42
Astri Rahmayanti, 2013 Analisis Gaya Bahasa Buku Jurnalisme, Sastrawi, Antologi Liputan Mendalam Dan Memikat
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan tujuan agar diperoleh informasi sebanyak mungkin mengenai data
yang akan diolah. Pendekatan kualitatif diharapkan penulis mampu menghasilkan uraian yang mendalam mengenai gaya bahasa yang terdapat
dalam Jurnalisme Sastrawi, Antologi Liputan Mendalam dan Memikat. Marshal 1995 Penelitian kualitatif didefinisikan sebagai suatu
proses yang mencoba untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai kompleksitas yang ada dalam interaksi manusia Sarwono,
2006:193.
3.2 Sumber Data dan Data
Sumber data dan data pada penelitian ini adalah
3.2.1 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah teks yang terdapat dalam “Jurnalisme sastawi, Antologi Liputan yang Mendalam dan
Memikat”
Dalam penelitian ini penulis mengambil empat berita dari empat penulis yang berbeda. Secara keseluruhan, ada delapan berita dari
delapan penulis berbeda namun penulis mengambil berita yang ditulis oleh dua penulis laki-laki dan dua penulis perempuan.
Berita-berita tersebut di antaranya adalah: 1
Sebuah Kegilaan di Simpang Kraft oleh Chik Rini; 2
Hikayat Kebo oleh Linda Christanti; 3
Koran, Bisnis, dan perang oleh Eriyanto; 4
Cermin Jakarta, Cermin New York oleh Andreas Harsono.
Astri Rahmayanti, 2013 Analisis Gaya Bahasa Buku Jurnalisme, Sastrawi, Antologi Liputan Mendalam Dan Memikat
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3.2.2 Data
Data yang mendukung dalam penelitian ini adalah gaya bahasa yang terdapat dalam
“Jurnalisme sastawi, Antologi Liputan yang Mendalam dan Memikat”
3.3 Teknik Penelitian
Teknik penelitian meliputi aspek pengumpulan data dan teknik analisis data
3.3.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi adalah
cara mengumpulkan
data yang
dilakukan dengan
cara mengklasifikasi bahan-bahan tertulis yang berhubungan dengan
penelitian. Dalam penelitian ini bahan-bahan tertulis yang dimaksud berupa “Jurnalisme Sastrawi, Antologi Liputan
Mendalam dan Memikat”.
3.3.2 Teknik Analisis Data
Adapun teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1 Menganalisis jenis gaya bahasa yang terdapat dalam buku
“Jurnalisme sastawi, Antologi Liputan yang Mendalam dan Memikat”
2 Menganalisis gaya bahasa yang paling dominan digunakan
da lam buku “Jurnalisme sastawi, Antologi Liputan yang
Mendalam dan Memikat” 3
Menganalisis makna gaya bahasa yang terdapat dalam buku “Jurnalisme sastawi, Antologi Liputan yang Mendalam dan
Memikat”
Astri Rahmayanti, 2013 Analisis Gaya Bahasa Buku Jurnalisme, Sastrawi, Antologi Liputan Mendalam Dan Memikat
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
4 Menganalisis gaya bahasa sesuai ketepatan dan kesesuaian
menurut Gorys Keraf.
3.4 Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan instrumen penelitian berupa kartu data. Kartu data digunakan dalam pengumpulan data dan pengolahan data.
Dalam penelitian ini kartu data berfungsi sebagai alat bantu untuk memudahkan peneneliti dalam pengumpulan dan pengolahan data. Kartu
data tersebut berisi nomorurut data, jenis gaya bahasa, kutipan kalimat yang mengandung gaya bahasa, analisis karakteristik, dan analisis
ketepatan dan kesesuaian. Format kartu data terlampir.
3.5 Paradigma Penelitian
Penelitian ini terdiri atas tujuh unsur, yakni latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, data dan sumber data, teknik penelitian, teknik
analisis, dan hasil. Ketujuh unsur tersebut akan dijelaskan sebagai berikut: 1
Latar belakang masalah adalah alasan hal-hal yang menyebabkan perlunya dilakukan penelitian terhadap sesuatu masalah atau
problematika yang muncul. 2
Rumusan masalah merupakan pertanyaan-pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data.
3 Teori yang dimaksud adalah teori yang mendukung penelitian. Teori
yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori gaya bahasa menurut Gory Keraf.
4 Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan tujuan agar diperoleh informasi sebanyak mungkin mengenai data yang akan diolah.
5 Data dan sumber data merupakan gaya bahasa yang terdapat dalam
“Jurnalisme Sastrawi, Antologi Liputan Mendalam dan Memikat” yang berasal dari teks dalam
“Jurnalisme Sastrawi, Antologi Liputan Mendalam dan Memikat”.
