PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PRACTICE REHEARSAL PAIRS TERHADAP HASIL BELAJAR PENGELASAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SMK 1 YAPIM SIMPANG KAWAT T.A 2016/2017.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PRACTICE REHEARSAL
PAIRS TERHADAP HASIL BELAJAR PENGELASAN SISWA
KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN
SMK 1 YAPIM SIMPANG KAWAT
T.A 2016/2017

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

OLEH
WIRA ARDI ARJUNA
5123321040
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017

ABSTRAK
Wira Ardi Arjuna. Nim. 5123321040 : Pengaruh Model Pembelajaran Practice

Rehearsal Pairs Terhadap Hasil Belajar Pengelasan Siswa Kelas X Program
Keahlian Teknik Pemesinan SMK 1 Yapim Simpang Kawat T.A 2016/2017.
Skripsi Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan. 2017.
Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar pengelasan
siswa kelas X SMK 1 YAPIM Simpang Kawat. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui apakah ada pengaruh perbedaan yang signifikan hasil belajar
siswa yang diajarkan mengguakan Model Pembelajaran Practice Rehearsal Pairs
dengan siswa yang diajarkan dengan Model Pembelajaran Konvensional pada
materi pokok K3 Las Listrik Kelas X Program Keahlian Teknik Permesinan SMK
1 YAPIM Simpang Kawat Kabupaten Asahan Tahun Ajaran 2016/2017. Jenis
penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas X SMK 1 YAPIM Simpang Kawat yang berjumlah 68
siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas X TP 1 sebagai kelas eksperimen
yang berjumlah 35 orang, kelas X TP 2 sebagai kelas control yang berjumlah 33
orang. Teknik anailisis data yang digunakan yaitu dengan menentukan nilai ratarata, varians, menghitung uji normalitas menggunakan uji liliefors, uji
homogenitas, menghitung uji hipotesis dengan uji t dengan kriteria terima
hipotesis apabila menunjukan thitung >ttabel pada α = 0,05. Hasil penelitian dilihat
dari nilai tes akhir ( Post Test) diperoleh skor rata-rata kelas eksperimen 78,38
dengan standar deiviasi 3,31 dan skor rata-rata kelas control adalah 67,41 dan
standar deiviasi 3,13. Dari uji prasyarat analisis data hasil belajar berdistribusi

normal dan juga homogen. Pengujian hipotesi yang digunakan adalah uji-t,
diperoleh thitung= 4,332 dan ttabel = 1,693 (4,332>1,693) yang berarti hipotesis
penelitian dapat diterima. Hasil ini menyimpulkan bahwa ada perbedaan yang
signifikan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunnakan Model
Pembelajaran Practice Rehearsal Pairs dan siswa yang diajarkan menggunakan
Model Pembelajaran Konvensional pada mata pelajaran pengelasan dengan
standar kompetensi memahami pelaksanaan prosudur pengelasan, siswa Kelas X
Program Keahlian Teknik Permesiann SMK 1 YAPIM Simpang Kawat T.A
2016/2017. Hasil belajar yang diajar menggunakan Model Pembelajaran Practice
Rehearsal Pairs lebih tinggi dari hasil belajar yang diajarkan menggunakan
Model Pembelajaran Konvensional.

Kata Kunci : Hasil Belajar, Practice Rehearsal Pairs (PRP), Konvensional.

i

ABSTRACT
Wira Ardi Arjuna. Nim. 5123321040: Influence Learning Model Practice
Rehearsal Pairs Of Learning Outcomes Class X Engineering Program Machinery
SMK 1 YAPIM Simpang Kawat T.A 2016/2017. Thesis Faculty of Engineering,

