19
strategik dilihat dari kebutuhan warga belajarnya. Ringkasan kerangka fikir tersebut disajikan secara skematik dalam gambar 1.1.
NILAI-NILAI BUDAYA
LOKAL
MODEL HIPOTETIK AKUNTANBILITAS MANAJEMEN SATUAN PENDIDIKAN PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP
KONDISI EMPIRIK
PERENCANAAN PENDIDIKAN
X
1
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
X
2
IKLIM ORGANISASI
PENDIDIKAN X
3
KINERJA SATUAN
PENDIDIKAN Y
X
n
MASALAH PENELITIAN:
AKUNTABILITAS KINERJA SATUAN
PENDIDIKAN KECAKAPAN
HIDUP
KAJIAN TEORETIK
ADMINISTRASI PENDIDIKAN; PERENCANAAN PENDIDIKAN; KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN; IKLIM ORGANISASI;
KINERJA SATUAN PENDIDIKAN ANALISIS
Gambar 1.1 KERANGKA FIKIR PENELITIAN
G. METODE PENELITIAN
1. Pendekatan dan Objek Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan descriptive survey dan explanatory survey yang menurut Singarimbun dan Effendi 1989, bertujuan
menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis. Untuk dipilih rancangan deskriptif-verifikatif, yang dimaksudkan
20
untuk menggambarkan kondisi ciri-ciri objek atau variabel-variabel penelitian sebagaimana adanya, dan kemudian menguji hipotesis.
Penelitian ini berlokasi di wilayah Provinsi Jambi, dengan objek penelitian berupa satuan-satuan pendidikan pelaksana pendidikan kecakapan
hidup. Satuan-satuan pendidikan tersebut terdiri atas Lembaga Kursus dan Pelatihan, Pendidikan Kecakapan Hidup Kerjasama SMKPoliteknik,
Pendidikan kecakapan Hidup Orientasi Pedesaan, dan Pendidikan Kecakapan Hidup Orientasi Perkotaan.
Fokus kajian dibatasi pada satu variabel terikat, yaitu kinerja satuan pendidikan kecakapan hidup; dan tiga variabel bebas yang terdiri atas
perencanaan pendidikan, kepemimpinan pendidikan, iklim organisasi satuan pendidikan kecakapan hidup.
2.
Instrumen Penelitian
Data primer yang dikumpulkan dan dianalisis dalam pengujian hipotesis merupakan persepsi para responden mengenai kondisi empirik
variabel-variabel penelitian tersebut. Responden meliputi unsur-unsur pimpinan satuan pelaksana program, GuruTutor, tenaga penunjang, dan warga
belajar. Data primer dikumpulkan dengan instrumen berupa angket, yang terlebih dahulu diuji validitas dan relibilitasnya.
Uji validitas dimaksudkan untuk memastikan ketepatan atau kecermatan instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Uji reliabilitas
uji keandalan digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, dalam arti
21
apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang.
3. Hipotesis dan Analisis Data
Hipotesis kerja yang akan diuji dalam penelitian ini penulis rumuskan sebagai berikut:
a. Semakin efektif perencanaan dilaksanakan sebagaimana dipersepsikan kepala, tutorguru, tenaga penunjang, dan warga belajar semakin tinggi
kinerja satuan-satuan pendidikan kecakapan hidup di Provinsi Jambi. b. Semakin efektif kepemimpinan pendidikan dilaksanakan sebagaimana
dipersepsikan kepala, tutorguru, tenaga penunjang, dan warga belajar, semakin tinggi kinerja satuan-satuan pendidikan kecakapan hidup di
Provinsi Jambi. c. Semakin kondusif iklim organisasi pendidikan kecakapan yang
dipersepsikan kepala, tutorguru, tenaga penunjang, dan warga belajar, semakin tinggi kinerja satuan-satuan pendidikan kecakapan hidup di
Provinsi Jambi.
Untuk kepentingan analisis statistika, diajukan model hubungan hipotetik antarvariabel penelitian sebagaimana diringkaskan dalam gambar 1.2.
