Tabel 11. Konsentrasi sisa paraquat dalam media filtrat air tanah pada kondisi gelap
Hari ke.
Absor bansi 1
Absor bansi 2
Rerata Absorbansi
Konsentrasi ppm
3 6
9
12 15
18 0,518
0,560 0,558
0,554 0,534
0,554 0,550
0,518 0,558
0,560 0,554
0,538 0,556
0,550 0,518
0,559 0,559
0,554 0,536
0,555 0,550
9,250 9,115
9,082 9,115
8,933 8,855
8,825
B. Pembahasan.
Data konsentrasi sisa paraquat yang telah diperoleh selanjutnya diolah dengan regresi linear untuk menentukan orde reaksi dan konstanta laju
reaksi degradasi paraquat pada media pelarut filtrat tanah Boyolali Jawa Tengah dan kondisi perlakuan yang dianalisis pada selang waktu 0, 3, 6, 9,
12, 15 dan 18 hari. Konstanta laju reaksi yang diperoleh selanjutnya digunakan untuk
mengevaluasi kinetika reaksi degradasi paraquat. 1.
Penentuan Panjang Gelombang Serapan Maksimum Paraquat. Penentuan panjang gelombang serapan maksimum paraquat
dilakukan dengan mengukur serapan maksimum larutan paraquiat 38,7 mgL dalam kisaran panjang gelombang 200–700 nm. Panjang
gelombang ini dipilih karena penelitian sebelumnya yaitu Cahyani I. E menyebutkan bahwa panjang gelombang yang memberikan serapan
maksimum dari paraquat berada di sekitar 600 nm, selanjutnya hasilnya disajikan dalam gambar :
Gambar 6. Spektra Hasil Reaksi Paraquat Diklorida 38,7 mgL dengan Sodium Ditionit 1 Dalam NaOH 4 pada kisaran
panjang gelombang 200–700 nm.
Dari grafik pada gambar 6 diatas diketahui panjang gelombang yang memberikan serapan maksimum untuk paraquat adalah 620,25
nm, yang selanjutnya panjang gelombang maksimum ini digunakan dalam analisis paraquat pada tahap selanjutnya.
2. Pembuatan Kurva Standar Paraquat kalibrasi.
Dalam pembuatan kurva standar paraquat, diukur absorbansi larutan paraquat dengan variasi konsentrasi 11,61 mgL; 7,74 mgL;
3,87 mgL; 1,935 mgL; 0,774 mgL dan 1,548 mgL pada panjang gelombang maksimum yaitu 620,25 nm.
panjang gelombang serapan maksimum paraquat
0,1 0,2
0,3 0,4
0,5
200 250
300 350
400 450
500 550
600 650
700
nm ab
s o
rb an
s i
620,25
Kurva standar paraquat disajikan dalam tabel Tabel 12. Data kurva standar
No. hari Persamaan Regresi Linear
R 1
2 3
4 5
6 7
3 6
9
12 15
18 0,056x – 0,000
0,061x + 0,003 0,061x + 0,005
0,061x – 0,002 0,060x – 0,000
0,062x + 0,006 0,063x – 0,006
0,9994 0,9998
0,9999 0,9996
0,9998 0,9997
0,9995
3. Pengaruh Sinar Matahari Terhadap Degradasi Paraquat
Degradasi paraquat dianalisis pada media pelarut filtrat air tanah Boyolali Jawa Tengah pada kondisi terpapar sinar matahari dengan
media pelarut filtrat tanah Boyolali Jawa Tengah pada kondisi gelap. Dalam media filtrat air tanah ini, untuk mengetahui sinar
matahari mempunyai pengaruh terhadap laju degradasi terhadap paraquat atau tidak maka dibandingkan konstanta laju reaksi degradasi
paraquat dalam kondisi terpapar sinar matahari dengan konstanta laju reaksi degradasi paraquat dalam kondisi gelap. Jika antara konstanta
laju degradasi paraquat pada kondisi terpapar sinar matahari dengan konstanta laju degradasi paraquat pada kondisi gelap ada perbedaan
yang signifikan maka sinar matahari mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap laju reaksi degradasi paraquat.
Dari data yang didapat yang kemudian dianalisis dengan regresi linear maka disajikan gambar 7 yang merupakan gambar hubungan
konsentrasi sisa paraquat lawan waktu untuk degradasi paraquat dalam media pelarut filtrat air tanah pada kondisi terpapar sinar matahari.
Tabel 13. Konsentrasi sisa paraquat dalam media filtrat air tanah pada kondisi terang
Hari ke.