University of Medan. 2017.
The problem in this research is the low learning outcomes welding class X
SMK 1 YAPIM Simpang Kawat. The purpose of this study was to determine
whether there is influence significant difference in student learning outcomes are
taught uses the Model of Learning Practice Rehearsal Pairs with students taught
by Learning Model Conventional on the subject matter K3 Las Electrical Class X
Engineering Program Machinery SMK 1 YAPIM Simpang Kawat District Asahan
Academic Year 2016/2017. This research uses experimental method. The
population in this study were all students of class X SMK 1 YAPIM Simpang
Kawat, totaling 68 students. The sample in this research is class X TP 1 as an
experimental class numbering 35 people, class X TP 2 as a control class that
numbered 33 people. Anailisis engineering data used is by determining the
average value, variance, calculating test for normality using Liliefors test,
homogeneity test, calculate the hypothesis test with test t criterion accept it if the
show thitung> ttable at α = 0.05. The results of the study visits of the value of the
final test (post test) obtained an average score of 78.38 with a standard
experimental class deiviasi 3.31 and the average score was 67.41 and grade
control standards deiviasi 3.13. From the data analysis prerequisite test study
results were normally distributed and homogeneous. Testing hipotesi used is the ttest, t arithmetic = 4.332 and ttabel = 1.693 (4.332> 1.693) which means that the
research hypothesis can be accepted. These results conclude that there is a

significant difference in student learning outcomes that are taught by Purpose
Learning Model Practice Rehearsal Pairs and students taught using Learning
Model Conventional on subjects welding competence standards understand the
implementation prosudur welding, students of Class X Engineering Program SMK
1 YAPIM Simpang Kawat Year 2016/2017. The results of study are taught using
Learning Model Practice Rehearsal Pairs higher learning outcomes are tauht using
conventional Learning Model.

Keywords : Learning Outcomes, Practice Rehearsal Pairs (PRP), Conventional.

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan Karunia dan Rahmat-Nya yang selalu melindungi dan memberikan
yang terbaik bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul:
“Pengaruh Model Pembelajaran Practice Rehearsal Pairs Terhadap Hasil
Belajar Pengelasan Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Pemesinan
SMK 1 Yapim Simpang Kawat T.A 2016/2017.”

Dalam kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan rasa terima
kasih sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan
berupa arahan dan dorongan. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima
kasih dan penghargaan kepada Bapak Prof. Dr. Julaga Situmorang, M.Pd selaku
dosen pembimbing yang selalu membimbing, membantu, mengarahkan dan
memberi dorongan sampai skripsi ini terwujud. Ucapan terima kasih juga penulis
tujukan kepada yang terhormat :
1.

Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.

2.

Ibu Dr. Hj, Rosneli, M.Pd selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan.

3.

Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin

Universitas Negeri Medan.

4.

Bapak Drs. Selamat Riadi, MT selaku Sekretaris Jurusan Teknik Mesin
Universitas Negeri Medan.

iii

5.

Bapak Janter P. Simanjuntak, ST, MT, Ph.D selaku Ketua Prodi Pendidikan
Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.

6.

Bapak Drs. Yuniarto Mudjisusatyo, M.Pd selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang banyak membimbing dan memberikan motivasi kepada
penulis.


7.

Bapak Prof. Dr. Julaga Situmorang, M.Pd selaku Dosen Pembimbing
Skripsi yang telah membantu, mengarahkan, membimbing dan memberikan
dorongan untuk menyelesaikan tulisan ini.

8.

Bapak/Ibu

Dosen

Jurusan

Pendidikan

Teknik

Mesin


yang

telah

mencurahkan ilmu yang dimilikinya.
9.

Seluruh staff pengajar dan tata usaha di lingkungan Jurusan Pendidikan
Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.

10. Bapak Drs. Parulian Manik, Selaku Kepala sekolah SMK 1 YAPIM
Simpang Kawat, yang telah memberi izin untuk melakukan penelitian.
11. Bapak Maharin Harianjah, ST, Selaku guru bidang studi, yang telah
memberikan bimbingan, motivasi dan guru-guru pengajar dan staff pegawai
SMK 1 YAPIM Simpang Kawat.
12. Teristimewa kepada orang tua penulis yang terkasih ayahanda Risno Margo
Utomo dan ibunda Nursiah As yang senantiasa memberikan motivasi,
dukungan moril, materil dan do’a yang tulus serta bimbingan kepada
penulis.
13.


Sahabat-sahabat terdekat penulis, Andi Suhendra, Muhdi Al Zaiyuri, dan
seluruh teman – teman seangkatan Pendidikan Teknik Mesin (Ekstensi
2012) yang memberi semangat dan motivasi.

iv

14.

