22
Muhammad Halimi, 2013 Pendidikan Moral Berbasis Keteladanan Cara Islami Pada Pendidikan Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
Beberapa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh data, menelaah pola pembelajaran yang dilakukan para guru di sekolah masing-masing yaitu
terdiri dari: 1. Wawancara melalui pedoman wawancara yang telah disusun sebelumnya.
2. Studi dokumentasi: Untuk melacak bahan-bahan dari literature utama dan sumber sekunder.
3. Studi literatur dengan mempelajari buku-buku yang berkaitan erat dengan
masalah yang sedang dikaji. 4.
Pedoman observasi, dibutuhkan untuk menganalisis kekuatan dan kelemahan model-model pembelajaran yang telah ada, sebagai bahan masukan
pengembangan pendekatan model yang baru.
H. Lokasi dan Subyek Penelitian
Lokasi penelitian yang peneliti pilih adalah di wilayah Bandung Raya, dan sebagai subyek penelitiannya melibatkan beberapa lembaga pendidikan anak usia dini pada
wilayah tersebut, namun karena kemampuan peneliti terbatas, maka penelaahan dibatasi. Subyek dalam penelitian ini adalah peserta didik dan pendidik guru-guru khususnya
yang ada pada satu lembaga pendidikan anak usia dini beserta seluruh komponen yang digunakan dan dilakukan pada pelaksanan pembelajaran kepada peserta didik.
Selain itu ada terdapat subyek lain yang sangat berkaitan erat dengan pembelajaran moral, diantaranya : orang tua siswa, para ahli di bidangnya masing-masing sesuai
kebutuhan yang dapat menjelaskan dan membantu memberikan informasi bagi perbaikan proses pendidikan moral khususnya pada pendidikan anak usia dini.
121
Muhammad Halimi, 2013 Pendidikan Moral Berbasis Keteladanan Cara Islami Pada Pendidikan Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
B A B III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian.
Penelitian pendidikan pada umumnya mengandung dua ciri pokok, yaitu logika dan pengamatan empiris Babbie, 1986:16. Kedua unsur ciri pokok penelitian ini harus
`dipakai secara konsisten, dalam arti kedua unsur itu harus memiliki hubungan fungsional- logis. Dalam hal ini secara logis penelitian ini merujuk kepada a pemahaman terhadap
teori yang digunakan dan b asumsi dasar yang digunakan oleh peneliti ketika memulai kegiatan penelitian. Disamping itu pengamatan empiris bertolak dari hasil kerja indera
manusia dalam melaksanakan observasi dan kekuatan pemahaman manusia terhadap data dari lapangan. Kegiatan antara penggunaan logika dan pengamatan empirik harus berjalan
secara konsisten: artinya kedua unsur logika dan pengamatan empiris harus memiliki keterpaduan dan memungkinkan terjadi dialog intensif dan bersinergi untuk menghasilkan
temuan dan jalan keluar terbaik bagi hasil penelitian kelak. Dengan demikian pengamatan empiris harus dilakukan sesuai dengan pertimbangan logis yang ada.
Secara nyata penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran moral berbasis agama cara Islami terhadap anak usia dini melalui pendekatan keteladanan.
Hal ini didasarkan pada paradigma penelitian serta kerangka kerja framework penelitian yang dibangun dari kajian teoritis, beberapa konsep, logis dan proposisi serta empiris.
Untuk menunjang efektivitas dalam mengungkap dan memecahkan permasalahan yang sedang dikaji yakni pembelajaran nilai moral berbasis agama cara Islami melalui
pendekatan keteladanan bagi anak usia dini ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif sebagai pendekatan yang menurut peneliti dianggap mampu membantu
memferifikasi hasil penelitian ini.
Bogdan dan Biklen 1992:29-33 mengemukakan bahwa suatu penelitian yang mendasarkan pada pendekatan kualitatif memiliki karakteristik, antara lain :
a. Qualitative researcrh has the natural setting as the direct source of data and
the researcher is the key instrumen. b.
Qualitative research is descriptive. c.
Qualitative researchers are concerned with process rather than simply with outcomes or products.
d. Qualitative researchers tend to analyze their data inductively .
