INVENTARISASI EKTOPARASIT PADA BURUNG MERPATI (Columba livia) DI PASAR HEWAN SPLENDID MALANG SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI

(1)

INVENTARISASI EKTOPARASIT PADA BURUNG MERPATI

(Columba livia) DI PASAR HEWAN SPLENDID MALANG

SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI

SKRIPSI

DISUSUN OLEH :

NANIK MASRI

201110070311051

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2015


(2)

ii

INVENTARISASI EKTOPARASIT PADA BURUNG MERPATI

(Columba livia) DI PASAR HEWAN SPLENDID MALANG SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi

Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi

Disusun Oleh : Nanik Masri 201110070311051

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015


(3)

(4)

(5)

(6)

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Alif Laam M iim.. Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya;

sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa yaitu orang-orang yang beriman kepada yang ghaib, mendirikan melaksanakan shalat,

dan menginfakkan sebagian rezeki yang kami berikan kepada mereka. Dan orang-orang yang beriman kepada kitab (Al-Qur’an)

yang diturunkan kepadamu (M uhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya

akhirat. M erekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang beruntung”.

(Al-Baqarah: 1-5).

Kita harus bisa bermanfaat untuk orang lain M enciptakan suatu kehidupan perubahan yang nyata

Walaupun kehidupan ini dilalui dengan rintangan, hambatan dan cobaan tapi kita harus tetap berjuang, maju, dan tak boleh menyerah

begitu saja

Kupersembahkan karya yang telah kuperjuangkan dengan penuh kesabaran, keikhlasan, hingga tetesan air mata ini untuk :

Ayahanda Jumadi dan I bunda Siti Ani

Kakakku Hari Prasetyo Sutikno, Adikku Madekan

Terimakasih atas segala doa, kasih sayang, nasehat dan motivasinya yang tak henti tercurah untukku

Para sahabat dan orang-orang terkasih, dan teman-teman yang dengan tidak mengurangi apresiasi saya tidak dapat saya sebutkan satu persatu,

serta Almamaterku Universitas M uhammadiyah M alang. Terima kasih untuk semua dukungan dan bantuannya selama ini., hanya Allah yang dapat membalas semua kebaikan kalian di kemudian


(7)

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan berkah, rahmat, taufik, hidayah dan juga inayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas akhir skripsi sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang dengan Judul “Inventarisasi Ektoparasit Pada Burung Merpati (Columba livia) Di Pasar Hewan Splendid Malang Sebagai Sumber Belajar Biologi.”

Penulisan skipsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan tenaga, informasi, bimbingan dan juga bantuan do’a dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ucapkan banyak terimakasih atas segala bantuan yang telah diberikan. Terutama pada:

1. Orang tuaku Bapak Jumadi dan Ibu Siti Ani tercinta, Kakaku Hari Prasetyo Sutikno, Adikku Madekan terima kasih atas kasih sayang dan bantuan moril maupun spiritual yang selama ini telah diberikan.

2. Bapak Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Ibu Dr. Yuni Pantiwati, M.M., M.Pd selaku ketua jurusan Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Ibu Dr. Yuni Pantiwati, M.M., M.Pd selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, petunjuk serta saran yang sangat berharga dalam penyusunan skripsi ini, dan Bapak Drs. Samsun Hadi, M.S selaku pembimbing II yang dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan kepada penulis sampai skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 5. Ibu Dra Roimil Latifah, M.Si, MM selaku kepala Laboratorium Biologi yang


(8)

viii

6. Sahabat Tita Rahayu yang telah menjadi keluarga saya di malang, selalu memberikan motivasi dan doa hingga terselesaikannya tugas akhir ini.

7. Asisten Laboratorium Biologi yang telah banyak membantu khususnya para asisten yang telah membantu selama proses penelitian berlangsung.

8. Sahabat-sahabat tercinta Biologi B angkatan 2011 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu akhirnya kita bisa mendapat gelar sarjana bersama di tahun ini.

9. Orang terkasih My lovely yang tak hentinya memberikan dukungan, motivasi, doa, serta menemaniku selama ini.

10.Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terimakasih atas do’a dan dukungannya.

