ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI YANG BERSIMBIOSIS DENGAN SPONS YANG MEMILIKI AKTIVITAS ANTIJAMUR TERHADAP JAMUR PATOGEN Candida albicans, Candida tropicalis DAN Aspergillus fumigatus.

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI YANG BERSIMBIOSIS
DENGAN SPONS YANG MEMILIKI AKTIVITAS ANTIJAMUR
TERHADAP JAMUR PATOGEN Candida albicans,
Candida tropicalis dan Aspergillus fumigatus

Oleh :
Siti Hardiyanti
NIM 4123220028
Program Studi Biologi

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sain

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

ii


RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Simantin III, pada tanggal 27 Juni 1994. Ibu bernama
Alm. Watini dan Ayah bernama Sunar, dan merupakan anak ketiga dari lima
bersaudara. Penulis memiliki Kakak bernama Dian Ningrum, Abang bernama Abdi
Suprapto, Adik bernama Suhardianto dan Vita Sintyani. Pada tahun 2000, penulis
masuk sekolah di SD Negeri 091434 Sait Buntu dan lulus pada tahun 2006. Pada
tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di MTS Al- Ikhlas Sait Buntu dan lulus
pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA YPI Dharma
Budi Sidamanik dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di
Program Studi Biologi Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Medan Medan melalui jalur Seleksi Nasional Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Selama kuliah di Universitas Negeri Medan penulis pernah menjadi asisten
laboratorium untuk beberapa mata kuliah yaitu pada mata kuliah Praktikum biokimia,
Praktikum mikrobiologi, Praktikum mikrobiologi pangan, dan Teknik Laboratorium.
Penulis juga melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Balai Besar Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM) Medan, Sumatera Utara. Penulis pernah berpartisipasi
dalam kepanitiaan olimpiade biologi se-Sumatera Utara dan penulis pernah aktif
sebagai anggota di Komunitas Ilmuwan Muda Biologi (KIMBI).


iii

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI YANG BERSIMBIOSIS
DENGAN SPONS YANG MEMILIKI AKTIVITAS ANTIJAMUR
TERHADAP JAMUR PATOGEN Candida albicans,
Candida tropicalis DAN Aspergillus fumigatus
Siti Hardiyanti (NIM 4123220028)
Email:[email protected]

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah isolat, sifat antagonis dan
patogenitas dari bakteri yang bersimbiosis dengan spons, mengetahui potensi
antijamur dari bakteri simbion spons terhadap jamur patogen Candida albicans,
Candida tropicalis dan Aspergillus fumigatus serta karakterisasi bakteri. Spons
diperoleh dari Pulau Ngge, Sibolga. Tahap dari penelitian ini adalah isolasi
bakteri dari spons. Selanjutnya dilakukan uji aktivitas antijamur, kemudian
dilakukan karakterisasi dengan metode pewarnaan Gram dan dilakukan uji
biokimia terhadap isolat yang potensial sebagai antijamur. Penelitian ini
didapatkan 19 isolat bakteri yang diperoleh dari tiga jenis spons yaitu, 7 isolat

diperoleh dari spons Sp.1, 6 isolat diperoleh dari spons Sp2 dan 6 isolat diperoleh
dari spons Sp.3. Berdasarkan uji aktivitas antijamur terhadap jamur patogen, 3
(16%) yaitu isolat A1, A2 dan C2 memiliki potensi antijamur terhadap jamur uji
Candida albicans, 4 (21%) yaitu isolat A5, A6, B2 dan B3 memiliki potensi
antijamur terhadap jamur uji Candida tropicalis dan 19 (100%) isolat tidak
menunjukkan adanya aktivitas antijamur. Kemampuan antagonis yang memiliki
zona hambat paling tinggi ialah isolat A1 dan C2 terhadap jamur uji Candida
albicans sebesar 0,8 mm dan isolat A6, B3 pada jamur uji Candida tropicalis
sebesar 0,6 mm. Berdasarkan hasil pewarnaan Gram, 7 isolat yang memiliki
potensi antijamur terhadap jamur uji merupakan bakteri berbentuk batang dan satu
isolat yaitu isolat A1 merupakan bakteri berbentuk kokus. Hasil dari isolat yang
memiliki potensial terhadap jamur patogen kemudian dilakukan uji biokimia. Dari
tujuh isolat yang potensial, setelah dilakukan uji TSIA, 6 isolat menunjukkan
reaksi positif yaitu A1, A2, A6, B2, B3, dan C2. Isolat A6 dan C2 menunjukkan
reaksi positif terhadap uji sitrat. Isolat A1, A5, B3 dan C2 dapat menghidrolisis
pati. Isolat A6, B2, B3 dan C2 dapat menghidrolisis gelatin. Enam isolat
menunjukkan reaksi positif terhadap uji katalase yaitu A1, A5, A6, B2, B3 dan
C2.
Kata Kunci: Spons, Bakteri Simbion, Antijamur, Isolat, Bakteri Potensial


