KARAKTERISTIK DEMOGRAFI MASYARAKAT PEDESAAN DI KECAMATAN SALAPIAN KABUPATEN LANGKAT. SKRIPSI.

(1)

KARAKTERISTIK DEMOGRAFI MASYARAKAT

PEDESAAN DI KECAMATAN SALAPIAN

KABUPATEN LANGKAT

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperolah Gelar Sarjan Pendidikan

OLEH :

MUHAMMAD HABIB SYAKDAN 309431017

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2014


(2)


(3)

vi

ABSTRAK

Muhammad Habib Syakdan, NIM 309431017. Karakteristik Demografi Masyarakat Pedesaan di Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan,2013

Tujuan Penelitian ini adalah untuk (1) Mengetahui karakteristik demografi berdasarkan umur, jenis kelamin, dan suku (2) Mengetahui keadaan masyarakat pedesaan di Kecamataan Salapian ditinjau dari mata pencaharian serta corak kehidupan sosialnya.

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wilayah Desa di Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat dan sekaligus dijadikan sampel dalam penelitian ini yang meliputi desa Ujung Bandar, Parangguam, Perkebunan Tambunan, Lau Tepu, Pamah Tambunan,Perkebunan Glugur Langkat, Bandar Telu, Perkebunan Turangi, Ujung Teran, Minta Kasih, Tanjung Langkat, Naman Jahe, Perkebunan Tanjung Keliling, Ponco Warno, Adin Tengah, Lau Glugur, Pancur Ido. Teknik pengumpulan data dengan teknik studi dokumenter. Teknik analisis data yang digunakan secara deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Karakteristik demografi masyarakat pedesaan di Kecamatan Salapian dilihat dari (a) umur yakni umur median sebagai penggolongan tingkat usia bahwa, umur mediannya adalah 25,32 yang dikategorikan penduduk intermedit ( usia sedang) dari jumlah penduduk sebanyak 26.137 jiwa. Kelompok umur yang dominan adalah 15-64 tahun yakni sebesar 64% serta umur rasio angka ketergantungan total adalah sebesar 56,34% yang disumbangkan oleh angka ketergantungan penduduk muda sebesar 49,81%, dan angka ketergantungan penduduk tua sebesar 6,53% dengan umur kerja proporsinya lebih banyak dibebani tanggung jawab akan penduduk muda. (b) Jenis kelamin masyarakat, jumlah Laki-laki yaitu sebanyak 13.154 jiwa (50,33%) dan jenis kelamin Perempuan sebanyak 12.983 jiwa (49,67% ) dengan rasio jenis kelamin sebesar sebesar 101 jiwa. Hanya 6 desa yang memiliki rasio jenis kelamin dibawah 100. (c) Suku yang berdomisili heterogen yang masyoritas suku Jawa dengan jumlah sebanyak 56,18% dari jumlah penduduk di 17 desa. (2) Masyarakat Pedesaan di Kecamatan Salapian sebanyak 16.723 jiwa (77,4%) bermata pencaharian sebagai petani karena faktor fisik wilayah serta keahlian / keterampilan masyarakat hampir merata pada umumnya. Corak kehidupan sosialnya adalah sebagai masyarakat yang heterogen tetapi akibat pembauran etnis tidak terlihat lagi heterogen yang kental namun homogenitas yang muncul antar warga masyarakat. Identifikasi paguyuban pada masyarakat pedesaan di Kecamatan Salapian adalah oleh ikatan darah (gemeinschaft by blood ) dan oleh tempat tinggal (gemeinschaft of place).


(4)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Karakteristik Demografi Masyarakat Pedesaan Di Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat. Adapun tujuan dari skripsi ini adalah sebagai tugas akhir dalam menyelesaikan studi.

Dalam proses penyelesaian skripsi penulis menyadari banyak mendapat hambatan dan rintangan namun adanya bantuan dari berbagai pihak terkait sehingga dapat terselesaikan. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, sebagai Rektor Universitas Negeri Medan 2. Dr. H. Restu, M.S sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial

3. Drs. Walbiden Lumbantoruan, M.Si sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Geografi

4. Drs.Ali Nurman, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan mengarahkan selama proses akademik

5. Drs.Mbina Pinem, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang membimbing dalam melaksanakan penelitian hingga skripsi ini dapat terselesaikan sesuai dengan rencana..

6. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Geografi yang telah memberikan bekal ilmu yang tak ternilai hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Camat daerah penelitian skripsi beserta stafnya yang banyak telah memberikan izin melakukan penelitian.


(5)

iv

8. Kepala Desa daerah penelitian skripsi beserta stafnya yang memberikan izin penelitian dan kemudahan selama penelitian yang telah meluangkan waktunya dalam memberikan informasi.

