Hasil Analisis Data KARAKTERISTIK BUDAYA ORGANISASI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN Karakteristik Budaya Organisasi Sebagai Upaya Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi Kasus PT. Batik Danar Hadi Surakarta).
sehingga dapat membentuk perilaku karyawan dalam bekerja dan setiap
organisasi merupakan sistem yang khas sehingga organisasi mempunyai
kepribadian dan jati diri sendiri. Oleh karena itu setiap organisasi pasti memiliki
budaya yang khas pula. Budaya organisasi adalah campuran nilai-nilai kepercayaan
dan norma-norma yang ditetapkan sebagai pola perilaku dalam suatu organisasi.
Adapun responden yang dijadikan narasumber dalam penelitian ini
berdasarkan jabatan masing-masing divisi sebagai berikut : manajer produksi disebut
responden 1 R1, manajer keuangan disebut responden 2 R2, manajer
personalia disebut responden 3 R3, manajer umum disebut responden 4 R4,
manajer produksi konveksi disebut responden 5 R5,
manager pemasaran
disebut responden 6 R6
, manager akuntansi
disebut responden 7 R7
, dan manager pengadaan
disebut responden 8 R8
.
1. Persepsi karyawan
a. Persepsi karyawan terhadap
kepemimpinan Nilai-nilai dan keyakinan
yang ditanamkan oleh pimpinan perusahaan PT. Batik Danar Hadi
Surakarta menurut R1, R2, R4, R8 yang menyatakan bahwa,
kejujuran, ketertiban dan loyalitas yang tinggi, ditanamkan di
perusahaan sebagaimana hasil wawancara:
“Di perusahaan kami bahwa kejujuran, kekeluargaan,
tekun, disiplin, dan kerja keras bahkan sangat
ditekankan.”
Akan tetapi menurut menurut R7 menyatakan bahwa,
nilai-nilai religius merupakan nilai yang ditanamkan seorang
pemimpin di Batik Danar Hadi Kota Surakarta, sedangkan menurut
R2, R5, R6 juga menyatakan nilai- nilai moral dan profesional adalah
nilai yang ditanamkan seorang pimpinan dalam bekerja, dimana
karyawan dituntut agar dalam bekerja secara profesional itu yang
ditekankan oleh pimpinan. Selain nilai-nilai yang diutarakan
sebelumnya menurut R3 dan R6 menyatakan bahwa kedisiplinan
dan tanggungjawab adalah keyakinan yang ditanamkan oleh
pimpinan. Diungkapkan juga oleh R3:
“Kedisiplinan merupakan faktor utama yang sangat
penting hal ini dikarenakan kedisiplinan merupakan
kunci dalam keberhasilan perusahaan”.
Dalam menghadapi suatu permasalahan yang terjadi didalam
sebuah organisasi seorang pimpinan perlu mengambil
tindakan dalam mengatasi berbagai masalah yang terjadi secara
langsung, menurut pendapat R1, R2, R3, R4, R5, R8 diselesaikan
dengan kebijaksanaan yang berdasarkan data dan fakta
penyebab permasalahan yang ada R6, R7 bahwa, seorang
pemimpinan dalam memecahkan suatu masalah dengan cara mencari
jalan keluar sesuai dengan pedoman hukum atau aturan yang
berlaku dalam organisasi tersebut dan diselesaikan dengan
kebijaksanaan yang berdasar pada fakta penyebab permasalahan yang
ada.
b. Persepsi karyawan terhdap norma
dan praktek organisasi Norma ialah peraturan,
ketentuan, gaya dan pola perilaku yang menentukan perilaku tersebut
dapat dianggap pantas maupun dapat pula dianggap tidak pantas
dalam merespon sesuatu. Berdasarkan norma yang ada dalam
PT. Batik Danar Hadi Surakarta aturan dan etika perusahaan sudah
berjalan cukup baik menurut pendapat R3, R4, dan R5, seperti
yang diungkapkan oleh :
“Bahwa perusahaan kami etika kesopanan, kerja keras
sangat ditekankan dan dipraktekan.
Dalam hal kedisiplinan menurut R1, R2, dan R5
menyatakan bahwa belum terlaksana dengan baik etika dan
peraturan di perusahaan. Selain itu menurut R3, R4 dan R6
menyatakan bahwa aturan dalam perusahaan masih banyak
pembenahan dan masih kurang lancarnya waktu jam kerja..