iv

ISOLATION AND IDENTIFICATION OF BACTERIA THAT SYMBIOSIS
WITH ANTIFUNGAL ACTIVITY SPONGE THAT HAVE ON
MUSHROOMS PATHOGENS Candida albicans,
Candida tropicalis AND Aspergillus fumigatus
Siti Hardiyanti (NIM 4123220028)
Email: [email protected]

ABSTRACT
This study aims to determine the number of isolates, antagonist properties and
pathogenicity of the bacteria symbiont with a sponge, knowing the potential of
bacterial symbionts sponge antifungal against fungal pathogen Candida albicans,
Candida tropicalis and Aspergillus fumigatus and characterization of bacteria.
Sponges obtained from Ngge Island, Sibolga. Phase of this study was the isolation
of bacteria on the sponge. The next test antifungal activity, then be characterized
by the method of Gram staining and biochemical tests done to isolate potential as
an antifungal. Nineteen bacterial isolates obtained from three types of sponge
obtained, 7 isolates obtained from the sponge Sp.1, 6 isolates obtained from the
sponge Sp.2 and 6 isolates obtained from the sponge Sp.3. Based on the test

antifungal activity against pathogenic fungi, 3 (16%) that isolates A1, A2 and C2
has a potential antifungal test against Candida albicans fungus, 4 (21%) that
isolates A5, A6, B2 and B3 have the potential to mold test antifungal Candida
tropicalis and 19 (100%) isolates did not show any antifungal activity. The ability
of antagonists which have the highest inhibitory zone is to isolate A1 and C2
impact test fungus Candida albicans isolates of 0.8 mm and A6, B3 on the fungus
Candida tropicalis test at 0.6 mm. Based on the results of Gram staining, seven
isolates that have the potential antifungal against fungal test is a rod-shaped
bacterium that isolates and one isolate A1 is shaped bacteria cocci. Results of
isolates that have the potential to fungal pathogens and then carried out
biochemical tests. Of the seven isolates potential, after the test TSIA, 6 isolates
showed positive reaction is A1, A2, A6, B2, B3, and C2. A6 and C2 isolates
showed a positive reaction to the test of citrate. Isolates A1, A5, B3 and C2
showed positive reaction. Isolates A6, B2, B3 and C2 showed positive reaction.
Six isolates showed positive reaction to catalase test, is A1, A5, A6, B2, B3 and
C2.
Keywords: Sponges, Bacterial Symbionts, Antifungal, Isolate, Potential Bacteria

v


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan Allah SWT atas segala rahmatNya yang
memberikan kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga penelitian skripsi
ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Judul
yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari 2016 ialah
“Isolasi dan Identifikasi Bakteri yang Bersimbiosis dengan Spons yang memiliki
Aktivitas Antijamur terhadap Candida albicans, Candida tropicalis dan
Aspergillus fumigatus”.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada
beberapa pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, mulai dari
pengajuan proposal penelitian, pelaksanaan sampai penyusunan skripsi, antara
lain ialah orang tua tercinta yang telah memberi doa dan dukungan serta
semangatnya kepada penulis dan untuk Ibu Endang Sulistyarini Gultom S.Si,
M.Si, Apt selaku Dosen Pembimbing, serta Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd dan Ibu
Dr. Melva Silitonga, M.S dan Ibu Dr. Martina Restuati, M.Si yang telah banyak
memberikan saran.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada kakak khususnya Dian
Ningrum S.pd, adik sepupu Diah Ayu Putri Limbong yang selalu mensuport
penulis serta para sahabat di kelas Biologi Nondik A 2012 yang telah memberikan

semangatnya dan motivasi terutama untuk Delly Mariam Valencia Siregar, Rafika
Khaira, Dwi Putri Novitasari, Yuli Hardiyanti, Nira Wati, Fathimah Nurfithri
Hashifa, Fretty Juniarti dan Puput Rahayu.
Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam dunia Biologi.

