ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, PROFITABILITAS DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI PERIODE 2009-2012.

ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG,
PROFITABILITAS DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI PERIODE 2009-2012
Andianto Abdillah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Dian Nuswantoro
Semarang
Abstrak
Salah satu tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan.
Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan
perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pengaruh kebijakan dividen, kebijakan hutang, profitabilitas dan
keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012.
Populasi penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012. Sample penelitian ini menggunakan
metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan sampel 15 perusahaan
manufaktur. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang berasal dari
Indonesian Capital Directory Market (ICMD). Teknik analisis menggunakan analisis
regresi linear berganda.
Hasil analisis regresi dalam penelitian ini menunjukan : kebijakan hutang,

profitabilitas dan keputusan investasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
nilai perusahaan sedangkan kebijakan dividen tidak berpengaruh signifikan terhadap
nilai perusahaan. Koefisien determinasi menunjukan nilai sebesar 0,919 berarti
bahwa variabel dependen dapat dijelaskan oleh 4 variabel independen dengan nilai
91,9%. Sedangkan sisanya sebesar 8,1% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar
model penelitian.
Kata Kunci : kebijakan dividen, kebijakan hutang, profitabilitas, keputusan
investasi, nilai perusahaan

1

PENDAHULUAN
Setiap pendirian suatu perusahaan pasti memiliki tujuan yang jelas, antara lain
tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek tujuan perusahaan
yaitu memaksimalkan pendapatan laba dengan menggunakan sumber daya yang
dimiliki perusahaan secara keseluruhan, sementara untuk jangka panjang tujuan
perusahaan yaitu memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik saham dengan
memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin dengan harga sahamnya.
Nilai perusahaan adalah harga yang yang bersedia dibayar oleh calon investor
apabila suatu perusahaan akan dijual (Sartono, 2008). Nilai perusahaan

mencerminkan besarnya nilai aset yang dimiliki oleh perusahaan. Nilai perusahaan
sangat penting karena mencerminkan kinerja perusahaan yang dapat mempengaruhi
persepsi investor terhadap perusahaan. Dengan semakin tinggi nilai perusahaan,
maka semakin sejahtera para shareholdernya (Fenandar dan Surya, 2012). Jadi
semakin tinggi nilai perusahaan maka semakin besar kemakmuran yang akan
diperoleh oleh pemilik saham, semakin tinggi harga sahamnya maka semakin tinggi
pula nilai perusahaan.
Nilai perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dari perusahaan
tersebut dimana faktor-faktor ini sering digunakan oleh calon investor dalam menilai
kemampuan perusahaan dalam usahanya meningkatkan nilai perusahaan. Faktorfaktor tersebut diantaranya kebijakan dividen, kebijakan hutang, profitabilitas, dan
keputusan investasi. Masing-masing dari faktor tersebut memiliki keterkaitan
terhadap nilai perusahaan.
Faktor pertama adalah kebijakan dividen, yaitu kebijakan mengenai keputusan
yang diambil perusahaan mengenai laba yang diperoleh apakah dibagikan kepada
pemegang saham sebagai dividen atau ditahan dalam bentuk laba ditahan guna
membiayai investasi perusahaan di masa datang. Besarnya dividen yang dibagikan
oleh perusahaan dapat mempengaruhi harga saham karena investor lebih menyukai
pengembalian yang berasal dari dividen dibandingkan dengan capital gain.
Faktor kedua adalah kebijakan hutang, yaitu kebijakan yang dilakukan oleh
perusahaan untuk menjalankan operasionalnya dengan menggunakan hutang

keuangan atau financial leverage (Brigham dan Houston, 2011). Hutang merupakan
sumber pendanaan eksternal perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya.
Penggunaan hutang bagi perusahaan memiliki pengaruh yang sensitif terhadap tinggi
rendahnya nilai perusahaan dimana semakin tinggi proporsi hutang yang ditetapkan
perusahaan pada tingkat tertentu maka semakin tinggi nilai perusahaan, apabila
tingkat hutang melampaui proporsi hutang yang ditetapkan oleh perusahaan maka
yang terjadi adalah penurunan nilai perusahaan karena manfaat yang diperoleh dari
penggunaan hutang relatif lebih kecil daripada biaya yang ditimbulkannya.
2

