MENYIMAK EKSPLORATIF UNTUK MENEMUKAN HAL

MENYIMAK EKSPLORATIF UNTUK
MENEMUKAN HAL BARU

Oleh:
1. Lailatul Isbach
2. Puji Sri Astutik
3. Rima DwiAriwati

(125200024)
(125200025)
(125200156)

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA
DAN SASTRA INDONESIA
2012

1

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang
Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan bunyi
ataupun suara yang bertujuan untuk memahami informasi. Dengan
menyimak diharapkan menemukan gagasan baru, menemukan informasi
baru dan informasi tambahan dari bidang tertentu, menemukan topik-topik
baru yang dapat dikembangkan pada masa yang akan datang, menemukan
unsur-unsur bahasa yang bersifat baru.
Menyimak ada dua kegiatan yaitu menyimak wacana untuk
menemukan hal-hal baru, dan menyimak wacana untuk menemukan
informasi tambahan.
I.2 RumusanMasalah
 Apa menyimak eksploratif itu?
 Apakah ciri-ciri menyimak eksploratif ?
 Bagaimana strategi menyimak eksploratif ?
I.3 Tujuan
 Memahami arti menyimak eksploratif.
 Memahami ciri-ciri dari menyimak secara eksploratif.
 Mengetahui strategi dalam menyimak secara eksploratif.

BAB II


2

PEMBAHASAN
2.1. MENYIMAK EKSPLORATIF
Menyimak eksploratif

adalah

kegiatan

menyimak

yang

dilakukan dengan penuh perhatian untuk mendapatkan informasi baru.
Sebagai salah satu jenis menyimakintensif, menyimak eksploratif
memiliki cirri-ciri sebagai berikut.
a. Menyimak eksploratif adalah menyimak pemahaman
Pemahaman ialah suatu aspek pikiran tentang suatu objek.

Pemahaman merupakan suatu hasil dari proses memahami terhadap
suatu bahan simakan. Menyimak eksploratif bertujuan untuk
memahami makna bahan yang disimak dengan baik. Menyimak
eksploratif

prioritas

utamanya

adalah

memahami

makna

pembicaraan.
b. Menyimak eksploratif memerlukan konsentrasi tinggi
Konsentrasi ialah memusatkan semua perhatian baik pikiran,
perasaan, ingatan, dan sebagainya kepada satu objek.
Cara yang perlu di lakukan untuk dapat melakukan konsentrasi

tinggi, antara lain:
 Menjaga pikiran agar tidak terpecah
 Perasaan senang dan tidak bergejolak
 Perhatian terpusat pada objek yang sedang disimak
 Kita harus mampu menghindari hal-hal yang dapat mengganggu
kegiatan menyimak, baik internal maupun eksternal.
c. Meyimak eksploratif ialah memahami bahasa formal
Bahasa formal ialah bahasa yang digunakan dalam situasi formal
(resmi), misalnya ceramah, diskusi, temu ilmiah. Bahasa yang
digunakan adalah bahasa resmi atau bahasa baku yang lebih
menekankan pada makna.
d. Menyimak eksploratif diakhiri dengan reproduksi bahan simakan
Reproduksi ialah kegiatan mengungkapkan kembali sesuatu yang
telah dipahami. Reproduksi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
tulis (menulis, mengarang), dan lisan (berbicara).
Reproduksi dilakukan setelah menyimak. Fungsi reoproduksi antara
lain:

3


 Mengukur kemampuan integratif antara menyimak dengan
berbicara.
 Untuk mengukur kemampuan integratif antara menyimak dan
menulis atau mengarang.
 Mengetahui kemampuan daya serap kita.
 Untuk mengetahuit ingkat pemahaman kita tentang bahan yang
telah kita simak ( Kamidjan dan Suyono, 2012: 12 ).
Hal-hal yang dapat ditemukan dalam kegiatan menyimak antara lain:
 Menemukan gagasan baru.
 Menemukan informasi baru dan informasi tambahan dari bidang
tertentu.
 Dapat menemukan topik-topik baru yang dapat dikembangkan
pada masa yang akan datang.
 Dapat menemukan unsur-unsur bahasa yang bersifat baru ( cf.
Tarigan, 1990:47).
Menyimak harus punya modal pengetahuan, pengalaman, dan konsepkonsep tentang segala sesuatu. Dengan hal tersebut kita memperoleh
informasi baru yang efektif.
2.2. STRATEGI MENYIMAK EKSPLORATIF
Menurut Tarigan (1990:47) menyatakan menyimak eksploratif
adalah menyimak yang bersifat menyelidik atau exploratory listening

yang merupakan bentuk menyimak insensif dengan maksud dan tujuan
menyelidiki suatu hal lebih terarah atau lebih sempit. Strategi menyimak
antara lain:
a.

Menemukan ide-ide pokokwacana
Tujuan kita menyimak adalah menangkap gagasan utama yang
melandasi pengembangan wacana. Untuk

mengetahui gagasan

utama itu secara cepat, kita harus menyerap ide-ide yang lebih kecil
terlebih dahulu. Gagasan utama yang terkandung dalam paratonparaton (paragraph tuturan lisan) pada umumnya berada pada
kalimat-kalimat topik (kalimat utama). Oleh karena itu, untuk
menemukan ide pokok suatu paratone kita harus menagkap kalimat
utamanya.

