UJI KELAYAKAN DAN STUDI KETERSEDIAAN ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM KIMIA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP).

(1)

Oleh:

Bakti Putra Manik NIM 408131033

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2012


(2)

(3)

UJI KELAYAKAN DAN STUDI KETERSEDIAAN ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM KIMIA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

Bakti Putra Manik (408131033) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa di kelas VIII terhadap penuntun praktikum kimia yang telah diuji coba di laboratorium kimia FMIPA Unimed, mengetahui hasil uji coba penuntun praktikum kimia di laboratorium IPA SMP, dan mengetahui ketersediaan alat dan bahan praktikum kimia di sekolah. Sampel yang digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap penuntun praktikum adalah SMP Negeri 11 Medan yang berjumlah 45 orang dan SMP Negeri 27 Medan yang berjumlah 34 orang. Sedangkan Sampel yang digunakan untuk observasi ketersediaan alat dan bahan praktikum pada penelitian ini diambil dari 4 sekolah yaitu SMP Negeri 7 Medan, SMP Negeri 11 Medan, SMP Negeri 27 Medan, dan SMP Negeri 35 Medan. Tahapan dalam penelitian ini yaitu : Pengumpulan penuntun praktikum yang telah diuji coba di laboratorium Unimed, Uji tingkat pemahaman siswa terhadap penuntun praktikum, uji coba penuntun praktikum oleh siswa, dan Observasi ketersediaan alat dan bahan praktikum di sekolah. Data-data yang diperoleh dianalisis dengan analisis deskriptif - kualitatif. Dari hasil uji tingkat pemahaman siswa terhadap penuntun pratikum berdasarkan angket uji pemahaman siswa menunjukkan 81,88% siswa paham terhadap penuntun praktikum dan berdasarkan soal uji pemahaman siswa terhadap penuntun praktikum diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 91,97. Dari hasil observasi terhadap ketersediaan alat dan bahan praktikum terdapat 91,67% alat dan bahan 88,33% bahan di SMP Negeri 7 Medan, 91,67% alat dan 88,33% bahan di SMP Negeri 11 Medan, 91,67% alat dan 88,33% bahan di SMP Negeri 27 Medan, dan 95,83% alat dan 88,33% bahan di SMP Negeri 35 Medan adalah tersedia sesuai dengan penuntun praktikum. Kata kunci : Penuntun praktikum


(4)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Persetujuan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xvi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1. Kerangka Teoritis 7

2.1.1. Hakekat IPA 7

2.1.2. Perkembangan Kurikulum Kimia di SMP 8 2.1.3. Keterampilan Proses 9

2.1.4. Laboratorium 11

2.1.5. Kegiatan Praktikum 11

2.1.6 Manfaat Kegiatan Praktikum 13 2.1.7 Pelaksanaan Kegiatan Laboratorium di SMP 13 2.1.8 Evaluasi Kegiatan Laboratorium 14 2.1.9 Pengantar Ke Laboratorium Kimia 15


(5)

2.1.10 Penuntun Praktikum 16 2.1.11 Materi Pokok Penuntun Praktikum Untuk

Kelas VIII SMP 17

2.1.11.1 Partikel Materi 17 2.1.11.2 Kimia Rumah Tangga 24

2.2. Kerangka Konseptual 30

BAB III METODE PENELITIAN 31 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian 31 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 31

3.3 Instrumen Penelitian 31

3.4 Langkah-langkah Penelitian 36

3.5 Desain penelitian 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 38 4.1 Uji Pemahaman Siswa Terhadap Penuntun

Praktikum 38

4.1.1 Hasil Penelitian 38

4.1.2 Pembahasan 39

4.2 Hasil Uji Coba Penuntun Praktikum 43

4.2.1 Hasil Pengamatan 43

4.2.2 Pembahasan 49

4.3 Observasi Ketersediaan Alat dan Bahan

Praktikum 55

4.3.1 Hasil Observasi 55


(6)

viii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 60

5.1. Kesimpulan 60

5.2 Saran 61


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Beberapa jenis ion 22

Tabel 2.2 Unsur-unsur yang terdapat sebagai molekul

serta rumus molekulnya. 23

Tabel 3.1 Kriteria Tingkat Pemahaman Siswa Terhadap Penuntun Praktikum Berdasarkan Angket Uji Pemahaman Siswa 32 Tabel 3.2 Soal Uji Pemahaman Siswa Terhadap Masing-masing

Penuntun Praktikum 32

Tabel 3.3 Kriteria Tingkat Pemahaman Siswa Terhadap Penuntun Praktikum Berdasarkan Soal Uji Pemahaman Siswa 34 Tabel 3.4 Daftar Isian Kelengkapan Alat dan Bahan Praktikum

Yang Digunakan Pada Tiap-tiap Sekolah 35 Tabel 4.1 Tingkat Pemahaman Siswa Terhadap Penuntun

Praktikum 38

Tabel 4.2 Nilai Rata-rata Tingkat Pemahaman Siswa Terhadap

Penuntun Praktikum 39

Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Pada Percobaan Membuktikan Sifat

Larutan Garam 43

Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Pada Percobaan Membuat Tulisan

Ajaib 44

Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Pada Percobaan Pengaruh Kesadahan Air Terhadap Daya Cuci Air Sabun 44 Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Pada Percobaan Membandingkan

