Hasil Analisis Data KARAKTERISTIK BUDAYA ORGANISASI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN Karakteristik Budaya Organisasi Sebagai Upaya Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi Kasus PT. Batik Danar Hadi Surakarta).

sehingga dapat membentuk perilaku karyawan dalam bekerja dan setiap organisasi merupakan sistem yang khas sehingga organisasi mempunyai kepribadian dan jati diri sendiri. Oleh karena itu setiap organisasi pasti memiliki budaya yang khas pula. Budaya organisasi adalah campuran nilai-nilai kepercayaan dan norma-norma yang ditetapkan sebagai pola perilaku dalam suatu organisasi. Adapun responden yang dijadikan narasumber dalam penelitian ini berdasarkan jabatan masing-masing divisi sebagai berikut : manajer produksi disebut responden 1 R1, manajer keuangan disebut responden 2 R2, manajer personalia disebut responden 3 R3, manajer umum disebut responden 4 R4, manajer produksi konveksi disebut responden 5 R5, manager pemasaran disebut responden 6 R6 , manager akuntansi disebut responden 7 R7 , dan manager pengadaan disebut responden 8 R8 . 1. Persepsi karyawan a. Persepsi karyawan terhadap kepemimpinan Nilai-nilai dan keyakinan yang ditanamkan oleh pimpinan perusahaan PT. Batik Danar Hadi Surakarta menurut R1, R2, R4, R8 yang menyatakan bahwa, kejujuran, ketertiban dan loyalitas yang tinggi, ditanamkan di perusahaan sebagaimana hasil wawancara: “Di perusahaan kami bahwa kejujuran, kekeluargaan, tekun, disiplin, dan kerja keras bahkan sangat ditekankan.” Akan tetapi menurut menurut R7 menyatakan bahwa, nilai-nilai religius merupakan nilai yang ditanamkan seorang pemimpin di Batik Danar Hadi Kota Surakarta, sedangkan menurut R2, R5, R6 juga menyatakan nilai- nilai moral dan profesional adalah nilai yang ditanamkan seorang pimpinan dalam bekerja, dimana karyawan dituntut agar dalam bekerja secara profesional itu yang ditekankan oleh pimpinan. Selain nilai-nilai yang diutarakan sebelumnya menurut R3 dan R6 menyatakan bahwa kedisiplinan dan tanggungjawab adalah keyakinan yang ditanamkan oleh pimpinan. Diungkapkan juga oleh R3: “Kedisiplinan merupakan faktor utama yang sangat penting hal ini dikarenakan kedisiplinan merupakan kunci dalam keberhasilan perusahaan”. Dalam menghadapi suatu permasalahan yang terjadi didalam sebuah organisasi seorang pimpinan perlu mengambil tindakan dalam mengatasi berbagai masalah yang terjadi secara langsung, menurut pendapat R1, R2, R3, R4, R5, R8 diselesaikan dengan kebijaksanaan yang berdasarkan data dan fakta penyebab permasalahan yang ada R6, R7 bahwa, seorang pemimpinan dalam memecahkan suatu masalah dengan cara mencari jalan keluar sesuai dengan pedoman hukum atau aturan yang berlaku dalam organisasi tersebut dan diselesaikan dengan kebijaksanaan yang berdasar pada fakta penyebab permasalahan yang ada. b. Persepsi karyawan terhdap norma dan praktek organisasi Norma ialah peraturan, ketentuan, gaya dan pola perilaku yang menentukan perilaku tersebut dapat dianggap pantas maupun dapat pula dianggap tidak pantas dalam merespon sesuatu. Berdasarkan norma yang ada dalam PT. Batik Danar Hadi Surakarta aturan dan etika perusahaan sudah berjalan cukup baik menurut pendapat R3, R4, dan R5, seperti yang diungkapkan oleh : “Bahwa perusahaan kami etika kesopanan, kerja keras sangat ditekankan dan dipraktekan. Dalam hal kedisiplinan menurut R1, R2, dan R5 menyatakan bahwa belum terlaksana dengan baik etika dan peraturan di perusahaan. Selain itu menurut R3, R4 dan R6 menyatakan bahwa aturan dalam perusahaan masih banyak pembenahan dan masih kurang lancarnya waktu jam kerja.. Seorang pimpinan perusahaan dapat dikatakan berhasil dalam menjalankan suatu organisasi menurut R4, R5 menyatakan bahwa, bila seorang pemimpin tersebut bisa menjalankan tanggungjawabnya dengan baik dan bisa membawa suasana dalam kerja yang nyaman dan harmonis sehingga terjalin kerjasama yang baik antara karyawan dengan pimpinan. Adapun menurut R2, R3, R6 yang menyatakan bahwa, seorang pimpinan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar serta mampu membawa perusahaan menuju kearah pencapaian tujuan yang lebih baik. Seperti yang diungkapkan