Uncertified color additive zat pewarna tambahan alami Certified color zat pewarna sintetik

6 melarang penggunaan senyawa tersebut untuk bahan pangan, dan harga zat pewarna untuk industri relatif jauh lebih murah dibandingkan dengan harga zat pewarna untuk makanan Winarno, 2002. Zat warna tersebut memiliki warna yang cerah, dan praktis digunakan. Zat warna tersebut juga tersedia dalam kemasan kecil di pasaran sehingga memungkinkan masyarakat tingkat bawah dapat membelinya Djalil, dkk, 2005. Zat pewarna dibagi menjadi dua kelompok yaitu certified color dan uncertified color. Perbedaan antara certified dan uncertified color adalah: bila certified color merupakan zat pewarna sintetik yang terdiri dari dye dan lake, maka uncertified color adalah zat pewarna yang berasal dari bahan alami Winarno, 2002.

a. Uncertified color additive zat pewarna tambahan alami

Zat pewarna yang termasuk dalam uncertified color ini adalah zat pewarna alami ekstrak pigmen dari tumbuh-tumbuhan dan zat pewarna mineral, walaupun ada juga beberapa zat pewarna seperti ß-karoten dan kantaxantin yang telah dapat dibuat secara sintetik. Untuk penggunaannya bebas sesuai prosedur sertifikasi dan termasuk daftar yang tetap. Satu-satunya zat pewarna uncertified yang penggunaannya masih bersifat sementara adalah Carbon Black Winarno, 2002.

b. Certified color zat pewarna sintetik

Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, zat warna hasil rekayasa teknologipun kian berkembang. Oleh karena itu berbagai zat warna sintetik diciptakan untuk berbagai jenis keperluan misalnya untuk tekstil, kulit, peralatan rumah tangga dan sebagainya Djalil, dkk, 2005. 7 Tabel 1. Zat Pewarna bagi Makanan dan Minuman yang Diijinkan di Indonesia Winarno, 2002 Warna Nama Nomor indeks nama I. Zat warna alam Merah Merah Kuning Kuning Kuning Kuning Hijau Biru Coklat Hitam Hitam Putih II.Zat warna sintetik Merah Merah Merah Oranye Kuning Kuning Hijau Biru Biru Ungu Alkanat Cochineal red karmin Annato Karoten Kurkumin Safron Klorofil Ultramarin Karamel Carbon black Besi oksida Titanium dioksida Carmoisine Amaranth Erythrosium Sunsetyellow FCF Tartrazine Quineline yellow Fast green FCF Brilliant blue FCF Indigocarmine indigotine Violet GB 75520 75470 75120 75130 75300 75100 75810 77007 - 77266 77499 77891 14720 16185 45430 15985 19140 47005 42053 42090 42090 42640 Ada dua macam yang tergolong certified color yaitu dye dan lake. Keduanya adalah zat pewarna buatan. Zat pewarna yang termasuk golongan dye telah melalui prosedur sertifikasi dan spesifikasi yang telah ditetapkan oleh FDA. Sedangkan zat pewarna lake yang hanya terdiri dari satu warna dasar, tidak merupakan warna campuran juga harus mendapat sertifikat Winarno, 2002. 1 Dye Dye adalah zat pewarna yang umumnya bersifat larut dalam air dan larutannya dapat mewarnai. Pelarut yang dapat digunakan selain air adalah 8 propilenglikol, gliserin, atau alkohol. Dye dapat juga diberikan dalam bentuk kering apabila proses pengolahan produk tersebut ternyata menggunakan air. Dye terdapat dalam bentuk bubuk, butiran, pasta, maupun cairan yang penggunaannya tergantung dari kondisi bahan, kondisi proses, dan zat pewarnanya sendiri Winarno, 2002. 2 Lake Zat pewarna ini merupakan gabungan dari zat warna dye dengan radikal basa Al atau Ca yang dilapisi dengan hidrat alumina atau AlOH 3 . Lapisan alumina atau AlOH 3 ini tidak larut dalam air, sehingga lake ini tidak larut pada hampir semua pelarut. Sesuai dengan sifatnya yang tidak larut dalam air, zat pewarna ini digunakan untuk produk-produk yang tidak boleh terkena air.Lake sering kali lebih baik digunakan untuk produk-produk yang mengandung lemak dan minyak daripada dye, karena FD C Dye tidak larut dalam lemak. Winarno, 2002.

3. Rhodamin B

Dokumen yang terkait

IDENTIFIKASI SENYAWA METANIL YELLOW PADA TAHU KUNING DENGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS DAN DENSITOMETRI (Penelitian dilakukan di beberapa pasar, di Kota Malang)

24 149 24

IDENTIFIKASI RHODAMIN B DALAM MAKANAN JAJANAN DENGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS DAN SPEKTROFOTOMETER (Penelitian dilakukan di Sekolah Dasar di Kecamatan Bangil, Pasuruan)

4 22 21

Penentuan Kandungan Logam (Hg.Pb.Dan Cd) Dengan Penambahan Bahan Pengawet Dan Waktu Perendaman Yang Berbeda Pada Kerang Hijau (Perna Viridis L.) Di Perairan Muara Kamal, Teluk Jakarta

0 16 104

ANALISIS RHODAMIN B DALAM JAJANAN PASAR DENGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

1 5 8

ANALISIS RHODAMIN B DALAM SAOS DAN CABE GILING DI PASAR KECAMATAN LAWEYAN KOTAMADYA SURAKARTA DENGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS.

0 1 14

ANALISIS RHODAMIN B DAN METANIL YELLOW DALAM JELLY DI PASAR KECAMATAN JEBRES KOTAMADYA SURAKARTA DENGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS.

0 0 12

ANALISIS RHODAMIN B DAN METANIL YELLOW DALAM MINUMAN JAJANAN ANAK SD DI KECAMATAN LAWEYAN KOTAMADYA SURAKARTA DENGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS.

0 3 18

ANALISIS RHODAMIN B DAN METANIL YELLOW DALAM MINUMAN JAJANAN ANAK SD DI KECAMATAN Analisis Rhodamin B dan Metanil Yellow dalam Minuman Jajanan Anak SD di Kecamatan Laweyan Kotamadya Surakarta dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis.

1 6 18

Pemeriksaan Zat Warna Rhodamin-B Dalam Makanan dan Minuman Jajanan Anak Sekolah Dasar di Kotamadya Padang.

0 0 6

GAMBARAN PENGGUNAAN PEWARNA SINTETIS RHODAMIN B DAN METANIL YELLOW PADA MAKANAN DAN MINUMAN JAJANAN DI PASAR SENTRAL KOTA MAKASSAR 2011

0 1 88