PERBEDAAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK DEMOGRAFI MASYARAKAT (Studi Komparatif di Desa Genengan Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang)

(1)

i

PERBEDAAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG

TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA

KECELAKAAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK

DEMOGRAFI MASYARAKAT

(Studi Komparatif di Desa Genengan Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :

NURHAENI IKAS DWI JAYANTI NIM. 201110420311120

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbinganNya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Perbedaan Pengetahuan Masyarakat Tentang Tindakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Berdasarkan Karakteristik Demografi Masyarakat”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Bersama ini perkenankanlah saya mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada:

1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep, Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan dan penguji I yang telah memberikan masukan dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

2. Ibu Nurul Aini, S.Kep.Ns,.M.kep selaku Ketua Program Studi Ilmu keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Ibu Indah Dwi Pratiwi, S.Kep., Ns., MNg selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, masukan, serta dorongan dalam penyusunan skripsi ini. 4. Ibu Nur Lailatul Masruroh, S.Kep., Ns., MNS selaku pembimbing II yang telah sabar

memberikan dorongan, motivasi, serta bimbingan dalam proses penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Sunardi, S.Kep, Ns., M.Kep selaku penguji II yang telah memberikan masukan dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Chairul Huda Al Husna, S.Kep., Ns,. selaku dosen wali Program Ilmu Keperawatan 2011 khususnya kelas C yang memberikan motivasi dan bimbingan. 7. Seluruh Dosen dan Staf TU Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu


(4)

iv

satu persatu atas motivasi, ilmu, dan bantuan yang diberikan baik secara langsung ataupun tidak kepada penulis

8. Kedua orang tua tercinta dan seluruh keluarga saya yang selalu meberikan doa, support dan motivasi selama ini, serta memberikan dukungan moril dan materi. 9. Kapolres Kabupaten Malang yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan studi

pendahuluan serta memperoleh data tentang lokasi penelitian.

10.Masyarakat di wilayah desa Genengan yang bersedia menjadi responden selama penelitian.

11. Teman-teman PSIK C 2011 semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu persatu yang turut membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis hanya mampu berdoa semoga amal kebaikannya mendapat imbalan dan diterima sebagai ibadah oleh ALLAH SWT. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, oleh karena itu ktritik dan saran bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga ALLAH SWT senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju kebaikan dan selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua.

Malang, 17 Agustus 2015


(5)

v DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Lembar Pernyataan Keaslian ... iv

Motto ... v

Lembar Persembahan ... vi

Kata Pengantar ... vii

Abstrak ... ix

Daftar Isi ... xi

Daftar Tabel ... xiv

Daftar Gambar ... xv

Daftar Lampiran ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian... 7

1.3.1 Tujuan umum ... 7

1.3.2 Tujuan Khusus ... 7

1.4 Manfaat Penelitian... 8

1.5 Keaslian Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11

2.1 Konsep Pengetahuan ... 11

2.1.1 Definisi Pengetahuan ... 11

2.1.2 Tingkat Pengetahuan... 12

2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ... 14

2.1.3.1 Faktor Internal ... 14

2.1.3.2 Faktor Eksternal ... 15

2.1.4 Faktor yang Mempengaruhi Proses Mengingat ... 15

2.1.5 Kriteria Tingkat Pengetahuan ... 16

2.2 Kecelakaan ... 16

2.2.1 Definisi Kecelakaan ... 16

2.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Kecelakaan ... 17

2.2.3 Daerah Rawan Kecelakaan ... 18

2.3 Pertolongan Pertama pada Kecelakaan ... 19

2.3.1 Definisi ... 19

2.3.2 Tujuan Pertolongan Pertama ... 20

2.3.3 Macam Penolong Dalam Keadaan Darurat... 21

2.3.4 Prinsip Dasar Pertolongan Pertama pada Kecelakaan ... 21

2.3.5 Hukum Pertolongan Pertama pada Kecelakaan ... 23

2.3.6 Initial Assessment ... 24

2.3.7 Fase – fase Initial Assessment ... 26

2.3.7.1 Persiapan Penderita ... 26

2.3.7.2 Primary Survey ... 29

2.3.8 Tindakan P3K pada Cidera Klien di ruas Jalan ... 31

2.3.8.1 Control Bleeding (Kontrol Perdarahan) ... 31

2.3.8.2 Fracture (Patah Tulang) ... 34


(6)

vi

2.4 Konsep Demografi ... 39

2.4.1 Definisi Demografi ... 39

2.4.2 Komposisi dan Distribusi Penduduk ... 40

2.5 Hubungan Karakteristik Demografi Masyarakat Yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan ... 44

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ... 48

3.1 Definisi ... 48

3.2 Kerangka Konsep ... 49

3.3 Hipotesis Penelitian ... 50

BAB IV METODE PENELITIAN ... 51

4.1 Desain Penelitian ... 51

4.2 Kerangka Penelitian ... 52

4.3 Populasi, Sampel Penelitian Dan Teknik Sampling ... 54

4.3.1 Populasi Penelitian ... 54

4.3.2 Sampel Penelitian ... 54

4.3.3 Sampling ... 55

4.4 Variabel Penelitian ... 56

4.4.1 Variabel Independen ... 56

4.4.2 Variabel Dependen ... 57

4.5 Definisi Operasional ... 58

4.6 Tempat Penelitian ... 59

4.7 Waktu Penelitian ... 59

4.8 Instrumen Penelitian ... 60

4.8.1 Kuesioner Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Tindakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan ... 62

4.9 Metode Pengumpulan Data ... 66

4.9.1 Langkah Pengumpulan Data ... 67

4.9.2 Tahap Pengolahan Data ... 68

4.10 Analisa Data ... 69

4.10.1 Analisis Univariat ... 69

4.10.2 Analisis Bivariat ... 70

4.11 Etika Penelitian ... 73

BAB V HASIL PENELITIAN ... 75

5.1 Hasil Penelitian ... 75

5.2 Karakteristik Responden ... 75

5.2.1 Karakteristik Pengetahuan Tentang Tindakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Ditinjau Dari Usia Responden ... 76

