KESIMPULAN DAN SARAN UJI KELAYAKAN DAN STUDI KETERSEDIAAN ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM KIMIA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP).

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Beberapa jenis ion 22 Tabel 2.2 Unsur-unsur yang terdapat sebagai molekul serta rumus molekulnya. 23 Tabel 3.1 Kriteria Tingkat Pemahaman Siswa Terhadap Penuntun Praktikum Berdasarkan Angket Uji Pemahaman Siswa 32 Tabel 3.2 Soal Uji Pemahaman Siswa Terhadap Masing-masing Penuntun Praktikum 32 Tabel 3.3 Kriteria Tingkat Pemahaman Siswa Terhadap Penuntun Praktikum Berdasarkan Soal Uji Pemahaman Siswa 34 Tabel 3.4 Daftar Isian Kelengkapan Alat dan Bahan Praktikum Yang Digunakan Pada Tiap-tiap Sekolah 35 Tabel 4.1 Tingkat Pemahaman Siswa Terhadap Penuntun Praktikum 38 Tabel 4.2 Nilai Rata-rata Tingkat Pemahaman Siswa Terhadap Penuntun Praktikum 39 Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Pada Percobaan Membuktikan Sifat Larutan Garam 43 Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Pada Percobaan Membuat Tulisan Ajaib 44 Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Pada Percobaan Pengaruh Kesadahan Air Terhadap Daya Cuci Air Sabun 44 Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Pada Percobaan Membandingkan Kemampuan Mencuci Sabun dan Detergen 45 Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Pada Percobaan Mengetahui Bahan Kimia Pada Sabun dan Detergen 46 Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Pada Percobaan Reaksi Perubahan Warna 49 Tabel 4.9 Data Ketersediaan Alat dan Bahan Praktikum Terhadap Penuntun Praktikum 55 Tabel L.1 Pokok Bahasan Yang Dapat Diterapkan Dengan Metode Praktikum Sesuai KTSP 64 Tabel L.2 Daftar Alat dan Bahan yang Digunakan Dalam Praktikum 86 Tabel L.3 Analisis Ketersediaan Alat dan Bahan Praktikum Membuktikan Sifat Larutan Garam 87 Tabel L.4 Analisis Ketersediaan Alat dan Bahan Praktikum Membuat Tulisan Ajaib 87 Tabel L.5 Analisis Ketersediaan Alat dan Bahan Praktikum Pengaruh Kesadahan Air Terhadap Daya Cuci Air Sabun 88 Tabel L.6 Analisis Ketersediaan Alat dan Bahan Praktikum Membandingkan Kemampuan Mencuci Antara Sabun dan Detergen 88 Tabel L.7 Analisis Ketersediaan Alat dan Bahan Praktikum Mengetahui Bahan Kimia Pada Sabun dan Detergen 89 Tabel L.8 Analisis Ketersediaan Alat dan Bahan Praktikum Reaksi Perubahan Warna 89 Tabel L.9 Persentase Perhitungan Alat Dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan Membuktikan Sifat Larutan Garam Di SMP N 7 Medan 91 Tabel L.10 Persentase Perhitungan Alat dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan Membuat Tulisan Ajaib Di SMP N 7 Medan 92 Tabel L.11 Persentase Perhitungan Alat dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan Pengaruh Kesadahan Air Terhadap Daya Cuci Air Sabun Di SMP N 7 Medan 93 Tabel L.12 Persentase Perhitungan Alat dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan Membandingkan Kemampuan Mencuci Antara Sabun dan Detergen Di SMP N 7 Medan 93 Tabel L.13 Persentase Perhitungan Alat dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan Mengetahui Bahan Kimia Pada Sabun dan Detergen Di SMP N 7 Medan 94 Tabel L.14 Persentase Perhitungan Alat dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan Reaksi Perubahan Warna Di SMP N 7 Medan 94 Tabel L.15 Persentase Perhitungan Alat Dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan Membuktikan Sifat Larutan Garam Di SMP N 11 Medan 95 Tabel L.16 Persentase Perhitungan Alat dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan Membuat Tulisan Ajaib Di SMP N 11 Medan 96 Tabel L.17 Persentase Perhitungan Alat dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan Pengaruh Kesadahan Air Terhadap Daya Cuci Air Sabun Di SMP N 11 Medan 97 Tabel L.18 Persentase Perhitungan Alat dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan Membandingkan Kemampuan Mencuci Antara Sabun dan Detergen Di SMP N 11 Medan 97 Tabel L.19 Persentase Perhitungan Alat dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan Mengetahui Bahan Kimia Pada Sabun dan Detergen Di SMP N 11 Medan 98 Tabel L.20 Persentase Perhitungan Alat dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan Reaksi Perubahan Warna Di SMP N 11 Medan 98 Tabel L.21 Persentase Perhitungan Alat Dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan Membuktikan Sifat Larutan Garam Di SMP N 27 Medan 99 Tabel L.22 Persentase Perhitungan Alat dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan Membuat Tulisan Ajaib Di SMP N 27 Medan 100 Tabel L.23 Persentase Perhitungan Alat dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan Pengaruh Kesadahan Air Terhadap Daya Cuci Air Sabun Di SMP N 27 Medan 101 Tabel L.24 Persentase Perhitungan Alat dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan Membandingkan Kemampuan Mencuci Antara Sabun dan Detergen Di SMP N 27 Medan 101 Tabel L.25 Persentase Perhitungan Alat dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan Mengetahui Bahan Kimia Pada Sabun dan Detergen Di SMP N 27 Medan 102 Tabel L.26 Persentase Perhitungan Alat dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan Reaksi Perubahan Warna Di SMP N 27 Medan 102 Tabel L.27 Persentase Perhitungan Alat Dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan Membuktikan Sifat Larutan Garam Di SMP N 35 Medan 103 Tabel L.28 Persentase Perhitungan Alat dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan Membuat Tulisan Ajaib Di SMP N 35 Medan 104 Tabel L.29 Persentase Perhitungan Alat dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan Pengaruh Kesadahan Air Terhadap Daya Cuci Air Sabun Di SMP N 35 Medan 105 Tabel L.30 Persentase Perhitungan Alat dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan Membandingkan Kemampuan Mencuci Antara Sabun dan Detergen Di SMP N 35 Medan 105 Tabel L.31 Persentase Perhitungan Alat dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan Mengetahui Bahan Kimia Pada Sabun dan Detergen Di SMP N 35 Medan 106 Tabel L.32 Persentase Perhitungan Alat dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan Reaksi Perubahan Warna Di SMP N 35 Medan 106 Tabel L.33. Hasil Angket Uji Pemahaman Siswa Terhadap Penuntun Praktikum Pada Percobaan Membuktikan Sifat Larutan Garam Di SMP Negeri 11 Medan 107 Tabel L.34. Hasil Angket Uji Pemahaman Siswa Terhadap Penuntun Praktikum Pada Percobaan Membuktikan Sifat Larutan Garam Di SMP Negeri 27 Medan 110 Tabel L.35. Hasil Angket Uji Pemahaman Siswa Terhadap Penuntun Praktikum Pada Percobaan Membuat Tulisan Ajaib Di SMP Negeri 11 Medan 112 Tabel L.36. Hasil Angket Uji Pemahaman Siswa Terhadap Penuntun Praktikum Pada Percobaan Membuat Tulisan Ajaib Di SMP Negeri 27 Medan 115 Tabel L.37. Hasil Angket Uji Pemahaman Siswa Terhadap Penuntun Praktikum