Semoga Allah senantiasa membalas amal baik yang telah diberikan, Amin. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 02 November 2015 Penulis,


(9)

ix DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR SAMPUL LUAR ... i

LEMBAR SAMPUL DALAM ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

SURAT PERNYATAAN ... iv

LEMBAR PENGESAHAN ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian... 5

1.5 Batasan Masalah... 6

1.6 Definisi Istilah ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7


(10)

x

2.1.1Klasifikasi Burung Merpati ... 7

2.1.2Morfologi Burung Merpati ... 8

2.2 Ektoparasit ... 9

2.2.1Pengertian Ektoparasit ... 9

2.2.2Macam-macam Ektoparasit Pada Unggas ... 10

2.2.2.1Kutu (lice) ... 10

2.2.2.2Tungau (mite) ... 12

2.2.2.3Pinjal (flea) ... 14

2.2.2.4Caplak Keras (Hard tick) ... 17

2.2.2.5Caplak Lunak (Soft tick) ... 20

2.2.3Pengendalian Ektoparasit ... 21

2.2.3.1Pengendalian Kutu (lice) ... 20

2.2.3.2Pengendalian Tungau (mite) ... 21

2.2.3.3Pengendalian Pinjal (flea)... 21

2.2.3.4Pengendalian Caplak ... 21

2.2.4Pengendalian Ektoparasit Secara Umum ... 22

2.2.4.1Infeksi Trichomonas gallinae ... 22

2.2.4.2Pembunuhan Diptera dengan Insektisida ... 23

2.2.4.3Mencegah Kontak Langsung pada Unggas ... 23

2.3 Media Pembelajaran ... 23

2.3.1Definisi Media Pembelajaran ... 23

2.3.2Klasifikasi Media Pembelajaran ... 24


(11)

xi

2.4.1Pengertian Poster ... 25

2.4.2Komponen Pembuatan Poster ... 31

2.4.3Penggunaan Poster Sebagai Media Pembelajaran ... 31

2.4.3.1Pembelajaran Proses Komunikasi ... 31

2.4.3.2Pembelajaran Proses Media Komunikasi Visual ... 32

2.4.4Sumber Belajar Biologi ... 32

2.5 Mikroteknik ... 34

2.5.1 Pengertian Mikroteknik ... 34

2.5.2 Preparat Wholemount (preparat utuh) ... 35

2.6 Kerangka Konseptual ... 37

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

3.1 Jenis Penelitian ... 38

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 38

3.2.1Tempat Penelitian ... 38

3.2.2Waktu Penelitian ... 38

3.3 Populasi dan Sampel ... 39

3.3.1Populasi ... 39

3.3.2Sampel ... 39

3.3.3Teknik Pengambilan Sampel... 39

3.3.4Inventarisasi Ektoparasit ... 40

3.4 Variabel Penelitian ... 41

3.5 Definisi Operasional Variabel... 41


(12)

xii

3.6.1Persiapan Penelitian ... 41

3.6.1.1Alat ... 41

3.6.1.2Bahan ... 42

3.6.2Pelaksanaan Penelitian ... 42

3.6.3Pengamatan Penelitian ... 44

3.7 Metode Pengumpulan Data ... 44

3.7.1Observasi ... 44

3.7.2Wawancara ... 44

3.7.3Tabel Hasil Penelitian ... 44

3.8 Teknik Analisis Data... 45

3.9 Pemanfaatan Hasil Penelitian Sebagai Media Belajar ... 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... ... 48

4.1 Hasil Penelitian ... 48

4.1.1 Perbedaan Jumlah dan Jenis Ektoparasit ... 48

4.1.2 Jenis Ektoparasit yang Menginfeksi Burung... 50

4.1.3 Tubuh Burung Merpati yang Terinfeksi Ektoparasit ... 52

4.2 Pembahasan ... 52

4.3 Penerapan hasil Inventarisasi Ektoparasit pada burung merpati (Columba livia) di Pasar Hewan Splendid Malang Sebagai Media Pembelajaran Biologi ... 56

BAB V PENUTUP ... 58

5.1 Kesimpulan ... 58

5.2 Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 60


(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.3. Klasifikasi Media Pembelajaran ... 24

