7
I.7 Sistematika Penulisan
BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang informasi secara umum latar belakang masalah yang menyangkut aspek-aspek mengenai objek penelitian, identifikasi masalah,
rumusan masalah, batasan masalah, metode penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
BAB II. LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan tentang teori yang diambil dari buku sebagai alat ukur untuk menjawab permasalahan dalam objek penelitian. Bab ini juga berisikan definisi
terhadap suatu objek penelitian baik secara umum maupun secara khusus, berisikan tentang kelengkapan data suatu objek yang diteliti.
BAB III. ANALISIS DATA TATA LETAK ISI PADA MAJALAH J-POP
Bab ini menguraikan tentang objek yang di teliti berupa data-data secara sekunder maupun primer yang lebih menjelaskan secara mendalam terhadap objek. Bab ini
juga membahas bagaimana perancangan suatu objek berdasarkan teori yang dijelaskan oleh seorang ahli dalam bidangnya.
BAB IV.HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan hasil pembahasan permasalahan kajian dari objek penelitian berlandaskan teori yang terdapat pada buku-buku yang tepat
menyangkut objek penelitian secara jelas dan akurat.
BAB V.KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menguraikan tentang hasil dari keseluruhan peneltian yang dilakukan terhadap objek yang diteliti.
8
BAB II. LANDASAN TEORI
II.1. Majalah
Majalah adalah bagian dari media kabar yaitu media cetak, seperti halnya media cetak lain misalnya surat kabar. Majalah umumnya memiliki pembaca yang
beragam namun lebih sedikit dari pada surat kabar, tetapi memiliki pasar yang lebih lebih luas. Dilihat dari usianya majalah lebih panjang dari surat kabar,
majalah memiliki isi yang jauh berbeda dari surat kabar yang hanya menyajikan berita, majalah biasanya membahas suatu masalah yang mendalam dan terbaru.
Pada umumnya majalah sering dibaca oleh kalangan menengah keatas yang memiliki penghasilan dapat dikatakan cukup. Bukan hanya itu saja biasanya
majalah pada zaman sekarang mudah didapatkan karena semakin banyaknya informasi yang ada sehingga terbitlah majalah golongan tertentu seperti majalah
yang ditargetkan untuk anak remaja. Dalam Kamus Besar Indonesia pengertian majalah adalah surat berkala, sebangsa surat kabar yang terbit mingguan, bulanan,
dan sebagainya.
Majalah dalam bahasa Inggris disebut Magazine kata ini berasal dari bahasa Arab makhazi, yang mempunyai arti gudang penyimpanan. Ruary Mc Lean seperti
dikutip Aasasliyah, 2006 pengertian gudang penyimpanan tersebut sangatlah tepat apabila dilihat kembali bahwa, majalah-majalah tertua di Inggris khususnya
di Eropa umumnya, pada mulanya merupakan tempat pengumpulan sketsa-sketsa, karangan-karangan puisi dan berita-
berita. Majalah Perancis “Journal des Scavans” dianggap sebagai majalah yang pertama kali di temukan, isinya meliputi intisari
buku-buku Eropa, daftar bacaan dan penulisnya, artikel-artikel pengembangan seni, filsafat dan ilmu pengatahuan. Encycopedia Internasional Vol II 1973,
2002.
Di Indonesia pers mulai berperan aktif sejak tahun 1907 dibawah pemerintahan Belanda, saat itu kehidupan pers ditandai dengan terbitnya sebuah surat kabar
mingguan bernama MEDAN PRIYAYI yang kemudian berubah menjadi surat
9 kabar harian pada tahun 1910, sedangkan majalah terbit pertama kali di Indonesia
dengan nama “Terang Bulan” yang terbit pada tahun 1939. Selanjutnya perkembangan surat kabar di Indonesia berkembang pesat terutama sejak
Proklamasi Kemerdekaan 1945.
II.2. Pengelompokan Majalah
Semakin berkembangnya ilmu pengatahuan dan teknologi dalam perkembangan majalah pada saat ini sangatlah pesat, karena ada ribuan majalah yang berbeda
ciri-cirinya antara yang satu dengan yang lainya yang tumbuh dimana-mana dan sangatlah sulit untuk membedakan jenis majalah berdasarkan isinya, namun perlu
diperhatikan karena majalah dibagi menjadi beberapa golongan antara lain yaitu:
Golongan Pertama adalah majalah umum yang isinya membahas
masalah-masalah yang bersifat umum
Golongan Kedua adalah majalah khusus yang isinya membahas tentang
masalah-masalah khusus dan di tujukan kepada orang tertentu sesuai dengan bahasan majalah tersebut.
Majalah J-POP termasuk kepada golongan kedua yaitu masalah masalah yang bersifat khusus. Ada pun jenis jenis majalah yang dapat di kelompokan sebagai
berikut: Majalah berita; Tempo, InForex, Gatra.
Majalah keluarga; Sakinah, Embun, Harmoni. Majalah wanita; Dewi, Gadis, Cosmopolitan.
Majalah pria; Playboy. Majalah wanita remaja; K - POP, Provoke, Re - On, J-POP.
Majalah pria remaja; Hai, Provoke, KORN, Re - On, J-POP. Majalah anak; Bobo.
Majalah games; Hot Games, Gamestasion. Majalah berbahasa Daerah; Mangle Sunda, Damar Jati Jawa.
Majalah olahraga; SPORTS, Soccer.
10 Disini majalah J-POP termasuk kepada golongan majalah remaja pria dan wanita
karena unsur yang terdapat dalam isi majalah ini membahas tentang dunia Jepang seperti anime.
II.3. Karakteristik Majalah
Majalah merupakan media yang sederhana,relatif mudah dan tidak memerlukan modal yang banyak Majalah juga dapat diterbitkan oleh setiap kelompok
masyarakat. Meskipun sama-sama sebagai media cetak, majalah tetap dapat dibedakan dengan surat kabar dan media cetak lainya karena majalah memiliki
karakteristik tersendiri, Ardianto Erdinaya 2005, 113-114. menegaskan majalah dibagi menjadi 4 karakteristik yaitu:
Disajikan Begitu banyak. Frekwensi terbit majalah pada umumnya adalah mingguan selebihnya dwi
mingguan, bahkan bulanan satu kali sebulan, kuncinya adalah, berita-berita dalam majalah disajikan lebih lengkap karena dibubuhi latar belakang peristiwa
atau unsur why dikemukakan secara lengkap, begitu pula peristiwanya atau proses terjadinya peristiwa unsur how dikemukakan secara kronologis.
Nilai aktualitasnya lebih lama Apabila nilai aktualitas surat kabar hanya berumur satu hari, maka nilai aktualitas
majalah bisa satu minggu. sebagai contoh, apabila surat kabar kemarin atau dua hari yang lalu bila di baca saat ini nilai aktualitasnya hilang. Akan tetapi majalah
yang terbit dua atau tiga hari yang lalu nilai aktualitasnya masih bertahan. Sebagaimana yang alami bersama, bahwa dalam membaca majalah tidak pernah
tuntas sekaligus. Pada hari pertama mungkin hanya membaca topik yang di senangi atau topik yang relevan dengan profesi, hari esok dan seterusnya
membaca topik lain sebagai referensi. Dengan demikian, majalah mingguan baru tuntas di baca dalam tempo tiga atau empat hari.
Ilustrasi dan foto lebih banyak dan menarik Jumlah halaman majalah lebih banyak, sehingga selain penyajian beritanya yang
mendalam, majalah juga dapat menampilkan gambarfoto yang lengkap, dengan ukuran besar dan kadang-kadang berwarna, serta kualitas kertas yang
digunakannya pun lebih baik
11 Sampul sebagai daya tarik yang unik
Disamping foto, cover atau sampul majalah juga merupakan daya tarik tersendiri. Cover adalah ibarat pakaian dan aksesorisnya pada manusia. cover majalah
biasanya menggunakan kertas yang bagus dengan gambar dan warna yang menarik pula. Menarik tidaknya cover suatu majalah sangat bergantung pada tipe
majalahnya, serta konsistensi atau keajegan majalah tersebut dalam menampilkan ciri khasnya.
