PENGARUH KOLABORASI METODE GUIDED TEACHING DENGAN TEAM QUIZ TERHADAPHASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR KELAS X SEMESTER IISMANEGERI 1 SEI SUKA T.P 2015/2016.
PENGARUH KOLABORASI METODE GUIDED TEACHING DENGAN
TEAM QUIZ TERHADAPHASIL BELAJAR SISWA PADA
MATERI POKOK SUHU DAN KALOR KELAS X
SEMESTER IISMANEGERI 1 SEI SUKA T.P 2015/2016
Oleh :
Puspita Dewi
NIM 4123321037
Program StudiPendidikan Fisika
SKRIPSI
DiajukanUntukMemenuhiSyaratmemperolehGelar
SarjanaPendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
ii
RIWAYAT HIDUP
Puspita Dewidilahirkan di Tanjung Gading, Komplek Perumahan PT
INALUM, Kab. Batubara, Kec. Sei Sukapadatanggal01 Juni 1994. Ayah
bernamaMurnan
Jumadi
dan
ibu
bernama
Kusdiningsihdanmerupakananakkeduadaritigabersaudara.
penulismasukkeTK
MITRA
sekolahinipadatahun2000.
Pada
Endang
Padatahun
1999,
INALUMdanmenamatkanpendidikanTK
tahun
ini
pula,
penulis
di
melanjutkan
pendidikannya di SD Negeri 1 Sei Suka (SDN 016396 Tanjung Gading) dan tamat
di tahun 2006. Kemudianpenulismelanjutkanpendidikan SLTP di SMP Negeri 1
Sei Suka yang beralamat di Komplek Perumahan PT INALUM, Tanjung
Gadingdantamat
di
tahun
penulismelanjutkanSekolahMenengahAtas
2009.
di
Kemudian
SMANegeri1
Tebing
Tinggidanluluspadatahun 2012. Di tahunini pula penulisberhasilmasukke PTN
UniversitasNegeri
Medan
FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlampadaprodiPendidikanFisika.
Penulis menyelesaikan studi pada tanggal 09Agustus 2016.
di
iii
PENGARUH KOLABORASI METODE GUIDED TEACHING DENGAN
TEAM QUIZ TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK SUHU DAN KALOR KELAS X SEMESTER II
SMA NEGERI 1 SEI SUKA T.P. 2015/2016
Puspita Dewi (NIM 4123321037)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kolaborasi metode
Guided Teaching dengan Team Quiz terhadap hasil belajar beserta aktivitas siswa
pada materi pokok suhu dan kalor kelas X semester II di SMA Negeri 1 Sei Suka
T.P. 2015/2016.
Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen. Adapun populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X semester II di SMA Negeri 1
Sei Suka T.P.2015/2016 yang berjumlah 6 kelas. Pengambilan sampel dilakukan
dengan cara cluster random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 35 orang
untuk masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Dari analisa data diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 36,14
dan pada kelas kontrol sebesar 36,00. Kedua kelas berdistribusi normal karena
Lhitung < LTabel (0,1416 < 0,1497) dan homogen karena Fhitung < FTabel (1,55 < 1,76).
Dari hasil uji kemampuan awal siswa diperoleh t hit = 0,059 dan diperoleh
t tabel =1,997 ( thitung < ttabel ) yang berarti Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan
kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen sama dengan kemampuan awal
siswa pada kelas kontrol.
Untuk postest, diperoleh nilai rata-rata postest kelas eksperimen 74,71 dan
pada kelas kontrol sebesar 54,00. Kedua kelas menunjukkan distribusi normal dan
homogen. Dari hasil uji hipotesis diperoleh thitung = 7,90 dengan ttabel = 1,669
( thitung > ttabel ) yang berarti Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan yaitu kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol akibat
pengaruh kolaborasi metode Guided Teaching dengan Team Quiz terhadap hasil
belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor kelas X semester II di SMA
Negeri 1 Sei Suka T.P. 2015/2016.
Kata Kunci: Kolaborasi metode pembelajaran guided teaching dengan team quiz,
Hasil Belajar Siswa, Aktivitas
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan
hidayah-Nya yang telah dikaruniakan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Kolaborasi Metode Guided
Teaching dengan Team Quiz Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok
Suhu dan Kalor Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Sei Suka T.P. 2015/2016”.
Skripsi ini merupakan sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar
sarjana pendidikan bagi program S1 pada program studi Pendidikan Fisika di
Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si, selaku ketua Jurusan Fisika sekaligus
dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan waktu, tenaga,
arahan
dan
bimbingan
yang
sangat
membantu
penulis
dalam
menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Drs. Jonny H. Panggabean, M.Si, Bapak Dr. Makmur Sirait, M.Si
dan Ibu Dr. Mariati P. Simanjuntak, M.Si selaku dosen penguji I, II dan III
atas saran dan arahannya selama penyusunan skripsi ini.
3. Ibu Rita Juliani, S.Si, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan sekaligus
pembimbing akademik.
4. Bapak Drs. Juru Bahasa Sinuraya, M.Pd selaku ketua Prodi Pendidikan
Fisika serta Bapak dan Ibu dosen mata kuliah dan staf pegawai jurusan
Fisika FMIPA Unimed yang telah banyak membantu penulis.
5. Teristimewa untuk orangtuaku tercinta Papaku Murnan Jumadi dan
Mamaku Endang Kusdiningsih, Abangku Ahmad Murenda, ST. dan
Adikku Desi Hardiyanti yang masih berkuliah di Universitas Negeri
Medan (Jurusan Ekonomi – Prodi Pendidikan Tata Niaga) yang selalu
menanyakan
kapan
sidang,
kapan
urusannya
kelar,
dan
selalu
v
mengingatkan untuk tidak pernah meninggalkan sholat 5 waktu, berdoa
agar segala urusannya dilancarkan dan selalu berusaha untuk segala upaya
yang dapat dilakukan. Terimakasih yang sebesar-besarnya atas segala doa,
motivasi, perhatian, dukungan serta material yang diberikan dengan tulus
kepada penulis selama perkuliahan sampai penyelesaian skripsi ini.
6. Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sei Suka yaitu Drs. Ridwan Alias
Nazri Rafik sekaligus guru Fisika yang telah banyak membantu dalam
pelaksanaan penelitian dan para siswa X-1 IPA dan X-2 IPA serta para
staff pegawai SMA Negeri 1 Sei Suka yang telah memberikan waktu dan
tenaganya dalam membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian.
7. Bapak Pulu Ginting selaku Ketua Prodi Pendidikan Bahasa dan Seni yang
telah berbaik hati untuk membantu saya dalam menyelesaikan masalah
yang saya alami di semester 8 yang lalu, dimana masalah tersebut sudah
saya tetapkan menjadi pelajaran untuk saya menjadi pribadi yang lebih
baik lagi kedepannya.
8. Teman-teman seperjuangan di fisika ekstensi B 2012, selamat dan sukses
untuk kita semua yang sudah melalui sidang meja hijau, semoga menjadi
berkah untuk kita semua dan selamat meniti karir masing-masing
kedepannya, terkhusus teman paling tidak beres masa-masa seperjuangan
yaitu Putri Dayanti Batubara dan Sari Malum Berutu, semoga kalian juga
cepat menyusul selesai sidang meja hijau.
9. Buat sahabat-sahabatku Rabbaniyah Afni yang berkuliah di Universitas
Padjajaran jurusan Hubungan Internasional, Sutia Windary yang berkuliah
di Universitas Diponegoro jurusan Sastra Jepang dan Nursaadah
Tussaniyah yang saat ini juga masih kuliah tetapi sudah bekerja juga yang
senantiasa mendukung penulis dengan motivasi untuk tetap semangat
dalam menyelesaikan dan memperbaiki skripsi ini, serta orang-orang
terdekat seperti Frisca Rossari Rangkuti, Faradilla Harsyah dan Nafsiah
Ritonga.
vi
10. Terkhusus kepada Feri Gunawan yang selalu memberikan waktu, doa,
bantuan dan semangatnya kepada penulis selama perkuliahan sampai
penyelesaian skripsi ini.
11. Teman-teman di SD Negeri 016396 Tanjung Gading Alumni 2006, SMP
Negeri 1 Sei Suka Alumni 2009 (Kelas Spagety) dan SMA Negeri 1
Tebing Tinggi Alumni 2012.
12. Ibu Faliyawati selaku Wali Kelas SMP mulai dari kelas VII sampai kelas
IX yang selalu sayang seperti anak sendiri, terima kasih atas kebaikan dan
selalu berkomunikasi baik walau sekarang jarang bertemu.
13. Bapak Rizaldi, SE., selaku kepala sekolah SMK Swasta Tengku Amir
Hamzah Indrapura serta guru-guru dan para staff yang telah banyak
membantu penulis selama PPLT tahun 2015 lalu.