Medan, 3 Agustus 2016

Siti Hardiyanti
NIM. 4123220028

vi

DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Abstract
Kata pengantar
Daftar isi

Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB I. PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
1.2.
Batasan Masalah
1.3.
Rumusan Masalah
1.4.
Tujuan Penelitian
1.5.
Manfaat Penelitian

Halaman
i
ii
iii
iv

v
vi
viii
ix
x
1
1
3
3
3
4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Bakteri
2.2.
Mikroorganisme Simbion Spons
2.3.
Spons
2.4.

Klasifikasi Spons
2.5.
Bakteri Simbion Spons Penghasil Senyawa Antijamur
2.6.
Jamur Patogen pada Manusia
2.6.1. Candida albicans
2.6.2 Candida tropicalis
2.6.3 Aspergillus fumigatus

5
5
7
7
8
9
9
10
11
12


BAB III. METODE PENELITIAN
3.1.
Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.
Alat dan Bahan
3.3.
Prosedur Penelitian
3.3.1. Pengambilan Sampel Spons
3.3.2. Sterilisasi Peralatan
3.3.3. Isolasi dan Pemurnian Bakteri Simbion Spons
3.3.4. Uji Aktivitas Antijamur Bakteri Simbion Spons
3.3.5. Pewarnaan Gram Bakteri Simbion yang Potensial
3.3.6. Uji Biokimia Isolat Bakteri Simbion Spons yang Potensial
sebagai Antijamur terhadap Jamur Patogen
3.3.6.1. Triple Sugar Iron Agar
3.3.6.2. Simon Sitrat Agar
3.3.6.3. Hidrolisa Pati
3.3.6.4. Uji Motilitas
3.3.6.5. Uji Gelatin

14
14
14
14
14
15
15
15
16
17
17
17
17
18
18

vii

3.3.6.6. Uji Katalase
3.4.
Teknik Analisis Data

18
18

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil Penelitian
4.1.1. Karakteristik Spons
4.1.2. Jenis Bakteri yang Bersimbiosis dengan Spons
4.1.3. Aktivitas Antijamur Bakteri yang Bersimbiosis dengan Spons
4.1.4. Pewarnaan Gram dan Uji Biokimia Isolat Bakteri Simbion
Spons yang Potensial sebagai Antijamur
4.2.
Pembahasan Penelitian

19
19
19
20
21

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

32

DAFTAR PUSTAKA

33

LAMPIRAN

36

22
24

viii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Bentuk Sel Bakteri
Gambar 2.2. Bentuk-Bentuk Koloni Bakteri
Gambar 2.3. Struktur Morfologi Spons
Gambar 2.4. Candida albicans
Gambar 2.5. Candida tropicalis
Gambar 2.6. Aspergillus fumigatus
Gambar 4.1. Spons
Gambar 4.2. Contoh Hasil Uji Antagonis Isolat A6 dan C2 terhadap
Jamur Uji Candida tropicalis
Gambar 4.3. Contoh Hasil Uji Biokimia Isolat A6
Gambar 4.4. Contoh Hasil Hidrolisa Pati

6
7
8
10
11
13
19
26
29
30

ix

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1. Karakterisasi Morfologi Isolat Bakteri yang Diisolasi
Berdasarkan Warna, Tepi, Bentuk dan Elevasi pada Spons
Koloni Sp.1, Sp.2 dan Sp.3
Tabel 4.2. Hasil Pengujian Aktivitas Antijamur dari Isolat Bakteri yang
Bersimbiosis dengan Spons
Tabel 4.3. Hasil Pewarnaan Gram dari Ketujuh Isolat yang Potensial
sebagai Antijamur
Tabel 4.4. Hasil Uji Biokimia dari Ketujuh Isolat yang Potensial
sebagai Antijamur

