Preparasi Bibit Kristal Prosedur Penelitian

kemudian dikeringkan menggunakan oven pada suhu 120 º C selama 3-4 jam. Percobaan ini diulang dengan variasi konsentrasi larutan CaCl 2 dan Na 2 SO 4 sebesar 0,075 dan 0,100 M. Konsentrasi inhibitor 50, 150, 250, dan 350 ppm. Endapan yang terbentuk ditimbang, kemudian dilakukan analisis menggunakan SEM dan XRD serta distribusi ukuran partikel dalam endapannya menggunakan PSA.

3. Analisa Data

Data yang diperoleh berupa jumlah endapan terhadap waktu dengan variasi konsentrasi larutan pertumbuhan dan variasi konsentrasi inhibitor. Morfologi kerak kalsium sulfat sebelum atau sesudah penambahan inhibitor dianalisis menggunakan SEM. Perubahan ukuran partikel kalsium sulfat sebelum atau sesudah penambahan inhibitor dianalisis dengan PSA. Struktur kristal kalsium sulfat sebelum dan sesudah penambahan inhibitor dianalisis dengan XRD. Untuk mengetahui efektivitas inhibitor dalam menghambat laju pembentukan endapan CaSO 4 dapat menggunakan persamaan yang dikemukakan oleh Boris dkk., 2005 dan Patel 1999 sebagai berikut : Efektivitas inhibitor = 100 x dimana : Ca = konsentrasi CaSO 4 setelah ditambahkan inhibitor saat kesetimbangan gL Cb = konsentrasi CaSO 4 tanpa inhibitor saat kesetimbangan gL. Cc = konsentrasi CaSO 4 awal gL.

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Kemenyan mengandung senyawa asam benzoat dan asam sinamat yang berperan sebagai inhibitor pembentukan kerak CaSO 4 . 2. Ekstrak kemenyan sebagai inhibitor pembentukan kerak CaSO 4 memiliki keefektifan sebesar 45,60 pada larutan pertumbuhan 0,050 M pada konsentrasi 250 ppm. 3. Hasil pengamatan dengan SEM menunjukkan perubahan yang signifikan antara kerak CaSO 4 tanpa penambahan inhibitor dan dengan penambahan inhibitor ekstrak kemenyan. Morfologi kerak CaSO 4 dengan penambahan inhibitor ekstrak kemenyan memiliki ukuran lebih kecil dan pendek dibandingkan dengan morfologi kerak CaSO 4 tanpa penambahan inhibitor. 4. Hasil pengamatan dengan PSA menunjukkan perubahan distribusi ukuran partikel antara kerak CaSO 4 tanpa penambahan inhibitor dan dengan penambahan inhibitor ekstrak kemenyan. Pada larutan pertumbuhan 0,050 M terjadi perubahan nilai mean dan median dari 30,802 dan 42,915 μm menjadi 16,7 87 dan 35,925 μm, pada larutan pertumbuhan 0,075 M dari 32,689 dan 42,199 μm menjadi 23,27 dan 42,117 μm serta pada larutan pertumbuhan 0,100 M dari 33,433 dan 43,831 μm menjadi 20,433 dan 29,764 μm. 5. Untuk menunjukkan perubahan struktur kristal CaSO 4 , penelitian ini dikonfirmasi dengan XRD. Analisis XRD menunjukkan penurunan intensitas pada beberapa puncak difraksi 2θ yang artinya terjadi kerusakan struktur kristal CaSO 4 . 6. Ekstrak kemenyan dapat digunakan sebagai inhibitor kerak CaSO 4 yang ramah lingkungan green inhibitor

B. Saran

Untuk meningkatkan mutu penelitian yang telah dilakukan, maka penulis memberikan saran yaitu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap inhibitor ekstrak kemenyan terhadap kerak CaSO 4 sebagai green inhibitor. Untuk meningkatkan keefektifan sebagai inhibitor, ekstrak kemenyan memungkinkan untuk dipadu dengan bahan lainnya.