Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

4 Tabel 1.1. Hasil Ulangan Harian Himpunan kelas VII tahun ajaran 20142015 Kelas Jumlah Siswa Skor terendah Skor tertinggi Rata-Rata Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM VIIA 42 24 92 51 1126 3174 VIIB 42 33 76 59 1331 2969 VIIC 40 33 85 61 1640 2460 VIID 38 33 85 60 1642 2258 Rata- rata 41 31 85 58 1435 2765 Sumber: Guru SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung, Dari Tabel 1.1 diperoleh bahwa hasil belajar ulangan harian siswa kelas VII tahun pelajaran 20142015 masih tergolong rendah, yaitu rata-rata per kelas 58, dan dari 41 siswa setiap kelas rata-rata 14 siswa yang mendapat nilai 65 ke atas, ini berarti hanya 35 siswa yang mencapai nilai KKM yang ditetapkan oleh sekolah. Sehingga dapat membuktikan bahwa kesadaran siswa untuk teliti dan keingintahuan terhadap himpunan sangat rendah yang mengakibatkan siswa tersebut memiliki disposisi pemahaman konsep matematis yang sangat rendah. Akibatnya siswa akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah matematika yang sedang dihadapi. Rendahnya pemahaman konsep matematis dan disposisi pemahaman konsep matematis yang dimiliki siswa mengakibatkan tujuan pembelajaran matematika tidak tercapai. Dengan demikian untuk mencapai tujuan pembelajaran matematika guru harus memberikan dukungan dan bimbingan kepada siswa, supaya lebih memiliki semangat dan dorongan untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran. 5 Tugas guru dalam pembelajaran adalah memberikan kemudahan belajar kepada siswa dengan menyediakan berbagai sarana dan sumber belajar yang memadai. Sumber belajar yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran adalah bahan ajar. Bahan ajar merupakan bagian penting dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas. Melalui bahan ajar, guru akan lebih mudah dalam melaksanakan pembelajaran dan siswa akan lebih terbantu dalam memahami suatu materi. Namun, tidak semua bahan ajar yang dikembangkan dapat menanamkan karakter- karakter berpikir siswa, seperti kemampuan dan disposisi pemahaman konsep matematis siswa. Selain bahan ajar, faktor lain yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran adalah dengan menggunakan metode pembelajaran yang cocoktepat sehingga dapat menanamkan kemampuan dan disposisi pemahaman konsep matematis siswa. Banyak guru beranggapan untuk mengajar siswa dengan karakter berpikir menengah ke bawah hanya memberikan contoh-contoh soal dan pembahasannya. Guru tidak memberi kesempatan kepada siswa untuk berfikir atau tidak memberi kesempatan kepada siswa untuk menentukan jawabannya sendiri. Kemampuan pemahaman konsep tidak cukup hanya dengan memberikan contoh-contoh soal dan jawabannya, tetapi guru harus menanamkan konsep awal dari materi tersebut. Sesuai pendapat Sunardi 2009 yang menyatakan bahwa belajar matematika ialah belajar tentang konsep-konsep dan struktur-struktur matematika yang terdapat dalam materi yang dipelajari serta mencari hubungan antara konsep dan struktur matematika itu. 6 Faktor yang mendukung proses pembelajaran sehingga dapat mengembangkan kemampuan dan disposisi pemahaman konsep matematis siswa tidak semata hanya didukung oleh guru dan bahan ajar yang dikembangkan. Proses pembelajaran dan dampak dari penggunaan bahan ajar yang dikembangkan tentunya memiliki peran penting dalam menyelesaikan masalah pendidikan. Melalui pengamatan proses akan diperoleh efek dari penggunaan bahan ajar. Dampak dari bahan ajar terhadap hasil yang diperoleh siswa selama proses pembelajaran akan menentukan kualitas dari bahan ajar tersebut. Berdasarkan studi pendahuluan dengan cara observasi dan wawancara di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung, diperoleh bahwa karakter siswa selama pembelajaran matematika di kelas adalah banyak yang siswa tidak aktif, mereka malas membaca bahan ajar, tidak mau bertanya dan rasa ingin tahu mereka terhadap materi sangat kurang. Hal ini disebabkan oleh bahan ajar dan metode pembelajaran yang dipakai selama ini tidak menarik. Karakter berpikir siswa