Teman-teman dan Senior Prodi Pendidikan Teknik Mesin yang tidak henti hentinya memberikan dukungan, semangat, dan motivasi kepada penulis.

15.

Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, dengan
tidak mengurangi rasa hormat penulis ucapkan banyak terima kasih.
Penulis berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan Skripsi ini,

namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik segi isi, maupun
tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran
yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya Skripsi ini.


Medan,
Penulis

Februari 2017

Wira Ardi Arjuna
NIM. 5123321040

v

DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRA CT ............................................................................................................i
ABSTRA K ............................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL .................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................xi


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 9
C. Pembatasan Masalah .................................................................................. 10
D. Perumusan Masalah ................................................................................... 10
E. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 11
F. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Teoritis ....................................................................................... 12
1. Hakekat Belajar ..................................................................................... 12
a. Ranah Hasil Belajar ....................................................................... 14
b. Hasil belajar ................................................................................... 21
c. Hakekat Hasil Belajar Pengelasan K3 Las Listrik ......................... 23

vi

2. Hakekat Model Pembelajaran................................................................ 24
a. Model Pembelajaran Practice Reheasal Pairs............................... 25
b. Model Pembelajaran Konvensional ............................................... 31
B. Penelitian Yang Relevan ............................................................................ 33
C. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 34
1. Pengaruh Model Pembelajaran Practice Reheasal Pairs dan Model
Pembelajaran Konvensional ................................................................ 34
D. Hipotesis Penelitian .................................................................... .............. 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian ................................................................................ 37
1. Prosudur Penelitian ................................................................................ 37
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 38
C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................. 39
1. Populasi Penelitian ................................................................................ 39
2. Sampel Penelitian .................................................................................. 39
D. Variabel Penelitian ..................................................................................... 39
E. Uji Coba Instrumen Penelitian ................................................................... 39
1. Uji Validitas Isi ...................................................................................... 40
2. Uji Reabilitas Tes ................................................................................... 42
3. Tingkat Kesukaran Soal ........................................................................ 43
4. Daya Pembedan Soal ............................................................................ 43
F. Prosudur Penelitian .................................................................................... 44

vii

G. Teknik Analisis Data .................................................................................. 48
1. Uji Normalitas ........................................................................................ 48
2. Uji Homogenitas .................................................................................... 49
3. Uji Hipotesis .......................................................................................... 50
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 53
1. Hasil Belajar siswa yang diajarkan dengan Model Pembelajaran
Practice Reheasal Pairs ..................................................................... 53
2. Hasil Belajar siswa yang diajarkan dengan Model Pembelajaran
Konvensionl ........................................................................................ 55
B. Uji Persyaratan Analisis ............................................................................. 56
1. Uji Normalitas ........................................................................................ 56
2. Uji Homogenitas .................................................................................... 57
3. Uji Hipotesis .......................................................................................... 58
C. Temuan Penelitian ...................................................................................... 59
D. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................................... 60
BAB V KESIMPULA, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................................ 62
B. Implikasi ..................................................................................................... 63
C. Saran ........................................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 64
LAMPIRAN.

viii

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1 Data Nilai Siswa TA. 2014/2015 ........................................................... ..4
Tabel 2 Pelaksanaan Penelitian Quase Eksperimen............................................. 37
Tabel 3 Kisi – Kisi Soal ....................................................................................... 41
Tabel 4 Kriteria Kemampuan Siswa .................................................................... 42
Tabel 5 Kriteria Reliabilitas Tes .......................................................................... 43
Tabel 6 Ringkasan Data Hasil Belajar Siswa Pada kelas Eksperimen ................ 53
Tabel 7 Distribusi Frekuensi Skor Hasil belajar Pada Kelas Eksperimen ......... 54
Tabel 8 Ringkasan Data Hasil Belajar Siswa Pada kelas Kontrol ....................... 55
Tabel 9 Distribusi Frekuensi Skor Hasil belajar Pada Kelas Kontrol ................ 55
Tabel 10 Uji Homogenitas .................................................................................. 57
Tabel 11 Uji Hipotesis ......................................................................................... 58

ix

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Diagram Hasil belajar Siswa Kelas Eksperimen .................................. 54
Gambar 2 Diagram Hasil belajar Siswa Kelas Kontrol ........................................ 56