oleh R1: “Apabila dapat mencapai target dengan menjalankan peraturan dan norma-norma yang berlaku di perusahaan” Menurut R7, R8 seorang pimpinan dapat menjadi contoh yang baik bagi bawahannya, seperti yang diungkapkan oleh R7: “Pimpinan dapat menjadi pedoman dan panutan yang baik bagi bawahannya dapat berlaku adil, dan memiliki kedisiplinan yang tinggi” Sedangkan menurut R8 menyatakan, bahwa apabila seorang pimpinan dianggap berhasil dalam menjalankan organisasi semuanya dapat terpenuhi dengan baik dan kesejahteraan karyawan tercapai maka organisasi akan berjalan dengan baik. Dalam praktek manajemen, tujuan yang ingin dicapai oleh PT. Batik Danar Hadi menurut pendapat R3, R4, R5 menyatakan bahwa, menjadikan batik sebagai inspirasi bagi pemakai, sehingga konsumen akan menganggap bahwa batik Danar Hadi sebagai batik yang paling diminati. Akan tetapi menurut R6, R7 menyatakan bahwa dapat batik sebagai gaya hidup dalam keseharian. Adapun menurut R8 menyatakan bahwa batik Danar Hadi memiliki mutu dan kualitas yang baik yang ada di wilayah Surakarta. Strategi-strategi apa yang harus digunakan dalam mencapai tujuan PT. Batik Danar Hadi menurut R1, R2, R3 menyatakan bahwa dengan terus melakukan pengembangan motif dan design batik sehingga selalu up to date sesuai dengan perkembangan pasar. Seperti yang diungkapkan oleh R4 : “Strategi yang digunakan dalam mencapai tujuan yaitu adalah mengembangkan strategi dengan menggunakan marketing agar Batik Danar Hadi lebih dikenal oleh masyarakat luas” 9 Juli 2014 Akan tetapi menurut R5, R6, R7 menyatakan bahwa Batik Danar Hadi sebagai ikon di Surakarta maka diperlukan perluasan segmentasi pasar agar lebih dikenal diseluruh warga Surakarta khususnya dan diluar kota Surakarta pada umumnya. Sedangkan menurut R8 juga menyatakan hal yang sama Batik Danar Hadi sebagai batik unggulan yang ada di wilayah Surakarta maka diperlukan strategi khusus agar Batik Danar Hadi lebih dikenal khalayak umum. Bentuk-bentuk kebijakan seperti apakah yang diberikan PT. Batik Danar Hadi terhadap para karyawannya menurut R2, R3, R5 menyatakan bahwa, bentuk kebijakan yang diberikan perusahaan terhadap karyawan yaitu berupa peningkatan Sumber Daya Manusianya. Sedangkan menurut R1, R4 menyatakan bahwa memberikan ruang untuk melaksanakan ajaran agama masing-masing karyawan, seperti yang diungkapkan oleh R4 : “Dengan memberikan ruang untuk melaksanakan ajaran agama masing-masing karyawan kebebasan melakukan peribadatan” Sedangkan menurut R6, R7, R8 juga menyatakan bahwa, dengan pemberian tunjangan dan kedisiplinan waktu jam kerja karyawan merupakan kebijakan yang telah ditentukan oleh perusahaan. Pimpinan memberikan pengarahan kepada karyawannya agar karyawan memiliki tanggungjawab yang tinggi, memiliki kedisiplinan dalam bekerja serta kejujuran harus dipegang oleh setiap karyawan. c. Persepsi Karyawan Terhadap Penyelesaian Masalah Perusahaan Dalam prosesnya perusahaan tidak bisa lepas dari adanya permasalahan, maka diperlukan solusi-solusi yang dapat mengatasi semua masalah yang ada dalam organisasi. Permasalahan apakah yang pernah terjadi di PT. Batik Danar Hadi menurut R3, R4, R5 menyatakan bahwa, permasalahan yang terjadi dalam perusahaan yaitu terbatasnya jumlah produksi, hal ini mengakibatkan jumlah produksi yang tidak stabil. Akan tetapi menurut R1, R2 juga menyatakan bahwa, adanya jumlah produksi yang stabil maka harus diupayakan strategi-strategi khusus agar penjualan produk meningkatkan maka jumlah produksi juga akan meningkat. Seperti yang diungkapkan oleh R2 “Terbatasnya jumlah produksi tidak akan menghambat jalannya roda produksi akan tetapi itu menjadikan motivasi bagaimana menjadikan jumlah produksi meningkat maka diperlukan inovasi motif batik yang lebih menginspirasikan pemakai batik tersebut.” Bagaimana cara menyelesaikan permasalahan tersebut menurut R2, R4, R5 menyatakan bahwa, dengan menggunakan ragam batik memiliki motif design yang laku dipasaran. Lain hal tersebut permasalahan yang harus diselesaikan menurut R1, R3 menyatakan bahwa, karyawan diberikan dikebebasan dalam membuat design dan motif batik agar lebih mencerminkan, kelihatan natural karya motifnya. Seperti yang diungkapkan oleh R3 : “Dengan memberikan solusi yang berguna bagi Batik Danar Hadi dari permasalahan-permasalahan tersebut. Motif Batik Danar Hadi akan lebih natural dan elegan maka diperlukan inspirasi yang baik, memiliki mutu dan daya jual yang tinggi”. 