Kecepatan pernapasan Kedalaman pernapasan Jenis pernapasan

6 Terdiri dari inspirasi dan ekspirasi, frekuensi napas normal 14-20 kali permenit lihat gambar 1. Gambar 1. Pernapasan normal Yang harus diperhatikan pada pernapasan adalah : kecepatan, usaha bernapas effort of breathing, pola pernapasan, pengunaan otot-otot pernapasan tambahan.

a. Kecepatan pernapasan

Adalah jumlah inspirasi permenit. Kecepatan pernapasan lebih rendah dan kurang teratur dibandingkan dengan denyut nadi, maka harus dihitung satu menit untuk mengurangi kesalahan. Kecepatan pernafasan dipengaruhi oleh keadaan : Emosional seperti ketakutan atau cemas meningkat Kelainan metabolik : ketoasidosis diabetikum, asidosis metabolik Kelainan organik : penyakit paru-paru Kelainan dinding torak yang menghalangi pelebaran dada, misalnya : miastenia gravis Kecepatan pernafasan berkurang pada keadaan : depresi sistem saraf kelebihan sedasi dan anestesi.

b. Kedalaman pernapasan

Kedalaman pernapasan pada umumnya menggambarkan tidal volume, jumlah udara yang diambil setiap pernapasan. Pada dewasa normal tidal volume antara 300-500 ml. Untuk memperkirakan kedalaman pernapasan, observasi dada ketika naik dan turun, nilai usaha yang dibutuhkan untuk bernapas. Tentukan apakah pernapasan dangkal superfisial, sedang atau dalam. Napas yang dangkal menunjukkan kerusakan pada dada seperti tulang iga patah. Pernapasan dalam menunjukkan kelainan saraf, seperti cerebrovascular accident.

c. Jenis pernapasan

Thorakal : rongga toraks mengembang dan mengempis sesuai dengan irama inspirasi dan ekspirasi. Umumnya wanita mempunyai pernapasan torakal. Abdominal : inspirasi seirama dengan pengembangan perut dan ekspirasi dengan pengempisan perut. Umumnya pada laki-laki dan anak-anak. Thorakoabdominal : unsur torakal lebih dominan. Sering pada laki-laki dan anak-anak. Abdominotorakalis : unsur abdomen lebih dominan Perhatikan kesimetrisan dinding dada pada saat mengembang waktu inspirasi. Keadaan asimetris dapat disebabkan oleh kelainan otot, tulang iga patah, atau paru-paru kolaps. Perhatikan otot dada atau otot abdomen yang bekerja abdomen. Perhatikan juga otot lain yang bekerja pada 7 pernapasan, misalnya otot skalenus, sternocleidomastoideus dan otot abdomen. Pemakaian otot biasanya pada keadaan penyakit paru-paru kronis atau respiratory distress.

d. Perubahan bau napas