9. Teristimewa buat Kedua Orang Tua H.Wasiun S.Ag, dan Hj. Dahliani S.Ag, tercinta yang telah bersusah payah membimbing dan membiayai serta buat adik-adiku Ami Nazmi Faridah dan Khilda Hasni Ijjati yang mendukung penulis selama perkuliahan dan sampai pada penyusunan skripsi.

10.Teman-teman di Jurusan Pendidikan Geografi, Kelas B Reguler 2009 ,Teman-teman di Jurusan Pendidikan Geografi stambuk 2009, serta abang dan kakak stambuk di Jurusan Pendidikan Geografi.

11.Serta Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Dalam skripsi ini penulis menyadari banyak kekurangan. Untuk itu penulis banyak mengharap saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama pada yang membutuhkannya dan pada rekan- rekan di Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan.

Medan, Oktober 2013 Penulis

MUHAMMAD HABIB SYAKDAN NIM 309431017


(6)

vii

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING………. .. i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN……….. .. ii

KATA PENGANTAR ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Kerangka Teori ... 8

B. Penelitian Yang Relevan ... 16


(7)

viii

BAB III METODE PENELITIAN ... 21

A. Lokasi Penelitian ... 21

B. Populasi dan Sampel ... 21

C. Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional ... 21

D. Teknik Pengumpulan Data ... 23

E. Teknik Analisis Data ... 23

BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN ... 26

A. Kondisi Fisik... 26

B. Kondisi Non Fisik ... 31

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47

A. Hasil Penelitian ... 47

B. Pembahasan ... 60

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 66

A. Kesimpulan ... 66

B. Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 69


(8)

ix

DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal

1. Kategori Persentase Pengukuran Umur Median ... 24

2. Tingkat Umur Median ... 24

3. Luas Desa- Desa Kecamatan Salapian Tahun 2012... 27

4. Penggunaan Lahan di Pedesaan Kecamatan Salapian Tahun 2012 ... 31

5. Jumlah Penduduk Kecamatan Salapian Tahun 2012 ... 32

6. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kecamatan Salapian Tahun 2012 ... 34

7. Komposisi Penduduk Menurut Umur di Kecamatan Salapian Tahun 2012 ... 35

8. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kecamatan Salapian Tahun 2012 ... 37

9. Komposisi Penduduk Desa-Desa di Kecamatan Salapian Menurut Mata Pencaharian Tahun 2012 ... 38

10. Komposisi Penduduk Menurut Agama di Kecamatan Salapian Tahun 2012 ... 39

11. Persentase Penduduk Menurut Agama yang dianut di Pedesaan Kecamatan Salapian Tahun 2012 ... 40

12. Komposisi Penduduk Menurut Suku Bangsa di Kecamatan Salapian Tahun 2012 ... 41


(9)

x

14. Banyaknya Prasarana Pendidikan Pada Desa-Desa di Kecamatan Salapian Tahun 2012 ... 43 15. Prasarana Kesehatan di Kecamatan Salapian Tahun 2012 ... 44 16. Banyaknya Prasarana Kesehatan Pada Desa-Desa

di Kecamatan Salapian Tahun 2012 ... 45 17. Sarana Ibadah di Kecamatan Salapian Tahun 2012 ... 46 18. Banyaknya Sarana Ibadah di Desa-Desa Kecamatan Salapian

Tahun 2012…….…………... 46 19. Komposisi Penduduk Menurut Umur di Kecamatan Salapian

Tahun 2012………. .... 48 20. Hasil Persentase Pengukuran Umur Median ….……… 48 21. Rasio Ketergantung di Kecamatan Salapian Tahun 2012………. 50 22. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kecamatan Salapian

Tahun 2012……… 52

23. Rasio Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kecamatan Salapian

Tahun 2012……….. 54 24. Komposisi Penduduk Menurut Suku Bangsa di Kecamatan Salapian

Tahun 2012………. 55

25. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kecamatan Salapian


(10)

xi

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal

1. Skema Kerangka Berfikir... 20 2. Peta Administrasi Kabupaten Langkat ... 28 3. Peta Kecamatan Salapian ... 29 4. Grafik Persentase Pengukuran Umur Median di Kecamatan Salapian…….. 49 5. Grafik Rasio Ketergantungan di Kecamatan Salapian……… 51 6. Grafik Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kecamatan Salapian.. 53 7. Grafik Komposisi Penduduk Menurut Suku di Kecamatan Salapian ... 56 8. Grafik Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian

di Kecamatan Salapian………... 58 9. Kantor Camat Salapian……….. 92 10. Kantor Desa Naman Jahe………. 92 11. Jalan Penghubung Antar Desa Ujung Teran dengan Desa PoncoWarno…… 93 12. Jembatan Penghubung antara Desa Ujung Teran dengan Tanjung Langkat….93 13. Kantor Desa Ujung Teran……….. 94 14. Kondisi Lahan Pertanian Masyarakat Pedesaan……… 94 15. Aktivitas Perekonomian Masyarakat Pedesaan……… .. 95


