Fenologi Pembungaan Pinang Yaki (Areca vestiaria Giseke) di Kebun Raya Bogor

FENOLOGI PEMBUNGAAN PINANG YAKI (Areca vestiaria Giseke)
DI KEBUN RAYA BOGOR

FITRIANI

DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

ABSTRAK
FITRIANI. Fenologi Pembungaan Pinang Yaki (Areca vestiaria Giseke) di Kebun Raya
Bogor. Dibimbing oleh TRIADIATI dan JOKO RIDHO WITONO.
Salah satu marga palem yang banyak terdapat di Indonesia adalah Areca. Areca vestiaria
merupakan jenis palem endemik Sulawesi yang memiliki karakteristik unik dan merupakan salah
satu komponen penting dalam suatu ekosistem hutan hujan tropis. Jenis ini memiliki kegunaan
untuk bahan dasar kerajinan tangan, bahan baku obat diabetes, dan obat kuat laki-laki. Melihat
manfaatnya yang besar memungkinkan manusia akan terus memanfaatkannya. Pemanfaatan yang
tidak terkendali akan menyebabkan kepunahan. Oleh karena itu perlu adanya perhatian dalam segi
konservasi yaitu melestarikannya. Untuk itu perlu dilakukan pengkajian terhadap aspek fenologi

pembungaan A. vestiaria. Pengamatan diawali dengan pemilihan sampel dari dua aksesi yaitu
dataran rendah Sulawesi dan dataran tinggi Sulawesi. Kemudian dilakukan pengamatan fenologi,
meliputi pengamatan waktu masa pembungaan, perubahan morfologi pada setiap fase, dan faktorfaktor iklim mikro. Pembungaan A. vestiaria dalam satu periode pembungaan meliputi inisiasi,
kuncup menuju anthesis, anthesis, dan buah muda menuju kemasakan. Dalam setiap fasenya
memiliki waktu yang berbeda-beda. Secara keseluruhan perubahan fase pembungaan tidak secara
langsung dipengaruhi oleh faktor iklim mikro tertentu. Serangga pengunjung yang dominan adalah
Trigona sp. dan faktor abiotik yang diduga mendukung penyerbukan adalah kecepatan angin.
Kata Kunci: Areca vestiaria, fenologi bunga, Kebun Raya Bogor.
ABSTRACT
FITRIANI. Flowering Phenology of Pinang Yaki (Areca vestiaria Giseke) in Bogor Botanical
Garden. Supervised by TRIADIATI and JOKO RIDHO WITONO.
One of the palm genus that available widely in Indonesia is Areca. Areca vestiaria is a palm
species endemic in Sulawesi which has an unique characteristics and important components in a
tropical rainforest. A. vestiaria has many functions, such as, materials for handicrafts, medicinal
herb of diabetes, and for male tonic. Based on the benefits, people will continue to use it.
Uncontrolled utilization will lead it to extinction. Hence, need of conservation to preserve it. For
this reason, it is necessary assess aspects of flowering phenology of A. vestiaria. Samples consist
of lowland and upland Sulawesi accessions. Parameter of flower phenology consist of period of
development flowering time, at each development phase, and the micro-climate factors. Flowering
of A. vestiaria includes of initiation, bud towards anthesis, anthesis, and young fruit until

maturity. The result showed that in each phase has a different time. Overall, the flowering
development was not directly affected by a particular micro-climate factors. The insects visitors
dominant were Trigona sp. and windspeed was caused high persentage of pollination.
Key word: Areca vestiaria, flowering phenology, Bogor Botanical Garden.