II.4. Bagian - Bagian Majalah
Surianto Rustan menegaskan dalam bukunya “Layout Dasar Penerapannya 2009” majalah dibagi menjadi beberapa bagian antara lain:
1 Sampul majalah 2 Isi yang terdiri dari tata letak isi dalam sebuah tata letak terdiri dari beberapa elemen-elemen tata letak antara lain elemen text yang terdiri
dari beberapa bagian yaitu: judul, deck, body text, subjudul, pull quote, caption, callouts, kickers, initial caps, indent, leadline, spasi, header footer, runing head,
Nomor halaman, 3 ElemenVisual antara lain terdiri dai beberapa bagian yaitu: warna, foto, artworks, illsutrasi, garis dan tipografi 4 Elemen tak terlihat
Invisible Element terdiri dari dua bagian antara lain margin dan grid yang berfungsi sebagai pondasi dasar terhadap perancangan sebuah majalah 5 Sampul
belakang yang biasanya berisi iklan sebuah majalah lain yang sama diterbitkan oleh redaksi majalah tersebut.
II.4.1. Sampul Majalah
Menurut kamus besar bahasa Indonesia kata sampul majalah adalah: Kata “sampul” berarti pembungkus, sarung dari kertas, plastik atau kain
dsb Kata “majalah” adalah surat berkala, surat yang terbit secara mingguan,
dwimingguan, atau bulanan. Sebuah sampul merupakan identitas dari sebuah majalah itu karena sampul
banyak sekali memberikan gambaran mengenai isi dari majalah itu dan apa bahasan pada majalah itu seperti apa tema yang disajikan dalam majalah itu
sehingga perancangan sampul perlu dirancang sebaik mungkin.
12 Berdasarkan uraian di atas dapat di simpulkan bahwa sampul majalah adalah
identitas yang memberikan sebuah gambaran jelas terhadap majalah itu sendiri sehingga majalah tersebut memiliki ciri khas yang tidak bisa ditiru oleh majalah
lain. Sehingga penyajian sebuah sampul haruslah memiliki kekuatan yang mampu menarik pembaca dari jauh dengan daya tarik yang sederhana namun menarik
untuk dilihat dan harus mampu menahan pembeli untuk menyimpan majalah tersebut bukan hanya memaksa pembeli untuk membeli majalah tersebut.
Sampul majalah memiliki faktor daya tarik terhadap pembaca karena secara sepintas pembaca dapat mengenali nama majalah tersebut tanpa harus melihat
majalah tersebut secara jelas.
II.4.2. Bagian isi Majalah
Bagian isi majalah biasanya adalah bagian - bagian informasi apa saja yang akan disajikan dan diberikan kepada masyarakat luas. informasi tersebut selalu baru
dan tidak ketinggalan jaman bersifat faktual berdasarkan kebenaran yang dibicarakan masyarakat luas, biasanya infomasi yang disajikannya sangat menarik
dalam pembahasannya.
II.5. Tata Letak
Tata letak adalah penempatan elemen-elemen desain yang terdapat pada suatu media tertentu untuk mendukung suatu konsep atau pesan yang dibawanya.
Surianto Rustan
menegaskan dalam
bukunya Layout
Dasar Penerapannya2009, Layout sudah ada sejak zaman 25.000 SM saat para manusia
yang hidup dengan berburu dan berpindah-pindah nomaden pada jaman Paleolitikum sampai Neolitikum dengan melukis dinding gua dengan objek-objek
binatang, peristiwa perburuan, dan bentuk-bentuk lain. Peninggalan yang bisa dilihat adalah pada lukisan gua di Lascaux, Prancis.Kurang lebih 1.500 tahun S.M
bangsa Mesir mulai mengenal tulisan hieroglyph dan sebagai media kertasnya mempergunakan papirus. Peninggalannya di Abydos Mesir dinasti ke - 18,
Mesir bagian tengah berupa Book of the Dead yang ditulis di atas papirus, abad
13 ke 15 S.M. Sementara itu di Cina, masyarakatnya mengembangkan sistem tulisan
dengan menggunakan lebih dari 40.000 karakter, dan peninggalannya berupa manuskrip yang ditulis di atas kertas mulberry coklat.
Dalam perancangannya layout memiliki prinsip - prinsip tertentu seperti yang dijelaskan oleh Surianto Rustan dalam bukunya “Layout Dasar Penerapannya”
menegaskan bahwa: perancangan layout menggunakan prinsip seperti urutan penekanan,
keseimbangan, kesatuan dan konsistensi. Urutan menunjuk kepada aliran membaca, penekanan menunjuk kepada objek - objek penting dalam urutan
pembacaan, keseimbangan menujuk kepada berat ruang termasuk ruang isi dan ruang sela, kesatuan menunju kepada kesatuan objek, konsitensi menunjuk
kepada seluruh kesatuan, konsitensi kian terasa pada penerbitan berkala.
Apakah prinsip-prinsip tersebut digunakan dalam perancangan tata letak pada majalah J-POP. Memang setelah dilihat lagi penyusunan yang tidak menggunakan
prinsip-prinsip yang tadi terkesan sangat berantakan, setelah di identifikasi secara jelas ternyata prinsip di atas sangat membantu sekali apabila di aplikasikan
kedalam perancangan majalah ini, bukan hanya sekedar mendesain saja melaikan harus memperhatikan berbagai aspek aspek yang menyangkut tata letak suatu
majalah, prinsip tersebut tanpa disadari telah memberikan gambaran secara luas dan jelas bagaimana cara mendesain sebuah tata letak yang baik. Adapula prinsip
lain yang dapat digunakan untuk acuan dasar dalam merancang sebuah layout majalah yaitu prinsip yang dikemukakan oleh Allan Swan.
Allan Swan menegaskan dalam bukunya “Basic Design and Layout 1989, 55” prinsip dasar perancangan tata letak terbagi menjadi empat antara lain:
Balance seimbang: keseimbangan membantu menentukan ukuran dan peraturansetiap bagian dari layout, layout yang tidak seimbang membuat
pembaca kesulitan membaca dan akan merasakan sesuatu yang salah pada hal yang ia baca.
Rhythm irama: irama merupakan bentuk yang dihasilkan dengan mengulang elemen secara bervariasi. Pengulangan secara konsisten dan
14 bervariasi adalah kunci utamanya, keduanya saling melengkapi, karena
tanpa adanya variasi, sebelas pengulangan akan tampak membosankan. Setiap variasi elemen yang mengalami pengulangan juga harus memiliki
kesatuan yang utuh. Emphasis titik berat: dalam menarik upaya perhatian pembaca, setiap
pesan pada layout harus memiliki daya tarik yang tinggi. Jika tidak, pembaca akan cepat berpaling.
Unity kesatuan: keseluruhan elemen pada sebuah layout harus saling memiliki satu dengan yang lainnya. Hal ini membantu menentukan
banyaknya elemen yang ingin digunakan atau bagaimana penggunaannya.
Prisnip prinsip tersebutlah yang seharusnya digunakan dalam perancangan layout pada majalah tersebut, sehingga akan kian terasa estetikanya dalam setiap
penyanjian informasi yang akan disampaikan nyaman dibaca dan mudah dipahami secara menyeluruh. Seiring berkembangnya media yang ada banyak sekali
susunan tata letak yang dapat membuat pembacanya nyaman adapula yang lebih menekankan pada informasinya.