Seorang pimpinan perusahaan dapat dikatakan
berhasil dalam menjalankan suatu organisasi menurut R4, R5
menyatakan bahwa, bila seorang pemimpin tersebut bisa
menjalankan tanggungjawabnya dengan baik dan bisa membawa
suasana dalam kerja yang nyaman dan harmonis sehingga terjalin
kerjasama yang baik antara karyawan dengan pimpinan.
Adapun menurut R2, R3, R6 yang menyatakan bahwa, seorang
pimpinan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar
serta mampu membawa perusahaan menuju kearah pencapaian tujuan
yang lebih baik. Seperti yang diungkapkan oleh R1:
“Apabila dapat mencapai target dengan menjalankan
peraturan dan norma-norma yang berlaku di
perusahaan”
Menurut R7, R8 seorang pimpinan dapat menjadi contoh
yang baik bagi bawahannya, seperti yang diungkapkan oleh R7:
“Pimpinan dapat menjadi pedoman dan panutan yang
baik bagi bawahannya dapat berlaku adil, dan
memiliki kedisiplinan yang tinggi”
Sedangkan menurut R8 menyatakan, bahwa apabila
seorang pimpinan dianggap berhasil dalam menjalankan
organisasi semuanya dapat terpenuhi dengan baik dan
kesejahteraan karyawan tercapai maka organisasi akan berjalan
dengan baik.
Dalam praktek manajemen, tujuan yang ingin dicapai oleh PT.
Batik Danar Hadi menurut pendapat R3, R4, R5 menyatakan
bahwa, menjadikan batik sebagai inspirasi bagi pemakai, sehingga
konsumen akan menganggap bahwa batik Danar Hadi sebagai
batik yang paling diminati. Akan tetapi menurut R6, R7
menyatakan bahwa dapat batik sebagai gaya hidup dalam
keseharian. Adapun menurut R8 menyatakan bahwa batik Danar
Hadi memiliki mutu dan kualitas yang baik yang ada di wilayah
Surakarta.
Strategi-strategi apa yang harus digunakan dalam mencapai
tujuan PT. Batik Danar Hadi menurut R1, R2, R3 menyatakan
bahwa dengan terus melakukan pengembangan motif dan design
batik sehingga selalu up to date sesuai dengan perkembangan pasar.
Seperti yang diungkapkan oleh R4 :
“Strategi yang digunakan dalam mencapai tujuan
yaitu adalah mengembangkan strategi
dengan menggunakan marketing agar Batik Danar
Hadi lebih dikenal oleh masyarakat luas” 9 Juli
2014
Akan tetapi menurut R5, R6, R7 menyatakan bahwa Batik
Danar Hadi sebagai ikon di Surakarta maka diperlukan
perluasan segmentasi pasar agar lebih dikenal diseluruh warga
Surakarta khususnya dan diluar kota Surakarta pada umumnya.
Sedangkan menurut R8 juga menyatakan hal yang sama Batik
Danar Hadi sebagai batik unggulan yang ada di wilayah Surakarta
maka diperlukan strategi khusus agar Batik Danar Hadi lebih
dikenal khalayak umum.
Bentuk-bentuk kebijakan seperti apakah yang diberikan PT.
Batik Danar Hadi terhadap para karyawannya menurut R2, R3, R5
menyatakan bahwa, bentuk kebijakan yang diberikan
perusahaan terhadap karyawan yaitu berupa peningkatan Sumber
Daya Manusianya. Sedangkan menurut R1, R4 menyatakan
bahwa memberikan ruang untuk melaksanakan ajaran agama
masing-masing karyawan, seperti yang diungkapkan oleh R4 :
“Dengan memberikan ruang untuk melaksanakan ajaran
agama masing-masing karyawan kebebasan
melakukan peribadatan”
Sedangkan menurut R6, R7, R8 juga menyatakan bahwa,
dengan pemberian tunjangan dan kedisiplinan waktu jam kerja
karyawan merupakan kebijakan yang telah ditentukan oleh
perusahaan.