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. Silabus .............................................................................................. 65
Lampiran 2. RPP Kelas Eksperimen ..................................................................... 69
Lampiran 3. Materi Ajar ....................................................................................... 81
Lampiran 4. RPP Kelas Kontrol ........................................................................... 88
Lampiran 5. Soal Instrumen .................................................................................. 97
Lampiran 6. Kunci Jawaban................................................................................ 104
Lampiran 7. Perhitungan Validitas ..................................................................... 105
Lampiran 8. Perhitungan Realibilitas Tes ........................................................... 107
Lampiran 9. Perhitungan Daya Beda .................................................................. 109
Lampiran 10. Perhitungan Indeks Kesukaran Tes .............................................. 111
Lampiran 11. Tabel Data Validitas ..................................................................... 113
Lampiran 12. Tabel Data Perhitungan Validitas ................................................. 115
Lampiran 13. Tabel Taraf Kesukaran Soal ......................................................... 116
Lampiran 14. Tabel Analisis Daya Beda ............................................................ 117
Lampiran 15. Tabel Data Perhitungan daya Beda .............................................. 119
Lampiran 16. Nilai Tes Hasil Belajar Siswa Kelas Ekperimen .......................... 120
Lampiran 17. Nilai Tes Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol ............................... 121
Lampiran 18. Perhitungan rata-rata, varians dan standar deviasi ....................... 122
Lampiran 19. Uji normalitas ............................................................................... 124
Lampiran 20. Uji homogenitas............................................................................ 128
Lampiran 21. Uji hipotesis .................................................................................. 129
Lampiran 22. Soal Test Hasil Belejar Pengelasan .............................................. 132
Lampiran 23. Kunci Jawaban Test Hasil Belajar ................................................ 140
Lampiran 24. Dokumentasi Penelitian ................................................................ 141

xi

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah salah satu usaha untuk sadar mengembangkan potensi

dan sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. Dalam hal ini, guru sangat
berperan penting dalam proses pengajaran yang brertujuan untuk meningkatkan
sumber daya manusia tersebut. Pendidikan di sekolah merupakan salah satu upaya
untuk mendukung peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, sesuai
dengan yang diharapkan, agar nantinya dapat bersaing dimasa yang akan datang.
Teknologi yang terus berkembang dewasa ini, sangat membutuhkan tenagatenaga terampil, disiplin, kreatif, produktif serta berkompeten di bidangnya
masing-masing untuk mencapai keefisienan dan keefektifan kerja. Maka untuk
menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas tidak terlepas dari peran
serta lembaga pendidikan. Hal ini memberikan arti bahwa semakin banyak
tantangan dan permasalahan pendidikan yang akan di hadapi pada masa depan.
Oleh sebab itu pendidikan harus mendapat perhatian yang khusus dari berbagai
pihak, terutama pihak pemerintah yang memang telah melakukan berbagai upaya
untuk meningkatkan mutu pendidikan mulai dari pendidikan dasar sampai
perguruan tinggi. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional (UU SPN) tahun 2003 bab II sub bidang ketentuan umum pasal 3 yang
menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

1

2

mencerdaskan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab.
Bila di kaji lebih lanjut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
(UUSPN) No.20 tahun 2003, menyatakan bahwa pemerintah memberikan
kesempatan belajar yang seluas-luasnya kepada setiap warga negara tanpa
memandang perbedaan jenis kelamin, suku, agama, ras, dan latar belakang sosial.
Salah satu lembaga pendidikan yang mengacu pada pengembangan kualitas
profesional Sumber Daya Manusia adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
SMK adalah lembaga pendidikan kejuruan yang bertujuan untuk mempersiapkan
lulusannya menjadi tenaga kerja yang terampil dan terlatih. Hal ini sesuai dengan
yang di kemukakan Hadiwiratama dkk. (1997:12) menyebut tujuan utama
pendidikan kejuruan adalah untuk memberikan bekal ketrampilan dan
pengetahuan-pengetahuan pendukung-nya agar siswa dapat menjadi pekerja yang
produktif dan mampu bersaing dalam mendapatkan tempat kerja maupun dalam
mempersiapkan diri untuk meniti karir yang lebih tinggi.
Secara khusus garis-garis besar program pengajaran (GBPP) 2004
menyebutkan bahwa tujuan kompetensi keahlian teknik permesinan adalah
membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar
memiliki kompetensi dalam berbagai hal yaitu: (1) Memasuki lapangan kerja serta
dapat mengembangkan sikap professional; (2) Mampu memiliki karir, mampu
berkompetensi, dan mampu mengembangkan diri; (3) Menjadi tenaga kerja
tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia kerja pada saat ini maupun