II.6. Elemen - Elemen Tata letak
Tata letak terdiri dari beberapa elemen yang mendasari perancangannya, bukan hanya prisip
– prinsip saja yang mendasari perancangannya namun perlu juga diketahui bahwa layout memiliki beberapa elemen
yang mendasari perancangannya, Surianto Rus
tan 2009 menegaskan “elemen-elemen layout dibagi menjadi 3 yaitu elemen teks, elemen visual, dan elemen tak terlihat”
II.6.1. Elemen Teks Menurut kamus besar bahasa indonesia teks adalah;
Naskah yang berupa isi kata kata dari pengarang Wacana tertulis informatif, evaluatif, naratif, ekspresif dan persuaif
Sebuah teks merupakan informasi yang akan disampaikan kepada pembaca melalui media media tertentu seperti majalah ataupun surat kabar yang biasanya
berisi sebuah wacana maupun artikel yang ditulis secara tersusun rapih guna
15 untuk membuat pembaca nyaman. Elemen teks terbagi menjadi beberapa bagian
antara lain;
Judul
Rustan 2014 berpendapat bahwa: Judul adalah sebuah gambaran isi dari sebuah artikel atau sebuah ringkasan
cerita yang disajikan bersifat singkat, padat dan menarik. Biasanya judul dalam sebuah majalah memiliki ukuran huruf yang lebih besar daripada body text agar
memberikan identitas tersendiri terhadap suatu artikel, judul biasanya menggunakan huruf yang menarik dan unik dengan text yang memiliki ukuran
besar dalam suatu artikel guna untuk menarik perhatian pembaca, judul dapat pula ditulis dengan jenis huruf yang menarik perhatian, seperti huruf-huruf yang
bersifat dekoratif dan tidak formal.. h.28
Gambar II.1 Judul Sumber : Dokumentasi pribadi 2016
Sub judul
Rustan 2014 menjelaskan “Sub judul adalah judul kecil yang berada pada bagian
isi dari artikel yang disajikan, biasanya huruf dalam sub judul dipertebal dan diberi warna lain untuk membedakan dari isi suatu
artikel yang ada dalam majalah” h.36. Sub judul biasanya ada ketika sebuah artikel banyak menyajikan sebuah
informasi dalam isinya dan berguna untuk membagi segmen apa saja yang ada pada setiap bahasan pada suatu artikel yang ada dalam sebuah majalah.
16 Gambar II.2 Subjudul
Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016
Body text
Rustan 2014 menjelaskan “Body text adalah sebuah tulisan yang terdapat pada suatu artikel dalam majalah. Surianto Rustan menegaskan
“body text adalah bacaan yang ada pada topik bacaan utama maupun suplemenartikel tambahan
pada box atau sidebar ” h.35. Body text sangat berpengaruh terhadap ukuran
huruf dimana untuk ukuran huruf sebuah buku atau majalah adalah 10, 11, dan 12.
Gambar II.3 Body Text Sumber : Dokumentasi pribadi 2016
Initial caps
Rustan 2014 menjelaskan Initital caps adalah sebuah huruf yang ada dalam majalah yang biasanya di awali dengan huruf besar pada awal kalimat pada suatu
artikel dan berfungsi sebagai penyeimbang ” h.44. initial caps memiliki fungsi
lain yaitu memberikan tanda pada sebuah paragraf awal sehingga dapat membantu memudahkan pembaca untuk mengetahui paragraf mana yang sedang dibaca pada
saat itu juga.
17 Gambar II.4 Initial caps
Sumber : Dokumentasi pribadi 2016
Caption
Rustan 2014 menjelaskan “Caption adalah sebuah keterangan yang menyertai
sebuah elemen visual atau gambar pada suatu majalah, dalam majalah gaya penulisan caption berbeda huruf dengan body text dan elemen teks yang lainya
” h.40. Caption penggunaannya sangat membatu sekali memperjelas sebuah
informasi terhadap sebuah foto yang terdapat pada suatu majalah sehingga penggunaan caption ini sangat di perlukan apabila sebuah foto yang disajikan
pada artikel sangat banyak menggunakan elemen foto
.
Gambar II.5 Caption Sumber : Buku Layout Dasar dan Penerapannya 2014
Callouts
Rustan 2014 menjelaskan “Callouts adalah sebuah elemen visual yang
menyertai gambar di dalamnya, menjelaskan sebuah gambar dengan menghubungkan garis dengan suatu objek yang akan dijelaskan pada sebuah
gambar atau elemen visualnya ” h.42.
18 Gambar II.6 Callouts
Sumber : Buku Layout Dasar dan Penerapannya 2014
Kickers
Rustan 2014 menjelaskan Kickers adalah satu dari beberapa kata pendek yang terletak di atas judul. Fungsinya untuk memudahkan pembaca menemukan topik
yang diinginkan dan mengingatkan lokasi saat membaca artikel tersebut. Adapula yang mendesain sebuah kickers tidak menggunakan tulisan melainkan
menggunakan unsur warnadan gambar dalam pembuatannya ” h.43.
Gambar II.7 Kickers Sumber : Buku Layout Dasar dan Penerapannya 2014
Indent
Rustan 2014 menjelaskan Indent adalah baris pertama kalimat yang menjorok masuk ke dalam berbeda dengan hanging indent, baris pertama pada suatu artikel
biasa lalu selanjutnya menjorok ke dalam ” h.45. Indent sangat membantu
kenyamanan terhadap sebuah paragraf sehingga sebuah majalah memiliki tanda setiap paragrafnya dengan garis menjorok ke dalam.
19 Gambar II.8 Indent
Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016
Leadline
Rustan 2014 menjelaskan “Leadline adalah kata pada baris awal paragraf yang
dibedakan atribut hurufnya antara lain jenis huruf, gaya huruf, ataupun letter spacingnya yang berfungsi sebagai penanda antar paragraf.
Fungsinya memberikan kemudahan bagi pembaca dalam menangkap sebuah paragraf yang
terdapat pada artikel ” h.45.
Gambar II.9 Leadline Sumber : Buku Layout Dasar dan Penerapannya 2014
Spasi
Rustan 2014 menjelaskan “Spasi adalah jarak antara huruf atau jarak antar baris
yang berfungsi memberikan jarak nyaman pada pembaca agar huruf tidak saling berdempetan
” h.46. Spasi dibagi menjadi dua bagian yaitu jarak antar huruf dan jarak antar kata. jarak antar huruf adalah sebuah jarak yang diberikan dari satu
huruf ke huruf yang lain sedangkan jarak antar kata merupakan sebuah jarak antara kata yang satu dengan kata yang lainya.
20 Gambar II.10 Spasi
Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016
Header footer
Rustan 2014 menjelaskan “Header adalah suatu area margin pada bagian atas
sedangkan footer satu area margin yang terdapat pada sisi bagian bawah majalah. Header dan Footer bisa berisi Running Head, Footnote, nomor halaman, dan
informasi lainnya ” h.47.
Gambar II.11 Header Footer Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016
Runing head
Rustan 2014 menjelaskan “Runing head merupakan sebuah judul buku, sebuah
bab atau sebuah topik yang sedang dibaca atau informasi lainya yang ditulis secara berulang - ulang, ada pada setiap halaman, dan posisinya tidak berubah
” h.47.
Margin atas
Margin bawah
21 Gambar II.12 Running head
Sumber : Buku Layout Dasar dan Penerapannya 2014
Nomor halaman
Rustan 2014 menjelaskan bahwa: Nomor halaman berfungsi sebagai pemberi tanda setiap halaman pada suatu
majalah berguna untuk memberikan petunjuk pada pembaca saat sedang berhenti membaca dan saat akan kembali melanjutkan bacaan sebelumnya. Untuk materi
publikasi yang memiliki lebih dari delapan halaman dan memuat banyak topik yang berbeda sebaiknya menggunakan nomor halaman ini. h.48
Gambar II.13 Nomor Halaman Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016
Byline
Rustan 2014 menjelaskan “Byline berisi sebuah nama penulis kadang disertai
dengan jabatan atau keterangan singkat lainya. Byline letaknya sebelum body text, ada juga yang meletakannya di akhir naskah
” h.34.