14. Pak Ahmad Yasin, ST., Selaku guru pamong selama menjalani PPLT di
SMK Swasta Tengku Amir Hamzah Indrapura yang telah banyak
membantu, berbagi cerita, memberikan semangat dan memberikan
pengalaman dalam mengajar di kelas terutama saat mengajar di kelas yang
siswa nya adalah laki-laki semua.
15. Teman-teman PPLT SMK Swasta Tengku Amir Hamzah Indrapura 2015
yang sangat berbaik hati, walaupun kadang terjadi pertengkaran diantara
kita sesama teman, tetapi selalu bisa diselesaikan dengan baik dan damai.
Terima kasih untuk canda tawa yang pernah kita alami saat bersama di
wilayah sekolah ataupun di posko. Maaf karna tidak ikut tinggal di posko.
16. Murid-murid SMK Swasta Tengku Amir Hamzah Indrapura yang saya
masuki kelasnya karena jadwal saya mengajar sebagai guru PPL tahun
2015 lalu, yaitu X TKR, X TKJ, X-1 TSM, X-2 TSM, X-1 TI, X-2 TI, X-1
PT, X-2 PT, X-3 PT, XI TSM, XI-1 TI, XI-2 TI, XI-1 PT, XI-2 PT, XI-3
PT. Terima kasih telah memberikan kesan selama mengajar di kelas
kalian, akan selalu merindukan sikap nakal kalian setiap kali tidak mau
belajar dan maunya menonton film ataupun mengadakan games. Panggilan
bunda, ibu cantik, ibu cerewet, ibu galak, bahkan nenek peot pun akan
selalu saya rindukan.
vii
17. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada barisan para mantan (sengaja
dibuat mantan, karena kalau dibuat alumni, takutnya akan ada reuni)
Rahmat Salim Fauzi Pulungan, Wahyu Noviarly Purba, Muhammad Dary
Subandi, Muhyil Hilmi Tanjung dan Muhammad Hanip Lubis yang
sekarang sudah menemukan kebahagiaan masing-masing.
Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih.
Medan, Agustus 2016
Penulis,
Puspita Dewi
NIM. 4123321037
viii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
BAB
2.1
2.1.1
2.1.2
2.1.3
2.2
2.2.1
2.2.2
2.2.3
2.2.4
I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Identifikasi Masalah
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Defenisi operasional
halaman
i
ii
iii
iv
viii
xi
xii
xiii
1
4
4
5
5
6
6
II KAJIAN PUSTAKA
Kerangka Teoritis
7
Pengertian Belajar
7
Hasil Belajar
8
Aktivitas Belajar
11
Metode Pembelajaran
14
Metode Guided Teaching
15
Metode Team Quiz
18
Penerapan Metode Guided Teaching dengan Team Quiz
23
Hasil-hasil Penelitian dengan Penerapan Metode Guided Teaching dengan
Team Quiz
26
2.3
Model Pembelajaran
27
2.3.1 Model Pembelajaran Kooperatif tipe Team Games Tournament
28
2.3.2 Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif tipe Team Games Tournament
30
2.4
Materi Pembelajaran
31
a. Suhu
31
b. Pemuaian
32
c. Kalor
37
d. Perubahan Wujud Zat
40
e. Azas Black
41
f. Perpindahan Kalor
42
2.5
Kerangka Konseptual
45
2.6
Hipotesis Penelitian
47
ix
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3 Variabel Penelitian
3.4 Jenis dan Desain Penelitian
3.4.1 Jenis Penelitian
3.4.2 Desain Penelitian
3.5 Prosedur Penelitian
3.6 Instrumen Penelitian
3.6.1 Lembar Wawancara Guru
3.6.2 Lembar Observasi
3.6.3 Tes Hasil Belajar
3.6.3.1 Validitas Tes
3.7 Teknik Analisis Data
3.7.1 Wawancara Guru
3.7.2 Penilaian Afektif (Sikap)
3.7.3 Penilaian Psikomotorik (Keterampilan)
3.7.4 Observasi Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa
3.7.5 Tes Hasil Belajar
3.7.5.1 Menghitung Mean dan Standar Deviasi
3.7.5.2 Uji Normalitas
3.7.5.3 Uji Homogenitas
3.7.5.4 Uji Hipotesis
48
48
48
49
49
49
50
52
52
53
55
56
56
56
57
57
57
58
58
58
59
59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil Penelitian
4.1.1
Nilai Pretes Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol
4.1.2
Nilai Postes Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol
4.1.3
Uji Persyaratan Analisis Data
4.1.3.1 Uji Normalitas Data
4.1.3.2 Uji Homogenitas Data
4.1.3.3 Pengujian Hipotesis
4.1.4
Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa
4.1.5
Penilaian Sikap
4.1.6
Penilaian Ketrampilan
4.2
Pembahasan Penelitian
61
61
62
64
64
64
65
66
70
71
72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
5.2
Saran-saran
76
77
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
78
xi
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar 2.1. Perbandingan antara Celcius, Reamur, Fahrenheit dan Kelvin
31
Gambar 2.2. Pemuaian Panjang
33
Gambar 2.3. Pemuaian Luas
34
Gambar 2.4. Pemuaian Volume
35
Gambar 2.5. Grafik Antara Tekanan Dan Volume Gas pada Suhu Konstan
37
Gambar 2.6. Kalor Berbentuk Energi Yang Berpindah
38
Gambar 2.7. Peristiwa Perubahan Wujud
40
Gambar 2.8. Perpindahan Kalor Secara Konduksi
42
Gambar 2.9. Perpindahan Kalor Secara Konveksi
44
Gambar 2.10. Perpindahan Kalor Secara Radiasi
45
Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian
52
Gambar 4.1
Perbandingan Nilai Pretes Kelas Eksperimen – Kontrol
62
Gambar 4.2
Perbandingan Nilai Postes Kelas Eksperimen - Kontrol
63
Gambar 4.3
Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen
67
Gambar 4.4
Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol
69
Gambar 4.5
Penilaian Sikap Siswa Kelas Eksperimen – Kontrol
70
Gambar 4.6
Penilaian Psikomotorik Siswa di Kelas Eksperimen
72
xii
DAFTAR TABEL
halaman
Tabel 2.1 Beberapa Hasil Penelitian Terdahulu
25
Tabel 2.2 Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT
30
Tabel 2.3 Koefisien Pemuaian Berbagai Zat
34
Tabel 3.1 Tabel Desain Penelitian (Two group pretest - postest design)
49
Tabel 3.2 Indikator Penilaian Observasi Aktivitas Siswa
53
Tabel 3.3 Kategori dan Persentase Nilai
55
Tabel 3.4 Spesifikasi Tes Hasil Belajar Taksonomi Anderson
55
Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Gain
57
Tabel 4.1 Hasil Pretes dan Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
61
Tabel 4.2 Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
62
Tabel 4.3 Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
63
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data
64
Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Data
65
Tabel 4.6 Ringkasan Perhitungan Uji t
65
Tabel 4.7 Kriteria dan Nilai Aktivitas
66
Tabel 4.8 Rekapitulasi Data Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen
66
Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen
67
Tabel 4.10 Rekapitulasi Data Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol
68
Tabel 4.11 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas Kontrol
69
Tabel 4.12 Kriteria dan Nilai Sikap
70
Tabel 4.13 Penilaian Sikap Siswa
70
Tabel 4.14 Kriteria dan Nilai Psikomotorik
71
Tabel 4.15 Penilaian Psikomotorik Siswa pada Kelas Eksperimen
71
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
halaman
Lampiran 1.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1
80
Lampiran 2.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2
99
Lampiran 3.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3
117
Lampiran 4.
Lembar Kerja Siswa 1
133
Lampiran 5.
Lembar Kerja Siswa 2
135
Lampiran 6.
Lembar Kerja Siswa 3
137
Lampiran 7.
Kisi-kisi Tes Hasil Belajar
139
Lampiran 8.
Instrumen Tes Hasil Belajar
147
Lampiran 9.