3

masa yang akan datang; (4) Menjadi warga yang produktif, dan kreatif
(Depdikbud 2004:2).
Berdasarkan penjelasan di atas di tegaskan bahwa SMK mengutamakan
untuk mempersiapkan siswa agar dapat memasuki dunia kerja, namun pada
kenyataanya banyak lulusan SMK yang belum siap kerja. Hal ini dapat di lihat
dari perbandingan antara pendaftaran kerja, lowongan kerja yang tersedia dan
penepatan kerja dengan angka 12 : 3 : 2 untuk tingkat pendidikan menengah
khususnya

kelompok

teknologi

industri

(Depnaker

1999).

Dari angka

perbandingan ini dapat di artikan bahwa walaupun ada dua belas pencari kerja
yang di hadapkan pada tiga lowongan kerja namun hanya dua lowongan yang
terisi.
Dalam mencapai tujuan tersebut tentunya tidak semudah membalikan
telapak tangan, tetapi perlu peningkatan mutu pendidikan dalam mengupayakan
tercapainya pembentukan profil manusia indonesia yang siap menghadapi
tantangan masa depan, berkualitas dan mampu membuka lapangan kerja. Salah
satu upaya untuk mencapai hal tersebut adalah dengan membangun dan
meningkatkan

hasil

belajar

termasuk

prestasi

belajar

dibidang

permesinan/industri, yaitu dalam keahlian pengelasan dan pembubutan.
Dalam proses belajar mengajar banyak faktor yang dapat mempengaruhi
pencapaian prestasi dan kompetensi belajar siswa. Menurut Muhibbin Syah (2005:
144), faktor-faktor tersebut dikelompokkan menjadi tiga macam. Pertama faktor
internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani
siswa. Kedua faktor eksternal (faktor dari luar diri siswa). Ketiga Faktor
pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan

4

model yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi.
Berdasarkan hasil obsevasi yang penulis lakukan pada tanggal 05 September
2016 pada mata pelajaran Pengelasan, dan dari data hasil belajar siswa X Teknik
Pemesinan (TP) SMK-1 YAPIM Simpang Kawat diperoleh keterangan bahwa
hasil belajar mata pelajaran Pengelasan tersebut masih tergolong rendah dan
masih

belum

memenuhi

standar

kriteria

ketuntasan

minimum.

Untuk

meningkatkan nilai siswa tersebut adalah dengan mengadakan remedial dan
penambahan tugas-tugas. Nilai saiswa yang tergolong masih rendah selalu
menjadi tantangan tersendiri bagi guru guru bidang studi tersebut. Hal ini dapat
dilihat dari nilai pada nilai semester tahun sebelumnya di kelas X Teknik
Pemesinan (TP) SMK-1 YAPIM Simpang Kawat.
Tabel 1. Data Nilai Siswa T.A 2014/2015
No. Kelas
1.
2.

Tahun
Ajaran

X MP I 2014/2015
X MP II 2014/2015

Jumlah
siswa

Persentase
Kelulusan

30 siswa
30 siswa

50%
60%

Jumlah
Siswa ≥
KKM
15
18

Jumlah
Siswa ≤
KKM
15
12

Sumber : SMK-1 YAPIM Simpang Kawat
Menurut pengamatan dan hasil observasi dilapangan bahwa strategi
pembelajaran yang dilakukan oleh guru di sekolah masih menggunakan model
pembelajaran konvensional. Guru mendominasi proses belajar mengajar dan kurang
memvariasikan strategi pembelajaran. Faktor-faktor yang paling berpengaruh
terhadap rendahnya aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran pengelasan X
Teknik Pemesinan (TP) SMK YAPIM Simpang Kawat adalah keterbatasan guru
sebagai pendidik dalam memvariasikan model- model pembelajaran. Akibatnya
dalam proses pembelajaran kurang menarik minat siswa dalam mengikuti proses