22
PEREN CANAAN PENDI DI KAN
X
1
KEPEMI MPI N AN PENDI DI KAN
X
2
I KLI M ORGANI SASI
PENDI DI KAN X
3
KI NERJA SATUAN
PENDI DI KAN Y
RX
1
X
3
RX
1
X
2
RX
2
X
3
ÞYX
1
ÞYX
2
ÞYX
3
ε
Gambar 1.2. Hubungan Hipotetik Antarvariabel Penelitian
Keterangan: r
2 1
x x
= Koefisien korelasi variabel X
1
dengan X
2
, menggambarkan intensitas keeratan hubungan antara variabel X
1
dengan X
2
. r
3 1
x x
= Koefisien korelasi variabel X
1
dengan X
3
, menggambarkan intensitas keeratan hubungan antara variabel X1 dengan X
3
. r
3 2
x x
= Koefisien korelasi variabel X
2
dengan X
3
, menggambarkan intensitas keeratan hubungan antara variabel X
2
dengan X
3
. p
1
yx
= Koefisien jalur variabel X
1
terhadap Y, menggambarkan besarnya pengaruh langsung variabel X
1
terhadap Y. p
2
yx
= Koefisien jalur variabel X
2
terhadap Y, menggambarkan besarnya pengaruh langsung variabel X
2
terhadap Y. p
3
yx
= Koefisien jalur variabel X
3
terhadap Y, menggambarkan besarnya pengaruh langsung variabel X
3
terhadap Y. ε
= Variabel residu ε
variabel yang mempengaruhi variabel endogenous di luar variabel exogenous
Untuk menganalis data data dan menguji hipotesis penelitian ini, penulis menggunakan teknik analisis statistika Path Analysis. Teknik statistika
tersebut berguna untuk menganalisis pola hubungan antarvariabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung ketiga
23
variabel perencanaan Pendidikan X
1
, kepemimpinan pendidikan X
2
, dan iklim organisasi satuan pendidikan X
3
sebagai variabel eksogen, terhadap kinerja satuan pendidikan kecakapan hidup sebagai variabel endogen.
128
BAB III METODE PENELITIAN
A. PENDEKATAN DAN TAHAPAN PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan descriptive survey dan explanatory survey yang bertujuan menjelaskan hubungan kausal antara
variabel-variabel melalui pengujian hipotesis. Untuk dipilih rancangan deskriptif-verifikatif, yang dimaksudkan untuk menggambarkan kondisi ciri-
ciri objek atau variabel-variabel penelitian sebagaimana adanya, dan kemudian menguji hipotesis.
Penelitian ini dilakukan melalui tahapan definisi konstruk, definisi operasional, dimensi, kisi-kisi, dan kuesioner. Studi pendahuluan yang dilakukan
adalah studi pustaka, yang bertujuan untuk mendapatkan informasi-informasi tentang permasalahan yang diteliti, dan untuk mendapatkan informasi yang
digunakan sebagai landasan atau kerangka berfikir. Teori-teori yang dijadikan rujukan meliputi teori perencanaan pendidikan, teori kepemimpinan pendidikan,
teori iklim organisasi pendidikan, teori tentang manajemen kinerja, dan nilai-nilai budaya.
B. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
Objek penelitian ini adalah satuan-satuan pendidikan pelaksana pendidikan kecakapan hidup, yang terdiri atas PKBM, SKB, lembaga kursus
yang ditunjuk, dan sekolah kejuruan yang ditunjuk sebagai pelaksana atau tempat warga belajar melaksanakan magang yang berkenaan dengan program
129
Kursus Wirausaha Orientasi Perkotaan KWP dan Kursus Wirausaha Orientasi Pedesaan KWD.
Adapun data primer yang dikumpulkan dan dianalisis dalam penentuan parameter, lebih bersifat persepsional para responden mengenai kondisi
empirik dari variabel-variabel penelitian, yaitu: perencanaan pendidikan, kepemimpinan pendidikan, iklim organisasi, dan kinerja satuan pendidikan
kecakapan hidup. Sehubungan dengan sifat data primer tersebut maka populasi penelitian
ini meliputi unsur-unsur pengelola dan warga belajar satuan pendidikan kecakapan hidup di Provinsi Jambi. Prosedur responden untuk penelitian ini
dapat diringkaskan dalam gambar 3.1.