2.6. Kerangka Konseptual ... 37

3.6 Kerangka Pembuatan Preparat Ektoparasit Burung Merpati... 43

4.1. Data Hasil Perhitungan ... 48


(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Burung Merpati Hias ... 8

2. Burung Merpati Pacuan ... 9

3. Burung Merpati Putih ... 9

4. Kutu ... 12

5. Tungau ... 14

6. Pinjal ... 17

7. Caplak Keras... 19

8. Caplak Lunak ... 21

9. Kutu bulu halus (Goniocotes gallinae) ... 50

10. Kutu bulu halus (Goniocotes gallinae) ... 50


(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Data Perhitungan Ektoparasit ... 63

2. Data Hasil Penelitian Ektoparasit ... 63

3. Foto Kegiatan Penelitian ... 64

4. Foto Prosedur Kerja Pembuatan Preparat Wholemount ... 67

5. Foto Hasil Penelitian ... 71

6. Silabus ... 73

7. Poster ... 76


(16)

xvi

DAFTAR PUSTAKA

Denny Herbianto Bahtiar, R Susanti. 2014. Keanekaragaman Jenis Ektoparasit Burung Paruh Bengkok Famili Psittacidae Di Taman Margasatwa Semarang. Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Semarang, Indonesia.

Dwibadra, Dhian. 2008. Tungau, caplak, kutu, dan pinjal. Majalah ilmiah populer pusat penelitian biologi Lipi. Vol 8 (2) Desember 2008: 29-33.

Feni Sabzul, 2015. Penggunaan Media Poster Dalam Pembelajaran Fisika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Viii Smp Negeri 2 Kuantan Hilir Seberang, Jurusan Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas Riau pekanbaru.

Fuji, 2009. Identifikasi Ektoparasit Pada Ayam Ras Di Desa Bojongsalam

Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung. (Skripsi): Bandung.

Pendidikan Biologi. Universitas Pendidikan Indonesia.

Gunarso, Wisnu. 1989. Bahan Pengajaran Mikroteknik. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Ilmu Tingkat Institut Pertanian Bogor.

Hadi, Upik Kesumawati. 2010. Bioekologi berbagai jenis serangga pengganggu pada hewan ternak di Indonesia dan pengendaliannya. Bagian parasitologi dan entomologi kesehatan departemen ilmu penyakit hewan dan kesmavet fakultas kedokteran hewan IPB.

Hadi, U.K. 1999b. Telaah nyamuk dalam hubungannya sebagai vektor potensial Dirofilariasis pada anjing di Bogor. Maj. Parasitol. Ind. 12(1-2): 24-38.

Hadi, U.K., S. Soviana, & S.H. Sigit. 2000. Telaah taksonomi dan penyebaran geografik Culicoides (Diptera: Ceratopogonidae) di Indonesia. Laporan Akhir Penelitian Dasar Perguruan Tinggi, Institut Pertanian Bogor : viii + 71 hlm.

Hilma, Putri. 2012. Identifikasi Dan Prevalensi Ektoparasit Pada Ikan Bandeng (Chanos Chanos) Yang Dipelihara Di Karamba Jaring Apung Upbl Situbondo Dan Di Tambak Desa Bangunrejo Kecamatan Jabon Sidoarjo. FPP. Universitas Airlangga. Vol 91-112.

Kadarsan, S., A. Saim, E. Purwaningsih, H. B. Munaf, I. Budiarti & S. Hartini. 1983. Binatang Parasit. Lembaga Biologi Nasional-LIPI. Bogor. 119 hal.


(17)

xvii

Kendall, D. A. 2008. Mites & Ticks in Insect & Other arthropod. www.kendall-bioresearch.co.uk/mite.htm.

Komariah, Pratita S, Malaka T. 2010. Pengendalian vektor. Jurnal kesehatan 6 (1) : 34 – 43.

Kusuma S. 2008. Masalah Infestasi Ektoparasit Pada beberapa Jenis Burung Elang di Habitat Eks-situ. (Skripsi). Bogor: Institut Pertanian Bogor. Levine N.D. 1994. Buku Pelajaran Parasitologi Veteriner. Yogyakarta: Gadjah

Mada Universitas Press.

Liandiani, 2009. Pengembangan media belajar (online), (http:// sumbel.kemenag.go.id, Diakses 06 Juli 2015)

Loye JE & Carroll SP. 1998. Ectoparasite Behavior and Its Effects on Avian Nest Site Selection. Jurnal Entomologi 91(2): 159 - 163.

Munadi, Yudhi. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: GP Press group.

Murtdidjo, Bambang Agus. 1995. Pengendalian Hama dan Penyakit Ayam. Yogyakarta: Kanisius.