Lembar Observasi Guru
151
Lampiran 10. Lembar Observasi Siswa
156
Lampiran 11. Data Hasil Pretes Kelas Eksperimen
161
Lampiran 12. Data Hasil Pretes Kelas Kontrol
162
Lampiran 13. Data Hasil Postes Kelas Eksperimen
163
Lampiran 14. Data Hasil Postes Kelas Kontrol
164
Lampiran 15. Nilai Aktivitas Kelas Eksperimen Pert I II II
165
Lampiran 16. Nilai Aktivitas Kelas Kontrol Pert I II III
169
Lampiran 17. Penilaian Sikap Kelas Eksperimen Pert I II III
173
Lampiran 18. Penilaian Sikap Kelas Kontrol Pert I II III
179
Lampiran 19. Penilaian Keterampilan Kelas Eksperimen Pert I II III
185
Lampiran 20. Uji Normalitas Data
191
Lampiran 21. Uji Homogenitas Data
198
Lampiran 22. Uji hipotesis pretes
201
Lampiran 23. Uji hipotesis postes
203
Lampiran 24. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z
205
Lampiran 25. Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi t
206
Lampiran 26 Nilai-nilai Distribusi F
207
Lampiran 27. Dokumentasi
210
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Setiap bangsa yang besar dan maju memiliki sumber daya manusia yang
berkompeten. Hal tersebut didapat melalui pendidikan di sekolah. Pendidikan
merupakan kunci utama di dalam kehidupan untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia. Peserta yang melalui pendidikan dapat memiliki kompetensi yang
dapat menjadi bekal pengetahuan dalam menjalani hidupnya, sehingga dengan
pendidikan, peserta didik dapat menjadi manusia yang bernilai dan diharapkan
dapat berguna bagi bangsa dan negara. Pendidikan yang baik dan bermutu adalah
pendidikan yang telah dirancang dengan matang, sehingga tujuan pendidikan itu
sendiri dapat tercapai. Upaya pemerintah dalam peningkatan mutu pendidikan
sudah dilaksanakan, dimulai dari melakukan perubahan kurikulum, melengkapi
sarana dan prasarana, perubahan dan perbaikan metode dan strategi pembelajaran,
serta usaha peningkatan kualitas tenaga pendidik atau guru karena peran guru
sangat penting dalam menetukan efektifitas di dalam proses pembelajaran.
Proses pembelajaran di sekolah akan berjalan dengan lancar dan
menyenangkan jika dilakukan dengan pengajaran yang sesuai dan tepat.
Melakukan kegiatan pembelajaran para guru harus mampu memahami karakter
masing-masing siswa dan diharapkan mampu memilih model maupun metode
pembelajaran yang tepat dan dapat disesuaikan dengan kemampuan siswa serta
materi pelajaran yang akan disampaikan sehingga dapat memenuhi kebutuhan
belajar siswa, menggali potensi yang ada pada diri siswa agar siswa dapat
berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Namun yang diketahui saat sekarang
ini hasil belajar siswa untuk pelajaran fisika masih sangat rendah, terlihat dari
kurangnya
partisipasi
siswa
dalam
keterlibatan
proses
pembelajaran
mengakibatkan siswa kurang bersemangat untuk menyelesaikan tugas yang
diberikan oleh guru. Kenyataan ini sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan
oleh peneliti di SMA N 1 Sei Suka, dengan melakukan wawancara kepada guru
bidang studi fisika yaitu Bapak Drs. Ridwan Alias Nazri Rafik, diperoleh data
hasil belajar fisika pada semester ganjil adalah rata-rata 57 sedangkan kriteria
1
2
ketuntasan minimal untuk mata pelajaran fisika adalah 70. Fakta ini juga tampak
dari hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor dengan rata-rata nilai
siswa yang tidak mencapai KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu 66. Hal
ini dibuktikan dengan (71%) tidak menyukai pelajaran fisika, karena sebagian
besar waktu pembelajaran dikelas digunakan siswa untuk mendengar dan
mencatat penjelasan ataupun tugas yang diberikan oleh guru dan kelas menjadi
pasif, sedangkan (63%) siswa menginginkan cara belajar di kelas bervariasi
seperti bermain dan belajar. Fisika merupakan ilmu yang mempelajari peristiwa
dan fenomena alam. Selain itu dalam fisika terdapat banyak penjelasan, simbol
serta rumus yang digunakan untuk menyelesaikan soal yang panjang dan rumit.
Oleh sebab itu dalam pembelajaran fisika sangat diperlukan pemahaman,
ketelitian, kerapian dan latihan di dalam mempelajarinya. Hal ini yang menjadi
alasan (69%) siswa menganggap fisika adalah pelajaran yang sulit, karena
terdapat banyak rumus yang harus digunakan dan dihafal dalam penyelesaian
soalnya.
Upaya untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran diberikan
beberapa alternatif, seperti perubahan pendekatan dan metode pembelajaran yang
diterapkan. Pendekatan adalah cara yang ditempuh guru dalam pelaksanaan
pembelajaran agar konsep yang disajikan dapat diadaptasi oleh siswa. Sedangkan
metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk menyampaikan
pelajaran kepada siswa, dalam arti guru mengadakan hubungan dengan siswa pada
saat berlangsungnya pengajaran.
Berdasarkan masalah yang muncul, tersebut maka peneliti berpendapat
untuk meningkatkan hasil belajar siswa diperlukan metode pembelajaran yang
menarik, dapat merangsang pola pikir siswa dan tidak membosankan. Adapun
metode pembelajaran yang akan diterapkan peneliti adalah mengkolaborasikan
antara metode pembelajaran guided teaching dengan team quiz. Karena metode
guided teaching membantu meningkatkan tingkat pemahaman siswa, menarik dan
merangsang pola pikir siswa, serta metode team quiz yang menerapkan
pertandingan akademis agar motivasi siswa meningkat, dan pembelajaran
berlangsung dengan menyenangkan karena bersifat layaknya cerdas cermat.
3
Model pembelajaran
kooperatif tipe
Team
Games
Tournament
adalah
pembelajaran yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa
harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan
mengandung unsur permainan dan reinforcement (rangsangan).
Metode guided teaching
adalah pembelajaran yang didesain untuk
meningkatkan rasa tanggung jawab siswa secara mandiri dan menuntut saling
ketergantungan yang positif terhadap teman sekelompoknya karena setiap
kelompok dituntut untuk bisa menyampaikan respon-respon mereka secara
terbuka tentang materi yang akan diajarkan.
Metode team quiz merupakan metode pembelajaran yang menyenangkan,
karena siswa diajak bersaing dalam bertanya dan menjawab pertanyaan dari
kelompok lain. Pembelajaran didalam kelas akan dibagi menjadi tiga kelompok
besar dan semua anggota kelompok bersama-sama mempelajari materi tersebut,
saling memberi arahan, saling memberi pertanyaan dan jawaban untuk memahami
materi tersebut. Dengan adanya pertandingan akademis layaknya cerdas cermat
ini maka terciptalah kompetisi antar kelompok, para siswa akan senantiasa
berusaha belajar dengan motivasi yang tinggi agar dapat memperoleh nilai yang
tinggi dalam pertandingannya.
Penerapan metode guided teaching dengan team quiz ini sudah pernah
diteliti oleh beberapa peneliti sebelumnya seperti Sutardi dkk., (2013) dengan
judul “Peningkatan Minat dan Hasil Belajar Siswa dengan Metode Pembelajaran
Quiz Team “Think Fast Do Best” pada pelajaran kimia yaitu pada materi Reaksi
Reduksi-Oksidasi di Kelas X MAN Model Singkawang” dengan hasil penelitian
menunjukkan hasil penelitian bahwa perhitungan rata-rata minat siswa hasil
angket pada siklus I adalah 75,21% dan pada siklus II adalah 80,80%. Kenaikan
minat siswa yang ditunjukkan oleh hasil angket sejalan dengan hasil observasi
yang dilakukan oleh observer dimana hasil observasi pada siklus I sebesar 87,50
dan pada siklus II sebesar 95,00. Berdasarkan atas hasil post-test yang dilakukan
pada setiap akhir pertemuan dengan nilai KKM yang ditetapkan 68 sebagian besar
siswa memperoleh hasil yang baik (lebih dari 80% tuntas).
4
Peneliti tertarik untuk menggunakan kolaborasi metode guided teaching
dengan team quiz ini karena pada peneliti sebelumnya masih ditemukan kendala
seperti waktu yang dibutuhkan banyak. Tetapi disini peneliti akan mencoba
mengatasi untuk mengefisienkan waktu yang digunakan selama berlangsungnya
pertandingan akademis antar kelompok, dengan cara pembatasan waktu dengan
stopwatch, dimana waktu pada setiap kelompok dibagi sama rata, dan apabila
waktu yang digunakan pada satu kelompok berlebih maka harus diberhentikan
dan dilanjutkan pada kelompok selanjutnya. Dengan demikian, setiap anggota
kelompok akan berpacu menggunakan waktu dengan efisien.
Penelitian ini perlu dilakukan untuk mengetahui pengaruh kolaborasi
metode guided teaching dengan team quiz untuk pembelajaran yang lebih baik
lagi.
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka identifikasi masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Rendahnya minat belajar siswa pada pelajaran fisika.
2. Pembelajaran masih bersifat konvensional.
3. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika masih rendah.
1.3
Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka batasan masalah dalam penelitian
ini adalah:
1. Metode yang digunakan adalah kolaborasi metode guided teaching dengan
team quiz.
2. Materi yang diberikan dalam penelitian ini adalah materi semester II yaitu
Suhu dan Kalor.
3. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X di SMA Negeri 1 Sei Suka T.P
2015/2016.