FENOLOGI PEMBUNGAAN PINANG YAKI (Areca vestiaria Giseke)
DI KEBUN RAYA BOGOR

FITRIANI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains pada
Departemen Biologi

DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013


ii

Judul

: Fenologi Pembungaan Pinang Yaki (Areca vestiaria Giseke) di Kebun Raya Bogor

Nama

: Fitriani

NRP

: G34080038

Menyetujui,

Pembimbing I

Pembimbing II


Dr. Triadiati, M. Si
NIP 19600224 198603 2 001

Dr. Joko Ridho Witono
NIP 19701009 199403 1 004

Mengetahui,
Ketua Departemen Biologi

Dr. Ir. Ence Darmo Jaya Supena, M.Si
NIP 19641002 198903 1 002

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Alloh SWT yang telah melimpahkan
nikmat dan rahmat-Nya, sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan. Sholawat dan salam tetap
tercurah kepada qudwah hasanah Muhammad SAW. Karya ilmiah ini diberi judul “Fenologi
Pembungaan Pinang Yaki (Areca vestiaria Giseke) di Kebun Raya Bogor”.

Selama proses penulisan karya ilmiah ini penulis banyak memperoleh bantuan, arahan, dan
dukungan. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada
Dr. Triadiati, M.Si dan Dr. Joko Ridho Witono selaku dosen pembimbing yang telah banyak
memberikan bimbingan, bantuan, dan saran kepada penulis. Kepada Dr. Aris Tjahjoleksono
sebagai dosen penguji yang banyak memberikan masukan dan arahan kepada penulis. Ibu, Mbak
Ol, Mbak Aka, Mas Koni, Mas Tik, Mas Akim, dan ponakan-ponakan atas perhatian, kasih
sayang, dukungan, dan doa. Bu inggit, Pak Harto, dan Pak Ending, Bu Tini, Mas Andi, Ayi, Uun,
dan Heru atas bantuan dan kerjasamanya.
Sahabat seperjuangan yang telah mendukung Mbak Anis, Elsa, Intan, Uun, dan Wulan.
Teman-teman biologi 45 atas semangat dan dukungannya. Teman-teman Wisma Fairus, temanteman Rumah Al-Qur’an atas dukungannya. Terima kasih juga untuk adik-adik 46, 47, 48 atas
dukungan dan doanya.

Bogor, Maret 2013

Fitriani

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Pekalongan, Jawa Tengah pada tanggal 1 April 1990 dari ayah Musa
(Alm) dan Ibu Rahayu. Penulis merupakan anak terakhir dari enam bersaudara.
Tahun 2008 penulis lulus dari SMA N 1 Kajen dan pada tahun yang sama lulus seleksi

masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Penulis memilih program studi
Biologi, Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian
Bogor.
Selama mengikuti perkuliahan, penulis menjadi asisten paraktikum mata kuliah Fisiologi
Tumbuhan pada tahun ajaran 2011/2012, asisten praktikum mata kuliah Biologi Dasar 2012/2013,
asisten mata kuliah Pendidikan Agama Islam pada tahun ajaran 2010/2011 dan tahun ajaran
2011/2012. Pada bulan Juli-Agustus 2011 penulis melaksanakan Praktik Lapang berjudul Analisis
Sampel Darah di Laboratorium Klinik Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Pekalongan. Penulis
terdaftar sebagai penerima beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) dari DIKTI dan
beasiswa penelitian dari BNI. Pada tahun 2013 penulis menjadi penyaji makalah dalam konferensi
Ikatan Ahli Faal Indonesia (IAIFI) di Bogor. Selama perkuliahan penulis aktif dalam beberapa
organisasi kemahasiswaan, tahun 2008-2009 penulis aktif di Lembaga Dakwah Kampus (LDK)
IPB dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Tingkat Persiapan Bersama IPB. Tahun 2010 penulis
aktif di Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FMIPA IPB. Tahun 2011 penulis aktif di Lembaga
Dakwah Fakultas (LDF) FMIPA.