Pada Percobaan Pengaruh Kesadahan Air Terhadap Daya Cuci Air Sabun Di SMP Negeri 11 Medan 117 Tabel L.38. Hasil Angket Uji Pemahaman Siswa Terhadap Penuntun Praktikum Pada Percobaan Pengaruh Kesadahan Air Terhadap Daya Cuci Air Sabun Di SMP Negeri 27 Medan 120 Tabel L.39. Hasil Angket Uji Pemahaman Siswa Terhadap Penuntun Praktikum Pada Percobaan Membandingkan Kemampuan Mencuci Sabun dan Detergen Di SMP Negeri 11 Medan 122 Tabel L.40. Hasil Angket Uji Pemahaman Siswa Terhadap Penuntun Praktikum Pada Percobaan Membandingkan Kemampuan Mencuci Sabun dan Detergen Di SMP Negeri 27 Medan 125 Tabel L.41. Hasil Angket Uji Pemahaman Siswa Terhadap Penuntun Praktikum Pada Percobaan Mengetahui Bahan Kimia Pada Sabun dan Detergen Di SMP Negeri 11 Medan 127 Tabel L.42. Hasil Angket Uji Pemahaman Siswa Terhadap Penuntun Praktikum Pada Percobaan Mengetahui Bahan Kimia Pada Sabun dan Detergen Di SMP Negeri 27 Medan 130 Tabel L.43. Hasil Angket Uji Pemahaman Siswa Terhadap Penuntun Praktikum Pada Percobaan Reaksi Perubahan Warna Di SMP Negeri 11 Medan 132 Tabel L.44. Hasil Angket Uji Pemahaman Siswa Terhadap Penuntun Praktikum Pada Percobaan Reaksi Perubahan Warna Di SMP Negeri 27 Medan 135 Tabel L.45. Kisi-Kisi Soal Uji Pemahaman Siswa Pada Materi Atom, Ion, dan Molekul serta Bahan Kimia Rumah Tangga. 160 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Pokok Bahasan Materi Kimia Yang Telah Ditentukan Untuk Penuntun Praktikum 64 Lampiran 2 Penuntun Praktikum 65 Lampiran 3 Soal Uji Pemahaman Siswa 84 Lampiran 4 Daftar Alat dan Bahan yang digunakan dalam praktikum 86 Lampiran 5 Analisis Ketersediaan Alat dan Bahan Praktikum di SMP 87 Lampiran 6 Angket Penilaian Untuk Tingkat Pemahaman Siswa Terhadap Penuntun Praktikum 90 Lampiran 7 Data Ketersediaan Alat dan Bahan Praktikum di SMP 91 Lampiran 8 Hasil Angket Uji Pemahaman Siswa Terhadap Penuntun Praktikum 107 Lampiran 9 Perhitungan Tingkat Pemahaman Siswa Terhadap Penuntun Praktikum 137 Lampiran 10 Kisi-kisi Soal Uji Pemahaman Siswa 160 Lampiran 11 Kunci Jawaban Soal Uji Pemahaman Siswa 163 Lampiran 12 Daftar Nilai Siswa Pada Setiap Judul Percobaan 167 Lampiran 13 Dokumentasi Penelitian 185 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Susunan atom hidrogen, helium dan litium 19 Gambar 2.2. Model atom 21 Gambar 3.1 Skema rancangan penelitian 37 Gambar 4.1 Grafik Persentase Tingkat Pemahaman Siswa Terhadap Setiap Judul Praktikum Berdasarkan Angket Uji Pemahaman 40 Gambar 4.2 Grafik Persentase Tingkat Pemahaman Siswa Terhadap Setiap Judul Praktikum Berdasarkan Soal Uji Pemahaman Siswa 41 Gambar 4.3 Grafik Persentase Ketersediaan Alat dan Bahan Praktikum Kimia Di SMP Negeri 7 Medan 56 Gambar 4.4 Grafik Persentase Ketersediaan Alat dan Bahan Praktikum Kimia Di SMP Negeri 11 Medan 56 Gambar 4.5 Grafik Persentase Ketersediaan Alat dan Bahan Praktikum Kimia Di SMP Negeri 27 Medan 57 Gambar 4.6 Grafik Persentase Ketersediaan Alat dan Bahan Praktikum Kimia Di SMP Negeri 35 Medan 57