5

belajar mengajar dengan baik. Proses pembelajaran yang terjadi hanyalah berupa
penyampaian informasi satu arah dari guru kepada siswa. Dengan kata lain, guru
sangat bergantung pada strategi atau metode konvensional, yaitu ceramah, tanya
jawab,

penugasan,

serta

hanya

menggunakan

model

yang

sederhana.

Pembelajaran cenderung membosankan dan kurang menarik minat siswa sehingga
membuat suasana proses belajar-mengajar menjadi pasif, tidak ada interaksi dan
pada akhirnya banyak siswa yang mengantuk dan membuat keributan.
Selain aktivitas yang masih rendah, keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran juga masih rendah. Bedasarkan hasil observasi awal aktivitas belajar
siswa pada pembelajaran pada materi pokok Peralatan K3 Las Listrik seperti
bertanya atau mengemukakan pendapat atau bahkan beradu argumen masih jarang
terjadi. Siswa kurang dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki untuk
melakukan aktivitas belajar dengan baik. Dalam hal ini, siswa labih cenderung
menerima pelajaran, kurang memiliki keberanian dalam menyampaikan pendapat,
tidak bertanya jika ada materi yang kurang jelas, kurang memiliki kemampuan
merumuskan gagasan sendiri atau siswa belum terbiasa bersaing dalam
menyampaikan pendapat kepada orang lain.
Pembelajaran yang demikian ini sudah saatnya untuk diubah. Peserta didik
haruslah lebih aktif dalam pembelajaran. Agar tujuan pembelajaran tercapai, maka
guru perlu memilih model pembelajaran yang tepat. Pada saat ini banyak
dikembangkan model-model pembelajaran. Model-model pembelajaran tersebut
sangat bergantung pada tujuan yang akan dicapai oleh guru. Salah satu Model
yang dapat di terapkan adalah Model Pembelajaran Practice Rehearsal Pairs.

6

Kodir, (2013) Mengemukakan, Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil
uji penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
Rata-rata hasil belajar kelas eksperimen sebesar 80,00 dan rata-rata nilai kelas
kontrol sebesar 75,76, sedangkan perhitungan uji t didapat nilai t hitung sebesar
2,198 dan t tabel pada taraf signifikansinya 5% (0,05) adalah 1,665, berdasarkan
hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kelas yang menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Practice Rehearsal-Pairs (PRP) berbeda
signifikan daripada kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran
kooperatif.
Khotimah, (2014) Mengemukakan, Berdasarkan hasil penelitian dan analisis
data tentang pengaruh metode practice rehearsal pairs terhadap hasil belajar
fisika siswa kelas X SMA Negeri Tugumulyo dengan materi listrik dinamis yang
telah dilakukan di kelas X3 dan kelas X4 SMA Negeri Tugumulyo, dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan metode practice rehearsal pairs
terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X SMA Negeri Tugumulyo tahun
pelajaran 2014/2015.
Maryatun, (2012) Mengemukakan, Pembelajaran dengan menerapkan model
pembelajaran Practice Rehearsal Pairs dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPS SDN 02 Malanggaten Kecamatan
Kebakkramat Kabupaten Karanganyar tahun ajaran 2012/2013.
Terkait dengan hasil Penelitian di atas dan permasalahan-permasalahan
yang telah ditemukan di Kelas X TP SMK-1 YAPIM Simpang Kawat. Maka
untuk mengatasi masalah masalah tersebut peneliti menawarkan strategi model
pembelajaran yaitu model pembelajaran (PRP) Practice - Rehearsal Pairs.

