Akal, merupakan daya pikir atau potensi intelegensia. Akal dapat memberikan Kalbu, merupakan karunia Allah yang halus, indah, dan bersifat ruhaniah serta Ruh, merupakan unsur penghubung antara manusia dengan realitas absolut

FAKULTAS EKONOMI - UNIVERSITAS ANDALAS Catatan - Bahan Kuliah Mata Kuliah : Auditing I Dosen : Dr. H. Yuskar, SE, MA., Ak ETIKA PROFESIONAL AKUNTAN Konsep Diri Self  Menurut Al-Ghazali, manusia pada dasarnya terdiri dari dua unsur, yaitu: unsur materi fisik dan unsur non fisik jiwa.  Unsur fisik merupakan unsur yang tampak secara lahiriah dan bersifat tidak kekal. Sedangkan,  Unsur non fisik jiwa, bersifat kekal karena berasal dari Allah, dan merupakan esensi utama dari diri manusia.  Al-Ghazali, membagi empat macam unsur yang membentuk jiwa spritual entity yaitu: nafsu, akal, kalbu, dan ruh. Hirarki Unsur-unsur yang membentuk diri manusia Fisik : Non Fisik : Nafsu, Akal, Kalbu dan Ruh. Uraiannya, menurut Triyuono, 1998: 1. Nafsu, merupakan dorongan hewani yang agresif dan erotik yang bila tidak dikendalikan akan menjerumuskan manusia pada derejat yang serendah- rendahnya. Ia harus dikendalikan, sehingga manusia tetap eksis pd posisi yang mulia.

2. Akal, merupakan daya pikir atau potensi intelegensia. Akal dapat memberikan

penjelasan-penjelasan rasional atas simbol atau fenomena yang dihadapi oleh manusia. Dan juga dpt memberikan pertimbangan-pertimbangan yang rasional bagi manusia dalam mengambil keputusan.

3. Kalbu, merupakan karunia Allah yang halus, indah, dan bersifat ruhaniah serta

ketuhanan. Kalbu merupakan tempat bersemayamnya sifat-sifat ketuhanan adil, jujur, dapat dipercaya, objektif, pengasih, penyayang, dll.