20
21
23
23

x

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian
Lampiran 2. Surat Keterangan Selesai Penelitian
Lampiran 3. Surat Hasil Uji Karakterisasi Bakteri
Lampiran 4. Surat Kerja Pembimbing Skripsi
Lampiran 5a. Skema Isolasi dan Pemurnian Bakteri Simbion Spons
Lampiran 5b. Hasil Isolat Tunggal Bakteri Simbion Spons
Lampiran 6a. Skema Uji Aktivitas Antijamur Bakteri Simbion Spons
Lampiran 6b. Hasil Uji Aktivitas Antijamur Bakteri Simbion Spons
Lampiran 7a. Skema Pewarnaann Gram Bakteri Simbion Spons yang
Potensial
Lampiran 7b. Hasil Pewarnaann Gram Bakteri Simbion Spons yang
Potensial
Lampiran 8a. Skema Uji Biokimia Isolat Bakteri Simbion Spons yang
Potensial sebagai Antijamur terhadap Jamur Patogen
Lampiran 8b. Hasil Uji Biokimia Isolat Bakteri Simbion Spons yang
Potensial sebagai Antijamur terhadap Jamur Patogen

36
37
38
40
41
42
44
45
46
47
48
49

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Perairan Indonesia menyimpan kekayaan alam laut yang cukup banyak
seperti di perairan Sumatera, Kalimantan, dan lainnya. Berbagai penelitian
menunjukkan bahwa biota laut memiliki potensi yang sangat besar dalam
menghasilkan senyawa-senyawa aktif yang dapat digunakan sebagai bahan baku
obat. Sejak tahun 1980-an, perhatian dunia pengobatan mulai terarah ke berbagai
jenis biota laut sebagai sumber daya yang sangat potensial sebagai sumber bahan
obat. Salah satu biota laut yang diketahui dapat menghasilkan senyawa aktif
tersebut adalah spons (Ismet, 2011).
Spons merupakan salah satu komponen biota penyusun terumbu karang
yang mempunyai potensi bioaktif yang belum banyak dimanfaatkan. Senyawa
bioaktif yang terdapat dalam spons tersebut dapat dimanfaatkan dalam bidang
biomedis. Aktivitas senyawa bioaktif dari spons diantaranya ialah antijamur,
antibakteri dan antifouling (Lee dkk, 2001).
Eksplorasi senyawa bioaktif dari spons secara terus-menerus dikhawatirkan
dapat menyebabkan kepunahan spons. Bakteri yang yang hidup di spons,
dijadikan simbion dari spons karena memakai tubuh spons yang berpori-pori.
Simbiosis yang terjadi antara bakteri dengan spons ialah simbiosis mutualisme.
Hal ini dapat dilihat dari simbiosis antara spons dengan bakteri, dimana bakteri
dapat memberikan kontribusi untuk pertahanan inangnya dengan eksresi antibiotik
dan substansi bioaktif lainnya dan spons memberikan tempat hidup dan
perlindungan bagi bakteri (Abubakar, 2011). Lee dkk (2001) melaporkan bahwa
metabolit yang dihasilkan oleh spons merupakan hasil biosintesis simbionnya
sehingga dapat dimungkinkan bahwa spons mengandung komponen bioaktif yang
sama dengan simbionnya. Dari hasil penelitian Purwantisari (1995) bahwa
metabolit sekunder seperti alkaloid mengakibatkan terjadinya penghambatan
pertumbuhan jamur karena menurunnya pengambilan oksigen oleh mitokondria