Faktor ketiga yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah profitabilitas.
Menurut Weston and Copeland (1996) bahwa profitabilitas merupakan efektifitas
manajemen yang ditunjukan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan atau investasi
perusahaan. Dalam melakukan investasi sebaiknya investor mempertimbangkan
profit dari perusahaan mana yang akan memberikan return tinggi (Jusriani, 2013).
Rasio profitabilitas menunjukan efektifitas perusahaan dalam menghasilkan tingkat
keuntungan dengan serangkaian pengelolaan aset yang dimiliki perusahaan Sehingga
profitabilitas mampu untuk mempengaruhi persepi investor terhadap perusahaan
mengenai prospek perusahaan dimasa yang akan datang karena dengan tingkat
profitabilitas yang tinggi maka semakin tinggi juga minat investor terhadap harga

saham perusahaan. Dengan demikian profitabilitas memiliki pengaruh terhadap nilai
perusahaan.
Faktor keempat yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah keputusan
investasi, keputusan menempatkan sejumlah dana oleh seorang investor pada suatu
perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Keputusan investasi merupakan salah satu
faktor penting dalam fungsi keuangan perusahaan, dimana jika semakin tinggi
keputusan investasi yang ditetapkan oleh perusahaan maka semakin tinggi
kesempatan perusahaan dalam memperoleh return atau tingkat pengembalian yang
besar. Karena dengan perusahaan yang memiliki keputusan investasi yang tinggi
maka mampu untuk mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan, sehingga
mampu meningkatkan permintaan terhadap saham perusahaan tersebut. Dengan
demikian, semakin tinggi minat investor dalam berinvestasi pada perusahaan maka
keputusan investasi tersebut berdampak pada meningkatnya nilai perusahaan.
TINJAUAN PUSTAKA
Teori Sinyal (Signalling Theory)
Menurut Wolk, et al (2001) teori sinyal menjelaskan bahwa alasan perusahaan
menyajikan informasi untuk pasar modal. Teori sinyal menunjukan adanya asimetri
informasi antara manajemen perusahaan dan pihak-pihak yang berkepentingan
dengan informasi tersebut. Menurut Jama’an (2008) Signalling Theory menjelaskan
tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada

pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah
dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik.
Theory Bird in The Hand
Merupakan konsep mengenai kepedulian investor terhadap dividen yang
dibagikan oleh perusahaan. Gordon dan Lintner (1962-1963) menjelaskan bahwa
investor menghendaki pembayaran dividen yang tinggi karena beranggapan bahwa
3

memperoleh dividen tinggi saat ini resikonya lebih kecil daripada memperoleh
capital gain dimasa yang akan datang. Dalam theory bird in the hand ini, Gordon
dan Lintner berpendapat bahwa kemungkinan capital gain yang diharapkan lebih
besar risikonya daripada dividend yield yang sudah pasti sehingga investor akan
meminta tingkat keuntungan yang lebih tinggi untuk setiap pengurangan dividend
yield. Salah satu keuntungan bila menerapkan theory bird in the hand adalah dengan
memberikan dividen yang tinggi, maka harga saham perusahaan juga akan semakin
tinggi pula. Tetapi ada kekurangan dalam theory birn in the hand, yaitu investor
diharuskan untuk membayar pajak yang besar akibat dari dividen yang tinggi.
Teori Dividen Irelevan MM (Miller-Modigliani)
Menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak berdampak pada harga saham
maupun biaya modal suatu perusahaan, karena nilai perusahaan hanya ditentukan

