PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF DALAM BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI
TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF DALAM
BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 11
MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Oleh
SYEIHA GERAR HENDRI
NIM.1103151065

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015

DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .............................................................................................

i


KATA PENGANTAR ...........................................................................

ii

DAFTAR IS ...........................................................................................

vi

DAFTAR TABEL .................................................................................

ix

DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................

x

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................

1


A. Latar Belakang Masalah ..............................................................

1

B. Identifikasi Masalah ....................................................................

5

C. Batasan Masalah ..........................................................................

6

D. Rumusan Masalah .......................................................................

6

E. Tujuan Penelitian.........................................................................

6


F. Manfaat Penelitian.......................................................................

7

BAB II LANDASAN TEORI ...............................................................

8

A. Kajian Teoritis ............................................................................

8

1. Berfikir Kreatif .....................................................................

8

1.1 Pengertian Berfikir ........................................................

8


1.2 PengertianKreativitas .....................................................

9

1.3 Pengertian Belajar ..........................................................

10

1.4 Pengertian Berfikir Kreatif .............................................

11

1.5 Ciri – CiriKemampuan Berfikir Kreatif .........................

13

1.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi Berfikir Kreatif ......

19


1.7 Proses Berfikir Kreatif ...................................................

20

vi

1.8 Hambatan Berfikir Kreatif .............................................

22

2. Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi.................................

26

2.1 Pengertian Bimbingan Kelompok .................................

26

2.2 Tujuan Bimbingan Kelompok ........................................


27

2.3 Asas Bimbingan Kelompok ..........................................

28

2.4 Manfaat Bimbingan Kelompok ......................................

29

2.5 Teknik-teknik Bimbingan Kelompok.............................

30

2.6 Tahap Pelaksanaan Bimbingan Kelompok.......................

32

2.7 Pengertian Dsikusi Kelompok..........................................


36

2.8 Tujuan Diskusi Kelompok .............................................

36

2.9 Bentuk-bentuk Diskusi Kelompok .................................

37

2.10 Komponen Diskusi Kelompok .....................................

39

2.11 Ciri-ciri Diskusi Kelompok yang Efektif .....................

40

3. Penggunaan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi

untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif Siswa...

41

B. Kerangka Konseptual..................................................................

43

C. Hipotesis .....................................................................................

44

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................

45

A. Jenis dan Desain Penelitian ........................................................

45


B. Subjek Penelitian ........................................................................

46

C. Langkah-langkah Penelitian .......................................................

46

D. Operasional Variabel Penelitian .................................................

47

E. Teknik Pengumpulan Data .........................................................

48

vii

F. Teknik Analisis Data ..................................................................


48

G. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................

51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.....................

52

A. Deskripsi Lokasi Penelitian .........................................................

52

B. Jadwal Penelitian .........................................................................

54

C. Analisis Data Penelitian ..............................................................


54

D. Uji Hipotesis Penelitian ...............................................................

56

E. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................

58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................

61

A. Kesimpulan..................................................................................

61

B. Saran ............................................................................................

61

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................

63

Lampiran ...............................................................................................

65

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1

Bentuk-bentuk Diskusi Kelompok....................................

38

Tabel 4.1

Hasil Pre-Test Berfikir Kreatif..........................................

55

Tabel 4.2

Hasil Post-Test Berfikir Kreatif.........................................

55

Tabel 4.3

Hasil Perbandingan Pre-Test dan Post-Test.......................

56

i

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Data Pre-Test Tes Berfikir Kreatif Verbal

Lampiran 2

Data Post-Test Tes Berfikir Kreatif Verbal

Lampiran 3

Tabulasi Data Penelitian

Lampiran 4

Perhitungan Harga Rata-Rata (M), Standar Deviasi (SD) Pre-Test Lampiran 5
Perhitungan Harga Rata-Rata (M), Standar Deviasi (SD) Post-Test

Lampiran 6

Pengujian Hipotesis

Lampiran 7

Perhitungan Peningkatan Kemmapuan Berfikir Kreatif Siswa

Lampiran 8

Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok (RPLBK)