Absor bansi 1
Absor bansi 2
Rerata Absorbansi
Konsentrasi ppm
3 6
9
12 15
18 0,484
0,469 0,441
0,382 0,362
0,329 0,270
0,482 0,465
0,441 0,380
0,362 0,327
0,270 0,483
0,467 0,441
0381 0,362
0,328 0,270
8,625 7,607
7,148 6,279
6,033 5,194
4,381
Tabel 14. Logaritma konsentrasi sisa paraquat dibagi konsentrasi mula- mula pada tiap pengukuran dalam media filtrat air tanah pada
kondisi terang No. Hari
ke C ppm
C ppm 100 CC
ln 100 CC 1
2 3
4 5
6 7
3 6
9
12 15
18 8,625
8,625 8,625
8,625 8,625
8,625 8,625
8,625 7,607
7,148 6,279
6,033 5,194
4,381 100
88,197 82,875
72,800 69,948
60,220 50,794
4,605 4,480
4,417 4,288
4,248 4,098
3,928
Hasil analisis dengan regresi linear r = 0,9836
y = -0,0206x + 4,6261 k = 0,0206 hari
-1
kurva laju degradasi paraquat pada media filtrat tanah pada kondisi terang
y = -0,0206x + 4,6261 R
2
= 0,9836
4,2 4,3
4,4 4,5
4,6 4,7
5 10
15 20
hari ln
1 CCo
Gambar 7. Grafik laju degradasi paraquat pada media filtrat air tanah pada kondisi terang
Tabel 15. Konsentrasi sisa paraquat dalam media filtrat air tanah pada kondisi gelap.
Hari ke.
Absor bansi 1
Absor bansi 2
Rerata Absorbansi
Konsentrasi ppm
3 6
9
12 15
18 0,518
0,560 0,558
0,554 0,534
0,554 0,550
0,518 0,558
0,560 0,554
0,538 0,556
0,550 0,518
0,559 0,559
0,554 0,536
0,555 0,550
9,250 9,115
9,082 9,115
8,933 8,855
8,825
Tabel 16. Logaritma konsentrasi sisa paraquat dibagi konsentrasi mula-mula pada tiap pengukuran dalam media filtrat air tanah pada kondisi
gelap. No. Hari
ke C ppm
C ppm 100 CC
ln 100 CC 1
2 3
4 5
6 7
3 6
9
12 15
18 9,250
9,250 9,250
9,250 9,250
9,250 9,250
9,250 9,115
9,082 9,115
8,933 8,855
8,825 100
98,541 98,184
98,541 96,573
95,730 95,405
4,605 4,591
4,587 4,591
4,570 4,562
4,558
Hasil analisis dengan regresi linear r = 0,9147
y = -0,0026x + 4,6037 k = 0,0026 hari
-1
kurva laju degradasi paraquat pada media filtrat tanah pada kondisi gelap
y = -0,0026x + 4,6037 R
2
= 0,9147
4,55 4,56
4,57 4,58
4,59 4,6
4,61
5 10
15 20
hari ln
100C C
o
Gambar 8. Grafik laju degradasi paraquat pada media filtrat air tanah pada kondisi gelap
Dalam media pelarut filtrat air tanah ini, paraquat yang terpapar sinar matahari k = 0,0206 hari
-1
, lebih cepat terdegradasi dibandingkan yang berada pada kondisi gelap, k = 0,0026 hari
-1
. Dari uji statistik menggunakan distribusi F didapat nilai F
hit
= 0,024; sedangkan F
tabel
= 5,05; karena 0,024 5,05 yang berarti hipotesis nol diterima, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa
dalam media pelarut filtrat air tanah terdapat cukup bukti yang menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara konstanta laju
reaksi degradasi paraquat dalam kondisi terpapar sinar matahari dengan konstanta laju reaksi degradasi paraquat dalam kondisi gelap.
Dari sini terlihat bahwa sinar matahari berpengaruh signifikan terhadap laju reaksi degradasi paraquat, yaitu menambah laju reaksi degradasi
paraquat. Paraquat yang terpapar sinar matahari selama 18 hari 8
jamhari mengalami degradasi hingga mencapai 49,21 sedangkan paraquat pada kondisi gelap mengalami degradasi hanya 4,60 , ini
dapat dihitung dengan membandingkan konsentrasi paraquat mula- mula dikurangi konsentrasi paraquat sisa dibagi konsentrasi paraquat
mula-mula dikali 100 . paraquat yang terdegradasi pada kondisi terang adalah
= 100
x awal
paraquat i
konsentras sisa
paraquat i
konsentras awal
paraquat i
konsentras −
= 100
625 ,
8 381
, 4
625 ,
8 x
ppm ppm
ppm −
= 49,21 paraquat yang terdegradasi pada kondisi gelap adalah
= 100
x awal
paraquat i
konsentras sisa
paraquat i
konsentras awal
paraquat i
konsentras −
= 100
250 ,
9 825
, 8
250 ,
9 x
ppm ppm
ppm −
= 4,60
39
BAB V PENUTUP