Kemampuan Mencuci Sabun dan Detergen 45 Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Pada Percobaan Mengetahui Bahan

Kimia Pada Sabun dan Detergen 46

Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Pada Percobaan Reaksi Perubahan


(8)

xi

Tabel 4.9 Data Ketersediaan Alat dan Bahan Praktikum Terhadap

Penuntun Praktikum 55

Tabel L.1 Pokok Bahasan Yang Dapat Diterapkan Dengan

Metode Praktikum Sesuai KTSP 64

Tabel L.2 Daftar Alat dan Bahan yang Digunakan Dalam

Praktikum 86

Tabel L.3 Analisis Ketersediaan Alat dan Bahan Praktikum

Membuktikan Sifat Larutan Garam 87

Tabel L.4 Analisis Ketersediaan Alat dan Bahan Praktikum

Membuat Tulisan Ajaib 87

Tabel L.5 Analisis Ketersediaan Alat dan Bahan Praktikum Pengaruh Kesadahan Air Terhadap Daya Cuci Air

Sabun 88

Tabel L.6 Analisis Ketersediaan Alat dan Bahan Praktikum Membandingkan Kemampuan Mencuci Antara

Sabun dan Detergen 88

Tabel L.7 Analisis Ketersediaan Alat dan Bahan Praktikum

Mengetahui Bahan Kimia Pada Sabun dan Detergen 89 Tabel L.8 Analisis Ketersediaan Alat dan Bahan Praktikum

Reaksi Perubahan Warna 89

Tabel L.9 Persentase Perhitungan Alat Dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan Membuktikan Sifat Larutan Garam Di SMP N 7 Medan 91 Tabel L.10 Persentase Perhitungan Alat dan Bahan Yang Digunakan

Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan Membuat

Tulisan Ajaib Di SMP N 7 Medan 92

Tabel L.11 Persentase Perhitungan Alat dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan Pengaruh Kesadahan Air Terhadap Daya Cuci Air Sabun


(9)

Tabel L.12 Persentase Perhitungan Alat dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan

Membandingkan Kemampuan Mencuci Antara Sabun

dan Detergen Di SMP N 7 Medan 93

Tabel L.13 Persentase Perhitungan Alat dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan Mengetahui Bahan Kimia Pada Sabun dan Detergen

Di SMP N 7 Medan 94

Tabel L.14 Persentase Perhitungan Alat dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan Reaksi

Perubahan Warna Di SMP N 7 Medan 94

Tabel L.15 Persentase Perhitungan Alat Dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan Membuktikan Sifat Larutan Garam Di SMP N 11 Medan 95 Tabel L.16 Persentase Perhitungan Alat dan Bahan Yang Digunakan

Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan Membuat

Tulisan Ajaib Di SMP N 11 Medan 96

Tabel L.17 Persentase Perhitungan Alat dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan Pengaruh Kesadahan Air Terhadap Daya Cuci Air Sabun

Di SMP N 11 Medan 97

Tabel L.18 Persentase Perhitungan Alat dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan

Membandingkan Kemampuan Mencuci Antara Sabun

dan Detergen Di SMP N 11 Medan 97

Tabel L.19 Persentase Perhitungan Alat dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan Mengetahui Bahan Kimia Pada Sabun dan Detergen


(10)

xiii

Tabel L.20 Persentase Perhitungan Alat dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan Reaksi

Perubahan Warna Di SMP N 11 Medan 98

Tabel L.21 Persentase Perhitungan Alat Dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan Membuktikan Sifat Larutan Garam Di SMP N 27 Medan 99 Tabel L.22 Persentase Perhitungan Alat dan Bahan Yang Digunakan

Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan Membuat

Tulisan Ajaib Di SMP N 27 Medan 100

Tabel L.23 Persentase Perhitungan Alat dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan Pengaruh Kesadahan Air Terhadap Daya Cuci Air Sabun

Di SMP N 27 Medan 101

Tabel L.24 Persentase Perhitungan Alat dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan

Membandingkan Kemampuan Mencuci Antara Sabun

dan Detergen Di SMP N 27 Medan 101

Tabel L.25 Persentase Perhitungan Alat dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan Mengetahui Bahan Kimia Pada Sabun dan Detergen

Di SMP N 27 Medan 102

Tabel L.26 Persentase Perhitungan Alat dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan Reaksi

Perubahan Warna Di SMP N 27 Medan 102

Tabel L.27 Persentase Perhitungan Alat Dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan Membuktikan Sifat Larutan Garam Di SMP N 35 Medan 103 Tabel L.28 Persentase Perhitungan Alat dan Bahan Yang Digunakan

Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan Membuat


(11)

Tabel L.29 Persentase Perhitungan Alat dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan Pengaruh Kesadahan Air Terhadap Daya Cuci Air Sabun

Di SMP N 35 Medan 105

Tabel L.30 Persentase Perhitungan Alat dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan

Membandingkan Kemampuan Mencuci Antara Sabun

dan Detergen Di SMP N 35 Medan 105

Tabel L.31 Persentase Perhitungan Alat dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan Mengetahui Bahan Kimia Pada Sabun dan Detergen