11 Juli 2014 Sedangkan menurut R6, R7, R8 juga menyatakan bahwa penyelesaian dari permasalahan yang ada di yaitu dengan memberikan solusi yang terbaik agar batik danar hadi lebih dikenal oleh masyarakat umum. Pesan moral yang diutarakan dari adanya permasalahan itu menurut pendapat kesemua narasumber adalah menyelesaikan masalah dengan berfikir kreatif dan positif demi kemajuan perusahaan. Hal tersebut diperoleh dari para karyawan setelah adanya permasalahan yang terjadi pada organisasi perusahaan. d. Persepsi Karyawan Terhadap Tradisi dan Ritual Perusahaan Perusanaan PT. Batik Danar Hadi Surakarta memiliki tradisi yang dilakukan setiap harinya. Tradisi tersebut menurut R1, R2, R3, R4, R5 menyatakan bahwa, karyawan diwajibkan mengenakan kemeja batik buatan Danar Hadi pada waktu bekerja untuk setiap harinya. Seperti yang diungkapkan oleh R5: “Untuk keseharianya karyawan diwajibkan mengenakan baju batik buatan PT. Danar Hadi itu sendiri”. 14 Juli 2014 Sedangkan menurut R6, R, 7, R8 juga menyatakan bahwa, tradisi yang berlaku dalam perusahaan baik pimpinan dan bawahan semuanya mengenakan kemeja batik pada jam kerja. Tradisi seperti apa yang dilakukan saat ini oleh PT. Batik Danar Hadi menurut R5, R6, R7, R8 menyatakan bahwa ritual yang dilakukan yaitu pada Hari Raya Idul Fitri PT. Batik Danar Hadi melakukan pembagian zakat fitrah untuk warga sekitar dan karyawan mendapatkan kain batik buatan Danar Hadi. Seperti yang diungkapkan oleh R6: “Pada saat Hari Raya Idul Fitri semua karyawan diberikan kain batik buatan Danar Hadi” 28 Juli 2014 Sedangkan menurut R1, R2, R3, R4 menyatakan bahwa pakaian yang dikenakan oleh semua karyawan adalah buatan PT. Batik Danar Hadi. Simbol dari PT. Batik Danar Hadi adalah PT. Batik Danar Hadi akan selalu menjaga tradisi batik asli, dengan selalu berusaha untuk berkembang dengan kualitas terbaik. PT. Batik Danar Hadi selalu optimis dan penuh dengan harapan masa depan yang lebih baik. Sedangkan arti nama PT. Batik Danar Hadi diambil dari nama Bapak dari Ibu Danasih yang sebagai Direktur Utama Owner. 2. Karakteristik Budaya Organisasi di PT. Batik Danar Hadi Menurut Robbins 2006 budaya organisasi merupakan sistem nilai yang diyakini dan dapat dipelajari, dapat diterapkan dan dikembangkan secara terus menerus. Budaya Organisasi juga berfungsi sebagai perkat, pemersatu, identitas, citra, brand, pemacu-pemicu motivator, pengembangan yang berbeda dengan organisasi lain yang dapat dipelajaridan diwariskan kepada generasi berikutnya, dan dapat dijadikan acuan perilaku manusia dalam organisasi yang berorientasi pada pencapaian tujuan atau hasiltarget yang ditetapkan. Menurut Freemont Kast E. dan Rosenzweig dalam Stephen Robbins, 2005 budaya perusahaan atau corporate culture sebagai sistem nilai dan kepercayaan yang dianut bersama yang berinteraksi dengan orang-orang suatu perusahaan, strukur organisasi dan sistem pengawasan untuk menghasilkan norma-norma perilaku. Sedangkan menurut Schein dalam Stephen Robbins, 2003 mendefinisikan budaya sebagai pola dari asumsi dasar yang telah ditentukan atau dikembangkan untuk mempelajari cara-cara berintegrasi, yang telah berfungsi dengan baik yang telah dianggap baru oleh karenanya harus diajarkan kepada anggota baru sebagai cara yang besar untuk memikirkan, memandang dan merasa berkepentingan dengan masalah tersebut. Dari hasil observasi dilapangan dapat ditemukan beberapa karakteristik budaya organisasi unggul antara lain : Pertama, adanya sifat kreatif creative dari para karyawan dalam menjalankan pekerjaan, yaitu sejauh mana karyawan bekerja dengan sikap penuh ide, gagasan, kreasi dan selalu berusaha pencipta kreasi baru dalam bidang pengembangan produk. Demikian juga di Batik danar Hadi selalu ada pengajuan jenis usaha baru yang dapat dilaksanakan perusahaan, meskipun beresiko menurunkan volume penjualan. Indikasi di PT. Batik Danar Hadi selalu