Rubianto Akmal, 2013 Pengaruh Pengulangan Terknik Permainan Olahraga Bola Basket Terhadap Peningkatan Kemampuan
Motorik Kasar Gross Motor Anak Tunagrahita Ringan Usia Mental 5 - 9 Tahun
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
menggunakan otot-otot kasar seperti, berlari, berjinjit, melompat, bergantung, melempar
dan menangkap,serta menjaga keseimbangan”. Untuk kepentingannya dalam penelitian ini peneliti membubuhkan
serangkaian tes yang mengkoordinasikan otot-otot kasar berupa tes motorik kasar yang telah diujikan kepada anak tunagrahita yang terdiri
dari, keterampilan gerak lokomotor yaitu : berjalan, lari, lompat kedepan, hopping, keterampilan gerak manipulatif yaitu : melempar, menangkap,
memukul, memantulkan bola, dan menendang bola. 4.
Definisi yang dikembangkan oleh WHO sebagaimana dikutip oleh Yaspin 2010: 13
mengemukakan bahwa “Tunagrahita adalah suatu keadaan perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap, terutama ditandai
oleh kendala keterampilan selama masa perkembangan sehingga berpengaruh kepada semua tingkatan intelegensi, kemampuan kognitif,
b ahasa, motorik dan sosial”. Dalam penelitian ini yang dimaksud anak
tunagrahita yang menjadi sampel tersebut adalah anak tunagrahita ringan dari usia mental 5-9 tahun.
E. Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes berjalan, lompat hop dan lompat 1 meter, lempar 5 meter, menangkap 5 meter, lari 50
meter, dribble, memukul dan menendang yang telah di sesuaikan untuk anak berkebutuhan khusus, terutama anak tunagrahita ringan usia mental 5-9 tahun.
Rubianto Akmal, 2013 Pengaruh Pengulangan Terknik Permainan Olahraga Bola Basket Terhadap Peningkatan Kemampuan
Motorik Kasar Gross Motor Anak Tunagrahita Ringan Usia Mental 5 - 9 Tahun
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
1. Berjalan
Pengaturan Lokasi: Dalam ruang kendala gratis, tempat dua kerucut 50 kaki terpisah. Pastikan ada setidaknya 10 kaki dari ruang luar kerucut kedua untuk
jarak pemberhentian yang aman. Pengaturan Kamera: Kamera akan diposisikan tegak lurus ke lokasi berlari
pada jarak terdekat mungkin untuk memvisualisasikan daerah berlari keseluruhan. Arahan Kepada Anak :
Berdiri di samping ini kerucut oranye. Pada perintah saya, anda berjalan bisa dalam garis lurus dari cone ini masa lalu bahwa cone oranye. Dan lakukan
pengulangan kembali setelah melewati cone ke dua Kata-kata akan mendorong BERSIAPLAH, GO. Anda akan mulai berjalan
ketika Anda mendengar GO. Setelah selesai anda baris di belakang teman yang lain dan menunggu giliran kedua
2. Lari 50 M
Pengaturan Lokasi: Dalam ruang kendala gratis, tempat dua kerucut 50 meter terpisah. Pastikan ada setidaknya 10 kaki djarak cone kedua untuk jarak
pemberhentian yang aman. Pengaturan Kamera: Kamera akan diposisikan tegak lurus ke lokasi berlari
pada jarak terdekat mungkin untuk memvisualisasikan daerah berlari keseluruhan. Arahan Kepada Anak :
Berdiri di samping cone pertma, setelah mendapat aba-aba dari bapak, bersedia, siap, ya. Kamu akan berlari hingga cone yang terakhir dan kembali lagi
samba berlari.
Rubianto Akmal, 2013 Pengaruh Pengulangan Terknik Permainan Olahraga Bola Basket Terhadap Peningkatan Kemampuan
Motorik Kasar Gross Motor Anak Tunagrahita Ringan Usia Mental 5 - 9 Tahun
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Kata-kata akan mendorong BERSEDIA, SIAP, YA. Anda akan mulai berlari ketika Anda mendengar YA. Setelah selesai, posisi anda dibelakang teman
yang lain untuk bergantian 3.