Lampiran 9

Laporan proses Bimbingan Kelompok

Lampiran 10 Laporan Wawancara dan Observasi
Lampiran 11 Laporan Penilaian Pelaksanaan Bimbingan Kelompok
Lampiran 12 Daftar nilai nilai Kritis J Untuk Uji Wilcoxon
Lampiran 13 Tabel Standar Distribusi Normal (z)
Lampiran 14 Nilai Koefisiensi Korelasi (r) Untuk Taraf Signifikan
Lampiran 15 Dokumentasi Penelitian

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tidak ada manusia yang hidup tanpa mengalami masalah dan rintangan
yang harus dicari jalan keluarnya. Sama halnya dalam dunia pendidikan yang
selalu berkembang dinamis yang tentu saja menghadirkan perubahan serta
tantangan-tantangan baru bagi siswa yang semakin kompleks, tentu saja siswa
harus mampu memikirkan, membentuk cara-cara baru atau mengubah cara-cara
lama secara kreatif untuk menemukan solusi dari tantangan yang dihadapi dalam
belajar. Amarta (2011:43) Salah satu kemampuan yang sangat penting dalam
mencari pemecahan dan solusi atas masalah adalah kemampuan berfikir kreatif,
kemampuan ini berguna untuk menghasilkan ide-ide baru yang kreatif.
Menurut Ambile (dalam Amarta, 2010:19) kreativitas terdiri dari tiga
komponen, pertama, keahlian (expertise), yang terdiri atas pengetahuan teknikal,
prosedural, dan kapasitas intelegensi seseorang. Kedua, keterampilan berfikir
kreatif (creative thinking skill), yang memuat seberapa lentur dan imaginative
seseorang dalam memandang suatu masalah. Ketiga, motivasi, yaitu motivasi
intrinsic yang muncul dari dalam diri seseorang dalam bentuk minat dan hasrat.
Filsaime mengungkapkan (dalam Fauziah, 2011:100) berpikir kreatif adalah
proses berpikir yang memiliki ciri-ciri kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility),
keaslian atau originalitas (originality) dan merinci atau elaborasi (elaboration).
Kelancaran adalah kemampuan mengeluarkan ide atau gagasan yang benar
sebanyak

mungkin

secara

jelas.

Keluwesan

1

adalah

kemampuan

untuk

mengeluarkan banyak ide atau gagasan yang beragam dan tidak monoton dengan
melihat dari berbagai sudut pandang. Originalitas adalah kemampuan untuk
mengeluarkan ide atau gagasan yang unik dan tidak biasanya, misalnya yang
berbeda dari yang ada di buku atau berbeda dari pendapat orang lain. Elaborasi
adalah kemampuan untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi dan
menambah detail dari ide atau gagasannya sehingga lebih bernilai.
Berfikir kreatif adalah sebuah proses otak yang bersifat universal, kompleks
dan diatur oleh berbagai elemen, faktor, keterampilan dan metode-metode yang
berpengaruh, baik yang melemahkan ataupun meningkatkan proses berfikir kreatif
(Yusuf Abu, 2010:80).
Pranken (dalam Sudarma, 2013:18) menyatakan ada tiga dorongan yang
menyebabkan orang bisa kreatif, yaitu (1) kebutuhan untuk memiliki sesuatu yang
baru, bervariasi dan lebih baik, (2) dorongan untuk mengkomunikasikan nilai dan
ide, serta (3) keinginan untuk memecahkan masalah. Ketiga dorongan itulah, yang
kemudian menyebabkan seseorang harus berfikir kreatif agar memenuhi dorongan
yang diinginkan. Dengan berfikir kreatif siswa dapat membuka kemungkinankemungkinan yang akan terjadi di masa depan, sehingga siswa juga memiliki
alternatif-alternatif cara menghadapi masalah dalam belajar, berfikir kreatif juga
memudahkan siswa untuk melihat atau bahkan menciptakan peluang yang
menunjang keberhasilan dalam belajar, permasalahan yang sederhana akan mudah
diselesaikan dengan cara berfikir biasa. Namun, untuk permasalahan yang sulit,
rumit, atau baru cara berfikir biasa tidak lagi memadai untuk digunakan. Untuk
permasalahan tersebut, siswa harus menggunakan cara berfikir kreatif.

