Kerangka Berpikir Pertanyaan Penelitian

52 rata-rata yaitu sebesar 69.35, tingkat pemahaman siswa peserta ekstrakurikuler futsal di SD Muhammadiyah Sapen terhadap peraturan futsal berada pada kategori tinggi. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Ade Ryan 2010 yang berjudul “Pemahaman Pelatih Klub Bola Basket di Kabupaten Sleman Terhadap Latihan Konsentrasi”. Hasil penelitian diperoleh data pelatih klub di Kabupaten Sleman dalam kategori sangat tinggi sebesar 0, pemahaman pelatih kategori tinggi sebesar 30, pemahaman pelatih kategori sedang sebesar 46,67, pemahaman pelatih kategori rendah sebesar 16,67, dan pemahaman pelatih kategori sangat rendah sebesar 6,67. Sehingga peneliti dapat menyimpulkan bahwa pemahaman pelatih klub bolabasket di Kabupaten Sleman terhadap latihan konsentrasi termasuk dalam kategori sedang.

C. Kerangka Berpikir

Pelatih di sini mempunyai peran yang sangat penting dalam terciptanya atlet yang potensial. Menyiapkan atlet agar matang menghadapi pertandingan perlu dilakukan sedini mungkin, melalui prosedur dan proses latihan mental yang sistematik dan memakan waktu cukup panjang. Latihan mental dalam upaya membina mental atlet harus didasarkan pada falsafah bahwa Pelatih pada hakekatnya membantu perkembangan atlet, memperlakukan atlet sebagai subyek sehingga pada akhirnya atlet dapat mengembangkan dirinya sendiri. Tindakan overprotection akan mengakibatkan atlet justru tidak tahan menghadapi gangguan-gangguan emosional dan hambatan-hambatan beban 53 mental lainnya. Peranan latihan mental dalam bola voli sangat penting diberikan kepada atlet sehingga hambatan-hambatan yang dialami atlet baik yang datang dirinya atau lingkungan sekitar pada saat pertandingan dapat diatasai dengan baik oleh atlet. Latihan mental harus dilakukan dengan dedikasi dan disiplin yang tinggi. Secara umum persiapan mental yang dilakukan, berpedoman pada: kepercayaan penuh dalam dirinya dan kemampuan fisiknya, konsentrasi penuh, dan memusatkan selama kompetisi, visualisasi penampilannya selama berhari-hari atau beberapa minggu sebelum pelaksanaan pertandingan kompetisi, menganalisis berbagai kekurangan dan berusaha untuk memperbaiki penampilan dan teknik dan strategi, kemampuan untuk mengalahkan dengan mudah dan melihat ke depan pada tantangan- tantangan baru pada pertandingan berikutnya. Selama ini latihan yang dilakukan cenderung ke arah latihan fisik dan latihan teknik bola voli. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa tinggi pemahaman pelatih bola voli di Kabupaten Sleman mengenai program latihan mental, yang diukur menggunakan tes multiple choice.

D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitiannya, yaitu: Seberapa tinggi pemahaman pelatih bola voli di Kabupaten Sleman mengenai program latihan mental? 54

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 120, penelitian deskriptif adalah penelitian yang hanya menggambarkan keadaan atau status fenomena. Metode yang digunakan dalam peneltian ini adalah metode survei dengan teknik pengumpulan data menggunakan tes. Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 124, metode survei merupakan penelitian yang biasa dilakukan dengan subjek yang banyak, dimaksudkan untuk mengumpulkan pendapat atau informasi mengenai status gejala pada waktu penelitian berlangsung.

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah pemahaman pelatih bola voli di Kabupaten Sleman terhadap program latihan mental. Definisi operasionalnya adalah kemampuan pelatih untuk memahami program latihan mental yang diukur menggunakan tes objektif yang berupa soal pilihan ganda yang berjumlah 52 butir soal.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Menurut Sugiyono 2007: 55 populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian disimpulkan. Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 101 populasi