Konstruksi Berita Analisis Framing

15 Karakteristik media cetak surat kabar menurut Effendy sebagai berikut: a. Perioditas Memiliki waktu terbit yang bersifar periodik atau secara berkala dan teratur harian, mingguan, bahkan bulanan b. Publisitas Informasi ini bersifat umun dan bisa diakses oleh setiap lapisan masyarakat. c. Aktualitas Informasi yang dimuat oleh surat kabar bersifat aktual atau “kini” dan dalam “keadaan sebenarnya. Informasi yang disajikan merupakan peristiwa dalam keadaan baru dan segar. d. Universalitas Isi dari informasi sangat beragam misalnya berupa berita, opini, artikel, maupun iklan. Informasi ini bahkan ada yang dimuat dari berbagai belahan dunia.

4. Konstruksi Berita

Menurut pandangan Fisherman berita bukan refleksi atau distorsi yang seakan berada di luar sana. Karena berita bisa saja bias terhadap kenyataan yang digambarkan oleh penulis. Kalaulah berita itu bisa merefleksikan kenyataan yang terjadi maka hal itu disebabkan kondisi kerja pembuatan berita. Berita adalah apa yang dibuat oleh pembuat berita wartawan. Eriyanto, 2002 16 Menurut Fisherman pula, ada dua pandangan yang membuat berita itu bisa mereflekasikan kejadian nyata yang terjadi atau sudah dimodifikasi. Pertama, sering disebut dengan seleksi berita selectivity of news. Pandangan ini menjelaskan bahwa pembuat berita wartawan memilih atau menyeleksi fakta yang dianggap penting dan membuang fakta yang dianggap tidak penting. Mana juga yang pantas untuk diketahui oleh publik dan yang tidak. setelah berita itu masuk ke redaktur, berita itu juga mengalami seleksi tertentu. Pandangan kedua, pendekatan pembentukan creation of news. Dalam pandangan ini menjelaskan bahwa berita itu tidak diseleksi melainkan penulis wartawan mengkreasi suatu peristiwa yang diliputnya. Dalam pandangan ini juga yang menjadi fokusnya adalah kinerja penulis wartawan menghadapi peristiwa yang diliputnya. Wartawan berinteraksi denagn sumber peristiwa realitas nyata atau sumber dan mempengaruhi bentuk maupun isi berita. Berita yang dimuat merupakan hasil pemikiran dan pengetahuan penulis wartawan tanpa mengesampingkan obyektifitasnya. Eriyanto, 2002

5. Analisis Framing

Ada beberapa definsi mengenai framing yang diungkapkan oleh ahli diantara lain adalah: a. Robert E. Entman Framing adalah proses seleksi dari berbagai aspek realitas sehingga bagian tertentu dari peristiwa itu lebih menonjol dibandingkan 17 aspek lain. Ia juga menyertakan penempatan informasi-informasi dalam konteks yang khas sehingga sisi tertentu mendapatkan alokasi yang lebih besar dibanding yang lainnya. b. William A. Gamson Cara bercerita atau gagasan ide-ide yang terorganisisr sedmikian rupa dan menghadirkan konstruksi makna peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan objeknya. Cara bercerita itu terbentuk dalam sebuah kemasan. Kemasan itu semacam skema atau struktur pemahaman yang digunakan individu untuk menkonstruksi pesan- pesan yang ia sampaikan serta menafsirkan makan pesan-pesan yang ia terima. c. Todd Gitlin Strategi bagaimana realitas dibentuk dan disederhakan sedemikian rupa untuk ditampikan kepada khalayak pembaca. Peristiwa- peristiwa yang ditampilkan dalam pemberitaan agar tampak menonjol dan menarik perhatian khalayak, itu dilakukan seleksi, pengulangan, penekanan, dan presentasi aspek tertentu dari realitas yang terjadi. d. David E. Snow Robert Benford Pemberian makna untuk menafsirkan peristiwa dan kondisi yang relevan. Frame mengorganisasikan sistem kepercayaan dan diwujudkan dalam kunci tertentu, anak kalimat, citra tertentu, sumber informasi, dan kalimat tertentu. 18 e. Amy Binder Skema intepretasi yang digunakan oleh individu untuk menempatkan, menafsirkan, mengidentifikasi, dan melabeli peristwa secara langsung atau tidak langsung. Frame mengorganisir peristiwa yang kompleks ke dalam bentuk dan pola yang mudah dipahami dan membantu individu untuk mengerti makna suatu peristiwa. f. Zhondhang Pan Gerald M. Kosicki Strategi konstruksi dan memproses berita. Perangkat kognisi yang digunakan untuk mengkode informasi, menafsirkan, dan dihubungkan dengan rutinitas dan konvensi pembentukan berita. Dari penjabaran beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa framing adalah perangkat untuk mengetahui bagaimana berita itu dikonstruksi dan dibentuk oleh media. Proses pembentukan dan konstruksi berita itu adalah hasil dari pembentukan aspek-aspek realitas tertentu yang lebih dipilih dan ditonjolkan. Akibatnya khalayak lebih mudah mengingat aspek-aspek yang menonjol yang dimuat oleh media. Aspek-aspek yang tidak dimuat oleh media akan terlupakan oleh khalayak pembaca. Eriyanto, 2002 19 G. METODELOGI PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Dokumen yang terkait

