BENTUK BENTUK LATIHAN BOLA VOLI

BENTUK-BENTUK LATIHAN BOLA VOLI

1. Latihan fisik secara umum
A. Sistem Pelatihan Fisik Umum


Persiapan fisik umum yang bertujuan meningkatkan kemampuan kerja organ tubuh,

sehingga

memudahkan upaya pembinaan dan peningkatan semua aspek pelatihan pada tahap berikutnya.


Persiapan fisik khusus bertujuan meningkatkan kemampuan fisik dan gerak yang lebih baik menuju
pertandingan.



Peningkatan kemampuan kualitas gerak khusus pemain. Pada tahap ini pelatihan bertujuan untuk
memahirkan gerakan kompleks dan harmonis yang dibutuhkan setiap pemain untuk menghadapi
pertandingan.


Cara Terbaik untuk Mempersiapkan Kondisi Fisik Umum Pemain
1. Program Latihan Lari
Latihan lari sangat penting dan baik untuk mengasah kemampuan kerja jantung, paru paru, dan
kekuatan tungkai. Membiasakan pemain berlatih lari selama 40-60 menit tanpa berhenti, yang
dilakukan 3-4 kali seminggu, sangat baik untuk membina kemampuan daya tahan aerobik dan
kebugaran umum pemain.
2. Program Latihan Senam
Bentuk-bentuk latihan senam peregangan untuk seluruh bagian tubuh dan persendian harus
mendapat perhatian. Latihan peregangan hendaknya diselingi gerakan untuk memperkuat bagian
tubuh bagian atas dan bawah yang dilakukan secara bergantian.
3. Program Latihan Loncat Tali
Latihan ini sangat baik untuk membina daya tahan, kelincahan kaki, dan kecepatan serta melatih
kemampuan gerak pergelangan tangan lebih lentur dan kuat. Proses latihan dapat dilakukan dengan
loncat satu kaki secara bergantian (seperti lari biasa), loncat dua kaki, dan masih banyak bentuk
variasinya.
4. Program Latihan Gabungan
Model atau sistem pelatihan ini adalah menggunakan berbagai alat bantu seperti bangku,
gawang ukuran kecil, tiang, tongkat, tali, bola, dan sebagainya. Tujuan latihan ini adalah membina
dan meningkatkan kamampuan dan keterampilan gerak pemain sebagai upaya untuk pengkayaan

gerak. Pelatih harus cermat dan terampil menciptakan rangkaian gerak yang ada hubungannya dengan

gerakan-gerakan dalam permainan bola voli, di samping memberikan prioritas pada pembinaan
aspek-aspek kelincahan, kegesitan, dan koordinasi gerak yang memang dibutuhkan dalam bola voli.
5. Latihan Pemanasan
Banyak pelatihan kurang memberikan perhatian khusus perihal peranan dan fungsi latihan
pemanasan yang benar dan betul. Latihan pemanasan yang dikemas dengan benar akan memberikan
pengaruh positif pada proses kerja organ tubuh, mekanisme peredaran darah, dan pernapasan. Itu
semua akan berpengaruh langsung untuk kerja berat selanjutnya. Di samping itu, sangat penting
untuk menghindari terjadinya berbagai cedera otot, persendian, dan fungsi-fungsi tubuh lainnya.
Pada umumnya latihan pemanasan berbentuk:
Lari jarak pendek yang bervariasi seperti lari sambil angkat paha/lutut, lari mundur, lari maju dan
ke samping.
Melakukan gerakan-gerakan senam yang bersifat mere-gang otot tungkai, paha belakang,
depan, lengan, pergelangan kaki, pinggang, otot bahu, dll.
Kualitas peregangan harus dilakukan dengan pelan sampai terasa terjadi proses peregangan
pada bagian otot dan persendian yang dilatih. Hindari melakukan gerakan sentak, yang dapat
menyebabkan rasa sakit pada otot atau persendian.
6. Latihan Pendinginan
Latihan ini dilakukan setelah program latihan selesai dilaksanakan sebagai upaya agar bagian

otot yang bekerja berat tadi kembali pada posisi rileks dan tidak kaku.
Bentuk latihannya adalah senam dan gerakan meregang. Kualitas latihan meregang, khususnya
untuk otot besar seperti paha belakang dan depan, ping-gang, punggung, otot lengan, bahu, dada, dan
berbagai persendian tubuh, harus dicermati betul. Lakukan gerakan pendinginan ini dengan benar.
2. Latihan Fisik Secara Khusus
A. Latihan Kekuatan
1. Push up (telungkup dorong angkat badan)
Tujuan : untuk melatih kekuatan otot lengan.
Cara melakukan :


Tidur telungkup, kedua kaki rapat lurus ke belakang dengan ujung

kaki bertumpu pada lantai.