(11)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Uraian hal

1. Daftar Kuesioner……… ... 71

2. Kondisi Fisik Wilayah ... 76

3. Kondisi Non Fisik ... 79

4. Perhitungan umur median……… ... 84


(12)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Masalah kependudukan merupakan masalah yang penting dalam pembangunan suatu negara. Informasi tentang jumlah penduduk serta komposisi penduduk menurut umur, jenis kelamin, pendidikan, tempat tinggal, pekerjaan penting diketahui terutama untuk mengembangkan perencanaan pembangunan manusia, baik itu pembangunan ekonomi, sosial, politik, lingkungan dan lain-lain yang terkait dengan peningkatan kesejahteraan manusia.

Dalam perencanaan pembangunan, data kependudukan memegang peranan yang penting. Makin lengkap dan akurat data kependudukan yang tersedia makin mudah dan tepat pembangunan itu dibuat.Sebagai contoh, dalam perencanaan pendidikan diperlukan data jumlah penduduk dalam usia sekolah dan para pekerja dalam bidang kesehatan masyarakat

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk keempat terbesar di dunia. Data tentang jumlah penduduk dapat diketahui dari hasil Sensus Penduduk (SP). Sensus penduduk yang telah dilakukan sebanyak 6 kali. Sensus penduduk yang terakhir kali di Indonesia pada tanggal 1 Mei - 15 Juni 2010. Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan hasil sensus ini adalah sebanyak 237.556.363 orang, yang terdiri dari 119.507.580 laki-laki dan 118.048.783 perempuan (http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/200/200/] diakses pada tanggal 7 Maret 2013 pukul 22.03 wib)


(13)

2

Penduduk Indonesia hampir 80% berada di pedesaan maka sudah sepatutnya usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa perlu mendapat prioritas utama. Desa dibentuk atas prakarsa masyarakat dengan memperhatikan asal usul desa dan kondisi sosial budaya masyarakat setempatDesa atau pun pedesaan merupakan bagian wilayah dari pemerintahan Kabupaten berada di bawah Kecamatan yang di pimpin oleh Kepala Desa.

Wilayah desa terletak jauh atau dekat dari daerah perkotaan berada di dearah dataran tinggi atau di daerah dataran rendah yang kondisi wilayahnya terdapat banyak hamparan dataran yang luas yang terdiri dari pesawahan, perkebunan, dan kehutanan yang merupakan sumber mata pencaharian masyarakat desa, karena kehidupan masyarakat desa erat sekali hubungannya dengan alam sekitar.

Masyarakat Pedesaan adalah komunitas yang tinggal di dalam satu daerah yang sama, yang bersatu dan bersama-sama memiliki ikatan yang kuat dan sangat mempengaruhi satu sama lain. Hal ini dikarenakan pada masyarakat desa tradisi itu masih sangat kuat dan kental. Bahkan terkadang tradisi ini juga sangat mempengaruhi perkembangan desa, karena terlalu tinggi menjunjung kepercayaan nenek moyang mengakibatkan sulitnya untuk melakukan pembaharuan desa. Di sisi lain banyak hal yang mengakibatkan sebuah desa sulit untuk mengalami pembaharuan, antara lain isolasi wilayah, yaitu desa yang wilayahnya berada jauh dari pusat ekonomi daerah, desa yang mengalami ketertinggalan di bidang pembangunan jalan dan sarana-sarana lainnya, sulitnya akses dari luar, bahkan desa yang mengalami kemiskinan dan keminiman tingkat pendidikan. Pada umumnya masyarakat desa diidentikkan dengan masyarakat petani, ini dikarenakan masyarakat pedesaan dominan bermata pencaharian dari hasil pertanian yang merupakan


(14)

petani-3

petani miskin yang mata pencahariannya di bawah garis kemiskinan. Hal ini menunjukkan kesenjangan yang sangat jauh dari masyarakat perkotaan.

Masyarakat pedesaan di Indonesia tergolong masyarakat yang masih tertinggal walau pun sudah ada contoh beberapa desa dengan perbaikan mutu penghidupan mulai lepas dari ketertinggalan. Hal ini disebabkan keberedaan wilayah yang jauh dari pusat pembangunan nasional serta tindakan yang menggambarkan karakter masyarakat pedesaan masih bersifat pasrah. Dalam studi kita sekarang ini fokus perhatian diarahkan tidak pada perekonomian desa, tetapi juga pada karakter manusia desa. Maka hasil pembangunan pedesaan tidak semata-mata diartikan sebagai peningkatan produksi, penyempurnaan pemasaran atau diversifikasi dalam perekonomian desa, tetapi lebih bersifat komprehensif, yang mencakup spektrum kemanusiaan yang luas. Tujuan dan hasil akhir dari pendekatan yang demikian adalah pembangunan manusia seutuhnya di pedesaan yang diartikan sebagai kemajuan yang mantap dan terus menerus dalam kondisi kehidupan yang mengandung unsur-unsur kebebasan, kebahagiaan, dan keamanan bagi seluruh anggota masyarakat.