Mulyasa. 2007. Pengembangan perpustakaan sekolah sebagai media belajar. Jurnal perpustakaan sekolah, No. 3 April 2007.

Parmin. 2009. Pengaruh Penggunaan Media Model dan Gambar Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa (Eksperimen Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Gugus Panataran Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri). Tesis. Tidak dipublikasikan. Program Studi Teknologi Pendidikan. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Radiopoetro. 1992. Buku Pelajaran Zoologi. Erlangga. No 11 jakarta.

Rustikawati, R. Rostika. 2004. Intensitas Dan Prevalensi Ektoparasit Pada Benih Ikan Mas (Cyprinus Carpio L.) Yang Berasal Dari Kolam Tradisional Dan Longyam Di Desa Sukamulya Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. Jurusan perikanan, FPP, Universitas Padjajaran, Bandung, Jawa Barat,Vol 33-39.

Saputro. CWD. 2011. Ragam Jenis Ektoparasit Burung Tekukur (Streptopelia chinensis) dan Burung Puter (Streptopelia bitorquata) di Penangkaran. (Skripsi). Fakultas kehutanan: Institut Pertanian Bogor.


(18)

xviii

Seels, B. and Richey, C. 1994. Teknologi Pembelajaran. (Diterjemahkan oleh Universitas Terbuka). Penerbit Manajemen PT. Grafindo Persada. Jakarta.

Singgih H. Sigit. 2005. Masalah Hama Permukiman dan falsafah dasar

pengendaliannya. Materi Kursus Reguler Pengenalan dan

Pengendalian Hama Permukiman Peringkat Instar 1, Bogor 8-10 Maret 2005.

Suwandi. 2001. Mengenal Berbagai Penyakit Parasitik Pada Ternak. Balai Penelitian Ternak. Bogor.

Sugiyono, 2011. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti.

Tikaso R. 2001. Sebaran Kutu (Philopteridae : Lipeurus dan Goniocotes). (Skripsi). Fakultas Kedokteran Hewan : Institut Pertanian Bogor. Tria Yulisa. 2014. Pengaruh Ekstrak Daun Honje (Etlingera Hemisphaerica)

Terhadap Morfologi Hati Dan Ginjal Mencit (Mus Musculus) Akibat Toksisitas Merkuri Klorida (Hgcl2) Serta Implementasinya Sebagai Media Pembelajaran Biologi SMA (Skripsi). Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan: Universitas Bengkulu.

Wahyuni, Sri. 2013. Buku petunjuk praktikum mikroteknik. Malang: Laboratorium Biologi UMM.

Wahyu, LP. 2011. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Menulis Poster Dengan Menggunakan Pendekatan Kontekstual Berbasis Budaya Bangsa Untuk Siswa Kelas VIII SMP. Fakultas bahasa dan seni: Universitas Negeri Semarang.

Wana PW. 2001. Sebaran Kutu (Menoponidae: Menopon dan Philopteridae: Goniodes) pada Beberapa Tubuh Bagian Ayam Kampung. (Skripsi). Bogor: Institut Pertanian Bogor.


(19)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia memiliki 1598 jenis burung dengan ukuran beragam ada burung yang berukuran kecil misalnya burung berencet kalimantan (Ptilochia leucogrammica), gemuk (Turnix sp.) dan serindit (Loriculus sp.), sedangkan yang berukuran besar misalnya bangau tongtong (Leptoptilos dubius), rangkong (Buceros sp.) dan merah hijau (Pavo muticus). Burung-burung tersebut ada yang dapat terbang, burung pemanjat, serta burung pejalan yang tidak dapat terbang. Beberapa jenis burung perlu dilindungi karena terancam punah (Yulianto, 2008).

Perburuan burung di Indonesia terjadi karena tingginya minat masyarakat untuk memelihara burung. Upaya konservasi burung untuk mengimbangi minat masyarakat masih sangat kurang sehingga keberadaan burung mulai terancam punah. Salah satu upaya konservasi burung adalah dengan penangkaran burung baik secara in situ maupun ex situ. Perlindungan terhadap satwa secara in situ, misalnya di kawasan Cagar Alam dan Taman Nasional. Konservasi ex situ seperti Taman Safari, Taman Margasatwa, Suaka Margasatwa dan Penangkaran Burung Merpati di berbagai daerah khususnya di Jawa Timur.