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL .............................................................................................................................. i
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................................... i

PENDAHULUAN............................................................................................................................. 1
Latar Belakang .............................................................................................................................. 1
Tujuan ........................................................................................................................................... 1
BAHAN DAN METODE ................................................................................................................. 1
Waktu dan Tempat ........................................................................................................................ 1
Bahan dan Alat .............................................................................................................................. 1
Metode .......................................................................................................................................... 1
Pemilihan Sampel Pengamatan. ................................................................................................ 1
Pengamatan Fenologi. ............................................................................................................... 2
Analisis Data Pengamatan. ........................................................................................................ 2
HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................................................... 2
Morfologi dan Masa Pembungaan A. vestiaria ............................................................................. 2
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembungaan A.vestiaria ....................................................... 7
Korelasi Rasio Bunga Betina dengan Persentase Keberhasilan Penyerbukan............................... 9
SIMPULAN .................................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 10
LAMPIRAN .................................................................................................................................... 11

DAFTAR TABEL
Halaman

Rata-rata jangka waktu fase pembungaan A. vestiaria di Kebun Raya Bogor ............
Fase-fase pembungaan pada A. vestiaria ......................................................................
Serangga pengunjung bunga A. vestiaria ....................................................................
Faktor iklim mikro lokasi XIV. A. 54 (aksesi dataran rendah Sulawesi)
di Kebun Raya Bogor ..................................................................................................
5 Faktor ikim mikro lokasi XII. A. 226 dan V. J. 41 (aksesi
Dataran tinggi Sulawesi) di Kebun Raya Bogor ..........................................................

1
2
3
4

3
4
7
8
8

DAFTAR GAMBAR

Fase inisiasi pembungaan A. vestiaria ..........................................................................
Fase kuncup menuju anthesis. ......................................................................................
Fase anthesis .................................................................................................................
Fase buah muda menuju kemasakan sampel aksesi dataran rendah Sulawesi ..............
Fase buah muda menuju kemasakan sampel aksesi dataran tinggi Sulawesi ...............
Pembungaan A. vestiaria ..............................................................................................
Persentase keberhasilan penyerbukan A. vestiaria aksesi dataran tinggi dan dataran
rendah Sulawesi. ...........................................................................................................
8 Korelasi rasio bunga betina dengan persentase keberhasilan penyerbukan A.
vestiaria aksesi dataran rendah Sulawesi. ....................................................................
9 Korelasi rasio bunga betina dengan persentase keberhasilan penyerbukan A.
vestiaria aksesi dataran tinggi Sulawesi. .....................................................................

1
2
3
4
5
6
7


5
5
6
6
6
6
9
9
9

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu pusat
keragaman palem (Palmae) di dunia. Dari 190
marga palem dunia (Govaerts & Dransfield
2005), 46 marga diantaranya berada di
Indonesia dan 29 marga merupakan palem
endemik. Jumlah tersebut kemungkinan akan
bertambah, mengingat masih luasnya daerah

yang belum diinventarisasi (Witono et al.
2000). Salah satu marga palem yang banyak
terdapat di Indonesia adalah Areca. Dalam
klasifikasi botani, Areca termasuk dalam anak
suku Arecoideae, tribus Areceae, dan anak
tribus Arecinae bersama-sama dengan marga
Pinanga, Nenga, dan Hydriastele. Marga
Areca memiliki ukuran yang bervariasi, mulai
dari semak belukar hingga pohon yang tinggi.
Beberapa jenis dari marga Areca adalah A.
catechu, A. vestiaria, A. macrocalyx, A.
novohibernica, A. oxycarpa, A. tiandra, dan
lain-lain (Dransfield et al. 2008).
Areca vestiaria atau yang lebih dikenal
dengan pinang yaki merupakan jenis palem
endemik Sulawesi yang memiliki karakteristik
yang unik dan merupakan salah satu
komponen penting dalam suatu ekosistem
hutan hujan tropis, daging buahnya sebagai
salah satu sumber makanan bagi monyet
hitam (Macaca nigra) yang juga merupakan
satwa endemik Sulawesi. Habitat tumbuh A.
vestiaria terutama di kawasan hutan yang
agak terbuka, tersebar pada ketinggian 3001.200 m dpl (Simbala 2007).
Jenis-jenis palem dari marga Areca
memiliki banyak kegunaan. Batang dan
daunnya dapat digunakan sebagai bahan baku
pembuatan lantai dan atap rumah, buahnya
dapat digunakan untuk obat. Warga Sulawesi
Selatan sering memanfaatkan buah A.
vestiaria untuk obat kuat laki-laki dan bijinya
juga sangat penting sebagai bahan baku obat
diabetes (Heatubun 2009). Berdasarkan hasil
penelitian keanekaragaman tumbuhan obat
yang digunakan oleh masyarakat di kawasan
Taman Nasional Bogani Nani Wartabone,
ditemukan 121 jenis tumbuhan obat. A.
vestiaria merupakan tumbuhan yang paling
berpotensi untuk dikembangkan. Melihat
manfaat dari jenis A. vestiaria yang tidak
sedikit ini memungkinkan manusia akan terus
memanfaatkannya. Masyarakat setempat saat
ini memanfaatkan A. vestiaria secara besarbesaran, sehingga ada kekhawatiran suatu saat
jenis ini terancam punah (Simbala 2007).
Manusia
tidak
hanya
menghabiskan
sumberdaya yang telah tersedia di alam, tapi

