Media Pembelajaran Eksploratif untuk Mat

  

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BELIGEDE

PADA MATERI LINGKARAN DI KELAS VIII

  Karya inovasi ini dibuat oleh I Putu Eka Wahyu Juliasta, Guru Matematika di Guru SMP Negeri 1 Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali. Penulis menyelesaikan pendidikan Stata 1 di Jurdik Matematika Universitas Pendidikan Ganesha pada Tahun 2007 dan Strata 2 di Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Tahun 2013. Sebelumnya penulis pernah mengembangkan media pembelajaran Moogiz untuk materi persamaan garis lurus dan berhasil menjuarai Olimpiade Nasionak Inovasi Pembelajaran yang diseleggarakan PPPPTK Matematika (e-

  mail: wahyu.juliasta@pnsmail.go.id) 1.

  Pendahuluan

  Dalam implementasi Kurikulum 2013, guru dituntut senantiasa menggunakan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik sendiri terdiri atas beberapa langkah yaitu mengamati, menanya, mengupulkan informasi, menalar (mengasosiasi) dan mengkomunikasikan. Tuntutan ini menjadi sebuah tantangan yang harus dijawab dengan tindak nyata oleh guru. Guru harus mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang memberikan ruang terhadap langkah-langkah di atas. Salah satu hal yang patut menjadi perhatian oleh guru saat ini adalah guru harus memiliki wawasan yang luas dan mampu memanfaatkan teknologi modern, serta potensi lingkungan sekitar untuk dijadikan sumber belajar dan media pembelajaran.

  Saat ini sudah tersedia berbagai software untuk membuat media pembelajaran maupun media pembelajaran yang sudah siap pakai. Hanya saja guru harus pintar-pintar memilih dan memanfaatkan sarana yang ada agar tepat guna bagi pembelajaran. Pemilihan media pembelajaran yang digunakan tentunya harus mengacu pada kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Khususnya dalam mata pelajaran matematika, media pembelajaran yang digunakan hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, serta mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba.

  Secara umum pemanfaatan media pembelajaran di sekolah saat ini belum mampu membelajarkan siswa. Ini diakibatkan karena media yang digunakan hanya bersifat memberi informasi saja kepada siswa. Semua simulasi yang ditampilkan sudah diatur sedemikian rupa. Siswa hanya menjadi penonton saja tanpa dapat melakukan eksplorasi yang lebih luas dalam pembelajaran. Siswa ditempatkan sebagai penerima informasi yang diberikan lewat media pembelajaran dan bukan sebagai pembangun konsep, sesuai dengan prinsip konstruktivisme dalam pembelajaran.

  Untuk menghindari pasifnya siswa dalam pembelajaran guru memerlukan suatu media yang mampu memberikan komunikasi dua arah dengan siswa (interaktif). Hal ini bertalian dengan pernyataan Gerlack (dalam Asyhar, 2011) yang menyebutkan interaktivitas sebagai salah satu prinsip penting dalam pemilihan media pembelajaran. Berkaitan dengan kondisi inilah perlu dilakukan inovasi pembelajaran dengan mengembangkan media pembelajaran interaktif dalam pembelajaran matematika yang diharapkan dapat membantu pembelajaran matematika dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa.

  Tujuan pembuatan karya inovatif ini adalah untuk menghasilkan sebuah media pembelajaran matematika yang valid dalam artian sesuai dengan tuntutan kurikulum dan kaidah kualitas media, praktis dalam artian mudah digunakan dan efektif dalam artian dapat maningkatkan aktivitas dan hasil belajar yang diberi nama Beligede dan dapat dimanfaatkan secara luas dalam pembelajaran matematika di sekolah lain melalui proses diseminasi sehingga mampu membantu guru dalam implementasi kurikulum 2013.

2. Karya Inovasi Pembelajaran

  Ada beberapa tahap yang dilakukan dalam pengembangan media pembelajaran ini yaitu investigasi awal, desain, realisasi, evaluasi dan diseminasi. Pada akhirnya dihasilkan media pembelajaran Beligede dengan karakteristik mencantumkan standar kompetensi, kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang jelas, konsistensi materi, memuat Lembar kerja dinamis yang memberi kesempatan kegiatan eksploratif siswa dalam mendiskusikan materi yang dibahas, menyediakan latihan soal yang dilengkapi dengan umpan balik kepada siswa pada akhir latihan soal, siswa dapat mengetahui berapa besar skor yang diperoleh dari soal-soal yang telah dikerjakan. Salah satu keunggulan media pembelajaran ini adalah lembar kerja dinamis yang bersifat eksploratif. Terdapat 6 lembar kerja dinamis untuk beberapa sub materi pada materi lingkaran.