terdapat pengembangan ide gagasan dalam proses pekerjaan. Sebagaimana hasil wawancara dari Responden 1 R1: ”Di perusahaan kami kita berhak mengembangkan ide gagasan dalam proses pelaksanaan kerja, oleh karena bisa saja ide dan gagasan yang kita berikan bisa berguna dan memberikan nilai lebih untuk perusahaan. Kami juga di dalam bekerja di berikan kebebasan berkreasi khususnya terhadap corak dan gaya mutu produk kami”. wawancara 5 juni 2014 Dari hasil pengamatan bahwa kreativitas juga berasal dari menggali budaya jawa yang penuh seni dan keindahan. Demikian juga di batik Danar Hadi, dengan pencapaian dalam kualitas dan keahlian, memiliki masa depan cerah dalam industri batik. Semua itu di dukung filosofi perusahaan yang mengakar kuat pada seni tradisional yang diusungnya, fasilitas, pengalaman, dan keahlian dalam manajemen usahanya. Di Batik danar Hadi melibatkan disainer sebagai usaha pengembangan kreasi batik sehingga melahirkan karya kreatif sebagaimana pengakuan dari bapak HS sebagai direktur PT Danar Hadi yang mengaku dalam proses penciptaan kreasi-kreasi dan inovasi batik, dirinya tidak pernah mengerjakannya sendirian tapi selalu bekerjasama dengan para disainer di perusahaannya. “Saat ini kami memiliki sekitar 30 tenaga disainer. Mereka adalah para disainer professional dan sangat trampil memanfaatkan teknologi komputer dalam menciptakan kreasi-kreasi dan inovasi baru di dunia perancangan mode,”. Karakteristik kedua yang ditemukan dikedua perusahaan, adalah adanya nilai agresivitas agresivity dalam bekerja, yaitu sejauh mana orang bersikap agresif dan kompetitif daripada bersikap santai dalam melakanakan tugas kerja. Indikasi karakter ini di PT. Batik Danar Hadi terdapat usaha menciptakan berbagai motif-motif batik yang mengikuti kemauan pasar dengan dikaitkan hasil observasi maupun penelitian yang dilakukan juga memberikan atau menciptakan motif-motif yang diinginkan oleh kehendak pasaran eksport. Juga di bidang pemasaran strateginya adalah agresivitas yaitu dengan mendirikan showroom atau toko pada cabang-cabang yang tersebar di beberapa kota dan daerah di Indonesia. Untuk mempromosikan penggunaan kain batik untuk pakaian, Santosa pun mulai menggelar sejumlah kegiatan peragaan busana fashion show yang menggunakan kain batik seperti di sejumlah hotel di Singapura, di Hotel Indonesia dan Hotel Borobudur Jakarta dan lain lain. Guna lebih mengefektifkan kegiatan peragaan busana dalam rangka memperkuat kegiatan promosi penggunaan kain batik, Santosa melakukan kerjasama dengan sejumlah disainer seperti Hari Darsono dan Prayudi dalam menggelar sejumlah fashion show. Selain itu, Santosa pun mulai melirik bisnis ritel kain dan pakaian jadi batik dengan membuka sejumlah outlet seperti di Jl. Raden Saleh dan kawasan Tebet, Jakarta tahun 1975. Selain di Jakarta sendiri kini juga ada di Jl. Melawai Raya dan Jl. Wijaya I, kini outlet-outlet tersebut sudah berkembang ke berbagai kota lain seperti Semarang, Yogyakarta, Medan, Surabaya, Bali dll., bahkan Santosa pun sempat membuka sejumlah outlet di luar negeri, seperti di Singapura dan di Jedah. Karakteristik budaya organisasi unggul ketiga yang ditemukan dikedua perusahaan, yaitu adanya nilai keahlian expert full dalam melakanakan tugas kerja. Indikasinya di Batik Danar Hadi bersemboyan “Masa Depan Batik Danar Hadi, Masa Depan Batik Indonesia”. Disamping itu bersandar pada keuletan, keahlian, pengalaman, dan sentuhan citarasa seni, maka kelompok usaha Danar Hadi, dengan pencapaian dalam kualitas dan keahlian, memiliki masa depan cerah dalam industri batik. Semua itu di dukung filosofi perusahaan yang mengakar kuat pada seni tradisional yang diusungnya, fasilitas, pengalaman, dan keahlian dalam manajemen usahanya. Pasar internasional yang ada belum sepenuhnya digarap seperti yang sudah dilakukan pada pasar domestik yang terus berkembang dan menyita perhatian. Pada milenium mendatang, Batik Danar Hadi akan berusaha lebih keras untuk menembus pasar mancanegara dengan menjalin kerja sama dengan mitra-mitra usaha batik di Asia Tenggara maupun negara lainnya. Untuk melestarikan budaya dan seni batik nasional, pada tahun 1999 Santosa