1

2

yang mengalami kerusakan membran sehingga pada akhirnya energi yang
dihasilkan untuk pertumbuhan dan perkembangan sel menjadi berkurang.
Penggunaan metabolit sekunder seperti alkaloid dan saponin dari bakteri
yang bersimbiosis dengan spons, lebih menguntungkan dibandingkan dengan
mengisolasi dari inangnya. Pertumbuhan spons yang relatif lamban, selanjutnya
membawa implikasi pada keterbatasan pasokan biomassa untuk mengekstraksi
senyawa metabolit sekundernya. Penggunaan bakteri yang hidupnya bersimbiosis
dengan spons dalam bentuk simbion lebih baik karena dapat dimurnikan dan
dikultur dalam skala laboratorium sehingga tidak perlu mengoleksinya dari alam
dan dapat digunakan sebagai bahan baku antibiotik, antibakteri, dan antijamur
(Lee dkk, 2001). Skrining bakteri yang berasosiasi dengan Spons Jaspis sp
menunjukkan adanya aktivitas antijamur terhadap khamir patogen (Abubakar,
2011). Bakteri yang bersimbiosis dengan karang lunak juga menunjukkan adanya
aktivitas antijamur terhadap jamur patogen Candida albicans (Putri dkk, 2014).
Kadiri dkk (2014) mengatakan skrining dan isolasi dari bakteri yang bersimbiosis
dengan spons di India menunjukkan adanya aktivitas antibakteri maupun
antijamur dari hasil isolat spons tersebut. Bakteri Actinomycetes yang bersimbion
dengan spons yang ditumbuhkan pada media ISP1 terbukti menghasilkan senyawa
antimikroba (Kumala dkk, 2015). Ekstrak bakteri yang bersimbiosis dengan spons
memiliki aktivitas antimikroba (Nofiani dkk, 2009).
Infeksi jamur termasuk salah satu penyakit kulit yang masih merupakan
masalah kesehatan di Indonesia, prevalensinya mencapai 27,6% berdasarkan data
dari berbagai rumah sakit pendidikan (Wijayanto, 2009). Spesies Candida,
khususnya Candida albicans, merupakan jamur yang sangat patogen pada
manusia. Candida albicans merupakan penyebab kandidiasis diikuti Candida
tropicalis dan Candida prapsilosis (Wijayanto dkk, 2009). Jamur lainnya adalah
anggota Aspergillus. Aspergillus fumigatus dan Aspergillus flavus menghasilkan
berbagai jenis toksin yang membahayakan dan bersifat akut pada manusia
(Noverita, 2009).
Oleh karena itu, pemanfaatan bakteri yang bersimbiosis dengan spons dalam
menghasilkan senyawa aktif adalah salah satu solusi yang bisa digunakan sebagai

3

sumber alternatif di samping waktu pertumbuhan yang lebih singkat juga untuk
melindungi kepunahan jenis-jenis spons karena eksploitasi yang berlebihan.
Berdasarkan kajian di atas, maka akan dilakukan penelitian mengenai isolasi dan
identifikasi bakteri yang bersimbiosis dengan spons yang memiliki aktivitas
antijamur terhadap jamur patogen pada manusia.

1.2. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada isolasi bakteri yang bersimbiosis dengan spons
yang memiliki aktivitas antijamur terhadap jamur patogen pada manusia dan
mengidentifikasi bakteri yang bersimbiosis dengan spons dengan teknik
pewarnaan gram dan uji biokimia.

1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
a.

Apa saja jenis bakteri yang bersimbiosis dengan spons yang memiliki
aktivitas sebagai antijamur terhadap jamur patogen pada manusia?

b.

Bagaimana aktivitas antijamur dari isolasi bakteri yang bersimbiosis dengan
spons terhadap jamur Candida albicans, Candida tropicalis, dan Aspergillus
fumigatus?

c.

Bagaimana pewarnaan Gram dan aktivitas biokimia dari isolat bakteri
simbion spons yang memiliki aktivitas sebagai antijamur terhadap jamur
Candida albicans, Candida tropicalis, dan Aspergillus fumigatus?

1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan
penelitian ini adalah:
a.

Mengetahui jenis bakteri yang bersimbiosis dengan spons yang memiliki
aktivitas sebagai antijamur terhadap jamur patogen pada manusia.

4

b.

Mengetahui aktivitas antijamur dari isolasi bakteri yang bersimbiosis dengan
spons terhadap jamur Candida albicans, Candida tropicalis, dan Aspergillus
fumigatus.

c.

Mengetahui pewarnaan Gram dan aktivitas biokimia dari isolat bakteri
simbion spons yang memiliki aktivitas sebagai antijamur terhadap jamur
Candida albicans, Candida tropicalis, dan Aspergillus fumigatus.

1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini yaitu:
a.

Sebagai sumber informasi mengenai isolasi dan identifikasi bakteri yang
bersimbiosis dengan spons sebagai penghasil antijamur terhadap jamur
patogen pada manusia.

b.

Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dalam bidang mikrobiologi serta
terapannya, khususnya tentang isolasi dan identifikasi bakteri.

c.

Memberikan informasi yang bermanfaat untuk penelitian yang lebih lanjut
berkaitan dengan isolasi dan identifikasi bakteri yang bersimbiosis dengan
spons yang memiliki aktivitas antijamur terhadap jamur patogen.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1.

Jenis bakteri yang bersimbiosis dengan spons yang memiliki aktivitas sebagai
antijamur terhadap jamur patogen pada manusia diperoleh 19 isolat, 7 isolat
dari spons jenis Sp1, 6 isolat dari spons jenis Sp2 dan 6 isolat dari spons jenis
Sp3.