oleh profitabilitas dasar dan risiko usahanya. Dengan kata lain, nilai perusahaan
hanya bergantung pada laba yang dihasilkan oleh asetnya, bukan pada bagaimana
laba itu dipecah antara dividen dan laba ditahan. Karena rasio pembayaran dividen
hanyalah rincian dan tidak mempengaruhi kesejahteraan pemegang saham. Investor
beranggapan bahwa nilai perusahaan hanya dipengaruhi oleh kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba dari aset-aset perusahaan atau kebijakan
investasinya.
Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan dimana hal
ini sering dikaitkan dengan harga saham perusahaan tersebut. Sujoko dan
Soebiantoro (2007) menjelaskan bahwa nilai perusahaan merupakan persepsi
investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan
harga saham. Sedangkan menurut Husnan (2001), nilai perusahaan merupakan harga
yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Nilai
perusahaan didefinisikan sebagai persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan
perusahaan dalam mengelola sumber dayanya.
Nilai perusahaan dipandang sebagai sesuatu yang sangat penting karena
dengan nilai perusahaan yang tinggi maka akan diikuti dengan tingginya
kemakmuran pemegang saham. Nilai perusahaan yang tinggi dapat meningkatkan
kemakmuran bagi para pemegang saham, sehingga para pemegang saham akan

menginvestasikan modalnya kepada perusahaan tersebut (Fenandar dan Surya,
2012). Semakin tinggi harga saham maka semakin tinggi nilai perusahaan, semakin
tinggi nilai perusahaan maka akan semakin tinggi juga kemakmuran para pemilik
saham.

4

Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen merupakan salah satu return yang diperoleh oleh pemegang
saham dalam kegiatan menanam modal di perusahaan selain capital gain. Kebijakan
dividen mengenai keputusan apa yang akan diambil oleh perusahaan terhadap laba
yang diperoleh perusahaan apakah akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai
dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi
dimasa datang. Apabila perusahaan memilih untuk membagikan laba perusahaan
sebagai dividen, maka akan mengurangi laba yang ditahan dan selanjutnya
mengurangi total sumber dana intern atau internal financing. Sebaliknya apabila laba
yang diperoleh perusahaan digunakan sebagai laba ditahan, maka kemampuan
pembentukan dana intern perusahaan akan semakin besar (Ningsih dan Iin, 2012).
Apabila perusahaan meningkatkan pembayaran dividen, maka dapat diartikan
oleh investor sebagai sinyal harapan manajemen tentang membaiknya kinerja

perusahaan di masa yang akan datang sehingga kebijakan dividen memiliki pengaruh
terhadap nilai perusahaan. Kebijakan dividen melibatkan dua pihak yang memiliki
kepentingan berbeda, yaitu pemegang saham dan perusahaan itu sendiri.
Kebijakan Hutang
Kebijakan hutang yaitu kebijakan perusahaan dalam menentukan seberapa
besar kebutuhan pendanaan perusahaan dibiayai oleh hutang. Kebijakan hutang
merupakan kebijakan pendanaan perusahaan yang sumbernya berasal dari eksternal
perusahaan. Kebijakan hutang pada umumnya lebih banyak digunakan oleh
perusahaan daripada menerbitkan saham baru karena dirasa lebih aman, sehingga
dengan demikian semakin tinggi kebijakan hutang yang dilakukan pada tingkat
tertentu maka semakin tinggi pula nilai perusahaan. Kebijakan hutang berkaitan erat
dengan struktur modal karena hutang merupakan salah satu komposisi dalam struktur
modal (Darmawan, 2012).
Kebijakan hutang merupakan keputusan yang sangat penting bagi setiap
perusahaan karena kebijakan ini diambil oleh manajemen perusahaan dalam rangka
memperoleh sumber pembiayaan bagi perusahaan untuk membiayai kegiatan
operasional perusahaan (Rahmawati, 2012).
Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pada
periode tertentu. Menurut Brigham dan Houston (2011), menyatakan bahwa rasio

profitabilitas adalah sekelompok rasio yang menunjukan gabungan efek-efek dari
likuiditas, manajemen aktiva, dan hutang pada hasil-hasil operasi perusahaan.
Sedangkan Yunita (2011) menyatakan bahwa profitabilitas merupakan tingkat