Pasar hewan splendid Malang merupakan tempat penjualan satwa yang memadukan kekayaan fauna. Di pasar hewan splendid dapat ditemukan berbagai jenis satwa terdiri dari reptil, aves, dan mamalia. Masing-masing jenis satwa di pasar hewan splendid mempunyai jumlah yang berbeda-beda. Salah satu jenis burung yang terdapat di pasar hewan splendid Malang adalah burung merpati.


(20)

2

Burung merpati yang terdapat di pasar hewan splendid Malang berjumlah tiga jenis yaitu merpati hias, merpati pacuan, dan merpati putih. Berdasarkan pengamatan langsung, lingkungan sangkar yang kurang bersih dan tumpukan sisa makanan yang jarang dibersihkan oleh penjual burung merpati tersebut dapat mempengaruhi kesehatan burung. Pemberian pakan berupa jagung dan buah-buahan dilakukan satu hari sekali dengan porsi besar. Pemberian pakan dengan porsi besar dapat menyebabkan penumpukan makanan dan mengundang lalat sebagai vektor penyakit.

Gangguan parasit pada burung perlu diperhatikan karena parasit mengakibatkan munculnya gejala penyakit atau perlukaan bahkan dapat membahayakan kesehatan manusia (Saputro, 2011). Menurut penelitian (Loye, 1998) infestasi ektoparasit sangat mempengaruhi kinerja reproduksi karena dapat menyebabkan kematian burung. Ektoparasit lebih sering menyerang burung yang tinggal disarang dan mengakibatkan burung lebih memilih meninggalkan sarang. Ektoparasit merupakan permasalahan klasik yang merugikan, namun kurang mendapat perhatian. Kerugian yang ditimbulkan sangat besar, mulai dari penurunan berat badan burung, penurunan produksi, kerontokan bulu, trauma, iritasi, anemia, bahkan kematian (Kusuma, 2008).

Ektoparasit yang banyak menyerang burung berasal dari kelas Insekta yaitu Goniocotes sp. (kutu penggigit) dan Columbicola columbae (kutu merpati) dan Ordo Phtiraptera dan Pseudolynchia canariensis dari Ordo Diptera, serta kelas Arachnida yaitu tungau dari famili Pterolichidae (Saputro, 2011). Berbagai jenis ektoparasit dikenal sebagai vektor penyakit zoonosis yang berakibat fatal bagi


(21)

3

manusia, seperti radang otak oleh caplak, pesoleh pinjal dan tifus belukar oleh tungau (Saim & Suyanto, 2004).

Hasil observasi awal di pasar hewan splendid Malang ditemukan beberapa penjual burung merpati. Burung merpati yang terdapat di pasar hewan Splendid Malang terlihat kurang terawat dan bulu terlihat kotor. Menurut Layton (1989) ukuran standar sangkar satu ekor burung merpati yaitu 1,2 m lebar 0,6 m dan tinggi 1,2 m. Kandang kubah diisi oleh ±20 ekor burung merpati dan terlihat desak-desakan dan ditemukan bulu yang rontok pada bagian kepala, dada, punggung dan ekor dikhawatirkan terserang ektoparasit sehingga perlu dilakukan eksplorasi ektoparasit karena ektoparasit banyak terdapat pada bagian tubuh burung tersebut (Bhakti, 2011).

Ektoparasit burung yang ditemukan akan dijadikan preparat dengan metode wholemount hewan (preparat utuh). Hasil preparat ektoparasit burung ini didokumentasikan dan dapat dijadikan sebagai sumber belajar biologi materi filum Arthropoda yang dibahas pada mata pelajaran biologi tingkat SMA (Sekolah Menengah Atas) kelas X. Dokumentasi preparat akan dijadikan sumber belajar berupa poster yang berisi klasifikasi gambar dan ciri-ciri ektoparasit burung. Pembuatan sumber belajar berupa poster ini untuk memudahkan siswa belajar karena mudah dipahami oleh siswa, serta sudah ada beberapa penelitian pengembangan sumber belajar berupa poster yang hasil penelitiannya menunjukkan bahwa poster efektif meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan nilai siswa di dalam proses pembelajaran di dalam kelas tersebut.