Pembangunan merupakan proses sosial, ekonomi, dan institusional yang ditempuh guna mencapai kehidupan masyarakat menjadi lebih baik. Menurut Suratno(Berutu,2004) Pembangunan membutuhkan proses perencanaan sosial dilakukan oleh birokrat perencana pembangunan untuk mengubah kondisi sosial yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahtraan bagi masyrakat. Pada hakekatnya pembangunan sebagai suatu proyek dalam perencanaannya memang sudah bertujuan untuk meningkatkan sosial ekonomi masyarakat, sehingga dampak rencana teoritis haruslah positif bagi seluruh masyarakat .


(15)

4

Pemberdayaan masyarakat pedesaan dapat dimaknai sebagai tindakan sosial dimana sebuah komunitas didorong untuk mampu mengorganisasikan diri dalam membuat perencanaan dan tindakan kolektif untuk memecahkan masalah sosial atau memenuhi kebutuhan sosial sesuai kemampuan dan sumberdaya yang dimilikinya. Dalam kenyataannya, seringkali proses ini tidak muncul secara otomatis, melainkan tumbuh dan berkembang berdasarkan interaksi masyarakat setempat dengan pihak luar atau para pekerja sosial baik yang bekerja berdasarkan dorongan karitatif maupun perspektif profesional.

Kabupaten Langkat merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara. Dengan luas wilayah 6.263,29 km2 dan memiliki 23 kecamatan.Kecamatan – kecamatan yang ada di Kabupaten Langkat mempunyai potensi yang dimiliki baik dari sumber daya manusia maupun sumber daya alam. Kecamatan Salapian salah satunya, kecamatan yang berada di Kabupaten Langkat yang memiliki potensi signifikan dalam hal kependudukan. Kecamatan dengan 17 desa di dalamnya belum mengalami perubahan dalam hal pembangunan pedesaan secara menyeluruh. Indikasi ini terlihat dari perilaku masyarakatnya yang mencirikan pada perbedaan karakteristik demografinya yakni jumlah jenis kelamin, umur, dan suku ( etnis) yang mendominasi dan berdomisili di Pedesaan Kecamatan Salapian serta karakter masyarakat pedesaan tersebut meliputi mata pencaharian dan corak kehidupan sosialnya

Dari jumlah penduduk sebanyak 26.137 jiwa penduduk berusia 0-14 tahun berjumlah 8.327 jiwa, usia 15-64 tahun berjumlah 16.7171 jiwa dan usia 65 tahun keatas berjumlah 1.093. Kemudian jumlah penduduk laki-laki lebih banyak 171 jiwa dari jumlah penduduk perempuan serta ada beberapa suku (etnis) yang berdomisili dengan keheterogenan masyarakatnya. Secara umum mayoritas masyarakat di


(16)

5

Pedesaan Kecamatan Salapian adalah suku Jawa akan tetapi banyak juga suku-suku lain seperti suku Karo, suku Melayu, suku Batak, dan suku Mandailing (BPS. Profil Kecamatan Salapian. 2010). Terlihat bahwa penduduk dengan usia muda dan produktif lebih banyak mendominasi serta keheterogenan etnis menjadi modal untuk saling berpartisipasi dalam pembangunan pedesaan yang masih kurang maksimal ditambah lagi penduduk laki-laki lebih banyak seharusnya menjadi potensi besar yang dimiliki untuk membangun pedesaan secara merata.

Hal ini tentu saja akan berpengaruh dalam pembangunan dan tingkat kesejahteraan hidup lebih baik pada masyarakat pedesaan di kecamatan tersebut.Pembangunan pedesaan tidak terlepas dari karakteristik demografi masyarakat. Oleh karena itu peniliti ingin mengetahui karakteristik demografi masyarakat di Pedesaan Kecamatan Salapian. Ini dilakukan untuk memberikan informasi permasalahan tentang perkembangan kependudukan, dalam hal pembangunan pedesaaan yang belum merata dan menyeluruh. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi instansi terkait dalam mengantipasi permasalahan kependudukan pada masyarakat pedesaan agar pembangunan di pedesaan dapat sesuai yang di harapkan pemerintah dan memberi pengaruh positif bagi masyarakat di pedesaan itu sendiri.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah karakteristik demografi dan karakter masyarakat pedesesaan pada kehidupan sosialnya. Dalam penelitan ini karakteristik demografi merupakan suatu cara yang dilakukan untuk mengetahui gambaran umum dan ciri kependudukan masyarakat pedesaan berupa umur, jenis kelamin, dan suku. Hal


(17)

6

tersebut perlu diketahui agar terlihat susunan kependudukan di pedesaan baik bentuk fisik, sosial budaya, dan perkembangan masyarakatnya sedangkan karakter masyarakat pedesaan berpengaruh terhadap pola kehidupan masyarakatnya mulai dari kultur adat istiadat, kelembagaan sosial, corak kehidupan sosial, hingga pelapisan sosial. Desa-desa di Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat merupakan wilayah pedesaan dengan struktur kependudukan beragam dan potensi pembangunan yang bisa diharapkan lebih merata dan menyeluruh.