5

keuntungan bersih yang mampu diraih oleh perusahaan pada saat menjalankan
operasinya.
Dalam penelitian ini rasio profitabilitas menggunakan indikator return on asset
(ROA). ROA merupakan salah satu indikator keuangan yang sering dipakai untuk
menilai kinerja perusahaan karena mudah dihitung dan dipahami.
Ang (1997) menyatakan bahwa return on assets adalah tingkat keuntungan
bersih yang berhasil diperoleh perusahaan dalam menjalankan operasionalnya.
Return on assets diukur dari laba bersih setelah pajak (earnings after tax) terhadap
total asset yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam penggunaan investasi
yang digunakan untuk operasi perusahaan dalam rangka menghasilkan profitabilitas
perusahaan.
Keputusan Investasi
Esensi pertumbuhan bagi suatu perusahaan yaitu dengan adanya kesempatan
investasi yang dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan (Chung dan

Charoenwong, 1991 dalam Prapaska, 2012). Apabila terdapat kesempatan investasi
yang menguntungkan, maka sebaiknya manajer perusahaan mengambil kesempatan
tersebut guna meningkatkan kemakmuran pemegang saham. Karena dengan semakin
besar kesempatan investasi yang menguntungkan, maka akan semakin besar investasi
yang dilakukan.
Investasi adalah kegiatan menempatkan dana atau uang dengan tujuan untuk
memelihara atau meningkatkan nilai serta mengharapkan hasil atau return positif
atas kegiatan tersebut. Keputusan investasi menyangkut tentang keputusan
pengalokasian dana baik dana yang berasal dari dalam perusahaan maupun dana
yang berasal dari luar perusahaan pada berbagai bentuk investasi baik investasi
jangka pendek maupun investasi jangka panjang (Ningsih dan Iin, 2012).
KERANGKA KONSEPTUAL (PEMIKIRAN)
Kebijakan Dividen
(X1)
Kebijakan Hutang
(X2)
Profitabilitas (X3)

H1 (+)
H2 (+)

H3 (+)

Nilai Perusahaan
(Y)

H4 (+)

Keputusan
Investasi (X4)
6

METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang go public,
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012 sebanyak 140 perusahaan
yang terbagi atas 19 sektor manufaktur.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode purposive
sampling, yaitu dengan cara pemilihan sampel yang tidak acak dengan pertimbangan
atau kriteria tertentu selama periode yang telah ditentukan. Beberapa kriteria yang
telah ditetapkan adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan Manufaktur yang go public, yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2009-2012.
2. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan selama Periode 2009-2012.
3. Perusahaan yang semua datanya tersedia dalam ICMD.
4. Semua perusahaan yang selalu membagikan dividen selama Periode 20092012.
5. Laporan keuangan menggunakan kurs mata uang rupiah.
Berdasarkan kriteria tersebut diperoleh jumlah sampel penelitian sebanyak 15
perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitan ini adalah data sekunder berupa
data laporan keuangan perusahaan yang meliputi : dividen payout, total equity, total
liabilities, return on asset (ROA), dan price earning ratio (PER) selama periode
2009-2012.
Sumber data penelitian ini menggunakan data yang berasal dari Indonesian
Capital Market Directory (ICMD) mengenai laporan keuangan perusahaan yang
diperoleh di Indonesian Stock Exchange (IDX) Semarang.
Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan metode dokumentasi,
yang didasarkan pada pengumpulan data laporan keuangan perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012 yang bersumber pada
Indonesian Capital Market Directory (ICMD) yang dipublikasikan melalui
Perpustakaan Indonesia Pasar Modal (PIPM) oleh Indonesian Stock Exchange (IDX)
Semarang.

