Etika profesi etika profesi 1

Sari Wahyuni
37429
Etika, Pranata dan Etika Pranata
1. Etika
Etika berarti bahwa tingkah laku sebagai standart yang mengatur pergaulan
manusia dalam kelompok sosial,ada juga yang mengartikan Etika berkaitan
dengan nilai –nilai individu , kelompok maupun masyarakat, yaitu tata cara
hidup yang baik berlangsung dari generasi ke generasi ( perwarisan nilai)
sedangkan dalam www.wikipedia .com mengatakan bahwa
Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sebuah
sesuatu
dimana
dan
bagaimana
cabang
utama flsafat yang
mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan
penilaian moral.[rujukan?] Etika mencakup analisis dan penerapan konsep
seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab
Etika memerlukan pemikiran kritis / refeksi kritis dan rasional bahwa orang
berkehidupan yang baik sesuai dengan norma bukan sekedar menurut

leluhur , orang tua, guru bahkan Tuhan semata , melainkan karena
seseorang sadar dan tahu bahwa yang dilakuan adalah baik bagi dirinya
maupun orang lain. Dan seseorang “ terpaksa “ , bertindak dan berbuat
sesuatu yang berbeda karena ia memiliki alasan yang dapat dipertanggung
jawabkan. Pada hakekatnya manusia mempunyai kehendak bebas
Sebagai contoh, di bidang arsitektur sendiri
misalnya, peranan etika dinilai sebagai suatu
hal yang sangat penting karenanya tanpa etika
semuanya bisa menjadi suatu hal yang
berantakan. Dalam suatu pekerjaan misalkan
seseorang berfprofesi arsitek yang tidak
beretika bisa saja melakukan kecurangan,
seperti plagiasi dalam pekerjaannya, atau
melakukan suatu pelanggaran yang tidak sesuai
dengan kode etik arsitektur. Dalam hal ini, etika
dapat dikatakan sebagai pegangan yang kuat
yang harus dimiliki oleh manusia. Di bidang
arsitektur etika dapat berupa aturan aturan
yang baik tertulis ataupun tidak akan ‘mengekang’ arsitek itu sendiri untuk
berperilaku seperti yang dibenarkan. Bahkan diharapkan dengan


mengetahui etika ini para arsitek akan ‘takut’ untuk melakukan kecurangan
kecurangan yang sudah jelas tidak dibenarkan.

2. Profesi
Profesi yaitu pekerjaan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah
hidup dan mengandalkan keahliannya.
Menurut www.wikipedia.com,
Profesi adalah
kata
serapan
dari
sebuah
kata
dalam
bahasa
Inggris "Profess", yang dalam bahasa Yunani adalah "Επαγγελια", yang
bermakna: "Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus
secara tetap/permanen".
Profesi adalah pekerjaan yang

membutuhkan pelatihan dan
penguasaan
terhadap
suatu pengetahuan khusus.
Suatu
profesi
biasanya
memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifkasi dan lisensi yang
khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada
bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer,teknikdan desainer
Karakteristik Profesi
Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi.
Profesi mempunyai karakteristik sendiri yang membedakannya dari
pekerjaan lainnya. Daftar karakterstik ini tidak memuat semua karakteristik
yang pernah diterapkan pada profesi, juga tidak semua ciri ini berlaku dalam
setiap profesi:
1. Keterampilan

2.


3.

4.

5.

yang berdasar pada pengetahuan teoretis:
Profesional diasumsikan mempunyai pengetahuan teoretis yang
ekstensif
dan
memiliki
keterampilan
yang
berdasar
pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktik.
Asosiasi profesional: Profesi biasanya memiliki badan yang
diorganisasi oleh para anggotanya, yang dimaksudkan untuk
meningkatkan status para anggotanya.Organisasi profesi tersebut
biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi anggotanya.
Pendidikan yang ekstensif: Profesi yang prestisius biasanya

memerlukan pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi.
Ujian kompetensi: Sebelum memasuki organisasi profesional,
biasanya ada persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji
terutama pengetahuan teoretis.
Pelatihan institutional: Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan
untuk mengikuti pelatihan istitusional dimana calon profesional
mendapatkan pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh

organisasi. Peningkatan keterampilan melalui pengembangan
profesional juga dipersyaratkan.
6. Lisensi: Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifkasi
sehingga hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa
dipercaya.
7. Otonomi kerja: Profesional cenderung mengendalikan kerja dan
pengetahuan teoretis mereka agar terhindar adanya intervensi dari
luar.
8. Kode etik: Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para
anggotanya dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar
aturan.
9. Mengatur diri: Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya

sendiri tanpa campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh
mereka yang lebih senior, praktisi yang dihormati, atau mereka yang
berkualifkasi paling tinggi.
10.
Layanan publik dan altruisme: Diperolehnya penghasilan dari
kerja profesinya dapat dipertahankan selama berkaitan dengan
kebutuhan publik, seperti layanan dokter berkontribusi terhadap
kesehatan masyarakat.
11. Status dan imbalan yang tinggi: Profesi yang paling sukses akan
meraih status yang tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para
anggotanya. Hal tersebut bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap
layanan yang mereka berikan bagi masyarakat.
Sebagai contoh,
profesi arsitek.dimana dia tidak hanya memiliki
ketrampilan yang berdasarkan pada pengetahuan teoritis, namun juga
sebagai suatu pekerjaan yang mampu berkontribusi pada masyarakat,
melalui ilmu yang dimilikinya ini arsitek akan seolah-olah kembali ke
masyarakat. Mengadakan perbaikan dan perubahan melalui desain.Tidak
hanya untuk kaum menengah ke atas, kaum marginal pun juga bisa
mendapatkan layanan dari arsitek. Mereka yang berketrampilan ini akan

membantu ke arah kebaikan dngan ilmu ilmu yang mereka miliki. Walaupun
para profesional ini juga mempertimbangkan status dan prestise, mereka
seharusnya tetap bekerja secara profesional dan beretika.
3. Etika Profesi
Yaitu bidang etika khusus atau terapan yang merupakan produk dari etika
sosial.

Sebagai contoh, berupa kode etik arsitek yang merupakan bagiian dari
etika profesi yang mana mengatur bagaimana arsitek itu harus beretika.
Melalui kode etik, diatur hak dan kewajiban dari seorang arsitek secara
umum, Hak dan kewajiban arsitek terhadap publik, klien, profesi, rekan
seprofesi, dan lingkungan. Di Indonesia, atau di IAI pada khususnya, kode
etik ini diatur dalam Kode Etik Arsitek dan Kaidah Tata Laku Profesi
Arsitek.Kode etik ini pertama kali dibuat dan disepakati pada tahun 1992 di
Kaliurang, kemudian diperbaharui melalui kongres di Jakarta pada tahun
2005.








Kode Etik Arsitek dan Kaidah Tata Laku Profesi ArsiteK ini terdiri dari
beberapa bagian, yaitu: Mukadimah,
1. 5 (lima) Kaidah Dasar,
2. 21 (dua puluh satu) Standar Etika dan
3. 45 (empat puluh lima) Kaidah Tata Laku.
Kaidah Dasar, merupakan kaidah pengarahan secara luas sikap beretika seorang Arsitek.
Standar Etika, merupakan tujuan yang lebih spesifk dan baku yang
harus ditaati dan diterapkan oleh anggota dalam bertindak dan
berprofesi.
Kaidah Tata Laku, bersifat wajib untuk ditaati, pelanggaran terhadap
kaidah tata laku akan dikenakan tindakan, sanksi keorganisasian IAI.
1. dalam beberapa kondisi/situasi merupakan penerapan akan satu
atau lebih kaidah maupun standar etika.

Berikut cuplikan dari kode etik arsitektur
Standar Etika 1.5
Nilai Hak Asasi Manusia

• Arsitek wajib menjunjung tinggi hak–hak asasi manusia dalam setiap
upaya menegakkan profesinya.
– Kaidah Tata Laku 1.501
Dalam menjalankan kegiatan profesionalnya, arsitek bersikap
tidak membeda-bedakan seseorang/golongan atas dasar
penilaian ras/suku, agama, kebangsaan, cacat, atau orientasi
gender.
Standar Etika 1.6
Arsitektur, Seni dan Industri Konstruksi
• Arsitek bersikap terbuka dan sadar untuk memadukan arsitektur
dengan seni-seni terkait dan selalu berusaha menumbuh-kembangkan

ilmu dan pengetahuan dalam memajukan proses dan produk industri
konstruksi.