C. Pembatasan Masalah

Kecamatan Salapian merupakan suatu wilayah Di Kabupaten langkat terdiri dari desa-desa yang memiliki ciri-ciri struktur kependudukan yang berbeda-beda, maka pembatasan masalah pada penelitian ini adalah mengetahui karakteristik demografi ( dilihat dari umur, jenis kelamin, dan suku) serta karakter masyarakat pedesaan ( dilihat dari mata pencaharian dan corak kehidupan sosialnya) pada masyarakat pedesaaan di Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat

D. Rumusan Masalah

Dari penjelasan sebelumnya, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana karakteristik demografi masyarakat Pedesaan di Kecamatan Salapian?

2. Bagaimana keadaan masyarakat pedesaan di Kecamatan Salapian ditinjau dari mata pencaharian serta corak kehidupan Sosialnya?


(18)

7

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui karakteristik demografi berdasarkan umur, jenis kelamin, dan suku pada masyarakat Pedesaan di Kecamatan Salapian.

2. Mengetahui keadaan masyarakat pedesaan di Kecamataan Salapian ditinjau dari mata pencaharian serta corak kehidupan Sosialnya.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Memberikan gambaran kependudukan dan karakteristik demografi yang terjadi di Desa-desa Kecamatan Salapian.

2. Memberikan informasi keadaan mata pencaharian serta corak kehidupan sosial di Desa-desa Kecamatan Salapian.

3. Sebagai bahan referensi dan manfaat bagi akademisi dalam menambah pengetahuan tentang kependudukan.

4. Sebagai pembahasan lebih lanjut dalam hal kependudukan bagi pemerintah dan masyarakat.


(19)

66 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan kesimpulan serta saran yang dapat diperoleh mengenai karakteristik demografi masyarakat pedesaan di Kecamatan Salapian adalah sebagai berikut :

A. Kesimpulan

1. Karakteristik demografi masyarakat pedesaan di Kecamatan Salapian dilihat dari umur yakni umur median sebagai penggolongan tingkat usia bahwa umur mediannya adalah 25,32 yang dikategorikan penduduk intermedit ( usia sedang) dari jumlah penduduk sebanyak 26.137 jiwa.Kelompok umur yang dominan adalah 15-64 tahun yakni sebanyak 64% serta umur rasio angka ketergantungan total adalah sebesar 56,34% disumbangkan oleh angka ketergantungan penduduk muda sebesar 49,81%, dan angka ketergantungan penduduk tua sebesar 6,53% dengan umur kerja proporsinya lebih banyak dibebani tanggung jawab akan penduduk muda .Jenis kelamin masyarakat jumlah Laki-laki yaitu sebesar 13.154 jiwa (50,33%) dan terkecil adalah jenis kelamin Perempuan sebesar 12.983 jiwa (49,67% ) dengan rasio jenis kelamin sebesar sebesar 101 jiwa.Dari 17 desa hanya 6 desa yang memiliki rasio jenis kelamin dibawah 100. Suku yang berdomisili pada masyarakat pedesaan di Kecamatan Salapian heterogen yang masyoritas suku jawa dengan jumlah sebanyak 56,18% dari jumlah penduduk di 17 desa.


(20)

67

2. Masyarakat Pedesaan di Kecamatan Salapian sebanyak 16.723 jiwa (77,4%) bermata pencaharian sebagai petani karena faktor fisik wilayah serta keahlian / keterampilan masyarakat hampir merata pada umumnya. Corak kehidupan sosialnya adalah sebagai masyarakat yang heterogen tetapi homogenitas kehidupan serta aktivitas sehari-hari akibat pembauran etnis tidak terlihat lagi heterogen yang kental pada masyarakat namun terlihat homogenitas yang muncul antar warga masyarakat ditambah lagi budaya gotong royong terekat erat di sendi kehidupan tidak terlepas dari pembauran tersebut,Karena hal tersebut masyarakat pedesaan dikenal dengan istilah paguyuban sehingga karakteristik payubannya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah maupun karena faktor tempat tinggal yang sama maka identifikasi paguyuban pada masyrakat pedesaan di Kecamatan Salapian adalah oleh ikatan darah (gemeinschaft by blood ) dan oleh tempat tinggal (gemeinschaft of place)


(21)

68

B. Saran

1. Sebagai masukan pada pemerintah setempat bahwa dalam mengambil kebijakan tentang potensi mayarakat pedesaan di Kecamatan Salapian yang dapat diambil dalam membangun pedesaan lebih baik Karakteristik demografi merupakan gambaran penduduk menyeluruh suatu masalah berhubungan dengan identitas tertentu.Dalam segi umur dan jenis kelamin merupakan potensi besar dalam memberdayakan sumber daya manusia desa untuk lebih mau berkembang dan maju.Untuk itu diperlukan kesadaran serta dorongan masyarakat pedesaan lewat pendidikan dan pengubahan pola pikir.