22 Gambar II.14 Byline
Sumber : Buku Layout Dasar dan Penerapannya 2014
Deck
Rustan 2014 menjelaskan bahwa: Deck adalah gambaran singkat tentang topik yang dibicarakan pada suatu tulisan,
diletakan secara bervariasi antara judul dan body text guna untuk menarik perhatian pembaca, deck memiliki fungsi yaitu sebagai pengantar sebelum
membaca sebuah tulisan dan memiliki ciri-ciri seperti ukuran huruf tidak lebih besar dari judul dan tidak lebih kecil dari body text, dapat juga menggunakan
huruf yang sama sepeerti judul namun dibedakan warnanya dengan body text h.32.
Gambar II.15 Deck Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016
Pull quotes
Rustan 2014 menjelaskan “Pull quotes adalah isi kutipan ringkas dari suatu
artikel, pada awalnya cuplikan perkataan seseorang. Namun kini telah mengalami perluasan arti. pada suatu karya publikasi dapat berarti satu atau lebih kalimat
singkat yang mengandung informasi penting yang ingin ditekankan ” h.38.
23 Gambar II.16 Pull Quotes
Sumber : Buku Layout Dasar dan Penerapannya 2014
II.6.2. Elemen Visual Warna
Warna dalam sebuah majalah memiliki peranan penting terhadap suatu halaman, karena adanya warna sebuah halaman terlihat lebih menarik saat dibaca
dibandingkan dengan halaman yang polos tanpa warna hal inilah yang membuat sebuah majalah begitu banyak diminati karena begitu banyaknya warna dalam
suatu majalah sehingga majalah memiliki banyak nilai estetika terhadap warna yang disajikannya, selain itu warna dapat membantu memperjelas text yang ada
pada sebuah artikel yang terdapat pada suatu majalah. Kusrianto 2007 menjelaskan “warna merupakanpelengkap gambar serta mewakili suasana
kejiwaan pelukis dalam berkomunikas. warna juga merupakan unsur yang sangat tajam yang menyentuh suatu kepekaan penglihatan sehingga mampu menstimuli
perasaan, perhatian dan minat seseorang ”h.46.
Gambar II.17 Warna Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016
24
Foto
Foto adalah elemen penting dalam sebuah majalah karena memberikan gambaran dan pesan secara langsung terhadap suatu artikel yang ada pada suatu majalah,
adanya sebuah foto, majalah menjadi memiliki nilai setetika yang baik. Foto tersebut bisa menjabarkan gambar dari suatu artikel yang disajikan atau foto yang
diambil dari sebuah kejadian yang ada pada artikel tersebut, sehingga informasi yang terdapat pada suatu artikel tersebut memiliki informasi yang nyata.
Adi Kusrianto 2007 menjelaskan “Karya foto merupakan salah satu elemen grafis yang memiliki fungsi seperti gambar dan lukisan maupun ornamen
dekoratif, yaitu memberikan hiasan atau illustrasi sebagai elemen, goto dapat menjadi fokus utama dari sebuah desain grafis
” h.117.
Gambar II.18 Foto Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016
Artworks Rustan 2014 berpendapat bahwa:
Artworks merupakan segala jenis karya seni baik itu berupa illustrasi kartun sketsa dan lain-lain yang di buat secara manual maupun komputer. untuk
menyajikan informasi yang lebih akurat. kadang untuk situasi tertentu ilustrasi menjadi pilihan yang lebih dapat diandalkan dibandingkan dengan teknik
fotografi. h.35
25
Gambar II.19 Artworks Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016
Illustrasi
Iilustrasi sangatlah berperan penting dalam penyusunan majalah karna ilustrasi memberikan sedikitnya keindahan pada halaman yang ada pada majalah apabila
dalam sebuah layout majalah tidak memiliki ilustrasi maka dapat dikatakan majalah tersebut terlalu banyak menyediakan informasi yang berupa teks sehingga
diperlukanlah sebuah illustrasi. Kusrianto 2007 berpendapat bahwa:
Ilustrasi menurut definisinya adalah seni gambar yang dimanfaatkan untuk memberi penjelasan atas suatu maksud atau tujuan secara visual. ilustrasi juga
secara lebih lanjut berguna sebagai sarana pendukung cerita, tetapi dapat juga menghiasi ruang kosong. Misalnya dalam majalah, koran, tabloid, dan lain-lain.
Ilustrasi bisa berbentuk macam-macam, seperti karya seni sketsa, lukis, grafis, karikatural, dan akhir-akhir ini bahkan banyak dipakai image bitmap hingga
karya foto.h.140
Gambar II.20 Illustrasi Sumber :Internet http:www.makemac.com
26
Garis
Rustan 2014 berpendapat bahwa: Garis merupakan elemen yang ada pada setiap majalah ataupun surat kabar
biasanya elemen sederhana ini memberikan kesan yang sangat bagus terhadap suatu artikel, garis merupakan dasar yang paling penting dalam perancangan
tata letak suatu artikel guna untuk menjaga sebuah kesatuan. Garis merupakan elemen desain yang dapat menciptakan kesan estetis pada suatu karya desain
yang memiliki sifat fungsional antara lain membagi suatu area, penyeimbang berat sebagai elemen pengikat sistem desain h.60.
Gambar II.21 Garis Sumber : Buku Layout Dasar dan Penerapannya 2014
Tipografi
Tipografi atau dapat dikatakan sebagai huruf yang sangat penting dalam perancangan layout ini, sebab sebuah layout akan benar - benar terlihat hidup
apabila di dalamnya memiliki unsur visual seperti gambar dan huruf yang saling mengisi antara satu dan yang lain. Penggunaan tipografi haruslah tepat atau dapat
dikatakan pengorganisasian huruf, dengan kata lain pemilihan huruf haruslah tepat dan sesuai agar dalam penyajian informasinya rapih dan nyaman untuk dibaca,
bukan hanya itu saja ukuran huruf mampu mempengaruhi mata pembaca. Tipografi dalam layout bagian isi terdiri dari jenis huruf, jarak antar huruf, kata
baris, dan lebar paragraf bukan hanya itu saja namun masih banyak elemen lain yang terdapat dalam tipografi layout bagian isi ini seperti leading Rustan 2014
menjelaskan “leading adalah jarak antar huruf sedangkan kering sebenarnya
27 pengaturan ruang atau jarak antar karakter yang satu dengan yang lain dengan
tujuan untuk meningkatkan keterbacaan” h.19.
II.6.3. Elemen - Elemen tak terlihat invisible element
Margin
Margin menentukan jarak antara pinggir kertas dengan ruang yang akan ditempati oleh elemen-elemen tata letak.
Rustan 2014 menjelaskan “Margin mencegah agar elemen-elemen layout tidak terlalu jauh kepinggir halaman, karena secara
estet ika kurang menguntungkan”h. 64.
Gambar II.22 Margin Sumber : Buku Layout Dasar dan Penerapannya 2014
Grid
Rustan 2014 Grid adalah garis bantu untuk mempermudah dalam menentukan peletakan elemen-elemen layout dan mempertahankan konsistensi serta kesatuan
layout terlebih untuk karya desain yang mempunyai beberapa halaman. Langkah yang perlu diperhatikan saat pertama membuat grid adalah membagi halaman
menjadi beberapa kolom dengan garis-garis vertikal, pada sebuah halaman dapat dibuat dua kolom, tiga kolom, atau lebih. Kemudian selanjutnya merancang
penempatan elemen teks dan visual dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti: ukuran kertas dan bentuk bidang, ukuran huruf yang akan dipakai, dan
banyaknya informasi yang akan dicantumkan. Rustan 2014 menjelaskan “Grid
adalah alat bantu yang sangat bermanfaat dalam melayout. Grid mempermudah dalam meletakan elemen layout dan mempertahankan konsistensi dan kesatuan
layoutterlebih dalam desain yang memiliki beberapa halaman” h.66. ada empat
28 macam jenis grid yang umum digunakan yaitu Column grid, Modular grid,
Manuscript grid, Hierarchial grid. Rustan 2014 menjelaskan “Column grid adalah salah satu yang paling umum
digunakan untuk buku, majalah, newsteller, surat kabar, tabloid, company profile dan lainya
” h.66. Column grid sangat fleksibel, mampu mengkomodir artikel yang lainan dalam satu halaman beserta macam - macam elemen layout: foto,
caption, box, dan lain- lain.