2

Andi mengatakan tentang manfaat dari berpikir kreatif. Dengan kemampuan
berpikir kreatif, seorang pelajar mampu meraih prestasi-prestasi yang jauh di atas
prestasi rata-rata kebanyakan pelajar (dalam Supardi, 2012:257).
Menurut Siswono “meningkatkan kemampuan berpikir kreatif artinya
menaikkan skor kemampuan siswa dalam memahami masalah, kefasihan,
fleksibilitas dan kebaruan penyelesaian masalah”. Siswa dikatakan memahami
masalah bila menunjukkan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan, siswa
memiliki kefasihan dalam menyelesaikan masalah bila dapat menyelesaikan
masalah dengan jawaban bermacam-macam yang benar secara logika. Siswa
memiliki fleksibilitas dalam meyelesaikan masalah bila dapat menyelesaikan soal
dengan dua cara atau lebih yang berbeda dan benar. Siswa memiliki kebaruan
dalam menyelesaikan masalah bila dapat membuat jawaban yang berbeda dari
jawaban sebelumnya atau yang umum diketahui siswa (dalam Supardi, 2012:249).
Guilford (dalam Munandar, 2012:31) berfikir kreatif sebagai kemampuan
untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu
masalah, merupakan bentuk pemikiran yang sampai saat ini masih kurang
mendapat perhatian dalam pendidikan di sekolah yang terutama hanya dilatih
tentang penerimaan pengetahuan, ingatan dan penalaran.
Masih banyak orang yang beranggapan bahwa berfikir kreatif adalah hal
yang harus dilakukan para seniman atau pekerja yang berhubungan dengan seni.
Ini adalah sebuah kekeliruan. Berfikir kreatif bukan hanya soal menghasilkan
karya seni, tetapi juga berfikir untuk menemukan solusi atas suatu masalah.
Semakin tinggi kesulitan dari sebuah masalah, semakin membutuhkan kemampuan
untuk berfikir kreatif dalam menyelesaikkannya.

3

Dengan berfikir kreatif siswa akan menemukan inovasi inovasi baru dalam
belajar sehingga dalam tidak bosan dan terkurung susana yang monoton.
Hasil Observasi dan wawancara awal yang dilakukan kepada guru BK
diperoleh data bahwa terdapat beberapa siswa yang kurang memiliki kemampuan
berfikir kreatif dalam belajar, siswa-siswa tersebut cenderung tidak memiliki
dorongan untuk menggali kemampuan berfikir kreatif mereka, dengan menerima
begitu saja materi yang diajarkan oleh guru tanpa berniat untuk mengesplorasi
lebih dalam kemampuan yang mereka miliki ataupun melakukan inovasi serta
berkreasi atas setiap pembelajaran yang diterima, dikarenakan mereka tidak
mengerti bagaimana cara mengembangkan materi pembelajaran yang diberikan
oleh guru.
Bimbingan Konseling hadir untuk membantu siswa dalam mengembangkan
potensi yang dimiliki untuk memecahkan masalah ataupun kendala yang
dialaminya, bimbingan konseling memiliki beberapa layanan yang salah satunya
adalah layanan bimbingan kelompok. Bimbingan kelompok adalah pemberian
bantuan yang memungkinkan para siswa secara bersama-sama memeperoleh
berbagai bahan dari nara sumber (guru pembimbing) atau bersama-sama
membahas pokok bahasan tertentu yang berguna untuk menunjang pemahaman
dan pengembangan potensi diri serta dalam pengambilan keputusan tertentu.
Dalam bimbingan kelompok terdapat beberapa teknik, salah satunya adalah
teknik diskusi kelompok. Diskusi kelompok adalah kegiatan yang dilakukan dua
orang ataupun lebih, ditujukan untuk saling tukar pengalaman dan pendapat serta
berbagi informasi untuk menghasilkan keputusan bersama atau menambah sumber
informasi, dalam diskusi kelompok terdapat pemimpin yang diperankan oleh