Pimpinan memberikan pengarahan kepada karyawannya
agar karyawan memiliki tanggungjawab yang tinggi,
memiliki kedisiplinan dalam bekerja serta kejujuran harus
dipegang oleh setiap karyawan.
c. Persepsi Karyawan Terhadap
Penyelesaian Masalah Perusahaan Dalam prosesnya
perusahaan tidak bisa lepas dari adanya permasalahan, maka
diperlukan solusi-solusi yang dapat mengatasi semua masalah yang ada
dalam organisasi. Permasalahan apakah yang pernah terjadi di PT.
Batik Danar Hadi menurut R3, R4, R5 menyatakan bahwa,
permasalahan yang terjadi dalam perusahaan yaitu terbatasnya
jumlah produksi, hal ini mengakibatkan jumlah produksi
yang tidak stabil. Akan tetapi menurut R1, R2 juga menyatakan
bahwa, adanya jumlah produksi yang stabil maka harus diupayakan
strategi-strategi khusus agar penjualan produk meningkatkan
maka jumlah produksi juga akan meningkat. Seperti yang
diungkapkan oleh R2
“Terbatasnya jumlah produksi tidak akan
menghambat jalannya roda produksi akan tetapi itu
menjadikan motivasi bagaimana menjadikan
jumlah produksi meningkat maka diperlukan inovasi
motif batik yang lebih menginspirasikan pemakai
batik tersebut.”
Bagaimana cara menyelesaikan permasalahan tersebut menurut
R2, R4, R5 menyatakan bahwa, dengan menggunakan ragam batik
memiliki motif design yang laku dipasaran. Lain hal tersebut
permasalahan yang harus diselesaikan menurut R1, R3
menyatakan bahwa, karyawan diberikan dikebebasan dalam
membuat design dan motif batik agar lebih mencerminkan, kelihatan
natural karya motifnya. Seperti yang diungkapkan oleh R3 :
“Dengan memberikan solusi yang berguna bagi Batik
Danar Hadi dari
permasalahan-permasalahan tersebut. Motif Batik Danar
Hadi akan lebih natural dan elegan maka diperlukan
inspirasi yang baik, memiliki mutu dan daya
jual yang tinggi”. 11 Juli 2014
Sedangkan menurut R6, R7, R8 juga menyatakan bahwa
penyelesaian dari permasalahan yang ada di yaitu dengan
memberikan solusi yang terbaik agar batik danar hadi lebih dikenal
oleh masyarakat umum.
Pesan moral yang diutarakan dari adanya
permasalahan itu menurut pendapat kesemua narasumber adalah
menyelesaikan masalah dengan berfikir kreatif dan positif demi
kemajuan perusahaan. Hal tersebut diperoleh dari para karyawan
setelah adanya permasalahan yang terjadi pada organisasi
perusahaan.
d. Persepsi Karyawan Terhadap
Tradisi dan Ritual Perusahaan Perusanaan PT. Batik Danar
Hadi Surakarta memiliki tradisi yang dilakukan setiap harinya.
Tradisi tersebut menurut R1, R2, R3, R4, R5 menyatakan bahwa,
karyawan diwajibkan mengenakan kemeja batik buatan Danar Hadi
pada waktu bekerja untuk setiap harinya. Seperti yang diungkapkan
oleh R5:
“Untuk keseharianya karyawan diwajibkan
mengenakan baju batik buatan PT. Danar Hadi itu
sendiri”. 14 Juli 2014
Sedangkan menurut R6, R, 7, R8 juga menyatakan bahwa, tradisi
yang berlaku dalam perusahaan baik pimpinan dan bawahan
semuanya mengenakan kemeja batik pada jam kerja.
Tradisi seperti apa yang dilakukan saat ini oleh PT. Batik
Danar Hadi menurut R5, R6, R7, R8 menyatakan bahwa ritual yang
dilakukan yaitu pada Hari Raya Idul Fitri PT. Batik Danar Hadi
melakukan pembagian zakat fitrah untuk warga sekitar dan karyawan
mendapatkan kain batik buatan Danar Hadi. Seperti yang
diungkapkan oleh R6:
“Pada saat Hari Raya Idul Fitri semua karyawan
diberikan kain batik buatan Danar Hadi” 28 Juli 2014
Sedangkan menurut R1, R2, R3, R4 menyatakan bahwa
pakaian yang dikenakan oleh semua karyawan adalah buatan PT.
