DATA VARIABLE PENELITIAN 05. BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

sebagai lapangan olahraga untuk para siswa. Berikut foto yang diambil penulis ketika ada latihan paskibraka dan kebetulan pada saat itu juga sedang ada pelajaran Penjaskes di lapangan :

B. DATA VARIABLE PENELITIAN

Berkaitan dengan upaya meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh supervisor di MTsN Langkapan Srengat Blitar, maka penulis berusaha untuk mendapatkan datanya secara langsung dari sumber data yang ada di MTsN Langkapan Srengat Blitar. Sumber data tersebut meliputi kepala sekolah selaku supervisor dan guru serta komponen yang ada dan bisa memberi keterangan tentang fenomena yang ada. Sebagai upaya memberikan arah dan sekaligus memberi motivasi bagi seluruh jajaran yang terlibat langsung dalam pengembangan Madrasah Tsanawiyah Negeri Langkapan yang berkaitan dengan upaya supervisor dalam hal 67 ini dilakukan oleh kepala sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di lembaga tersebut, maka misi yang dikembangkan yaitu mengoptimalkan perkembangan akademik melalui proses belajar mengajar dan bimbingan belajar serta menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga madrasah baik dalam prestasi akademik maupun non akademik. Seperti yang telah dijelaskan dalam kajian teori, supervisor adalah orang yang berfungsi memberi bantuan kepada guru-guru, menimbulkam motif guru kearah peningkatan suasana proses belajar mengajar yang lebih baik. Kegiatan supervisi pendidikan tersebut tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang apalagi oleh orang yang tidak dipersiapkan terlebih dahulu, karena seorang supervisor adalah orang yang professional ketika menjalankan tugasnya, ia bertindak atas dasar kaidah ilmiah untuk meningkatkan mutu pendidikan. Dan dalam skripsi ini lebih memfokuskan kegiatan supervisi pendidikan yang dilakukan oleh kepala sekolah sebagai upayanya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, dimana salah satu fungsi, tugas dan program kinerja kepala sekolah adalah sebagai supervisor. Berdasarkan hasil observasi di MTsN Langkapan Srengat Blitar, penulis memperoleh data mengenai fungsi dan tugas kepala sekolah dalam menyelenggarakan supervisi yaitu :  Proses belajar mengajar  Kegiatan bimbingan dan konseling 68  Kegiatan ekstra kurikuler  Kegiatan ketatausahaan  Kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan instansi terkait  Sarana dan prasarana  Kegiatan OSIS  Kegiatan 7K keamanan, keindahan, kekeluargaan, ketertiban, kebersihan, kenyamanan, dan kerindangan 1 Di samping itu, sebagai supervisor kepala sekolah mempunyai program kerja, yaitu 2 : Table IV. 4. Data Program Kerja Kepala Sekolah sebagai Supervisor. No. Aspek Indikator 1. Kemampuan menyusun program supervisi. a. Memiliki program supervisi kegiatan belajar mengajar dan bimbingan konseling. b. Memiliki program supervisi untuk kegiatan ekstrakurikuler. 2. Kemampuan melaksanakan supervisi. a. Memiliki program supervisi kelas klinis. b. Melaksanakan program supervisi dadakan klinis. c. Melaksanakan program supervisi untuk kegiatan ekstrakurikuler. 3. Menggunakan hasil supervisi. a. Memanfaatkan hasil supervisi untuk 1 Kantor Kepala Sekolah, Observasi, Senin 10 Mei 2010, Jam 09.30. 2 Ibid. meningkatkan kualitas guru dan karyawan. b. Memanfaatkan hasil supervisi untuk mengembangkan sekolah. Di lain kesempatan, bapak Nur Huda menjelaskan mengenai strategi beliau menyupervisi guru-guru misalnya dengan mengumpulkan seluruh guru mata pelajaran yang ada, ataupun dibuat jadwal supervisi bagi guru yang dimonitor, dan kadang-kadang juga dilakukan dengan cara mendadak. 3 Hal ini dibenarkan oleh bapak Nur Aziz selaku guru Qur’an Hadist, “Ya secara prosedural atau sesuai jadwal saya rutin mengikuti supervisi, tapi kalau pas ada suatu kegiatan atau permasalahan yang sifatnya mendadak, ya segera saya sampaikan meskipun itu tidak pas jadwalnya dilakukan supervisi”. 4 Sedangkan mengenai caranya yang biasa dilakukan, beliau mengungkapkan “Dengan melihat guru secara langsung dalam menyajikan program pembelajaran, atau dengan melihat kegiatan-kegiatan para guru baik secara dekat maupun jauh, dan terkadang juga sambil ngobrol santai, bahkan terkadang juga saya panggil keruangan saya”. 