4

konselor dan anggota yaitu para siswa yang teribat dalam diskusi yang membahas
tentang sebuah topik.
Berdasarkan uraian di atas, untuk mengetahui peningkatan kemampuan
berfikir kreatif siswa dalam belajar, maka diperlukan suatu penelitian yang
mencoba menggunakan layanan Bimbingan kelompok teknik diskusi untuk melihat
perubahan dan pengaruh dari layanan yang diberikan kepada siswa pada
peningkatan kemampuan berfikir kreatif dalam belajar, oleh karena itu peneliti
merasa penting untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Layanan
Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Terhadap Kemampuan Berfikir
Kreatif Dalam Belajar Siswa Kelas X SMAN 11 MEDAN T.A 2014/2015”.
B. Identifikasi Masalah
Berikut ini adalah beberapa permasalahan yang di jumpai pada siswa SMA
khususnya kelas X :
1. Siswa belum mampu mengembangkan kemampuan berfikir kreatif dalam
belajar.
2. Siswa belum mengetahui bagaimana cara berfikir kreatif dalam belajar.
3. Siswa belum mengetahui keterampilan apa saja yang di butuhkan untuk
meningkatkan kemampuan berfikir kreatif dalam belajar.
4. Siswa tidak tertantang untuk mengembangkan kemampuan berfikir kreatif
dalam belajar.
5. Siswa tidak dibiasakan berfikir kreatif dalam belajar.

5

C. Pembatasan Masalah
Disebabkan berbagai keterbatasan yang dimiliki, baik waktu dan
pengetahuan, maka penulis hanya membatasi permasalahan penelitian pada
kemampuan berfikir kreatif dalam belajar menggunakan layanan bimbingan
kelompok teknik diskusi dan hanya pada siswa kelas X SMAN 11 MEDAN T.A
2014/2015.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan
dalam penelitian ini adalah : “apakah dengan pelaksanaan bimbingan kelompok
teknik diskusi memiliki pengaruh terhadap kemampuan berfikir kreatif siswa kelas
X SMAN 11 MEDAN T.A 2014/2015”.
E. Tujuan Penelitian
Seperti yang di uraikan di atas tentang berbagai permasalahan yang ada,
penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya pengaruh layanan bimbingan
kelompok teknik diskusi terhadap kemampuan berfikir kreatif dalam belajar siswa
ke;as X SMAN 11 MEDAN T.A 2014/2015.

6

F. Manfaat Penelitian
1.

Manfaat Konseptual
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan
teori Bimbingan Konseling khususnya mengenai Layanan Bimbingan
Kelompok dan menjadi tambahan referensi mengenai kemampuan berfikir
kreatif.

2.

Manfaat praktis
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini dapat memberikan
informasi bagi:

a. Bagi guru BK
Dapat

menjadi

sumber

informasi

kepada

guru

BK

dalam

menyelenggarakan kegiatan layanan bimbingan kelompok guna membantu
siswa dalam meningkatkan kemampuan berfikir kreatif dalam belajar.
b. Bagi siswa
Dapat

menjadi

sumber

informasi

sehingga

bisa

menggali

dan

mengoptimalisasikan kemampuan berpikir kreatif dalam belajar.
c. Bagi peneliti
Dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi penulis sehingga
dalam melaksanakan layanan bimbingan kelompok disekolah nantinya bisa
lebih baik dan membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan berfikir
kreatif dalam belajar

7

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pre-test penghitungan data yang rata-rata 85,5. Dan Hasil
perhitungan pada post-test, dengan rata-rata 94,9 sehingga diperoleh Jhitung = 0,
Dengan α = 0,05 dan n=10, maka berdasarkan daftar, Jtabel = 8. Dari data tersebut
terlihat bahwa Jhitung lebih kecil dari Jtabel (0 < 8). Karena J hitung lebih kecil dari J
tabel, maka Hipotesis Ho ditolak hal ini diperkuat dengan persamaan rumus Z.
Karena nilai z hitung adalah -2,803 dan itu lebih kecil dari nilai z tabel yaitu -1,96.
maka Hipotesis ditolak artinya ada perbedaan antara sebelum dan sesudah diberi
perlakuan sehingga kemmapuan berfikir kreatif siswa sesudah mengikuti bimbingan
kelompok teknik diskusi lebih tinggi daripada sebelum mengikuti bimbingan
kelompok teknik diskusi.

B. Saran-saran
Adapun saran yang dapat dikemukakan penulis dalam penelitian ini adalah:
1. Saran Kepada Kepala Sekolah
Kepala sekolah hendaknya lebih memperhatikan program-program
bimbingan konseling yang dirancang untuk meningkatkan aspek yang
berkaitan dengan siswa, baik aspek pribadi, belajar, dan sosial.

