Masalah Perekonomian Keluarga Masalah Kesehatan

8

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami keluarga dampingan, yaitu keluarga Bapak Ketut Kerna dilakukan beberapa kunjungan kediaman keluarga dampingan. Selama kunjungan tersebut dilakukan pendekatan secara kekeluargaan, yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan dengan anggota keluarga Bapak Ketut Kerna mengenai program KKN terutama program KK dampingan, masalah kesehatan yang dialami, masalah perekonomian, serta melihat-lihat suasana tempat tinggal Bapak Ketut Kerna.

2.1 Permasalahan Keluarga

Dalam waktu satu bulan pendampingan, telah dilakukan 12 kali pertemuan dengan keluarga Bapak Ketut Kerna. Dalam jangka waktu tersebut telah diidentifikasi beberapa permasalahan yang dikeluhkan oleh keluarga Bapak Ketut Kerna. Beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan penulis adalah sebagai berikut.

2.1.1 Masalah Perekonomian Keluarga

Jika dilihat dari sisi perekonomian keluarga, salah satu hal yang dikhawatirkan oleh Ibu Sriati terkait dengan pengobatan dari Bapak Ketut Kerna. Mengingati karena seiring berkembangnya jaman biaya hidup kian semakin mahal. Penghasilan yang terkadang tidak menentu karena dipengaruhi oleh orang- orang yang mengajak untuk bekerja dan proses pengerjaan proyek suatu bangunan juga membuat ke khawatiran tersendiri bagi Ibu Sriati. Penghasilan dari Bapak Nengah Kisid dan Bapak Nyoman Sandi yang hanya cukup untuk biaya hidup dan biaya pengobatan mereka. Dimana uang yang didapat dari Bapak Sandi dan disisihkan untuk berjudi. Kondisi keuangan yang tidak menentu membuat keluarga Bapak Ketut Kerna cukup terkendala dalam menyisihkan pendapatan yang dimiliki. Meskipun demikian, Ibu Sriati menyadari pentingnya untuk 9 menyiapkan tabungan untuk masa depan atau biaya pengobatan Bapak Ketut Kerna. Selain itu hobi sabung ayam dan tidak bisa mengelola uang sehingga Bapak Nengah Kisid dan Bapak Nyoman Sandi menjadi boros.

2.1.2 Masalah Kesehatan

Untuk isu terkait kesehatan, penulis menemukan penyakit yang diderita oleh keluarga Bapak Ketut Kerna. Bapak Ketut Kerna sendiri memilki penyakit struk yang dideritanya sekitar hampir tiga tahun, yang mana setelah satu tahun menjalani pengobatan fisioterapi diberhentikan oleh dokter yang menangani. Selain itu, Bapak Ketut Kerna juga menderita penyakit epilepsi dan vertigo sekitar hampir dua tahun, kadar ke normal sperma 60, yang setiap bulannya bapak Ketut Kerna rutin melakukan cek up di Rumah Sakit Umum Bangli serta terakhir belakangan ini terdapat bercak-bercak pada paru-parunya sehingga beliau dirawat inap selamat empat hari di Rumah Sakit Umum Bangli. Istri Pak Ketut Kerna menderita retrofeksi dan hipertensi, yang mana Beliau tidak meminum obat hipertensi tetapi hanya meminum susu anline aktive yang segelas diminum mereka berdua. Bapak dari Ketut Kerna menderita hipertensi dan asam urat sehingga harus sering kontrol ke dokter atau bidan desa. Kakak dari Bapak Ketut Kerna menderita epilepsi semenjak beliau mengalami kecelakan di daerah khayang Bangli sudah beberapa lama beliau tidak meminum obat epilepsi sehingga sewaktu-waktu bisa kumat dan juga ketika salah makan penyakit epilepsi pun kambuh. Nenek Beliau menderita penyakit yang bisa diderita oleh para manula. Hanya Bapak Ketut Kerna dan Istri saja yang memiliki Jaminan Kesehatan yaitu BPJS, sehingga agak meringankan dalam pengobatan Bapak Ketut Kerna. Disisi lain Penulis merasa terdapat masalah lain yang berpotensi mengganggu kesehatan Bapak Ketut Kerna, yang mana tidak tersedianya fasilitas MCK yang baik ditakutkan akan menimbulkan permasalahan kesehatan, hal ini berkaitan dengan Hygienists yang nantinya akan mempenguruhi kualitas kesehatan keluarga Bapak Ketut Kerna . Disamping itu, mereka jarang menerapkan pola hidup sehat 10 dengan mencuci tangan sebelum dan setelah makan,setelah buang air dan setelah datang dari kebun hal ini dikarenakan pasokan air bersih yang kurang. Dengan kurang adanya ventilasi sehingga kemungkinan akan mengakibatkan terganggunya pernafasan.

2.1.1 Masalah Penataan Bangunan