KELOMPOK 5 MOBILITAS PENDUDUK

MOBILITAS PENDUDUK

Anggota kelompok 5
• AGENG WAHYUDIN
1211021004
• FAHRUR ROJI
1211021010
• SURYANTO
1211021115
• TOMI KUNTARA
1211021118

Inti pembahasan

Pengertian mobilitas
penduduk
• Mobilitas mempunyai
pengertian pergerakan
penduduk dari satu daerah
ke daerah lain. Baik untuk
sementara maupun untuk

jangka waktu yang lama
atau menetap.

Macam-macam mobilitas penduduk
1. Mobilitas penduduk vertical
Mobilitas vertical adalah semua gerakan penduduk dalam usaha
perubahan status sosial atau sering disebut dengan perubahan
status, atau perpindahan dari cara-cara hidup tradisional ke caracara hidup yang lebih modern.  Contohnya, seorang buruh tani
yang berganti pekerjaan menjadi pedagang termasuk gejala
perubahan status sosial.
2. Mobilitas penduduk horizontal 
Mobilitas horizontal adalah semua gerakan penduduk yang
melintas batas wilawah tertentu dalam periode waktu tertentu atau
sering pula disebut dengan mobilitas penduduk geografis adalah
gerak (movement) penduduk yang melintas batas wilayah menuju
ke wilayah yang lain dalam periode waktu tertentu (Mantra, 1987).

Mobilitas penduduk di bagi
menjadi dua macam yaitu:
1. mobilitas non permanen (tidak tetap)

yaitu  mobilitas penduduk untuk sementara waktu, tidak untuk
menetap. Contohnya, setelah panen dan tidak ada kegiatan,
para petani pergi ke kota untuk mencari nafkah (migrasi
musiman) atau para pekerja yang pada waktu pagi pergi ke kota,
sorenya kembali ke tempat tinggalnya di pinggiran kota.
2. Mobilitas Permanen Atau Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke
tempat lain di dalam negeri maupun dari suatu negara ke
negara lain untuk menetap, baik secara perorangan, keluarga
maupun berkelompok. Pengertian menetap menurut Sensus
Penduduk Indonesia adalah orang yang tinggal di daerah baru
selama enam bulan atau lebih.

Sebab-Sebab Terjadinya Migrasi
Ada beberapa sebab terjadinya migrasi, yaitu sebagai
berikut.
a) Alasan ekonomi, karena kesukaran hidup di suatu
daerah mendorong keinginan untuk mencari kehidupan
yang lebih baik ke daerah lain.
b) Alasan politis, yaitu adanya pergolakan politik dalam

suatu Negara sehingga kaum politisi pindah ke negara lain
untuk mencari perlindungan dan keamanan dirinya.
c) Alasan agama, karena kurang terjamin atau terkekang
dalam kehidupan beragama penduduk pindah ke daerah
lain yang sesuai dengan kehidupan agamanya.
d) Alasan lain, misalnya bencana alam, kekeringan yang
panjang, peperangan, kelaparan, dan wabah penyakit. 

Jenis-Jenis Migrasi
Ada 2 jenis migrasi, yaitu sebagai berikut.
• a) Migrasi antarnegara (internasional),
• yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain.
Yang termasuk migrasi antarnegara adalah sebagai berikut.
– Imigrasi, yaitu masuknya penduduk negara lain ke satu negara.
Misalnya, masuknya orang Malaysia ke Indonesia. Orang Malaysia
tersebut disebut sebagai imigran. Perpindahannya itu disebut imigrasi.
Imigrasi dapat bersifat permanen, artinya tinggal menetap untuk
selamanya. Sebaliknya, dapat pula bersifat sementara, misalnya TKI ke
Arab Saudi berdasarkan kontrak selama dua tahun.
– Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke Negara lain.