2. Masyarakat Pedesaan di Kecamatan Salapian dengan yang umumnya bermata pencaharian sebagai petani tidak hanya bertumpu pada bidang ini saja tetapi bisa menekuni mata pencaharian lain sehingga jika sewaktu-waktu harga hasil pertanian rendah atau terjadi gagal panen masyarakat tetap dapat menopang perekonomiannya.Kemudian yang terpenting dalam corak kehidupan sosial agar tetap dapat mempertahankan ditengah modernisasi zaman dan waktu pada manusia.


(22)

69

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2003. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Asnidar. 2006.Studi tentang Pekerja Anak pada Industri Konveksi di Kecamatan Medan Denai Kota Medan.Skripsi.Medan:Sekolah Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.

Bagoes, Ida.2003.Demografi Umum.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Berutu, Nurmala.2004.Pengaruh Pembangunan Rumah Susun Terhadap Pengembangan Wilayah.Jurnal Geomedia.Medan:Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial.1(2):128-129.

Bintarto, R.1977.Suatu Penghantar Geografi Desa.Yogyakarta : UP Spring BPS. Profil Kecamatan Salapian. 2010. Stabat.

Hauser, Philip M., and Otis Dudley Duncan,eds.1959.The Study of Population :An Investory and Appraisal.Chicago: The University of Chicago Press. Kafriono, Babang .2011. “Karakteristik Demografi dan Keadaan Sosial Ekonomi

Kepala Keluarga Masyarakat Pesisir Di Desa Kuala Indah Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara. Skripsi. Medan: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan.

Ko Swan Sik: 1957, De Meervoudige Nationaliteit, Leiden

Kumala, Vivi. 2006. Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Karakteristik Desa Berdasarkan Tingkat Penggolongannya di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan. Skripsi. Medan: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan.

Lembaga Demografi FEUI.1981.Dasar – Dasar Demografi.Jakarta: FEUI.

Mulyadi, 2003.Ekonomi Sumber Daya Manusia Dalam Perpektif Pembanguan.Jakarta :PT Raja Grafindo Persada.

Pudjiwati, Sajogyo.1985. Sosiologi Pedesaan. Jakarta : UGM Press

Rian, Muhammad.2012.Karakteristik Kondisi Sosial Ekonomi Petani Nanas Yang Membuka Lahan Hutan Di Desa Tambak Mekar Kecamatan Jalancagak Kabupaten Subang. Skripsi.Bandung:FIPS UPI.

Restu.2004.Suatu Paradigma Menuju Pembangunan dan Pengembangan Wilayah.Jurnal Geomedia.Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial.1(2):115-127.


(23)

70

Sirait, Maringan. 2011. Diktat Metode Penelitian Geografi. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial

Sihombing, Ali.2004.Mengelimir Masalah Kependudukan Dalam Pengembangan Indonesia.Jurnal Geomedia.Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial.1(2):104-103

Simatupang, Lono Lastoro. 2003. Meninjau Ulang Etnik dan Ras. Makalah Diskusi Komunitas Studi Budaya Etnik (Komsbat), 28 Maret 2003. Supriyanto. 2010. Karakteristik Masyarakat Pemetik Teh Di Ptpn VIII Ciater

Kabupaten Subang. Skripsi. Bandung:FIPS UPI.

Soekanto, Soerjono. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Soekanto, Soerjono. 1994.Pokok-Pokok Sosiologi Hukum Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sutardji. 2009. Karakteristik Demografi Dan Sosial Ekonomi Pemulung.Jurnal Geografi .Semarang:Jurusan Pendidikan Geografi FIS.6(2):121-131 Utomo, Budi.1985.Mortalitas:Pengertian dan Contoh Kasus di Indonesia.Jakarta:Fakultas Kesehatan Masyarakat UI.

Yuliati, Y. dan Purnomo, M. 2003. Sosiologi Pedesaan. Lappera Pustaka Utama. Yogyakarta.