5.2.2 Karakteristik Pengetahuan Tentang Tindakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Ditinjau Dari Jenis Kelamin Responden ... 77

5.2.3 Karakteristik Pengetahuan Tentang Tindakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Ditinjau Dari Pendidikan Responden ... 77

5.3 Perbedaan Pengetahuan Tentang Tindakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Berdasarkan Usia Responden ... 78

5.4 Perbedaan Pengetahuan Tentang Tindakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Berdasarkan Jenis Kelamin Responden ... 79

5.5 Perbedaan Pengetahuan Tentang Tindakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Responden ... 80


(7)

vii

BAB VI PEMBAHASAN ... 82

6.1 Perbedaan Responden ... 82

6.1.1 Perbedaan Karakteristik Pengetahuan Tentang Tindakan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Menurut Usia Responden ... 82

6.1.2 Perbedaan Karakteristik Pengetahuan Tentang Tindakan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Menurut Jenis Kelamin Responden ... 85

6.1.3 Perbedaan Karakteristik Pengetahuan Tentang Tindakan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Menurut Tingkat Pendidikan Responden ... 88

6.2 Keterbatasan Penelitian ... 92

6.3 Implikasi Penelitian ... 92

6.3.1 Implikasi Untuk Keperawatan... 92

6.3.2 Implikasi Tempat Penelitian ... 93

6.3.3 Implikasi Untuk Masyarakat ... 93

BAB VII PENUTUP ... 94

7.1 Kesimpulan ... 94

7.2 Saran ... 95

7.2.1 Bagi Tempat Penelitian ... 95

7.2.2 Bagi Pemerintah Dan Dinas Kesehatan ... 95

7.2.3 Bagi Perawat ... 96

7.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya ... 96

DAFTAR PUSTAKA ... 97


(8)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 58

Tabel 4.2 Kisi –kisi Kuesioner Pengetahuan Masyarakat Tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan ... 62

Tabel 4.3 Kriteria Indeks Koefisien Reliabilitas ... 64

Tabel 5.2.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia... 76

Tabel 5.2.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin ... 77


(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Perbedaan Pengetahuan Masyarakat Tentang Tindakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan berdasarkan Karakteristik Demografi Masyarakat ... 49 Gambar 4.1 Skema Kerangka Penelitian Perbedaan Pengetahuan Masyarakat

Tentang Tindakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

Berdasarkan Karakteristik Demografi Masyarakat ... 53


(10)

x DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar permohonan menjadi responden ... 102

Lampiran 2 Lembar pernyataan kesediaan menjadi responden ... 103

Lampiran 3 Lembar kuisioner ... 104

Lampiran 4 Hasil uji validitas ... 108

Lampiran 5 Hasil uji reliabilitas ... 109

Lampiran 6 Hasil analisa data ... 110

Lampiran 7 Hasil uji post hoc test ... 111

Lampiran 8 Lembar konsultasi bimbingan skripi ... 112

Lampiran 9 Surat telah melakukan penelitian ... 115

Lampiran 10 Dokumentasi foto pada saat hasil penelitian ... 116

Lampiran 11 Log book mahasiswa ... 117


(11)

xi

DAFTAR PUSTAKA

Adimas, B. (2015). Laporan Tahunan Unit Laka Lantas Kepolisian RI. Jawa Timur.

Alatas, SSS., & Linuwih, S. (2013). Hubungan Tingkat Pengetahuan Mengenai Pedikulosis Kapitis dengan Karakteristik Demografi Santri Pesantren X, Jakarta Timur. Ejournal Kedokteran Indonesia 1 (1), 53-57.

Anggraeni. (2009). General Management Of Acute Ischemic Stroke. Surabaya: AUP. Arikunto, S.(2013). Prosedur Penelitian Suatu7 Pendekatan Praktik.Jakarta : Rineka Cipta Armini, WN. (2013). Sosiodemografi dan Pengetahuan Tentang Metode Operasi Pria

(MOP) pada Pria Di Pedesaan Serta Perkotaan. Jurnal Skala Husada 10(1), 94-99. Asiyah., & Wardoyo. (2011). Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Tingkat

Pengetahuan Ibu Tentang Pertolongan Pertama Kecelakaan Anak Di Rumah Desa Sumber Girang Rw 1 Lasem Rembang. Jurnal Kesehatan Indonesia 2 (1), 1-12. Azwar, S.(2011). Sikap Manusia Teori Dan Pengukuranya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Bahri, S. (2010). Hubungan Pendidikan Pasangan Usia Subur Dengan Pengetahuan

Tentang Infertilitas di Klinik Arba Kabupaten Dharmasraya. Journal From Suptakbpp 3(5), 12-19

Barata, AA. (2006). Dasar-Dasar Pelayanan Prima. Jakarta: PT Elex MediaKomputindo Bresler , JM., & Sternbach, LG. (2014). Manual of Emergency Medicine. Jakarta : EGC. Budiman, S., Suhat., & Herlina, N. (2010). Hubungan Status Demografi Dengan

Kepuasanmasyarakat Tentang Pelayanan Jamkesmasdi Wilayah Puskesmas Tanjungsari Kabupaten Bogortahun 2010. Jurnal Kesehatan Kartika 2 (1), 1-17. Budiman. (2011). Penelitian Kesehatan. Bandung : Refika Aditama.

Dahlan, S., Kumaat L., & Onibala, F. (2014). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD) Terhadap Tingkat Pengetahuan Tenaga Kesehatan diPuskesmas Wori Kec. Wori Kab. Minabasa Utara. E-journal Keperawatan 2 (2), 1-7.