Di SMP N 35 Medan 106

Tabel L.32 Persentase Perhitungan Alat dan Bahan Yang Digunakan Dalam Penuntun Praktikum Pada Percobaan Reaksi

Perubahan Warna Di SMP N 35 Medan 106

Tabel L.33. Hasil Angket Uji Pemahaman Siswa Terhadap

Penuntun Praktikum Pada Percobaan Membuktikan Sifat Larutan Garam Di SMP Negeri 11 Medan 107 Tabel L.34. Hasil Angket Uji Pemahaman Siswa Terhadap

Penuntun Praktikum Pada Percobaan Membuktikan Sifat Larutan Garam Di SMP Negeri 27 Medan 110 Tabel L.35. Hasil Angket Uji Pemahaman Siswa Terhadap

Penuntun Praktikum Pada Percobaan Membuat Tulisan

Ajaib Di SMP Negeri 11 Medan 112

Tabel L.36. Hasil Angket Uji Pemahaman Siswa Terhadap

Penuntun Praktikum Pada Percobaan Membuat Tulisan

Ajaib Di SMP Negeri 27 Medan 115

Tabel L.37. Hasil Angket Uji Pemahaman Siswa Terhadap Penuntun Praktikum Pada Percobaan Pengaruh Kesadahan Air Terhadap Daya Cuci Air Sabun


(12)

xv

Tabel L.38. Hasil Angket Uji Pemahaman Siswa Terhadap Penuntun Praktikum Pada Percobaan Pengaruh Kesadahan Air Terhadap Daya Cuci Air Sabun

Di SMP Negeri 27 Medan 120

Tabel L.39. Hasil Angket Uji Pemahaman Siswa Terhadap

Penuntun Praktikum Pada Percobaan Membandingkan Kemampuan Mencuci Sabun dan Detergen

Di SMP Negeri 11 Medan 122

Tabel L.40. Hasil Angket Uji Pemahaman Siswa Terhadap

Penuntun Praktikum Pada Percobaan Membandingkan Kemampuan Mencuci Sabun dan Detergen

Di SMP Negeri 27 Medan 125

Tabel L.41. Hasil Angket Uji Pemahaman Siswa Terhadap Penuntun Praktikum Pada Percobaan Mengetahui Bahan Kimia

Pada Sabun dan Detergen Di SMP Negeri 11 Medan 127 Tabel L.42. Hasil Angket Uji Pemahaman Siswa Terhadap Penuntun

Praktikum Pada Percobaan Mengetahui Bahan Kimia Pada Sabun dan Detergen Di SMP Negeri 27 Medan 130 Tabel L.43. Hasil Angket Uji Pemahaman Siswa Terhadap Penuntun

Praktikum Pada Percobaan Reaksi Perubahan Warna

Di SMP Negeri 11 Medan 132

Tabel L.44. Hasil Angket Uji Pemahaman Siswa Terhadap Penuntun Praktikum Pada Percobaan Reaksi Perubahan Warna

Di SMP Negeri 27 Medan 135

Tabel L.45. Kisi-Kisi Soal Uji Pemahaman Siswa Pada Materi Atom, Ion, dan Molekul serta Bahan Kimia Rumah Tangga. 160


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pokok Bahasan Materi Kimia Yang Telah

Ditentukan Untuk Penuntun Praktikum 64

Lampiran 2 Penuntun Praktikum 65

Lampiran 3 Soal Uji Pemahaman Siswa 84

Lampiran 4 Daftar Alat dan Bahan yang digunakan

dalam praktikum 86

Lampiran 5 Analisis Ketersediaan Alat dan Bahan Praktikum

di SMP 87

Lampiran 6 Angket Penilaian Untuk Tingkat Pemahaman Siswa

Terhadap Penuntun Praktikum 90

Lampiran 7 Data Ketersediaan Alat dan Bahan Praktikum di SMP 91 Lampiran 8 Hasil Angket Uji Pemahaman Siswa Terhadap Penuntun

Praktikum 107

Lampiran 9 Perhitungan Tingkat Pemahaman Siswa Terhadap

Penuntun Praktikum 137

Lampiran 10 Kisi-kisi Soal Uji Pemahaman Siswa 160 Lampiran 11 Kunci Jawaban Soal Uji Pemahaman Siswa 163 Lampiran 12 Daftar Nilai Siswa Pada Setiap Judul Percobaan 167

Lampiran 13 Dokumentasi Penelitian 185


(14)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Susunan atom hidrogen, helium dan litium 19

Gambar 2.2. Model atom 21

Gambar 3.1 Skema rancangan penelitian 37 Gambar 4.1 Grafik Persentase Tingkat Pemahaman Siswa Terhadap

Setiap Judul Praktikum Berdasarkan Angket Uji

Pemahaman 40

Gambar 4.2 Grafik Persentase Tingkat Pemahaman Siswa Terhadap Setiap Judul Praktikum Berdasarkan Soal Uji Pemahaman

Siswa 41

Gambar 4.3 Grafik Persentase Ketersediaan Alat dan Bahan Praktikum Kimia Di SMP Negeri 7 Medan 56 Gambar 4.4 Grafik Persentase Ketersediaan Alat dan Bahan Praktikum

Kimia Di SMP Negeri 11 Medan 56 Gambar 4.5 Grafik Persentase Ketersediaan Alat dan Bahan Praktikum