(http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/200/200/] diakses pada tanggal 7 Maret 2013 pukul 21.20 wib)

(http://www.pengertiandefinisi.com/2012/04/pengertian-karakter.html diakses pada tanggal 7 maret 2013 pukul 22.03 wib)

(http://id.wikipedia.org/wiki/Demografi] diakses tanggal 7 maret 2013 pukul 22.10 wib)

(http://id.wikipedia.org/wiki/Umur diakses pada tanggal 1 mei 2013 pukul 12.13 wib)

(http://id.shvoong.com/law-and-politics/politics/2243203-pengertian-etnis-suku ras-dan agama /#ixzz2RpJDpOIB diakses pada tanggal 1 mei 2013 pukul 12.13 wib)

(http://indahpurnamawati.blogdetik.com/category/ciri-ciri-desa oleh Indah Purnamawati,. 2009. di diposkan tanggal 30 oktober 2009 diakses pada tanggal 1 mei 2013 pukul 12.13 wib)


(1)

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui karakteristik demografi berdasarkan umur, jenis kelamin, dan suku pada masyarakat Pedesaan di Kecamatan Salapian.

2. Mengetahui keadaan masyarakat pedesaan di Kecamataan Salapian ditinjau dari mata pencaharian serta corak kehidupan Sosialnya.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Memberikan gambaran kependudukan dan karakteristik demografi yang terjadi di Desa-desa Kecamatan Salapian.

2. Memberikan informasi keadaan mata pencaharian serta corak kehidupan sosial di Desa-desa Kecamatan Salapian.

3. Sebagai bahan referensi dan manfaat bagi akademisi dalam menambah pengetahuan tentang kependudukan.

4. Sebagai pembahasan lebih lanjut dalam hal kependudukan bagi pemerintah dan masyarakat.


(2)

66 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan kesimpulan serta saran yang dapat diperoleh mengenai karakteristik demografi masyarakat pedesaan di Kecamatan Salapian adalah sebagai berikut :

A. Kesimpulan

1. Karakteristik demografi masyarakat pedesaan di Kecamatan Salapian dilihat dari umur yakni umur median sebagai penggolongan tingkat usia bahwa umur mediannya adalah 25,32 yang dikategorikan penduduk intermedit ( usia sedang) dari jumlah penduduk sebanyak 26.137 jiwa.Kelompok umur yang dominan adalah 15-64 tahun yakni sebanyak 64% serta umur rasio angka ketergantungan total adalah sebesar 56,34% disumbangkan oleh angka ketergantungan penduduk muda sebesar 49,81%, dan angka ketergantungan penduduk tua sebesar 6,53% dengan umur kerja proporsinya lebih banyak dibebani tanggung jawab akan penduduk muda .Jenis kelamin masyarakat jumlah Laki-laki yaitu sebesar 13.154 jiwa (50,33%) dan terkecil adalah jenis kelamin Perempuan sebesar 12.983 jiwa (49,67% ) dengan rasio jenis kelamin sebesar sebesar 101 jiwa.Dari 17 desa hanya 6 desa yang memiliki rasio jenis kelamin dibawah 100. Suku yang berdomisili pada masyarakat pedesaan di Kecamatan Salapian heterogen yang masyoritas suku jawa dengan jumlah sebanyak 56,18% dari jumlah penduduk di 17 desa.


(3)

2. Masyarakat Pedesaan di Kecamatan Salapian sebanyak 16.723 jiwa (77,4%) bermata pencaharian sebagai petani karena faktor fisik wilayah serta keahlian / keterampilan masyarakat hampir merata pada umumnya. Corak kehidupan sosialnya adalah sebagai masyarakat yang heterogen tetapi homogenitas kehidupan serta aktivitas sehari-hari akibat pembauran etnis tidak terlihat lagi heterogen yang kental pada masyarakat namun terlihat homogenitas yang muncul antar warga masyarakat ditambah lagi budaya gotong royong terekat erat di sendi kehidupan tidak terlepas dari pembauran tersebut,Karena hal tersebut masyarakat pedesaan dikenal dengan istilah paguyuban sehingga karakteristik payubannya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah maupun karena faktor tempat tinggal yang sama maka identifikasi paguyuban pada masyrakat pedesaan di Kecamatan Salapian adalah oleh ikatan darah (gemeinschaft by blood ) dan oleh tempat tinggal (gemeinschaft of place)


(4)

B. Saran

1. Sebagai masukan pada pemerintah setempat bahwa dalam mengambil kebijakan tentang potensi mayarakat pedesaan di Kecamatan Salapian yang dapat diambil dalam membangun pedesaan lebih baik Karakteristik demografi merupakan gambaran penduduk menyeluruh suatu masalah berhubungan dengan identitas tertentu.Dalam segi umur dan jenis kelamin merupakan potensi besar dalam memberdayakan sumber daya manusia desa untuk lebih mau berkembang dan maju.Untuk itu diperlukan kesadaran serta dorongan masyarakat pedesaan lewat pendidikan dan pengubahan pola pikir.