mendirikan museum batik di kota Solo yang lokasinya persis di samping rumah kediamannya. Museum batik Danar Hadi itu kini memiliki lebih dari 10.000 koleksi batik dari berbagai daerah di seluruh Indonesia disamping koleksi motif batik produksi Danar Hadi sendiri. Museum batik tersebut didirikan Santosa sebagai wujud dari kecintaan Santosa terhadap batik Indonesia disamping agar suatu kelak nanti anak cucunya dapat melihat karya besarnya serta meneruskan tradisi batik keluarganya. Karakteristik budaya organisasi unggul keempat yang ditemukan dikedua perusahaan, yaitu terdapat sifat perhatian kemanusiaan pada karyawan Humanity oriented. Karakteristik ini terbukti di Batik Danar Hadi terdapat keputusan- keputusan manajemen yang mempertimbangkan efek kesejahteraan atas orang yang ada di dalam organisasi. Dari hasil analisis dokumentasi juga di perusahaan ini terdapat pembagian bantuan keuangan untuk kesejahteraan karyawan. Juga diperusahaan ini terdapat tunjangan kesejahteraan diantaranya tunjangan tahunan, tunjangan hari raya THR, tunjangan kematian, tunjangan pernikahan, tunjangan kecelakaan, jaminan kesehatan juga pemberian jaminan ibadah termasuk tunjangan dan jaminan sosial, dan fasilitas yang dibutuhkan karyawan, dan mengatur kenaikan pangkat dan jabatan. Karakteristik kelima, yang ditemukan di kedua perusahaan, yaitu adanya sifat keberanian dalam menanggung resiko risk taking, yaitu para karyawan terutama pimpinan dalam mengambil keputusan berani menanggung resiko termasuk resiko kerugian. Di Batik Danar Hadi terbukti dengan mendirikan rumah batik atau showroom dibeberapa kota antara lain Solo sebagai kantor pusat dan tempat produksi, terdapat sekitar 6 Showroom atau toko yang tersebar di pusat-pusat keramaian. Showroom lainnya berada di Jakarta dan sekitarnya dengan lebih kurang 25 showroom atau toko yang tersebar di beberapa mall. Showroom lainnya berada Surabaya, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan juga di luar negeri antara lain: Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Singapura. Karakteristik keenam yang ditemukan di kedua perusahaan, yaitu adanya sifat kerjasama tim teamwork system. Pemahaman terdapat karakteristik ini di perusahaan terdapat kegiatan-kegiatan kerja di organisasi pada tim daripada pada indvidu- individu. Indikasinya pada PT Batik Danar Hadi terdapat usaha dari pihak manajemen yang mendukung kerjasama tim dan terdapat pembagian tugas yang adil pada anggota lain. Sebagaimana hasil wawancara R3: Di perusahaan kami pihak manajemen sangat mendukung kami dalam kerjasama secara tim, dikarenakan karena kerjasama tim sangat dibutuhkan agar tercapai perkembangan perusahaan, juga kalau tidak ada tim work sudah barang tentu akan terjadi miskomunikasi. Di perusahaan kami juga terdapat pembagian tugas yang adil , karena masing-masing karyawan mempunyai job desk sendiri- sendiri. Wawancara 5 Juni 2014 Dari hasil observasi di perusahaan ini terdapat perencanaan, pengkoordinasian dan pengawasan pelaksanaan rencana kerja yang telah disetujui dengan memperhatikan tujuan dan kebijaksanaan perusahaan yang telah ditetapkan. Juga diperusahaan ini terdapat E.D.P Elektronik Data Prosesing, bertugas membantu pekerjaan yang dilakukan oleh semua bagian dengan menggunakan perangkat komputer serta menciptakan analisis sistem yang sesuai dengan keadaan pekerjaan dari masing-masing bagian. Karakteristik ketujuh yang ditemukan di kedua perusahaan, yaitu adanya nilai keharmonisan kerja harmonity dalam melakanakan tugas kerja. Terbukti di perusahaan batik Danar Hadi, kebersamaan di dalam bekerja ini bermakna sejauh mana kegiatan-kegiatan organisasi menekankan dipertahankannya keharmonisan dan stabilitas dibandingkan rasa individualisme. Indikasi karakter ini di kedua perusahaan ini baik di Batik Danar Hadi terdapat kebanggaan karyawan menjadi karyawan di perusahaan ini, kebetahan karyawan dalam bekerja karena perusahaan menciptakan suasana kekeluargaan dan kenyamanan. Di perusahaan ini terdapat perasaan karyawan merasa ikut memiliki perusahaan dalam bekerja handarbeni-istilah Jawa dan juga adanya harapan karyawan dalam bekerja yang baik pada perusahaan.

E. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Persepsi Karyawan Terhadap Budaya Organisasi a. Persepsi Karyawan Terhadap Kepemimpinan Nilai-nilai yang ditanamkan oleh pimpinan PT. Batik Danar Hadi ialah kejujuran, kekeluargaan, tekun disiplin, dan kerja keras. Kedisiplinan merupakan faktor utama yang sangat penting hal ini dikarenakan kedisiplinan merupakan kunci dalam keberhasilan perusahaan. b. Persepsi Karyawan Terhadap Norma dan Praktek Manajemen Dalam pemberian tunjangan dan kedisiplinan waktu jam kerja karyawan merupakan kebijakan yang telah ditentukan oleh perusahaan. Pimpinan memberikan pengarahan kepada karyawannya agar karyawan memiliki tanggungjawab yang tinggi, memiliki kedisiplinan dalam bekerja serta kejujuran harus dipegang oleh setiap karyawan c. Persepsi Karyawan Terhadap Cerita dan Tokoh Permasalahan yang terjadi yaitu jumlah produksi yang terbatas disetiap unit sedangkan adanya permasalahan itu menurut pendapat kesemua narasumber adalah menyelesaikan masalah dengan berfikir kreatif dan positif demi kemajuan perusahaan. Hal tersebut diperoleh dari para karyawan setelah adanya permasalahan yang terjadi pada organisasi perusahaan. d. Persepsi Karyawan Terhadap Tradisi dan Ritual Ritual yang dilakukan yaitu pada Hari Raya Idul Fitri PT. Batik Danar Hadi melakukan pembagian zakat fitrah untuk warga sekitar dan karyawan mendapatkan kain batik buatan Danar Hadi. e. Persepsi Karyawan Terhadap Simbol Simbol dari PT. Batik Danar Hadi adalah PT. Batik Danar Hadi akan selalu menjaga tradisi batik asli, degan selalu berusaha untuk berkembang dengan kualitas terbaik. PT. Batik Danar Hadi selalu optimis dan penuh dengan harapan masa depan yang lebih baik. 2. Karakteristik Budaya Organisasi di PT. Batik Danar Hadi a. Adanya sifat kreatif creative dari para karyawan dalam menjalankan pekerjaan, yaitu sejauh mana karyawan bekerja dengan sikap penuh ide, gagasan, kreasi dan selalu berusaha pencipta kreasi baru dalam bidang pengembangan produk. b. Adanya nilai agresivitas agresivity dalam bekerja, yaitu sejauh mana orang bersikap agresif dan kompetitif daripada bersikap santai dalam melakanakan tugas kerja. c. Adanya nilai keahlian expert full dalam melakanakan tugas kerja d. Terdapat sifat perhatian kemanusiaan pada karyawan Humanity oriented e. Adanya sifat keberanian dalam menanggung resiko risk taking, yaitu para karyawan terutama pimpinan dalam mengambil keputusan berani menanggung resiko termasuk resiko kerugian f. Adanya sifat kerjasama tim teamwork system. g. Adanya nilai keharmonisan kerja harmonity dalam melakanakan tugas kerja