2.

Aktivitas antijamur dari isolasi bakteri

yang bersimbiosis dengan spons

didapatkan 3 isolat yang mampu menghambat pertumbuhan jamur Candida
albicans, 4 isolat yang mampu menghambat pertumbuhan jamur Candida
tropicalis, dan 19 isolat tidak memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan
jamur Aspergillus fumigatus.
3.

Pewarnaan Gram dan aktivitas biokimia dari isolat bakteri simbion spons
yang memiliki aktivitas sebagai antijamur terhadap jamur uji ialah, 1 isolat
jenis Gram negatif berbentuk kokus, 5 isolat jenis Gram positif berbentuk
batang dan 1 isolat jenis Gram negatif berbentuk batang, sedangkan aktivitas
biokimia pada uji TSIA, 6 isolat yang menunjukkan reaksi positif ialah isolat
A1, A2, A6, B2, B3 dan C2. Uji Simon Sitrat Agar didapatkan 2 isolat yang
menunjukkan reaksi positif yaitu isolat A6 dan C2. Uji hidrolisa pati
didapatkan 4 isolat yang dapat menghidrolisis pati yaitu isolat A1, A5, B3
dan C2. Uji gelatin didapatkan 4 isolat yang menunjukkan reaksi positif yaitu
isolat A6, B2, B3 dan C2. Uji motilitas didapatkan semua isolat yang
menunjukkan reaksi positif yaitu isolat A1, A2, A5, A6, B2, B3, dan C2. Uji
katalase didapatkan 6 isolat yang menunjukkan reaksi positif yaitu isolat A1,
A5, A6, B2, B3 dan C2.

5.2. Saran
Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk mengidentifikasi senyawa
metabolit sekunder yang terdapat pada isolat bakteri simbion spons.

32

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, A., (2006), Isolasi dan Identifikasi Mikroba Simbion Sponge Axinella
sp, Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 11 (3): 1-5.
Abubakar, H., Wahyudi, A.T., dan Yuhana, M., (2011), Skrining Bakteri yang
Berasosiasi dengan Spons Japsis sp sebagai Penghasil Senyawa
Antimikroba, Jurnal Ilmu Kelautan, 16 (1): 35-40.
Amir dan Budiyanto., (1996), Mengenal Spons Laut (Demospongiae) secara
Umum, Jurnal oseana, XXI (2): 15-31.
Aryulina, D., (2005), Biologi I, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Cappucino, J.G., dan Sherman, N., (2001), Microbiology A Laboratory Manual,
Rockland Community College, State University of New York.
Faulkner, J. 2001. Marine Natural Product. Scripps Institution of Oceanography,
University of California at San Diego, La Jolla.
Fitriani, E., Wahdaningsih, S., dan Rialita, A., Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak
Etanol Daun Sirsak (Annona muricata L) Terhadap Shigella flexneri secara
In Vitro, Naskah Publikasi 2014.
Flemer, B., Kennedy, J., Margassery, L.M., Morrissey, J.P., O’Gara, F dan
Dobson, A.D.W., (2011), Diversity and Antimicrobial Activities of
Microbes from Two Irish Marine Sponges, Suberites carnosus and
Leucosolenia sp, Journal of Applied Microbiology, 112: 289-301.
Gultom, E.S., (2014), Aktifitas Ekstrak Bakteri yang Berasosiasi dengan Spons
Haliclona sp dan Axinellid sp sebagai Antibakteri., Tesis, FMIPA, USU.
Irianto, (2008), Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Dasar, Universitas Jendral
Soedirman Purwokerto, Purwokerto.
Ismet, M.S., Soedharma, D., dan Effendi, H., (2011), Morfologi dan Biomassa Sel
Spons Aaptos aaptos dan Petrosa sp, Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan
Tropis, 3 (2): 153-161.
Jawetz, Melnick, dan Adelbergs., (2012), Mikrobiologi Kedokteran, Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
Kadiri, S.K., Yarla, N.S., dan Vidavalur, S., (2014), Screening and Isolation of
Antagonistic Actinobacteria Associated with Marine Sponges from Indian
Coast, Research Article Microbial and Biochemical Technology.