7

Practice Rehearsal Pairs (Peraktek Berpasangan) merupakan salah satu
model pembelajaran dari model pembelajaran aktif, Practice Rehearsal Pairs
adalah model sederhana yang dapat dipakai untuk mempraktikkan suatu
ketrampilan atau prosedur dengan partner belajar. Tujuannya adalah untuk
meyakinkan bahwa kedua partner dapat melakukan ketrampilan atau prosedur
dengan benar. Materimateri yang bersifat psikomotorik adalah materi yang baik
untuk diajarkan dengan metode ini. Dalam hal ini peserta didik dituntut untuk
mampu melaksanakan prosedur yang telah dianjurkan oleh guru.
Trianto (2011:22) menyatakan bahwa : “Setiap model

pembelajaran

mengarahkan kita kedalam mendesain pembelajaran untuk membantu peserta
didik sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran tercapai”. Model
pembelajaran berfungsi untuk memberikan situasi pembelajaran yang tersusun
rapi utuk memberikan suatu aktivitas kepada siswa guna mencapai tujuan
pembelajaran. Agar siswa lebih aktif dalam proses belajar mengajar, perlu
digunakan model pmbelajaran aktif. Dalam model pembelajaran aktif, guru hanya
berperan sebagai fasilitator sedangkan siswa sebagai pusat pembelajaran (student
central learning). Salah satu model pembelajaran aktif adalah model
pembelajaran Practice-Rehearsal Pairs.
Alasan memilih model pembelajaran Practice-Rehearsal Pairs adalah model
pembelajaran ini termasuk model pembelajaran yang efektif karena menuntut
keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran. Menurut Zaini (2008:1) model
pembelajaran Practice - Rehearsal Pairs adalah model yang melibatkan
keaktifan siswa yang memiliki enam sintaks, yaitu: (1) Guru memilih satu
keterampilan yang akan dipelajari oleh peserta didik, (2) Guru membentuk

8

pasang-pasangan, (3) Peserta didik yang bertugas sebagai penjelas atau
demonstrator

menjelaskan

atau

mendemonstrasikan

cara

mengerjakan

keterampilan yang telah ditentukan, pengecek/pengamat bertugas mengamati dan
menilai penjelas atau demonstrasi yang dilakukan temannya, (4) Pasangan
bertukar peran, (5) Proses diteruskan sampai semua keterampilan atau prosedur
dapat dikuasai, (6) Penutup. Model pembelajaran Practice - Rehearsal Pairs
merupakan metode

pembelajaran aktif. Hakikatnya pembelajaran aktif untuk

mengarahkan atensi peseta didik terhadap materi yang dipelajarinya.
Teknologi pengelasan merupakan kurikulim dan mata pelajaran yang ada
dalam Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), terutama pada Jurusan Teknik
Pemesinan (TP). Keberadaan mata pelajaran pengelasan diperlukan dijurusan
teknik permesinan karena pengelasan sangat berperan penting dalam suatu
pekerjaan didunia Industri.
Untuk itu dilakukan penelitian terhadap hasil belajar pengelasan terhadap
siswa kelas X program studi keahlian Teknik Pemesinan SMK-1 YAPIM Simpang
Kawat yang dilakukan dengan menerapkan suatu pembelajaran koopratif, yaitu
dengan cara mengelompokan siswa kedalam suatu kegiatan pembelajaran,
memberikan suatu pokok bahasan untuk didiskusikan

bersama dengan temen

sekelompoknya, dan menemukan sendiri jawaban dari permasalahan yang
diberikan, untuk melihat sejauh mana tingkat keberhasilan siswa terhadap nilai
belajar pengelasan.

9

Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti merumuskan penulisann
yang berjudul: “Pengaruh Model Pembelajaran Practice - Rehearsal Pairs
Terhadap Hasil Belajar Pengelasan Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik
Pemesinan SMK-1 YAPIM Simpang Kawat T.A 2015/ 2016”

B.

Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas dapat

diidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Rendahnya hasil belajar siswa di kelas X TP SMK-1 YAPIM Simpang
Kawat pada materi pokok peralatan k3 las listrik.
2. Siswa kurang aktif selama proses pembelajaran materi pokok peralatan k3
las listrik di kelas X TP SMK-1 YAPIM Simpang Kawat.
3. Model mengajar yang dilakukan guru masih menggunakan model
pembelajaran konvensional, yaitu berpusat pada guru.
4. Faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa terjadi karena guru kurang
dapat memvariasikan strategi pembelajaran dengan tidak menggunakan
model pembelajaran, sehingga kurang menarik minat siswa dalam mengikuti
proses belajar mengajar dengan baik.
5. Guru Belum pernah menerapkan model pembelajaran Practice - Rehearsal
Pairs (Praktek Berpasangan) pada pelajaran Pengelasan siswa kelas X TP
SMK-1 YAPIM Simpang Kawat.