Gambar II.23 Grid Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016
.
29
BAB III. ANALISIS DATA TATA LETAK ISI PADA MAJALAH J – POP
III.1 Majalah J – POP
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dari tahun ke tahun banyaknya masyarakat yang menyukai budaya Jepang di Indonesia, maka muncul berbagai
macam acara festival budaya Jepang yang ramai dari tahun ke tahun. Terlihat dari partisipasi masyarakat yang begitu antusias dalam menghadiri event tersebut,
sehingga banyak sekali masyarakat yang tertarik ingin mengetahui lebih jauh lagi tentang festival Jepang yang sering diadakan di Indonesia ini, oleh sebab itu salah
suatu perusahaan membuat sebuah media cetak guna untuk memberikan informasi lebih jauh tentang berbagai hal yang menyangkut dunia Jepang ini seperti Majalah
J – POP contohnya.
Gambar III.1 Majalah J - POP tahun 2013, 2014 dan 2015 Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016
Majalah J- POP adalah sebuah majalah yang bertemakan Jepang, Istilah J - POP Culture berasal dari kata Japanese POP atau istilah yang digunakan untuk sebuah
musik yaitu populer dan culture yang berarti budaya sehingga dapat dipastikan dari nama majalah tersebut sudah jelas sekali menyajikan informasi budaya
Jepang yang populer pada masa kini. Bagian isi majalahnya begitu terlihat jelas
30 banyak membahas berita tentang acara Jepang yang berlangsung di Indonesia ini.
Bukan hanya itu saja masih banyak hal yang di bahas dalam majalah ini seperti musik, cosplay, dan artis yang paling banyak di bicarakan. Majalah ini terbilang
sangatlah baru, dapat dilihat dari edisi majalah yang diterbitkan baru memiliki 14 edisi karena majalah ini terkadang terbit dalam kurun waktu 2 bulan, namun
majalah ini tak kalah dengan majalah lain karena ciri khasnya yang unik membuat majalah ini diminati para remaja terutama remaja yang sangat menyukai cosplay,
idol grup, tokusatsu, lifestyle, entertaiment, anime, dan film yang bertemakan Jepang dan masih banyak lainya.
Namun perancangan tata letak pada majalah ini setelah di amati secara jelas, perancangannya tidak berdasarkan prinsip dasar yang dijelaskan oleh pakar,
sehingga banyak sekali kejanggalan dalam penyusunan tata letaknya dari mulai huruf, warna, dan baris terlihat begitu kaku karena penempatannya yang tidak
menggunakan acuan yang benar, hanya terdapat sebelas elemen tata letak yang terdapat pada bagian isi majalah tersebut terutama pada bagian grup musik yang
dibicarakan.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada redaksi, majalah J-POP ini relatif tidak banyak kompetitor karena hanya ada beberapa majalah yang bertemakan
Jepang, oleh sebab itu redaksi menarik sebuah tim yang di pimpin oleh Robby dan mulai menerbitkan majalah edisi pertamanya tahun 2012 dengan jumlah sekitar
3000 majalah yang di sebar luaskan dan ternyata majalah ini banyak diminati masyarakat. Setelah berjalan selama 2 tahun majalah ini mengalami kemunduran
dalam penjualannya karena adanya berbagai macam masalah dalam perancangannya
. Jika dilihat dari judul, majalah ini lebih memiliki sifat yang luas
dari mulai kebudayaan, lifestyle, hobi, dan band atau grup musik yang terkenal guna untuk menarik pembaca, pertama dari pihak penerbit ingin majalah ini
diterbitkan bulanan namun karena adanya berbagai macam masalah yang dihadapi majalah ini dirubah penerbitannya menjadi dwi bulanan
. Majalah ini diberi judul
J-POP karena ada sebuah majalah K-POP dimana majalah J-POP tidak boleh membahas tentang seputar berita korea dan begitu juga sebaliknya namun setelah
31 beberapa kali dicetak dan disebarluaskan majalah ini mengalami penurunan.
Secara teknis perancangan majalah ini tidak berdasarkan majalah Jepang yang asli pada umunya, konsep yang di dirancang adalah menyajikan sesuatu yang bagus
dan laku karena lebih memperhatikan segmen pasar, dalam perancangan majalah ini yang sering digunakan adalah elemen poster dan foto. Jika dilihat dari segi
penempatan tata letak, majalah J-POP ini semakin menarik karena suasana tata letak yang memang dirancang memiliki khas Jepang, jika dilihat dari segi harga
yang membedakan majalah ini dengan majalah yang lain adalah bonus poster untuk di koleksi. Jika dilihat dari tujuan pembuatannya, majalah ini lebih
memiliki tujuan mencari laba namun tujuan tersebut tidak tercapai karena terjadi
kesalahan dalam pencetakannya, kesalahan tersebut terlihat di nomor edisi dan nomor halaman, sehingga 90 majalah di ambil kembali. Jika dilihat dari segi
warna, majalah yang terang lebih memiliki penjualan yang tinggi dibanding yang gelap, bukan hanya itu saja desain sebuah majalah diperlukan sebuah identitas
yang meberikan ciri khas pada majalah tersebut. Namun majalah ini perancangannya di desain sesuai dengan pasar guna menarik pembeli karena
tujuan utamanya mencari laba.
III.2 Data Perusahaan III.2.1 Sejarah Perusahaan CV. MEDIA CENTER
CV. MEDIA CENTER adalah perusahaan baru yang didirikan oleh professional muda yang telah lama berkecimpung di bisnis majalah lisensi international yaitu
Paul Darminto, MBA UWS Aus dan Clara Citraningtyas, Ph.D Macq Aus yang merupakan salah satu dari doctor di bidang sastra anak di Indonesia, Paul
dan Clara mempunyai minat yang sama untuk membawa literature media anak kearah yang lebih kontemporer dan menarik.
Di awal berdirinya, meluncurkan tidak hanya satu majalah anak yang diterbitkan, namun empat sekaligus yaitu: Cartoon Network Magazine, Powerpuff Girls
Magazine, Ben 10 Magazine, dan Ben 10 Alien Force Magazine atas lisensi dari Turner Entertainment Network Asia Penerbitan ini di kelola oleh PT
International Licensing Media yang pada tanggal 27 Juni 2012 dikelola
32 seluruhnya oleh CV. MEDIA CENTER. Sedangkan PT International Licensing
Media atau ILM menjadi Brand atau umbrella group penerbitan yang dikelola oleh CV. Media Center termasuk juga suku usaha Percetakan dan Distributor.
Pertumbuhan CV. MEDIA CENTER terus berlanjut sampai saat ini dengan menerbitkan majalah-majalah baru.
CV. MEDIA CENTER adalah suatu perusahaan skala kecil menengah UKM yang meliputi berbagai bidang usaha yaitu:
Percetakan : berlokasi di Taman Tekno Blok M33, BSD Tangerang. Penerbitan : Redaksi dan Bisnis berlokasi di Ruko Virgin Islands Blok
NB 002 De Latinos BSD, Tangerang Distributor: Kantor Sirkulasi Majalah berlokasi di Ruko Virgin Islands
Blok NB 002 De Latinos BSD, Tangerang
III.2.2 Distribusi Produk CV. MEDIA CENTER
CV. MEDIA CENTER selain menerbitkan dan mencetak produk-produknya juga mendistrubusikan sendiri produknya ke seluruh Indonesia melalui jaringan:
Toko Buku Gramedia : 80 toko buku di seluruh Indonesia. Toko Buku Gunung Agung: 30 toko buku di seluruh Indonesia.