5
1.4
Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar fisika siswa jika diterapkan kolaborasi metode
guided teaching dengan team quiz pada materi suhu dan kalor di kelas X
IPA di SMA Negeri 1 Sei Suka T.P 2015/2016?
2. Bagaimana hasil belajar fisika siswa jika diterapkan pembelajaran
konvensional pada materi suhu dan kalor di kelas X IPA di SMA Negeri 1
Sei Suka T.P 2015/2016?
3. Bagaimana aktifitas siswa jika diterapkan kolaborasi metode guided
teaching dengan team quiz dan aktifitas siswa jika diterapkan
pembelajaran konvensional pada materi suhu dan kalor di kelas X IPA di
SMA Negeri 1 Sei Suka T.P 2015/2016?
4. Bagaimana pengaruh kolaborasi metode guided teaching dengan team quiz
terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi suhu dan kalor di kelas X
IPA di SMA Negeri 1 Sei Suka T.P 2015/2016?
1.5
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan kolaborasi
metode guided teaching dengan team quiz pada materi pokok suhu dan
kalor di kelas X IPA semester II di SMA Negeri 1 Sei Suka T.P
2015/2016.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran
konvensional pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X IPA semester II
di SMA Negeri 1 Sei Suka T.P 2015/2016.
3. Untuk mengetahui aktifitas siwa apabila diterapkan kolaborasi metode
guided teaching dengan team quiz dan aktifitas siswa apabila diterapkan
pembelajaran konvensional pada materi suhu dan kalor di kelas X IPA
semester II di SMA Negeri 1 Sei Suka T.P 2015/2016.
6
4. Untuk mengetahui pengaruh kolaborasi metode guided teaching dengan
team quiz pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X IPA semester II di
SMA Negeri 1 Sei Suka T.P 2015/2016.
1.6
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai
pihak yaitu sebagai berikut:
1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai penerapan
kolaborasi metode guided teaching dengan team quiz dalam upaya
meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah khususnya guru bidang studi
fisika dengan menerapkan kolaborasi metode guided teaching dengan team
quiz untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
1.7
Defenisi Operasional
1. Metode guided teaching adalah rangkaian penyampaian materi ajar yang
diawali dari suatu pertanyaan yang dijadikan dasar untuk menyampaikan
materi berikutnya (Istarani, 2012).
2. Metode team quiz merupakan pembelajaran yang dapat meningkatkan
tanggung jawab belajar peserta didik dalam suasana yang menyenangkan
(Istarani, 2012).
3. Model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament adalah
pembelajaran yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa
tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor
sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement (rangsangan).
(Shoimin, 2014).
4. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,
sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan (Suprijono, 2010).
76
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain :
1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan kolaborasi metode guided
teaching dengan team quiz pada materi pokok suhu dan kalor kelas x
semester II di SMA Negeri Sei Suka T.P2015/2016 sebelum diberikan
perlakuan rata-rata nilai pretes sebesar 36,143 dan setelah diberikan
perlakuan rata-rata nilai postes siswa sebesar 74,71.
2. Hasil belajar siswa dengan menggunakanpembelajaran konvensional
pada materi pokok suhu dan kalor kelas x semester II di SMA Negeri 1
Sei Suka T.P 2015/2016 sebelum diberikan perlakuan rata-rata nilai
pretes sebesar 36 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata nilai postes
siswa sebesar 54.
3. Aktifitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan
kolaborasi metode guided teaching dengan team quiz pada materi
pokok suhu dan kalor kelas x semester II SMA Negeri 1 Sei Suka
diperoleh rata-rata nilai aktivitas 69,1 termasuk dalam kategori cukup
aktif.
4. Ada perbedaan akibat pengaruhkolaborasi metode guided teaching
dengan team quiz terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok suhu
dan kalor kelas x semester II di SMA Negeri 1 Sei Suka T.P
2015/2016.
5. Peningkatan terhadap penilaian sikap yang terjadi pada kedua kelas
eksperimen maupun kontrol, dengan masing-masing persentase
53,92%, 65,35%, 83,03% pada kelas eksperimen dan 52,14%, 57,42%,
60,8% pada kelas kontrol.
6. Peningkatan terhadap penilaian ketrampilan yang terjadi pada kelas
eksperimen yaitu 88,9%, 91,12% dan 93,34% yang masuk kedalam
kategori aktif.
76
77
5.2
Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak
lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Pembagian dan pembentukan kelompok pada kolaborasi metode guided
teaching dengan team quiz dapat dilakukan sebelum kegiatan
pembelajaran
dilaksanakan.
Dengan
demikian,
dalam
kegiatan
pembelajaran tidak ada waktu yang terbuang untuk pembentukan
kelompok dan penataan ruang kelas.
2. Pada saat praktikum berlangsung, peneliti masih kesulitan dalam
membimbing penuh pada masing-masing kelompok. Oleh sebab itu, bagi
peneliti selanjutnya disarankan agar lebih membimbing siswa dengan
cara aktif bertanya kepada siswa tentang kendala yang dihadapi,
memotivasi siswa dalam proses pembelajaran, dan mengarahkan agar
setiap siswa aktif berdiskusi dalam kelompok dan mengemukakan
pendapat.
3. Karena keterbatasan peneliti, indikator spesifikasi tes hasil belajar
taksonomi Anderson yang dicapai peneliti hanya indikator C1 sampai C3.
Diharapkan pada peneliti selanjutnya agar dapat lebih memenuhi
indikator spesifikasi tes hasil belajar taksonomi Anderson yaitu dari C1
sampai C6 untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.
78
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Djamarah, S.B. dan Aswan, Z., (2013). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta
Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia
Handoyo, P. (2010). “Peningkatan Hasil Belajar Materi Luas Bangun Datar
Melalui Model Kooperatif STAD dan Kuis pada Siswa Kelas VI SDN
Rangkah VI Surabaya”, Jurnal Pendidikan kota Surabaya Vol 7,
Hlm.2, ISSN:2337-3253 hlm.7
http://dispendik.surabaya.go.id/surabayabelajar/jurnal/199/7.6.pdf
(diakses 25 Desember 2015)
Istarani. (2012). 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada
Jatiman. (2010). “Penerapan Metode Guided Teaching Dalam Pembelajaran
Kooperatif Guna Meningkatkan Prestasi Belajar Ekonomi Siswa SMKN
2 Madiun” Hlm.4 http://ikippgrimadiun.ac.id/ejournal/id/node/210
(diakses 25 Desember 2015)
Joyce, B., Weil, M. dan Calhoun, E., (2009)., Models of Teaching: Model-Model
Pengajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Kunandar. (2011). Guru Proffesional: implementasi KTSP dan Sukses dalam
Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Rahmat. (2007). Pembelajaran-Kooperatif-Tipe-TGT-team-games-tournaments
www.suhadinet.wordpress.com
Sabil dan Winarni. (2013). “Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa pada
Materi Persamaan Kuadrat dengan Metode Belajar Aktif Tipe Team
Quiz di Kelas IX SMPN 24 Kota Jambi” Jurnal Pendidikan Kota Jambi
Vol 3, Nomor 2, Oktober 2013, ISSN:2088-2157, Hlm.3, onlinejournal.unja.ac.id/index.php/edumatica/article/download/1581/1038
(diakses 27 Desember 2015)
Sagala, S., (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV Alfabeta
Sanjaya, W., (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Bandung: Pernada Media Group
Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali
Pers
78
79
Setiorini, K., (2009). “Pembelajaran Strategi Feedback Metode Guided Teaching
sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI MAN
Wonokromo
Bantul
Yogyakarta”
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=esrc=s&source=web&cd=2
&cad=rja&ved=0CCoQFjAB&url=http%3A%2F%2Fdigilib.uinsuka.ac.id%2F3372%2F&ei=csYEU4TNEs6XrAeG5YHQAg&usg=AF
QjCNFlia6v84alkYURx-ImCyg7Fh3uQg&bvm=bv.61535280,d.bmk
(diakses 27 Desember 2015)
Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta : Ar-Ruzz Media
Silberman, Melvin L. (2013)., Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif
Penerjemah, Sarjuli, et. Al: Penyunting, Bermawy Munthe,
et.al..Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Judul asli: Active
Learning;101 Strategy to Teach Any Subject.
Supiyanto. (2007). Fisika Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Phibeta
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka
Cipta
Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito
Sudjana, N., (2010). Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Suprijono, A. (2010). Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Paikem.