5 Hal senada juga diungkapkan oleh Bapak Nazilul Farkhan selaku guru shorof, “Biasanya kalau saya sedang ada keluhan tentang pembelajaran jarang saya ungkapkan di forum, saya lebih sering mengungkapkannya sewaktu ngobrol santai dengan pak Huda, jadi nggak terlalu formal dan kaku gitu mbak, karena menurut saya itu lebih nyaman. 6 3 Nur Huda, Interview, Selasa, 18 Mei 2010, Jam 08.15- 09.00 WIB 4 Nur Aziz, Interview, Selasa, 11 Mei 2010, Jam 10.45 WIB 5 Nur Huda, Interview, Selasa, 18 Mei 2010, Jam 08.15- 09.00 WIB 6 Nazilul Farkhan, Interview, Senin, 17 Mei 2010, Jam 11.00 WIB Kepala sekolah sebagai seorang supervisor memikul tanggungjawab untuk membantu memperbaiki dan meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran secara efektif sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolahnya, salah satunya dengan memberikan solusi terbaik terhadap setiap permasalahan yang dihadapi guru. Berdasarkan wawancara penulis dengan Ibu Siti Artilah selaku guru SKI, mengenai solusi yang diberikan oleh supervisor terhadap masalah yang beliau hadapi, beliau mengatakan bahwa, “Pak Huda selama ini selalu memberikan saran pemecahan terhadap masalah yang saya hadapi, dan alhamdulillah saran-saran tersebut sangat membantu dalam meningkatkan profesionalisme saya sebagai seorang guru”. 7 Hal tersebut juga diamini oleh guru- guru yang lain. 1 Upaya Supervisor dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di MTsN Langkapan Srengat Blitar. Masalah utama dalam kajian ini mempersoalkan bagaimana usaha yang dilakukan kepala sekolah melalui supervisi pendidikan kepada guru sebagai upayanya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Dari wawancara dengan Bapak Nur Huda mengungkap pernyataan yang mengemukakan bahwa “Agar kegiatan supervisi dapat efektif dimulai dengan hubungan awal yang akrab dan bersahabat antara saya selaku kepala sekolah dan guru, dari situ dapat dilihat dengan mudah mekanisme guru dalam 7 Siti Artilah, Interview, Jum’at, 14 Mei 2010, Jam 09.35 WIB menyajikan program pembelajaran baik secara langsung maupun tidak, sehingga saya bisa mengetahui bantuan seperti apa yang dibutuhkan oleh guru tersebut”. 8 Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa bapak Nur Huda berusaha untuk mempersempit jarak birokrasi antara beliau sebagai pemimpin pembelajaran dengan guru yang dipimpinnya, karena untuk melaksanakan pengawasan perlu dimulai dengan hubungan yang akrab dan bersahabat. Supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah tampaknnya tidak bisa lepas dari kegiatannya selaku kepala sekolah. Kegiatan supervisi yang dilakukan masih dalam lingkup melaksanakan tugas kepemimpinan pembelajaran, yaitu menjalankan roda sekolah supaya berjalan dengan baik dan semua guru dapat mencurahkan tenaganya untuk melaksanakan tugas akademik yang menjadi tanggung jawab masing-masing. Seperti yang diungkapkan oleh bapak Nur Huda mengenai guru yang perlu memperoleh prioritas mendapatkan supervisi, adalah “Guru yang kurang bisa menguasai mata pelajaran yang mereka ampu, guru yang kurang disiplin, serta guru yang kurang memiliki loyalitas pada lembaga”. 9 Perilaku kepala sekolah selaku supervisor diwujudkan dalam beragam pelayanan atau bantuan untuk meningkatkan kualitas mengajar guru dan juga memperbaiki beragam kelemahan yang ada. Sehingga diharapkan 8 Nur Huda, Interview, Selasa, 18 Mei 2010, Jam 08.15- 09.00 WIB 9 Ibid. berdampak pada peningkatan kualitas mengajar guru. Seperti yang menjadi tujuan bapak Nur Huda dalam menjalankan tugasnya sebagai supervisor adalah untuk meningkatakan mutu pendidikan, mutu tenaga pendidik dan mutu seluruh personalia yang ada. Dalam menjalankan tugasnya beliau selalu memberikan pelayanan berupa bimbingan dan pengarahan kepada para guru dalam usaha memperbaiki mutu mengajar dan meningkatkan profesionalismenya, namun terkadang beliau menemui suatu masalah dari usaha tersebut yang sulit ditemukan titik terangnya, apabila itu terjadi maka beliau berkoordinasi bersama para wakil kepala sekolah, namun apabila belum menemui titik terang juga pemecahan masalah tersebut dilakukan antara dewan guru bersama komite sekolah. Semua itu beliau lakukan agar keberhasilan dan tujuan akhir pendidikan dapat tercapai. 