juga perlu adanya perhatian dalam segi
konservasi yaitu melestarikannya. Untuk itu
pengkajian
terhadap
aspek
fenologi
pembungaan A. vestiaria perlu dilakukan.
Fenologi adalah ilmu tentang periode
fase-fase yang terjadi secara alami pada
tumbuhan. Berlangsungnya fase-fase tersebut
sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan
sekitar, seperti lamanya penyinaran, suhu, dan
kelembapan udara (Fewless 2006). Fenologi
pembungaan suatu jenis tumbuhan adalah
suatu karakter penting dalam siklus hidup
tumbuhan untuk berkembang biak. Pola
pembungaan pada berbagai tumbuhan
berbeda, tetapi pada umumnya diawali dengan
pemunculan kuncup bunga dan diakhiri
dengan terjadinya penyerbukan (Tabla &
Vargas 2004).
Bunga merupakan alat
perkembangbiakan
bagi
tumbuhan.
Pembungaan, penyerbukan, dan pembuahan
merupakan peristiwa-peristiwa penting dalam
reproduksi
tumbuhan.
Pembungaan
dipengaruhi oleh faktor iklim mikro yaitu
suhu, curah hujan, intensitas cahaya (Darjanto
& Satifah 1990).
Tujuan
Mengetahui fase-fase dan waktu periode
pembungaan, faktor-faktor yang mempengaruhi pembungaan, serta perubahan
morfologi bunga A. vestiaria Giseke.

BAHAN DAN METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Februari hingga Agustus 2012. Tiga koleksi
A. vestiaria yang diamati dengan nomer
koleksi V.J.41, XII.A.226, dan XIV.A.54 di
Kebun Raya Bogor, Jawa Barat (Lampiran 1).
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah tiga individu A. vestiaria di Kebun
Raya Bogor, Jawa Barat. Alat-alat yang
digunakan adalah kamera digital, lensa
pembesar, pinset, penggaris, jangka sorong,
yellow label with lace, Lutron LM 8000
(termometer,
higrometer,
light
meter,
anemometer) dan tangga.
Metode
Pemilihan Sampel Pengamatan.
Pengamatan fenologi pembungaan A.
vestiaria dilakukan pada satu individu A.
vestiaria aksesi dataran rendah Sulawesi
(XIV.A.54) dan dua individu aksesi dataran
tinggi Sulawesi (XII.A.226 dan V.J.41) pada