Batik Danar Hadi. Simbol dari PT. Batik Danar Hadi adalah PT. Batik
Danar Hadi akan selalu menjaga tradisi batik asli, dengan selalu
berusaha untuk berkembang dengan kualitas terbaik. PT. Batik
Danar Hadi selalu optimis dan penuh dengan harapan masa depan
yang lebih baik. Sedangkan arti nama PT. Batik Danar Hadi
diambil dari nama Bapak dari Ibu Danasih yang sebagai Direktur
Utama Owner.
2. Karakteristik Budaya Organisasi di PT.
Batik Danar Hadi Menurut Robbins 2006
budaya organisasi merupakan sistem nilai yang diyakini dan dapat dipelajari,
dapat diterapkan dan dikembangkan secara terus menerus. Budaya
Organisasi juga berfungsi sebagai perkat, pemersatu, identitas, citra,
brand, pemacu-pemicu motivator, pengembangan yang berbeda dengan
organisasi lain yang dapat dipelajaridan diwariskan kepada generasi berikutnya,
dan dapat dijadikan acuan perilaku manusia dalam organisasi yang
berorientasi pada pencapaian tujuan atau hasiltarget yang ditetapkan.
Menurut Freemont Kast E. dan Rosenzweig dalam Stephen Robbins,
2005 budaya perusahaan atau
corporate culture sebagai sistem nilai dan kepercayaan yang dianut bersama
yang berinteraksi dengan orang-orang suatu perusahaan, strukur organisasi
dan sistem pengawasan untuk menghasilkan norma-norma perilaku.
Sedangkan menurut Schein dalam Stephen Robbins, 2003
mendefinisikan budaya sebagai pola dari asumsi dasar yang telah ditentukan
atau dikembangkan untuk mempelajari cara-cara berintegrasi, yang telah
berfungsi dengan baik yang telah dianggap baru oleh karenanya harus
diajarkan kepada anggota baru sebagai cara yang besar untuk memikirkan,
memandang dan merasa berkepentingan dengan masalah
tersebut.
Dari hasil observasi dilapangan dapat ditemukan beberapa karakteristik
budaya organisasi unggul antara lain : Pertama, adanya sifat kreatif creative
dari para karyawan dalam menjalankan pekerjaan, yaitu sejauh mana karyawan
bekerja dengan sikap penuh ide, gagasan, kreasi dan selalu berusaha
pencipta kreasi baru dalam bidang pengembangan produk. Demikian juga
di Batik danar Hadi selalu ada pengajuan jenis usaha baru yang dapat
dilaksanakan perusahaan, meskipun beresiko menurunkan volume
penjualan.
Indikasi di PT. Batik Danar Hadi selalu terdapat pengembangan ide
gagasan dalam proses pekerjaan. Sebagaimana hasil wawancara dari
Responden 1 R1:
”Di perusahaan kami kita berhak mengembangkan ide
gagasan dalam proses pelaksanaan kerja, oleh karena
bisa saja ide dan gagasan yang kita berikan bisa berguna dan
memberikan nilai lebih untuk perusahaan. Kami juga di
dalam bekerja di berikan kebebasan berkreasi khususnya
terhadap corak dan gaya mutu produk kami”. wawancara 5
juni 2014 Dari hasil pengamatan bahwa
kreativitas juga berasal dari menggali budaya jawa yang penuh seni dan
keindahan. Demikian juga di batik Danar Hadi, dengan pencapaian dalam
kualitas dan keahlian, memiliki masa depan cerah dalam industri batik.
Semua itu di dukung filosofi perusahaan yang mengakar kuat pada
seni tradisional yang diusungnya, fasilitas, pengalaman, dan keahlian
dalam manajemen usahanya. Di Batik danar Hadi melibatkan disainer sebagai
usaha pengembangan kreasi batik sehingga melahirkan karya kreatif
sebagaimana pengakuan dari bapak HS sebagai direktur PT Danar Hadi yang
mengaku dalam proses penciptaan kreasi-kreasi dan inovasi batik, dirinya
tidak pernah mengerjakannya sendirian tapi selalu bekerjasama dengan para
disainer di perusahaannya. “Saat ini kami memiliki sekitar 30 tenaga
disainer. Mereka adalah para disainer professional dan sangat trampil
memanfaatkan teknologi komputer dalam menciptakan kreasi-kreasi dan
inovasi baru di dunia perancangan mode,”.