2. Saran Kepada Konselor Sekolah
Untuk konselor sekolah, hendaknya lebih mengaplikasikan segala jenis
bimbingan dan konseling di sekolah. Dan konselor sekolah hendaknya
lebih kreatif lagi dalam memberikan layanan, contohnya layanan
informasi secara klasikal dengan menggunakan berbagai media seperti
video dan media bimbingan kelompok teknik diskusi untuk menunjang
interaksi dengan siswa dalam meningkatkan kemampuan berfikir kreatif.
3.

Saran Kepada Peneliti Lain
Kepada peneliti lain yang menaruh perhatian meneliti tentang berfikir
kreatif, agar lebih memperhitungkan aspek – aspek lain yang memiliki
hubungan dengan kemampuan berfikir kreatif.

4. Saran Kepada Siswa
Untuk para siswa yang memiliki kemampuan berfikir kreatif yang rendah,
hendaknya mau mengikuti kegiatan bimbingan kelompok teknik diskusi
dan kegiatan yang diadakan sekolah untuk meningkatkan kemampuan
berfikir kreatif.

DAFTAR PUSTAKA
Abu, Yusuf. 2010. 30 Kreatif atau Mati. Solo: al-jadid.

Amarta, Risye. 2013. Agar Kamu Menjadi Pribadi Kreatif. Yogyakarta: Sinar Kejora.

Arikunto, Suharsimi. 2010. ProsedurPenelitian :Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.

Damayanti, Nidya. 2012. Buku Pintar Panduan Bimbingan Konseling. Yogyakarta:
Araska.

Dalyono, M. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Fauziah, Nurul. 2011. Analisis kemampuan guru dalam mengembangkan
keterampilan berfikir kreatif siswa sekolah dasar kelas V pada pelajaran ilmu
pengetahuan alam. Jurnal Edisi Khusus. No.2: 100.

Hawadi, Reni. Wiharjo, Sihadi. Wiyono, Mardi. 2001. Kreativitas. Jakarta:
Grasindo.

Kristi dan Fardana. 2012. Hubungan antara Self efficacy denagn Kreativitas siswa
SMK. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental. Vol 1 No. 2: 53.

Prayitno. 1995. Layanan bimbingan dan Konseling Kelompok. Jakarta: Ghalia
Indonesia.

Sudarma, Momon. 2013. Mengembangkan Keterampilan Berfikir Kreatif. Depok:
Raja Garfindo Persada.

Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito

Sukardi, Ketut. 2008. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di
Sekolah. Jakata: Rineka Cipta.

Supardi. 2012. Peran Berfikir Kreatif dalam proses Pembelajaran Matematika. Jurnal
Formatif. Vol 2 No.3: 249-257.

Suryosubroto, B. 2009. Proses BelajarMengajar di Sekolah :WawasanBaru,
BeberapaMetodePendukungdanBeberapaKomponenLayananKhusus. Jakarta:
RinekaCipta.

Dokumen yang terkait

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK ROLEPLAYING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI MIA 1 SMA NEGERI 11 SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

0 19 227

PENGGUNAAN IEKAD (INVENTORI EKSPLORASI KARIR ARAHAN DIRI) DALAM LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MEMBANTU SISWA MEMAHAMI RENCANA PILIHAN KARIR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TUMIJAJAR TAHUN AJARAN 2013/2014

3 40 82

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 4 62

MENINGKATKAN PERCAYA DIRI DALAM BELAJAR MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LABUHAN RATU LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 5 79

PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DALAM MENGURANGI PERILAKUMEROKOK SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 KOTA METROTAHUN AJARAN 2014-2015

0 9 72

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP PERILAKU ASERTIF SISWA KELAS IX SMP NEGERI 25 SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

8 49 216

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK MODELING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA UNDERACHIEVER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SIRAMPOG BREBES TAHUN AJARAN 2015 2016

1 16 245

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF PADA SISWA KELAS VIII SMP N 13 SEMARANG TAHUN AJARAN 2015 2016

1 21 238

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU STEREOTYPE SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 MEDAN

0 1 125

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS X SMAN 3 KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 20162017

0 2 8