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Ilmu kimia merupakan experimental science, tidak dapat dipelajari hanya dengan membaca, menulis, atau mendengarkan saja. Mempelajari ilmu kimia bukan hanya menguasai pengetahuan berupa fakta, konsep, prinsip saja tetapi juga merupakan proses suatu penemuan dan penguasaan prosedur atau metode ilmiah. Oleh karena itu dalam pembelajaran ilmu kimia ada dua hal penting yang harus diperhatikan, yakni kimia sebagai produk temuan berupa fakta, konsep, prinsip, teori dan kimia sebagai proses berupa kerja ilmiah. Pengajaran kimia di sekolah diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan dan sikap ilmiah dalam mempelajari alam di sekitarnya yang berdampak terhadap pengembangan lebih lanjut dalam penerapan di kehidupannya Jahro, 2008. Luasnya cakupan bidang dari pelajaran IPA Terpadu mengakibatkan semakin sempitnya alokasi waktu untuk mempelajari kimia secara lebih mendalam. Oleh karena itu, diperlukan keterlibatan siswa terhadap proses-proses kimia. Sebab pembelajaran kimia merupakan ilmu yang termasuk rumpun IPA, oleh karenanya kimia mempunyai karakteristik yang sama dengan IPA Mulyasa, 2008. Karakteristik tersebut meliputi objek ilmu kimia, cara memperoleh serta kegunaannya yang dikenal dengan produk-produk dan proses-proses kimia. Dalam pembelajaran IPA di SMP siswa tidak sekedar memahami teori, konsep, dan fakta melainkan juga melakukan proses penemuan. Kegiatan menemukan konsep pada umum dilakukan melalui kegiatan praktikum atau pengamatan. Ketika siswa melakukan kegiatan praktikum berarti sedang menerapkan metode ilmiah. Praktikum diawali dengan pengenalan konsep, merumuskan tujuan, mengumpulkan data, dan melaporkan hasil Wasilah, 2012. Menurut Darmodjho dan Kaligis 1991, adalah suatu kekeliruan apabila mengajarkan IPA dengan cara mentransfer saja apa-apa yang tersebut dalam buku teks kepada anak didiknya. Hal ini disebabkan apa yang tersurat dalam buku teks itu baru merupakan satu sisi atau satu dimensi saja dari IPA yaitu dimensi “produk”. Buku teks merupakan Body of knowledge dari IPA, merupakan akumulasi hasil upaya para perintis IPA terdahulu dan umumnya telah tersusun secara lengkap dan sistematis. Buku teks memang penting, tetapi dari sisi lain dari IPA yang tidak kalah pentingnya yaitu dimensi “proses”, maksudnya proses mendapatkan ilmu itu sendiri. Dalam mempelajari ilmu kimia, salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan adalah metode praktikum. Metode ini sangat dianjurkan untuk pembelajaran kimia karena sesuai dengan tujuan pendidikan yang meliputi pengembangan pengetahuan, menanamkan sikap ilmiah, dan melatih keterampilan. Metode praktikum adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dengan metode praktikum, siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis, dan membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu objek, keadaan, atau proses sesuatu Djamarah dan Zain, 1995. Hal ini tidak selaras dengan kenyataan yang ada di lapangan. Kegiatan pembelajaran dilakukan tanpa praktikum kadang atau sudah lazim dilakukan. Padahal kata Chemistry jika dipenggal menjadi Chem- Is- Try, kimia adalah ekperimen Try. Bahkan ilmu kimia juga lahir dari eksperimen kemudian muncullah teori- teori kimia. Di daerah pelosok bahkan daerah perkotaan juga bisa terjadi bahwa belajar kimia tanpa eksperimen. Alasannya klasik, karena: 1. Belum lengkapnya alat- alat dan bahan praktikum 2. Tidak tersedianya laboratorium, 3. Tidak adanya guru kimia, 4. Kurangnya keterampilan guru- guru kimia 5. Tidak tersedianya penuntun praktikum. http: urip.wordpress.com20120121mengajarbelajar-kimia-tanpa- ekperimenmore-298 Untuk alasan yang ke-4 dan ke-5 memang tidak dapat dipungkiri bahwa kemampuan guru-guru SMP dalam memilih materi praktikum, kemampuan