menengah ke bawah dan beberapa siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal himpunan. Hal ini disebabkan oleh rendahnya kemampuan pemahaman konsep matematis siswa terutama pada bagian menyelesaikan soal cerita himpunan. Kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dipengaruhi oleh bahan ajar yang digunakan. Bahan ajar yang digunakan selama ini tidak menarik bagi siswa dikarenakan menggunakan bahasa yang rumit dan hanya memberikan contoh- contoh tanpa ada penjelasan pengantar yang mampu memotivasi siswa untuk bisa menyelesaikan soal cerita himpunan tersebut. Hidayat 2013 menyatakan bahan 7 ajar yang baik dan manarik mempersyaratkan penulisan yang menggunakan ekspresi tulis yang efektif. Ekspresi tulis yang baik akan dapat mengkomunikasikan pesan, gagasan, ide, atau konsep yang disampaikan dalam bahan ajar kepada pembaca atau pemakai dengan baik dan benar. Gambar di bawah ini adalah contoh dari bahan ajar yang digunakan siswa dalam pembelajaran matematika: Gambar 1.2. Bahan Ajar Himpunan Bahan ajar tersebut menyajikan secara langsung tentang pengertian himpunan dan contoh-contohnya dengan bahasa yang sulit dipahami siswa. Seharusnya bahan ajar yang baik adalah bahan ajar yang menggunakan bahasa yang mudah 8 dimengerti dan dipahami siswa. Bahan ajar tersebut tidak disertai dengan gambar- gambar yang menarik bagi siswa. Salah satu cara untuk menanamkan pemahaman konsep matematis siswa adalah dengan meminta siswa untuk membaca bahan ajar yang diberikan secara bermakna, terutama kepada siswa yang mempunyai kemampuan pemahaman konsep matematis menengah ke bawah. Agar pemahaman konsep matematis siswa berkembang dengan baik hendaknya pembelajaran didukung dengan bahan ajar yang dapat membantu siswa untuk menanamkan pemahaman konsep matematis. Depdiknas 2003 menyatakan bahwa dalam pembelajaran saat ini ada kecendrungan bahwa siswa akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan secara alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya. Selama ini pembelajaran matematika cenderung menggunakan metode ceramah dan latihan soal. Guru tidak mengikutsertakan siswa dalam membaca materi yang sedang dipelajari. Padahal dengan membaca siswa akan mendapatkan informasi dan memperoleh pemahaman materi atau konsep yang mendalam. Salah satu metode pembelajaran yang cocok untuk memperoleh informasi dan pemahaman materi atau konsep yang mendalam yaitu metode PQ4R. Hal ini senada dengan pendapat Puspitasari 2013 yang menyatakan bahwa salah satu keunggulan metode PQ4R adalah dapat membantu siswa yang memiliki daya ingatannya lemah untuk menghafal konsep-konsep pelajaran. 9 Metode PQ4R digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca. Menurut Puspitasari 2013 Keunggulan metode PQ4R dari metode pembelajaran yang lain adalah dapat membantu siswa yang memiliki karakter berpikir menengah ke bawah, mudah diterapkan pada semua jenjang pendidikan, membantu siswa untuk meningkatkan keterampilan dan dapat menjangkau materi pembelajaran dalam cakupan yang luas. P adalah singkatan dari preview membaca selintas dengan cepat, Q adalah question bertanya, dan 4R singkatan dari read membaca, reflect refleksi, recite Tanya jawab sendiri, review mengulang secara menyeluruh. Melakukan preview dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebelum membaca mengaktifkan pengetahuan awal dan mengawali proses pembuatan hubungan antara informasi baru dengan apa yang telah diketahui. Beberapa penelitian yang dilakukan oleh Syahrial, Zulfaneti, dan Rina febriana 2011 dan penelitian Meta Anggraini, dan Rahma melisa 2013 yang menyatakan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan penerapan strategi pembelajaran PQ4R lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran konvensional. Berdasarkan permasalahan di atas, maka perlu dikembangkan bahan ajar matematika dengan metode PQ4R yang diharapkan dapat membantu siswa dalam menanamkan kemampuan dan disposisi pemahaman konsep matematis siswa, sehingga dapat mencapai tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum. 10