122
Muhammad Halimi, 2013 Pendidikan Moral Berbasis Keteladanan Cara Islami Pada Pendidikan Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
e. ”Meaning” is of essential concern to the qualitative approach.
Pendapat senada tentang karakteristik Qualitative researcrh dikemukakan oleh Nasution 1988:9-11 yang menyatakan bahwa sebagai berikut : a sumber data ialah
situasi yang wajar atau Natural Setting; b peneliti sebagai instrumen utama; c sangat deskriptif; d mementingkan proswes maupun produk; e mencari makna; f
mengutamakan data langsung atau First Hand; g triangulasi; h menonjolkan rincian kontekstual; i subjek yang diteliti dipandang kedudukan sama dengan peneliti; j
mengutamakan perspektif emic; k verifikasi; l sampling yang purposif; m menggunakan audit trail; n partisipasi tanpa mengganggu; o melakukan analisis sejak
awal penelitian. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas tentang karakteristik penelitian dengan
pendekatan kualitatif, disimpulkan bahwa penelitian kualitatif memiliki ciri-ciri pokok, antara lain : 1 pengambilan data dilakukan dalam suasana wajar, dalam arti tanpa adanya
manipulasi situasi, dengan peneliti sebagai instrumen utama; 2 sampel diambil secara purposif, yakni sampel ditetapkan disesuaikan dengan fokus kajian yang dapat
memberikan informasi setuntas mungkin redundant dengan tanpa mementingkan jumlah; 3 hasil penelitin berupa deskripsi, yang lebih mengutamakan proses daripada
hasil produk; 4 analisis data dilakukan secara terus menerus sejak awal ke lapangan dengan maksud mencari makna yang bersifat kontekstual atau sesuai dengan persepsi
obyek yang diteliti; 5 hasil kesimpulan ditarik melalui proses verifikasi data dan triangulasi.
Pada proses penelitian ini sesuai dengan persyaratan di atas maka peneliti bertindak langsung sebagai pengumpul data, berlangsung disesuaikan dengan masalah
penelitian yang sebelumnya telah ditetapkan, dan sedapat mungkin terbangun secara alamiah. Data penelitian yang terkumpul melalui teknik penelitian yang dipilih akan
berupa data deskriptif, meskipun dalam pelaksanaannya tidak menutup kemungkinan data yang terekam dan terkumpul akan berupa angka-angka.
Proses penelitian dilakukan dengan menggunakan perspektif emik, yakni dengan mengutamakan pandangan dan pendirian subyek penelitian terhadap situasi yang
dihadapinya. Adapun tingkat kepercayaan terhadap data yang diperoleh akan dilakukan melalui proses veriikasi dan validasi data melalui penerapan teknik penelitian yang
beragam serta dilakukan terhadap subyek penelitian yang berbeda-beda. Kemudian
123
Muhammad Halimi, 2013 Pendidikan Moral Berbasis Keteladanan Cara Islami Pada Pendidikan Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
dilakukan penyesuaian-penyesuaian sesuai kebutuhan. Penyesuaian ini dilakukan mengingat terdapatnya realitas kemajemukan yang biasanya lahir dilapangan.
Data penelitian yang terkumpul melalui teknik penelitian yang telah dipilih sebelumnya, selanjutnya dianalisis secara induktif untuk memperoleh makna dari kondisi
alami yang ada. Proses pemaknaan terhadap data, dilakukan dengan interpretasi idiografik idiographic interpretation Lincoln dan Guba, 1985:42. Proses pemaknaan dalam
penelitian ini dilakukan oleh peneliti dengan tujuan untuk mempertajam hasil penelitian terhadap data yang telah terkumpul berupa analisis terhadap kenyataan dan pernyataan
yang dikemukakan subyek penelitian, serta analisis isi dari tema yang terkandung dari dalam dokumen yang tersedia, namun bukan dimaksudkan untuk merumuskan
generalisasi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif secara deskriptif dalam perspektif emik alamiah, dengan
menggunakan teknik studi dokumentasi, wawancara, observasai, dan sekaligus mencobakan alternatif pemecahan masalah sebagai hasil temuannya.
B. Lokasi dan Subyek Penelitian