Kerangka Konsep Definisi Operasional

22

BAB III KERANGKA PENELITIAN

3.1. Kerangka Konsep

Berdasarkan uraian pada bab terdahulu bahwa kejadian perkawinan pada usia muda disebabkan oleh berbagai faktor. Namun karena keterbatasan penelitian ini penulis hanya meneliti tiga faktor diantaranya. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada kerangka konsep di bawah ini : Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian Perkawinan dalam usia belasan tahun usia muda dilakukan atas dasar keputusan-keputusan yang kompulsif. Adapun determinan dari perkawinan ini dilatar belakangi adanya tingkat pendidikan yang rendah yang menyebabkan ketidaktahuan atau minimnya pengetahuan seseorang mengenai makna perkawinan, adanya trend perjodohan dikalangan orang tua dan gaya pergaulan remaja pada saat ini nyaris tidak terkontrol karena lemahnya nilai etika. Perkawinan di usia muda Pengetahuan Dorongan Orang tua keluarga Pergaulan Bebas Universitas Sumatera Utara 23

3.2. Definisi Operasional

3.2.1. Perkawinan usia muda adalah suatu ikatan suami isteri yang dilakukan sebelum pasangan atau salah satunya berumur 20 tahun keatas usia reproduksi sehat. 3.2.2. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh responden mengenai makna perkawinan yang sebenarnya dan juga berkaitan dengan masalah perkawinan di usia muda. Variabel pengetahuan terdiri atas 10 pertanyaan dengan 4 pilihan jawaban. Cara ukur : Jika responden menjawab dengan benar akan diberi bobot nilai 10 dan salah diberi nilai 0. Selanjutnya dilakukan skoring pada jawaban responden atas pertanyaan. Hasil ukur : a. Pengetahuan baik, jika responden mempunyai total skor 75 b. Pengetahuan cukup baik, jika responden mempunyai total skor 40 - 76 c. Pengetahuan kurang baik, jika responden mempunyai total skor 40 Skala ukur : Interval Alat ukur : Koesioner 3.2.3. Dorongan orang tua adalah kemampuan orang tua yang menginginkan anaknya untuk melakukan perkawinan usia muda atas dasar pematangan kedewasaan anaknya agar terhindar dari penyimpangan perilaku. Variabel ini terdiri 5 pertanyaan dengan 2 pilihan jawaban. Universitas Sumatera Utara 24 Cara ukur : Jika jawaban “ya” diberi nilai 1 dan “tidak” diberi nilai 0. Hasil ukur : a. Adanya dorongan orang tua, jika total skor responden 50 b. Tidak adanya dorongan orang tua, jika total skor responden ≤50 Skala ukur : Interval Alat ukur : Koesioner 3.2.4. Pergaulan bebas adalah gaya interaksi pergaulan responden dengan sesama teman yang cenderung mempunyai aturan batasan norma yang lemah, sehingga akibat pergaulan tersebut mendorong responden melakukan perkawinan diusia muda. Pengukuran dilakukan untuk mengetahui apakah responden melakukan perkawinan pada usia muda karena dampak pergaulan bebas. Cara ukur : Untuk pertanyaan atau pernyataan yang jawab “ya” nilainya 1 untuk pertanyaan “tidak” nilainya 0. Dengan demikian nilai maksimum yang diperoleh responden adalah 9 dan nilai minimum 0. Hasil ukur : a. Kategori responden dengan faktor pergaulan bebas nilai 50 b. Kategori responden tidak dengan faktor pergaulan bebas nilai ≤50 Skala ukur : Interval, Alat ukur : Koesioner Universitas Sumatera Utara 25

BAB IV METODE PENELITIAN