10 Hal tersebut dapat dirasakan oleh para guru, seperti yang diungkapkan oleh bapak Suparli bahawa “Menurut saya, selama ini kegiatan supervisi memberikan dampak yang positif, dan mendukung kearah perbaikan untuk meningkatkan mutu pendidikan kearah yang lebih baik”. 11 Dari situ terlihat bagaimana upaya-upaya supervisor dalam hal ini dilakukan oleh kepala sekolah MTsN Langkapan Srengat Blitar untuk meningkatakan kualitas pembelajaran di sekolahnya, sehingga tujuan 10 Ibid. 11 Suparli, Interview, Senin 17 Mei 2010, Jam 11.30 WIB supervisi yang dilakukan berhasil mencapai sasaran peningkatan mutu yang diinginkan dan sesuai dengan tujuan pendidikan yang diinginkan. 2 Faktor Pendukung dan Penghambat Supervisor dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di MTsN Langkapan Srengat Blitar. Masalah faktor pendukung dan faktor penghambat pelaksanaan supervisi yang dilakukan kepala sekolah kepada guru tampaknya disadari sebagai suatu aspek yang tidak bisa dilepaskan dari seluruh keberhasilan kegiatan upaya peningkatan kualitas pembelajaran. Dalam hal yang berkaitan dengan faktor pendukung dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di MTsN Langkapan Srengat Blitar, penulis melakukan penggalian data dengan kepala sekolah selaku supervisor, guru dan melakukan observasi secara langsung di lokasi penelitian. Dari hasil observasi, dapat penulis ketahui bahwa kepemimpinan kepala sekolah yang kondusif mengakomodasi kemauan stafnya, motifasi kerja guru yang tinggi, serta lingkungan di sekolah yang juga turut mendukung terhadap upaya supervisor dalam peningkatan kualitas pembelajaran. 12 Hal ini sesuai dengan pernyataan bapak Nur Huda bahwa “Kalau faktor yang mendukung kegiatan supervisi ya contohnya saja dengan adanya alat sarana dan prasarana, serta tenaga-tenaga dari para guru dan tenaga kantor yang lain yang tentunya mendukung upaya yang saya lakukan sebagai supervisor tentunya”. 13 12 Lingkungan Sekolah, Observasi, Rabu, 16 Juni 2010, Jam 08.30-11.00 WIB 13 Nur Huda, Interview, Selasa, 18 Mei 2010, Jam 08.15- 09.00 WIB Selain itu, faktor yang juga turut mendukung upaya supervisor tersebut adalah adanya hubungan yang baik antara guru dengan kepala sekolah yang menciptakan suasana yang bersahabat dan akrab, sehingga diantara kepala sekolah dan guru lebih bisa terbuka yang tentunya dapat memperkecil jarak birokrasi antara ia sebagai pemimpin pembelajaran dengan guru yang dipimpinnya. 14 Sedangkan untuk mengetahui faktor yang menjadi penghambat supervisor dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di MTsN Langkapan Srengat Blitar penulis melakukan interview dengan kepala sekolah dan guru. Dari kepala sekolah diperoleh keterangan bahwa yang menjadi penghambatnya adalah kegiatan tersebut dapat menyita waktu guru dalam melakukan kegiatan belajar mengajar, selain itu apabila supervisor akan memberi supervisi kepada guru, mereka terhalang oleh adanya kegiatan- kegiatantugas akademik lain. 15 Sedangkan dari hasil interview dengan guru- guru diperoleh keterangan bahwa yang menjadi penghambat sehingga pelaksanaan supervisi menjadi kurang efektif adalah karena waktu yang terbatas, sehingga pelayanan bimbingan dan pengarahan dari masalah yang dihadapi guru kurang maksimal. 16 Selain itu, dari hasil observasi yang penulis lakukan, diketahui bahwa yang menjadi penghambat selain keterangan kepala sekolah dan guru 14 Lingkungan Sekolah, Observasi, Rabu, 16 Juni 2010, Jam 09.00-11.00 WIB 15 Nur Huda, Interview, Selasa, 18 Mei 2010, Jam 08.15-09.00 WIB 16 Dewi Husna, Interview, Senin 17 Mei 2010, Jam 09.40 WIB di atas adalah juga dikarenakan banyaknya acara yang melibatkan anak pada berbagai kegiatan dinas sehingga mengganggu kegiatan belajar, serta panggilan rapat dinas mendadak yang harus diikuti, sehingga menelantarkan kegiatan hari itu yang terpaksa ditinggalkan. 17

C. Temuan dan Pembahasan Penelitian