Karakteristik kedua yang
ditemukan dikedua perusahaan, adalah adanya nilai agresivitas agresivity
dalam bekerja, yaitu sejauh mana orang bersikap agresif dan kompetitif
daripada bersikap santai dalam melakanakan tugas kerja. Indikasi
karakter ini di PT. Batik Danar Hadi terdapat usaha menciptakan berbagai
motif-motif batik yang mengikuti kemauan pasar dengan dikaitkan hasil
observasi maupun penelitian yang dilakukan juga memberikan atau
menciptakan motif-motif yang diinginkan oleh kehendak pasaran
eksport. Juga di bidang pemasaran strateginya adalah agresivitas yaitu
dengan mendirikan showroom atau toko pada cabang-cabang yang tersebar
di beberapa kota dan daerah di
Indonesia. Untuk mempromosikan penggunaan kain batik untuk pakaian,
Santosa pun mulai menggelar sejumlah kegiatan peragaan busana fashion
show yang menggunakan kain batik seperti di sejumlah hotel di Singapura,
di Hotel Indonesia dan Hotel Borobudur Jakarta dan lain lain.
Guna lebih mengefektifkan kegiatan peragaan busana dalam
rangka memperkuat kegiatan promosi penggunaan kain batik, Santosa
melakukan kerjasama dengan sejumlah disainer seperti Hari Darsono dan
Prayudi dalam menggelar sejumlah fashion show. Selain itu, Santosa pun
mulai melirik bisnis ritel kain dan pakaian jadi batik dengan membuka
sejumlah outlet seperti di Jl. Raden Saleh dan kawasan Tebet, Jakarta
tahun 1975. Selain di Jakarta sendiri kini juga ada di Jl. Melawai Raya dan
Jl. Wijaya I, kini outlet-outlet tersebut sudah berkembang ke berbagai kota
lain seperti Semarang, Yogyakarta, Medan, Surabaya, Bali dll., bahkan
Santosa pun sempat membuka sejumlah outlet di luar negeri, seperti
di Singapura dan di Jedah.
Karakteristik budaya organisasi unggul ketiga yang ditemukan dikedua
perusahaan, yaitu adanya nilai keahlian
expert full dalam melakanakan tugas kerja. Indikasinya
di Batik Danar Hadi bersemboyan “Masa Depan Batik Danar Hadi, Masa
Depan Batik Indonesia”. Disamping itu bersandar pada keuletan, keahlian,
pengalaman, dan sentuhan citarasa seni, maka kelompok usaha Danar
Hadi, dengan pencapaian dalam kualitas dan keahlian, memiliki masa
depan cerah dalam industri batik. Semua itu di dukung filosofi
perusahaan yang mengakar kuat pada seni tradisional yang diusungnya,
fasilitas, pengalaman, dan keahlian dalam manajemen usahanya. Pasar
internasional yang ada belum sepenuhnya digarap seperti yang sudah
dilakukan pada pasar domestik yang terus berkembang dan menyita
perhatian. Pada milenium mendatang, Batik Danar Hadi akan berusaha lebih
keras untuk menembus pasar mancanegara dengan menjalin kerja
sama dengan mitra-mitra usaha batik di Asia Tenggara maupun negara lainnya.
Untuk melestarikan budaya dan seni batik nasional, pada tahun 1999
Santosa mendirikan museum batik di kota Solo yang lokasinya persis di
samping rumah kediamannya. Museum batik Danar Hadi itu kini memiliki
lebih dari 10.000 koleksi batik dari berbagai daerah di seluruh Indonesia
disamping koleksi motif batik produksi Danar Hadi sendiri. Museum batik
tersebut didirikan Santosa sebagai wujud dari kecintaan Santosa terhadap
batik Indonesia disamping agar suatu kelak nanti anak cucunya dapat melihat
karya besarnya serta meneruskan tradisi batik keluarganya.