F. Saran

1. Diharapkan PT. Batik Danar Hadi dapat menjaga tradisi batik aslinya dan selalu berusaha untuk mengembangkan kualitasnya. 2. PT. Batik Danar Hadi diharapkan selalu mengembangkan motif atau design yang lebih kreatif dan inovatif sehingga konsumen akan tertarik agar target sesuai dengan yang diharapkan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsini, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT. Rineka Cipta, Jakarta. Ermayanti Dwi, Thoyib Armanu, 2001. Pengaruh Faktor Motivasi terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada Kantor Perum Perhutani Unit II Surabaya, Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang. Gibson, Ivancevich, Donnely, 2005. Organizations Terjemahan, Cetakan Keempat, PT. Gelora Aksara Pratama, Jakarta. Lukman Hakim, 2011. Membangun Budaya Organisasi Unggul Sebagai Upaya Meningkatkan Kinerja Karyawan Di Era Kompetitif. Benefit Jurnal

Dokumen yang terkait

MEMBANGUN BUDAYA ORGANISASI UNGGUL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN DI ERA KOMPETITIF

0 2 11

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Yarsis Surakarta).

0 3 14

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Yarsis Surakarta).

0 2 12

KARAKTERISTIK BUDAYA ORGANISASI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN Karakteristik Budaya Organisasi Sebagai Upaya Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi Kasus PT. Batik Danar Hadi Surakarta).

0 1 12

PENDAHULUAN Karakteristik Budaya Organisasi Sebagai Upaya Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi Kasus PT. Batik Danar Hadi Surakarta).

0 1 10

KARAKTERISTIK BUDAYA ORGANISASI UNGGUL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN Karakteristik Budaya Organisasi Unggul Sebagai Upaya Meningkatkan Kinerja Perusahaan (Studi Kasus PDAM Kota Surakarta).

0 2 15

BAB 1 PENDAHULUAN Karakteristik Budaya Organisasi Unggul Sebagai Upaya Meningkatkan Kinerja Perusahaan (Studi Kasus PDAM Kota Surakarta).

0 1 8

DAFTAR PUSTAKA Karakteristik Budaya Organisasi Unggul Sebagai Upaya Meningkatkan Kinerja Perusahaan (Studi Kasus PDAM Kota Surakarta).

0 1 64

KARAKTERISTIK BUDAYA ORGANISASI UNGGUL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN Karakteristik Budaya Organisasi Unggul Sebagai Upaya Meningkatkan Kinerja Perusahaan (Studi Kasus PDAM Kota Surakarta).

0 1 25

KARAKTERISTIK BUDAYA ORGANISASI KUAT SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA INDUSTRI DI BATIK DANAR HADI SURAKARTA

0 0 10