2. Masyarakat Pedesaan di Kecamatan Salapian dengan yang umumnya bermata pencaharian sebagai petani tidak hanya bertumpu pada bidang ini saja tetapi bisa menekuni mata pencaharian lain sehingga jika sewaktu-waktu harga hasil pertanian rendah atau terjadi gagal panen masyarakat tetap dapat menopang perekonomiannya.Kemudian yang terpenting dalam corak kehidupan sosial agar tetap dapat mempertahankan ditengah modernisasi zaman dan waktu pada manusia.


(5)

69

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2003. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Asnidar. 2006.Studi tentang Pekerja Anak pada Industri Konveksi di Kecamatan Medan Denai Kota Medan.Skripsi.Medan:Sekolah Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.

Bagoes, Ida.2003.Demografi Umum.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Berutu, Nurmala.2004.Pengaruh Pembangunan Rumah Susun Terhadap Pengembangan Wilayah.Jurnal Geomedia.Medan:Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial.1(2):128-129.

Bintarto, R.1977.Suatu Penghantar Geografi Desa.Yogyakarta : UP Spring BPS. Profil Kecamatan Salapian. 2010. Stabat.

Hauser, Philip M., and Otis Dudley Duncan,eds.1959.The Study of Population :An Investory and Appraisal.Chicago: The University of Chicago Press. Kafriono, Babang .2011. “Karakteristik Demografi dan Keadaan Sosial Ekonomi

Kepala Keluarga Masyarakat Pesisir Di Desa Kuala Indah Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara. Skripsi. Medan: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan.

Ko Swan Sik: 1957, De Meervoudige Nationaliteit, Leiden

Kumala, Vivi. 2006. Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Karakteristik Desa Berdasarkan Tingkat Penggolongannya di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan. Skripsi. Medan: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan.

Lembaga Demografi FEUI.1981.Dasar – Dasar Demografi.Jakarta: FEUI.

Mulyadi, 2003.Ekonomi Sumber Daya Manusia Dalam Perpektif Pembanguan.Jakarta :PT Raja Grafindo Persada.

Pudjiwati, Sajogyo.1985. Sosiologi Pedesaan. Jakarta : UGM Press

Rian, Muhammad.2012.Karakteristik Kondisi Sosial Ekonomi Petani Nanas Yang Membuka Lahan Hutan Di Desa Tambak Mekar Kecamatan Jalancagak Kabupaten Subang. Skripsi.Bandung:FIPS UPI.

Restu.2004.Suatu Paradigma Menuju Pembangunan dan Pengembangan Wilayah.Jurnal Geomedia.Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial.1(2):115-127.


(6)

Sirait, Maringan. 2011. Diktat Metode Penelitian Geografi. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial

Sihombing, Ali.2004.Mengelimir Masalah Kependudukan Dalam Pengembangan Indonesia.Jurnal Geomedia.Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial.1(2):104-103

Simatupang, Lono Lastoro. 2003. Meninjau Ulang Etnik dan Ras. Makalah Diskusi Komunitas Studi Budaya Etnik (Komsbat), 28 Maret 2003. Supriyanto. 2010. Karakteristik Masyarakat Pemetik Teh Di Ptpn VIII Ciater

Kabupaten Subang. Skripsi. Bandung:FIPS UPI.

Soekanto, Soerjono. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Soekanto, Soerjono. 1994.Pokok-Pokok Sosiologi Hukum Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sutardji. 2009. Karakteristik Demografi Dan Sosial Ekonomi Pemulung.Jurnal Geografi .Semarang:Jurusan Pendidikan Geografi FIS.6(2):121-131 Utomo, Budi.1985.Mortalitas:Pengertian dan Contoh Kasus di Indonesia.Jakarta:Fakultas Kesehatan Masyarakat UI.

Yuliati, Y. dan Purnomo, M. 2003. Sosiologi Pedesaan. Lappera Pustaka Utama. Yogyakarta.

(http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/200/200/] diakses pada tanggal 7 Maret 2013 pukul 21.20 wib)

(http://www.pengertiandefinisi.com/2012/04/pengertian-karakter.html diakses

pada tanggal 7 maret 2013 pukul 22.03 wib)

(http://id.wikipedia.org/wiki/Demografi] diakses tanggal 7 maret 2013 pukul 22.10 wib)

(http://id.wikipedia.org/wiki/Umur diakses pada tanggal 1 mei 2013 pukul 12.13 wib)

(http://id.shvoong.com/law-and-politics/politics/2243203-pengertian-etnis-suku ras-dan agama /#ixzz2RpJDpOIB diakses pada tanggal 1 mei 2013 pukul 12.13 wib)

(http://indahpurnamawati.blogdetik.com/category/ciri-ciri-desa oleh Indah

Purnamawati,. 2009. di diposkan tanggal 30 oktober 2009 diakses pada tanggal 1 mei 2013 pukul 12.13 wib)