Dahlan, S., Kumaat L., & Onibala, F. (2014). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD) Terhadap Tingkat Pengetahuan Tenaga Kesehatan diPuskesmas Wori Kec. Wori Kab. Minabasa Utara. E-journal Keperawatan 2 (2), 1-7.

Dale, P., Sipe, N., Anto, S., Hutajulu, B., Ndoen, E., & Papayungan, A. (2005). Malaria in Indonesia: a summary of recent research into its enviromental relationships. Southeast Asian J Trop Med Pulic Health. 36( 1), 1-13.

Darusman. (2009). Perbedaan Perilaku Pasien Diabetes Melitus Pria Dan Wanita Dalam Mematuhi Pelaksanaan Diet. Berita Kedokteran Masyarakat. 25(1), 31-33.

Fitriah, WW., Manshuri, M.,& Irhamah. (2012). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keparahan Korban Kecelakaan Lalu Lintas di Kota Surabaya dengan Pendekatan Bagging Regresi Logistik Ordinal. Jurnal Sains Dan Seni Its 1 (1) , 255.


(12)

xii

Format referensi elektronik direkomendasi oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

Kementrian Perhubungan Republik Indonesia,

2011, http://www.hubdat.web.id/berita/827-jumlah-kecelakaan-jalan-pada-2020-diharapkan-dapat-berkurang-50-, diperoleh 16 februari 2014

Format referensi elektronik direkomendasi oleh World Health Organization, 2013,

http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs358/en/, diperoleh 04 Desember 2014

Guguraj, G. (2008). Road Traffic Deaths, Injuries And Disabilities In India: Current Scenario. The National Medical Journal Of India 21 (1), 14-20.

Hutapea, TP. (2009). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan (Demand) Masyarakat Terhadap Pemilihan Kelas Perawatan Pada Rumah Sakit. Journal

Manajemen Pelayanan Rumah Sakit. 12(2), 94-101.

Indrawati, T. (2009). Pengaruh Umur, Tingkat Pengetahuan, Dan Sikap Bidan Praktik Swasta (BPS) Pada Penggunaan Partograf Acuan Maternal Neonatal Dalam Pertolongan Persalinan Normal Di Wilayah Dinas Kesehatan Kota Semarang.

Jurnal Promosi Kesehatan 4 (2), 122-126.

Indriastuti, AK., Fauziah, Y., & Priyanto, E. (2011). Karakteristik Kecelakaan Dan Audit Keselamatan Jalan Pada Ruas Ahmad Yani Surabaya. Jurnal Rekayasa Sipil 5 (1), 40-49.

Iriani, F., & Ninawati. (2005). Gambaran Kesejahteraan Psikologi Pada Dewasa Muda Ditinjau Dari Pola Attacment. Jurnal Psikologi 3(1), 44-64

Irmayanti, M. (2007). Modul Pengembangan Kepribadian Terintegrasi. Jakarta: Lembaga FEUI. Junaidi, I. (2011). Pedoman Pertolongan Pertama Yang Harus Dilakukan Saat Gawat dan

Darurat Medis. Yogyakarta : ANDI

Karina, NA., & Warsito, EB. (2012). Pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar balita. Journal Nursing Studies. 1(1), 30-35

Kartikawati, D. (2013). Buku Ajar Dasar-dasar Keperawatan Gawat Darurat. Jakarta : Salemba Medika

Keraf, SA., Dua, M. (2011). Ilmu Pengetahuan Sebuah Tinjauan Filosofis. Yogyakarta: Kanisius

Khajuria, B., Sharma., & Verma., A. (2008). A Profile Of The Autopsies Of Road Traffic Accident Victims In Jammu. Journal of Clinical and Diagnostic Research 2 (1), 639-642.

Kumoratih, A.(2012). Panduan Praktis P3K (Pertolongan Pertama Pada Kedaruratan. Yogyakarta: Mahkota Kita

Lembaga Penerbit Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. (2007).

Dasar-dasar Demografi. Jakarta: Lembaga Demografi FEUI.

Levy, D., & Lee, C. (2010). The Influence Of Family Members On Housing Purchase Decision. Journal Of Property Investment & Finance 22(4), 320-338.

Lutfa, U., & Maliya A. (2008). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan Pasien Dalam Tindakan Kemoterapi Di Rumah Sakit Dr.Moewardi Surakarta. Journal Berita Ilmu Keperawatan. 1(4), 187-192.


(13)

xiii

Mantra, BI. (2006). Demografi Umum. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Margareta, S. (2012). Buku Cerdas P3K 101 Pertolongan Pertama pada Kecelakaan. Yogyakarta : Pustaka Cerdas

Mottto, SY., Masloman, N., & Manoppo, JC. (2013). Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Diare Pada Anak DiPuskesmas Bahu Manado. Journal E-Biomedik 1(2), 806-811. Mubarak, WI. (2007). Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika

Musliha. (2010). Keperawatan Gawat Darurat Plus Contoh Askep Dengan Pendekatan

NANDA, NIC, NOC. Yogyakarta : Nuha Medika

Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrument Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Nursalam. (2013). Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika Oktarina., Hanai, F., & Budisuari, AM. (2009). Hubungan Antara Karakteristik

Responden, Keadaan Wilayah Dengan [Engetahuan, Sikap Terhadap HIV/AIDS Pada Masyarakat Indonesia. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan 12(4), 362-369

Oktikasari, YF., Susanna, D., & Djaja, IM. (2008). Faktor Sosiodemografi Dan Lingkungan Yang Mempengaruhi Kejadian Luar Biasa Chikungunya Di Kelurahan Cinere, Kecamat An Limo, Kota Depok 2006. Jurnal Makara Kesehatan 12 (1), 20-26.

Phau, I. & Baird, M. (2008). Complainers Versus Non Complainers Retaliotary Resnponses Toward Service Dissatisfactions. Journal Marketing Intelligence & Planning 26(6), 587-604.