(22)

4

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul “Inventarisasi Ektoparasit Pada Burung Merpati

(Columba livia) di Pasar Hewan Splendid Malang Sebagai Sumber Belajar Biologi”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan diatas maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah ada perbedaan jumlah ektoparasit pada burung merpati jenis merpati hias, pacuan, dan putih?

2. Apa saja jenis-jenis ektoparasit yang menginfeksi burung merpati?

3. Bagian-bagian tubuh dari burung merpati yang paling banyak terinfeksi ektoparasit?

4. Bagaimana pemanfaatan hasil penelitian Inventarisasi ektoparasit pada burung merpati di pasar hewan Splendid Malang sebagai sumber belajar biologi dalam bentuk poster?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan diatas tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui perbedaan jumlah ektoparasit pada burung merpati jenis merpati hias, pacuan, dan putih.

2. Untuk mengetahui jenis-jenis ektoparasit yang menginfeksi burung merpati. 3. Untuk mengetahui bagian tubuh burung merpati yang paling banyak terinfeksi


(23)

5

4. Untuk memanfaatkan hasil penelitian Inventarisasi ektoparasit pada burung merpati di pasar hewan Splendid Malang sebagai sumber belajar biologi dalam bentuk poster.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah: 1.4.1 Secara Teoritis:

1.4.1.1 Untuk menambah pengetahuan bagi penulis tentang macam dan morfologi ektoparasit pada burung merpati (Columba livia) sekaligus menambah keilmuan peneliti pada mata kuliah mikroteknik dan parasitologi.

1.4.1.2 Untuk memberikan tambahan sumber belajar biologi berupa poster pada materi dunia hewan khususnya filum Arthropoda yang dapat digunakan pada sekolah tingkat SMA (Sekolah Menengah Atas) kelas X pada pembelajaran biologi.

1.4.2 Secara Praktis:

1.4.2.1 Untuk mengetahui perbandingan (meliputi persamaan dan perbedaan) jenis-jenis dan morfologi ektoparasit pada burung merpati (Columba livia) yang meliputi 3 jenis burung merpati yang ada di pasar hewan splendid Malang yaitu (burung merpati hias, burung merpati pacuan, dan burung merpati putih).

1.4.2.2 Pada aspek pendidikan guru dapat memanfaatkan preparat untuk mengamati morfologi ektoparasit pada burung merpati (Columba livia) sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai sumber belajar biologi.


(24)

6

1.5 Batasan Masalah

Untuk mendapatkan penelitian terarah maka penelitian ini perlu di batasi. Adapun batasan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu burung merpati (Columba livia) yang ada di pasar hewan splendid Malang.

2. Burung merpati (Columba livia) yang digunakan adalah jenis burung merpati sebanyak 9 ekor burung yaitu 3 ekor burung jantan dan 6 ekor betina (burung merpati hias, merpati pacuan, dan merpati putih).

3. Materi biologi yang digunakan sebagai penerapan dari penelitian ini yaitu materi dunia hewan khususnya filum Arthropoda.

1.6 Definisi Istilah

Adapun definisi istilah dalam penelitian ini antara lain:

1. Inventarisasi adalah serangkaian kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, pelaporan hasil pendataan dan mendokumentasikannya (Sugiama, 2013).

2. Ektoparasit adalah parasit yang menempel atau hidup pada tubuh burung merpati (Columba livia), umumnya adalah kutu (Suprijatna dkk, 2005).

3. Burung merpati (Columba livia) adalah salah satu spesies dari famili Columbidae yang berasal dari Eropa, Afrika, dan Asia tenggara, dan banyak tersebar di seluruh belahan dunia (TN, 2008).

4. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan peserta didik dalam memperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan dalam proses belajar mengajar (Mulyasa, 2006).


(1)

1.1 Latar Belakang

Indonesia memiliki 1598 jenis burung dengan ukuran beragam ada burung yang berukuran kecil misalnya burung berencet kalimantan (Ptilochia leucogrammica), gemuk (Turnix sp.) dan serindit (Loriculus sp.), sedangkan yang berukuran besar misalnya bangau tongtong (Leptoptilos dubius), rangkong (Buceros sp.) dan merah hijau (Pavo muticus). Burung-burung tersebut ada yang dapat terbang, burung pemanjat, serta burung pejalan yang tidak dapat terbang. Beberapa jenis burung perlu dilindungi karena terancam punah (Yulianto, 2008).