Kedua telapak tangan menapak lantai di samping dada, jari ± jari

menghadap ke depan, siku ditekuk.



Angkat badan ke atas hingga kedua tangan lurus, sementara posisi

kepala, badan, dan kaki berada dalam satu garis lurus.


Badan diturunkan kembali dengan cara menekuk lengan, sementara

posisi kepala, badan, dan kaki tetap lurus tidak menyentuh lantai.


Gerakan ini dilakukan berulang ± ulang sampai tidak kuat.
2. Latihan kekuatan otot perut( sit-up)
Tujuan : untuk melatih kekuatan otot lengan dan bahu.
Cara melakukan :



Sikap awal tidur terlentang, kedua lutut ditekuk, jari ± jari berkaitan di


belakang kepala, dan pergelangan kaki dipegangi teman.


Angkat badan ke atas sampai posisi duduk, kedua tangan tetap berada di

belakang kepala.


Badan diturunkan kembali ke sikap awal.



Gerakan ini dilakukan berulang ± ulang sebanyak mungkin.

3. Latihanototpunggung(back up)
Tujuan : untuk melatih kekuatan otot punggung
Cara melakukan :


Sikap awal tidur terlungkup, kedua kaki rapat lurus ke belakang, kedua tangan dengan jari ± jari


berkaitan diletakkan di belakang kepala, pergelangan kaki dipegang oleh teman


Angkat badan ke atas sampai posisi dada dan perut tidak lagi menyentuh lantai , kedua tangan tetap

berada di belakang kepala.


Badan diturunkan kembali ke sikap awal.



Gerakan ini dilakukan berulang ± ulang sebanyak mungkin.

B. Latihan Kelenturan
1.Latihan kelenturan leher secara dinamis
Tujuan : melatih kelenturan otot ± otot leher.
Cara melakukan :



Miringkan kepala kesamping kiri dan kanan, sentuhkan telinga kiri ke bahu kiri
dan telingan kanan ke bahu kanan lakukan gerakan sebanyak 2x 8 hitungan



Gerakkan kepala menunduk ke depan, dagu menyentuh dada, dan gerakkan ke

belakang hingga menengadah lakukan sebanyak 2x 8 hitungan


Tengokkan kepala ke kanan dan ke kiri lakukan sebanyak 2x 8 hitungan



Putar kepala ke samping kirir dan kanan. Satu putaran 4 hitungan lakukan

gerakan sebanyak 2x 8 hitungan
2. Latihan kelenturan sendi bahu secara dinamis
Tujuan : melatih persendian dan otot bahu serta meluaskan gerakan bahu

Cara melakukan :


Mula ± mula berdirir tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu, dan kedua tangan disamping badan



Kemudian rentangkan kedua tangan lurus kesamping, lalu putarlah kedua lengan tersebut dari mulai

putaran perlahan ± lahan kemudian cepat dan putaran dari kecil kemudian membesar


Gerakan ini dilakukan mulai dari gerakan memutar lengan kearah kanan sebanyak 8 hitungan,

kemudian dilanjutkan dengan gerakan memutar lengan kea rah kiri sebanyak 8 hitungan
3. Latihan kelenturan batang tubuh secara dinamis
Tujuan : melatih kelenturan otot ± otot batang tubuh
Cara melakukan :



Letakkan tangan di pinggang, lalu bengkokkan badan kesamping kiri dan kanan

sebanyak 8 hitungan



Tangan di atas kepala, telapak tangan rapat, lengan lurus, bengkokkan badan ke samping kiri dan

sebanyak 2v 8 hitungan


Letakkan tangan di pinggang dan putar ke kiri dan kanan 2v 8 hitungan



Tangan di atas kepala, telapak tangan rapat, lengan lurus, putar ke kiri dan kanan 2x8 hitungan