Yogyakarta: Pustaka Belajar
Sutardi, Nuraztia R., Saputra S.A., (2013). Peningkatan Minat dan Hasil Siswa
Dengan Metode Pembelajaran Quiz Team Think Fast Do Best pada
Materi Reaksi Oksidasi-Reduksi di kelas X MAN Model Singkawang,
Vol IX, No 2 Oktober 2013, ISSN, hlm. 79 (online):2301-8550,
http://journal.uin-suka.ac.id/kaunia/wp-content/uploads/2014/01/10Kaunia-IX-2-Sutardi-dkkPENINGKATAN_MINAT_DAN_HASIL.pdf (diakses 27 Desember
2015)
Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kencana
TEAM QUIZ TERHADAPHASIL BELAJAR SISWA PADA
MATERI POKOK SUHU DAN KALOR KELAS X
SEMESTER IISMANEGERI 1 SEI SUKA T.P 2015/2016
Oleh :
Puspita Dewi
NIM 4123321037
Program StudiPendidikan Fisika
SKRIPSI
DiajukanUntukMemenuhiSyaratmemperolehGelar
SarjanaPendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
ii
RIWAYAT HIDUP
Puspita Dewidilahirkan di Tanjung Gading, Komplek Perumahan PT
INALUM, Kab. Batubara, Kec. Sei Sukapadatanggal01 Juni 1994. Ayah
bernamaMurnan
Jumadi
dan
ibu
bernama
Kusdiningsihdanmerupakananakkeduadaritigabersaudara.
penulismasukkeTK
MITRA
sekolahinipadatahun2000.
Pada
Endang
Padatahun
1999,
INALUMdanmenamatkanpendidikanTK
tahun
ini
pula,
penulis
di
melanjutkan
pendidikannya di SD Negeri 1 Sei Suka (SDN 016396 Tanjung Gading) dan tamat
di tahun 2006. Kemudianpenulismelanjutkanpendidikan SLTP di SMP Negeri 1
Sei Suka yang beralamat di Komplek Perumahan PT INALUM, Tanjung
Gadingdantamat
di
tahun
penulismelanjutkanSekolahMenengahAtas
2009.
di
Kemudian
SMANegeri1
Tebing
Tinggidanluluspadatahun 2012. Di tahunini pula penulisberhasilmasukke PTN
UniversitasNegeri
Medan
FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlampadaprodiPendidikanFisika.
Penulis menyelesaikan studi pada tanggal 09Agustus 2016.
di
iii
PENGARUH KOLABORASI METODE GUIDED TEACHING DENGAN
TEAM QUIZ TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK SUHU DAN KALOR KELAS X SEMESTER II
SMA NEGERI 1 SEI SUKA T.P. 2015/2016
Puspita Dewi (NIM 4123321037)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kolaborasi metode
Guided Teaching dengan Team Quiz terhadap hasil belajar beserta aktivitas siswa
pada materi pokok suhu dan kalor kelas X semester II di SMA Negeri 1 Sei Suka
T.P. 2015/2016.
Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen. Adapun populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X semester II di SMA Negeri 1
Sei Suka T.P.2015/2016 yang berjumlah 6 kelas. Pengambilan sampel dilakukan
dengan cara cluster random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 35 orang
untuk masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Dari analisa data diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 36,14
dan pada kelas kontrol sebesar 36,00. Kedua kelas berdistribusi normal karena
Lhitung < LTabel (0,1416 < 0,1497) dan homogen karena Fhitung < FTabel (1,55 < 1,76).
Dari hasil uji kemampuan awal siswa diperoleh t hit = 0,059 dan diperoleh
t tabel =1,997 ( thitung < ttabel ) yang berarti Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan
kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen sama dengan kemampuan awal
siswa pada kelas kontrol.
Untuk postest, diperoleh nilai rata-rata postest kelas eksperimen 74,71 dan
pada kelas kontrol sebesar 54,00. Kedua kelas menunjukkan distribusi normal dan
homogen. Dari hasil uji hipotesis diperoleh thitung = 7,90 dengan ttabel = 1,669
( thitung > ttabel ) yang berarti Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan yaitu kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol akibat
pengaruh kolaborasi metode Guided Teaching dengan Team Quiz terhadap hasil
belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor kelas X semester II di SMA
Negeri 1 Sei Suka T.P. 2015/2016.
Kata Kunci: Kolaborasi metode pembelajaran guided teaching dengan team quiz,
Hasil Belajar Siswa, Aktivitas
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan
hidayah-Nya yang telah dikaruniakan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Kolaborasi Metode Guided
Teaching dengan Team Quiz Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok
Suhu dan Kalor Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Sei Suka T.P. 2015/2016”.
Skripsi ini merupakan sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar
sarjana pendidikan bagi program S1 pada program studi Pendidikan Fisika di
Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si, selaku ketua Jurusan Fisika sekaligus
dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan waktu, tenaga,
arahan
dan
bimbingan
yang
sangat
membantu
penulis
dalam
menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Drs. Jonny H. Panggabean, M.Si, Bapak Dr. Makmur Sirait, M.Si
dan Ibu Dr. Mariati P. Simanjuntak, M.Si selaku dosen penguji I, II dan III
atas saran dan arahannya selama penyusunan skripsi ini.
3. Ibu Rita Juliani, S.Si, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan sekaligus
pembimbing akademik.
4. Bapak Drs. Juru Bahasa Sinuraya, M.Pd selaku ketua Prodi Pendidikan
Fisika serta Bapak dan Ibu dosen mata kuliah dan staf pegawai jurusan
Fisika FMIPA Unimed yang telah banyak membantu penulis.
5. Teristimewa untuk orangtuaku tercinta Papaku Murnan Jumadi dan
Mamaku Endang Kusdiningsih, Abangku Ahmad Murenda, ST. dan
Adikku Desi Hardiyanti yang masih berkuliah di Universitas Negeri
Medan (Jurusan Ekonomi – Prodi Pendidikan Tata Niaga) yang selalu
menanyakan
kapan
sidang,
kapan
urusannya
kelar,
dan
selalu
v
mengingatkan untuk tidak pernah meninggalkan sholat 5 waktu, berdoa
agar segala urusannya dilancarkan dan selalu berusaha untuk segala upaya
yang dapat dilakukan. Terimakasih yang sebesar-besarnya atas segala doa,
motivasi, perhatian, dukungan serta material yang diberikan dengan tulus
kepada penulis selama perkuliahan sampai penyelesaian skripsi ini.
6. Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sei Suka yaitu Drs. Ridwan Alias
Nazri Rafik sekaligus guru Fisika yang telah banyak membantu dalam
pelaksanaan penelitian dan para siswa X-1 IPA dan X-2 IPA serta para
staff pegawai SMA Negeri 1 Sei Suka yang telah memberikan waktu dan
tenaganya dalam membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian.
7. Bapak Pulu Ginting selaku Ketua Prodi Pendidikan Bahasa dan Seni yang
telah berbaik hati untuk membantu saya dalam menyelesaikan masalah
yang saya alami di semester 8 yang lalu, dimana masalah tersebut sudah
saya tetapkan menjadi pelajaran untuk saya menjadi pribadi yang lebih
baik lagi kedepannya.
8. Teman-teman seperjuangan di fisika ekstensi B 2012, selamat dan sukses
untuk kita semua yang sudah melalui sidang meja hijau, semoga menjadi
berkah untuk kita semua dan selamat meniti karir masing-masing
kedepannya, terkhusus teman paling tidak beres masa-masa seperjuangan
yaitu Putri Dayanti Batubara dan Sari Malum Berutu, semoga kalian juga
cepat menyusul selesai sidang meja hijau.
9. Buat sahabat-sahabatku Rabbaniyah Afni yang berkuliah di Universitas
Padjajaran jurusan Hubungan Internasional, Sutia Windary yang berkuliah
di Universitas Diponegoro jurusan Sastra Jepang dan Nursaadah
Tussaniyah yang saat ini juga masih kuliah tetapi sudah bekerja juga yang
senantiasa mendukung penulis dengan motivasi untuk tetap semangat
dalam menyelesaikan dan memperbaiki skripsi ini, serta orang-orang
terdekat seperti Frisca Rossari Rangkuti, Faradilla Harsyah dan Nafsiah
Ritonga.
vi
10. Terkhusus kepada Feri Gunawan yang selalu memberikan waktu, doa,
bantuan dan semangatnya kepada penulis selama perkuliahan sampai
penyelesaian skripsi ini.
11. Teman-teman di SD Negeri 016396 Tanjung Gading Alumni 2006, SMP
Negeri 1 Sei Suka Alumni 2009 (Kelas Spagety) dan SMA Negeri 1
Tebing Tinggi Alumni 2012.
12. Ibu Faliyawati selaku Wali Kelas SMP mulai dari kelas VII sampai kelas
IX yang selalu sayang seperti anak sendiri, terima kasih atas kebaikan dan
selalu berkomunikasi baik walau sekarang jarang bertemu.
13. Bapak Rizaldi, SE., selaku kepala sekolah SMK Swasta Tengku Amir
Hamzah Indrapura serta guru-guru dan para staff yang telah banyak
membantu penulis selama PPLT tahun 2015 lalu.
14. Pak Ahmad Yasin, ST., Selaku guru pamong selama menjalani PPLT di
SMK Swasta Tengku Amir Hamzah Indrapura yang telah banyak
membantu, berbagi cerita, memberikan semangat dan memberikan
pengalaman dalam mengajar di kelas terutama saat mengajar di kelas yang
siswa nya adalah laki-laki semua.