4. Ruh, merupakan unsur penghubung antara manusia dengan realitas absolut

Allah dan sekaligus sifat-sifat atribut ketuhanan Maha pencipta, Maha adil, Maha penyayang, dll. Dengan demikian realitas mikrokosmos unsur materi dan non materi yg ada di alam ini termasuk manusia, pada dasarnya tidak terpisah secara independen, tetapi eksis secara dependen dan integral dan tidak dapat dipisahkan dengan realitas absolut Allah.- Keterganutngan manusia kpd Allah Maha Pencipta.  Agar “saya” sebagai objek “ me ”, hanya menginternalisasi nilai-nilai baik dari generalized, dan,  “ saya” sebagai subjek atau “ I ” dapat melakukan moral intention dan moral action, maka diperlukan bekerjanya ruh, kalbu, akal, dan nafsu secara simultan.  Manusia pada dasarnya memiliki potensi untuk berkehendak tujuankeinginan terbaik, benar, dan etis moral intention karena 1 memiliki unsur kalbu tempat bersemayamnya sifat-sifat ketuhanan dan ruh hati nurani selalu bersifat kebenaran karena memancarkan cahaya Ilahi yang mampu memberi petunjuk pada akal dan nafsu manusia ke arah yang benar.  Unsur ruh akan menjadi penghubung antara manusia dengan Tuhan kebenaran sejati. Kalbu ibarat cermin, jika banyak debu dosa-dosa yg dilakukan menempel maka pancaran cahaya yang terpantul menjadi redup.  Ruh ibarat jendela penghubung yang mengalirkan cahaya ke-Tuhanan kebenaran. Manusia dengan keilmuan, pangkat, dan jabatan apapun yg dimilki tidak akan menyuarakan mempunyai niat dan sekaligus bertindak sesuai kebenaran jika kalbunya tertutup dan terbiasa melakukan perbuatan-perbuatan yang antagonis berlawanan dengan kebenaran dosa-dosa. Setiap profesi tanpa terkecuali sangat memperhatikan kualitas jasa yang dihasilkan. Untuk tujuan itu diperlukan adanya etika profesional.  Etika dan moralitas:  Etika ethics-berasal dari Bhs Yunani Ethos, berarti “ karakter”  Moral morality adalah kata lain dari etika, berasal dari bahasa Latin mores yang berarti “kebiasaan” yg berpusat pada “benar” dan “salah” dalam perilaku manusia.  Etika; serangkaian prinsip atau nilai-nilai moral. Profesi akuntan publik juga harus memperhatikan kualitas audit sebagai sesuatu yang sangat penting untuk memastikan bahwa profesi auditor dapat memenuhi kewajibannya kepada para pihak pemakai jasa akuntan.  Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kualitas audit adalah ketaatan auditor terhadap kode etik profesi, yg terefleksikan oleh sikap independensi, objektivitas, integritas dan profesionalisme auditor.  Etika profesional meliputi standar sikap moral para anggota profesi yang dirancang agar praktis dan realistis, tetapi sedapat mungkin idealistis. Tuntutan etika profesi harus di atas hukum tetapi di bawah standar ideal absolut.  Etika Profesional profesional ethics harus lebih dari sekedar prinsip-prinsip moral;  Istilah profesional, menunjukkan tanggungjawab untuk melakukan yang sesuatu terbaik melebihi ketentuan yg disyaratkan oleh hukum dan peraturan yang berlaku dalam masyarakat.  Etika Profesional, meliputi standar perilaku bagi seorang profesional yg dirancang untuk tujuan praktis dan idealistik.  Kode etik profesional dapat dirancang untuk mendorong perilaku yg ideal, sehingga harus bersifat realistis dan dapat ditegakkan.  Agar dapat bermakna, maka keduanya harus pada posisi di atas hukum, namun sedikit di bawah posisi ideal kebenaran mutlak. ADA LIMA NILAI INTI DALAM PROYEKSI CPA 2 1. Pendidikan berkelanjutan dan pembelajaran seumur hidup; 2. Kompetensi; 3. Integritas; 4. Selaras dengan isu-isu bisnis yang luas; 5. Objektivitas. KODE PERILAKU PROFESIONAL AICPA Divisi Tim Etika Profesional AICPA Misi dari Tim ini: 1. Mengembangkan dan menjaga standar etika dan secara efektif menegakkan standar-standar itu sehingga dpt dipastikan bahwa kepentingan masyarakat terlindungi; 2. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai CPA; 3. Menyediakan pedoman yg muthakir dan berkualitas sehingga para anggota mampu menjadi penyedia nilai utama dalam bidang profesinya. Ada Tiga Fungsi Utama Tim tsb, untuk mencapai misinya, yaitu: 1. Menetapkan Standar; komite eksekutif Etika Profesional malakukan interpretasi atas Kode Etik Perilaku Profesional AICPA serta mengusulkan perubahan pada kode perilaku; 2. Penegakan Etika; Tim Etika Profesional melakukan investigasi atas potensi masalah-masalah disiplin yg melibatkan anggota AICPA serta masyarakat CPA negara bagian dan program penengakan etika bersama; 3. Jasa permintaan bantuan teknis ethics hotline; Tim melakukan pendidikan bagi anggota serta mempromosikan pemahaman atas standar etika yg ada dalam KEPP- AICPA, menanggapi permintaan bantuan dlm rangka penerapan KEPP- AICPA pd bidang praktik yg spesifik. KOMPOSISI KODE ETIK AICPA - 1988

1. Prinsip-Prinsip Principles, yang menyatakan ajaran dasar perilaku etika