C. Latihan Kecepatan
1. Kecepatan (Speed)
Kecepatan merupakan kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam

bentuk yang sama dengan waktu sesingkat-singkatnya. Kecepatan sangat dibutuhkan dalam olahraga
yang sangat mengandalkan kecepatan, seperti lari pendek 100 m dan lari pendek 200 m.
Kecepatan dalam hal ini lebih mengarah pada kecepatan otot tungkai dalam bekerja. Contoh latihannya
adalah :


lari cepat 50 m



lari cepat 100 m



lari cepat 200 m

D. Latihan Daya Tahan
1. Daya tahan (Endurance)
Daya tahan adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan sistem jantung, paru-paru, dan
peredaran darahnya secara efektif dan efisien untuk menjalankan kerja secara terus menerus. Dengan

kata lain berhubungan dengan sistem aerobik dalam proses pemenuhan energinya.
Latihan untuk melatih daya tahan adalah kebalikan dari latihan kekuatan. Daya tahan dapat dilatih
dengan beban rendah atau kecil, namun dengan frekuensi yang banyak dan dalam durasi waktu yang
lama. Contoh latihan untuk daya tahan:


lari 2,4 km.



lari 12 menit.



lari multistage.



angkat beban dengan berat yang ringan namun dengan repetisi dan set yang banyak.



lari naik turun bukit

3. Teknik Dasar
a. Servis
Servis pada zaman sekarang bukan lagi sebagai awal dari suatu permainan atau sekedar menyajikan
bola, tetapi sebagai suatu serangan pertama bagi regu yang melakukan servis. Servis terdiri dari servis
tangan bawah dan servis tangan atas.Servis tangan atas dibedakan lagi atas tennis servis,floating dan
cekis.


servis tangan bawah

1. Mula-mula pemain berdiri dipetak servis dengan kaki kiri lebih kedepan dari kaki

kanan.

2. Bola dipegang dengan tangan kiri
3. Bola dilambungkan tidak terlalu tinggi,tangan kanan ditarik ke bawah belakang
4. Setelah bola kira-kira setinggi pinggang,lengan kanan diayunkan lurus kedepan untuk memukul bola
5. Telapak tangan menghadap bola dan tangan ditegangkan untuk mendapat pantulan yang sempurna,
tangan dapat pula menggenggam.



Tennis servis

1. Sikap persiapan dimulai dengan mengambil posisi kaki kiri lebih kedepan, kedua lutut agak rendah.
2. Tangan kiri dan kanan bersama-sama memegang bola,tangan kirimenyangga bola,tangan kanan diatas
bola.
3. Bola dilambungkan dengan tangan kiri kira-kira 1/2 meter diatas kepala.
4. Tangan kanan ditarik kebelakang atas kepala,menghadap depan.
5. Lakukan gerakan seperti mensmesh bola,perhatian terpusat pada bola.
6. Lecutan tangan diperlukan pada saat perkenaan bola.


Floating servis

1. Posisi kaki sama seperti tennis servis.
2. Tangan kiri memegang bola dan tangan kanan disamping setinggi pelipis.
3. Dengan tangan kiri bola dilambungkan ssedikit kesamping kanan tidak terlalu tinggi.
4. Setelah bola melambung keatas setinggi kepala, tangan kanan dipukulkan pada bagian tengah bola.
5. Pukulan float dapat dilakukan dengan beberapa cara:
 Dengan tumit tangan
 Dengan tangan, dimana ibu jari dilipat kedalam dan menempel pada telapak tangan
 Memukul dengan tangan tergenggam.