Perburuan burung di Indonesia terjadi karena tingginya minat masyarakat untuk memelihara burung. Upaya konservasi burung untuk mengimbangi minat masyarakat masih sangat kurang sehingga keberadaan burung mulai terancam punah. Salah satu upaya konservasi burung adalah dengan penangkaran burung baik secara in situ maupun ex situ. Perlindungan terhadap satwa secara in situ, misalnya di kawasan Cagar Alam dan Taman Nasional. Konservasi ex situ seperti Taman Safari, Taman Margasatwa, Suaka Margasatwa dan Penangkaran Burung Merpati di berbagai daerah khususnya di Jawa Timur.

Pasar hewan splendid Malang merupakan tempat penjualan satwa yang memadukan kekayaan fauna. Di pasar hewan splendid dapat ditemukan berbagai jenis satwa terdiri dari reptil, aves, dan mamalia. Masing-masing jenis satwa di pasar hewan splendid mempunyai jumlah yang berbeda-beda. Salah satu jenis burung yang terdapat di pasar hewan splendid Malang adalah burung merpati.


(2)

Burung merpati yang terdapat di pasar hewan splendid Malang berjumlah tiga jenis yaitu merpati hias, merpati pacuan, dan merpati putih. Berdasarkan pengamatan langsung, lingkungan sangkar yang kurang bersih dan tumpukan sisa makanan yang jarang dibersihkan oleh penjual burung merpati tersebut dapat mempengaruhi kesehatan burung. Pemberian pakan berupa jagung dan buah-buahan dilakukan satu hari sekali dengan porsi besar. Pemberian pakan dengan porsi besar dapat menyebabkan penumpukan makanan dan mengundang lalat sebagai vektor penyakit.

Gangguan parasit pada burung perlu diperhatikan karena parasit mengakibatkan munculnya gejala penyakit atau perlukaan bahkan dapat membahayakan kesehatan manusia (Saputro, 2011). Menurut penelitian (Loye, 1998) infestasi ektoparasit sangat mempengaruhi kinerja reproduksi karena dapat menyebabkan kematian burung. Ektoparasit lebih sering menyerang burung yang tinggal disarang dan mengakibatkan burung lebih memilih meninggalkan sarang. Ektoparasit merupakan permasalahan klasik yang merugikan, namun kurang mendapat perhatian. Kerugian yang ditimbulkan sangat besar, mulai dari penurunan berat badan burung, penurunan produksi, kerontokan bulu, trauma, iritasi, anemia, bahkan kematian (Kusuma, 2008).

Ektoparasit yang banyak menyerang burung berasal dari kelas Insekta yaitu Goniocotes sp. (kutu penggigit) dan Columbicola columbae (kutu merpati) dan Ordo Phtiraptera dan Pseudolynchia canariensis dari Ordo Diptera, serta kelas Arachnida yaitu tungau dari famili Pterolichidae (Saputro, 2011). Berbagai jenis ektoparasit dikenal sebagai vektor penyakit zoonosis yang berakibat fatal bagi


(3)

manusia, seperti radang otak oleh caplak, pesoleh pinjal dan tifus belukar oleh tungau (Saim & Suyanto, 2004).

Hasil observasi awal di pasar hewan splendid Malang ditemukan beberapa penjual burung merpati. Burung merpati yang terdapat di pasar hewan Splendid Malang terlihat kurang terawat dan bulu terlihat kotor. Menurut Layton (1989) ukuran standar sangkar satu ekor burung merpati yaitu 1,2 m lebar 0,6 m dan tinggi 1,2 m. Kandang kubah diisi oleh ±20 ekor burung merpati dan terlihat desak-desakan dan ditemukan bulu yang rontok pada bagian kepala, dada, punggung dan ekor dikhawatirkan terserang ektoparasit sehingga perlu dilakukan eksplorasi ektoparasit karena ektoparasit banyak terdapat pada bagian tubuh burung tersebut (Bhakti, 2011).