Pratitis, D., & Kamidah. (2013). Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Dengan Kepatuhan Pemeriksaan Kehamilan Di Bps Ernawati Boyolali. Journal Gaster 10(2), 33-41.

Raharjo, R. (2014). Tertib Berlalu Lintas. Yogyakarta : Shafa Medika

Riyadina, W., Suhardi, & Permana, M. (2009). Pola dan Determinan Sosiodemografi Cedera Akibat Kecelakaan Lalu Lintas di Indonesia. Jurnal Kedokteran Indonesia 59 (10), 465.

Russeng, RS. (2008). Faktor Resiko Terjadinya Kecelakaan Bus Trayek Toraja-Makassar Tahun 2003-2007. Jurnal MKMI 4 (2), 93-95.

Sandjaja, B. & Heryanto, A. (2011). Panduan Penelitian. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Sani, NF. (2011). Hubungan Tingkat Pengetahuan Sehat-Sakit Dengan Sikap Mahasiswa Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat. Journal Kesehatan Masyarakat 2(2), 12-18

Sari, P.R., Rejeki, T., & Mujab, A. (2006). Pengungkapan Diri Mahasiswa Tahun Pertama Universitas Diponegoro Ditinjau Dari Jenis Kelamin Dan Harga Diri. Jurnal Psikologi universitas Diponegoro. 3(2),11-25.


(14)

xiv

Seif , NY., & Aziz, MA. (2006). Effect Of Reast Self-Examination Training Program On Knowledge, Attitude And Practice Of A Group Of Working Women. Journal Of Egyptian Nat. Cancer Inst 12(2), 15-105.

Setiadi. (2013). Konsep dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sharma, KA., Bhasin, S., & Chaturvedi, S. (2007). Predictors Of Knowledge About

Malaria In India. Journal Vect Born Dis 12(44), 97-189.

Sintawati, F.X., & Tjahja, N.I. (2008). Faktor yang mempengaruhi kebersihan gigi dan mulut masyarakat DKI jakarta tahun 2007. Jurnal ekologi kesehatan 8 (1), 860-873. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung : Alfabeta. Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sujarweni,W. (2014). Metode Penelitian Keperawatan. Yogyakarta : Gava Media.

Sumiasih, NN. (2013). Pengaruh Kelas Ante Natal Terhadap Peningkatan Pengetahuan, Ketrampilan Dan Keberhasilan Inisiasi Menyusui Dini Pada Ibu Bersalin Di Wilayah Kerja Puskesmas Dauh Puri Denpasar. Jurnal Skala Husada 10 (1), 105-112.

Suryadi (Kapolres Malang). (2014). Komunikasi Pribadi. Januari, 30, 2015. Malang, Jatim. Swasanti, N., & Putra, SW. (2014). Pedoman Praktis Pertolongan Pertama Pada Kedaruratan.

Yogyakarta : KATAHATI

Thygerson, A. (2011). Pertolongan Pertama. (Eds : 5). Jakarta : Erlangga

Tilong, AD. (2014). Pertolongan Pertama Pada Beragam Penyakit. Jakarta Selatan : Flash Book

Tim Penulis Lembaga Demografi UI. (2010). Dasar-dasar Demografi. Jakarta : Salemba Empat.

Tony (Kapolres Malang). (2014). Komunikasi Pribadi. Februari, 16, 2015. Malang, Jatim. Triwibowo, H., & Hamim, N. (2011). Hubungan Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik

Dengan Kepuasan Klien Akan Pelayanan Keperawatan Di Ruang Rawat Inap Kelas 3 Shofa Dan Marwah Rsi Hasanah Kota Mojokerto. Jurnal Keperawatan Bina Sehat 5 (2), 1-14.

Utama, US., Magetsari, R., & Pribadi, V. (2008). Estimation Of The Prevalence Of Road Accident Using Capture-Recapture Method. Berita Kedokteran Masyarakat 24 (1), 16-26.

Wardhani, NR., & Martini, S. (2014). Faktor Yang Berhubungan Dengan Pengetahuan Tentang Stroke Pada Pekerja Institusi Pendidikan Tinggi. Journal Berkala Epidemiologi 2(1), 13-23.

Wawan, A., & M, Dewi. (2011). Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku

Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika

Werner, David., Thuman, Carol., & Maxwell, Jane. (2010) Apa yang Anda Kerjakan Bila


(15)

xv

Widiastuti, Puji Yuni., Rezeki Sri., & Khamidah, Nur. (2013). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini Diruang Mawar RS Umum Daerah Dr. H. Soewondo Kendal. Jurnal Keperawatan Maternitas 1 (2), 142-146. Wiguna, I Made S., & Ibrahim, AS. (2006). Perbandingan Gangguan Ansietas Dengan

Beberapa Karakteristik Demografi Pada Wanita Usia 15-55 Tahun. Journal Kedokteran Trisakti. 22(3), 87-91.

Wijaya, T. (2007). Hubungan Adversity Intelligence Dengan Intensi Berwirausaha (Studi Empiris Pada Siswa SMKN 7 Yogyakarta). Jurnal Manajement Dan Kewirausahaan 9 (2), 117-127.

Yudhastuti, R., & Vidiyani, A. (2005). Hubungan Kondisi Lingkungan, Kontainer, Dan Perilaku Masyarakat Dengan Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes Aegypti Di Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue Surabaya. Jurnal Kesehatan Lingkungan 1 (2), 170-182.


(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kecelakaan merupakan masalah kesehatan yang sangat serius di dunia, masalah yang sama juga di hadapi di berbagai negara termasuk Indonesia. Di beberapa negara dengan tingkat pendapatan yang tinggi seperti di Amerika angka kematian rata-rata akibat kecelakaan lalu lintas sebesar 53,8 per 100.000 penduduk dan di Eropa 47,6 per 100.000 penduduk, sementara pada negara dengan tingkat pendapatan rendah (miskin) dan sedang angka tersebut cenderung lebih tinggi seperti di India 96,7 per 100.000 penduduk dan di negara Asia lainnya 75 per 100.000 penduduk (Utama, dkk. 2008 : 16). Sementara di India kecelakaan lalu lintas juga merupakan penyebab utama kematian (31%), dimana tercatat korban kecelakaan 83% laki-laki dan 17% korban kecelakaan perempuan (Khajuria, et.al. 2008 : 640).