Karakteristik budaya organisasi unggul
keempat yang ditemukan
dikedua perusahaan, yaitu terdapat sifat perhatian kemanusiaan pada
karyawan Humanity oriented. Karakteristik ini terbukti di Batik
Danar Hadi terdapat keputusan- keputusan manajemen yang
mempertimbangkan efek kesejahteraan atas orang yang ada di dalam
organisasi. Dari hasil analisis dokumentasi juga di perusahaan ini
terdapat pembagian bantuan keuangan untuk kesejahteraan karyawan. Juga
diperusahaan ini terdapat tunjangan kesejahteraan diantaranya tunjangan
tahunan, tunjangan hari raya THR, tunjangan kematian, tunjangan
pernikahan, tunjangan kecelakaan, jaminan kesehatan juga pemberian
jaminan ibadah termasuk tunjangan dan jaminan sosial, dan fasilitas yang
dibutuhkan karyawan, dan mengatur kenaikan pangkat dan jabatan.
Karakteristik kelima, yang
ditemukan di kedua perusahaan, yaitu adanya sifat keberanian dalam
menanggung resiko risk taking, yaitu para karyawan terutama pimpinan
dalam mengambil keputusan berani
menanggung resiko termasuk resiko kerugian. Di Batik Danar Hadi terbukti
dengan mendirikan rumah batik atau showroom dibeberapa kota antara lain
Solo sebagai kantor pusat dan tempat produksi, terdapat sekitar 6 Showroom
atau toko yang tersebar di pusat-pusat keramaian. Showroom lainnya berada
di Jakarta dan sekitarnya dengan lebih kurang 25 showroom atau toko yang
tersebar di beberapa mall. Showroom lainnya berada Surabaya, Bandung,
Semarang, Yogyakarta, dan juga di luar negeri antara lain: Amerika
Serikat, Kanada, Jepang, Singapura.
Karakteristik keenam
yang ditemukan di kedua perusahaan, yaitu
adanya sifat kerjasama tim teamwork system. Pemahaman terdapat
karakteristik ini di perusahaan terdapat kegiatan-kegiatan kerja di organisasi
pada tim daripada pada indvidu- individu. Indikasinya pada PT Batik
Danar Hadi terdapat usaha dari pihak manajemen yang mendukung
kerjasama tim dan terdapat pembagian tugas yang adil pada anggota lain.
Sebagaimana hasil wawancara R3:
Di perusahaan kami pihak manajemen sangat mendukung
kami dalam kerjasama secara tim, dikarenakan karena
kerjasama tim sangat dibutuhkan agar tercapai
perkembangan perusahaan, juga kalau tidak ada tim work sudah
barang tentu akan terjadi miskomunikasi. Di perusahaan
kami juga terdapat pembagian tugas yang adil , karena
masing-masing karyawan mempunyai job desk sendiri-
sendiri. Wawancara 5 Juni 2014
Dari hasil observasi di
perusahaan ini terdapat perencanaan, pengkoordinasian dan pengawasan
pelaksanaan rencana kerja yang telah disetujui dengan memperhatikan tujuan
dan kebijaksanaan perusahaan yang telah ditetapkan. Juga diperusahaan ini
terdapat E.D.P Elektronik Data Prosesing, bertugas membantu
pekerjaan yang dilakukan oleh semua bagian dengan menggunakan perangkat
komputer serta menciptakan analisis sistem yang sesuai dengan keadaan
pekerjaan dari masing-masing bagian.
Karakteristik ketujuh
yang ditemukan di kedua perusahaan, yaitu
adanya nilai keharmonisan kerja harmonity dalam melakanakan tugas
kerja. Terbukti di perusahaan batik Danar Hadi, kebersamaan di dalam
bekerja ini bermakna sejauh mana kegiatan-kegiatan organisasi
menekankan dipertahankannya keharmonisan dan stabilitas
dibandingkan rasa individualisme. Indikasi karakter ini di kedua
perusahaan ini baik di Batik Danar Hadi terdapat kebanggaan karyawan
menjadi karyawan di perusahaan ini, kebetahan karyawan dalam bekerja
karena perusahaan menciptakan suasana kekeluargaan dan
kenyamanan. Di perusahaan ini terdapat perasaan karyawan merasa
ikut memiliki perusahaan dalam bekerja handarbeni-istilah Jawa dan
juga adanya harapan karyawan dalam bekerja yang baik pada perusahaan.