D. Distribusi Tingkat
Asupan Makan Berdasarkan Pengeluaran
Pangan pada Balita Pendek di Desa
Sidowarno, Kecamatan
Wonosari, Kabupaten Klaten
Penelitian ini
menghubungkan kategori
dari pengeluaran
pangan dengan
tingkat asupan makan pada balita pendek. Tingkat asupan makan
yang diteliti berdasarkan tingkat asupan energi dan tingkat asupan
protein. Distribusi
pengeluaran pangan
berdasarkan tingkat
asupan energi pada balita pendek di Desa Sidowarno, Kecamatan
Wonosari, Kabupaten
Klaten dipaparkan dengan jelas pada
tabel dibawah ini: Tabel 9
Distribusi Tingkat Asupan Energi berdasarkan Pengeluaran Pangan Pengeluaran
Pangan
Tingkat Asupan Energi Jumlah
P Kurang
Baik N
N N
Rendah Tinggi
13 16
65 64
7 9
35 36
20 25
100 100
0,944 Tabel 9 menunjukkan bahwa
balita dengan
tingkat asupan
energi kurang dengan pengeluaran pangan keluarga rendah sebesar
65 sedangkan yang pengeluaran pangan keluarga tinggi sebesar
64. Untuk balita dengan tingkat asupan
energi baik
dengan pengeluaran
pangan keluarga
rendah sebesar 35 sedangkan yang pengeluaran pangan keluarga
tinggi sebesar 36. Berdasarkan analisis
bivariat menghasilkan
p0,05 dengan nilai signifikasi 0,944 yang berarti tidak signifikan
atau tidak bermakna. Hal ini berarti tidak
ada hubungan
antara pengeluaran
pangan dengan
tingkat asupan energi pada balita pendek
di Desa
Sidowarno, Kecamatan Wonosari, Kabupaten
Klaten. Tabel 10
Distribusi Tingkat Asupan Protein berdasarkan Pengeluaran Pangan Pengeluaran
Pangan
Tingkat Asupan Protein Jumlah
P Kurang
Baik N
N N
Rendah Tinggi
5 9
25 36
15 16
75 64
20 25
100 100
0,428 Tabel
10 menunjukkan
bahwa balita
dengan tingkat
asupan protein kurang dengan pengeluaran
pangan keluarga
rendah sebesar 25 sedangkan yang
pengeluaran pangan
keluarga tinggi sebesar 36. Untuk balita dengan tingkat asupan
protein baik dengan pengeluaran pangan keluarga rendah sebesar
75 sedangkan yang pengeluaran pangan keluarga tinggi sebesar
64. Berdasarkan analisis bivariat menghasilkan p0,05 dengan nilai
signifikasi 0,428 yang berarti tidak signifikan atau tidak bermakna. Hal
ini berarti tidak ada hubungan antara
pengeluaran pangan
dengan tingkat asupan protein
pada balita pendek di Desa Sidowarno, Kecamatan Wonosari,
Kabupaten Klaten. Berdasarkan tabel 9 dan
tabel 10 dapat disimpulkan bahwa tidak
ada hubungan
antara pengeluaran
pangan dengan
tingkat asupan makan pada balita pendek
di Desa
Sidowarno, Kecamatan Wonosari, Kabupaten
Klaten.Salah satu variabel yang dipilih dalam penelitian ini adalah
pengeluaran pangan.Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian
Sirajuddin
2010 yang
menyebutkan bahwa pengeluaran pangan
berhubungan dengan
tingkat asupan
energi dan
protein.Semakin besar
pengeluaran untuk makan, maka semakin
kecil resiko
untuk kekurangan asupan energi dan
protein.Hal ini disebabkan karena rendahnya pengeluaran berkorelasi
positif dengan kuantitas belanja pangan.Semakin rendah kuantitas
belanja
pangan menyebabkan
pemenuhan kebutuhan
gizi khususnya energi dan protein
semakin kecil. Pendapatan keluarga dapat
dipengaruhi dari pekerjaan orang tua balita dan tingkat pendidikan
orang tua
balita.Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di
Desa Sidowarno,
Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten dapat
diketahui bahwa pekerjaan dan tingkat pendidikan menjadi salah
satu penyebab terpenuhi atau tidaknya kebutuhan pangan dalam
keluarga.Dimana pendidikan orang tua merupakan salah satu unsur
penting dalam menentukan status gizi anak.Tingkat pendidikan ibu
lebih penting dalam menentukan status
gizi anak
daripada pendidikan ayah. Oleh karena itu
tingkat pendidikan yang rendah akan menyebabkan keterbatasan
seperti pengetahuan
sikap, tindakan-tindakan
dalam menangani
masalah dalam
keluarga, khususnya
masalah kesehatan. Hal ini dapat dibuktikan
dengan sebagian besar ibu balita berpendidikan dasar atau rendah.
Selain pekerjaan,
tingkat pendidikan merupakan salah satu
faktor yang dapat menghubungkan tingkat konsumsi makan.Hal ini
dapat dibuktikan dengan sebagian ibu balita tidak bekerja.Ibu balita
tidak bekerja dapat memberikan keuntungan tersendiri untuk balita
karena ibu balita lebih dapat mengasuh
anak-anaknya walaupun pola asuh yang diberikan
belum sesuai.Tidak sesuainya pola asuh ini dikarenakan lingkungan
yang kurang mendukung. Selain kurangnya pengetahuan akan gizi,
fasilitas kesehatan dan tenaga ahli juga masih kurang. Sehingga
pengetahuan yang didapat masih minim.
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
1. Prevalensi besar pengeluaran pangan
keluarga dengan
kategori tinggi pada keluarga balita
pendek di
Desa Sidowarno,
Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten
sebesar 55,6. 2. Prevalensi
tingkat asupan
energi dengan kategori baik pada balita pendek di Desa
Sidowarno, Kecamatan
Wonosari, Kabupaten Klaten sebesar
35,6, sedangkan
prevalensi tingkat
asupan protein dengan kategori baik
pada balita pendek di Desa Sidowarno,
Kecamatan