Toko Buku PeriplusJava Books: 20 toko buku di seluruh Indonesia. Agen Majalah : 35 agen majalah yang melayani +- 350 lapak di seluruh
Indonesia. INDOMARET Minimarket : 9.400 Outlet di seluruh Indonesia. terus
bertumbuh +- 150 outlets tumbuh per bulannya
Gambar III.2 Distribusi Produk Sumber : CV. MEDIA CENTER 2016
33
III.2.3 Penerbitan CV. MEDIA CENTER
Saat ini CV. MEDIA CENTER telah menerbitkan lebih dari 300 edisi baik berupa seri majalah, buku, kalender, maupun poster.
Kategori Anak-anak: Majalah SUPERKIDS
Majalah JUNIOR Majalah SPONGEBOB terbit September 2014
Majalah DORA The EXPLORER terbit September 2014 Majalah SMART daur ulang
Majalah Soccer Clinic Agustus 2014 PURPLE TURTLE story books
Kategori Dewasa: Majalah J-POP
Majalah KOREAN DRAMA
Kategori Hoby: Majalah AIRLINER
Majalah AIRFORCES Majalah PILOT
Majalah yang diterbitkan oleh perusahaan ini antara lain adalah;
Majalah KOREAN DRAMA
Satu-satunya majalah yang khusus membahas tentang sinetron-sinetron Korea banyak dicari oleh para pecinta Sinetron KOREA. Membahas antara lain behind
the scene, synopsis, bintang dan budaya Korea. Terbit Sejak : 13 Oktober 2011
Periode Terbit : Bulanan dengan oplah 35.000 eksemplar Harga eceran : Rp. 27.500
Telah Terbit : 17 edisi dst
34 Gambar III.3 Majalah Korean Drama
Sumber : CV. MEDIA CENTER 2016
Majalah J-POP CULTURE
Majalah yang mengulas tuntas dunia populer remaja Jepang yaitu tentang music pop, group band, anime, movie dan budaya Jepang.
Terbit Sejak : 12 Desember 2012 Periode Terbit : Bulanan, oplah 18.000 eksemplar
Harga eceran : Rp. 49.000 Telah Terbit 9 edisi dst.
Gambar III.4 Majalah J-POP Culture Sumber : CV. MEDIA CENTER 2016
Majalah SUPERKIDS
Majalah anak-anak yang selain mencerdaskan juga menghibur. Selalu dilengkapi dengan karakter-karakter international yang sedang trend saat ini. Selalu
dilengkapi dengan sisipan poster pendidikan yang sangat bermanfaat untuk pelajaran. Target anak Usia 5 sd 10 tahun.
Terbit Sejak : 8 November 2011
Periode Terbit : Bulanan, saat ini edisi 18 dengan oplah 35.000 eksemplar Harga eceran : Rp.22.500
35 Gambar III.5 Majalah Superkids
Sumber : CV. MEDIA CENTER 2016
Majalah Superkids JUNIOR
Melanjtkan kesuksesan Majalah SUPERKIDS, maka kami terbitkan versi yuniornya yaitu dengan target anak-anak umur 3 sd 7 tahun. Majalah ini penuh
latihan dengan menggambar dan menulis. Selalu dilengkapi dengan sisipan poster pendidikan yang sangat bermanfaat untuk pelajaran.
Terbit Sejak : 19 Oktober 2013 Periode Terbit : Bulanan, oplah 18.000 eksemplar
Harga eceran : Rp.17.500
Gambar III.6 Majalah Superkids Junior Sumber : CV. MEDIA CENTER 2016
Majalah AIRLINER WORLD INDONESIA
Majalah Airliner World Indonesia adalah majalah lisensi dari Key Publishing, Inggris. Membahas tentang maskapai penerbangan, pesawat komersial dan bisnis
penerbangan. Terbit Sejak : 8 Januari 2013
Periode Terbit : Bulanan, saat ini edisi 18 dst Oplah 3.500 eksemplar Harga eceran : Rp.45.000
36 Gambar III.7 Majalah Airliner World Indonesia
Sumber : CV. MEDIA CENTER 2016
Majalah AIRFORCES
Majalah AIRFORCES Indonesia adalah majalah Lisensi dari Key Publishing Inggris. Khusus membahas tentang dunia militer kedirgantaraan, angkatan udara
dari seluruh dunia. Terbit Sejak : 11 Februari 2014
Periode Terbit : Bulanan, oplah 3.500 eksemplar Harga eceran : Rp. 49.000
Gambar III.8 Majalah AIRFORCE Sumber : CV. MEDIA CENTER 2016
Majalah PILOT
Majalah Pilot adalah yang membahas tentang pendidikan, teknik dan tips untuk calon pilot sampai dengan pilot profesional.
Terbit Sejak : 24 April 2014 Periode Terbit : Dua Bulanan, Oplah 3.500 eksemplar
Harga eceran : Rp. 70.000
37 Gambar III.8 Majalah PILOT
Sumber : CV. MEDIA CENTER 2016
Majalah MILITARY MACHINE
Majalah Military Machines adalah majalah lisensi dari Key Publishing Inggris. Majalah ini membahas tentang Military Enthusiast khususnya untuk armoured
vehicle and military jeep and tanks. Terbit Sejak : 8 April 2013
Periode Terbit : Tiga Bulanan, oplah 3.500 eksemplar Harga eceran : Rp. 49.0000
Gambar III.9 Majalah MILITARY MACHINE
Sumber : CV. MEDIA CENTER 2016
PURPLE TURTLE Story Book
Serial Buku Cerita Kura-Kura Ungu yang dikemas dalam dwi bahasa: Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Bacaan untuk anak-anak Pra Sekolah dan Sekolah
Dasar yang berisi tentang cerita tentang budi pekerti. Terbit Sejak :13 Juni 2014
38 Periode Terbit :Bulanan
Harga eceran : Rp.20.000 Oplah 23.000 copies per judul dan edar di Indomaret, TB Gramedia.
Gambar III.10 PURPLE TURTLE Story Book Sumber : CV. MEDIA CENTER 2016
Majalah SPONGEBOB
CV. Media Center telah ditunjuk sebagai pemegang lisensi untuk majalah SPONGEBOB dari ViacomNickelodeon. Majalah anak-anak ini akan seiring
dengan program televisi yang ditayangkan oleh Global TV dan program tv cable. Akan Terbit : September 2014.
Periode Terbit : Bulanan, oplah 35.000 eskemplar Harga eceran : Rp. 17.500
Gambar III.11 Majalah Spongebob Sumber : CV. MEDIA CENTER 2016
Majalah DORA the explorer
Majalah DORA the Explorer adalah merupakan majalah untuk anak-anak usia 3 samapai 7 tahun. Dora sama seperti SpongeBob adalah karakter yang paling
populer disukai oleh anak-anak saat ini. Akan Terbit : September 2014.
39 Periode Terbit : Bulanan, oplah 35.000 eksemplar
Harga eceran : Rp. 17.500
Gambar III.12 Majalah DORA the explorer Sumber : CV. MEDIA CENTER 2016
Majalah SOCCER CLINIC
Majalah SOCCER Clinic adalah majalah untuk anak-anak dan remaja yang pertamakali di Indonesia yang membahas khusus tentang latihan sepakbola dan
menjadi referensi Sekolah Sepak Bola SSB yang jumlahnya ribuan di seluruh Indonesia.
Terbit Sejak : Agustus 2014 Periode Terbit : Bulanan, oplah TBA
Harga eceran : Rp.23.000
Gambar III.13 Majalah SOCCER CLINIC Sumber : CV. MEDIA CENTER 2016
III.3 Kelengkapan Majalah J – POP tahun 2013, 2014 dan 2015
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap ketiga majalah ini, dalam perancangannya banyak memiliki kelengkapan yang terdapat pada bagian isi dari
mulai elemen visual, elemen teks, dan elemen tak terlihat invisible element. Semua elemen tersebut memiliki peran penting terhadap perancangan suatu
40 majalah terutama pada majalah J
– POP ini. Tujuan kelengkapan dari suatu majalah adalah memberikan kemudahan terhadap pembacanya terhadap pencarian
informasi yang ada pada majalah tersebut Surianto Rustan, 2014, h.27 dalam hal ini akan di jabarkan satu persatu elemen tata letak isi yang membentuk majalah ini
karena hanya ditemukan beberapa kelengkapan elemen tata letak yang ada dari keduanya. Jika dilihat desainnya majalah ini memiliki perbedaan dari tiap
tahunnya, walaupun dalam sebuah sampul majalah tersebut memiliki kesamaan yaitu membicarakan grup musik yang terkenal pada tahun itu atau yang sangat
dibicarakan pada tahun itu. Dalam hal ini yang akan diteliti adalah tata letak dalam sebuah artikel yang paling dibicarakan yang ada pada sampul majalah J-
POP tersebut yaitu mulai dari majalah J-POP tahun 2013 yang akan dibandingkan dengan majalah J-POP tahun 2014 dan 2015 agar dapat melihat perbedaan dalam
perancangan tata letaknya.
