Uji Statistik t
2. Pengujian Hipotesis 2
Dari hasil estimasi variabel X 2 (Retribusi Daerah) diperoleh nilai t = - 0,439 dengan probabilitas sebesar 0,662. Nilai signifikansi di atas 0,05 menunjukkan bahwa variabel Retribusi Daerah tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap belanja modal pada taraf 5%. Dengan demikian berarti bahwa
Hipotesis 2 tidak diterima.
3. Pengujian Hipotesis 3
Di dalam penelitian ini penulis menghilangkan variabel independen hasil pengelolaan kekayaan milik daerah yang dipisahkan (X3) dikarenakan data yang tersedia tidak lengkap sehingga penulis tidak dapat melakukan uji statistik dan memberikan deskripsi secara mendetail mengenai variabel tersebut.
4. Pengujian Hipotesis 4
Dari hasil estimasi variabel X 4 (Lain-Lain PAD yang Sah) diperoleh nilai t = 2,973 dengan probabilitas sebesar 0,004. Nilai signifikansi di bawah 0,05 menunjukkan bahwa variabel Lain-Lain PAD yang Sah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap belanja modal pada taraf 5%. Dengan demikian berarti bahwa
Hipotesis 4 diterima.
Pengaruh Pendapatan Asli Daerah terhadap Belanja Modal secara Simultan
Berdasarkan uji koefisien daterminasi didapatkan nilai Adjusted R square 0,293. Artinya 29,3% variasi Belanja Modal dapat dijelaskan oleh variasi pajak daerah, retribusi daerah, dan lain-lain PAD yang sah. Hasil ini menunjukkan hasil yang relatif kecil, yang berarti nilai sisanya yaitu 70,7% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Hasil yang didapat dari Tabel 4.9 adalah nilai probabilitas sebesar 0,000 yang jauh di bawah taraf signifikansi ( α= 0,05). Maka dapat dikatakan secara bersama-sama pajak daerah, retribusi daerah dan lain-lain PAD yang sah berpengaruh signifikan terhadap Belanja Modal.
Hal ini berarti PAD memiliki pengaruh yang besar terhadap Belanja Modal, terlihat dari nilai probabilitas sebesar 0,000. Semakin besar PAD maka Belanja Modal akan semakin besar pula. Dengan demikian hipotesis pertama yaitu PAD berpengaruh signifikan terhadap Belanja Modal Kota Bandung dapat diterima. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Oluwatobi dan Ogunrinola
Jurnal Keuangan dan Bisnis, Maret 2013 195
(2011), Wertianti (2013) dan Jaya (2014) yang menyatakan bahwa PAD berpengaruh signifikan terhadap Belanja Modal.
Pengaruh Pajak Daerah terhadap Belanja Modal Kota Bandung
Dari output regresi dapat dilihat bahwa Pajak Daerah mempunyai nilai koefisien yang positif yaitu sebesar 0,474 artinya jika Pajak Daerah mengalami pertambahan 1% maka akan menaikkan Belanja Modal sebesar 0,474% dengan asumsi variabel lain dalam kondisi konstan. Nilai signifikansi pajak daerah adalah sebesar 0,194 atau sekitar 19,4%. Nilai ini jauh melebihi taraf signifikansi 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa Pajak Daerah tidak berpengaruh signifikan terhadap Belanja Modal. Dengan demikian hipotesis kedua yaitu pajak daerah berpengaruh signifikan terhadap Belanja Modal Kota Bandung ditolak. Hasil penelitian ini gagal mendukung penelitian Handayani dan Nuraina (2012) dimana terdapat hubungan yang signifikan antara pajak daerah dengan belanja modal dan penelitian Sulistyowati (2011) dimana pajak daerah dan retribusi daerah memiliki hubungan yang signifikan dengan belanja modal.
Pengaruh Retribusi Daerah terhadap Belanja Modal Kota Bandung
Dari output regresi dapat dilihat bahwa Retribusi Daerah mempunyai nilai koefisien yang negatif yaitu sebesar -1,719. Nilai signifikansi retribusi daerah adalah sebesar 0,662 atau sekitar 66,2%. Nilai ini jauh melebihi taraf signifikansi 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa Retribusi Daerah tidak berpengaruh signifikan terhadap Belanja Modal. Dengan demikian hipotesis ketiga yaitu retribusi daerah berpengaruh signifikan terhadap Belanja Modal Kota Bandung ditolak. Hasil penelitian ini gagal mendukung penelitian Sulistyowati (2011) pajak daerah dan retribusi daerah memiliki hubungan yang signifikan dengan belanja modal.
Pengaruh Lain-Lain PAD yang Sah terhadap Belanja Modal Kota Bandung
Dari output regresi dapat dilihat bahwa Lain-Lain PAD yang Sah mempunyai nilai koefisien yang positif yaitu sebesar 6,325. Nilai signifikansi Lain-Lain PAD yang Sah adalah sebesar 0,004 atau sekitar 0,4%. Nilai ini jauh lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa Lain- Lain PAD yang Sah berpengaruh signifikan terhadap Belanja Modal. Dengan demikian hipotesis keempat yaitu lain-lain PAD yang Sah berpengaruh signifikan terhadap Belanja Modal Kota Bandung diterima.