Kimia Di SMP Negeri 27 Medan 57 Gambar 4.6 Grafik Persentase Ketersediaan Alat dan Bahan Praktikum


(15)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Ilmu kimia merupakan experimental science, tidak dapat dipelajari hanya dengan membaca, menulis, atau mendengarkan saja. Mempelajari ilmu kimia bukan hanya menguasai pengetahuan berupa fakta, konsep, prinsip saja tetapi juga merupakan proses suatu penemuan dan penguasaan prosedur atau metode ilmiah. Oleh karena itu dalam pembelajaran ilmu kimia ada dua hal penting yang harus diperhatikan, yakni kimia sebagai produk temuan berupa fakta, konsep, prinsip, teori dan kimia sebagai proses berupa kerja ilmiah. Pengajaran kimia di sekolah diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan dan sikap ilmiah dalam mempelajari alam di sekitarnya yang berdampak terhadap pengembangan lebih lanjut dalam penerapan di kehidupannya (Jahro, 2008).

Luasnya cakupan bidang dari pelajaran IPA Terpadu mengakibatkan semakin sempitnya alokasi waktu untuk mempelajari kimia secara lebih mendalam. Oleh karena itu, diperlukan keterlibatan siswa terhadap proses-proses kimia. Sebab pembelajaran kimia merupakan ilmu yang termasuk rumpun IPA, oleh karenanya kimia mempunyai karakteristik yang sama dengan IPA (Mulyasa, 2008). Karakteristik tersebut meliputi objek ilmu kimia, cara memperoleh serta kegunaannya yang dikenal dengan produk-produk dan proses-proses kimia.

Dalam pembelajaran IPA di SMP siswa tidak sekedar memahami teori, konsep, dan fakta melainkan juga melakukan proses penemuan. Kegiatan menemukan konsep pada umum dilakukan melalui kegiatan praktikum atau pengamatan. Ketika siswa melakukan kegiatan praktikum berarti sedang menerapkan metode ilmiah. Praktikum diawali dengan pengenalan konsep, merumuskan tujuan, mengumpulkan data, dan melaporkan hasil (Wasilah, 2012).

Menurut Darmodjho dan Kaligis (1991), adalah suatu kekeliruan apabila mengajarkan IPA dengan cara mentransfer saja apa-apa yang tersebut dalam buku teks kepada anak didiknya. Hal ini disebabkan apa yang tersurat dalam buku teks itu baru merupakan satu sisi atau satu dimensi saja dari IPA yaitu dimensi


(16)

2

“produk”. Buku teks merupakan Body of knowledge dari IPA, merupakan akumulasi hasil upaya para perintis IPA terdahulu dan umumnya telah tersusun secara lengkap dan sistematis. Buku teks memang penting, tetapi dari sisi lain dari IPA yang tidak kalah pentingnya yaitu dimensi “proses”, maksudnya proses mendapatkan ilmu itu sendiri.

Dalam mempelajari ilmu kimia, salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan adalah metode praktikum. Metode ini sangat dianjurkan untuk pembelajaran kimia karena sesuai dengan tujuan pendidikan yang meliputi pengembangan pengetahuan, menanamkan sikap ilmiah, dan melatih keterampilan. Metode praktikum adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dengan metode praktikum, siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis, dan membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu objek, keadaan, atau proses sesuatu (Djamarah dan Zain, 1995).

Hal ini tidak selaras dengan kenyataan yang ada di lapangan. Kegiatan pembelajaran dilakukan tanpa praktikum kadang (atau sudah lazim) dilakukan. Padahal kata Chemistry jika dipenggal menjadi Chem- Is- Try, kimia adalah ekperimen (Try). Bahkan ilmu kimia juga lahir dari eksperimen kemudian muncullah teori- teori kimia. Di daerah pelosok bahkan daerah perkotaan juga bisa terjadi bahwa belajar kimia tanpa eksperimen. Alasannya klasik, karena:

1. Belum lengkapnya alat- alat dan bahan praktikum 2. Tidak tersedianya laboratorium,

3. Tidak adanya guru kimia,

4. Kurangnya keterampilan guru- guru kimia 5. Tidak tersedianya penuntun praktikum.

(http:// urip.wordpress.com/2012/01/21/mengajarbelajar-kimia-tanpa-ekperimen/#more-298)

Untuk alasan yang ke-4 dan ke-5 memang tidak dapat dipungkiri bahwa kemampuan guru-guru SMP dalam memilih materi praktikum, kemampuan


(17)

menyusun penuntun praktikum berdasarkan fasilitas yang ada di sekolah, membuat persiapan praktikum, membimbing pelaksanaan praktikum, serta mengelola laboratorium masih rendah, padahal bila dilihat dari proses belajar mengajar kimia yang tidak disertai dengan percobaan di laboratorium, maka siswa akan terbebani untuk menghafal rumus- rumus dan konsep kimia. Semua konsep kimia tidak dapat dipindahkan begitu saja dari guru kepada siswa hanya dengan penyampaian di depan kelas dengan menggunakan kata- kata saja, tetapi juga perlu didukung melalui gambaran suatu objek sehingga siswa mendapat pengalaman langsung.