Astri Rahmayanti, 2013 Analisis Gaya Bahasa Buku Jurnalisme, Sastrawi, Antologi Liputan Mendalam Dan Memikat
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
6 Teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi. 7
Teknik analisis. Setelah data diperoleh, data akan diolah sedemikian rupa. Adapun teknik analisis yang dilakukan oleh penulis adalah
menganalisis teks “Jurnalisme Sastrawi, Antologi Liputan Mendalam
dan Memikat”, menganalisis gaya bahasa yang dominan, menganalisis karakteristik, serta ketepatan dan kesesuaian menurut Gorys Keraf.
8 Hasil berupa jawaban dari pertanyaan yang tercantum dalam rumusan
masalah.
Astri Rahmayanti, 2013 Analisis Gaya Bahasa Buku Jurnalisme, Sastrawi, Antologi Liputan Mendalam Dan Memikat
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Latar Belakang 1.
Berita semakin berkembang 2.
Pentingnya komunikasi dan informasi
Rumusan
1. Ragam gaya bahasa apa saja yang terdapat dalam
“Jurnalisme sastawi, Antologi Liputan yang Mendalam dan Memikat”?
2. Bagaimanakah karakteristik gaya bahasa dalam
“Jurnalisme sastawi, Antologi Liputan yang Mendalam dan Memikat”?
3. Bagaimanakah ketepatan dan kesesuaian diksi dan gaya
bahasa “Jurnalisme sastawi, Antologi Liputan yang Mendalam
dan Memikat” ?
Teori
Gaya bahasa menurut Gorys Keraf.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif.
Data
bahasa yang terdapat dalam “Jurnalisme Sastrawi,
Antologi Liputan Mendalam dan Memikat”.
Teknik Pengumpulan
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi dan
menggunakan instrumen kartu data.
Teknik Analisis
1. Menganalisis jenis gaya bahasa yang terdapat dalam buku “Jurnalisme
sastawi, Antologi Liputan yang Mendalam dan Memikat” 2.
Menganalisis gaya bahasa yang paling dominan digunakan dalam buku “Jurnalisme sastawi, Antologi Liputan yang Mendalam dan
Memikat” 3.
Menganalisis makna gaya bahasa yang terdapat dalam “Jurnalisme Sastrawi, Antologi Liputan yang Mendalam dan Memikat”.
Gambar 1. Paradigma Penelitian
Hasil Penelitian Sementara
Triangulasi
Uji Pakar
Hasil Penelitian
135
Astri Rahmayanti, 2013 Analisis Gaya Bahasa Buku Jurnalisme, Sastrawi, Antologi Liputan Mendalam Dan Memikat
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
“Jurnalisme Sastrawi, Antologi Liputan Mendalam dan Memikat” telah menggunakan berbagai gaya bahasa agar tulisannya lebih menarik,
memikat, dan mendapatkan efek dramatis. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan penulis, penulis menemukan tiga belas gaya bahasa dan gaya
bahasa personifikasi merupakan gaya bahasa yang paling banyak digunakan penulis dalam hal ini para jurnalis. Penulis menemukan penggunaan gaya
bahasa personifikasi sebanyak 33 kalimat. Disusul penggunaan gaya bahasa metafora sebanyak 29 kalimat, hiperbol 21 kalimat, perumpamaan 12
kalimat, dan metonimia 10 kalimat. Penggunaan gaya bahasa lainnya yakni sarkasme 5 kalimat, pleonasme, repetisi dan oksimoron 3 kalimat, erotesis 2
kalimat, serta ironi, sinisme, dan sinekdoke sebanyak 1 kalimat. Penggunaan gaya bahasa personifikasi mendominasi penggunaan gaya
bahasa lainnya. Gaya bahasa personifikasi memiliki karakteristik yang begitu mudah dikenal. Gaya bahasa ini menggunakan sifat-sifat atau sesuatu
yang biasa dilakukan oleh menusia, namun diterapkan pada benda mati atau hal lain. Hal ini bertujuan agar tulisan yang disajikan tampak lebih menarik
dan dapat memikat para pembacanya. Hiperbol merupakan salah satu gaya bahasa yang cukup banyak digunakan. Hiperbol memiliki karakteristik yang
mudah dikenal, yakni berlebihan dalam mengungkapkan sesuatu baik sifat, ukuran, dan sebagainya. Pleonasme memiliki karakteristik berlebihan dalam
menggunakan kata-kata. Jika ada kata yang dihilangkan, maknanya tidak akan berubah. Metafora memiliki karakteristik yang khas. Metafora dapat
membandingkan dua hal yang berbeda secara langsung tanpa menggunakan kata-kata seperti, ibarat, dan lainyya. Oksimoron merupakan gaya bahasa
pertentangan. Karakteristiknya, oksimoron menggunakan kata-kata yang berlawanan dalam frasa yang sama. Karakteristik gaya bahasa