Lompat 1 M Pengaturan Lokasi: Dalam tanda kendala ruang bebas dari garis mulai
dengan menempatkan meteran di lantai. Pengaturan Kamera: Kamera akan diposisikan tegak lurus ke lokasi
dibatasi pada jarak terdekat mungkin untuk memvisualisasikan daerah melompat keseluruhan.
Arahan Kepada Anak : Saya ingin Anda untuk berdiri di belakang pita dan melompat dengan
kedua kaki sejauh yang Anda bisa, pastikan Anda lepas landas dan mendarat dengan kedua kaki.
Penguji: Menunjukkan melompat dari posisi awal. 4.
Hop Pengaturan Lokasi: Dalam ruang bebas hambatan, menempatkan dua
kerucut lalu lintas 15 meter. Pengaturan Kamera: Kamera akan diposisikan tegak lurus ke lokasi
dibatasi pada jarak terdekat mungkin untuk memvisualisasikan daerah melompat keseluruhan.
Arahan Kepada Anak : Saya ingin Anda untuk meloncat hop ditempat, dengan empat kali
pengulangan dan kaki yang bergantian
Rubianto Akmal, 2013 Pengaruh Pengulangan Terknik Permainan Olahraga Bola Basket Terhadap Peningkatan Kemampuan
Motorik Kasar Gross Motor Anak Tunagrahita Ringan Usia Mental 5 - 9 Tahun
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Penguji: menunjukan gerakan Hop yang benar. 5.
Dribble
Pengaturan Lokasi: Tidak ada set up yang diperlukan.
Pengaturan Kamera: Kamera akan diposisikan diagonal ke lokasi dibatasi pada jarak terdekat mungkin untuk memvisualisasikan anak.
Arahan Kepada Anak : Saya ingin Anda untuk menggiring bola basket lima kali kali tanpa
menggerakkan kaki Anda dengan menggunakan tangan kanan dan tangan kiri. Berhenti dengan menangkap bola dengan kedua tangan. Anda akan melakukan
keterampilan ini dua kali. Penguji: Menunjukkan cara memantulkan bola dengan satu tangan lima
kali. 6.
Melempar 5 M Pengaturan Lokasi: Tandai dua garis sejajar 5 meter terpisah dengan pita.
Gunakan bola 4-inch plastik. Pengaturan Kamera: Kamera akan diposisikan diagonal kepada anak di
jarak terdekat mungkin untuk memvisualisasikan anak. Arahan Kepada Anak :
Silahkan, berdiri di satu baris menghadap saya. anda akan berdiri di jalur lain dan melemparkan bola pada saya. Saya akan menangkap bola dengan kedua
tangan. Kami akan melakukan keterampilan ini dua kali. Penguji: Menunjukkan menangkap dengan kedua tangan. Mintalah
penolong untuk melemparkan bola.
Rubianto Akmal, 2013 Pengaruh Pengulangan Terknik Permainan Olahraga Bola Basket Terhadap Peningkatan Kemampuan
Motorik Kasar Gross Motor Anak Tunagrahita Ringan Usia Mental 5 - 9 Tahun
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
7. Menangkap Bola 5 M
Pengaturan Lokasi: Tandai dua garis sejajar 5 meter terpisah dengan pita. Gunakan bola 4-inch plastik.
Pengaturan Kamera: Kamera akan diposisikan diagonal kepada anak di jarak terdekat mungkin untuk memvisualisasikan anak.
Arahan Kepada Anak : Silakan, berdiri di satu baris menghadap saya. Saya akan berdiri di jalur
lain dan melempar bola. Saya ingin Anda untuk menangkap bola dengan kedua tangan. Kami akan melakukan keterampilan ini dua kali.
Penguji: Menunjukkan menangkap dengan kedua tangan. 8.
Memukul Pengaturan Lokasi: Tempatkan bola 4-inch ringan pada tee batting di
tingkat pinggang anak 20 meter dari batas akhir pita. Pengaturan Kamera: Kamera akan diposisikan diagonal ke lokasi dibatasi
pada jarak terdekat mungkin untuk memvisualisasikan anak dan daerah tee memukul.
