4
tersebut. Pada musim panas biasanya dia mampu menghasilkan uang sekitar Rp 5.000,00 per harinya. Harga porosan yang dijual seharga Rp 1.000,00 untuk 100
buah porosan. Sungguh harga yang sangat murah ditengah bahan yang semakin mahal. Pendapatan Biang Merta paling sedikit Rp 150.000,00 per bulan dan
paling banyak Rp 210.000,00 per bulan kurang lebihnya. Pendapatan ini beliau gunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Sumber penghasilan Biang Merta hanya
berasal dari penjualan porosan dan pada saat tertentu dia dapatkan pada hasil upah dalam merawat hewan ternak milik ponakan nya. Biasanya penghasilan dari
hewan ternak beliau gunakan hanya untuk saat tertentu seperti pada saat ada hari raya.
1.2.2. Pengeluaran Keluarga
Adapun untuk pemenuhan kebutuhan keluarga Biang Merta terdiri dari pemenuhan kebutuhan pokok seperti untuk konsumsi, kesehatan, kerohanian.
1.2.2.1. Kebutuhan sehari-hari
Kebutuhan sehari-hari Biang Merta adalah hanya kebutuhan makan saja. Beliau tidak perlu memikirkan pengeluaran untuk kebutuhan yang lainnya.
Keluarga keponakannya sudah membantu kebutuhan lainnya, dan untuk sisanya hanya untuk makan sehari-hari. Untuk kebutuhan perbulannya pengeluaran Biang
Merta tidak menentu, karena kebanyakan kebutuhannya sudah ditangung oleh keluarga ponakannya. Kebutuhan Biang Merta tidak banyak, karena beliau sudah
pada umur lanjut usia. Beliau hanya memerlukan kebutuhan pangan dan sandang. Namun kebutuhan sandang biasanya juga dibantu oleh keluarga ponakannya.
1.2.2.2. Pendidikan
Untuk biaya pendidikan keluarga Biang Merta tidak lagi memiliki tanggungan untuk anaknya, karena anak beliau sudah menikah dan ikut dengan
suiaminya. Pekerjaan yang dilakukan oleh anaknya adalah penjahit muti.
1.2.2.3. Kesehatan
Pengeluaran untuk kesehatan merupakan suatu hal yang bersifat insidental karena kondisi sakit setiap orang tidak dapat diprediksi secara pasti dan
5
dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti lingkungan, makanan, dan lain-lain. Sehingga untuk biaya kesehatan tidak dapat diprediksi pengeluarannya. Biang
Merta tidak memiliki tabungan khusus untuk biaya kesehatan karena untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masih dirasakan kurang. Jika Biang Merta sakit,
Biang Merta tidak perlu mengeluarkan biaya lagi karena telah memiliki kartu miskin dan Jaminan Kesehatan Masyarakat JAMKESMAS. Kesehatan Biang
Merta terbilang relatif sehat. Dapat dikatakan bahwa Biang Merta adalah seorang ibu yang sudah tua namun memiliki kesahatan yang cukup baik, karena Biang
Merta jarang sakit sehingga dapat meminimalisir pengeluaran untuk berobat.
1.2.2.4. Kerohanian
Daerah Bali selain terkenal dengan ikatan sosial yang cukup erat antara warga yang satu dengan warga yang lainnya, juga terkenal dengan upakara karena
setiap saat pasti ada upacara keagamaan yang dilakukan bagi warga yang beragama Hindu. Sebagai orang yang taat beragama dan patuh terhadap adat
istiadat maka Biang Merta juga menghabiskan biaya untuk upacara-upacara keagamaaan. Apabila terdapat hari raya keagamaan yang besar seperti hari raya
Galungan dan Kuningan serta upacara Piodalan di pura tertentu, Biang Merta biasanya mengeluarkan biaya sekitar Rp 200.000,00 karena cukup banyak banten
yang harus dibuat dan bahan-bahan untuk membuat sebuah banten tidak murah. Disamping itu untuk membuat banten keluarga ini harus membeli semua bahan-
bahannya seperti janur dan buah pisang dan masih banyak lagi lainnya. Selain itu pada saat Galungan juga biasanya membeli daging babi untuk bahan upakara.
Biasanya saat Galungan dan Kuningan harga barang akan melonjak naik sehinnga pengeluaran pun menjadi meningkat. Sehingga Biang Merta perlu mengeluarkan
pengeluaran Rp 200.000,00 untuk per orang dalam bersamaan dengan keluarga ponakannya.
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami keluarga dampingan maka penulis melakukan beberapa kunjungan ke kediaman keluarga dampingan yaitu
keluarga Biang Merta. Selama kunjungan penulis melakukan pendekatan secara kekeluargaan dengan keluarga dampingan yaitu dengan melakukan obrolan-
obrolan ringan dengan Biang Merta mengenai program KKN terutama KK dampingan, masalah kesehatan yang dialami oleh Biang Merta, perekonomian
serta melihat-lihat suasana rumah tinggal KK dampingan.
2.1. Permasalahan Keluarga