Cekis

1. Sikap permulaan dengan mengambil sikap berdiri menyamping dengan tubuh bagian kiri lebih dekat
kejaring.
2. Bola dipegang tangan kiri dan kanan.
3. Saat bola dilambungkan, badan diliukkan sedikit kebelakang dan lutut ditekuk.
4. Kedua tangan dijulurkan kearah samping bawah kanan dalam keadaan memegang bola.
5. Bola dilambung keatas kepala dengan kedua belah tangan.
6. Setelah bola lepas, tangan kanan ditarik kesamping kanan bawah, liukkan badan kekanan.
7. Berat badan ada dikaki kanan,telapak tangan menghadap keatas
8. Setelah bola ada pada jangkauan tangan,secepatnya bersama sama lengan,liukkan badan kesamping
kiri.
9. Perkenaan bola bagian bawah belakang bola,pukulan bola dibantu liukkan badan dan lecutan tangan.
 Service ada beberapa macam:
Service atas adalah service dengan awalan melemparkan bola ke atas seperlunya. Kemudian Server
melompat untuk memukul bola dengan ayunan tangan dari atas.
Service bawah adalah service dengan awalan bola berada di tangan yang tidak memukul bola. Tangan
yang memukul bola bersiap dari belakang badan untuk memukul bola dengan ayunan tangan dari
bawah.
Service mengapung adalah service atas dengan awalan dan cara memukul yang hampir sama. Awalan
service mengapung adalah melemparkan bola ke atas namun tidak terlalu tinggi (tidak terlalu tinggi
dari kepala). Tangan yang akan memukul bola bersiap di dekat bola dengan ayunan yang sangat
pendek.
Yang perlu diperhatikan dalam service



Sikap badan dan pandangan.



Lambung keatas harus sesuai dengan kebutuhan.



Saat kapan harus memukul bola.

B. Passing


Passing Bawah (Pukulan/pengambilan tangan kebawah)

o

Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.

o

tangan dirapatkan, satu dengan yang lain dirapatkan.

o

Gerakan tangan disesuaikan dengan keras/lemahnya kecepatan bola.



Passing Keatas (Pukulan/pengambilan tangan keatas)

o

Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.

o

Badan sedikit condong kemuka, siku ditekuk jari-jari terbuka membentuk lengkungan

setengah bola.
o

Ibu jari dan jari saling berdekatan membentuk segitiga.

o

Penyentuhan pada semua jari-jari dan gerakannya meluruskan kedua tangan

o

Menggunakan gerakan kaki untuk menambah power

C.

Smash (spike)
Dengan membentuk serangan pukulan yang keras waktu bola berada diatas jaring, untuk

dimasukkan ke daerah lawan. Untuk melakukan dengan baik perlu memperhatikan faktor-faktor berikut:
awalan, tolakan, pukulan, dan pendaratan. Teknik smash Menurut Muhajir Teknik dalam permainan bola
voli dapat diartikan sebagai cara memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan
permainan yang berlaku untuk mencapai suatu hasil yang optimal (2006,23). Menurut pendapat M.
Mariyanto mengemukakan bahwa : “ Smash adalah suatu pukulan yang kuat dimana tangan kontak
dengan bola secara penuh pada bagian atas , sehingga jalannya bola terjal dengan kecepatan yang tinggi,
apabila pukulan bola lebih tinggi berada diatas net , maka bola dapat dipukul tajam ke bawah .” (2006 :
128 ) Menurut Iwan Kristianto mengemukakan bahwa , Smash adalah pukulan keras yang biasanya
mematikan karena bola sulit diterima atau dikembalikan . “ (2003 : 143 ) . Spike adalah merupakan
bentuk serangan yang paling banyak digunakan untuk menyerang dalam upaya memperoleh nilai suatu
tim dalam permainan voli . Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Teknik Smash atau
spike adalah cara memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan untuk
mencapai pukulan keras yang biasanya mematikan ke daerah lawan. Tes smash Menurut Sandika
mengemukakan bahwa tes smash adalah tolok ukur untuk mengukur kemampuan smash.
D. Membendung (blocking)

Bola yang melewati tangan bloker
Dengan daya upaya di dekat jaring untuk mencoba menahan/menghalangi bola yang datang dari daerah
lawan. Sikap memblok yang benar adalah:


Jongkok, bersiap untuk melompat.



Lompat dengan kedua tangan rapat dan lurus ke atas.



Saat mendarat hendaknya langsung menyingkir dan memberi kesempatan pada kawan satu regu

untuk bergantian melakukan block.
Block ada dua macam. 1. block tunggal 2. block ganda Block tunggal adalah membendung bola yang
dilakukan oleh satu orang pemain Block ganda adalah membendung bola yang dilakukan oleh dua orang
pemain atau lebih.Hal yang harus diperhatikan dalam melakukan block ganda antara lain adalah
memadukan langkah kaki dan kerjasama antar blocker dalam menentukan waktu lompatan dan arah
pergerakan bola.