Arahan Kepada Anak : Anda harus berdiri di samping tee batting dan memukul bola sekeras yang
Anda bisa ke arah depan. Anda akan melakukan keterampilan ini dua kali pada perintah saya.
Penguji: Menunjukkan cara memukul.
Rubianto Akmal, 2013 Pengaruh Pengulangan Terknik Permainan Olahraga Bola Basket Terhadap Peningkatan Kemampuan
Motorik Kasar Gross Motor Anak Tunagrahita Ringan Usia Mental 5 - 9 Tahun
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
9. Menendang Bola
Pengaturan Lokasi: tandai satu baris 20 meter dari dinding. Tempatkan sebuah 8 - sampai 10-inci bola bermain di atas garis awal diposisikan 20 meter
dari batas akhir. Pengaturan Kamera: Kamera akan diposisikan tegak lurus ke lokasi
dibatasi pada jarak terdekat mungkin untuk memvisualisasikan seluruh berlari dan menendang daerah.
Arahan Kepada Anak : Silahkan, berdiri di baris, dan pada perintah saya, lari ke bola dan
menendang keras ke arah garis akhir. Gunakan kaki kanan atau kaki kiri untuk menendang. Anda akan melakukan keterampilan ini dua kali.
Penguji: Menunjukkan berlari dan menendang bola. a
Langkah-langkah penelitian
Setelah instrument diatas djelaskan, maka berikut dalah langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini ada tiga langkah. Yaitu, pre-test, treatment dan
post-test. 1
Pre-test Tes awal ini bertujuan untuk melihat keterampilan gerak kasar. Instrumen
yang digunakan adalah tes motorik yang meliputi lokomotor berjalan, berlari, horizontal jump, hopping dan manupulatif melempar,
menangkap, memukul, memantulkan bola dan menendang Yudha, 2008 untuk mengukur keterampilan gerak kasar.
Rubianto Akmal, 2013 Pengaruh Pengulangan Terknik Permainan Olahraga Bola Basket Terhadap Peningkatan Kemampuan
Motorik Kasar Gross Motor Anak Tunagrahita Ringan Usia Mental 5 - 9 Tahun
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
2 Treatment
Pemberian treatment dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah setelah pemberian treatmen gerak kasar anak itu ada perubahan
ataukah tidak. Teratmen dalam penelitian ini yaitu berupa teknik dasar bermain bola basket sebagai berikut :
a. Menggiring Bola Dribbling
Anak diajak untuk memasuki lapangan basket dan diberikan bola basket, pelatih mencontohkan cara menggiring bola ke depan,
belakang, samping kiri dan kanan lalu anak mengikuti gerakan yang telah dicontohkan pelatih satu persatu. Tujuan dari tekhnik latihan
dribbling ini adalah untuk melatih keseimbangan dalam berjalan anak tunagrahita dan kefokusan anak terhadap suatu benda. Media yang
digunakan adalah berupa bola basket. b.
Menembak shooting Pelatih mengajak anak untuk berdiri pada lingkaran penalti lalu
mengajarkan anak untuk melakukan tembakan secara berulang-ulang, dan anak mengikuti instruksi gerakan yang diajarkan oleh pelatih.
Tujuan latihan menembak ini adalah untuk melihat koordinasi gerak antara mata dan tangan anak.
c. Catch dan Pass Menangkap dan Mengoper
Pelatih mencontohkan cara menangkap bola yang dilemparkan oleh temannya lalu mengoper bola kembali kepada temannya, dan anak
mengikuti apa yang telah dicontohkan oleh pelatih dengan
Rubianto Akmal, 2013 Pengaruh Pengulangan Terknik Permainan Olahraga Bola Basket Terhadap Peningkatan Kemampuan
Motorik Kasar Gross Motor Anak Tunagrahita Ringan Usia Mental 5 - 9 Tahun
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
pengulangan beberapa kali. Tujuan latihan permainan ini adalah untuk mengetahui respon gerak antara tangan dan mata anak tunagrahita.