3. Aplikasi Praktis dan Hasilnya dalam Pembelajaran Matematika

  Media pembelajaran Beligede sudah dimanfaatkan dalam pembelajaran matematika di kelas

  VII A SMP Negeri 1 Melaya Tahun 2013/2014. Media ini dimanfaatkan dalam 6 kali pertemuan untuk sub materi unsur, keliling, luas, sudut pusat dan keliling, panjang busur serta luas daerah juring lingkaran. Karakteristik pembelajaran menggunakan media ini adalah Pertama, Pembelajaran diawali dengan sebuah masalah yang diberikan pada Lembar Kerja Dinamis (LKD). Masalah ini berkaitan dengan hubungan objek-objek yang terdapat dalam LKD. Kedua, Konstruksi melalui penemuan terbimbing. Kegiatan penemuan ini didukung oleh kegiatan eksplorasi objek-objek dalam LKD yang dipandu dengan Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS memberikan langkah-langkah yang harus dilakukan siswa dalam mengeksplorasi LKD sehingga kegiatan yang dilakukan lebih terarah pada tujuan pembelajaran. Hasil yang diperoleh dalam LKD selanjutnya dituliskan dan dibuat kesimpulannya pada LKS. Ketiga, Pembelajaran terjadi interaksi antara siswa, media pembelajaran dan guru. Siswa diposisikan sebagai pengguna (user) dari media pembelajaran yang dikembangkan. Posisi ini mendukung siswa sebagai peserta yang aktif dalam pembelajaran. Semua yang ditampilkan oleh media pembelajaran tergantung pada perlakuan siswa terhadap media. Mulai dari pemilihan materi, perlakuan terhadap objek dalam LKD maupun kegiatan menyelesaikan soal-soal yang diberikan. Keempat, Kemampuan pemecahan masalah siswa dilatih melalui latihan soal yang ditampilkan dalam media pembelajaran. Soal-soal yang diberikan dalam media sudah dilengkapi refleksi, sehingga siswa bisa mengetahui kebenaran jawaban yang diberikannya sesegera mungkin.

  Penggunaan media Beligede dalam pembelajaran efektif meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Pada siklus 1 aktivitas siswa mencapai skor 2,91 (kriteria baik) dan skor 3,54 (kriteria baik) pada siklus 2. Sedangkan rata-rata skor hasil belajar 77,81 pada siklus 2 dan 80,83 pada siklus 2.

4. Penutup Adapun simpulan yang diperoleh dari kegiatan pengembangan yang dilakukan, yaitu sebagai berikut.

  1) Media pembelajaran Beligede dikembangkan menggunakan lima tahap yaitu Investigasi awal, Desain, Realisasi, Evaluasi dan Revisi. Setelah melalui tahapan-tahapan ini diperolehlah media pembelajaran yang valid, praktis dan efektif

  2) Media Pembelajaran BeliGeDe memiliki beberapa karakteristik diantaranya mencantumkan standar kompetensi, kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang jelas, terdapat konsistensi materi yang dibahas dalam lembar kerja dinamis dengan tujuan pembelajaran, lembar kerja dinamis, lembar kerja dinamis yang memberi kesempatan kegiatan eksploratif siswa dalam mendiskusikan materi yang dibahas, media pembelajaran menyediakan latihan soal yang dilengkapi dengan umpan balik kepada siswa dan media pembelajaran tidak menampilkan gambar atau tulisan yang hanya bersifat dekoratif dan tidak berhubungan dengan materi yang dibahas

  3) Pemanfaatan media pembelajaran Beligede diaplikasikan dalam pembelajaran dengan beberapa karakteristik yaitu (1) diawali dengan masalah tentang hubungan objek-objek yang diberikan dalam LKD , (2) konstruksi pengetahuan melalui kegiatan penemuan terbimbing (menggunakan LKD dan LKS), (3) interaktif, dalam artian terjadi interaksi antara siswa, media, dan guru, (4) melatih kemampuan pemecahan masalah

  Terdapat beberapa saran-saran yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut.

  a. Produk media pembelajaran yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai alternatif media pembelajaran bagi guru dalam pembelajaran matematika khususnya materi Persamaan Garis Lurus

  b. Produk media pembelajaran yang dikembangkan masih dapat dikembangkan baik dari segi cara penggunaan maupun konten yang termuat di dalamnya, hendaknya ini menjadi kajian yang menarik untuk dilanjutkan bagi praktisi maupun guru matematika.

  c. Produk media ini ini masih perlu ditindaklanjuti dalam bentuk sosialisasi sehingga media pembelajaran yang dikembangkan dapat diterima dan digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

  DAFTAR PUSTAKA Allesi, S.M & Trollip, S.R. 2000. Multimedia For Learning Methods and Development.

  Asyhar, R. 2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press

  

Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk

Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Kementrian Pendidikan Nasional

  Depdiknas. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007

  Tentangstandar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta : Kementrian

  Pendidikan Nasional Hohenwarter, M and Judith Preiner. 2007. Creating Mathlets with Open Source Tools. The Journal of Online Mathematics and Its Applications Volume7.

  Hohenwarter, M and Judith Preiner. 2012. Introduction to Geogebra 4. Creative Commons Attribution. Hudojo, H. 1998. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti MAF, Learning Technologies. Poodle Installation and Setup Guide. Didownload dari www.maflt.org tanggal 5 Januari 2013 Mayer, R. 1997. Multimedia Learning: Are We Asking the Right Questions?. Educational Psychologist

  Journals, 32(1). Lawrence Erlbaum Associates, Inc Mayer, R. & Roxana Moreno. 1997. A Cognitive Theory of Multimedia Learning: Implications for

  Design Principles. University of California, Santa Barbara

  Nieveen, N. 1999. Prototyping to Reach Product Quality. Jan Van den Akker, Robert Maribe Braneh, Ken Gustafson, and Tjeerd Plomp (Ed). London: Kluwer Academic Plubishers. Suweken, I.G., dkk. 2011. Pengembangan Mathlet Matematika Eksploratif Untuk Meningkatkan

  Kompetensi Matematika Siswa Kelas VIII di Singaraja. Singaraja : Undiksha