Berdasarkan data evaluasi diri Program Studi Pendidikan Kimia tepatnya dari Hasil Tracer Studi yang disebarkan terhadap 103 alumni yang telah lama bekerja sebagai guru di beberapa kabupaten/ kota di Sumatera Utara ( guru pamong mahasiswa PPL) kendala yang dialami guru kimia dalam pelaksanaan praktikum antara lain tidak adanya laboratorium 13,665 %, tidak adanya bahan/ zat 29,814%, tidak adanya penuntun praktikum 14,286%, dan lain- lain 27,329%.

Berdasarkan data di atas, penuntun praktikum adalah salah satu kendala yang dialami guru kimia dalam melaksanakan praktikum dengan persentase sebesar 14,286%. Tidak adanya penuntun praktikum tentu dapat menyebabkan pelaksanaan praktikum tidak terlaksana. Penuntun praktikum yang tersedia di sekolah juga harus disesuaikan dengan keadaan laboratorium sekolah tersebut. Sebab, jika penuntun praktikum yang tersedia ternyata tidak sesuai dengan kondisi sekolah juga akan mengakibatkan pelaksaan praktikum menjadi terhambat. Penuntun praktikum yang disesuaikan dengan kondisi fasilitas laboratorium sekolah tentu dapat membantu mengatasi permasalahan kekurangan alat dan bahan dalam praktikum.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Uji Kelayakan dan Studi Ketersediaan Alat dan Bahan Praktikum Kimia Di Sekolah Menengah Pertama (SMP)”.


(18)

4

1.2 Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Ilmu kimia banyak memiliki konsep- konsep yang abstrak, sehingga kimia cenderung tidak disukai dan sulit dipahami

2. Kurangnya pelaksanaan praktikum kimia khususnya di SMP

3. Ketidaksesuaian penuntun praktikum dengan kebutuhan siswa dan keberadaan laboratorium sekolah.

4. Keberadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium sekolah

5. Kurangnya keterampilan guru dalam mengatasi keterbatasan alat dan bahan.

1.3 Batasan Masalah

Untuk mengarahkan penelitian ini sehingga terfokus dan spesifik maka masalah dibatasi pada:

1. Uji pemahaman siswa terhadap penuntun praktikum kimia di sekolah SMP yang sudah ditentukan

2. Uji coba penuntun praktikum di laboratorium SMP

3. Pendataan kelengkapan alat-alat kimia yang tersedia pada sekolah SMP dengan acuan didasarkan pada alat-alat kimia yang terdapat pada penuntun praktikum yang telah diuji coba di laboratorium kimia FMIPA Unimed 4. Pendataan kelengkapan bahan-bahan kimia yang tersedia pada sekolah

SMP dengan acuan didasarkan pada bahan- bahan kimia yang terdapat pada penuntun praktikum yang telah diuji coba di laboratorium kimia FMIPA Unimed

5. Topik pada penelitian dibatasi pada pokok bahasan Partikel Materi dan Bahan Kimia Rumah Tangga.

6. Sekolah yang dijadikan objek penelitian adalah SMP Negeri 7 Medan, SMP Negeri 11 Medan, SMP Negeri 27 Medan, dan SMP Negeri 35 Medan.


(19)

1.4 Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini yang menjadi rumusan masalah adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana tingkat pemahaman siswa terhadap penuntun praktikum kimia yang telah diuji coba di laboratorium kimia FMIPA Unimed?

2. Bagaimana hasil uji coba penuntun praktikum kimia pada mata pelajaran Sains kelas VIII SMP di laboratorium kimia SMP?

3. Bagaimana ketersediaan alat praktikum kimia untuk kelas VIII SMP pada pokok bahasan Partikel Materi dan Kimia Rumah Tangga di sekolah SMP Negeri 7 Medan, SMP Negeri 11 Medan, SMP Negeri 27 Medan, dan SMP Negeri 35 Medan setelah dilakukan pendataan?

4. Bagaimana ketersediaan bahan praktikum kimia untuk kelas VIII SMP pada pokok bahasan Partikel Materi dan Kimia Rumah Tangga di sekolah SMP Negeri 7 Medan, SMP Negeri 11 Medan, SMP Negeri 27 Medan, dan SMP Negeri 35 Medan setelah dilakukan pendataan?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap penuntun praktikum kimia

yang telah diuji coba di laboratorium kimia FMIPA UNIMED.

2. Mengetahui hasil uji coba penuntun praktikum kimia pada mata pelajaran sains kelas VIII SMP pada pokok bahasan Partikel Materi dan Kimia Rumah Tangga di laboratorium kimia SMP.

3. Melakukan analisis terhadap ketersediaan alat praktikum kimia untuk kelas VIII SMP pada pokok bahasan Partikel Materi dan Kimia Rumah Tangga di Sekolah SMP Negeri 7 Medan, SMP Negeri 11 Medan, SMP Negeri 27 Medan, dan SMP Negeri 35 Medan.

4. Melakukan analisis terhadap ketersediaan bahan praktikum kimia untuk kelas VIII SMP pada pokok bahasan Partikel Materi dan Kimia Rumah Tangga di Sekolah SMP Negeri 7 Medan, SMP Negeri 11 Medan, SMP Negeri 27 Medan, dan SMP Negeri 35 Medan.


