TEKNI K KI MI A UPN “VETERAN” JAWA TI MUR
16
II.1.3. Batang pisang
Batang pisang adalah batang semu bagian bawahnya merupakan umbi batang, dan bagian atas yang berupa batang,
dibentuk oleh upih daunnya yang memanjang dan saling menutupi. Batang pohon pisang cukup banyak mengandung zat-zat
mineral. Kadar airnya cukup tinggi sedangkan kadar zat karbohidratnya tidak mengensankan.
Dari hasil penelitian Balai Industri tahun 1962, tercatat susunan kimiawi dari batang pisang sebagai berikut :
Air 92,5
Protein 0,35
Karbohidrat 4,6
Zat Fosfor 135 mgr per 100 gr batang
Zat kalium 213 mgr per 100 gr batang
Zat Kalsium 122 mgr per 100 gr batang
Rismunandar,1989
II.1.4 Ekstraksi
Ekstraksi adalah proses pemisahan kelarutan zat terlarut solute dalam campuran dengan pelarutnya solvent. Tujuan
ekstraksi adalah untuk mengeluarkan zat yang diinginkan dari suatu campuran dan memisahkan zat yang tidak diinginkan dari campuran
tersebut. Proes ekstraksi ada 2 macam yaitu ekstraksi padat cair leaching dan ekstraksi liquid –liquid.
1. Ekstraksi padat-cair leaching
Ekstraksi padat-cair adalah proses pemisahan zat terlarut solute dari campuran padatan dengan menggunakan pelarut
solvent yang hanya dapat melarutkan zat terlarut tersebut menjadi larutan solution dan padatan solid sisa yang tidak terlarutkan
inert.
TEKNI K KI MI A UPN “VETERAN” JAWA TI MUR
17 Mekanisme
ekstraksi padat-cair adalah zat terlarut yang
akan dilarutkan tersebar merata pada campuran padatan. Zat terlarut yang dipermukaan akan larut ke dalam pelarut lebih
dahulu, akibatnya sisa campuran padatan akan berpori - pori selanjutnya pelarut harus menembus lapisan – lapisan larutan
dipermukaan campuran padatan untuk mencapai zat terlarut yang akan dibawahnya akibatnya kecepatan ekstraksi menurun dengan
tajam karena sulitnya lapisan larutan tesebut ditembus. Efisiensi proses ekstraksi terutama tergantung pada kontak
yang baik antara pelarut solvent dan campuran padatan yang dapat larut solut dalam pelarut.
Proses ekstraksi dapat ditingkatkan dengan menggunakan aliran yang berlawanan arah antara pelarut dan campuran padatan
solit sehingga menaikkan intensitas dan kesempatan kontak antara ke dua fase pelarut dan campuran padatan.
2. Ekstraksi liquid - liquid
Adalah pemisahan zat terlarut solut dari campuran cairan dengan menggunakan pelarut solvent yang hanya dapat
melarutkan konstituen yang dapat larut dalam pelarut sehingga terbentuk dua fase laruran yang tidak saling melarutkan
membentuk campuran heterogen. Konstituen yang akan dipisahkan terdistribusi di campuran
cairan dan di cairan pelarut selagi masih terjadi kontak keduanya. Pemisahan konstituen dalam campuran cairan berdasarkan
perbedaan daya larutnya kelarutannya dalam cairan pelarut, berarti sifat keduanya harus diketahui terlebih dahulu. Proses
ekstraksi liquid – liquid biasanya digunakan untuk memisahkan suatu feed yang tediri dari solute A yang dapat larut dan diluent
B yang tidak dapat larut, dengan melarutkannya ke dalam solvent S atau C. larutan hasil ekstraksi yang banyak mengandung
solvent dan sedikit feed disebut larutan ekstrak. Larutan hasil