2

ketinggian di bawah 300 m dpl. Tumbuhan
yang dipilih adalah individu yang telah
memasuki tahap inisiasi bunga, dipilih secara
acak. Sampel yang terpilih diberi tanda dengan
yellow label with lace untuk memudahkan
pengamatan.
Pengamatan Fenologi.
Pengamatan fase perkembangan bunga
dimulai dari munculnya pembungaan sampai
terjadi penyerbukan. Aspek yang diamati
meliputi waktu, morfologi, dan faktor-faktor
iklim mikro.
Waktu. Pengamatan dilakukan terhadap
lamanya periode inisiasi bunga, kuncup
menuju anthesis, bunga anthesis, dan buah
muda menuju kemasakan. Selanjutnya
dilakukan
perhitungan
jangka
waktu
berlangsungnya masing-masing fase tersebut.
Selama pengamatan periode fase-fase tersebut
dilakukan pula pengamatan morfologi dan
faktor-faktor iklim mikro.
Morfologi.
Perkembangan
bunga
A.vestiaria didokumentasikan dengan cara
difoto untuk mendapatkan data sekuensial.
Pengamatan perubahan morfologi organ
reproduksi yang diamati berupa bentuk,
ukuran, dan warna. Pengukuran organ-organ
bunga dilakukan menggunakan jangka sorong
dan penggaris. Perhitungan jumlah bunga
jantan dan betina dilakukan untuk menghitung
persentase bunga betina yang berhasil
diserbuki.
Faktor-faktor iklim mikro. Faktor iklim
mikro yang diamati meliputi faktor biotik dan
abiotik. Faktor biotik yang diamati yaitu jenisjenis serangga pengunjung yang diduga
mempengaruhi penyerbukan. Serangga yang
berada di sekitar pembungaan ditangkap atau
difoto kemudian diidentifikasi. Pengamatan
faktor biotik dilakukan pada tiga waktu yaitu
pagi (06.00-08.00 WIB), siang (08.00-11.00
WIB), dan sore (15.00-17.00 WIB). Faktor
abiotik yang diamati yaitu intensitas cahaya,
suhu, kelembapan, dan kecepatan angin.
Pengamatan faktor abiotik dilakukan pada
pukul 06.00-12.00 WIB dengan menggunakan alat Lutron LM 8000.
Analisis Data Pengamatan.
Analisis data dilakukan untuk menentukan
fase-fase
perkembangan
bunga.
Data
deskriptif yang diperoleh dikelompokkan
berdasarkan karakter (bentuk, warna, dan
ukuran). Data iklim mikro yang diperoleh
diambil nilai maksimal dan minimal. Hasil
pengamatan dari masing-masing sampel
dibandingkan berdasarkan aksesi (dataran

rendah dan dataran tinggi Sulawesi) untuk
mendapatkan fase pembungaan pada A.
vestiaria.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Morfologi dan Masa Pembungaan A.
vestiaria
Ketiga individu sampel berasal dari dua
aksesi yang berbeda, yaitu aksesi dataran
rendah Sulawesi dan aksesi dataran tinggi
Sulawesi. Individu A. vestiaria yang tumbuh
pada dataran tinggi memiliki warna yang lebih
menarik dibandingkan individu yang tumbuh
pada dataran rendah, yaitu pada bagian bawah
tajuk pelepah, seludang, dan bunga berwarna
jingga hingga kemerahan. Untuk mendapatkan
warna-warna yang menarik, sebaiknya A.
vestiaria ditanam pada ketinggian antara 6001200 m dpl. Jika berada di bawah ketinggian
tersebut maka warna yang muncul hanya
kecokelatan pada batangnya serta hijau
kekuningan pada bunganya (Simbala 2007).
Warna-warna menarik dijumpai pada individu
dengan nomor koleksi XII. A. 226 dan V. J.
41. Pada bagian bawah tajuk pelepah,
seludang, dan bunga berwarna jingga hingga
kemerahan. Pada individu dengan nomor
koleksi XIV. A. 54 memiliki warna cokelat
pada bawah tajuk pelepah dan hijau hingga
kuning pada seludang dan bunga.
A. vestiaria yang ditanam di Kebun Raya
Bogor dengan ketinggian