3 Post-test
Tes akhir ini bertujuan untuk melihat hasil keterampilan gerak kasar setelah diberikan perlakuan. Instrumen yang digunakan sama dengan pada
saat melakukan pre-test. b
Model-Model Perlakuan Treatment Dalam penelitian ini peneliti menggunakan permainan olahraga bola
basket sebagai perlakuan yang diberikan, dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak tunagrahita ringan usia mental 5-9 tahun. Adapun
treatmentnya adalah dribbling, catch pass dan shooting, berikut adalah gambaran model-model treatment yang digunakan dalam penelitian ini :
1 model perlakuan treatment catch dan pass
Gambar 3.3 Model perlakuan treatment catch dan pass
Rubianto Akmal, 2013 Pengaruh Pengulangan Terknik Permainan Olahraga Bola Basket Terhadap Peningkatan Kemampuan
Motorik Kasar Gross Motor Anak Tunagrahita Ringan Usia Mental 5 - 9 Tahun
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Keterangan : : arah pemberian bola pada saat catch pass
: pemberi bola awal pada saat catch pass : subejek penelitian
Pada saat akan melakukan catch pass, sebelumnya siswa dibariskan dan diberi pengarahan terlebih dahulu, agar alur dan cara dalam melakukan catch pass
itu dapat dilakukan dengan benar. Setelah pemberian pengarahan, peneliti memberikan intruksi untuk membuat lingkaran yang mengelilingi peneliti. Setelah
itu peneliti akan memberikan operan kepada siswa, dalam melakukan operan pada permainan olahraga bola basket itu ada 3 operan. Seperti, operan bawah, peneliti
akan memantulkan bola ke lantai dan siswa menangkapnya dan lalu bola kembali kepada pemberi bola dan akan dilakukan secara bergantian. Operan tengah,
peneliti dan siswa saling berhadapan dan melakukan operan tengan secara bergantian dengan siswa lainnya. Operan atas, peneliti akan memegang bola dan
menekukan pola ke bagian belakang atas kepala lalu akan dilemparkan kepada siswa dan siswa menangkapnya, begitu juga seterusnya.
Rubianto Akmal, 2013 Pengaruh Pengulangan Terknik Permainan Olahraga Bola Basket Terhadap Peningkatan Kemampuan
Motorik Kasar Gross Motor Anak Tunagrahita Ringan Usia Mental 5 - 9 Tahun
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
2 Memantulkan bola Dribble
Katerangan : : arah pemberian bola pada saat dribble
Jarak : lapangan dengan panjang 20 meter : subejek penelitian
Langkah dalam melakukan dribble yaitu, siswa membuat berbaris menyamping, lalu siswa pertama memegang bola dan melakukan dribble dengan
cara berjalan menempuh jarak 20 meter lalu kembali ke tempat semula dan silih bergantian dengan siswa yang lainnya, dribble ini dilakukan sebanyak 3 kali
pengulangan dalam setuap pertemuannya. Yang ke 2 dribble dengan cara diam di tempat dengan bergantian tangan dengan jumlah gerakan 5 kali gerakan dan
pengulangan pada dribble ini 3 kali pengulangan. Grekan dribble yang
2 m
e t
e r
Gambar 3.4 Model perlakuan treatment dribble
Rubianto Akmal, 2013 Pengaruh Pengulangan Terknik Permainan Olahraga Bola Basket Terhadap Peningkatan Kemampuan
Motorik Kasar Gross Motor Anak Tunagrahita Ringan Usia Mental 5 - 9 Tahun
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
selanjutnya adalah dribble sambil berlari dengan jarak 20 meter kedepan dan melakukan pengulangan sebanyak 3 kali pengulangan.
3 Menembak Shooting
Keterangan : : siswa
: rotasi perputaran siswa Jarak : 3 meter dari tempat start untuk melakukan lemparan ke gawang
Dalam melakukan tembakan shooting sebelumnya siswa berbaris dan menghadap gawang basket yang telah disesuaikan ketinggiannya, lalu siswa
lakukan tembakan ke gawang sebanyak 5 kali dan bergantian, penguulangan shooting semua siswa dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan.
F. Proses Pengembangan Instrumen