Misalnya, orang-orang Indonesia yang pindah ke New Caledonia dan
Suriname. Mereka disebut emigran. Perpindahannya disebut emigrasi.
– Remigrasi, yaitu kembalinya para emigran ke negara asalnya. Misalnya,
orang-orang Ambon yang tadinya pindah ke Belanda sebagai emigran,
kemudian kembali lagi pindah ke Indonesia. 

b. Migrasi dalam negeri (nasional), 
 yaitu perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain di wilayah negara itu. Misalnya,
perpindahan penduduk antarprovinsi. Yang termasuk imigrasi dalam negeri adalah sebagai berikut.
1) Transmigrasi (migrasi intern), yaitu perpindahan penduduk dari suatu pulau atau provinsi yang
berpenduduk padat ke suatu pulau atau provinsi lain yang berpenduduk jarang di negara sendiri.
Macam-macam transmigrasi adalah sebagai berikut.
a) Transmigrasi umum
b) Transmigrasi swakarsa.
c) Transmigrasi spontan,
d) Transmigrasi bedol desa
e). Trans,igrasi khusu
f) Transmigrasi bekas perang
2) Urbanisasi, ialah perpindahan penduduk dari desa ke kota atau kota-kota besar.
Permasalahan yang berkaitan dengan urbanisasi adalah sebagai berikut.

a) Keadaan di desa, Banyak penduduk tidak memiliki tanah, pendapatan penduduk rendah, dan sulit
mencari pekerjaan di luar bidang pertanian.
b) Keadaan di kota, Banyak daya tarik di kota, misalnya hiburan, rekreasi, adanya gedung-gedung,
fasilitas pendidikan lengkap, dan luasnya kesempatan kerja di desa.
c) Akibat urbanisasi, Kekurangan tenaga kerja di desa. Akibatnya, sulit mencari tenaga yang
berpendidikan di desa dan sulit mencari tenaga penggerak pembangunan di desa.
d) Akibat urbanisasi di kota, Timbul pengangguran karena tidak semua yang urbanisasi dapat bekerja;
timbul tuna wisma, dan daerah slum (kumuh); meningkatnya kejahatan; dan angkutan umum tidak
dapat mencukupi kebutuhan penumpang yang terus meningkat.
e) Usaha pemerintah mengurangi urbanisasi, Pemerintah membatasi penduduk desa pindah ke kota;
melaksanakan pembangunan sampai ke daerah-daerah; mengembangkan kota-kota kecil; serta
menyediakan fasilitas yang dibutuhkan penduduk desa, misalnya fasilitas pendidikan, kesehatan,
hiburan, rekreasi, dan penerangan. 

Bentuk-bentuk mobilitaas penduduk
• Mobilitas
tradisional
• Mobilitas pramodern
• Mobilitas modern
• Mobilitas canggih


Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Mobilitas Penduduk
Faktor dari sejarah asal yang disebut faktor pendorong
seperti adanya bencana alam, panen gagal, lapangan
kerja terbatas, keamanan terganggu, kurangnya sarana
pendidikan.
Faktor yang ada di daerah tujuan yang disebut faktor
penarik seperti, tersedianya lapangan kerja, upah tinggi,
tersedia sarana pendidikan kesehatan dan hiburan.
Faktor yang terletak diantara daerah asal dan daerah
tujuan yang disebut penghalang yang termasuk faktor
ini misalnya jarak jenis alat transport dan biaya
transport jarak yang tidak jauh dan mudahnya
transportasi mendorog mobilitas penduduk.

Dampak mobiitas penduduk
Daerah Asal (Desa)
Mobilitas penduduk dapat berdampak pada daerah
asal yakni berkurangnya penduduk yang berkaitan

dengan berkurangnya tenaga kerja, kurangnya
perkembangan desa, pengelolaan lahan yang tidak
teratur dan berkurangnya modal desa. 
Daerah Yang Di Datangi (kota)    
Menurut Budijanto (1992:57) mobilitas penduduk
dapat berdampak pada Keadaan sosial yang
mengkibatkan
ketegangan
sosial,
maraknya
pengangguran,
demoralisasi
atau
maraknya
kriminalitas dan pertambahan penduduk.