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah dalam penelitian ini dinyatakan sebagai berikut 1. Bagaimana bentuk pengembangan Bahan Ajar Himpunan dengan menggunakan metode PQ4R? 2. Bagaimana kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dengan pengembangan Bahan Ajar himpunan menggunakan metode PQ4R? 3. Bagaimana disposisi pemahaman konsep matematis siswa dengan pengembangan Bahan Ajar Himpunan menggunakan metode PQ4R?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui bentuk pengembangan Bahan Ajar Himpunan dengan motode PQ4R. 2. Untuk mengetahui kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dengan pengembangan Bahan Ajar Himpunan menggunakan metode PQ4R. 3. Untuk mengetahui disposisi pemahaman konsep matematis siswa dengan pengembangan Bahan Ajar Himpunan menggunakan metode PQ4R.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, dalam penelitian ini diharapkan akan dihasilkan suatu model Bahan Ajar Himpunan dengan menggunakan metode PQ4R yang dapat dimanfaatkan oleh guru dan siswa dalam pembelajaran di 11 sekolah. Dengan demikian siswa dapat mengembangkan kemampuan pemahaman konsep matematis dan disposisi pemahaman konsep matematis.

E. Definisi Operasional

Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Bahan ajar yang dikembangkan berisi materi tentang himpunan. bahan ajar ini dimulai dari menyajikan materi secara ringkas, kemudian contoh untuk menjelaskan penerapan rumus, dan dilanjutkan masalah beserta alternatif penyelesaian yang memandu siswa mengeksplorasi kemampuan pemahaman konsep matematisnya. Untuk memastikan pemahaman konsepnya, siswa diberikan tes formatif. 2. Pemahaman konsep matematis adalah kemampuan siswa dalam menerjemahkan, menafsirkan, dan menyimpulkan suatu konsep matematika berdasarkan pembentukan pengetahuannya sendiri, bukan menghafal. 3. Disposisi pemahaman konsep matematis merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan keberhasilan belajar siswa. Siswa memerlukan disposisi yang akan menjadikan mereka gigih menghadapi masalah yang menantang, untuk bertanggung jawab terhadap belajar mereka sendiri, dan untuk mengembangkan kebiasaan baik di matematika. 4. Metode pembelajaran PQ4R adalah metode dengan tahapan pelaksanaan yang dimulai dari tahapan membaca selintas garis besar materi, bertanya tentang informasi yang diperoleh pada diri sendiri, membaca dengan teliti keseluruhan materi, mengaitkan sub materi dengan konsep – konsep sebelumnya, melakukan tanya – jawab. 12

II. KAJIAN PUSTAKA

A. Bahan Ajar

Pembelajaran di sekolah bukan hanya mengandalkan guru sebagai pusat dari seluruh kegiatan pembelajaran, melainkan juga berbagai sumber yang digunakan untuk membantu siswa di dalam pembelajaran, salah satunya adalah bahan ajar. Selain digunakan untuk membantu guru memberikan pembelajaran di dalam kelas, bahan ajar juga dapat digunakan siswa untuk membantu mempelajari materi pembelajaran.

1. Pengertian Bahan Ajar

Rata-rata di sekolah menggunakan berbagai sumber belajar selain buku teks, salah satunya adalah bahan ajar yang sangat penting menunjang pembelajaran siswa. Menurut Widodo dan Jasmadi 2013 di dalam Firdaus 2014 bahan ajar adalah seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisikan materi pembelajaran, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai kompetensi atau subkompetensi dengan segala kompleksitasnya. Menurut Prastowo, 2012 bahan ajar pada dasarnya merupakan segala bahan baik informasi, alat, maupun teks yang disusun secara sistematis, yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dan 13 digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Bahan ajar merupakan segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guruinstruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar baik berupa bahan ajar tertulis maupun tidak tertulis Depdiknas, 2008. Pengertian lain diungkapkan Dikmenjur dalam Depdiknas, 2008 bahwa Bahan ajar merupakan seperangkat materisubstansi pembelajaran teaching material yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan bahan ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau KD secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang berisi seperangkat materi pembelajaran yang disusun secara sistematis untuk mencapai Kompetensi Dasar KD yang diharapkan baik berupa teks tertulis maupun tidak tertulis. Dengan adanya bahan ajar, guru dapat mengajarkan materi dengan lebih terurut dan terarah sehingga siswa akan lebih mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru. Bahan ajar perlu disusun sesuai dengan kurikulum yang berlaku agar dapat digunakan dengan maksimal dikelas sehingga dapat mengoptimalkan apa yang dimiliki oleh siswa serta dapat membantu siswa dalam mencapai kompetensi yang ditentukan.

2. Karakteristik Bahan Ajar

Bahan ajar yang akan dibuat tentu memiliki karakteristik yang harus terkandung, agar dapat menunjang dengan baik proses pembelajaran yang dilakukan oleh

Dokumen yang terkait

Pengaruh Metode Accelerated Learning terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa

3 26 0

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA DENGAN METODE PQ4R UNTUK MENANAMKAN KEMAMPUAN DAN DISPOSISI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

0 6 64

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI SMP NEGERI 2 TAKENGON.

0 1 38

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI SMP NEGERI 2 TAKENGON.

1 2 38

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA MTSN TANJUNG PURA.

0 6 36

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP.

0 5 52

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA BERBANTUAN GEOBOARD.

0 3 34

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DAN DISPOSISI MATEMATIS ANTARA SISWA YANG DIBERI PENDEKATAN REALISTIK DENGAN PENDEKATAN INKUIRI DI SMP NEGERI 5 MEDAN.

2 11 47

PENGARUH BAHAN AJAR MATEMATIKA BERKARAKTER PADA MATERI LIMAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS DAN DISPOSISI SISWA SMP.

0 0 39

PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PESISIR TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP | Karya Tulis Ilmiah

0 0 11