III.4 Elemen Teks Pada Majalah J – POP tahun 2013, 2014 dan 2015
Menurut kamus besar bahasa indonesia teks adalah;
Naskah yang berupa isi kata kata dari pengarang Wacana tertulis informatif, evaluatif, naratif, ekspresif dan persuaif
Sebuah teks merupakan informasi yang akan disampaikan kepada pembaca melalui media media tertentu seperti majalah ataupun surat kabar yang biasanya
berisi sebuah wacana maupun artikel yang ditulis secara tersusun rapih guna untuk membuat pembaca nyaman. Elemen teks terbagi menjadi beberapa bagian
antara lain;
Judul
Judul merupakan sebuah gambaran dari sebuah artikel yang terdapat pada majalah baisanya, memiliki ukuran dan desain huruf yang berbeda sehingga dapat dilihat
dengan jelas oleh pembaca. Dalam majalah J – POP dapat dilihat sebuah judul
tertera begitu jelas dan besar pada suatu artikel yang ada, penggunaan judul sangat membantu sekali terutama dalam fungsinya judul mampu memberikan gambaran
mengenai topik yang terdapat pada majalah selain itu dapat memudahkan pembaca dalam membedakan topik yang satu dengan topik yang lain sehingga
sebuah judul dapat dikatakan memiliki fungsi yang sangat penting.
41 Gambar III.14 Judul pada majalah J
– POP tahun 2013, 2014 dan 2015 Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016
Dapat dilihat judul pada majalah J – POP ini menggunakan jenis huruf yang
berbeda, bukan hanya itu saja warna yang digunakan berbeda beda dan hurufnya di desain secara berbeda ada yang menggunakan huruf yang bersifat dekoratif dan
sans sherif.
Deck
Deck dalam suatu majalah memberikan penjelasan sederhana yang terkait dengan judul artikel yang disajikan, letaknya bervariasi dengan ciri ukuran huruf lebih
besar dari isi majalah dan lebih kecil dari judul dalam majalah J – POP dapat
dilihat dengan jelas sebuah majalah memang memiliki deck dalam perancangannya. Deck adalah gambaran singkat tentang topik yang dibicarakan
letaknya bervariasi tetapi baisanya antara judul dan bodytext Surianto Rustan, 2014, h.32. Dalam segi fungsi dek juga sangat membantu pembaca dalam
mengetahui isi pada artikel yang dibaca atau dalam hal lain dapat dikatakan ringkasan isi dari artikel yang terdapat pada majalah ini, oleh sebab itu elemen ini
sangat penting digunakan dalam perancangan majalah karena sangat membantu sekali dalam penyampaian informasi yang disajikan.
42 Gambar III.15 Deck pada majalah J
– POP 2013 dan 2015 Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016
Penempatan deck bila di tempatkan secara tepat akan membantu pembaca menentukan arah terhadap topik yang dibacanya, sehingga seteleh membaca
judulpembaca akan membaca sebuah topik pengantar lalu menuju body text oleh sebab itu deck sangat penting sekali dalam sebuah majalah karena memberikan
daya tarik terhadap tata letak isi yang ada terutama dalam komposisinya. namun dalam majalah J-POP tahun 2014 ini tidak ditemukan deck dalam perancangan
tata letaknya dalam majalah J-POP tahun 2014 ini judul yang ditempatkan pada bagian bawah majalah tersebut, namun setelah membaca judul tidak ada sebuah
penjelasan secara menyeluruh atau dapat dikatakan deck, biasanya sebuah deck ditempatkan secara jelas seperti pada majalah tahun 2013 dan 2015.
Body text
Body text merupaka isi dari sebuah artikel yang terdapat pada majalah dapat dilihat dalam majalah J
–POP ini secara jelas, karena tanpa adanya sebuah artikel yang disajikan maka majalah tidak akan terbentuk, namun penggunaan huruf
dalam body text haruslah tepat dan mudah dibaca karena informasi yang disampaikan akan lebih mudah dipahami apabila ukuran huruf tidak terlalu besar
dan tidak terlalu kecil atau dapat dikatakan sedang, namun perlu diperhatikan pula baris dalam penyusunnanya guna untuk menjaga keseimbangan dalam sebuah
halaman majalah dapat dilihat pada gambar berikut.
43 Gambar III.16 Body text pada majalah J
– POP tahun 2013, 2014 dan 2015 Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016
Initial Caps
Initital caps adalah sebuah huruf awal yang berukuran besar pada awal kalimat atau awal paragraf Rustan, 2014, h.44. Initial caps juga berfungsi sebagai
penanda antar paragraf yang satu dengan yang lainya bukan hanya itu saja initial caps juga berfungsi sebagai penyeimbang sebuah komposisi pada suatu majalah.
Sebuah majalah akan lebih nyaman dibaca apabila sebuah paragraf di awali dengan intial caps namun perlu diperhatikan sebuah pentempatan intial caps pada
sebuah artikel karena jika penempatan sebuah intial caps yang tidak tepat maka akan membuat orang sulit membacanya. Ketiga majalah J-POP ini memiliki
initial caps dalam tata letak bagian isinya, sehingga elemen tata letak tersebut melengkapi ketiga majalah ini terutama dalam perancangan tata letak. Initial caps
tidak hanya satu dalam sebuah artikel yang disajikan namun dapat menggunakan beberapa initial caps guna memberikan kemudahan dalam membaca sebuah
artikel pada majalah.
44 Gambar III.17 Initial caps pada majalah J
– POP tahun 2013, 2014 dan 2015 Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016
Nomor Halaman
Dalam majalah ini terlihat jelas sekali penomoran halaman namun masih memiliki kekurangan yaitu dalam perancangannya tidak menggunakan batas garis sehingga
tak begitu terlihat jelas apakah itu nomor halaman ditambah dengan penyimpanan sebuah fan page yang disimpan dekat dengan nomor halaman. Berbeda dengan
bagian yang satunya majalah yang satunya menggunakan garis bantu sehingga
terlihat rapih dalam penggunaan nomor halaman.
45 Gambar III.18 Nomor Halaman pada majalah J
– POP tahun 2013, 2014 dan 2015 Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016
Indent
Indent merupakan bagian sebuah awal kalimat yang menjorok kedalam atau dapat dikatakan sebuah awal paragraf, berbeda dengan hanging indent yaitu paragraf
yang menjorok keluar. indent biasanya pada baris pertama menjorok kedalam lalu baris selanjutnya tidak atau dapat dikatakan menjorok keluar, berbeda dengan
sebaliknya paragraf pertama tetap dalam posisi lalu paragraf selanjutnya menjorok masuk kedalam. Disini indent berfungsi sebagai penanda awal paragraf sehingga
pembaca nyaman saat membaca awal artikel yang ada pada majalah.
Gambar III.19 Indent pada majalah J – POP tahun 2013, 2014 dan 2015
Sumber : Dokumentasi Pirbadi 2016
46 Pada ketiga majalah ini menggunakan indent yang menjorok ke dalam agar suatu
susunan paragraf terlihat rapih sehingga element ini sangat sering sekali di gunakan dalam majalah hampir dari setiap artikel yang ada menggunakan elemen
layout ini.