15. Teman-teman PPLT SMK Swasta Tengku Amir Hamzah Indrapura 2015
yang sangat berbaik hati, walaupun kadang terjadi pertengkaran diantara
kita sesama teman, tetapi selalu bisa diselesaikan dengan baik dan damai.
Terima kasih untuk canda tawa yang pernah kita alami saat bersama di
wilayah sekolah ataupun di posko. Maaf karna tidak ikut tinggal di posko.
16. Murid-murid SMK Swasta Tengku Amir Hamzah Indrapura yang saya
masuki kelasnya karena jadwal saya mengajar sebagai guru PPL tahun
2015 lalu, yaitu X TKR, X TKJ, X-1 TSM, X-2 TSM, X-1 TI, X-2 TI, X-1
PT, X-2 PT, X-3 PT, XI TSM, XI-1 TI, XI-2 TI, XI-1 PT, XI-2 PT, XI-3
PT. Terima kasih telah memberikan kesan selama mengajar di kelas
kalian, akan selalu merindukan sikap nakal kalian setiap kali tidak mau
belajar dan maunya menonton film ataupun mengadakan games. Panggilan
bunda, ibu cantik, ibu cerewet, ibu galak, bahkan nenek peot pun akan
selalu saya rindukan.
vii
17. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada barisan para mantan (sengaja
dibuat mantan, karena kalau dibuat alumni, takutnya akan ada reuni)
Rahmat Salim Fauzi Pulungan, Wahyu Noviarly Purba, Muhammad Dary
Subandi, Muhyil Hilmi Tanjung dan Muhammad Hanip Lubis yang
sekarang sudah menemukan kebahagiaan masing-masing.
Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih.
Medan, Agustus 2016
Penulis,
Puspita Dewi
NIM. 4123321037
viii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
BAB
2.1
2.1.1
2.1.2
2.1.3
2.2
2.2.1
2.2.2
2.2.3
2.2.4
I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Identifikasi Masalah
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Defenisi operasional
halaman
i
ii
iii
iv
viii
xi
xii
xiii
1
4
4
5
5
6
6
II KAJIAN PUSTAKA
Kerangka Teoritis
7
Pengertian Belajar
7
Hasil Belajar
8
Aktivitas Belajar
11
Metode Pembelajaran
14
Metode Guided Teaching
15
Metode Team Quiz
18
Penerapan Metode Guided Teaching dengan Team Quiz
23
Hasil-hasil Penelitian dengan Penerapan Metode Guided Teaching dengan
Team Quiz
26
2.3
Model Pembelajaran
27
2.3.1 Model Pembelajaran Kooperatif tipe Team Games Tournament
28
2.3.2 Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif tipe Team Games Tournament
30
2.4
Materi Pembelajaran
31
a. Suhu
31
b. Pemuaian
32
c. Kalor
37
d. Perubahan Wujud Zat
40
e. Azas Black
41
f. Perpindahan Kalor
42
2.5
Kerangka Konseptual
45
2.6
Hipotesis Penelitian
47
ix
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3 Variabel Penelitian
3.4 Jenis dan Desain Penelitian
3.4.1 Jenis Penelitian
3.4.2 Desain Penelitian
3.5 Prosedur Penelitian
3.6 Instrumen Penelitian
3.6.1 Lembar Wawancara Guru
3.6.2 Lembar Observasi
3.6.3 Tes Hasil Belajar
3.6.3.1 Validitas Tes
3.7 Teknik Analisis Data
3.7.1 Wawancara Guru
3.7.2 Penilaian Afektif (Sikap)
3.7.3 Penilaian Psikomotorik (Keterampilan)
3.7.4 Observasi Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa
3.7.5 Tes Hasil Belajar
3.7.5.1 Menghitung Mean dan Standar Deviasi
3.7.5.2 Uji Normalitas
3.7.5.3 Uji Homogenitas
3.7.5.4 Uji Hipotesis
48
48
48
49
49
49
50
52
52
53
55
56
56
56
57
57
57
58
58
58
59
59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil Penelitian
4.1.1
Nilai Pretes Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol
4.1.2
Nilai Postes Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol
4.1.3
Uji Persyaratan Analisis Data
4.1.3.1 Uji Normalitas Data
4.1.3.2 Uji Homogenitas Data
4.1.3.3 Pengujian Hipotesis
4.1.4
Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa
4.1.5
Penilaian Sikap
4.1.6
Penilaian Ketrampilan
4.2
Pembahasan Penelitian
61
61
62
64
64
64
65
66
70
71
72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
5.2
Saran-saran
76
77
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
78
xi
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar 2.1. Perbandingan antara Celcius, Reamur, Fahrenheit dan Kelvin
31
Gambar 2.2. Pemuaian Panjang
33
Gambar 2.3. Pemuaian Luas
34
Gambar 2.4. Pemuaian Volume
35
Gambar 2.5. Grafik Antara Tekanan Dan Volume Gas pada Suhu Konstan
37
Gambar 2.6. Kalor Berbentuk Energi Yang Berpindah
38
Gambar 2.7. Peristiwa Perubahan Wujud
40
Gambar 2.8. Perpindahan Kalor Secara Konduksi
42
Gambar 2.9. Perpindahan Kalor Secara Konveksi
44
Gambar 2.10. Perpindahan Kalor Secara Radiasi
45
Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian
52
Gambar 4.1
Perbandingan Nilai Pretes Kelas Eksperimen – Kontrol
62
Gambar 4.2
Perbandingan Nilai Postes Kelas Eksperimen - Kontrol
63
Gambar 4.3
Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen
67
Gambar 4.4
Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol
69
Gambar 4.5
Penilaian Sikap Siswa Kelas Eksperimen – Kontrol
70
Gambar 4.6
Penilaian Psikomotorik Siswa di Kelas Eksperimen
72
xii
DAFTAR TABEL
halaman
Tabel 2.1 Beberapa Hasil Penelitian Terdahulu
25
Tabel 2.2 Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT
30
Tabel 2.3 Koefisien Pemuaian Berbagai Zat
34
Tabel 3.1 Tabel Desain Penelitian (Two group pretest - postest design)
49
Tabel 3.2 Indikator Penilaian Observasi Aktivitas Siswa
53
Tabel 3.3 Kategori dan Persentase Nilai
55
Tabel 3.4 Spesifikasi Tes Hasil Belajar Taksonomi Anderson
55
Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Gain
57
Tabel 4.1 Hasil Pretes dan Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
61
Tabel 4.2 Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
62
Tabel 4.3 Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
63
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data
64
Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Data
65
Tabel 4.6 Ringkasan Perhitungan Uji t
65
Tabel 4.7 Kriteria dan Nilai Aktivitas
66
Tabel 4.8 Rekapitulasi Data Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen
66
Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen
67
Tabel 4.10 Rekapitulasi Data Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol
68
Tabel 4.11 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas Kontrol
69
Tabel 4.12 Kriteria dan Nilai Sikap
70
Tabel 4.13 Penilaian Sikap Siswa
70
Tabel 4.14 Kriteria dan Nilai Psikomotorik
71
Tabel 4.15 Penilaian Psikomotorik Siswa pada Kelas Eksperimen
71
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
halaman
Lampiran 1.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1
80
Lampiran 2.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2
99
Lampiran 3.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3
117
Lampiran 4.
Lembar Kerja Siswa 1
133
Lampiran 5.
Lembar Kerja Siswa 2
135
Lampiran 6.
Lembar Kerja Siswa 3
137
Lampiran 7.
Kisi-kisi Tes Hasil Belajar
139
Lampiran 8.
Instrumen Tes Hasil Belajar
147
Lampiran 9.