OPINI PUBLIK DI SITUS WWW.KOMPASIANA.COM DALAM KASUS PENEMBAKAN DI LAPAS CEBONGAN (Analisis Isi Kuantitatif Opini Kompasianer Pada www.kompasiana.com terhadap Kasus Penembakan di Lapas Cebongan periode Maret-September 2013).

0 3 13

PEMBERITAAN SIDANG PUTUSAN KASUS PEMBUNUHAN DI LAPAS CEBONGAN PEMBERITAAN SIDANG PUTUSAN KASUS PEMBUNUHAN DI LAPAS CEBONGAN (Analisis Framing Pemberitaan Sidang Putusan Kasus Pembunuhan di Lembaga Permasyarakatan Kelas II B Sleman (Lapas Cebongan) pada S

0 3 16

PENDAHULUAN PEMBERITAAN SIDANG PUTUSAN KASUS PEMBUNUHAN DI LAPAS CEBONGAN (Analisis Framing Pemberitaan Sidang Putusan Kasus Pembunuhan di Lembaga Permasyarakatan Kelas II B Sleman (Lapas Cebongan) pada Surat Kabar Harian Tribun Jogja dan Kedaulatan Rakya

0 4 36

OPINI PUBLIK DI SITUS OPINI PUBLIK DI SITUS WWW.KOMPASIANA.COM DALAM KASUS PENEMBAKAN DI LAPAS CEBONGAN (Analisis Isi Kuantitatif Opini Kompasianer Pada www.kompasiana.com terhadap Kasus Penembakan di Lapas Cebongan periode Maret-September 2013).

0 3 14

PENDAHULUAN OPINI PUBLIK DI SITUS WWW.KOMPASIANA.COM DALAM KASUS PENEMBAKAN DI LAPAS CEBONGAN (Analisis Isi Kuantitatif Opini Kompasianer Pada www.kompasiana.com terhadap Kasus Penembakan di Lapas Cebongan periode Maret-September 2013).

0 3 31

DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN OPINI PUBLIK DI SITUS WWW.KOMPASIANA.COM DALAM KASUS PENEMBAKAN DI LAPAS CEBONGAN (Analisis Isi Kuantitatif Opini Kompasianer Pada www.kompasiana.com terhadap Kasus Penembakan di Lapas Cebongan periode Maret-September 2013).

0 3 19

PENUTUP OPINI PUBLIK DI SITUS WWW.KOMPASIANA.COM DALAM KASUS PENEMBAKAN DI LAPAS CEBONGAN (Analisis Isi Kuantitatif Opini Kompasianer Pada www.kompasiana.com terhadap Kasus Penembakan di Lapas Cebongan periode Maret-September 2013).

0 7 32

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN INSIDEN PENEMBAKAN DI LAPAS CEBONGAN SLEMAN (JOGLOSEMAR EDISI MARET 2013) Analisis Framing Pemberitaan Insiden Penembakan Di Lapas Cebongan Sleman (Joglosemar Edisi Maret 2013).

0 1 13

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN INSIDEN PENEMBAKAN DI LAPAS CEBONGAN SLEMAN (JOGLOSEMAR EDISI MARET 2013) Analisis Framing Pemberitaan Insiden Penembakan Di Lapas Cebongan Sleman (Joglosemar Edisi Maret 2013).

0 2 12

Konstruksi TNI dalam Berita Penembakan di Lapas Cebongan Pada Media Cetak Edisi April 2013. Representasi Penyerangan Kopassus Dalam Bingkai Media ( Analisis Framing Pemberitaan Harian Solopos dan Kedaulatan Rakyat Tentang Kasus Penembakan Yang Terjadi di

0 0 17