Di negara berkembang seperti Indonesia kasus kecelakaan lalu lintas merupakan permasalahan yang serius. Kecelakaan lalu lintas merupakan pembunuh nomer 3 di Indonesia, setiap tahunnya rata-rata 30.000 nyawa melayang dijalan raya (Russeng, 2008 : 93). Menurut World Health Organization (WHO, 2013 : 1), kematian karena kecelakaan lalu lintas diperkirakan akan meningkat secara dramatis menyebabkan kematian sekitar 1,9 juta orang per tahun pada tahun 2020, karena pesatnya pertumbuhan ekonomi, peningkatan pendapatan dan urbanisasi yang menyebabkan permintaan yang besar akan transportasi.


(17)

2

Pada tahun 2013, 91% dari kematian di dunia di jalan terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah, meskipun negara-negara ini memiliki sekitar setengah dari kendaraan di dunia (WHO, 2013 : 3). Tidak seorang pun yang dapat memprediksi akan terjadinya kecelakaan, pada umumnya kecelakaan terjadi secara mendadak dan para penolong sering kali tidak siap untuk memberikan pertolongan di tempat kejadian (Musliha, 2010 : 1).

Kecelakaan adalah salah satu kejadian yang tidak diinginkan, tidak terduga yang dapat menimbulkan kerugian material, disfungsi atau kerusakan alat atau bahan, kekacauan produksi, korban jiwa atau bahkan meninggal dunia dalam waktu 30 hari sebagai akibat dari cedera kecelakaan (Guguraj, 2008 : 14). Kecelakaan merupakan suatu hal yang ingin dihindari oleh semua pengendara di jalan raya, namun banyak hal yang bisa terjadi saat kecelakaan yaitu semua bisa menjadi sangat baik bahkan bisa menjadi sangat buruk tergantung dari respon sang pengendara tersebut (Raharjo, 2014 : 97).

Kecelakaan lalu lintas meraih posisi ketiga pada kategori penyebab kematian di bawah penyakit jantung coroner dan Tuberculosis (TBC). Pada tahun 2011, sebanyak 67% korban kecelakaan lalu lintas berada pada usia produktif, yakni usia 15-55 tahun dan berpenghasilan rendah. Terdapat sekitar 400.000 korban di bawah usia 25 tahun yang meninggal di jalan raya, dengan rata-rata angka kematian 1.000 anak-anak dan remaja setiap harinya (Riyadina, dkk. 2009 : 2). Sedangkan menurut Nurdjannah (Peneliti Badan Litbang Perhubungan, 2011), penyebab kecelakaan lalu lintas yang terjadi di jalan, 95,4% disebabkan oleh faktor manusia yang meliputi mental, perilaku, pengetahuan serta keterampilan, dan sisanya faktor kendaraan, faktor jalan, dan faktor lingkungan.


(18)

3

Sehingga, faktor manusia sebagai penyebab utama kecelakaan harus menjadi prioritas pertama dalam keselamatan lalu lintas.

Sumber data laporan pasien kecelakaan dari penelitian yang telah dilakukan oleh Khajuria, et.al (2008 : 640) tentang otopsi korban kecelakaan lalu lintas di jalan raya di daerah Jammu, laporan investigasi dari polisi, masyarakat dan teman-teman dari korban kecelakaan tsb, luka pada tungkai merupakan 31,08% dari total cedera, diikuti oleh cedera yang melibatkan kepala, dada, perut, panggul dan tulang belakang. Di antara cedera kepala, fraktur pada tulang tengkorak terjadi 68,85%, perdarahan subdural 79,31%, perdarahan di subarachnoid 63,33%, perdarahan pada ekstradural 48,85% cedera intra-kranial 21,26%, dan memar 35.63% pada korban. Dalam memberikan pertolongan pertama yang diberikan oleh masyarakat pada korban kecelakaan di daerah Jammu pernah mengalami kesalahan yang fatal yaitu menyebabkan kematian didalam memberikan pertolongan. Dimana terjadi kesalahan pertolongan karena masyarakat tidak mengetahui bahwa korban tersebut mengalami cidera pada tulang belakang sehingga mobilisasi korban kecelakaan dari tempat kejadian ke tempat yang lebih aman menyebabkan kematian langsung di tempat kejadian (Khajuria, et.al (2008 : 640) ; Suryadi (Kapolres Malang) Komunikasi Pribadi, Maret, 10, 2015).

Menurut data dari Kepolisian Negara RI daerah Jawa Timur Resort Malang khususnya di jalan raya Genengan Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang merupakan black spot atau daerah rawan kecelakaan yang begitu sering terjadi kecelakaan lalu lintas, karena kondisi jalan memang tidak terlalu lebar. Klasifikasi jalan ditempat itu sebenarnya masuk jalan negara. Namun, lebar secara keseluruhan masih dibawah 11 meter. Terlebih lagi dijalan tersebut


(19)

4

sering kali terjadi kemacetan yang disebabkan banyaknya kendaraan besar seperti truck dan bus yang sering melaju didaerah tersebut. Sehingga apabila terdapat celah untuk menyalip para pengendara sering kali tancap gas dan tidak memperhatikan pengendara yang lain di arah yang berlawanan (Suryadi (Kapolres Malang) Komunikasi Pribadi, Januari, 30, 2015).