Lembar Observasi Guru
151
Lampiran 10. Lembar Observasi Siswa
156
Lampiran 11. Data Hasil Pretes Kelas Eksperimen
161
Lampiran 12. Data Hasil Pretes Kelas Kontrol
162
Lampiran 13. Data Hasil Postes Kelas Eksperimen
163
Lampiran 14. Data Hasil Postes Kelas Kontrol
164
Lampiran 15. Nilai Aktivitas Kelas Eksperimen Pert I II II
165
Lampiran 16. Nilai Aktivitas Kelas Kontrol Pert I II III
169
Lampiran 17. Penilaian Sikap Kelas Eksperimen Pert I II III
173
Lampiran 18. Penilaian Sikap Kelas Kontrol Pert I II III
179
Lampiran 19. Penilaian Keterampilan Kelas Eksperimen Pert I II III
185
Lampiran 20. Uji Normalitas Data
191
Lampiran 21. Uji Homogenitas Data
198
Lampiran 22. Uji hipotesis pretes
201
Lampiran 23. Uji hipotesis postes
203
Lampiran 24. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z
205
Lampiran 25. Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi t
206
Lampiran 26 Nilai-nilai Distribusi F
207
Lampiran 27. Dokumentasi
210
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Setiap bangsa yang besar dan maju memiliki sumber daya manusia yang
berkompeten. Hal tersebut didapat melalui pendidikan di sekolah. Pendidikan
merupakan kunci utama di dalam kehidupan untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia. Peserta yang melalui pendidikan dapat memiliki kompetensi yang
dapat menjadi bekal pengetahuan dalam menjalani hidupnya, sehingga dengan
pendidikan, peserta didik dapat menjadi manusia yang bernilai dan diharapkan
dapat berguna bagi bangsa dan negara. Pendidikan yang baik dan bermutu adalah
pendidikan yang telah dirancang dengan matang, sehingga tujuan pendidikan itu
sendiri dapat tercapai. Upaya pemerintah dalam peningkatan mutu pendidikan
sudah dilaksanakan, dimulai dari melakukan perubahan kurikulum, melengkapi
sarana dan prasarana, perubahan dan perbaikan metode dan strategi pembelajaran,
serta usaha peningkatan kualitas tenaga pendidik atau guru karena peran guru
sangat penting dalam menetukan efektifitas di dalam proses pembelajaran.
Proses pembelajaran di sekolah akan berjalan dengan lancar dan
menyenangkan jika dilakukan dengan pengajaran yang sesuai dan tepat.
Melakukan kegiatan pembelajaran para guru harus mampu memahami karakter
masing-masing siswa dan diharapkan mampu memilih model maupun metode
pembelajaran yang tepat dan dapat disesuaikan dengan kemampuan siswa serta
materi pelajaran yang akan disampaikan sehingga dapat memenuhi kebutuhan
belajar siswa, menggali potensi yang ada pada diri siswa agar siswa dapat
berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Namun yang diketahui saat sekarang
ini hasil belajar siswa untuk pelajaran fisika masih sangat rendah, terlihat dari
kurangnya
partisipasi
siswa
dalam
keterlibatan
proses
pembelajaran
mengakibatkan siswa kurang bersemangat untuk menyelesaikan tugas yang
diberikan oleh guru. Kenyataan ini sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan
oleh peneliti di SMA N 1 Sei Suka, dengan melakukan wawancara kepada guru
bidang studi fisika yaitu Bapak Drs. Ridwan Alias Nazri Rafik, diperoleh data
hasil belajar fisika pada semester ganjil adalah rata-rata 57 sedangkan kriteria
1
2
ketuntasan minimal untuk mata pelajaran fisika adalah 70. Fakta ini juga tampak
dari hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor dengan rata-rata nilai
siswa yang tidak mencapai KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu 66. Hal
ini dibuktikan dengan (71%) tidak menyukai pelajaran fisika, karena sebagian
besar waktu pembelajaran dikelas digunakan siswa untuk mendengar dan
mencatat penjelasan ataupun tugas yang diberikan oleh guru dan kelas menjadi
pasif, sedangkan (63%) siswa menginginkan cara belajar di kelas bervariasi
seperti bermain dan belajar. Fisika merupakan ilmu yang mempelajari peristiwa
dan fenomena alam. Selain itu dalam fisika terdapat banyak penjelasan, simbol
serta rumus yang digunakan untuk menyelesaikan soal yang panjang dan rumit.
Oleh sebab itu dalam pembelajaran fisika sangat diperlukan pemahaman,
ketelitian, kerapian dan latihan di dalam mempelajarinya. Hal ini yang menjadi
alasan (69%) siswa menganggap fisika adalah pelajaran yang sulit, karena
terdapat banyak rumus yang harus digunakan dan dihafal dalam penyelesaian
soalnya.
Upaya untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran diberikan
beberapa alternatif, seperti perubahan pendekatan dan metode pembelajaran yang
diterapkan. Pendekatan adalah cara yang ditempuh guru dalam pelaksanaan
pembelajaran agar konsep yang disajikan dapat diadaptasi oleh siswa. Sedangkan
metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk menyampaikan
pelajaran kepada siswa, dalam arti guru mengadakan hubungan dengan siswa pada
saat berlangsungnya pengajaran.
Berdasarkan masalah yang muncul, tersebut maka peneliti berpendapat
untuk meningkatkan hasil belajar siswa diperlukan metode pembelajaran yang
menarik, dapat merangsang pola pikir siswa dan tidak membosankan. Adapun
metode pembelajaran yang akan diterapkan peneliti adalah mengkolaborasikan
antara metode pembelajaran guided teaching dengan team quiz. Karena metode
guided teaching membantu meningkatkan tingkat pemahaman siswa, menarik dan
merangsang pola pikir siswa, serta metode team quiz yang menerapkan
pertandingan akademis agar motivasi siswa meningkat, dan pembelajaran
berlangsung dengan menyenangkan karena bersifat layaknya cerdas cermat.
3
Model pembelajaran
kooperatif tipe
Team
Games
Tournament
adalah
pembelajaran yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa
harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan
mengandung unsur permainan dan reinforcement (rangsangan).
Metode guided teaching
adalah pembelajaran yang didesain untuk
meningkatkan rasa tanggung jawab siswa secara mandiri dan menuntut saling
ketergantungan yang positif terhadap teman sekelompoknya karena setiap
kelompok dituntut untuk bisa menyampaikan respon-respon mereka secara
terbuka tentang materi yang akan diajarkan.
Metode team quiz merupakan metode pembelajaran yang menyenangkan,
karena siswa diajak bersaing dalam bertanya dan menjawab pertanyaan dari
kelompok lain. Pembelajaran didalam kelas akan dibagi menjadi tiga kelompok
besar dan semua anggota kelompok bersama-sama mempelajari materi tersebut,
saling memberi arahan, saling memberi pertanyaan dan jawaban untuk memahami
materi tersebut. Dengan adanya pertandingan akademis layaknya cerdas cermat
ini maka terciptalah kompetisi antar kelompok, para siswa akan senantiasa
berusaha belajar dengan motivasi yang tinggi agar dapat memperoleh nilai yang
tinggi dalam pertandingannya.
Penerapan metode guided teaching dengan team quiz ini sudah pernah
diteliti oleh beberapa peneliti sebelumnya seperti Sutardi dkk., (2013) dengan
judul “Peningkatan Minat dan Hasil Belajar Siswa dengan Metode Pembelajaran
Quiz Team “Think Fast Do Best” pada pelajaran kimia yaitu pada materi Reaksi
Reduksi-Oksidasi di Kelas X MAN Model Singkawang” dengan hasil penelitian
menunjukkan hasil penelitian bahwa perhitungan rata-rata minat siswa hasil
angket pada siklus I adalah 75,21% dan pada siklus II adalah 80,80%. Kenaikan
minat siswa yang ditunjukkan oleh hasil angket sejalan dengan hasil observasi
yang dilakukan oleh observer dimana hasil observasi pada siklus I sebesar 87,50
dan pada siklus II sebesar 95,00. Berdasarkan atas hasil post-test yang dilakukan
pada setiap akhir pertemuan dengan nilai KKM yang ditetapkan 68 sebagian besar
siswa memperoleh hasil yang baik (lebih dari 80% tuntas).
4
Peneliti tertarik untuk menggunakan kolaborasi metode guided teaching
dengan team quiz ini karena pada peneliti sebelumnya masih ditemukan kendala
seperti waktu yang dibutuhkan banyak. Tetapi disini peneliti akan mencoba
mengatasi untuk mengefisienkan waktu yang digunakan selama berlangsungnya
pertandingan akademis antar kelompok, dengan cara pembatasan waktu dengan
stopwatch, dimana waktu pada setiap kelompok dibagi sama rata, dan apabila
waktu yang digunakan pada satu kelompok berlebih maka harus diberhentikan
dan dilanjutkan pada kelompok selanjutnya. Dengan demikian, setiap anggota
kelompok akan berpacu menggunakan waktu dengan efisien.
Penelitian ini perlu dilakukan untuk mengetahui pengaruh kolaborasi
metode guided teaching dengan team quiz untuk pembelajaran yang lebih baik
lagi.
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka identifikasi masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Rendahnya minat belajar siswa pada pelajaran fisika.
2. Pembelajaran masih bersifat konvensional.
3. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika masih rendah.
1.3
Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka batasan masalah dalam penelitian
ini adalah:
1. Metode yang digunakan adalah kolaborasi metode guided teaching dengan
team quiz.
2. Materi yang diberikan dalam penelitian ini adalah materi semester II yaitu
Suhu dan Kalor.
3. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X di SMA Negeri 1 Sei Suka T.P
2015/2016.
5
1.4
Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar fisika siswa jika diterapkan kolaborasi metode
guided teaching dengan team quiz pada materi suhu dan kalor di kelas X
IPA di SMA Negeri 1 Sei Suka T.P 2015/2016?
