Sinopsis Cerita Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta

2 PAKELIRAN PADAT LAKON BABAD LOKAPALA 1 Purwadi Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Telp: 0274-550843-12; Email: purwadiuny.ac.id

A. Sinopsis Cerita

Kerajaan Lokapala dipimpin oleh Prabu Danaraja atau Danapati. Beliau adalah putra Begawan Wisrawa dan Dewi Lokati. Ada keinginan Sang Prabu untuk mempersunting Dewi Sukesi, putri Prabu Sumali dari kerajaan Alengka. Begawan Wisrawa pun hendak melamar Sekar Kedhaton Alengka tersebut sebagai permaisuri prabu Danapati. Banyak raja yang ingin memperistri Dewi Sukesi. Oleh karenanya di negeri Alengka kemudian diadakan sayembara pilih. Dalam hati Dewi Sukesi mau menjadi istri pada pria yang mampu mengajarkan kawruh sastra jendra hayuningrat yekti pangruwating diyu. Sebuah ilmu tingkat tinggi yang terkenal wingit dan wigati. Menurut wewaler para dewa, ngelmu sastra jendra hayuningrat yekti pangruwating diyu tidak boleh diajarkan kepada sembarang orang. Terlebih-lebih dari pria pada wanita, akan sangat beresiko tinggi. Begawan Wisrawa yang 1 Lakon ini dipentaskan untuk mengawali kegiatan wisata kampus macapatan Jum’at Legen yang diselenggarakan oleh Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah FBS UNY pada tanggal 7 Oktober 2010. 3 mengajarkan ilmu sastra jendra pada Dewi Sukesi ini mendapat welak dari Batara Guru. Seketika Batara Guru menjelma pada diri Wisrawa dan Batari Uma menjelma pada Dewi Sukesi. Maka Dewi Sukesi bertekad hanya mau melayani Begawan Wisrawa. Repotnya lagi Wisrawa pun tidak menolak. Ibarat nasi sudah menjadi bubur, atas inisiatif Prabu Sumali akhirnya Dewi Sukesi pun terpaksa dikawinkan dengan Begawan Wisrawa. Dewi Sukesi lantas melahirkan empat putra yaitu Dasamuka, Kumbakarna, Sarpakanaka dan Wibisana. Betapa kagetnya Dewi Lokati melihat suaminya menikah lagi dengan putri yang seharusnya menjadi permaisuri putranya. Prabu Danaraja menerima keadaan itu sebagai suratan takdir dengan iklhas legawa. Namun malapetaka terus berlanjut ketika Dasamuka membunuh Dewi Lokati dan Prabu Danaraja. Sebagai penghargaan atas keluhuran budi Prabu Danaraja, para dewa di kahyangan mengangkat arwahnya menjadi dewa kekayaan dengan gelar Batara Kuwera. Di sana Batara Kuwera diberi wewenang untuk menjaga Kembang Dewaretna, bunga yang berfungsi untuk membagi rejeki di alam raya. Adapun sumber penyusunan cerita Babad Lokapala ini diambilkan dari beberapa buku, di antaranya Kawruh Asalipun Ringgit sarta Gegepokanipun Kaliyan Agami ing Jaman Kina Hazeu, 1987, Silsilah Wayang Purwa mawa Carita Jilid I-VII Padmosoekotjo, 1995, Kapustakan Jawi Poerbatjaraka, 1964, Serat Pustakaraja Purwa. Jilid 1-10. Ranggawarsita, 1993, Babad Tanah Jawa Ramlan, 1975, Sejarahipun Para Ratu ing Surakarta dan Bedhahipun Lokapala 4 Sindusastra, 1978, Serat Rama Yasadipura I, 1912, Kalangwan: Sastra Jawa Kuna Selayang Pandang Zoetmulder, 1985

B. Iringan Gendhing