2 meneliti potensi sumberdaya lahan berbasis DAS adalah Grup Riset Pengelolaan DAS
Terpadu SK Rektor.
1.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus penelitian ini adalah : 1 Peningkatkan produktivitas dan kualitas lahan kering pertanian terdegradasi untuk menunjang ketahanan pangan
nasional, 2 Membuat formulasi pola-pola manajemen pemanfaatan lahan spesifik lokasi berbasis DAS, 3 Menyusun database kesesuaian lahan berbasis DAS untuk
perencanaan tataguna lahan dalam menunjang pembangunan pertanian berkelanjutan, 4 Menyediakan informasi spasial berupa peta kesesuaian lahan.
Urgensi Penelitian
Ketersediaan database yang memadai pada skala semidetildetil dalam perencanaan penggunaan lahan yang berbasis DAS di Provinsi Bali saat ini dirasakan
masih sangat kurang. Saat ini database tentang potensi dan manajemen lahan kebanyakan tersedia pada skala tinjau skala 1 : 250.000 sehingga masih sulit untuk
diaplikasikan di lapangan. Oleh sebab itu penyediaan database tentang potensi dan pola manajemen lahan dalam sekala yang lebih besar mutlak diperlukan sebagai
acuan dalam pengelolaan lahan pada suatu DAS khususnya pada DAS Unda yang sangat rentan terhadap terjadinya degradasi lahan.
Puslittanak 1993 melalui Proyek Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan dan AgroklimatLREP II Part C telah memetakan tanah pada skala 1 : 50.000
pada 7 kabupaten di Bali yaitu kabupaten Karangasem, Kelungkung, Bangli, Gianyar, Badung, Denpasar, dan sebagian daerah Kabupaten Tabanan. Hasil pemetaan tersebut
menghasilkan peta tanah semi detil skala 1 : 50.000 dengan klasifikasi tanah sistem taksonomi, namun belum menghasilkan peta kesesuaian lahan dan informasi
teknologi pengelolaan lahan yang diperlukan secara lebih rinci. Untuk menjawab tantangan tersebut, perlu adanya informasi data sumberdaya lahan yang valid dan
relevan untuk pengembangan suatu wilayah dengan harapan agar setiap wilayah dapat digalidiketahui potensinya sehingga dapat dikelola secara optimal dan berkelanjutan.
Penelitian evaluasi kesesuaian lahan ini sangat urgen untuk dilakukan terkait dengan kelestarian sumberdaya lahan dalam menunjang pertnian berkelanjutan serta
ketahanan pangan pada tingkat daerah dan nasional. Adanya Undang undang
3 perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan Undang-undang No. 41 tahun
2007 merupakan salah satu jawaban, yang perlu dilengkapi dengan berbagai peraturan peperintah, peraturan menteri, dan peraturan kepala daerah.
Berdasarkan issu strategis nasional berkaitan dengan berbagai kejadian bencana akhir-akhir ini seperti kejadian longsor lahan, erosi, banjir, kekeringan,
bencana gunung api, dan sebagainya, maka penelitian dengan judul evaluasi kesesuaian lahan untuk peningkatan produktivitas lahan kering terdegradasi
merupakan penelitian yang sangat urgen untuk dilakukan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi tentang rehabilitasi dan pelestarian sumberdaya
lahan, peningkatan produktivitas dengan masukan sesuai dengan pembatas lahan yang ada.
Sebagai tujuan akhir yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah: 1 tersusunnya peta kesesuaian lahan; 2 ditemukannya faktor-faktor pembatas limiting
factor yang harus ditanggulangi dalam manajemen lahan berkelanjutan; 3 tersusunnya
arahan rekomendasi
dalam penggunaan
lahan berdasarkan
potensikesesuaian lahan dan kendala yang dimiliki lahan yang bersanglutan.
4
II. TINJAUAN PUSTAKA