2. Bagaimana hasil belajar fisika siswa jika diterapkan pembelajaran
konvensional pada materi suhu dan kalor di kelas X IPA di SMA Negeri 1
Sei Suka T.P 2015/2016?
3. Bagaimana aktifitas siswa jika diterapkan kolaborasi metode guided
teaching dengan team quiz dan aktifitas siswa jika diterapkan
pembelajaran konvensional pada materi suhu dan kalor di kelas X IPA di
SMA Negeri 1 Sei Suka T.P 2015/2016?
4. Bagaimana pengaruh kolaborasi metode guided teaching dengan team quiz
terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi suhu dan kalor di kelas X
IPA di SMA Negeri 1 Sei Suka T.P 2015/2016?
1.5
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan kolaborasi
metode guided teaching dengan team quiz pada materi pokok suhu dan
kalor di kelas X IPA semester II di SMA Negeri 1 Sei Suka T.P
2015/2016.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran
konvensional pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X IPA semester II
di SMA Negeri 1 Sei Suka T.P 2015/2016.
3. Untuk mengetahui aktifitas siwa apabila diterapkan kolaborasi metode
guided teaching dengan team quiz dan aktifitas siswa apabila diterapkan
pembelajaran konvensional pada materi suhu dan kalor di kelas X IPA
semester II di SMA Negeri 1 Sei Suka T.P 2015/2016.
6
4. Untuk mengetahui pengaruh kolaborasi metode guided teaching dengan
team quiz pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X IPA semester II di
SMA Negeri 1 Sei Suka T.P 2015/2016.
1.6
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai
pihak yaitu sebagai berikut:
1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai penerapan
kolaborasi metode guided teaching dengan team quiz dalam upaya
meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah khususnya guru bidang studi
fisika dengan menerapkan kolaborasi metode guided teaching dengan team
quiz untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
1.7
Defenisi Operasional
1. Metode guided teaching adalah rangkaian penyampaian materi ajar yang
diawali dari suatu pertanyaan yang dijadikan dasar untuk menyampaikan
materi berikutnya (Istarani, 2012).
2. Metode team quiz merupakan pembelajaran yang dapat meningkatkan
tanggung jawab belajar peserta didik dalam suasana yang menyenangkan
(Istarani, 2012).
3. Model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament adalah
pembelajaran yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa
tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor
sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement (rangsangan).
(Shoimin, 2014).
4. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,
sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan (Suprijono, 2010).
76
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain :
1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan kolaborasi metode guided
teaching dengan team quiz pada materi pokok suhu dan kalor kelas x
semester II di SMA Negeri Sei Suka T.P2015/2016 sebelum diberikan
perlakuan rata-rata nilai pretes sebesar 36,143 dan setelah diberikan
perlakuan rata-rata nilai postes siswa sebesar 74,71.
2. Hasil belajar siswa dengan menggunakanpembelajaran konvensional
pada materi pokok suhu dan kalor kelas x semester II di SMA Negeri 1
Sei Suka T.P 2015/2016 sebelum diberikan perlakuan rata-rata nilai
pretes sebesar 36 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata nilai postes
siswa sebesar 54.
3. Aktifitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan
kolaborasi metode guided teaching dengan team quiz pada materi
pokok suhu dan kalor kelas x semester II SMA Negeri 1 Sei Suka
diperoleh rata-rata nilai aktivitas 69,1 termasuk dalam kategori cukup
aktif.
4. Ada perbedaan akibat pengaruhkolaborasi metode guided teaching
dengan team quiz terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok suhu
dan kalor kelas x semester II di SMA Negeri 1 Sei Suka T.P
2015/2016.
5. Peningkatan terhadap penilaian sikap yang terjadi pada kedua kelas
eksperimen maupun kontrol, dengan masing-masing persentase
53,92%, 65,35%, 83,03% pada kelas eksperimen dan 52,14%, 57,42%,
60,8% pada kelas kontrol.
6. Peningkatan terhadap penilaian ketrampilan yang terjadi pada kelas
eksperimen yaitu 88,9%, 91,12% dan 93,34% yang masuk kedalam
kategori aktif.
76
77
5.2
Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak
lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Pembagian dan pembentukan kelompok pada kolaborasi metode guided
teaching dengan team quiz dapat dilakukan sebelum kegiatan
pembelajaran
dilaksanakan.
Dengan
demikian,
dalam
kegiatan
pembelajaran tidak ada waktu yang terbuang untuk pembentukan
kelompok dan penataan ruang kelas.
2. Pada saat praktikum berlangsung, peneliti masih kesulitan dalam
membimbing penuh pada masing-masing kelompok. Oleh sebab itu, bagi
peneliti selanjutnya disarankan agar lebih membimbing siswa dengan
cara aktif bertanya kepada siswa tentang kendala yang dihadapi,
memotivasi siswa dalam proses pembelajaran, dan mengarahkan agar
setiap siswa aktif berdiskusi dalam kelompok dan mengemukakan
pendapat.
3. Karena keterbatasan peneliti, indikator spesifikasi tes hasil belajar
taksonomi Anderson yang dicapai peneliti hanya indikator C1 sampai C3.
Diharapkan pada peneliti selanjutnya agar dapat lebih memenuhi
indikator spesifikasi tes hasil belajar taksonomi Anderson yaitu dari C1
sampai C6 untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.
78
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Djamarah, S.B. dan Aswan, Z., (2013). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta
Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia
Handoyo, P. (2010). “Peningkatan Hasil Belajar Materi Luas Bangun Datar
Melalui Model Kooperatif STAD dan Kuis pada Siswa Kelas VI SDN
Rangkah VI Surabaya”, Jurnal Pendidikan kota Surabaya Vol 7,
Hlm.2, ISSN:2337-3253 hlm.7
http://dispendik.surabaya.go.id/surabayabelajar/jurnal/199/7.6.pdf
(diakses 25 Desember 2015)
Istarani. (2012). 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada
Jatiman. (2010). “Penerapan Metode Guided Teaching Dalam Pembelajaran
Kooperatif Guna Meningkatkan Prestasi Belajar Ekonomi Siswa SMKN
2 Madiun” Hlm.4 http://ikippgrimadiun.ac.id/ejournal/id/node/210
(diakses 25 Desember 2015)
Joyce, B., Weil, M. dan Calhoun, E., (2009)., Models of Teaching: Model-Model
Pengajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Kunandar. (2011). Guru Proffesional: implementasi KTSP dan Sukses dalam
Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Rahmat. (2007). Pembelajaran-Kooperatif-Tipe-TGT-team-games-tournaments
www.suhadinet.wordpress.com
Sabil dan Winarni. (2013). “Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa pada
Materi Persamaan Kuadrat dengan Metode Belajar Aktif Tipe Team
Quiz di Kelas IX SMPN 24 Kota Jambi” Jurnal Pendidikan Kota Jambi
Vol 3, Nomor 2, Oktober 2013, ISSN:2088-2157, Hlm.3, onlinejournal.unja.ac.id/index.php/edumatica/article/download/1581/1038
(diakses 27 Desember 2015)
Sagala, S., (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV Alfabeta
Sanjaya, W., (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Bandung: Pernada Media Group
Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali
Pers
78
79
Setiorini, K., (2009). “Pembelajaran Strategi Feedback Metode Guided Teaching
sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI MAN
Wonokromo
Bantul
Yogyakarta”
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=esrc=s&source=web&cd=2
&cad=rja&ved=0CCoQFjAB&url=http%3A%2F%2Fdigilib.uinsuka.ac.id%2F3372%2F&ei=csYEU4TNEs6XrAeG5YHQAg&usg=AF
QjCNFlia6v84alkYURx-ImCyg7Fh3uQg&bvm=bv.61535280,d.bmk
(diakses 27 Desember 2015)
Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta : Ar-Ruzz Media
Silberman, Melvin L. (2013)., Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif
Penerjemah, Sarjuli, et. Al: Penyunting, Bermawy Munthe,
et.al..Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Judul asli: Active
Learning;101 Strategy to Teach Any Subject.
Supiyanto. (2007). Fisika Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Phibeta
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka
Cipta
Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito
Sudjana, N., (2010). Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Suprijono, A. (2010). Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Paikem.
Yogyakarta: Pustaka Belajar
Sutardi, Nuraztia R., Saputra S.A., (2013). Peningkatan Minat dan Hasil Siswa
Dengan Metode Pembelajaran Quiz Team Think Fast Do Best pada
Materi Reaksi Oksidasi-Reduksi di kelas X MAN Model Singkawang,
Vol IX, No 2 Oktober 2013, ISSN, hlm. 79 (online):2301-8550,
http://journal.uin-suka.ac.id/kaunia/wp-content/uploads/2014/01/10Kaunia-IX-2-Sutardi-dkkPENINGKATAN_MINAT_DAN_HASIL.pdf (diakses 27 Desember
2015)
Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kencana