Untuk daerah kabupaten Malang sendiri tercatat data angka kecelakaan lalu lintas pada tahun 2012, dimana tahun lalu ada 623 kecelakaan, jumlah korban luka ringan 876 dan korban meninggal dunia 140 jiwa. Sedangkan pada tahun 2013, terjadi lakalantas sebanyak 511 kasus, jumlah luka ringan mencapai 756 dan korban meninggal dunia mencapai 100 jiwa (Unit LAKA Kepolisian Negara RI Jatim; Sumrahadi, 2013). Di jalan yang termasuk jalur Surabaya-Blitar Km 96-97, Km 97-98 dan Km 98-99 ini sering terjadi kecelakaan dan menimbulkan korban jiwa.

Menurut data dari Kepolisian daerah Kabupaten Malang (Data Laporan Tahunan Unit Laka Tahun 2014 dan 2015), untuk kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Genengan pada tahun 2014 yaitu pada bulan November tercatat pernah terjadi kecelakaan sebanyak 5 kejadian dengan jumlah korban meninggal dunia 2 orang dan luka berat 4 orang. Pada bulan Desember 2014, tercatat kejadian kecelakaan sebanyak 4 kejadian dengan korban luka berat 9 orang dan meninggal dunia 1 orang. Sedangkan pada bulan Januari 2015, tercatat pernah terjadi kejadian kecelakaan sebanyak 8 kejadian dengan korban luka berat 13 orang dan meninggal dunia 2 orang. Sehingga, tercatat selama 3 bulan terakhir yaitu pada tahun 2014 yakni bulan November dan Desember sedangkan pada tahun 2015 yaitu bulan Januari, pernah terjadi kecelakaan sebanyak 17 kejadian kecelakaan dengan jumlah korban keseluruhan yaitu 31 orang.


(20)

5

Jika dicermati dengan seksama, angka kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan korban sampai meninggal dunia dan cacat fisik yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas memanglah sangat parah. Akibatnya, apabila korban tidak mendapatkan pertolongan dalam beberapa detik saat kecelakaan, korban akan kehilangan nyawa atau kehilangan bagian tubuhnya secara temporer atau permanent. Hal tersebut diakibatkan karena keterlambatan penanganan medik untuk korban, terutama dalam memberikan bantuan hidup dasar (Basic Life Support) atau yang sering kita sebut dengan Pertololongan Pertama pada Kecelakaan (P3K). Pertolongan pertama adalah perawatan yang diberikan dengan segera pada orang yang mengalami cidera atau mendadak sakit (Thygerson, 2011 : 2). Sebagaimana prinsip dari pemberian pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) adalah menyelamatkan jiwa penderita, mencegah cacat, memberi rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan (Kumoratih, 2012 : 5).

Dalam memberikan pertolongan pertama pada korban kecelakaan lalu lintas yang berada dipinggir jalan sering kali salah dilakukan oleh masyarakat. Pada setiap masyarakat tentunya memiliki karakteristik demografi yang berbeda-beda sehingga memiliki tingkat pengetahuan dan persepsi dalam memberikan pertolongan yang berbeda pula, untuk pengetahuan masyarakat yang berbeda dapat di pengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal, dimana faktor internal meliputi umur, pekerjaan dan tingkat pendidikan. Sedangkan faktor eksternal dipengaruhi oleh lingkungan dan budaya (Wawan, 2011 : 16-18). Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Sumiasih (2013 : 105-112), umur dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang. Umur lebih muda mempunyai daya ingat lebih kuat dibandingkan dengan orang yang lebih


(21)

6

tua. Disamping itu, kemampuan untuk menyerap pengetahuan baru lebih mudah dilakukan pada umur yang lebih muda karena otak berfungsi maksimal pada umur muda. Menurut Green (1980 dalam Yudhastuti, 2005 : 178), jenis kelamin merupakan faktor predisposisi perilaku dalam memperoleh pengetahuan baik secara pribadi maupun umum. Dalam penelitian yang dilakukan Alatas dan Linuwih (2013 : 57), melaporkan bahwa pada umumnya wanita tingkat pengetahuannya lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Survei menunjukkan bahwa wanita lebih banyak berbicara, bertukar pikiran, dan menggunakan media informasi sebagai sumber pengetahuan sebagai referensi dari masalahnya, sehingga wanita lebih memiliki pengetahuan yang lebih baik daripada laki-laki.

Namun demikian, kesalahan dalam memberikan pertolongan karena minimnya pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat yang disebabkan perbedaan karakteristik demografi yang dimiliki masyarakat atau panik dan terburu-buru, hanya akan menambah keparahan cidera korban (Tilong, 2014 : 19). Sering kali orang yang mengalami kecelakaan, para penolong kerap kali langsung memberikan air putih untuk menenangkan korban dari syoknya. Tindakan para penolong seperti itu disebabkan masih kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap bagaimana cara dan tekhnik yang benar dalam memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan sehingga para penolong membutuhkan perhatian dan pengetahuan yang lebih besar serta latihan tentang pertolongan pertama yang lebih banyak lagi (Thygerson, 2011 : 2).


(22)

7

Dalam memberikan bantuan pertolongan pertama pada kecelakaan dibutuhkan pengetahuan dan tatacara yang benar dalam melaksanakannya agar tidak memperparah kondisi korban sehingga untuk memenuhi hal tersebut para masyarakat juga membutuhkan bantuan dari pihak-pihak yang memiliki pengetahuan yang lebih tentang pertolongan yang benar seperti para tim medis.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu apakah ada perbedaan antara pengetahuan masyarakat tentang pemberian tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan berdasarkan karakteristik demografi masyarakat ?

1.3 Tujuan Penelitiaan

1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara pengetahuan masyarakat tentang tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan berdasarkan karakteristik demografi masyarakat.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mengetahui gambaran pengetahuan masyarakat tentang tindakan

pertolongan pertama pada kecelakaan.

b. Mengetahui perbedaan pengetahuan masyarakat tentang tindakan

pertolongan pertama pada kecelakaan berdasarkan karakteristik demografi masyarakat (usia, jenis kelamin dan tingkat pendidikan).