Ektoparasit burung yang ditemukan akan dijadikan preparat dengan metode wholemount hewan (preparat utuh). Hasil preparat ektoparasit burung ini didokumentasikan dan dapat dijadikan sebagai sumber belajar biologi materi filum Arthropoda yang dibahas pada mata pelajaran biologi tingkat SMA (Sekolah Menengah Atas) kelas X. Dokumentasi preparat akan dijadikan sumber belajar berupa poster yang berisi klasifikasi gambar dan ciri-ciri ektoparasit burung. Pembuatan sumber belajar berupa poster ini untuk memudahkan siswa belajar karena mudah dipahami oleh siswa, serta sudah ada beberapa penelitian pengembangan sumber belajar berupa poster yang hasil penelitiannya menunjukkan bahwa poster efektif meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan nilai siswa di dalam proses pembelajaran di dalam kelas tersebut.


(4)

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul “Inventarisasi Ektoparasit Pada Burung Merpati (Columba livia) di Pasar Hewan Splendid Malang Sebagai Sumber Belajar Biologi”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan diatas maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah ada perbedaan jumlah ektoparasit pada burung merpati jenis merpati hias, pacuan, dan putih?

2. Apa saja jenis-jenis ektoparasit yang menginfeksi burung merpati?

3. Bagian-bagian tubuh dari burung merpati yang paling banyak terinfeksi ektoparasit?

4. Bagaimana pemanfaatan hasil penelitian Inventarisasi ektoparasit pada burung merpati di pasar hewan Splendid Malang sebagai sumber belajar biologi dalam bentuk poster?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan diatas tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui perbedaan jumlah ektoparasit pada burung merpati jenis merpati hias, pacuan, dan putih.

2. Untuk mengetahui jenis-jenis ektoparasit yang menginfeksi burung merpati. 3. Untuk mengetahui bagian tubuh burung merpati yang paling banyak terinfeksi


(5)

4. Untuk memanfaatkan hasil penelitian Inventarisasi ektoparasit pada burung merpati di pasar hewan Splendid Malang sebagai sumber belajar biologi dalam bentuk poster.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah: 1.4.1 Secara Teoritis:

1.4.1.1 Untuk menambah pengetahuan bagi penulis tentang macam dan morfologi ektoparasit pada burung merpati (Columba livia) sekaligus menambah keilmuan peneliti pada mata kuliah mikroteknik dan parasitologi.

1.4.1.2 Untuk memberikan tambahan sumber belajar biologi berupa poster pada materi dunia hewan khususnya filum Arthropoda yang dapat digunakan pada sekolah tingkat SMA (Sekolah Menengah Atas) kelas X pada pembelajaran biologi.

1.4.2 Secara Praktis:

1.4.2.1 Untuk mengetahui perbandingan (meliputi persamaan dan perbedaan) jenis-jenis dan morfologi ektoparasit pada burung merpati (Columba livia) yang meliputi 3 jenis burung merpati yang ada di pasar hewan splendid Malang yaitu (burung merpati hias, burung merpati pacuan, dan burung merpati putih).

1.4.2.2 Pada aspek pendidikan guru dapat memanfaatkan preparat untuk mengamati morfologi ektoparasit pada burung merpati (Columba livia) sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai sumber belajar biologi.


(6)

1.5 Batasan Masalah

Untuk mendapatkan penelitian terarah maka penelitian ini perlu di batasi. Adapun batasan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu burung merpati (Columba livia) yang ada di pasar hewan splendid Malang.

2. Burung merpati (Columba livia) yang digunakan adalah jenis burung merpati sebanyak 9 ekor burung yaitu 3 ekor burung jantan dan 6 ekor betina (burung merpati hias, merpati pacuan, dan merpati putih).

3. Materi biologi yang digunakan sebagai penerapan dari penelitian ini yaitu materi dunia hewan khususnya filum Arthropoda.

1.6 Definisi Istilah

Adapun definisi istilah dalam penelitian ini antara lain:

1. Inventarisasi adalah serangkaian kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, pelaporan hasil pendataan dan mendokumentasikannya (Sugiama, 2013).

2. Ektoparasit adalah parasit yang menempel atau hidup pada tubuh burung merpati (Columba livia), umumnya adalah kutu (Suprijatna dkk, 2005).

3. Burung merpati (Columba livia) adalah salah satu spesies dari famili Columbidae yang berasal dari Eropa, Afrika, dan Asia tenggara, dan banyak tersebar di seluruh belahan dunia (TN, 2008).

4. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan peserta didik dalam memperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan dalam proses belajar mengajar (Mulyasa, 2006).