33

Kayser, (2005), Medical Microbiology, Thieme Stuttgart, New York.
Kumala, T., Jayuska, A., dan Ardiningsih, P., (2015), Uji Aktivitas Antibakteri
Isolat Actinomycetes 91sp1 dari Spons Asal Perairan Pulau Randayan, 4
(2): 30-36.
Kumala, S., Shanny, F., dan Wahyudi, P., (2006), Aktivitas Antimikroba
Metabolit Bioaktif Mikroba Endofitik Tanaman Trengguli (Cassia fistula
L). Jurnal Farmasi Indonesia, 3 (2): 97-102.
Kunarso, D. Hadi., (1988), Peranan Bakteri Heterotrofik dalam Ekosistem Laut,
XIII: 133-142.
Lay, B. W., (1994), Analisis Mikroba Di Laboratorium, Edisi 1, PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Lee, Y. K., Lee, J.H., dan Lee, H.K., (2001), Microbial Symbiosis in Marine
Sponges. The Journal of Microbiology, 39 (4): 254-264.
Nofiani, R., Nurbetty, S., dan Sapar, A., (2009), Ekstrak Bakteri Berasosiasi
Spons Memiliki Aktivitas Antimikroba dari Pulau Lemukutan Kalimantan
Barat, Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 1 (2): 33-41.
Noverita, (2009), Identifikasi Kapang dan Khamir Penyebab Penyakit Manusia
pada Sumber Air Minum Penduduk pada Sungai Ciliwung dan Sumber Air
Sekitarnya. Vis Vitalis, 2 (2): 15-19.
Prasetyo, T., (2009), Pola Resistensi Bakteri terhadap Antibiotik, FK UI, Jakarta.
Pratama, F. (2014), Distribusi dan Kelimpahan Sponge di Perairan Pulau
Karammasang Kabupaten Polewali Mandar Keterkaitan dengan Terumbu
Karang dan Oseanografi Perairan., Tesis, Fakultas Ilmu Kelautan dan
Perikanan, Universitas Hasanuddin.
Pratiwi, ST., (2008), Mikrobiologi Farmasi, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Provenzano, D., D. A. Scuhmacher, J. L. Barker, and K. E. Klose, (2001), The
Virulence Regulatory Protein ToxR Mediates Enhanced Bile Resistance in
Vibrio cholerae and Other Pathogenic Vibrio Species. Journal of Clinical
Microbiology, 12(2) : 7758-7763.
Purnomo, B., (2005), Dasar-Dasar Mikrobiologi, Ps. Ihpt, Faperta Unib.

34

Putri, D.A., Radjasa, O.K., dan Pringgenies, D.; Uji Aktivitas Ekstrak Kasar
Jamur Simbion Karang Lunak sebagai Antijamur terhadap Jamur Patogen
Candida albicans, Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia VI Juni
2014.
Radjasa, O.K., Sabdono, A., dan Junaidi, J., (2008), Growth Inhibition of
Medically Antibiotic Resistant Bacteria by Sponge-Associated Bacteria,
Journal of Coastal Development, 11 (2): 75-80.
Sidharta, B. R., (2000), Pengantar Mikrobiologi Kelautan, Universitas Atma Jaya
Yogyakarta, Yogyakarta.
Soemarno. (2000), Isolasi dan Identifikasi Bakteri Klinik, Dep.Kes RI,
Yogyakarta.
Suparmi, Karna Radjasa, O., Limantara, L., (2007), Mikroorganisme yang
Berasosiasi dengan Sponge Potensinya sebagai Sumber Biopigmen dan
Upaya Budidayanya, Jurnal Aquacultura Indonesiana, 8 (2): 121-133.
Romimohtarto, K dan Juwana, S., (2009), Biologi Laut. Ilmu Pengetahuan
Tentang Biota Laut, Penerbit Djambatan, Jakarta.
Wijayanti, I.Y. (2012), Pengaruh Berbagai Konsentrasi Ekstrak Daun Jambu Mete
(Anacardium occidentale) sebagai Bahan Pembersih Gigi Tiruan terhadap
Pertumbuhan Candida albicans pada Resin Akrilik Heat Cured dengan
Lama Perendaman 45 Menit., Tesis, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas
Jember.
Wijayanto, D., Amir, I., Wahyuningsih, R., dan Windiastuti, E., (2009), Prevalens
dan Sebaran Faktor Risiko Mikosis Sistemik pada Neonatus dengan Sepsis
Awitan Lambat di RS Dr. Cipto Mangunkusumo, 11 (4): 229-37.

35