10

C.

Pembatasan Masalah
Agar penelitian terfokus pada masalah dan tujuan penelitian, maka masalah

pada penelitian ini dibatasi pada perbedaan hasil belajar siswa antara yang
diajarkan menggunakan Model pembelajaran Practice - Rehearsal Pairs
(Peraktek Berpasangan) dengan Model Pembelajaran Konvensional, dengan
asumsi penelitian sebagai berikut:
1. Subjek penelitian adalah siswa kelas X TP SMK-1 YAPIM Simpang Kawat.
2. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model pembelajaran
Practice - Rehearsal Pairs (Peraktek Berpasangan).
3. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar
Pengelasan K3 Las Listrik pada siswa kelas X TP SMK-1 YAPIM Simpang
Kawat.
4. Pengaruh dari penggunaan Model pembelajaran Practice - Rehearsal Pairs
(Peraktek Berpasangan) dapat dilihat dari perbandingan hasil belajar antara
siswa yang diajarkan menggunakan Model pembelajaran Practice Rehearsal Pairs (Peraktek Berpasangan) dengan siswa yang diajarkan
menggunakan metode pembelajaran konvensional.
D.

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah

dikemukakan, adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara yang diajarkan
menggunakan model pembelajaran Practice - Rehearsal Pairs (Peraktek

11

Berpasangan) dengan model pembelajaran Konvensional pada materi Pokok K3
Las Listrik siswa kelas X TP SMK-1 YAPIM Simpang Kawa ?
E.

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara yang diajarkan menggunakan
Model Pembelajaran Practice - Rehearsal Pairs (Peraktek Berpasangan) dan yang
diajarkan dengan Model Pembelajaran Konvensional pada materi Pokok K3 Las
Listrik siswa kelas X TP SMK-1 YAPIM Simpang Kawat.
F.

Manfaat Penelitian
Setelah dilakukan penelitian Mengenai model pembelajaran Practice -

Rehearsal Pairs diharapkan Dapat memberikan manfaat diantaranya :
1. Manfaat bagi Guru, Penulis dapat memberikan gambaran, menambah
wawasan dan pengalaman melaksanakan pembelajaran dalam hal ini
meningkatkan pemahaman siswa dalam mata pelajaran pengelasan dengan
model pembelajaran Practice - Rehearsal Pairs.
2. Bagi peneliti untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang model
pembelajaran Practice - Rehearsal Pairs sehingga dapat menerapkanya.
3. Sebagai bahan masukan untuk bahan referensi penelitian lanjutan yang
sejenis dengan versi yang lebih menarik.

64

DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kodir. (2013). Pengaruh Model Pembelajaran Koopratif Tipe Practice
Rehearsal Pairs Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada standar kompetensi
Menafsirkan Gambar Teknik Listrik di SMK NEGERI 2 PAMEKASAN.
Jurnal : Abdul Kodir
Anderson dan Krathwohl, (2001). (http://id.wikipedia.org/wiki/Taksonomi).
Arikunto, Suharsimi. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Bruce Joyce, Marsha Weil, dan Emily Calhoun, (2009), Models of Teaching,
Yogyakarta :Pustaka Pelajar
Djamarah, S. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, (2009). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.
Husnul Khotimah. (2015) Pengaruh Model Pembelajaran Practice Rehearsal
Pairs Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X Sekolah Menengah
Atas NEGERI TUGUMULIYO Tahun Ajaran 2014/2015. Jurnal :
Husnul Khotimah.
Istarani. (2011). 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.
Sagala, S. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sanjaya. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
Jakarta: Penada Media.
Slameto, (2010). Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sudjana, N. (2002). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Trianto. (2012). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: PT.
Fajar Interpratama Mandiri.
Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik:
konsep, landasan teoritis–praktis dan implementasinya. Jakarta: Prestasi
Pustaka Publisher.