(20)

6

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain:

1. Dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi para guru kimia tingkat SMP dalam menyusun penuntun praktikum kimia yang lainnya dengan adanya beberapa penuntun praktikum kimia yang telah diujicobakan sebelumnya di Laboratorium UNIMED sebagai bahan perbandingan. 2. Dapat memberikan pedoman bagi guru sains terutama guru bidang kimia

untuk melaksanakan praktikum di sekolah.

3. Sebagai bahan masukan bagi UNIMED sebagai LPTK terkemuka di Sumatera Utara dalam pembinaan dan pengembangan kualitas guru terutama guru kimia dalam pengetahuan dan pemahaman terhadap pelaksanaan terhadap praktikum kimia di SMP.


(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dalam penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Hasil uji tingkat pemahaman siswa berdasarkan angket yang telah diberikan kepada siswa di laboratorium IPA SMP Negeri 11 Medan dan SMP Negeri 27 Medan terhadap penuntun praktikum diperoleh 81,88% siswa paham terhadap penuntun praktikum tersebut.

2. Hasil uji tingkat pemahaman siswa berdasarkan soal uji pemahaman siswa

di laboratorium SMP Negeri 11 Medan dan SMP Negeri 27 Medan diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 91,97.

3. Hasil uji coba penuntun praktikum yang dilakukan oleh siswa di laboratorium IPA SMP Negeri 11 Medan dan SMP Negeri 27 Medan menunjukkan bahwa dari 6 judul percobaan yang telah diuji coba, semua penuntun praktikum tersebut dapat dipercobakan oleh siswa dan memberikan hasil percobaan yang sesuai dengan apa yang diharapkan, sehingga layak dan baik digunakan sebagai penuntun praktikum di sekolah SMP.

4. Hasil observasi untuk ketersediaan alat dan bahan praktikum di SMP Negeri 7 Medan diperoleh 91,67% alat dan 88,33% bahan tersedia sesuai dengan penuntun praktikum. Di SMP Negeri 11 Medan diperoleh 91,67% alat dan 88,33% bahan tersedia sesuai dengan penuntun praktikum. Di SMP Negeri 27 Medan diperoleh 91,67% alat dan 88,33% bahan tersedia sesuai dengan penuntun praktikum dan di SMP Negeri 35 Medan diperoleh 95,83% alat dan 88,33% bahan tersedia sesuai dengan penuntun praktikum.


(22)

61

5.2 Saran

Adapun saran yang diberikan peneliti dalam hal ini adalah :

1. Melalui penelitian ini peneliti merekomendasikan penuntun praktikum yang telah disusun dan telah diuji coba di laboratorium untuk dilaksanakan dalam kegiatan praktikum di sekolah menengah pertama.

2. Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mempelajari bidang kajian

kima, diharapkan para guru maupun calon guru kimia untuk mampu melaksanakan kegiatan praktikum di sekolah.

3. Dalam pelaksanaan praktikum sebaiknya disesuaikan dengan materi yang

akan diajarkan kepada siswa agar pembelajaran lebih efisien dan memperoleh hasil belajar yang maksimal.

4. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan bisa melihat bagaimana

keinginan/kemauan siswa dan guru untuk melaksanakan praktikum di sekolah.


(23)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, (2008), Mengajar/ Belajar Kimia Tanpa Eksperimen, http://www.urip.wordpress.com

Anonim, (2011), Pengertian laboratorium, http://smileboys.Blogspot.com.html Anonim, (2010), Pengertian Pendidikan IPA dan Perkembangannya,

http://zaifbio.wordpress.com/2010/04/29/pengertian-pendidikan-ipa-dan-perkembangannya/

Anonim, (2010), Atom, Ion dan Molekul,

http://www.scribd.com/doc/18037840/08-Bab-7-Atom-Ion-Dan-Molekul. Darmojo, H., dan Kaligis, J.R.E, (1992), Pendidikan IPA, Depdikbud, Proyek

Pembinaan Tenaga Kependidikan, Jakarta.

Djamarah, Syaiful B., dan Zain, Aswan., (1995), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Hamalik, O., (1982), Belajar dan Mengajar, CV.Mundur Maju, Bandung.

Harahap, Syafrialdi A.,(2008), Studi Tentang Kesiapan Sekolah Menengah Atas Se- Kotamadya Medan Dalam Melaksanakan Praktikum Kimia Dilihat

Dari Ketersediaan Alat, Bahan Dan Penuntun Praktikum, Skripsi,

FMIPA, Unimed, Medan.

Jahro, I. S., dan Susilawati, (2008), Analisis Penerapan Metode Praktikum Pada Pembelajaran Ilmu Kimia Di Sekolah Menengah Atas, Jurnal Bidang

Pendidikan, 1: 20-26

Juliana, N., (2009), Pengembangan Penuntun Praktikum Bidang Kajian Kimia Pada Mata Pelajaran Sains Kelas VII SMP Di Laboratorium Kimia

FMIPA Unimed, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Mulyasa, E., (2008), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung

Nurani, Y., (2003), Strategi Pembelajaran, Universitas Terbuka, Jakarta.