Subjudul
Subjudul adalah judul kecil yang berada pada bagian isi dari artikel yang disajikan, biasanya huruf dalam sub judul dipertebal dan diberi warna lain untuk
membedakan dari isi suatu artikel yang ada dalam majalah. Berdasarkan pengamatan majalah ini sama memiliki kelengkapan dalam subjudul. Perlu
dipahami subjudul berbeda dengan deck. Penggunaan deck biasanya ada setelah judul fungsinya sebagai pengantar sebelum menuju body text. Subjudul biasanya
ada karena sebuah artikel yang panjang sehingga sebuah artikel dibagi menjadi beberapa topik.
Gambar III.20 Subjudul pada majalah J – POP tahun 2013, 2014 dan 2015
Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016
Spasi
Spasi adalah jarak antara huruf berfungsi memberikan jarak nyaman pada pembaca agar huruf tidak saling berdempetan selain itu spasi juga berfungsi
sebagai jarak antar paragraf.
47 Gambar III.21 Spasi pada majalah J
– POP tahun 2013, 2014 dan 2015 Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016
Kickers
Dalam kedua majalah ini ditemukan sebuah elemen yang satu ini, dapat diperhatikan pada gambar berikut sebuah kickers ditempatkan di atas judul sebuah
majalah dengan tujuan memberikan gambaran lokasi saat membaca artikel tersebut.
Gambar III.22 Kickers pada majalah J – POP tahun 2013 dan 2014
Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016 pada majalah J-POP tahun 2015 tidak ditemukan sebuah kickers karena
pembahasan terhadap suatu grup musik pada majalah ini tidak begitu banyak,
48 walaupun seperti itu tapi tetaplah harus memberikan sebuah elemen ini agar
majalah lengkap elemen tata letaknya.
Header Footer
Dalam majalah ini penggunaan header dan footer ini banyak sekali ditemukan pernggunaan yang salah dalam penempatannya seharusnya penggunaan elemen
ini memberikan penempatan ke sebuah artikel dapat dilihat perbedaannya pada kedua edisi ini.
Gambar III.23 Header Footers pada majalah J – POP tahun 2013, 2014 dan
2015 Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016
Caption
Dalam majalah ini setelah diamati penggunaan caption hanya ada dalam beberapa halaman saja, tidak sebuah keharusan penggunaan caption ini dalam
menjelaskan sebuah gambar namun alangkah lebih baiknya sebuah gambar diberikan sedikit penjelasan dengan menggunakan caption ini. Namun tidak
ditemukan sebuah caption yang menjelaskan pada majalah 2014 dan 2015.
Gambar III.24 Caption pada majalah J – POP edisi 04 tahun 2013
Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016
49
III.5 Elemen Visual Pada Majalah J – POP 2013, 2014 dan 2015
Warna
Dalam perancangan tata letaknya setelah di teliti dan diamati secara seksama majalah J
– POP ini menggunakan warna yang bertabrakan sehingga membuat kesan tata letaknya menjadi aneh saat pertama kali dilihat, warna merupakan
sebuah elemen visual yang mampu membuat sebuah artikel mudah dibaca bukan sebaliknya sehingga dalam majalah ini cenderung menggunakan warna warna
yang tidak terlalu mencolok.
Gambar III.25 Warna pada majalah J – POP tahun 2013, 2014 dan 2015
Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016 Dapat dirasakan secara jelas perubahan warna yang berpindah dari halaman yang
satu ke yang lainya, terlihat berbeda, hal inilah yang membuat suatu layout nampak tidak memiliki daya tarik berbeda dengan yang satunya menggunakan
warna yang sama dalam satu halaman sehingga mengurangi kejenuhan pada pembaca hal inilah yang harus diperhatikan dalam menentukan sebuah warna.
Foto
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada ketiga majalah J – POP ini, dalam
perancangannya sudah tepat dan sesuai kriteria yang ada dalam majalah yaitu dengan memberikan sebuah elemen visual berupa foto sehingga informasi yang
disajikan dapat memberikan gambaran secara jelas apa yang sedang dibicarakan dalam artikel tersebut, sebuah gambar bukan hanya memperjelas informasi namun
memberikan daya tarik juga kepada pembaca disaat pembaca tidak tahu gambarannya, adanya sebuah foto menjadikan sebuah majalah terlihat menarik,
berbeda dengan sebuah buku yang hanya berisi pengertian pengertian tanpa adanya gambar, maka pembaca cenderung cepat merasa bosan saat melihatnya,
50 hal inilah yang membuat majalah begitu banyak diminati oleh masyrakat
menengah ke atas.
Gambar III.26 Foto pada majalah J – POP tahun 2013, 2014 dan 2015
Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016
Artworks
Artworks yang terdapat pada majalah ini cenderung lebih kepada penampilan sebuah gaya gambar manga pada umunya karena majalah ini membahasa tentang
seputar entertaiment yang semarak dibicarakan di jepang. Sehingga illustrasi yang ada mengadopsi gaya gambar jepang pada umumnya. biasanya artworks ada pada
bagian sampul belakang atau pada artikel yang membahas seputar anime dalam majalah J-POP tahun 2013, 2014 dan 2015.
Tipografi
Tipografi adalah elemen terpenting dalam penyusunan sebuah majalah, terutama dalam sebuah artikel yang ada dalam sebuah majalah. Dalam perancangannya
sebuah artikel tak luput dari gaya huruf yang digunakan sperti gaya dekoratif, sans-sherif, script dan sherif semuanya merupakan gaya huruf yang memiliki chiri
khasnya tersendiri, dalam majalah J – POP ini penggunaan huruf yang digunakan
cenderung sangat standar dan tidak bervariasi, sehingga pembaca kurang menikmati anatomi huruf pada informasi yang disajikan dalam majalah tersebut,
apabila sebuah warna sudah tepat didukung dengan elemen huruf yang indah maka akan memiliki kesan yang unik, dipadukan dengan elemen baris yang
tersusun rapih, dapat dipastikan perancangan layout itu sudah dapat dikatakan
memenuhi sebuah khaidah ilmu desain yang ada.
51
III.6 Elemen tak terlihat invisible element Pada Majalah J
– POP tahun 2013, 2014 dan 2015
Elemen ini dapat digolongkan sebagai konsep awal dari perancangan suatu majalah yang berfungsi untuk mempermudah penetapan elemen layout lainya.
Elemen ini sangatlah penting terutama pada sebuah majalah yang akan menggunakan elemen teks lebih banyak dalam hal ini invisible element akan
sangat membantu sekali pada keseluruhan perancangan layout majalah ini.
Margin
Berdasarkan hasil pengamatan margin yang terdapat pada majalah J - POP edisi ke 13 dan 04 ini menggunakan margin simetris diamana kedua bagian terbagi
rata cerminan dari margin kiri, namun penggunaan margin ini jika pembagiannya tepat makan akan terhidar dari ketidakterbacaan. Margin adalah jarak antara
pinggir kertas dengan ruang yang akan ditempati oleh elemen-elemen tata letak Rustan, 2014, h.64
Gambar III.27 Margin pada majalah J – POP edisi 13 dan edisi 04
Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016
Grid
Grid yang terdapat pada majalah ketiga majalah ini cenderung lebih baik namun dalam penggunaanya biasanya ada yang menggunakan empat baris dalam
pembagiannya, ada juga yang menggunakan dua baris dalam satu halaman dan aja juga yang menggunakan tiga baris dalam satu halaman. Grid baisanya sangat
membantu dalam pembuatan dan penempatan elemen tata letak isi pada majalah.
52 Gambar III.28 Column grid
Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016 Grid di atas adalah grid yang paling sering digunakan untuk media media seperti
majalah, tabloid, buku dan lainya. Apabila penempatan sebuah majalah memiliki dasar perancangan yang tepat sesuai dengan grid yang sudah di rancang dengan
baik maka majalah tersebut akan rapih dan mempermudah penempatan elemen layout lainya.
53
BAB IV. PEMBAHASAN MASALAH