(23)

8

1.4 Manfaat Penelitian a. Bagi peneliti

Untuk meningkatkan pengetahuan peneliti dan dapat memberikan informasi mengenai bagaimana pemberian pertolongan pertama pada kecelakaan lalu lintas sebelum dibawa ke rumah sakit.

b. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk mengembangkan penelitian selanjutnya bagi peneliti lain seperti, dengan menambah atau mengembangkan variabel dan jumlah responden dengan cakupan tempat penelitian yang lebih luas lagi.

c. Bagi Masyarakat

Sebagai sumber informasi dan ilmu pengetahuan sehingga masyarakat bisa mengetahui bagaimana cara memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan dengan benar sehingga dapat membantu untuk mengurangi intensitas dari korban kecelakaan.

d. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi bagi pihak institusi pendidikan sebagai bahan evaluasi dalam memberikan edukasi tentang pemberian pertolongan pertama pada kecelakaan dan kesehatan. Karena keberhasilan sebuah tindakan dilihat dari tingkat pengetahuan yang dimiliki setiap orang, sehingga dapat mengurangi jumlah dari korban yang mengalami kecelakaan dijalan raya.


(24)

9

e. Bagi Pemerintah dan Dinas Kesehatan

Sebagai sumber informasi bagi tim praktisi kesehatan dan pemerintah agar lebih memperhatikan masalah kecelakaan lalu lintas khususnya untuk pemberiaan pertolongan pertama pada kecelakaan sehingga bisa mengurangi angka kematian akibat kejadian tersebut. Serta instansi terkait dapat memberikan sosialisasi atau penyuluhan melalui berbagai media untuk menambah pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pemberian tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan.

1.5 Keaslian Penelitian

Dari hasil kajian pustaka, ada beberapa penelitian yang telah di lakukan berkaitan dengan penelitian ini seperti tercantum sebagai berikut :

a. Penelitian yang telah dilakukan oleh Nur Asiyah dan Wardoyo pada tahun 2011 mengenai “Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pertolongan Pertama Kecelakaan Anak Di Rumah Desa Sumber Girang RW 1 Lasem Rembang“, pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik metode cross sectional sampling dengan cara pendekatan observasi point time approach. Dimana dalam penelitian ini menggunakan seluruh masyarakat RW 1 di desa Sumber Girang Lasem Rembang sebanyak 89 orang. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan dengan tingkat pengetahuan ibu mengenai Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan anak di rumah dengan nilai koefisien kontingensi 0,687 > 0.5 sehingga mempunyai hubungan yang kuat.


(25)

10

b. Pada penelitian yang telah di lakukan oleh Suharti Dahlan pada tahun 2014, dengan judul penelitian yaitu “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD) Terhadap Tingkat Pengetahuan Tenaga Kesehatan di Puskesmas Wori Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara “, dimana pada penelitian ini digunakan desaign One-Group Pre test-post test desaign, yang mengungkapkan sebab akibat dengan cara melibatkan suatu kelompok dan pendekatan sampling yang dipakai adalah sampling non probabilitas dengan metode purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 50 tenaga kesehatan di Puskesmas Wori Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara yang memenuhi kriteria sampel. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 Desember 2013 – 10 Januari 2014. Sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD), 8% memiliki pengetahuan cukup dan yang terbanyak yaitu responden dengan usia 41 – 60 tahun (dewasa tengah) sedangkan 92% memiliki pengetahuan baik dan yang terbanyak pada usia 20 – 40 tahun.

Perbedaan penelitian yang saya lakukan dengan penelitian yang tercantum di atas adalah variabel yang di gunakan, lokasi dan waktu penelitian. Variabel yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan masyarakat dalam memberikan tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan sebagai variabel independent dan karakteristik demografi masyarakat sebagai variabel dependen.


(1)

Jika dicermati dengan seksama, angka kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan korban sampai meninggal dunia dan cacat fisik yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas memanglah sangat parah. Akibatnya, apabila korban tidak mendapatkan pertolongan dalam beberapa detik saat kecelakaan, korban akan kehilangan nyawa atau kehilangan bagian tubuhnya secara temporer atau permanent. Hal tersebut diakibatkan karena keterlambatan penanganan medik untuk korban, terutama dalam memberikan bantuan hidup dasar (Basic Life Support) atau yang sering kita sebut dengan Pertololongan Pertama pada Kecelakaan (P3K). Pertolongan pertama adalah perawatan yang diberikan dengan segera pada orang yang mengalami cidera atau mendadak sakit (Thygerson, 2011 : 2). Sebagaimana prinsip dari pemberian pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) adalah menyelamatkan jiwa penderita, mencegah cacat, memberi rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan (Kumoratih, 2012 : 5).

Dalam memberikan pertolongan pertama pada korban kecelakaan lalu lintas yang berada dipinggir jalan sering kali salah dilakukan oleh masyarakat. Pada setiap masyarakat tentunya memiliki karakteristik demografi yang berbeda-beda sehingga memiliki tingkat pengetahuan dan persepsi dalam memberikan pertolongan yang berbeda pula, untuk pengetahuan masyarakat yang berbeda dapat di pengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal, dimana faktor internal meliputi umur, pekerjaan dan tingkat pendidikan. Sedangkan faktor eksternal dipengaruhi oleh lingkungan dan budaya (Wawan, 2011 : 16-18). Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Sumiasih (2013 : 105-112), umur dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang. Umur lebih muda mempunyai daya ingat lebih kuat dibandingkan dengan orang yang lebih


(2)

tua. Disamping itu, kemampuan untuk menyerap pengetahuan baru lebih mudah dilakukan pada umur yang lebih muda karena otak berfungsi maksimal pada umur muda. Menurut Green (1980 dalam Yudhastuti, 2005 : 178), jenis kelamin merupakan faktor predisposisi perilaku dalam memperoleh pengetahuan baik secara pribadi maupun umum. Dalam penelitian yang dilakukan Alatas dan Linuwih (2013 : 57), melaporkan bahwa pada umumnya wanita tingkat pengetahuannya lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Survei menunjukkan bahwa wanita lebih banyak berbicara, bertukar pikiran, dan menggunakan media informasi sebagai sumber pengetahuan sebagai referensi dari masalahnya, sehingga wanita lebih memiliki pengetahuan yang lebih baik daripada laki-laki.