Nugraha, A.W.,(2005), Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses IPA Pada Praktikum Kimia Fisika II Di Jurusan Kimia FMIPA Unimed Melalui Kegiatan Praktikum Terpadu,Jurnal Bidang Pendidikan, 11:107-112.


(24)

63

Prihatini, D.R., (2008), Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia Kelas X SMA

Sesuai Dengan Tuntutan KTSP Di Laboratorium Kimia FMIPA Unimed,

Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.

Purba, M., (2006), IPA Kimia 1 Untuk SMP Kelas VII, Erlangga, Jakarta.

Rolasida, W., (2012), Analisis Penuntun Praktikum Kimia Untuk Kelas X SMA Sesuai Tuntutan KTSP Di SMA Negeri 18 dan SMA Negeri 1 Percut Sei

Tuan, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan

Sinaga, M., (2012), Analisis Penuntun Praktikum Kimia Untuk Kelas X SMA Sesuai Tuntutan KTSP Di SMA Negeri 18 dan SMA Negeri 1 Percut Sei

Tuan, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan

Tim Dosen Kimia, (2009), Dasar Pendidikan MIPA, FMIPA Unimed, Medan. Tim Penulis PEKERTI Bidang MIPA, (2001), Hakikat Pembelajaran MIPA dan

Kiat Pembelajara Kimia di Perguruan Tinggi, Departemen Pendidikan

Nasional, Jakarta.

Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia, (2001), Kamus Besar Bahasa

Indonesi, Edisi ke -3, Balai Pustaka, Jakarta

Usman, M. U., dan Setiawati, L., (2006), Menjadi Guru Profesional, Edisi kedua, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Wasilah, E.B, (2012), Peningkatan Kemampuan Menyimpulkan Hasil Praktikum IPA Melalui Penggunaan Media Kartu, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 1 : 82-90


(1)

1.4 Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini yang menjadi rumusan masalah adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana tingkat pemahaman siswa terhadap penuntun praktikum kimia yang telah diuji coba di laboratorium kimia FMIPA Unimed?

2. Bagaimana hasil uji coba penuntun praktikum kimia pada mata pelajaran Sains kelas VIII SMP di laboratorium kimia SMP?

3. Bagaimana ketersediaan alat praktikum kimia untuk kelas VIII SMP pada pokok bahasan Partikel Materi dan Kimia Rumah Tangga di sekolah SMP Negeri 7 Medan, SMP Negeri 11 Medan, SMP Negeri 27 Medan, dan SMP Negeri 35 Medan setelah dilakukan pendataan?

4. Bagaimana ketersediaan bahan praktikum kimia untuk kelas VIII SMP pada pokok bahasan Partikel Materi dan Kimia Rumah Tangga di sekolah SMP Negeri 7 Medan, SMP Negeri 11 Medan, SMP Negeri 27 Medan, dan SMP Negeri 35 Medan setelah dilakukan pendataan?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap penuntun praktikum kimia

yang telah diuji coba di laboratorium kimia FMIPA UNIMED.

2. Mengetahui hasil uji coba penuntun praktikum kimia pada mata pelajaran sains kelas VIII SMP pada pokok bahasan Partikel Materi dan Kimia Rumah Tangga di laboratorium kimia SMP.

3. Melakukan analisis terhadap ketersediaan alat praktikum kimia untuk kelas VIII SMP pada pokok bahasan Partikel Materi dan Kimia Rumah Tangga di Sekolah SMP Negeri 7 Medan, SMP Negeri 11 Medan, SMP Negeri 27 Medan, dan SMP Negeri 35 Medan.

4. Melakukan analisis terhadap ketersediaan bahan praktikum kimia untuk kelas VIII SMP pada pokok bahasan Partikel Materi dan Kimia Rumah Tangga di Sekolah SMP Negeri 7 Medan, SMP Negeri 11 Medan, SMP Negeri 27 Medan, dan SMP Negeri 35 Medan.


(2)

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain:

1. Dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi para guru kimia tingkat SMP dalam menyusun penuntun praktikum kimia yang lainnya dengan adanya beberapa penuntun praktikum kimia yang telah diujicobakan sebelumnya di Laboratorium UNIMED sebagai bahan perbandingan. 2. Dapat memberikan pedoman bagi guru sains terutama guru bidang kimia

untuk melaksanakan praktikum di sekolah.

3. Sebagai bahan masukan bagi UNIMED sebagai LPTK terkemuka di Sumatera Utara dalam pembinaan dan pengembangan kualitas guru terutama guru kimia dalam pengetahuan dan pemahaman terhadap pelaksanaan terhadap praktikum kimia di SMP.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dalam penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Hasil uji tingkat pemahaman siswa berdasarkan angket yang telah diberikan kepada siswa di laboratorium IPA SMP Negeri 11 Medan dan SMP Negeri 27 Medan terhadap penuntun praktikum diperoleh 81,88% siswa paham terhadap penuntun praktikum tersebut.

2. Hasil uji tingkat pemahaman siswa berdasarkan soal uji pemahaman siswa di laboratorium SMP Negeri 11 Medan dan SMP Negeri 27 Medan diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 91,97.