7

Variabel Penelitian dan Pengukuran
1. Nilai Perusahaan
Harga pasar per lembar saham
PBV

=
Harga buku per lembar saham

2. Kebijakan Dividen
Dividen per lembar saham
DPR =
Laba per lembar saham
3. Kebijakan Hutang
Total Hutang
DER

=
Jumlah Modal Sendiri

4. Profitabilitas
Earning after tax
ROA =
Total asset
5. Keputusan Investasi
Harga Saham
PER

=
Laba per Lembar Saham

8

HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficients

Model
1

Unstandardized

Standardized

Coefficients

Coefficients

B
(Constant)

Std. Error

a

Collinearity Statistics

Beta

T

-1.724

.206

DPR

.002

.003

.024

DER

.202

ROA
PER

Sig.

Tolerance

VIF

-8.372

.000

.554

.582

.797

1.255

.017

.615 12.047

.000

.552

1.811

.094

.016

.299

6.034

.000

.585

1.708

.209

.013

.871 16.141

.000

.494

2.026

a. Dependent Variable: PBV

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, diperoleh persamaan
regresi sebagai berikut :
PBV = -1,724 + 0,002DPR + 0,202DER + 0,094ROA + 0,209PER
2. Uji Hipotesis
1) Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model
1

R
.962

R Square
a

b

Adjusted R
Square

.925

.919

Std. Error of the
Estimate
.50375

DurbinWatson
2.174

a. Predictors: (Constant), PER, DPR, ROA, DER
b. Dependent Variable: PBV

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa koefisien determinasi
yang ditunjukan dari nilai adjusted R-square sebesar 0,919. Hal ini berarti
bahwa 91,9% variabel dependen yaitu Price Book Value (PBV) dapat
dijelaskan oleh empat variabel independen yaitu DPR, DER, ROA, dan
PER. Sedangkan sisanya sebesar 8,1% Price Book Value (PBV) dijelaskan
oleh variabel atau sebab-sebab lainnya diluar model.

9

2) Uji t
Coefficients
Unstandardized
Coefficients
Model
1 (Constant)

B

Std. Error

-1.724

.206

DPR

.002

.003

DER

.202

ROA
PER

a

Standardized
Coefficients
Beta

Collinearity
Statistics
T

Sig.

Tolerance

VIF

-8.372

.000

.024

.554

.582

.797 1.255

.017

.615

12.047

.000

.552 1.811

.094

.016

.299

6.034

.000

.585 1.708

.209

.013

.871

16.141

.000

.494 2.026

a. Dependent Variable: PBV

Hipotesis 1
Berdasarkan tabel diatas diperoleh hasil estimasi variabel Dividen
Payout Ratio (DPR) sebesar nilai t = 0,554 dengan probabilitas sebesar
0,582. Nilai signifikansi diatas 0,05 menunjukan bahwa variabel Dividen
Payout Ratio (DPR) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
Price Book Value (PBV). Dengan demikian maka H1 ditolak.
Hasil ini sesuai dengan teori dividen irelevan yang dikemukakan
oleh Miller dan Modligiani (MM) yang menyatakan bahwa kebijakan
dividen merupakan sesuatu yang bersifat irelevan, artinya tidak memiliki
pengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Herawati (2013),
Mardiyati dkk (2012), dan Lestari dkk (2012).
Hipotesis 2
Berdasarkan tabel diatas diperoleh hasil estimasi variabel Debt to
Equity Ratio (DER) sebesar nilai t = 12,047 dengan probabilitas sebesar
0,000. Nilai signifikansi dibawah 0,005 menunjukan bahwa variabel Debt to
Equity Ratio (DER) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Price
Book Value (PBV). Dengan demikian H2 diterima.
Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukan bahwa kebijakan
hutang memiliki pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal
ini dikarenakan pendanaan yang melalui hutang akan meningkatkan nilai
perusahaan dimana perusahaan yang memiliki hutang akan membayar
bunga pinjaman yang dapat mengurangi penghasilan kena pajak yang dapat
memberikan manfaat bagi pemegang saham. Menurut Brigham dan Houston
(2011) bahwa peningkatan hutang dapat diartikan pihak luar mengenai
10

kemampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya dimasa yang akan
datang atau resiko bisnis yang rendah, sehingga penambahan hutang telah
memberikan sinyal positif. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
sebelumnya yang telah dilakukan oleh Darmawan (2013) dan Lestari dkk
(2012).
Hipotesis 3
Berdasarkan tabel diatas diperoleh hasil estimasi variabel Return
On Asset (ROA) sebesar nilai t = 6,034 dengan probabilitas sebesar 0,000.
Nilai signifikansi dibawah 0,005 menunjukan bahwa variabel Return On
Asset (ROA) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Price Book
Value (PBV). Dengan demikian H3 diterima.
Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukan bahwa profitabilitas
memiliki pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan
oleh Darmawan (2013) dan Mardiyati dkk (2012). Profit yang tinggi
menggambarkan bahwa perusahaan memiliki prospek yang baik sehingga
dapat mempengaruhi investor untuk meningkatkan permintaan saham. Oleh
karena itu permintaan saham yang tinggi akan meningkatkan nilai
perusahaan.
Hipotesis 4
Berdasarkan tabel diatas diperoleh hasil estimasi variabel Price
Earning Ratio (PER) sebesar nilai t = 16,141 dengan probabilitas sebesar
0,000. Nilai signifikansi dibawah 0,005 menunjukan bahwa variabel Price
Earning Ratio (PER) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
Price Book Value (PBV). Dengan demikian H4 diterima.
Hasil pengujian hipotesis keempat menunjukan bahwa kebijakan
investasi memiliki pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.
Hasil dari penelitian ini juga mendukung pendapat yang dikemukakan oleh
Fama (1978) bahwa nilai perusahaan semata-mata ditentukan oleh
keputusan investasi. Keputusan investasi merupakan faktor penting dalam
fungsi keuangan perusahaan, semakin tinggi minat investor dalam
berinvestasi pada perusahaan maka keputusan investasi tersebut berdampak
pada meningkatnya nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Ningsih dan Iin (2012),
Lestari dkk (2012), Efni dkk (2011), Afzal dan Abdul (2012), Wijaya dan
Bandi (2010), dan Fenandar dan Surya (2012).

11

3) Uji F
b

ANOVA
Model
1

Sum of Squares

Regression
Residual
Total

Df

Mean Square

163.289

4

40.822

13.196

52

.254

176.484

56

F
160.865

Sig.
.000

a

a. Predictors: (Constant), PER, DPR, ROA, DER
b. Dependent Variable: PBV

Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa model persamaan ini
memiliki Fhitung sebesar 160,865 dan dengan tingkat signifikansi 0,000
menunjukan bahwa Price Book Value (PBV) dapat dijelaskan oleh DPR,
DER, ROA, dan PER. Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukan
bahwa secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap variabel
dependen yaitu Price Book Value (PBV).
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan, dapat
diketahui bahwa dari keempat variabel bebas yang digunakan dalam penelitian maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Variabel kebijakan dividen tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap
nilai perusahaan.
2. Variabel kebijakan hutang memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan.
3. Variabel profitabilitas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan.
4. Variabel keputusan investasi memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan.
5. Hasil Uji simultan (F) menunjukan bahwa kebijakan dividen, kebijakan
hutang, profitabilitas dan keputusan investasi secara bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

12

SARAN
Dengan melihat hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka saran yang
dapat disampaikan adalah sebagai berikut :
1. Bagi Pihak Investor
Yang perlu diperhatikan oleh para calon investor adalah kinerja
perusahaan yang dapat dilihat melalui laporan keuangan khususnya tingkat
investasi dalam kaitannya dengan tingkat nilai perusahaan (PBV) dari
tahun ke tahun berdasarkan pada hasil penelitian ini yang beranggapan
bahwa tingginya tingkat keputusan investasi akan sangat mempengaruhi
tingginya nilai perusahaan secara signifikan dibandingkan dengan faktorfaktor lain yang juga memiliki pengaruh sehingga dapat diperoleh
keyakinan bahwa perusahaan tersebut memiliki kinerja yang sangat baik
sehingga memiliki prospek kedepan yang lebih baik dan layak untuk dibeli
sahamnya atau diinvestasi.
2. Bagi Pihak Perusahaan
Penyediaan informasi keuangan yang lengkap dan jelas untuk
mengurangi informasi asimetri dan sebagai sumber informasi mengenai
kondisi keuangan perusahaan oleh pihak eksternal pengguna laporan
keuangan perusahaan atau investor perlu dilakukan bagi perusahaan. Selain
itu perusahaan harus mampu untuk meningkatkan kinerja perusahaan
khususnya terhadap keputusan investasi dalam kaitannya dengan nilai
perusahaan. Karena dengan besarnya tingkat investasi yang dilakukan oleh
perusahaan maka perusahaan akan memiliki kesempatan-kesempatan dalam
memperoleh hasil atau return dari kegiatan investasi tersebut.
3. Penelitian Selanjutnya
Menambah variabel lain diluar variabel penelitian ini yang
berkaitan dengan nilai perusahaan untuk mengetahui lebih banyak dan jelas
mengenai faktor-faktor apa saja yang memiliki pengaruh terhadap nilai
perusahaan. Selain itu perlu dilakukan penelitian kembali dengan objek
penelitian selain perusahaan manufaktur serta periode penelitian yang lebih
lama.

13

DAFTAR PUSTAKA
Afzal, Arie dan Abdul Rohman. 2012. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan
Pendanaan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan. Diponegoro
Journal Of Accounting Vol : 1 No. 2 Hal 09.
Alivia, Natasha Rizky. 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai
Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening (Studi
PadaPerusahaan Manufaktur Yang Listed di BEI Tahun 2008-2011). Skripsi
Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro.
Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta : Mediasoft
Indonesia.
Brigham, Eugene F dan Houston, Joel F. 2011. Dasar-Dasar Manajemen
Keuangan. Edisi 11. Jakarta : Salemba Empat.
Darmawan, Wira Adi. 2013. Analisis Pengaruh Kebijakan Hutang, Profitabilitas dan
Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Pada Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar di BEI Periode2009-2011). Universitas Semarang.
Efni, Yulia dkk. 2011. Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Kebijakan
Dividen : Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Sektor
Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia). Universitas Riau.
Fenandar, Gany Ibrahim. 2012. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan
Pendanaan, dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan. Skripsi
Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro.
Fenandar, Gany Ibrahim dan Surya Raharja. 2012. Pengaruh Keputusan Investasi,
Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan.
Diponegoro Journal Of Accounting Vol : 1 No. 2 Hal 1-10.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Herawati, Titin. 2013. Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang dan
Profitabilitas Tehadap Nilai Perusahaan. Universitas Negeri Padang.
http://birdinthehandkeu442.blogspot.com/2009/08/sekilas-tentang-pengertian-birdin-hand.html diunduh pada tanggal 23-10-2013 pada pukul 08.08

14

http://www.wanto.web.id/2008/10/signalling-theory-dalam-pasarmodal.html#sthash.Iz30prtn.dpuf diunduh pada tanggal 23-10-2013 pada pukul
08.06
Husnan, Suad. 2001. Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. AMP YKPN :
Yogyakarta.
Jama’an. 2008. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Kualitas Kantor
Akuntan Publik Terhadap Integritas Informasi Laporan Keuangan (Studi Pada
Perusahaan Public di BEJ). Tesis. Semarang : Universitas Diponegoro.
Jusriani, Ika Fanindya dan Shiddiq Nur Rahardjo. 2013. Analisis Pengaruh
Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, dan Kepemilikan
Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011).
Diponegoro Journal Of Accounting Vol : 2 No. 2 Hal 1-10.
Lestari, Indri Fanny dkk. 2012. Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang,
Keputusan Investasi dan Kepemilikan Insider Terhadap Nilai Perusahaan
(Studi Empiris Pada Seluruh Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia 2008-2011). Universitas Riau.
Mardiyati, Umi dkk. 2012. Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang dan
Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) Periode 2005-2010. Jurnal Riset Manajemen Sains
Indonesia (JRMSI), Vol. 3 No. 1.
Ningsih, Putri Prihatin dan Iin Indarti. 2012. Pengaruh Keputusan Investasi,
Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan
(Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2007-2009). Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya
Manggala Semarang.
Norpratiwi, Agustina M.V. 2005. Analisis Korelasi Investment Oppoturnity Set
Terhadap Return Saham (Pada Saat Pelaporan Keuangan Perusahaan). STIE
YKPN Yogyakarta.
Prapaska, Johan Ruth. 2012. Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas, Keputusan
Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai
Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun 2009-2010. Skripsi
Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro.