Namun demikian, kesalahan dalam memberikan pertolongan karena minimnya pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat yang disebabkan perbedaan karakteristik demografi yang dimiliki masyarakat atau panik dan terburu-buru, hanya akan menambah keparahan cidera korban (Tilong, 2014 : 19). Sering kali orang yang mengalami kecelakaan, para penolong kerap kali langsung memberikan air putih untuk menenangkan korban dari syoknya. Tindakan para penolong seperti itu disebabkan masih kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap bagaimana cara dan tekhnik yang benar dalam memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan sehingga para penolong membutuhkan perhatian dan pengetahuan yang lebih besar serta latihan tentang pertolongan pertama yang lebih banyak lagi (Thygerson, 2011 : 2).


(3)

Dalam memberikan bantuan pertolongan pertama pada kecelakaan dibutuhkan pengetahuan dan tatacara yang benar dalam melaksanakannya agar tidak memperparah kondisi korban sehingga untuk memenuhi hal tersebut para masyarakat juga membutuhkan bantuan dari pihak-pihak yang memiliki pengetahuan yang lebih tentang pertolongan yang benar seperti para tim medis.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu apakah ada perbedaan antara pengetahuan masyarakat tentang pemberian tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan berdasarkan karakteristik demografi masyarakat ?

1.3 Tujuan Penelitiaan

1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara pengetahuan masyarakat tentang tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan berdasarkan karakteristik demografi masyarakat.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mengetahui gambaran pengetahuan masyarakat tentang tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan.

b. Mengetahui perbedaan pengetahuan masyarakat tentang tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan berdasarkan karakteristik demografi masyarakat (usia, jenis kelamin dan tingkat pendidikan).


(4)

1.4 Manfaat Penelitian a. Bagi peneliti

Untuk meningkatkan pengetahuan peneliti dan dapat memberikan informasi mengenai bagaimana pemberian pertolongan pertama pada kecelakaan lalu lintas sebelum dibawa ke rumah sakit.

b. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk mengembangkan penelitian selanjutnya bagi peneliti lain seperti, dengan menambah atau mengembangkan variabel dan jumlah responden dengan cakupan tempat penelitian yang lebih luas lagi.

c. Bagi Masyarakat

Sebagai sumber informasi dan ilmu pengetahuan sehingga masyarakat bisa mengetahui bagaimana cara memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan dengan benar sehingga dapat membantu untuk mengurangi intensitas dari korban kecelakaan.

d. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi bagi pihak institusi pendidikan sebagai bahan evaluasi dalam memberikan edukasi tentang pemberian pertolongan pertama pada kecelakaan dan kesehatan. Karena keberhasilan sebuah tindakan dilihat dari tingkat pengetahuan yang dimiliki setiap orang, sehingga dapat mengurangi jumlah dari korban yang mengalami kecelakaan dijalan raya.


(5)

e. Bagi Pemerintah dan Dinas Kesehatan

Sebagai sumber informasi bagi tim praktisi kesehatan dan pemerintah agar lebih memperhatikan masalah kecelakaan lalu lintas khususnya untuk pemberiaan pertolongan pertama pada kecelakaan sehingga bisa mengurangi angka kematian akibat kejadian tersebut. Serta instansi terkait dapat memberikan sosialisasi atau penyuluhan melalui berbagai media untuk menambah pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pemberian tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan.

1.5 Keaslian Penelitian

Dari hasil kajian pustaka, ada beberapa penelitian yang telah di lakukan berkaitan dengan penelitian ini seperti tercantum sebagai berikut :

a. Penelitian yang telah dilakukan oleh Nur Asiyah dan Wardoyo pada tahun 2011 mengenai “Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pertolongan Pertama Kecelakaan Anak Di Rumah Desa Sumber Girang RW 1 Lasem Rembang“, pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik metode cross sectional sampling dengan cara pendekatan observasi point time approach. Dimana dalam penelitian ini menggunakan seluruh masyarakat RW 1 di desa Sumber Girang Lasem Rembang sebanyak 89 orang. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan dengan tingkat pengetahuan ibu mengenai Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan anak di rumah dengan nilai koefisien kontingensi 0,687 > 0.5 sehingga mempunyai hubungan yang kuat.


(6)

b. Pada penelitian yang telah di lakukan oleh Suharti Dahlan pada tahun 2014, dengan judul penelitian yaitu “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD) Terhadap Tingkat Pengetahuan Tenaga Kesehatan di Puskesmas Wori Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara “, dimana pada penelitian ini digunakan desaign One-Group Pre test-post test desaign, yang mengungkapkan sebab akibat dengan cara melibatkan suatu kelompok dan pendekatan sampling yang dipakai adalah sampling non probabilitas dengan metode purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 50 tenaga kesehatan di Puskesmas Wori Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara yang memenuhi kriteria sampel. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 Desember 2013 – 10 Januari 2014. Sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD), 8% memiliki pengetahuan cukup dan yang terbanyak yaitu responden dengan usia 41 – 60 tahun (dewasa tengah) sedangkan 92% memiliki pengetahuan baik dan yang terbanyak pada usia 20 – 40 tahun.

Perbedaan penelitian yang saya lakukan dengan penelitian yang tercantum di atas adalah variabel yang di gunakan, lokasi dan waktu penelitian. Variabel yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan masyarakat dalam memberikan tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan sebagai variabel independent dan karakteristik demografi masyarakat sebagai variabel dependen.