyuluhan kepada remaja lain untuk menghindari aktivitas yang berisiko tertular HIV dan AIDS. Ia mengingatkan
teman-temannya untuk tidak merokok karena ketergantungan pada rokok itu bisa menjerumuskan anak-anak pada narkoba.
“Kita masih kecil; belum punya penghasilan untuk membeli rokok. Rokok kan juga bisa membunuh pelan-pelan. Kalau punya uang lebih baik ditabung saja. Nanti kalau
butuh fotokopi tidak perlu minta orang tua,” kata Rina menasihati teman-temannya. Memang, kadang dia malah ditertawakan dan dikomentari sebagai “sok tahu”.
Tetapi, Rina tidak pernah lelah berbagi pengetahuan dan kepedulian dengan anak- anak lain.
Untuk mengikuti berbagai kegiatan, kadang Rina harus rela jalan kaki beberapa kilometer pulang pergi dari desanya ke Kota Kalabahi, apalagi kalau dia sedang tidak
punya uang transpor. Semua dijalaninya dengan ceria. Karena selalu sibuk beraktivitas, tetangga-tetangganya mengibaratkan Rina sudah
seperti mahasiswi saja. “Pergi pagi, pulang sebentar dan pergi lagi, sudah seperti seorang mahasiswi,” komentar seorang tetangga.
Walau banyak beraktivitas, Rina tidak mengabaikan pelajaran di sekolah. Sebaliknya, dia sangat memprioritaskan pendidikannya. Dalam keremangan cahaya
pelita, Rina terus belajar dengan tekun. Itu sebabnya, walaupun pada malam hari harus belajar di bawah cahaya pelita, dia selalu juara kelas sepanjang SD dan SMP.
Dia baru saja lulus sebagai juara umum di sekolahnya.
Lalu bagaimana caranya Rina bisa terus juara kelas, padahal ia punya banyak kegiatan?
“Memperhatikan baik-baik saat diterangkan dan kalau ada yang penting saya catat. Sebelum tidur baca-baca lagi.” Dia menjelaskan strateginya dalam menyerap
pelajaran. Dengan cara itu, dia cukup belajar 1—2 jam, tetapi teratur.
184 Buku Guru Kelas VIII SMP MTs
Atas prestasinya, beberapa kali Rina terpilih mengikuti kegiatan-kegiatan di luar Alor. Ia pernah terpilih mengikuti Forum Pemimpin Muda Nasional di Jakarta tahun
2010; konferensi pemuda yang diselenggarakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Soe di Timur Tengah Selatan tahun 2011;
Kongres Anak ke-10 di Bandung tahun 2011; dan mewakili Provinsi NTT mengikuti perkemahan ilmiah remaja di Pulau Bangka tahun 2010 setelah melakukan penelitian
pembuatan sandwich dari singkong.
Saat mengikuti kegiatan-kegiatan di luar, kadang-kadang Rina merasa minder karena tidak mempunyai pakaian yang bagus. Kalau sudah begini, dia berusaha
menenangkan dirinya agar bisa mengatasi rasa rendah dirinya. “Bisa mengikuti kegiatan di luar ‘kan dipilih. Bisa dipilih itu pasti karena kita
punya kelebihan,” demikian Rina berusaha meyakinkan dirinya. Gadis yang jago berenang ini adalah anak sulung dari empat bersaudara pasangan
Iriance Selan 42 dan Robinson Puling 43. Ketiga adiknya adalah Alita, Ayub, dan Hani. Kedua orang tuanya tamatan SMA. Keluarga ini tinggal di rumah yang sangat
sederhana di perbukitan beberapa kilometer di barat Kota Kalabahi. Sebagian besar dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang sudah mulai lapuk. Jendela rumah
juga berlubang-lubang karena hanya ditutup anyaman bambu longgar.
Belum lama ini Robinson mendapat pekerjaan sebagai petugas kebersihan di Kalabahi. Dia sering tampak menyapu jalanan di Kalabahi saat pagi dan siang hari.
Sementara Iriance bekerja di kebun keluarga. Mereka punya kebun di perbukitan yang ditanami kemiri, cendana, dan pisang. Iriance—kadang ditemani Robinson—
berangkat ke kebun pukul empat pagi. Letak kebun cukup jauh, sekitar dua jam berjalan kaki. Iriance juga bisa membuat kasur kapuk, tetapi memang tidak banyak
lagi yang memesan.
Jika orang tuanya ke kebun—kadang hingga seminggu—Rina bertugas menjaga dan mengurus adik-adiknya. Dia bahkan pernah ditinggal bersama Alita hingga tiga
bulan saat orang tuanya pergi ke Kupang. “Sebenarnya takut, tetapi saya harus memberanikan diri. Karena jendela tidak
tertutup rapat, pintu juga tidak terlalu kuat, maka saya menyiapkan parang dan palu,”kata Rina.
“Ada kucing jalan di atas atap seng saja membuat keringat dingin,” ujar Rina berbagi mengenang malam yang menakutkan saat ditinggal ke Kupang orang tuanya
ketika masih kelas 2 SMP. “Sebenarnya saat itu kami juga tidak tega meninggalkan Rina dan adiknya
sendirian. Tetapi, kami terpaksa harus pergi Kupang,” kata Iriance. Dia dan suaminya berharap agar Rina dapat terus berprestasi di sekolah dan dalam
berorganisasi. “Kami berharap dia akan dapat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.” Harapan mereka sejalan dengan cita-cita Rina yang suatu saat nanti ingin
menyelesaikan pendidikan di universitas. Kemudian mengabdikan ilmunya bagi kemajuan masyarakat, termasuk dalam kehidupan sosial, moral, dan spiritual mereka.
185 Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan
Sore itu suara merdu Rina kembali hadir di udara melalui siaran ‘Suara Kenari’. “Ingat-ingat untuk teman-teman yang bawa motor, jangan ngebut-ngebut ya, supaya
tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan… Dan untuk anak-anak Alor ayo terus kembangkan dirimu melalui Forum Anak…”
Suara merdu Rina terus berkumandang melalui ‘Suara Kenari’ untuk membantu memberi arahan, inspirasi, dan memajukan kualitas kehidupan anak-anak Alor.
Semoga makin banyak anak Alor yang terinspirasi dan makin berani berjuang memajukan dirinya.
Sumber: Kenari Kecil dari Kalabahi dan 29 Kisah Inspiratif Anak Indonesia, karya Bartolomeus Marsudiharjo dan kawan-kawan, Jakarta, 2013, Penerbit Buku Kompas
Setelah membaca dan memahami teks biograi di atas, siswa diminta menjawab pertanyaan berikut.
1. Tentukanlah struktur teks biograi “Kicau Kenari Kecil dari Kalabahi” 2. Tentukan paragraf yang termasuk bagian-bagian dari struktur teks tersebut
3. Cermati penggunaan kaidah kebahasaan yang ada di dalam teks tersebut,
kemudian betulkan jika kamu menemukan penggunaan kaidah kebahasaan yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar
4. Ringkaslah teks biograi di atas menjadi teks yang lebih singkat dan lebih mudah dipahami Hilangkan atau ubahlah kalimat-kalimat yang ada di dalam
teks menjadi kalimat-kalimat sederhana yang mudah dipahami
186 Buku Guru Kelas VIII SMP MTs