AREA RANDOM
SAMPLING RANDOM SAMPLING
PROPORSIONAL BERTAHAP
KONSTANTA BERDASARKAN
RUMUS INTERASI 1
Sampel Daerah
2
Sampel Satuan Pendidikan
Kecakapan Hidup KWP
dan KWD di KotaKabupaten
3
Sampel Manusia di
Satuan Pendidikan
4
Profil Manajemen Pendidikan
Kecakapan Hidup KabupatenKota˘
PKBM˘ Kepala
Proporsi Sampel
Manusia ˘
JUMLAH DAN SUBJEK
SAMPEL MANUSIA
YANG DIJADIKAN
RESPONDEN Tutor
Tenaga Penunjang
Warga Belajar
SKB˘ Kepala
Proporsi Sampel
Manusia Tutor
Tenaga
130
Penunjang ˘
Warga Belajar Lembaga
Kursus˘ Kepala
Proporsi Sampel
Manusia ˘
Tutor Tenaga
Penunjang Warga Belajar
SMK˘ Kepala
Proporsi Sampel
Manusia ˘
Tutor Tenaga
Penunjang Warga Belajar
Gambar 3.1. PROSEDUR MENENTUKAN JUMLAH DAN SUBJEK RESPONDEN
Unit analisis penelitian berjumlah 41 lembaga pelaksana program satuan pendidikan kecakapan hidup yang tersebar di kabupaten kota dalam
propinsi jambi. Kategori populasi meliputi pimpinan satuan pelaksana program; gurututor, tenaga penunjang, dan warga belajar denga karakteristik
yang dilihat di daerah kabupaten kota yang mengembangkan program pembelajaran kecakapan hidup pola enterpreneurship yang berbasis budaya
lokal. Pengembangan
pendidikan kecakapan
hidup Propinsi
Jambi dilimpahkan pada 11sebelas Kabupaten Kota, yang jadi leding sektor
palaksana kegiatan tersebut adalah PKBM, SKB, lembaga kursus, dan SMK. Tidak semua lembaga pendiikan kecakapan hidup di kabupaten mendapat
bantuan dana subsidi sebagai pelaksana Kursus Wirausaha Orientasi Perkotaan KWK dan Kursus Wirausaha Orientasi Pedesaan KWD. untuk itu dalam
data awal hanya terdeteksi tiga kabupaten kota yang semua lembaga mendapatkan bantuan pelaksana kegiatan tersebut.
131
Sampel terdiri atas sejumlah satuan analisis yang merupakan bagian dari keseluruhan anggota populasi. Furqon, 2001 ; 135, dengan demikian
sampel diambil dari tiga kabupaten kota yang didalamnya adalah lembaga yang mendapatkan bantuan dana subsidi kecakapan hidup melalui program KWK
dan KWD. Lembaga tersebut adalah PKBM, SKB, Lembaga Kursus, dan SMK yang kesemuanya mendapatkan dana subsidi dari program KWK dan KWD
tersebut. Data awal yang diperoleh terdapat tiga kabupaten yang semua lembaga mendapatkan dana subsidi, diantaranya adalah Kabupaten Kerinci,
Kabupaten Muaro Jambi, dan Kota madya Jambi. Dari tiga kabupaten kota tersebut terdapat 48 subjek yang dapat dijadikan sumber informasi yang
berkenaan dengan satuan pendidikan kecakapan hidup yang memenuhi kriteria dalam penelitian ini.
C. OPERASIONALISASI VARIABEL PENELITIAN
Variabel penelitian merupakan objek penelitian Arikunto, 2002:96. Menurut Sugiyono 2007:61 variabel merupakan suatu atribut atau sifat atau
nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
Adapun variabel-variabel yang akan diuji dalam penelitian ini adalah kinerja satuan pendidikan kecakapan hidup sebagai satu-satunya variabel terikat,
yang dihipotesiskan dipengaruhi oleh tiga variabel bebas, yaitu 1 perencanaan pendidikan; 2 kepemimpinan pendidikan; dan 3 iklim organisasi pendidikan.
1. Variabel Kinerja Satuan Pendidikan