15

Rahmawati, Apriliana Nuzul. 2012. Analisis Faktor Kebijakan Hutang Yang
Mempengaruhi Nilai Perusahaan ( Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar di BEI Periode 2006-2010). Skripsi Program Sarjana Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro.
Rustendi, Tedi dan Farid Jimmi. 2008. Pengaruh Hutang dan Kepemilikan
Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur (Survey
Pada Perusahaan Manufaktur Yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta). Jurnal
Akuntansi FE Unsil Vol : 3 No. 1.
Sartono, Agus. 2008. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta :
BPFE.
Soliha, Euis dan Taswan. 2002. Pengaruh Kebijakan Hutang Terhadap Nilai
Perusahaan Serta beberapa Faktor Yang Mempengaruhinya. Jurnal Bisnis dan
Ekonomi. STIE Stikubank Semarang.
Sujoko dan Ugy Soebiantoro. 2007. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham,
Leverage, Faktor Intern dan Faktor Ekstern Terhadap Nilai Perusahaan (Studi
Empiris Pada Perusahaan Manufaktur dan Non Manufaktur di Bursa Efek
Jakarta). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan FE Universitas Kristen Petra
Vol : 9 No. 1.
Van Horne, James C. Dan John M. Wachowicz, Jr. 2005. Prinsip-Prinsip
Manajemen Keuangan. Edisi 12. Jakarta : Salemba Empat.
Wijaya, Lihan Rini Puspo dan Bandi Anas Wibawa. 2010. Pengaruh Keputusan
Investasi, Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai
Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto 2010.
Weston, J. Fred dan Thomas E.Copeland. 1996. Manajemen Keuangan. Edisi 8.
Jakarta : Erlangga
Yunita, Indah. 2011. Analisis Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Hutang, Kebijakan
Dividen, Size, dan Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Nilai
Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2010). Skripsi Program Sarjana Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro.
………….,”Indonesian Capital Market Directory” IDX, Semarang

16

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Hutang, Kebijakan Dividen, Keputusan Investasi, dan Insider Ownership Terhadap Nilai Perusahaan

0 38 130

Analisis Pengaruh Kebijakan Hutang, Kebijakan Dividen, Profitabilitas, Kinerja Perusahaan Dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia(BEI) Tahun 2009-2011.

0 5 13

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEBIJAKAN DEVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI Pengaruh Keputusan Investasi, Kebijakan Deviden, Kebijakan Hutang Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Y

0 8 21

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEBIJAKAN DEVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI Pengaruh Keputusan Investasi, Kebijakan Deviden, Kebijakan Hutang Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Y

0 4 19

Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Hutang, Kebijakan Dividen, Keputusan Investasi, dan Insider Ownership Terhadap Nilai Perusahaan

0 0 16

Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Hutang, Kebijakan Dividen, Keputusan Investasi, dan Insider Ownership Terhadap Nilai Perusahaan

0 0 20

Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Hutang, Kebijakan Dividen, Keputusan Investasi, dan Insider Ownership Terhadap Nilai Perusahaan

0 0 3

Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Hutang, Kebijakan Dividen, Keputusan Investasi, dan Insider Ownership Terhadap Nilai Perusahaan

0 0 22

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, PROFITABILITAS, KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2014 - Perbanas Institutional Repository

0 0 20

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, PROFITABILITAS, KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2014 - Perbanas Institutional Repository

0 0 17