Pengaruh mobilitas penduduk
terhaap pembangunan ekonomi
Mobilitas penduduk


Pembangunan ekonomi

KESENJANGAN WILAYAH
Wilayah Sumatera

Wilayah Kalimantan

Share PDRB thd
Nasional

21,55%

Share PDRB thdp
Nasional

8,83%

Pertumb. Ekonomi

4,65%


Pertumb. Ekonomi

5.26%

Pendaptn perkapita

9,80 jt

Pendaptn perkapita

13,99 jt

Penduduk miskin
(14,4%)

7,3 jt

Pendudk miskin


1,21 jt (9%)

Wilayah Sulawesi
Share PDRB thd
Nasional

4,60%

Pertmbh Ekonomi

7.72%

Pendapt perkapita

4,98 jt

Pendudk miskin 2,61 jt
(17,6%)
Wilayah Papua
Share PDRB thd

Nasional

1,28%

Pertmbuh Ekonomi

0,60%

Pendaptn perkapita

8,96 jt

Pndudk miskin
(36,1%)

0,98 jt

54797.00 (minimum)
245594.00

(median)
Wilayah 398937.00
Jawa
Bali
639154.00
1339115.00 (maximum)
Share PDRB
thd
Nasional

62,00%

Pertumbh Ekonomi

5.89%

Pendapt perkapita

11,27 jt

Pendudk miskin

20,19 jt
(12,5%)

Sumber : diolah dari BPS, 2008
Ket
: Harga Konstan

Wilayah Maluku
Wilayah Nusa Tenggara

Share PDRB thd
Nasional

0,32%

Pertumbh Ekonomi

4,94%
2,81 jt

Share PDRB thd
Nasional

1,42%

Pertmbuh Ekonomi

3,50%

Pendaptn Perkapita

Pendapt
perkapita

3,18 jt

Pendudk Miskin
(20,5%)

Pendudk miskin

2,17 jt

0,49 jt

Tema Pembangunan &
Interkonektivitas Koridor Ekonomi (MP3EI)

“Sentra
Produksi dan
Pengolahan
Hasil Bumi dan
Lumbung
Energi
Nasional”

“Pusat Produksi
dan Pengolahan
Hasil Tambang
dan Lumbung
Energi Nasional”

“Pendorong
Industri dan
Jasa
Nasional”

“Pusat Produksi dan
Pengolahan Hasil
Pertanian,
Perkebunan,
Perikanan, Migas dan
Pertambangan
Nasional”

“Pintu Gerbang
Pariwisata dan
Pendukung
Pangan
Nasional”

“Pusat
Pengembangan
Pangan,
Perikanan, Energi
dan
Pertambangan
Nasional”

ADA GULA ADA SEMUT  PEOPLE FOLLOW JOBS

Ketimpangan Pertumbuhan
Terjadi disparitas konsentrasi
maupun pertumbuhan
ekonomi
antar-daerah
 Porsi ekonomi
masih terkonsentrasi
di wilayah Jawa dan Sumatera
dengan pangsa mencapai 61,0% dan
20,9% (rata-rata tahun 2001-2009).
 Pertumbuhan ekonomi wilayah
Sulampua relatif lebih rendah
(4,3%), di bawah pertumbuhan
ekonomi nasional 5,1% (rata-rata
2001-2009).
Pertumbuhan Ekonomi Daerah (%, yoy)
 Disparitas
pertumbuhan ekonomi
antar-daerah sedikit melebar setelah
otonomi daerah.

Migrasi Angkatan Kerja Antar Provinsi,
201010

Jakarta

Bali

Kalimantan Timur Kepulauan riau

umlah Tenaga Kerja Migran Menurut Provinsi Tahun 2000 dan 2005

Provinsi-provinsi yang mengalami peningkatan jumlah tenaga kerja
migran: Riau, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah,
Sulawesi Utara.

Alasan Bermigrasi Para Pekerja Migran di Indonesia, 2010

Pekerjaan
18.44%

1.32%

4.27%

4.26%

37.97%

Mencari Pekerjaan
Pendidikan
Perubahan Status Perkawinan

1.49%
ikut keluarga inti/famili lain
3.35%
perumahan
28.90%

keamanan
lainnya&TT

Angka Urbanisasi Indonesia 1971-2025

Faktor Yang Mempengaruhi Urbanisasi

• Pull factor yang demikian besar dari kota-kota
dibandingkan perdesaan ditambah persentase
penduduk terbesar ada di daerah perdesaan.
• Tekanan sosial ekonomi penduduk dan
menyempitnya lapangan kerja di perdesaan
• Anggapan kota yang selalu memungkinkan
seseorang untuk pengembangan diri secara
cepat. Hal ini sering bertolak belakang dengan
kenyataan.

21

terimaka
sih