3. Hasil uji coba penuntun praktikum yang dilakukan oleh siswa di laboratorium IPA SMP Negeri 11 Medan dan SMP Negeri 27 Medan menunjukkan bahwa dari 6 judul percobaan yang telah diuji coba, semua penuntun praktikum tersebut dapat dipercobakan oleh siswa dan memberikan hasil percobaan yang sesuai dengan apa yang diharapkan, sehingga layak dan baik digunakan sebagai penuntun praktikum di sekolah SMP.

4. Hasil observasi untuk ketersediaan alat dan bahan praktikum di SMP Negeri 7 Medan diperoleh 91,67% alat dan 88,33% bahan tersedia sesuai dengan penuntun praktikum. Di SMP Negeri 11 Medan diperoleh 91,67% alat dan 88,33% bahan tersedia sesuai dengan penuntun praktikum. Di SMP Negeri 27 Medan diperoleh 91,67% alat dan 88,33% bahan tersedia sesuai dengan penuntun praktikum dan di SMP Negeri 35 Medan diperoleh 95,83% alat dan 88,33% bahan tersedia sesuai dengan penuntun praktikum.


(4)

5.2 Saran

Adapun saran yang diberikan peneliti dalam hal ini adalah :

1. Melalui penelitian ini peneliti merekomendasikan penuntun praktikum yang telah disusun dan telah diuji coba di laboratorium untuk dilaksanakan dalam kegiatan praktikum di sekolah menengah pertama.

2. Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mempelajari bidang kajian kima, diharapkan para guru maupun calon guru kimia untuk mampu melaksanakan kegiatan praktikum di sekolah.

3. Dalam pelaksanaan praktikum sebaiknya disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan kepada siswa agar pembelajaran lebih efisien dan memperoleh hasil belajar yang maksimal.

4. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan bisa melihat bagaimana keinginan/kemauan siswa dan guru untuk melaksanakan praktikum di sekolah.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, (2008), Mengajar/ Belajar Kimia Tanpa Eksperimen,

http://www.urip.wordpress.com

Anonim, (2011), Pengertian laboratorium, http://smileboys.Blogspot.com.html

Anonim, (2010), Pengertian Pendidikan IPA dan Perkembangannya,

http://zaifbio.wordpress.com/2010/04/29/pengertian-pendidikan-ipa-dan-perkembangannya/

Anonim, (2010), Atom, Ion dan Molekul,

http://www.scribd.com/doc/18037840/08-Bab-7-Atom-Ion-Dan-Molekul.

Darmojo, H., dan Kaligis, J.R.E, (1992), Pendidikan IPA, Depdikbud, Proyek

Pembinaan Tenaga Kependidikan, Jakarta.

Djamarah, Syaiful B., dan Zain, Aswan., (1995), Strategi Belajar Mengajar,

Rineka Cipta, Jakarta.

Hamalik, O., (1982), Belajar dan Mengajar, CV.Mundur Maju, Bandung.

Harahap, Syafrialdi A.,(2008), Studi Tentang Kesiapan Sekolah Menengah Atas

Se- Kotamadya Medan Dalam Melaksanakan Praktikum Kimia Dilihat Dari Ketersediaan Alat, Bahan Dan Penuntun Praktikum, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Jahro, I. S., dan Susilawati, (2008), Analisis Penerapan Metode Praktikum Pada

Pembelajaran Ilmu Kimia Di Sekolah Menengah Atas, Jurnal Bidang

Pendidikan, 1: 20-26

Juliana, N., (2009), Pengembangan Penuntun Praktikum Bidang Kajian Kimia

Pada Mata Pelajaran Sains Kelas VII SMP Di Laboratorium Kimia FMIPA Unimed, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Mulyasa, E., (2008), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, PT. Remaja Rosda

Karya, Bandung

Nurani, Y., (2003), Strategi Pembelajaran, Universitas Terbuka, Jakarta.

Nugraha, A.W.,(2005), Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses IPA Pada Praktikum Kimia Fisika II Di Jurusan Kimia FMIPA Unimed Melalui


(6)

Prihatini, D.R., (2008), Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia Kelas X SMA Sesuai Dengan Tuntutan KTSP Di Laboratorium Kimia FMIPA Unimed, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.

Purba, M., (2006), IPA Kimia 1 Untuk SMP Kelas VII, Erlangga, Jakarta.

Rolasida, W., (2012), Analisis Penuntun Praktikum Kimia Untuk Kelas X SMA

Sesuai Tuntutan KTSP Di SMA Negeri 18 dan SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan

Sinaga, M., (2012), Analisis Penuntun Praktikum Kimia Untuk Kelas X SMA

Sesuai Tuntutan KTSP Di SMA Negeri 18 dan SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan

Tim Dosen Kimia, (2009), Dasar Pendidikan MIPA, FMIPA Unimed, Medan.

Tim Penulis PEKERTI Bidang MIPA, (2001), Hakikat Pembelajaran MIPA dan

Kiat Pembelajara Kimia di Perguruan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia, (2001), Kamus Besar Bahasa

Indonesi, Edisi ke -3, Balai Pustaka, Jakarta

Usman, M. U., dan Setiawati, L., (2006), Menjadi Guru Profesional, Edisi kedua, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Wasilah, E.B, (2012), Peningkatan Kemampuan Menyimpulkan Hasil Praktikum IPA Melalui Penggunaan Media Kartu, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia,