Kecamatan Samigaluh DASAR TEORI

29

F. Kecamatan Samigaluh

Kecamatan Samigaluh merupakan salah satu dari dua belas Kecamatan di Kabupaten Kulonprogo yang terletak di bagian utara. Bagian utara berbatasan dengan Kabupaten Magelang, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Girimulyo, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Purworejo, sedangkan sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Kalibawang. Kecamatan Samigaluh memiliki luas wilayah 6.929.31 hektar terbagi menjadi 7 desa yaitu Desa Kebonharjo, Desa Banjarsari, Desa Purwoharjo, Desa Sidoharjo, Desa Gerbosari, Desa Ngargosari, dan Desa Pagerharjo. Secara geografis, sebagian besar wilayah Kecamatan Samigaluh merupakan daerah pegunungan yang pada musim hujan rawan dengan bencana tanah longsor. Peningkatan kepadatan pemukiman pada lereng pegunungan tersebut dan peningkatan pemanfaatan lahan untuk pembangunan sarana- prasarana ataupun penambangan, mengakibatkan terganggunya keseimbangan ekosistem yang akhirnya meningkatkan potensi terjadinya gerakan. Gerakan tanah mengakibatkan material seperti batuan, tanah dan atau percampuran antara keduanya menuruni lereng. Tebal material yang menuruni lereng pada Kecamatan Samigaluh berkisar antara 1 hingga lebih dari 4 meter BAPEKOINDA, 2002. 30

BAB III METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2015, mulai dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Penelitian dilakukan di Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo. Secara geografis daerah penelitian dibatasi pada 7 o 39’45,90’’ LS sampai 7 o 40’20,94’’ LS dan 110 o 10’02,79’’ BT sampai 110 o 10’17,00’’ BT. Batas wilayah penelitian meliputi sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Magelang, di sebelah barat berbatasan dengan Desa Ngargosari, di sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Kalibawang dan sebelah selatan berbatasan dengan Desa Banjarsari. Penelitian dilakukan di Desa Gerbosari karena merupakan daerah yang memiliki tingkat kerentanan longsor yang cukup tinggi seperti ditunjukkan pada Gambar 14. Berdasarkan peta geologi Yogyakarta Gambar 15, daerah pengambilan data dalam penelitian ini termasuk dalam formasi andesit dan formasi jonggrangan.

B. Instrumen Penelitian

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras yang digunakan antara lain: 1. Resistivitymeter naniura NRD 22S untuk memberikan nilai beda potensial ∆V dan arus I. 2. 2 buah elektroda arus untuk menyalurkan arus ke dalam permukaan tanah. 3. 2 buah elektroda potensial untuk menerima tegangan yang terukur.