4

Ciri sebuah kalimat yang mewadahi ide pokok bisa dilihat dari katakata kunci yang mengawali kalimat itu. Berikut ni adalah deretan

kata-kata kunci tersebut.
Mengandung ide pokok

Sebagai penjelas (penunjang gagasan)

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

8.

Sebagai kesimpulan....
Yang penting adalah....
Ingat hal ini....
Yang saya maksud adalah....
Inilah yang penting....
Jangan lupa....
Kalimat-kalimat peryataan ide…

Dengan kata lain….
Atau bias dikatakan....
Pendapat itu ditunjang oleh….
Sebagai contoh/sebagai ilustrasi….
Sebagai perbandingan….
Menjelaskan hal itu….
Lebih lanjut….
Pengulangan-pengulangan kata
sebelumnya….


b. Menyimak Detail Wacana
Menyimak bukan hanya untuk memahami isi simakan secara
keseluruhan, tetapi juga untuk memperoleh informasi tertentu yang
bersifat khusus. Biasanya berupa fakta-fakta tertentu. Jadi, bukan
gagasan utama atau garis besar tentang apa yang kita simak yang
kita butuhkan. Inilah yang dimaksud menangkap detail wacana.
Detail-detail wacana pada umumnya berfungsi sebagai pelengkap
ide yang menjadi gagasan utama wacana, sebagai data penunjang
atau keterangan yang bersifat objektif. Pada umumnya detail
wacana diwakili oleh pertanyaan-pertanyaan apa, siapa, kapan,
dimana, bagaimana, yang kita ajukan kepada wacana yang kita
simak.
c. Mencatat Informasi Penting
Kita harus membiasakan menyimak dengan membuat catatan halhal penting dari informasi yang kita simak. Kita dapat membuat
catatan dalam bentuk daftar, kerangka atau kluster, kita juga perlu
mengunakan kata-kata kunci, frase atau kalimat dalam mencatat.
d. Mengelompokkan Informasi

5


Kita harus mengelompokkan informasi jika pesan tutur berisi
potongan-potongan informasi, perbandingan, dankontras.
2.3. BERLATIH MENYIMAK UNTUK MENEMUKAN HAL-HAL
BARU
Kemampuan bereksplorasi adalah kemampuan untuk menggali
kedalaan makna, memperluas dan menemukan wawasan baru dari materi
yang

disimak.

Keterampilan

menyimak

eksploratif

mencakup

keterampilan - keterampilan berikut ini.
1. Menemukan detail wacana yang disimak

2. Menemukan ide pokok yang tersirat
3. Menemukan unsure-unsur urutan, perbandingan, serta sebab-akibat
4. Menemukan suasana
5. Membuat kesimpulan
6. Menemukan tujuan pewicara
7. Memprediksi (menduga) dampak
8. Membedaakan opini dan fakta
9. Membedakan realitas dan fantasi
10. Mengikutipetunjuk
Cara untuk menemukan hal-hal baru yaitu dengan menemukan ide pokok
yang tersirat dan mencatat informasi penting.

2.4. MENILAI HASIL MENYIMAK EKSPLORATIF UNTUk
MENEMUKAN HAL-HAL BARU
Untuk menilai hasil menyimak eksploratif dalam rangka
menemukan hal-hal baru dapat menggunakan pedoman penilaian yang
berupa rubrik menyimak untuk menilai aspek kognitif dan lembar
observasi untuk menilai aspek afektifnya. Adapun model tesnya dapat
berupa:
1. Teks lisan dengan pertanyaan
Merekam sebuah wacana dalam pita kaset, yang bertujuan untuk
menyimak dengan seksama.
2. Teks lisan dan cloze (rumpang)
Berupa teks untuk menguji keterampilan menyimak eksploratif untuk
menemukan dan memahami unsur-unsur bahasa yang bersifat baru.

6

BAB III
PENUTUP
1.1. Simpulan
Dalam menyimak eksploratif diperlukan adanya perhatian dan
konsentrasi yang tinggi terhadap materi yang disimak. Selain itu perlu
adanya pengalaman, pengetahuan, dan konsep-konsep tentang segala
sesuatu agar dapat mengolah gagasan yang tertuang dalam simakan.
Keterampilan menyimak meningkatkan kemampuan dalam memahami
materi yang disampaikan.
Keterampilan menyimak salah satu hal yang harus terus digali
dan dicermati oleh semua pihak. Salah satu wujud inovasi dalam
pembelajaran menyimak agar menarik adalah menggunaka nberbagai
media pembelajaran terutama media tekhnologi informasi, karena
melalui media tersebut segala obyek yang harus disimak dapat disajikan

7

dengan lebih riil atau nyata. Dengan demikian, akan lebih membantu
mempermudah dalam memahami berbagai materi simakan. Tentang
keefektifan multi media sendiri dalam membantu proses pembelajaran
menyimak masih memerlukan kajian yang lebih mendalam melalui
penelitian secara khusus. Akan tetapi jika mencermati segala kemudahan
dan keunggulan yang terdapat dalam tekhnologi multi media tersebut di
atas tidak ada salahnya jika kita berasumsi bahwa multi media
merupakan sarana media pembelajaran yang sangat baik dipergunakan
dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran khusunya pendidikan
keterampilan berbahasa.

DaftarPustaka
Arifin, Bustanuldkk, 2007. Menyimak. Jakarta : Universitas Terbuka.

8