Ragam Hias Kajian Keilmuan

26

a. Ragam Hias

1 Pengertian Ragam Hias

Ragam hias disebut juga sebagai ornament, adalah bentuk –bentuk yang mengandung makna simbolik. Bentuk ragam hias berasal atau dihasilkan dari gambaran tentang manusia, binatang, tumbuhan, atau objek –objek yang biasa dikenal dalam pengalaman hidup manusia, serta bentuk –bentuk abstrak yang diciptakan secara khusus. Bentuk ini dapat diubah melalui tahap penyederhanaan abstraksi atau penggayaan stilasi Jim Supangat Rizki A. Zaelani, 2006. Menurut Aryo Sunaryo 2009: 3, ornamen adalah komponen produk seni yang ditambahkan atau sengaja dibuat untuk tujuan sebagai hiasan. Ornamen adalah penerapan hiasan pada suatu produk. Bentuk-bentuk hiasan yang menjadi ornamen tersebut memiliki fungsi utama untuk memperindah benda produk atau barang yang dihias. Dalam penggunaannya, ragam hias dapat terdiri dari hanya satu motif saja, dua motif, atau lebih. Penggunaanya dapat berupa kombinasi dari beberapa motif, atau disusun dengan cara stilasi atau pengayaan Herni Kustanti, 2007. Dari teori diatas dapat disimpulkan ragam hias berfungsi sebagai hiasan yang bentuknya dihasilkan dari gambaran tumbuhan, hewan, atau manusia yang diubah melalui pengayaan stilasi atau penyederhanaan abstraksi. 2 Ragam Hias Fauna Ragam hias fauna banyak di jumpai pada ornamen nusantara, mulai dari hewan laut, binatang darat, binatang unggas hingga binatang imajinatif atau hasil 27 rekaan semata. Ornamen motif binatang banyak diterapkan untuk menghias benda-benda peralatan yang terbuat dari kayu, perunggu, emas dan perak, benda ukir, bangunan, tekstil atau busana pada batil, sulaman, dan tenun. Pada umumnya motif batik binatang mengandung maksud-maksud perlambangan. Bangsa burung atau unggas mewakili dunia atas, dunia roh, dunia para dewa. Sebaliknya binatang air dan melata mewakili dunia bawah, dunia gelap namun juga melambangkan bumi dan kesuburan. Dunia tengah yang dihuni manusia, terkait dengan aneka binatang yang hidup didarat berkaki empat Aryo Sunaryo, 2009. 3 Ragam Hias Daerah Temanggung Temanggung memiliki peninggalan –peninggalan budaya yang berkaitan dengan ragam hias fauna diantanya : a Candi Pringapus Salah satu candi kecil tetapi relatif utuh di Jawa Tengah adalah Candi Pringapus di Desa Pringapus, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung. Candi tersebut memiliki satu ruang utama yang berisi arca Nandi, wahana alias tunggangan berbentuk lembu milik Dewa Siwa. Oleh karena itu, Candi Pringapus termasuk candi untuk agama Hindu. Tunggangan lembu milik Dewa Siwa ini, merupakan figur hewan lembu yang juga merupakan bentuk dari ragam hias fauna. 28 Gambar 2 : Arca Nandi pada Candi Pringapus Temanggung Sumber : https:gjb3112annapus.wordpress.com, diunduh tanggal 24 Agustus 2015. b Umbul Jumprit Temanggung memiliki tempat wisata sumber mata air umbul jumrit. Pintu masuk terbuat dari susunan batu hitam yang berarsitektur candi Hindu. Terdapat arca Hanoman di kiri gapura, sebagai simbol penjagapenghalau dari segala hal bersifat negatif yang hendak memasuki kawasan situs umbul jumprit.Patung tersebut merupakan figur dari ragam hias fauna yang dapat diperkenalkan dalam materi modul sebagai pengetahuan bagi peserta didik bahwa bentuk dari ragam hias beraneka ragam. Patung hanoman berada pada bangunan Budha, dikarenakan adanya pengaruh agama Hindu pada bangunan tersebut. Selain peninggalan benda –benda sejarah, kabupaten Temanggung memiliki hewan yang menjadi hewan khas kabupaten Temanggung. Hewan yang menjadi ciri khas kabupaten Temanggung adalah ayam cemani. Ayam cemani adalah ayam khas kabupaten Temanggung karena memiliki sejarah dengan kelahiran kabupaten Temanggung. 29 Gambar 4 : Arca Hanoman Sumber :http:media-cdn.tripadvisor.commediaphoto-s062b3f0asumber- mata-air-umbul.jpg diunduh pada tanggal, 24 Agustus 2015.

B. Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Aprilia Retno Wulandari 2013 dengan judul pengembangan pembelajaran nirmana dengan modul di SMK Negeri 5 Yogyakarta, menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan modul grafis dapat menarik minat belajar peserta didik serta dapat meningkatkan kreativitas peserta didik. Penelitian ini mengunakan penelitian deskriptif analitik kuantitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan model modul grafis